buku panduan taruna

YAYASAN ISLAM PERMATA ILMUSMK PELAYARAN PERMATA ILMU MAROS

Program Keahlian : - Nautika Pelayaran Niaga - Teknika Pelayaran Niaga- Nautika Kapal Penangkap Ikan - Teknika Kapal Penangkap Ikan

Jln. Crysant B/8 Kompl. Terminal Baru Maros Telp. 0411-5357161

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan bersama kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,

atas Karunia, Rahmat, dan Hidayah-Nya sehingga buku panduan ini dapat

tersusun dengan baik.

Dengan diterbitkan buku panduan ini, berarti kita melangkah lebih baik

untuk dapat mengurangi keterbatasan yang ada pada diri kita, dalam pembimbing

dan dapat memberikan bekal tertulis pada taruna.

Buku panduan ini dapat diartikan secara harfiah kurang lebih berarti “Ikutilah

Saya” yang berasal dari Bahasa Yunani. Buku ini merupakan revisi buku panduan

yang terbit pertama, disesuaikan dengan istilah dan perubahan yang berlaku

diharapkan menjadi pegangan taruna dengan tujuan memberikan ikhtisar berbagai

hal dan pengertian pokok serta berperan sebagai pembimbing tanpa pendidikan

dan petunjuk praktis dalam tugas lapangan.

Mudah-mudahan panduan ini bisa memenuhi kebutuhan taruna, baik

semasa pendidikan (Diklat) maupun setelah mengandalkan pendidikan (Diklat).

PENYUSUN




P A N C A S I L A

Dasar Negara Republik Indonesia

1. KETUHANAN YANG MAHA ESA

2. KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

3. PERSATUAN INDONESIA

4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM

PERMUSYAWARATAN / PERWAKILAN

5. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA




TRISILA TARUNA

Trisila Taruna Bersumber dari Pancasila, 5 (lima) Citra Manusia Perhubungan dan

Panca Dharma Taruna Pelayaran Permata Ilmu Maros, yang harus dipegang

teguh oleh seluruh taruna.

1. DISIPLIN

Berarti bahwa setiap

Anggota Taruna, karena kesadaran pengabdiannya mentaati segala peraturan

dan tata tertib yang berlaku dilingkungan taruna.

2. HIRARKI


Anggota Taruna, karena mempunyai jiwa disiplin, melaksanakan tata urutan

kepangkatan taruna ia lalu menempatkan dirinya sesuai dengan pangkat dan

jabatannya.

3. KEHORMATAN TARUNA


Anggota Taruna menjunjung tinggi nama baik Corps taruna pelayaran maupun

diri sendiri dengan selalu berbuat, bersikap, berkata dan berpikir tidak tercela.




5 CITRA MANUSIA PERHUBUNGAN

1. TAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA

2. TANGGAP TERHADAP KEBUTUHAN MASYARAKAT AKAN PELAYANAN

JASA YANG TERTIB, TERATUR, TEPAT, WAKTU, BERSIH DAN NYAMAN.

3. TANGGUH MENGHADAPI TANTANGAN

4. TERAMPIL DAN BERPERILAKU GESIT, RAMAH, SOPAN, SERTA LUGAS.

5. TANGGUNG JAWAN TERHADAP KESELAMATAN DAN KEAMANAN JASA

PERHUBUNGAN.




PANCA DHARMA TARUNA / TARUNI

SMK PELAYARAN PERMATA ILMU MAROS

Kami Taruna / Taruni SMK Pelayaran Permata Ilmu Maros

1. Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa

2. Menjunjung tinggi ideologi Negara sebagai warga negara yang berpancasila.

3. Mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi serta

menumbuh kembangkan jiwa khorsa sesama Corps Batalyon taruna pelayaran.

4. Senantiasa tanggap terhadap aturan yang berlaku dimanapun kami berada,

serta memegang teguh rahasia ketarunaan sekeras-kerasnya.

5. Berjiwa kesatria dan berani bertanggung jawab serta mengamalkan 5 (lima)

citra manusia perhubungan.




SEKILAS MENGENAI MASA DASAR PEMBINAAN

FISIK, MENTAL DAN MORAL MADABINTAL

PENGERTIAN-PENGERTIAN

1. MADABINTAL (Masa Dasar Pembinaan Fisik, Mental dan Moral) adalah awal

pelaksanaan proses pendidikan dan latihan secara keseluruhan. Bagi calon

taruna/taruni SMK Pelayaran Permata Ilmu Maros dalam rangka menanamkan,

memupuk, mengembangkan dan memantapkan keseimbangan mental yang

dinamis serta moral yang luhur sesuai dengan penghayatan dan pengamalan

nilai-nilai Pancasila.

2. Pembinaan adalah semua kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan usaha

menyusun, mengarahkan, mengembangkan sifat-sifat pola pikir dalam

bertindak untuk mencapai tujuan pendidikan secara maksimal.

3. Fisik adalah badan atau jasmani yang bisa dilihat, diraba, dan dirasakan.

4. Mental adalah semua aspek-aspek gejala kejiwaan yang tersirat dan tercermin

dalam tabiat dan prilaku.

5. Moral adalah nilai-nilai perbuatan baik yang nampak pada perilaku setiap

individu sesuai dengan pancasila dan etika pergaulan.




PEDOMAN PELAKSANAAN MADABINTAL CALON TARUNA / TARUNISMK PELAYARAN PERMATA ILMU MAROS

I. MAKSUD DAN TUJUAN

A. MAKSUD

Untuk memberikan arah yang nyata dalam pelaksanaan program awal

pendidikan dan latihan terutama dalam rangka membina fisik mental dan moral

dari setiap calon taruna / taruni pada pendidikan dan latihan awal di

Departemen Perhubungan yang dilaksanakan oleh semua sekolah

Kemaritiman.

B. TUJUAN

1. Untuk menyesuaikan dengan kondisi baru yang ada di lingkungan diklat,

baik secara fisik maupun sosial membentuk fisik setiap perilaku,

penampilan, sebagai seorang taruna / taruni, mengarahkan pola pikir,

prilaku yang semula terkesan kebersamaan, senasib sepenanggungan dan

berdisiplin.

2. Untuk mengubah mental calon taruna / taruni agar dapat mandiri dan

menyadari akan pentingnya disiplin, tata tertib sarat semua peraturan yang

berkenaan dengan program pendidikan dan latihan secara keseluruhan.

3. Untuk menanamkan, memupuk dan membentuk rasa tanggung jawab, jiwa

kepemimpinan agar dapat memahami, menghayati serta mengamalkan

kehormatan taruna / taruni janji karya taruna secara etika pergaulan (tata

krama) taruna / taruni.

II. MATERI JENIS KEGIATAN

A. Pendidikan Jasmani

1. Senam

2. Lari, push up, jalan jongkok, merayap, dll

3. Long mars

4. Pengenalan air samudera

5. LKBB (Latihan Kegiatan Baris Berbaris)




TATA TERTIB PESERTA MADABINTAL


BAB I

PENDAHULUAN

Masa dasar pembinaan fisik, mental dan moral (Madabintal) adalah salah

satu bentuk kegiatan pra kokurikuler dengan memperkenalkan proses belajar

mengajar dan dunia ketarunaan serta seluruh aspek dan aktivitasnya,

menumbuhkan sikap dan loyalitas dan rasa tanggung jawab terhadap almamater

serta memupuk rasa solidaritas, kerja sama, rasa senasib dan sepenanggungan

antara sesama corps taruna.

Untuk melaksanakan dan mencapai tujuan itu, maka perlu adanya aturan

permainan dalam wujud tata tertib.

BAB II

HAK PESERTA MADABINTAL

Pasal 1 Peserta

Calon Taruna / Taruni baru SMK Permata Ilmu yang telah dinyatakan

lulus test dan test kesehatan.

Pasal 2 Pakaian

Semua peserta harus berpakaian lengkap sesuai apa yang disediakan

dan diinstruksikan oleh panitia.

Pasal 3 Rambut

1. Catar : Gundul licin (silet Goald)

2. Catari : a. Tidak boleh menutupi/melindungi daun telinga

b. Tidak boleh menyentuh kerah baju

Pasal 4 Sebutan

a. Peserta pria disebut Catar

b. Peserta wanita disebut Catari

c. Panitia dipanggil Senior




Pasal 5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

a. Madabintal dilaksanakan dari tanggal ………… s/d …………

b. Tempat pelaksanaan

~ Kampus SMKP Permata Ilmu Jl. Chrysant B / 8 Maros

~ Kompleks Terminal Baru Maros

~ Dan ditentukan kemudian

Pasal 6 Perlengkapan

a. Buku Panduan disiapkan oleh panitia

b. Membawa buku tulis dan pulpen

c. Membawa kain lap 1 lembar warna biru dan 1 lembar warna merah

d. Membawa ember ukuran 5 liter dan sapu lidi

e. Membawa sabit dan semacamnya

f. Membawa alat shalat bagi muslim dan Al kitab kudung jemaat bagi

Kristiani.

Pasal 7 Tugas dan Kewajiban

a. Mentaati seluruh peraturan yang telah ditetapkan

b. Mengikuti semua acara yang telah ditentukan setiap harinya

Pasal 8 Larangan-Larangan

a. Setiap Catar / Catari Dilarang :

Membawa alat-alat selain yang telah ditentukan

Membawa senjata tajam / api

Membawa minuman keras rokok dan sebagainya

Memberikan uang, makanan, minuman (barang apa saja)

kepada panitia.

Memakai bahan kosmetik dan sejenisnya

b. Setiap Taruna / Senior Dilarang :

Memberikan sanksi berupa pukulan, tamparan, tendangan

kepada Catar / Catari.

Meminta uang barang dalam bentuk apapun kepada Catar /

Catari, kecuali atas ijin ketua panitia.

Pasal 9 Catar / Catari Dinyatakan Tidak Lulus Bila

a. Dua hari tidak mengikuti kegiatan Madabintal baik dengan alasan

sakit maupun tanpa keterangan.




b. Tidak mengikuti kegiatan-kegiatan long mars dan jurit malam

c. Melakukan pelanggaran yang dianggap berat (indisiplioner, tindak

pidana).

Pasal 10 Sanksi-Sanksi

Setiap pelanggaran-pelanggaran peserta Madabintal akan dikeluarkan

sanksi-sanksi berupa :

a. Peringatan

b. Hukuman di tempat berupa pendidikan olahraga

c. Dikeluarkan dari Madabintal dan dinyatakan tidak lulus (tahun

depan mengulang).

Pasal 11 Sanksi-Sanksi Bagi Taruna / Senior

Setiap pelanggaran dikenakan sanksi berupa peringatan pertama dan

terakhir.

Pasal 12 Hal-Hal Lain

Hal-hal penting yang belum tercantum dalam tata tertib ini akan diatur

kemudian.

PANITIA MADABINTAL




B. Dasar-Dasar Kemiliteran

1. PBB

2. PPT / Peraturan Penghormatan Taruna

3. Kepemimpinan

4. Peraturan Disiplin Taruna

5. Peraturan Pemakaian Baju Seragam Taruna

C. Bakti Sosial

1. Pembersihan lingkungan kampus

2. Pembersihan di luar kampus

D. Ceramah Tentang

1. Program Pendidikan SMKP Permata Ilmu Maros

2. Organisasi Departemen Perhubungan serta tugas pokok dan fungsi

kelautan.

3. Pembinaan mental dan moral

4. Peraturan Tata Tertib

5. Kerohanian / agama

BAB III

PELAKSANA

Pelaksanaan adalah panitia yang telah ditunjuk dan ditetapkan oleh pimpinan

SMKP Permata Ilmu Maros.

BAB IV

KETENTUAN LAIN

a. Makan siang peserta disiapkan oleh panitia

b. Hal-hal yang belum tercantum dalam buku panduan ini akan ditetapkan

kemudian.

PANITIA PELAKSANA

MADABINTAL




CORPS BATALYON TARUNA SMK

PELAYARAN PERMATA ILMU MAROS

Tanda Pengenal Pengurus

1. Komando Batalyon : Tali Merah Blis Kuning Nostel dua

2. Wakil Komandan Batalyon : Tali Kuning Blis Merah Nostel dua

3. Sekretaris : Tali Kuning Blis Coklat Nostel satu

4. Bendahara : Tali Kuning Nostel satu

5. a. Asisten II : Tali Kuning Blis Putih Nostel satu

b. Asisten III : Tali Kuning Blis Hijau Nostel satu

c. Asisten IV : Tali Kuning Blis Biru Nostel satu

6. Dan Poltar : Tali putih Blis Kuning Nostel satu

7. Wadan Poltar : Tali Putih Blis Biru Nostel satu

8. Poltar Umum : Tali Putih Blis Merah Nostel satu

9. Komandan Kompi : Tali Biru Nostel satu

10. Komandan Peleton : Tali Merah Nostel satu

11. Poltar Jurusan : Tali Putih Polos ---------------

12. Wadanton : Tali Merah Polos ---------------




TUGAS DAN WEWENANG ANGGOTA DEWAN PENGURUS

CORPS BATALYON TARUNA SMKP PERMATA ILMU MAROS

1. Komandan Batalyon

Sebagai wadah penyaluran aspirasi taruna

Sebagai jembatan penghubung antara taruna, instruktur dan atasan

Menjaga kedisiplinan, ketertiban dan stabilitas kampus

Mengkoordinir Taruna / i baik di kampus di luar kampus

2. Sekretaris / Bendahara

Bertugas untuk mengurus segala hal yang berhubungan dengan

administrasi.

Memberikan tindakan / sanksi terhadap semua taruna / i yang melakukan

pelanggaran.

3. Polisi Taruna

Membantu Danton dalam mengatur Batalyon / Kompi di lapangan, baik di

kampus maupun di luar kampus.

4. Asisten II (Olahraga / LBB)

Mengatur dan menyusun kegiatan harian dalam tugas masing-masing

taruna.

Menjemput staf pengajar agar segera memberikan materi pelajaran

Menyediakan kapur tulis dan penghapus

Menyiapkan anggota di kelas pada saat guru sudah hadir.




MEKANISME KERJA LEMBAGA KETARUNAAN

Dewan pengurus Corps Batalyon Taruna dalam kedudukan tugas, fungsi

dan tanggung jawab dalam tugas (lembaga).

I. Kedudukan tugas

1. Dewan pengurus adalah organisasi taruna / siswa yang menjalankan tugas

ketarunaan yang merupakan wadah dalam membina taruna / siswa dalam

kegiatan belajar mengajar.

2. Tugas dewan pengurus yaitu mewakili aspirasi taruna / siswa dalam

lingkungannya masing-masing.

3. Menggambarkan program kerja dengan program belajar serta membantu

pimpinan dalam segala hal untuk taruna / siswa.

4. Memelihara dan membina hubungan kerja yang harmonis secara vertikal

sekolah-sekolah lain dan secara horizontal dengan sesama taruna / siswa.

II. Fungsi Lembaga Ketarunaan

1. Sebagai tempat penyalur aspirasi Taruna

2. Sebagai wadah pembina dan pengembangan aktivitas Taruna

3. Sebagai wadah pembina untuk menyalurkan :

a. Pengembangan daya nalar Taruna

b. Pembinaan minat dan bakat Taruna

c. Pembinaan kesejahteraan Taruna

4. Setiap pemimpin Taruna / siswa harus :

a. Mempunyai cita-cita untuk menjadi pemimpin

b. Mematuhi dan memahami aspirasi dan cita-cita perjuangan taruna / i

atau siswa / i Indonesia.

c. Mengerti, menguasai serta mampu mengendalikan setiap langkah dan

tindakannya pada ketentuan yang telah ditetapkan dalam kampus.

d. Berfikir dan bertindak serta berusaha keras merealisasikan program

kerja yang telah diputuskan dalam setiap musyawarah.




III. Tujuan Lembaga Ketarunaan

1. Lebih meningkatkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kampus

maupun kegiatan ekstra kurikuler di luar kampus.

2. Lebih menjamin kepentingan dan kebijaksanaan mensejahterakan Taruna /

siswa yang bertanggung jawab.

3. Lebih mengembangkan setiap kepribadian sebagai bangsa Indonesia dan

kesetiakawanan civitas kurikulum.




PEDOMAN TATA TERTIB TARUNA / I


BAB I

KETENTUAN UMUM

PASAL 1

SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) Pelayaran Permata Ilmu Maros

terdaftar pada :

1. Kanwil Departemen Perhubungan Propinsi Sulawesi Selatan Nomor : DI.

002/56/KW-XXIII-1999.

2. Kantor Depdikbud Kabupaten Maros

SMK Permata Ilmu Maros bertujuan mendidik taruna / i menjadi perwira pelayaran

niaga pada jurusan :

a. Nautika (Ahli Nautika tingkat IV, ANT-IV)

b. Teknika (Ahli Teknik tingkat IV, ATT-IV)

Pedoman tata tertib taruna / i SMKP Permata Ilmu Maros adalah pedoman

yang berisi peraturan-peraturan umum, tata tertib berlaku untuk setiap taruna /

taruni.

Dewan Pengurus Korps Batalyon Taruna, SMKP Permata Ilmu Maros ialah

organisasi ketarunaan yang bersifat kedinasan di bawah pimpinan pembina

pengurus Batalyon Taruna.

Pembina Utama : Kepala Sekolah / Wakasek SMK Pelayaran Permata

Ilmu Maros

Pembina Langsung : Perwira Batalyon / Instruktur

Pembina Aparat : Pengurus Dewan Batalyon (Senat)

Program Organisasi dari Taruna adalah masalah awal dari pendidikan dan

bertujuan memberikan pembinaan dasar, disesuaikan dengan kehidupan kampus

dan dibersamakan dengan keadaan-keadaan atau tugas-tugas di kapal. Dan

dilaksanakan sesuai dengan perundangan / peraturan studi taruna maka dasar

pembinaan taruna dilaksanakan oleh Kepala Sekolah / Wakil Kepala Sekolah SMK

Pelayaran Permata Ilmu Maros yaitu Corps atau Civitas Kurikulum yaitu Pembina,

Staf Officer, Staf Pengajar, dan Taruna.




BAB II

MAKSUD DAN TUJUAN

PASAL 2

Maksud pedoman tata tertib taruna adalah untuk mengatur dan memberikan

pengarahan pelaksanaan tata tertib kegiatan peri kehidupan taruna dalam

pendidikan / proses belajar mengajar. Pedoman tata tertib taruna bertujuan untuk

memberikan pembinaan pada taruna agar nantinya bisa menjadi perwira pelayaran

niaga dalam bidangnya, berdaya cipta, berjiwa pemimpin, bersusila, cakap dan

bermoral Pancasila serta bertanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat

nusa bangsa tanah air negara dan agama.

BAB III

ORGANISASI KETARUNAAN

PASAL 3

Struktur organisasi SMKP Permata Ilmu Maros yaitu dewan pengurus Corps

Batalyon yang terdiri dari : Dan Yon, Wadanyon, Sekretaris, Bendahara, Asisten,

Dan Kompi, Poltar, Dan Ton.

PASAL 4

1. Fungsi dewan pengurus adalah mengkoordinasi kegiatan-kegiatan taruna dan

melaksanakan peraturan-peraturan disiplin ketarunaan dalam pendidikan

SMKP Permata Ilmu Maros.

2. Dalam pelaksanaan kegiatan kepengurusan / Batalyon Taruna di bawah

perintah, koordinasi dan pembinaan langsung oleh Perwira Batalyon dan

Instruktur / Pembina Ketarunaan SMKP Permata Ilmu Maros.

BAB IV

HAK, KEWAJIBAN DAN LARANGAN

PASAL 5

1. Setiap taruna berhak mengikuti kegiatan belajar mengajar baik dengan intern

maupun secara ekstern kokurikuler serta pola sesuai kurikulum dan ketentuan

pemerintah.




2. Setiap taruna / i berhak disiplin dan memilih suatu jabatan dalam dewan

pengurus Batalyon Taruna setelah dinyatakan diterima Corps Taruna (Lulus

Madabintal).

3. Setiap Taruna / i beribadah menurut agama dan kepercayaannya masing-

masing.

PASAL 6

1. Setiap Taruna / i harus melunasi biaya pendidikan

2. Setiap Taruna / i harus mengikuti aturan pembayaran yang telah ditentukan.

3. Aturan-aturan pembayaran diatur tersendiri.

PASAL 7

Setiap Taruna / i harus mengikuti apel pada waktu yang telah ditentukan

dan harus tertib pada saat melaksanakan apel (dalam barisan).

PASAL 8

Setiap Taruna / Taruni :

a. Yang sakit dan tidak dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar wajib lapor

(keterangan dokter dan minta izin) pada bagian pendidikan (Wali Kelas),

Instruktur, Perwira Batalyon, Wakasek atau Kepala Sekolah.

b. Harus siap / berada dalam ruangan kelas sebelum mata pelajaran di mulai

c. Yang jaga (piket) wajib memberikan penghormatan kepada pimpinan staf,

Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Instruktur, Perwira Batalyon, Staf

Pengajar, dan pejabat lain serta Taruna yang lebih tinggi tingkatnya yang

melewati pos penjagaan / piket.

PASAL 9

Setiap Taruna / Taruni wajib mengikuti ujian-ujian sesuai dengan jadwal

yang telah ditetapkannya sebelumnya.




PASAL 10

1. Setiap Taruna / Taruni wajib memberikan penghormatan kepada :

Pimpinan, Staf, Instruktur, Staf Pengajar serta Pembina Ketarunaan.

Setingkat Pejabat Pemerintah

Dan Yon / Danki, Sipil, Militer, Tamu serta orang yang lebih tua, wanita

dalam setiap kesempatan.

2. Setiap ada guru / dosen yang masuk dalam ruangan kelas, ketua kelas /

danton atau yang ditunjuk tampil kedepan menyiapkan Taruna / Taruni,

kemudian memberikan laporan, berapa jumlah yang hadir untuk mengikuti

mata pelajaran.

PASA 11

1. Setiap Taruna / i harus berambut pendek, tidak berkumis dan tidak berjenggot

serta tidak memelihara kuku.

2. Setiap Taruna / i harus membawa kartu Taruna / kartu tanda pengenalnya

setiap harinya.

PASAL 12

1. Setiap Taruna / Taruni wajib menjaga dan merawat barang inventaris sekolah.

2. Setiap Taruna / Taruni harus mengganti barang yang rusak atau hilang yang

menjadi tanggungannya atau yang dirusaknya.

PASAL 13

1. Setiap Taruna / Taruni :

a. Wajib bertindak sopan, baik sikap maupun tutur kata pada setiap

kesempatan.

b. Setiap Taruna / Taruni wajib berjalan dengan tegar, rapi dan teratur.

c. Setiap Taruna / Taruni harus duduk dalam kelas dengan tenang atau tidak

boleh berkeliaran apabila belum ada guru atau dosen yang bersangkutan.

2. Dalam kendaraan Taruna / Taruni wajib duduk, wajar dan sopan serta

membuka pet.




PASAL 14

1. Setiap Taruna / Taruni wajib mengetahui dan mengenal nama dan alamat,

pimpinan, instruktur, tenaga pengajar, dan peraturan yang berlaku.

2. Setiap Taruna / Taruni yang menghadap pejabat atau siapa saja dalam suatu

peraturan wajib :

~ Mengetuk pintu

~ Memberikan penghormatan setelah diizinkan masuk

~ Membuka pet dan bersikap sempurna kecuali diizinkan beristirahat

~ Memakai pet dan memberikan penghormatan dengan sikap sempurna

setelah menghadap dan hendak meninggalkan ruangan.

LARANGAN-LARANGAN

PASAL 15

Setiap Taruna / Taruni dilarang :

1. Dilarang mengganggu ketertiban masyarakat atau perbuatan tercela kepada

siapapun kapan saja dan dimana saja.

2. Merencanakan serat melakukan tindakan subjektif dalam bentuk apapun

3. Melakukan penentangan terhadap atasan

4. Berbuat asusila yang dapat menyebabkan penyakit kelamin

5. Mengkonsumsi obat-obatan terlarang dan meminum minuman keras yang

memabukkan.

6. Menyimpan atau menggunakan narkotika dan bahan lain yang sejenisnya

yang menjadi larangan pemerintah atau melibatkan diri dalam pengedaran

atau penjualan.

7. Membawa, menyimpan atau menggunakan senjata tajam / senjata api

8. Melakukan pertengkaran, perkelahian, pemukulan dalam bentuk aktif dan

penganiayaan dalam bentuk lain.

9. Memfitnah atau menghasut dan melakukan tindakan yang menganggu

ketertiban umum di dalam maupun di luar kampus.

10. Mengikuti atau menjadi anggota organisasi kemasyarakatan di luar kampus

kecuali dengan izin dari pihak sekolah.




11. Mengadakan aksi perorangan atau pemufakatan yang bertujuan melanggar

peraturan.

12. Membawa orang lain atau teman masuk ke dalam kampus yang dapat

mengganggu ketertiban kampus.

13. Melakukan atau merencanakan pencurian, pengancaman, penipuan,

berbohong, memalsukan atau melakukan pemerasan dan tindak pidana

kriminal lainnya.

14. Dilarang menjual perlengkapan seragam milik pribadi dan perlengkapan

lainnya.

15. Meninggalkan kampus tanpa izin dari perwira jaga atau dinas jaga

16. Membuat coret-coretan atau gambar-gambar pada gedung sekolah, meja

kursi atau pada tempat yang bukan semestinya.

PASAL 16

Setiap Taruna / Taruni :

1. Sudah harus ada dalam kelas sebelum guru masuk atau setiap Taruna / Taruni

dilarang masuk dalam ruangan kelas setelah guru sudah ada dalam ruang

kelas.

2. Dilarang meninggalkan ruangan kelas selama waktu sedang menerima materi

pelajaran tanpa izin.

3. Dilarang memakai gelang, kalung dan perhiasan serta make up lainnya kecuali

jam tangan atau arloji.

4. Dilarang berambut panjang, berkumis, berjenggot, bercambang dan

memelihara kuku.

5. Dilarang merokok bukan pada tempatnya.

BAB V

KETENTUAN HUKUM DAN SANKSI

1. Setiap Taruna / Taruni yang melanggar hukuman skorsing atau dikeluarkan

dari sekolah

2. Jenis-jenis hukuman yaitu :

a. Peringatan




b. Hukuman ringan jasmani (push up, kengkreng, jalan jongkok, merayap, dan

lain-lain).

c. Skorsing

d. Dikeluarkan dari sekolah (Drop out).

3. Yang dapat memberikan hukuman Jasmani / ringan yaitu :

a. Perwira Batalyon, Staf Ketarunaan

b. Komandan Batalyon

c. Komandan Poltar / Polisi Taruna

d. Komandan Kompi / Komandan Peleton

4. Sedang hukuman skorsing atau mengeluarkan / memberhentikan sebagai

Taruna SMK Permata Ilmu Maros adalah Kepala Sekolah setelah mendapat

pertimbangan, saran dari instruktur, pembina dan Perwira Batalyon, Staf

Ketarunaan.

PENJELASAN SANKSI :

Apel :

Kuningan tidak brasso / sepatu tidak semer : Push up 25 kali

Setrika pakaian : Kengkreng 23 kali

Perlengkapan kurang : Jalan jongkok 2 kali

melintang lapangan +

senam kombinasi.

Kehadiran :

Satu hari tanpa keterangan : Lari 15 kali keliling lapangan + push up

25 + Kengkreng 25 kali + restock +

push up.

Dua hari tanpa keterangan : Lari 15 kali keliling lapangan + push up

50 kali di tambah 1 kali jalan jongkok

keliling lapangan + restock + sit up.

Tiga kali berturut turut (apabila : 1 minggu gundul licin

Terulang lagi maka akan : 1 minggu jaga malam

Diberikan surat keputusan) : 1 minggu bersihkan WC




BAB VI

KETENTUAN-KETENTUAN

1. Taruna / i yang tidak mencapai 75% kehadiran dari tiap-tiap mata pelajaran

yang bersangkutan maka tidak diberikan haknya untuk mengikuti ujian pada

mata pelajaran tersebut.

2. Taruna / i yang tidak mengikuti apel tanpa keterangan jelas yang akan diterima

tidak bisa dibenarkan mengikuti kegiatan belajar mengajar.

3. Bagi Taruna / i yang melanggar pemakaian pakaian seragam yang telah

ditentukan oleh sekolah tidak diizinkan mengikuti mata pelajaran seperti :

Pemakaian pakaian seragam bukan pada harinya untuk dipakai

Tanda pangkat, tanda korps dan lain-lain

Pet/topi yang bukan dinas seragam sebagaimana yang telah ditentukan

akan disita dan diberikan peringatan.

4. Bagi Taruna / i yang melawan anggota pengurus Batalyon karena

pelanggarannya akan diambil tindakan disiplin oleh :

Perwira Batalyon / Staf Batalyon

Adapun tindakan disiplin yang dimaksud adalah :

a. (satu) kali melawan dewan pengurus diberikan tindakan disiplin (hukuman

jasmani) seperti hormat matahari, kengkreng, push up, merayap dan lain-

lain.

b. (dua) kali melawan dewan pengurus diberikan tindakan disiplin seperti

nomor 1 di atas ditambah dengan surat pernyataan.

c. (tiga) kali melawan dewan pengurus diskorsing satu tahun dan dikeluarkan

surat keputusan skorsing yang ditandatangani oleh Bapak Kepala Sekolah.

5. Pimpinan dewan pengurus tidak dibenarkan melakukan tindakan sewenang-

wenang atau tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku kepada

Taruna / Taruni SMKP Permata Ilmu Maros.

6. Bagi Taruna / Taruni yang mau pindah jurusan :

Harus mengajukan permohonan tertulis kepala sekolah, setelah disetujui

baru bisa pindah jurusan.

Harus sesuai dengan peraturan / persyaratan penerimaan

Harus memulai dari semester pertama kecuali pindah sebelum ujian

semester pertama.




7. Hal-hal yang belum diatur dalam pedoman ini akan menyusul dalam peraturan

khusus dan peraturan lainnya.

8. Peraturan yang bertentangan dengan tata tertib ini dinyatakan tidak berlaku

9. Pedoman tata tertib ini sejak tanggal ditetapkannya.

Ditetapkan di Maros

Perwira Batalyon

( )

Perwira Pendidikan

( )

Mengetahui :

( )




PROSPEK SMKP PERMATA ILMU MAROS

A. Tujuan Pendidikan

1. Tujuan Umum

Mendidik dan menghasilkan lulusan yang berjiwa Pancasila dan UUD

1945 yang siap guna. Serta mempunyai integritas kepribadian yang tinggi,

terbuka, mempunyai tanggung jawab moral, tanggap terhadap perubahan

ilmu dan teknologi serta mampu mengamalkan keahlian menurut profesinya

bagi kepentingan bangsa, nusa, negara dan agama.

2. Tujuan Khusus

a. Sesuai cita-cita luhur SMKP Permata Ilmu Maros merupakan sebagai

lembaga pendidikan dan pengajaran menengah yang diharapkan dapat

menghasilkan lulusan yang :

~ Mampu mengisi jabatan-jabatan dan dapat melaksanakan tugas

dibidang kemaritiman.

~ Mampu memajukan / mengembangkan lembaga, perusahaan atau

instansi dimana tempatnya bekerja.

~ Mampu mengamati atau menganalisa serta mengamalkan ilmu

pengetahuannya untuk melakukan pekerjaan praktek dibidang

kemaritiman.

~ Mampu memberikan penjelasan dan informasi tentang seluk beluk

bidang kemaritiman kepada masyarakat luas.

~ Memahami dasar-dasar ilmu pengetahuan pada umumnya serta ilmu

pemaritiman pada khususnya.

~ Mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara tepat,

cepat, aman dan sistematis.

b. Mendidik pemuda / pemudi warga negara Indonesia menjadi perwira

pelayaran niaga masing-masing pada jurusan :

~ Nautika (Ahli Nautika Tingkat IV, ANT-IV)

~ Teknika (Ahli Teknik Tingkat IV, ATT-IV)




B. Program Pendidikan

Program Mualim Pelayaran Intersuler (MPI) untuk jurusan Nautika dan

Ahli Mesin Kapal Pelayaran Intersuler (AMKPI) untuk jurusan Teknika.

C. Lama Pendidikan

Pendidikan teori di kampus selama 6 semester dan 1 semester PKL /

Prola (Proyek Laut) di kapal-kapal niaga nusantara, samudra.

D. Proses Penyelesaian Study

1. Setelah menyelesaikan 6 semester harus mengikuti Evaluasi Belajar Tahap

Akhir (EBTANAS) yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan.

2. Setelah dinyatakan lulus EBTANAS harus mengikuti ujian negara

kepelautan yang diselenggarakan oleh Dirjen Perla / Panitia

penyelenggaraan Program Diklat.

3. Lulus ujian negara kepelautan harus melaksanakan prola selama satu

tahun.

4. Selesai prola harus mengajukan laporan ke PUPD untuk diuji kembali oleh

dosen-dosen yang telah ditunjuk.

5. Setelah dinyatakan lulus ujian prola sudah berhak mendapatkan ijazah

kepelautan.

E. Ijazah Negara Mualim Pelayaran (Nautika) dan Ahli Mesin Kapal Pelayaran

(Teknika) berlaku Internasional Sesuai Konvensi Internasional IMO –

SCTW 1978.

F. Lapangan Pengabdian / Kerja

1. Instansi perhubungan pemerintah dan swasta

2. Perusahaan-perusahaan pelayaran swasta dan luar negeri (Nusantara dan

Samudera)

3. Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI)

4. Kapal Laut (Perwira Pelayaran Indonesia)

5. Industri Kapal / Pabrik




G. Tempat Beraktivitas

1. Kegiatan belajar mengajar berlangsung di

2. Kegiatan latihan baris berbaris di Kompleks Kantor Pelabuhan

Penyeberangan

3. Kegiatan olahraga jasmani di lapangan pelabuhan

4. Kegiatan olahraga renang dan dayung, tempatnya di atur kemudian

5. Praktek kerja (kunjungan kapal) dilaksanakan di pelabuhan, galangan kapal

dan perbengkelan yang akan ditunjuk kemudian.

H. Syarat-Syarat Pendaftaran Calon Taruna / i Baru

Untuk setiap tahun ajaran baru SMKP Permata Ilmu Maros menerima taruna / i

dengan syarat pendaftaran diatur kemudian.

Pengetahuan adalah modalku

Akal adalah dasar agamaku

Cinta kasih adalah aliran pahamku

Kesadaran adalah busanaku

Ilmu adalah senjataku

Berjihad adalah perangaiku

Shalat adalah penawar hatiku

Dan kedamaian itulah impianku

CAMKAN !!!!

Orang yang mau maju

Pasti disiplin pada peraturan,

Orang yang suka membangkang

Itu alamat kegagalan




PERATURAN BARIS BERBARIS (PBB)

SKEP PANGAB N. : SKEP / 611 / X / 1985

1. Aba-Aba

Pengertian : aba-aba adalah perintah yang diberikan oleh seorang

komandan kepada pasukan untuk dilaksanakan pada waktunya secara

serentak atau berturut-turut. Macam aba-aba :

a. Aba-aba petunjuk

b. Aba-aba peringatan

c. Aba-aba pelaksanaan

2. Cara melatih berhimpun

a. Aba-aba : “berhimpun” ……… mulai

b. Pelaksanaan :

1) Aba-aba peringatan, mengambil sikap sempurna

2) Aba-aba pelaksanaan, anggota lain menuju pelatih mengambil jarak ± 3

langkah berdiri bebas.

3) Bila bersenjata, pada aba-aba peringatan mengambil sikap sempurna

depan senjata lari menuju pelatih jarak ± 3 langkah, tegak senjata berdiri

bebas.

3. Cara melatih berkumpul

a. Aba-aba : “Bersaf / bebanjar kumpul” ……… mulai

b. Pelaksanaan :

1) Tunjuk penjuru

a. Penjuru lari menuju pelatih

b. Bila bersenjata, dengan senjata lari menuju depan pelatih

2) Aba-aba peringatan : “Bersaf / berbanjar kumpul ……

Seluruh anggota mengambil sikap sempurna

Pada aba-aba pelaksanaan : MULAI ….

Seluruh anggota lari ke samping kiri penjuru

Anggota saf depan meluruskan dengan




Penjuru tengah dan belakang mengambil jarak 1 lengan + 2 kepal lalu

luruskan. Barisan lurus Penjuru isyaratkan “lurus” serentak tangan

diturunkan, kepala kembali menghadap depan. Bila bersenjata segera

teguk senjata.

Pasukan bebanjar meluruskan ke depan, orang yang paling belakang

banjar kanan mengisyaratkan “lurus” lengan diturunkan. Bila bersenjata

setelah menengakkan tangan kemudian tegak senjata. CATATAN :

Kurang dari 9 orang menjadi bersaf / berbanjar satu.

4. Cara melatih meninggalkan barisan

a. Berbaris bersaf

1) Saf depan langsung menuju ke arah yang memanggil

2) Saf tengah dan belakang baik kanan melalui saf paling belakang, cari

jalan yang terdekat menuju ke arah yang memanggil.

3) Saf ujung kanan kiri langsung menuju ke arah yang memanggil

b. Barisan berbanjar

1) Saf depan langsung ke arah yang memanggil

2) Saf II tengah dan seterusnya, balik kanan lewat belakang satnya

3) Saf II banjar kiri / kanan langsung ke arah yang memanggil

c. Cara menyampaikan laporan dan penghormatan apabila prajurit dipanggil

dalam barisan

1) ………… Tampil ke dekpan, Jawab “siap ……… tampil ke depan” keluar

barisan dan menghadap kurang lebih 6 langkah.

2) Menghormati, kemudian laporan “siap menghadap”

3) Diberi perintah : mengulang isi perintah

4) Perintah telah dilaksanakan laporan : Laporan selesai”

5) Perintah “kembali ke tempat” mengulangi “kembali ketempat”,

Menghormati, selanjutnya kembali ketempat.

d. Dalam barisan ijin akan meninggalkan barisannya

1) Ijin kepada pelatih dengan mengangkat tangan kiri ke atas, tangan

dibuka jari-jarinya rapat, mengutarakan maksudnya, mengulangi

perintah.

2) Selesai, akan masuk barisan menghadap lebih kurang 6 langkah

kemudian menghormati, balik kanan kembali masuk barisannya.




5. Gerakan Perorangan tanpa Senjata

a. Sikap sempurna

Aba-aba : “SIAP” ……… GERAK

Pelaksanaan : Berdiri tegap, tumit rapat membentuk sudut 45 derajat,

lengan menggenggam.

b. Istirahat

1) Istirahat ditempat

Aba-aba : “Istirahat ditempat” ……… Gerak

Pelaksanaan : kaki kiri dipindahkan ke samping kiri (± 30 cm) kedua

tangan kebelakang di bawah pinggang, tangan kanan dikepalkan,

tangan kiri memegang pergelangan tangan.

2) Parade Istirahat di tempat

Aba-aba : “Parade istirahat di tempat” ……… Gerak.

Pelaksanaan : Sama seperti istirahat di tempat, tangan ditarik sedikit ke

atas, pandangan tetap ke depan.

3) Untuk perhatian istirahat di tempat

Aba-aba : “Untuk perhatian istirahat ditempat” ………Gerak

Pelaksanaan : Sama dengan parade istirahat di tempat, pandangan

ditunjukkan kepada si pemberi perhatian, pada akhir perhatian . amanat

secara serentak membalikkan pandangan ke depan.

c. Periksa Kerapian

Aba-aba : “Periksa kerapian” ……… Mulai

1) Pada aba-aba peringatan secara serentak mengambil sikap sempurna.

2) Pada aba-aba pelaksanaan membungkukkan badan, selanjutnya

memeriksa dan membetulkan perlengkapan dari bawah sampai ketutup

kepala, kembali ke sikap sempurna.

3) Aba-aba selanjutnya : “Selesai, seluruhnya siap istirahat.

CATATAN : Apabila bersenjata, gerakan sama seperti di atas hanya

kedudukan senjata tetap tegak dan dikepit diantara lengan dan badan.

d. Lancang Kanan / Kiri (bentuk pasukan bersaf)

Aba-aba : “Lancang kanan / kiri” ……… Gerak




Pelaksanaan : Pasukan sikap sempurna, saf depan mengangkat lengan

kanan / kiri bersamaan ini kepala dipalingkan ke kanan / kiri kecuali penjuru.

Saf tengah dan belakang memalingkan kepala kecuali penjuru, penjuru

mengambil jarak kedepan 1 lengan + 2 kepal kemudian diturunkan pada

aba-aba “tegak”,

Pelaksanaan dengan serentak tangan diturunkan memalingkan muka

kembali ke depan.

e. Setengah lengan lancing kanan / kiri (barisan bersaf)

Aba-aba : “Setengah lengan lancang kanan / kiri” ……… Gerak

Pelaksanaan : Seperti lancing kanan / kiri tetapi tangan kanan / kiri

dipinggang.

Aba-aba : “Tegak” ……… Gerak

f. Lancang depan (pasukan berbanjar)

Aba-aba : “Lancang depan” ……… Gerak

Pelaksanaan : Banjar kanan nomor 2 dan seterusnya meluruskan ke depan

dengan mengangkat tangan 1 lengan + 2 kepal. Untuk yang lainnya

meluruskan ke depan dan kekanan. Penjuru tengah dan kiri mengambil

jarak 1 lengan ½ lengan lalu diturunkan. Pada aba-aba : “tegak” ………

Gerak serentak lengan diturunkan.

g. Cara berhitung

Aba-aba : “Hitung ……… Mulai

Pelaksanaan : Pada aba-aba peringatan, penjuru tetap menghadap ke

depan, anggota lain yang berada di saf depan memalingkan kepal ke

kanan. Pada aba-aba pelaksanaan berturut-turut mulai penjuru kanan

menyebut nomornya sambil memalingkan kepala kembali ke depan.

Pasukan berbanjar pelaksanaan : Pada aba-aba pelaksanaan banjar kanan

mulai penjuru kanan depan kebelakang menyebut nomornya.

h. Hadap kanan / kiri

Aba-aba : “Hadap kanan / kiri” ……… Gerak

Pelaksanaan :

1) Kaki kiri / kanan dimajukan melintang di depan kaki kanan / kiri

2) Tumit kaki kanan / kiri di putar 90 derajat

3) Kaki kiri / kanan dirapatkan




i. Hadap serong kanan / kiri

Aba-aba : “Hadap serong kanan / kiri” ……… Gerak

Pelaksanaan :

1) Kaki kiri / kanan dimajukan sejajar dengan kaki kanan / kiri

2) Tumit kaki kanan / kiri di putar 45 derajat

3) Kaki kiri / kanan dirapatkan dengan kaki kanan / kiri

j. Balik kanan

Aba-aba : “Balik kanan” ……… Gerak

Pelaksanaan :

1) Kaki kiri dimajukan ke depan kaki kanan

2) Tumit kaki kanan di putar 180 derajat

3) Kaki kiri dirapatkan kembali

k. Membuka / menutup barisan (pasukan dalam bentuk banjar)

1) Buka barisan

Aba-aba : “Buka barisan” ……… Jalan

Pelaksanaan : Banjar kanan dan kiri melangkah ke kanan / kiri langkah

banjar tengah tetap.

2) Tutup barisan

Aba-aba : “Tutup barusan”

Pelaksanaan : Banjar kanan dan kiri menutup dengan melangkah kiri /

kanan 1 langkah.

l. Bubar

Aba-aba : “Bubar” ……… Jalan

Pelaksanaan : Tiap anggota menghormati, setelah dibalas kembali ke sikap

sempurna kemudian balik kanan, melaksanakan seperti langkah pertama

selanjutnya bubar menuju tempat masing-masing.

6. Gerakan berjalan tanpa senjata

a. Langkah dapat dibedakan sebagai berikut :

Macam langkah Panjang langkah Tempo

1. Langkah biasa 65 cm 102 / menit

2. Langkah tegap 65 cm 102 / menit

3. Langkah perlahan 40 cm 30 / menit

4. Langkah ke samping 40 cm 70 / menit




5. Langkah kebelakang 40 cm 70 / menit

6. Langkah ke depan 60 cm 70 / menit

7. Langkah diwaktu lari 80 cm 165 / menit

Panjang langkah : dihitung dari tumit ke tumit.

b. Maju jalan (dari sikap sempurna)

Aba-aba : “Maju” ……… Jalan

Pelaksanaan : Kaki kiri dihentakkan sekali ke depan, lengan kanan

melenggang ke depan 90 derajat, jari-jari tangan menggenggam, lengan kiri

ke belakang 30 derajat.

Pada langkah selanjutnya tidak dihentakkan 65 cm, lengan melenggang

bergantian ke depan 45 derajat dan kebelakang 30 derajat.

c. Langkah tegap

Aba-aba : “Langkah tegap maju” ………Jalan

Pelaksanaan : Kaki kiri melangkah dihentakkan, tangan kanan melanggang

ke depan 90 derajat, tangan kiri kebelakang 30 derajat, demikian

seterusnya secara bergantian.

d. Langkah perlahan

Aba-aba : “Langkah perlahan maju” ……… Jalan

Pelaksanaan : Kaki kiri dilangkahkan ke depan, setelah kaki kiri menapak,

ditarik, disusul kaki kanan ditarik ke depan dan ditahan sebentar disebelah

mata kaki kiri kemudian ditampakkan di depan kaki kiri panjang 40 cm

demikian seterusnya.

Berhenti dari langkah perlahan

Aba-aba : “Henti” ……… Gerak

Pelaksanaan : kaki kanan / kiri jatuh di tanah ditambah 1 langkah, kaki

kanan / kiri dirapatkan pada kaki kiri atau kanan.

e. Langkah ke samping

Aba-aba : “Langkah ke samping” ……… Jalan

Pelaksanaan : Kaki kanan / kiri dilangkahkan ke samping kaki kanan / kiri 40

cm. Kaki kanan / kiri dirapatkan maksimum 4 langkah, lengan tidak

melenggang.

f. Langkah ke belakang

Aba-Aba : “Langkah ke belakang” ……… Jalan




Pelaksanaan : Kaki kiri melangkah ke belakang 40 cm kemudian kaki

kanan, jumlah langkah sesuai yang ditentukan maksimum 4 langkah lengan

tidak melenggang.

g. Langkah ke depan

Aba-aba : “Langkah ke depan” ……… Jalan

Pelaksanaan : Kaki kiri melangkah kebelakang 60 cm disusul kaki kanan,

jumlah langkah sesuai yang ditentukan maksimum 4 langkah lengan tidak

melenggang.

h. Langkah diwaktu lari

1) Dari sikap sempurna :

Aba-aba : “Lari Maju” ……… Jalan

Pelaksanaan : Aba-aba peringatan, kedua tangan dikepalkan, diletakkan

pinggang sebelah depan. Badan agak condong ke depan.

Aba—aba : “JALAN”

Pelaksanaan : :Lari dengan menghentakkan kaki kiri. Diikuti kaki kanan

jarak 80 cm.

2) Dari langkah biasa ke kiri

Aba-aba : “Lari: ……… Jalan

3) Dari lari ke langkah biasa

Aba-aba : “Langkah Biasa” ……… Jalan

4) Dari lari ke berhenti

Aba-Aba : “HENTI” ……… Gerak

Aba-aba pelaksanaan jatuh ke kiri / kanan ditambah 3 langkah.

i. Langkah merdeka

Dari langkah biasa. Aba-aba : “Langkah Merdeka” ……… Jalan

Pelaksanaan : Seluruh berjalan bebas tidak terikat langkah. Anggota dapat

berbuat sesuatu dengan ketentuan anggota tetap dilarang meninggalkan

barisan. Kembali ke langkah biasa diberi petunjuk “Samakan langkah” Aba-

aba selanjutnya “langkah biasa”

j. Ganti langkah

Aba-aba : “Ganti langkah” ……… Jalan

Pelaksanaan : Dapat dilakukan dari langkah biasa / tegap. Aba-aba jatuh

pada kaki kiri / kanan ditambah satu langkah. Ujung kaki kanan / kiri yang




dibelakang dirapatkan pada kaki depan, bersamaan dengan itu lenggang

dihentikan tidak dirapatkan ke badan, kemudian kaki depan dilangkahkan

kembali. Selanjutnya langkah biasa atau tegap.

k. Jalan ditempat

1) Sikap sempurna

Aba-aba : “Jalan ditempat” ……… Gerak

Pelaksanaan : Lutut kaki kiri diangkat bergantian lutut kaki kanan hingga

paha rata-rata.

2) Langkah biasa

Aba-aba : “ Jalan ditempat” ……… Gerak

Pelaksanaan : Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri/

kanan jatuh di tanah kemudian ditambah satu langkah selanjutnya

ditempat.

3) Dari jalan di tempat ke langkah biasa

Aba-aba : “Maju” ……… Jalan

Pelaksanaan : Aba-aba pelaksanaan diberikan pada waktu kaki kiri jatuh

ke tanah ditambah satu langkah di tempat dan mulai berjalan dengan

menghentakkan kaki kiri.

4) Dari jalan ke tempat berhenti

Aba-aba : “Henti” ……… Gerak

Pelaksanaan : Pada waktu kaki kiri / kanan jatuh, ditambah satu langkah

selanjutnya kaki kiri atau kanan dirapatkan.

l. Hormat kanan

Aba-aba : “Hormat kanan” ……… Gerak

Pelaksanaan : Barisan berjalan dengan langkah defile, aba-aba

pelaksanaan pada waktu kaki kanan jatuh di tanah, di tambah satu langkah,

langkah berikutnya kepala dipalingkan, pandangan mata diarahkan kepada

yang diberi hormat sampai 45 derajat, lengan kiri tidak melenggang. Tangan

kanan menyampaikan penghormatan, selesai hormat, aba-aba : “tegak”

……… Gerak. Pelaksanaan : pada waktu kaki kanan jatuh di tanah di

tambah 1 langkah lengan dilegangkan, kepala dipalingkan kembali ke

depan.




m. Perubahan arah dari di tempat ke berjalan

1) Hadap kanan / kiri jalan

Aba-aba : “Hadap kanan / kiri maju” ……… Jalan

Pelaksanaan : membuat gerakan hadap kanan / kiri, kaki kanan / kiri

tidak dirapatkan tetapi dilangkahkan seperti gerakan maju jalan.

2) Hadap serong kanan / kiri maju jalan

Aba-aba : “Hadap serong kanan / kiri maju” ……… Jalan

Pelaksanaan : Membuat gerakan hadap serong kanan / kiri, kaki kanan /

kiri tidak dirapatkan tetapi dilangkahkan seperti gerakan maju jalan.

3) Balik kanan maju jalan

Aba-aba : “Balik kanan maju” ……… Jalan

Pelaksanaan : Membuat gerakan balik kanan, kaki kiri tidak dirapatkan

tetapi dilangkahkan seperti gerak maju jalan.

4) Belok kanan / kiri maju jalan

Aba-aba : “Belok kanan / kiri maju” ……… Jalan

Pelaksanaan : Penjuru depan merubah ke kanan / ke kiri. Anggota lain

mengikuti dan pada tempat belokan tersebut ikut membelok.

Catatan : “Dua belok kanan / kiri maju jalan tiap-tiap bajar dua kali

belok kanan / kiri maju jalan”.

n. Perubahan arah dari berjalan ke berjalan

1) Ke hadap kanan / kiri maju jalan

Aba-aba ; “Hadap kanan / kiri maju” ……… Jalan

Pelaksanaan : Membuat gerakan hadap kanan / kiri, kaki kanan / kiri

dilangkahkan seperti gerakan maju jalan.

2) Ke hadap serong kanan / kiri maju jalan

Aba-aba : “Hadap serong kanan / kiri maju” ……… Jalan

Pelaksanaan : Membuat gerakan hadap serong kanan / kiri. Kaki kanan /

kiri dilangkahkan seperti gerakan maju jalan.

3) Balik kanan maju jalan

Aba-aba : “Balik kanan maju” ……… Jalan

Pelaksanaan : Membuat gerakan balok kanan, kaki kiri dilangkahkan

seperti gerakan maju jalan.




4) Balok kanan / kiri

o. Perubahan arah dari berjalan ke berhenti

1) Ke hadap kanan / kiri berhenti

Aba-aba : “Hadap kanan / kiri henti” ……… Gerak

Pelaksanaan : Melakukan gerakan hadap kanan / kiri kemudian kaki kiri /

kanan dirapatkan.

2) Ke hadap serong kanan / kiri berhenti

Aba-aba : “Hadap serong kanan / kiri henti” ……… Gerak

Pelaksanaan : Melakukan gerakan hadap serong kanan / kiri kemudian

kaki kiri/ kanan dirapatkan.

3) Ke balik kanan berhenti

Aba-aba : “Balik kanan henti” ……… Gerak

Pelaksanaan : Melakukan gerakan balik kanan kemudian kaki kiri

dirapatkan.

Catatan : Untuk perubahan arah, aba-aba pelaksanaan, ditambah

satu langkah. Pada waktu berhenti aba-aba pelaksanaan ditambah 3

langkah.

p. Haluan kanan / kiri (gerakan ini dilakukan dalam bentuk bersaf)

1) Dari berhenti ke berhenti

Aba-aba : “Haluan kanan / kiri” ……… Jalan

Pelaksanaan : Penjuru kanan / kiri memutar arah 90 derajat, anggota

lainnya mengikuti. Setelah saf lurus, penjuru memberikan isyarat

“LURUS” kemudian diberi aba-aba “Henti” ……… gerak.

2) Berhenti ke berjalan

Aba-aba : “Haluan kanan / kiri maju” ………Jalan

Pelaksanaan : Seperti pada p.1 setelah penjuru memberi isyarat “lurus”

kemudian diberi aba-aba : ……… Maju ……… Jalan.

3) Berjalan ke berhenti

Aba-aba : “Haluan kanan / kiri” ……… Jalan

Pelaksanaan : Seperti pada p.1 setelah penjuru memberi isyarat “lurus”

kemudian diberi aba-aba : ……… Henti ……… Gerak.

4) Berjalan ke berjalan

Aba-aba : “Haluan kanan / kiri maju “……… Jalan




Pelaksanaan : Seperti pada p.1 setelah penjuru memberi isyarat “Lurus”

kemudian diberi aba-aba : ……… Maju ……… Jalan.

q. Melintang kanan / kiri (Gerakan ini dalam bentuk berbanjar bertujuan

merubah bentuk ke arah tetap).

1) Berhenti ke berhenti

Aba-aba : “Melintang kanan / kiri” ……… Jalan

Pelaksanaan : Pasukan hadap kanan/kiri kemudian melaksanakan

haluan kiri/kanan setelah lurus penjuru memberi isyarat “lurus” aba-aba

selanjutnya “Henti” ……… Gerak.

2) Berhenti ke berjalan

Aba-aba : “Melintang Kanan / kiri maju” ……… Jalan

Pelaksanaan : Sama dengan q.1 Setelah penjuru memberi isyarat

“Lurus” kemudian diberi aba-aba : ……… Maju ………Jalan.




PERATURAN PENGHORMATAN TARUNA (PPT)

1. Pengertian

Penghormatan adalah suatu perwujudan penghargaan terhadap orang lain atas

dasar tata susila yang sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

2. Penghormatan perorangan tanpa senjata (berhenti)

a. Bertutup Kepala

1) Tangan kanan dengan cepat diangkat ke pelipis kanan, siku serong ke

depan 15 derajat.

2) Kelima jari lurus rapat satu sama lain

3) Telapak tangan tidak terlihat dari depan

4) Ujung jari tangan dan telunjuk mengenai pinggir bawah dari tutup kepala

setinggi pelipis kanan.

5) Pergelangan tangan lurus, baju menghadap ke depan seperti dalam

sikap sempurna, pandangan tertuju kepada yang diberi hormat.

6) Selesai dibalas maka tangan kanan dikembalikan secara cepat ke sikap

sempurna lagi.

b. Tidak bertutup kepala : Gerakannya sama dengan 2.a hanya jari tangan dan

telunjuk ujungnya menyentuh di pelipis kanan.

3. Penghormatan perorangan tanpa senjata (berjalan)

a. Bertutup kepala

1) Tangan kanan dengan cepat diangkat ke pelipis kanan, siku serong ke

depan 15 derajat.

2) Kelima jari lurus rapat satu sama lain

3) Telapak tangan tidak terlihat dari depan

4) Ujung jari tangan dan telunjuk mengenai pinggir bawah dari tutup kepala

setinggi pelipis kanan.

5) Memalingkan kepala ke arah yang diberi hormat maksimal 45 derajat.

6) Langkah biasa lengan kiri tidak melenggang

7) Penghormatan dilakukan pada saat bawahan melihat atasan dalam jarak

yang memungkinkan.




b. Tidak bertutup kepala : Gerakannya sama dengan 3.a hanya ujung jari

tengah dan telunjuk menyentuh di pelipis kanan.

4. Penghormatan dalam keadaan istimewa

a. Berkendaraan sepeda motor

1) Dibenarkan untuk tidak menyampaikan penghormatan jika sekitarnya

dapat membahayakan diri.

2) Ia cukup menyampaikan penghormatan dengan menegakkan badan

tanpa memalingkan kepala ke arah yang diberi hormat.

b. Berkendaraan mobil dan sejenisnya

1) Jika mengendarai sendiri maka tetap mempertahankan jalannya

kendaraan dan menyampaikan penghormatan biasa apabila hal ini tidak

membahayakan.

2) Jika hal tersebut dapat membahayakan maka harus menyampaikan

penghormatan dengan menegakkan badan.

5. Pasukan sedang berlatih / bekerja

a. Terhadap atasan langsung, pasukan disiapkan apabila memungkinkan,

hanya komandan pasukan menyampaikan penghormatan dan laporan.

b. Terhadap atasan lainnya, pasukan tetap berlatih, hanya komandan saja

yang menyampaikan penghormatan.

6. Pasukan sedang beristirahat

a. Terhadap atasan istirahat percakapan berhenti hanya komandan pasukan

menyampaikan penghormatan dan laporan.

b. Terhadap atasan lainnya, pasukan tetap istirahat hanya komandan pasukan

yang menyampaikan penghormatan tanpa laporan.

7. Cara menyampaikan / menerima laporan berita dan bentuk menyampaikan

laporannya perorangan :

a. Menghadap sikap sempurna ± 4 langkah di depan dan / atasan

Contoh : 1) Menghormat

2) Lapor

3) Menyampaikan perintah dari Danki, Danton III

Diperintahkan menghadap Danki sekarang juga.




4) Setelah mendapat petunjuk

5) Mengucapkan, menghadap telah dilaksanakan, laporan

selesai.

6) Menghormat, balik kanan meninggalkan tempat.

b. Laporan dilakukan oleh lebih dari satu orang dengan maksud yang berbeda.

1) Bersiap sikap sempurna ± 4 langkah di depan Dan / Atasan. Contoh :

- Luruskan, perintah dari anggota yang paling kanan (Tertua / tertinggi

pangkatnya)

- Lurus, bila dianggap safnya sudah lurus

- Sebutkan jabatannya (kepada Danki. A)

- “Hormat gerak” aba-aba anggota yang paling kanan (tertua / tertinggi

pangkatnya).

- Dibalas oleh atasan dan atasan sudah selesai membalas

penghormatan.

- “Tegak ……… Gerak” aba-aba dari anggota yang paling kanan

- Secara berturut-turut mulai dari kanan menyampaikan laporan dan

maksudnya.

- Selesai mendapat petunjuk

- Dari anggota yang paling kanan (tertua / tertinggi pangkatnya)

kepada Danki A. “Hormat ……… Gerak”.

- Dibalas oleh atasan dan atasan sudah selesai membalas

penghormatan.

- “Tegak ……… Gerak” aba-aba anggota yang paling kanan (tertua /

tertinggi pangkatnya).

- Balik kanan secara serempak dan tertib.

c. Laporan dilakukan oleh lebih dari satu orang dengan maksud yang sama-

sama dengan pasal ini ayat 1 diwakili oleh anggota yang paling kanan

(tertua / tertinggi pangkatnya).

d. Penyampaian laporan seperti tersebut di a tas berlaku untuk laporan

perorangan dalam suatu rombongan yang tidak merupakan pasukan atau

satuan menurut susunan organisasi.




CATATAN :

A. Pada waktu menyampaikan penghormatan pandangan tetap kedepan

B. Pada waktu menyampaikan laporan pandangan melihat ke arah yang

menerima laporan.

C. Pada waktu menerima petunjuk, pandangan diarahkan kepada yang

memberi petunjuk.

8. Menyampaikan laporan (Apel)

Pasukan dalam susunan baris berbaris dipimpin oleh Dan Pasukan

Laporan Kepada Dan / atasan :

Pasukan disiapkan di atur jarak / ketinggiannya (Lancang depan atau

kanan).

Penghormatan pasukan dipimpin oleh Dan pasukan dengan menyebut

jabatan atasan yang menerima laporan (kepada atasannya, “Hormat ………

Gerak”).

Dan / atasan membalas penghormatan dengan pandangan tetap ke depan

(selesai).

Dan pasukan pimpinan selesai penghormatan “Tegak ……… Gerak”.

Dan pasukan maju ke depan Dan / atasan yang menerima laporan ± 6

langkah sikap sempurna.

Lapor

Kompi I.A

Jumlah 120 Taruna

Hadir 110 Taruna

Tidak hadir 10 Taruna

Dengan keterangan

Dinas 7 Taruna

Sakit 2 Taruna

Tanpa keterangan 1 Taruna

Laporan selesai

Dan / atasan memberi petunjuk dengan akhir kata “kerjakan”

Dan pasukan mengulangi petunjuk “Kerjakan”

Dan pasukan balik kanan kembali ke tempat sesuai petunjuk dan / atasan.

Diakhiri dengan penghormatan pasukan dipimpin oleh Dan Pasukan.




9. Menyampaikan / menerima surat atau benda lain kepada Dan / atasan tanpa

senjata.

Bawahan berdiri sikap sempurna 4 langkah (sesuaikan keadaan ruangan).

Menghormat

Laporan

Maju ± 2 langkah menyerahkan / menerima dengan tangan kanan

Mundur ± 2 langkah menunggu perintah selesai

Menghormat

Balik kanan meninggalkan tempat




LAGU-LAGU MADABINTAL

“MADABINTAL”

DALAM MASA MADABINTAL

HUTAN GUNUNG RUMAHKU……………

SUNGAI LAUT JALANKU…………

TAK PERNAH KEUH KESAH

BADAI KILAT YANG MENYAMBAR

PENGHALANG KUHANCARKAN…………

DEMI BANGSA DAN NEGARA

JIWAKU PERSEMBAHAN

TARUNA -TARUNI

TARUNI – TARUNA

SMK BARUNA JAYA

MARS MADABINTAL

BERKIBARLAH DIALANGIT BIRU

PANJI PUSAKA MATA BINTAL

DISANALAH AKU DI DIDIK

PENJADI PELAUT ULUNG

YANG MENJADI PEDOMAN KITA

DILAUT KITA JAYA

SELAMANYA TAK PERNAH MENYERAH

TARUNA / TARUNI SMK BARUNA JAYA




“CITA-CITA”

DULU AKU BERCITA-CITA

MENJADI SEORANG TARUNA / TARUNI

BERDIRI TEGAK PENUH WIBAWA

TUNAIKAN TUGAS YANG MULIA (YANG MULIA)

KINI AKU SEDANG DITEMPA

DALAM KAWAH CANDRA DIMUKA

LUPA SANAK LUPA SAUDARA

TINGGALKAN KASIAN DIRUMAH

SAAT TAHAN SAKIT – SAKIT SAMPAI MASUK RUMAH SAKIT

SAYA TAHAN MENDERITA TAPI HATIKU BAHAGIA

BAHAGIA BAHGIA SELAMANYA

HU…………HA…………

“MARS BAHARI”

INILAH, INILAH, INILAH

INILAH SEMBOYAN KITA

BERANI JUJUR TEGAS JALES VEVA JAYA MAHE

JUSTRU DILAUTAN KITA JAYA

JALE SHUBUM YANCA JAYA MAHE 2X

DILAUT DIDARAT DIUDARA KITA JAYA

MEMBELA PANCASILA

MAJU, MAJULAH MAJU………… HEI

BARUNA JAYA SMK MASA KINI

PANTANG MUNDUR MATI SUDAH UMUR

BARUNA BARUNA DEWA LAUT SEWA LAUT 2X

LAMBANGNYA LAMBANGNYA

KEMUDI JANGKAR KEMUDI JANGKAR

DIBAWAHLAH KESAMUDRA

SAMPAI TUA BARUNA TETAP JAYA 2X




”HAPPY YE – YE”

HAPPY YE –YE HAPPY, HAPPY YEAKU SENANG JADI ANAK MANTUSIANG JADI KENANGANMALAM JADI IMPIANCINTAKU SEMAKIN MENDALAM

JIKA PACAR TIDAKLAH DATANGSEGERA MENUJU PACAR CADANGANBILA ITU JUGA TAK ADASERAHKAN DIRIMU KE PERMATA ILMU

“BANGUN PAGI”

BANGUN PAGI-PAGI MENUJU KELOKASIUNTUK MENGIKUTI KEGIATAN MADABINTALDISINILAH AKU DI DIDIK DAN DITEMPAUNTUK MENJADI TARUNA

MAU MAKAN JALAN JONGKOKHABIS MAKAN LOMPAT KODOKDICACI DIMAKI DAN DIBENTAK (BENTAK) …………HAI

WAHAI SENIORKU BETAPA KEJAM DIRIMUWAHAI SENIORKU BETAPA RINGAN TANGANMUTAPI KAU TAK TAHU APA ISI HATIKUKUSAYANG PADAMUKUCINTA PADAMU

“KOMODOR YOS SUDARSO”

PAHLAWAN LAUT PUTRA INDONESIAKOMODOR YOS SUDARSOPEMBEBAS PENJAJAH KINI JADI SEJARAHDI DALAM ANGKATAN LAUT KITA

KINI MACAN TUTUL WALAUPUN SUDAH HANCURKITA TAK PERNAH MUNDUR…………JALES VEVA (VEVA) JAYA MAHE (MAHE) 2XDILAUT KITA JAYA




PENYARAMAN

KUAMBIL LUMPUR DI LADANGKUJADIKAN PENYAMARANWAJAH TAMPANBERUBAH MENJADI SETAN MEMANG SETANAGAR TAK MUDAH DIKENAL

BERTEMPUR ……… BERTEMPURBERTEMPUR (PANTANG MUNDUR) 2XBERTEMPUR TAK PERLU PELURU DIHAMBURKANCUKUP DENGAN PISAU SANGKUR

APEL MALAM

BILA APEL MALAM TLAH TIBASEGERA BERDIRI DEPAN PINTUPANDANGAN TETAP LURUS KE DEPANSIKAP MC JANGAN DILUPAKAN

BILA APEL MALAM TLAH TIBASEGERA PERIKSA KIRI KANANHINDARKAN RABRAKAN SESAMA KAWANSIKAP MC JANGAN DILUPAKAN

BILA PAYUNG SUDAH MENGEMBANGSEGERA SIAPKAN PENERJUNDAK………DIK ………DUK ……… HATIKU TAK KARUANMEMIKIRKAN NASIB SESEORANG

BILA PAYUNG TIDAK MENGEMBANGSEGERA BUKA PAYUNG CADANGANBILA ITU JUGA TAK ADASERAHKAN DIRIMU KE PERMATA ILMU

M A R I N A

MARINA MENARI DI ATAS MENARA

DI ATAS MENARA MARINA MENARI

MARINA MERANA DIBAWAH MENARA

DI BAWAH MENARA MARINA MERANA




SEMBOYAN KITA

SEMERAH DARAH SEBENING AIR MATAITU ……… SEMBOYAN KITAMAJULAH AYO MAJU PANTANG MENYERAHSEBELUM KITA YANG MENANG

INGATLAH SELALU AKAN TUGAS WAJIBMUDENGAN SABAR DAN TABAHINGATLAH SELALU NAMA CORPS KITACORPS TARUNA NAN JAYA

SIANG KEPANASAN KALAU MALAM KEDINGINANBERTEMPUR, BERTEMPURTERJADI SERANGAN DARI KIRI DAN KANANAYO MAJU AYO MAJU PANTANG MUNDUR PANTANG MUNDUR

P E R W I R A

AKU BANGGA MENJADI SEORANG PERWIRA

APALAGI PERWIRA PELAYARAN

SIANG MALAM AKU DI DIDIK DI TIMPA

UNTUK MENJADI SEORANG PERWIRA

DISIPLIN, DISIPLIN ADALAH NAFASKU

KEJUJURAN KEBANGGAANKU

KEHORMATAN SEGALA GALANYA

AKU JUNJUNG SELALU

KAPAL SELAM

KAPAL SELAM, TANGKINYA BOCORTIMBUL, TENGGELAM DIPERBATASAN

BUAT APA SUSAH HATI (SUSAH HATI)BUAT APA SEDIH HATI (SEDIH HATI)TARUNA TAK PERNAH BERSEDIHHANYA DONGKOL DALAM HATI (DALAM HATI)

HIJAU, HIJAU PAKAIANNYA (PAKAIANNYA)MACAM-MACAM ATRIBUTNYA, (ATRIBUTNYA)BARET BIRU DI KEPALANYABARET MADABINTAL DI DADANYA




SIAPA SURUH MASUK SPM

ADUH KASIH E ……… MAMA

JAUH, JAUH MERANTAU

MENCARI HIDUP MAMA

NASIB TIDAK BERUNTUNG

SIAPA SUH MASUK SPM 2X

SENDIRI SUKA SENDIRI RASA ADUH OH ……MAMA ……

SIAPA SURUH MASUK MARITIM 2X

SENDIRI SUKA SENDIRI RASA ADUH OH ……MAMA ……

SIANG MALAM TIDUR DI LAUT 2X

PAKAIAN BASAH KERING DI BADAN ADUH OH ……MAMA ……

MARS BERBARIS

JIKA BERBARIS JANGANLAH LIHAT KANAN DAN KIRI

AYUNKAN TANGAN BIARLAH TINGGI

BADAN DITEGAKKAN PANDANGAN LURUS KE DEPAN

DENGARLAH ……PERINTAH

KAMI TARUNA / TARUNI SMK PERMATA ILMU

BERHATI BAJA TAK PERNAH TAKUT

WALAUPUN HIDUP KAMI SEKARANG SENGSARA

TETAPLAH HATI KAMI GEMBIRA

AYUN TERASA AYUN TARIK TAMBANG HOI ……HOI ……

DI SINI AKU MAKIN TAMBAH SENANG HOI ……HOI ……

ANDAIKAN AKU BURUNG AKU INGIN TERBANG

DUA MINGGU JARI TARUNA / TARUNI




GENGSI TARUNA

LANGKAHKU SEMAKIN LELAH BERJALAN MENYUSURIMONDAR MANDIR MASUK PELAYARANHATI YANG BINGUNG DIBENTAK DAN DICACIENGGAK TAU KENAPA HARUS BAGAIMANA

ANDAI SAJA AKU BISA MENJADI SENIORAKU TAKKAN DI BENTAK DAN DICACIPIKIR-PIKIR DARI PADA KUMASUK SMKLEBIH BAIK MENJADI TARUNA

LONG MARCH

LONG MARCH, LONG MARCHADALAH JALAN JAUHYANG HARUS KITA TEMPUHDENGAN SEMANGAT KSATRIA (KSATRIA)

NAIK GUNUNGTURUN GUNUNGKITA TAK PERNAH LELAH

KAKI BENGKAK SEPATU DIPUNDAKKERONGKONGAN HAUS DAHAGA……SIAP TUNGGU PERINTAH

FORGET TO ME

AKU TUNGGU ENGKAU 2XRUPANYA ENGKAU FORGET TO MEBADAN SAKIT JUNGKIR BALIKDI SMK PERMATA ILMURUPANYA ENGKAU FORGET TO ME

AYUN TERASA AYUN TARIK TAMBANG, HOI……HOIDI SINI AKU MAKIN TAMBAH SENANG HOI……HOIANDAIKAN AKU BURUNG AKU INGIN TERBANGDUA MINGGU LAGI AKU TARUNA / TARUNI




SIAPA YANG PUNYA

NONA MANIS SIAPA YANG PUNYA 3X

YANG PUNYA KAKAK SENIOR

KAKAK SENIOR SIAPA YANG PUNYA 3X

YANG PUNYA NONA MANIS

SAYA INI SIAPA YANG PUNYA 3X

YANG PUNYA SMK PERMATA ILMU

SMK PERMATA ILMU SIAPA YANG PUNYA 3X

PELAUT INDONESIA

DIKLAT PERLU SIAPA YANG PUNYAI 3X

REPUBLIK INDONESIA

P E R W I R A

ANDAI KAU TAHU APA ISI HATIKU

ANDAI KAU TAHU APA ISI DOMPETKU

TANAMKAN DALAM HATI

NANTI DI SUATU HARI AKU JADI PERWIRA

MAU MARAH SILAHKAN

MAU DIAM SILAHKAN

ASAL JANGAN KAU PUTUSKAN CINTAKU

AKU SABAR MENUNGGUMU

SAMPAI PECAH JERAWATKU

3 TAHUN AKU JADI TARUNA




MARS SMK

TINGGALKAN AYAH TINGGALKAN IBU (AYAH IBU)

IZINKAHLAH KAM BERJUANG

DI BAWAH KIBARAN SANG MERAH PUTIH (MERAH PUTIH)

MAJLAH AYO MAJU MENYERBU (SERBU)

TIDAK KEMBALI PULANG SEBELUM KITA YANG MENANG

WALAU NYAWA TERDAMPAR DI NEGERI ORANG

DEMI BANGSA KAMILAH BERJUANG MAJU ……

MAJU AYO MAJU AYO TERUS MAJU ……

SINGKIRKANLAH DIA …… DIA …… DIA ……

KIKIS HABISLAH MEREKA DEMI NEGARA INDONESIA

WAHAI SEMUA TARUNA DAN TARUNI

DIMANA ENGKAU BERADA

PENERUS CITA-CITA PARA PAHLAWAN

DEMI BANGSA KAMILAH BERJUANG MAJU ……

PAHLAWAN MUDA

SELAMAT DATANG, PAHLAWAN MUDA

LAMA NIAN KAMI RINDUKAN DIKAU

BERTAHUN TAHUN BERCERAI MATA

KINI KITA DAPAT BERJUMPA PULA

SATUKAN LANGKAH GEGAP GEMPITA

MENGIRINGI DERAP LANGKAH TARUNA

HILANGKAN RINDU, PADA KASIHMU

SELAMAT DATANG DI SMK PERMATA ILMU MAROS




PELAUT IDOLAKU

DI LAUT DUNIAKUDI DARAT SURGAKUDI UDARA IMPIANKUSEMUA ITU AKAN KUJALANISEMUA ITU AKAN KUHADAPI

KAPANPU KUHADAPIKEMANAPUN KUARUNGIDIMANAPUN KUDATANGI

ASALKAN ADA CINTA YANG MENANTIASALKAN ADA CINTA YANG BERHARAPTARUNA, PERWIRA, PELAUT ITU SANG IDOLADUNIA MENGAKUI PELAUT PUJAAN ORANG 2X

RELA BERKORBAN DEMI TARUNA

SUDAH BERAPA KALIABANG KATAKANJANGAN BERMAIN CINTA SAMA TARUNANANTI ADIK BISA SAKIT HATI, SAKIT, SAKIT SUNGGUH SAKIT

KALAU ABANG PERGI BERLAYARRELAKAH ADIK MENUNGGU ABANGKALAU ABANG KAPALNYA TENGGELAMRELAKAH ADIK TIDAK KAWIN LAGI

MARI KITA BERDOA KEPADA YANG KUASAMOGA-MOGA SEMUANYA TIDAK TERJADI

JADI PERWIRA MEMANG ENAK

KEMANA-MANA AKU DISANJUNGDIMANA-MANA AKU DIPUJAKARENA AKU SEORANG TARUNAYANG GAGAH BERANI

JADI PERWIRA MEMANG ENAKKARENA DIBANJIRI WANITA DAN UANG MAKA DARI ITUAKU RAJIN BELAJAR




TARUNA DI ATAS LAUTAN

DIMANA MANA DI ATAS LAUTAN

SEMUA KENAL ANAK PERMATA

TARUNANYA GANTENG TARUNINYA CANTIK

ITULAH KAMI ANAK PERMATA

SORIA LAKA TUA

LAKA TUA TUALA

LARIS SAMBIL NYANYI

YANG PENTING LANGKAH SERENTAK

ITULAH TARUNA PERMATA ILMU

PUNYA SENJATA

NENEK MOYANGKU

SEORANG PELAUT

PUNYA SENJATA

DIBAWAH PERUT

BISA MENGERUT

BISA MENGEMBANG

SEKALI TEMBAK DOR …………

PERUTNYA KEMBUNG

LIHAT ANUKU

LIHAT ANUKU

PENUH DENGAN ANU

ADA YANG HITAM

DAN ADA YANG COKLAT

SETIAP HARI SELALU MENGAMUK

BAPAK NAIK KUDA

IBU MINTA TAMBAH

1……2……3……

HASILNYA POSITIF




P U I S I

“LAUT DAN KITA”

LAUT, KITA ADALAH SATU

KAN PERSATUKAN 17.508

PULAU BESAR DAN KECIL

MEMBUJUR DARI BARAT KE TIMUR

ANTARA 940 BUJUR BARAT DAN 1410 BUJUR TIMUR

MELINTANG DARI UTARA KE SELATAN

ANTARA 60 LINTANG UTARA DAN 110 LINTANG SELATAN

MENJADI SATU NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

LAUTKAN ADALAH SEGALANYA BUAT KITA

SEKITAR 70% WILAYAH NEGERI INI ADALAH DIRIMU

LAUT KAN ADALAH SUMBER KEKUATAN KITA

KAN SIMPAN KEKAYAAN MINERAL, HEWANI DAN NABATI

PANTAIMU MENJANJIKAN TIDAK KALAH INDAHNYA

TETAPI JUGA KEKAYAAN OMBAKMU YANG MENGGUNUNG

TEMPERATURMU YANG TURUN NAIK

MERUPAKAN SUMBER ENERGI LISTRI

LAUT, DI DASARMU TERLETAK KEKAYAAN

DI HARIBAANMU TERBENTANG KEMUNGKINAN

UNTUK MENGOLAH ISIMU

KAN JUGA SEBAGAI MODAL PERTAHANAN

TERDEPAN BAGI PARA PENGAWAL SAMUDRA

DI SINI DILAHIRKAN PRAJURIT PENGAWAL SAMUDRA

MENGGENGGAM ERAT

MENJUNJUNG TINGGI SAMUDRA NUSANTARA

BESERTA KANDUNGANNYA UNTUK PERSEMBAHKAN

DEMI KESEJAHTERAAN DAN PASUKAN BANGSA

BY :




“SENJA KELABU”

HARI DEMI HARI KULALUI

PENUH RINTANGAN DAN COBAAN

AKANKAH INI BERAKHIR

HANYA RIAK OMBAK DAN GELOMBANG

YANG SIKA MENEMANI

MATAKU MEMBELALAK

MEMANDANG NAN JAUH DISANA

PERAK-PERAKAN AIR

MENGHANTAM KAPALKU

LIHAT ………

SENJA MULAI TENGGELAM

DIKESUNYIAN MALAM YANG SEPI

DI TENGAH LAUT YANG GELAP

TETKALA SURYA BERKEDIP-KEDIP

SEAKAN MEMANGGIL KITA

JAUH SUDAH AKU MELANGKAH

MENGARUNGI SAMUDRA YANG LUAS

SATU DUA PULAU KULALUI

KINI AKU TELAH KAUH DARI KAMPU HALAMAN

BUNDA ………

DOAKAN ANAKMU

DISAAT AKU TERJERAT DI KAMPUNG ORANG

SEMOGA DENGAN DOAMU

AKU AKAN KEMBALI KEPANGKUAN IBU PERTIWI

BY : UNY




KELUH KESAH SEORANG PELAUT

DIANJUNGAN AKU BERDIRI MENATAP HALUAN PENUH MISTERI

NAMUN BUKAN UNTUK BERHENTI MUNDUR DAN JENUH

BAHKAN OMBAK DAN BADAI ………

MEMUPUK SEMANGATKU MENYENTUH KESETIAANKU

MARILAH KAWAN BARENGAN BERSAMA

KITA TAKLUKKAN SEMUA MISTERI

KITA SIBUK ISI LAUT

UNTUK MENGGAPAI HARAPAN YANG TERPAUT

UNTUK ITU ………

MARI KITA BELAJAR DENGAN GIAT ………

BERDISIPLIN YANG TINGGI ………

DENGAN TEKAD YANG MEMBAJA

NAMUN TEKAD SEORANG TARUNA / PELAUT

SEKALI LAYAR TERKEMBANG, PANTANG BIDUK SURUT KE LAUT

SEKALI JADI TARUNA, PANDANG MUNDUR SEBELUM PERWIRA

SEKALI DI LAUT TETAP DI LAUT

JALES VENA JAYA MAHE, DI LAUT KITA JAYA

KARENA ITU ………

LAUT ADALAH DARAHKU

LAUT ADALAH PELIPUR LARAKU

LAUT ADALAH JIWAKU

LAUT ADALAH IMPIANKU

LAUT ADALAH CINTAKU

LAUT ADALAH KEHIDUPANKU

LAUT ADALAH SAUDARAKU

LAUT ADALAH HALAMAN RUMAHKU

DI LAUT AKU MENDAPATKAN KEDAMAIAN




DASAR – DASAR KEMILITERAN

Baris berbaris adalah suatu wujud latihan fisik guna menanamkan kebiasaan

dalam kehidupan angkatan bersenjata yang diarahkan kepada terbentuknya

perwatakan tertentu.

Maksud dan Tujuan

Guna menanamkan atau menumbuhkan sikap jasmani yang tegap dan tangkas

adalah mengarahkan pertumbuhan tubuh agar mampu melaksanakan tugas

dengan sempurna. Yang dimaksud dengan rasa persatuan adalah adanya rasa

senasib sepenanggungan serta ikatan batin yang kuat yang sangat diperlukan

dalam menjalankan tugas. Yang dimaksud dengan disiplin adalah mengutamakan

kepentingan tugas daripada kepentingan individu atau pribadi yang hakikatnya

adalah keikhlasan untuk menyisihkan pilihan hati sendiri.

Yang dimaksud dengan rasa tanggung jawab adalah keberanian bertindak

walaupun mengandung resiko terhadap dirinya tetapi sangat menguntungkan

tugas. Sebaliknya tidak mudah melakukan tindakan yang merugikan kesatuan.

ABA – ABA

Di dalam baris berbaris yang sangat menguntungkan adalah aba-aba. Pengertian

aba-aba adalah perintah yang diberikan oleh seorang komandan kepada pasukan

dilaksanakan tepat pada waktu secara serentak atau berturut-turut.

Adapun aba-aba tersebut ada 3 macam yaitu :

1. Aba-aba petunjuk

2. Aba-aba peringatan

3. Aba-aba pelaksanaan

Aba-aba petunjuk hanya digunakan jika perlu untuk mempertegas dari aba-aba

peringatan dari pelaksanaan. Contoh : Kompi A istirahat di tempat gerak. Aba-aba

peringatan adalah inti perintah yang cukup jelas untuk dilaksanakan tanpa ragu-

ragu. Contoh :

- Lancang depan gerak

- Balik kanan gerak

- Maju jalan




Aba-aba pelaksanaan terdiri dari 3 bagian yaitu : gerak, jalan, mulai

GERAK

a. Untuk pelaksanaan aba-aba “gerak” di dalam aba-aba pelaksanaan hanya

digunakan di tempat, tanpa meninggalkan tempat dengan menggunakan kaki

baik dalam gerakan menggunakan anggota tubuh lainnya, baik berjalan

maupun berhenti.

b. Siap gerak

c. Jalan di tempat gerak

d. Hormat kanan grak

JALAN

a. Untuk pelaksanaan aba-aba “jalan” hanya digunakan untuk gerakan-gerakan

kaki meninggalkan tempat.

b. Maju jalan

c. Haluan kanan jalan

d. Langkah ke depan jalan

MENINGGALKAN TEMPAT

a. Gerakan meninggalkan tempat tidak dibatasi geraknya, maka aba-aba

pelaksanaan didahului dengan aba-aba peringatan.

b. Haluan kanan maju jalan

c. Melintang kanan maju jalan

d. Maju jalan

MULAI

a. Untuk aba-aba pelaksanaan mulai adalah : untuk digunakan pada pelaksanaan

yang harus dilaksanakan secara berturut-turut.

b. Hitung mulai

c. Berbanjar kumpul mulai

d. Periksa kerapian mulai




CARA MEMBERI ABA-ABA

a. Untuk memberikan aba-aba pada dasarnya si pemberi aba-aba harus berdiri

dalam keadaan sikap sempurna dan menghadap kepada yang memberikan

aba-aba atau pasukannya.

b. Apabila aba-aba yang diberikan itu berlaku jika kepada si pemberi aba-aba

maka pada saat memberikan aba-aba tidak harus menghadap ke pasukan.

Contoh : kepada inspektur upacara hormat gerak.

c. Semua aba-aba yang diberikan harus suara nyaring dan bersemangat

d. Memberi aba-aba petunjuk yang dirangkaikan dengan aba-aba peringatan dan

melaksanakan tindak diberi nada.

e. Memberi aba-aba peringatan, wajib diberi nada pada suku kata yang pertama.

f. Pada taraf latihan aba-aba yang ditunjukkan kepada pasukan yang sedang

berjalan atau berlari aba-aba pelaksanaannya selalu harus diberikan

bertepatan dengan jatuhnya salah satu kaki tertentu yang pelaksanaannya

dilakukan dengan tambahan satu langkah dan tiga langkah pada waktu berlari.

g. Bila ada suatu bagian aba-aba diperlukan pembetulan maka si pemberi aba-

aba memberikan perintah dengan kata-kata ulangi.




TUJUAN DIADALAN SEMI MILITER

PENGEMBANGAN FORMASI :

1. Berbanjar

2. Bersaf

Tingkatan-tingkatannya :

1. Kelompok 4. Batalyon

2. Regu 5. Brigade

3. Peleton 6. Dovisi

4. Kompi

DUA KALI BELOK KANAN JALAN

TIAP-TIAP BANJAR DUA KALI BELOK KANA MAJU JALAN




Bersaf :

Berbanjar :

Formasi dalam saf berbanjar :

Banjar berbanjar :

Biasanya diadakan pada saat revile :

Banjar bersaf biasa :

6 langkah 6 Langkah




Banjar bersaf merapat :

3 langkah 3 Langkah

Banjar bersat tertutup :

CATATAN : - Melintang kiri : hadap kiri dulu kemudian haluan kanan

- Melintang kanan : hadap kanan dulu kemudian haluan kiri

Kepemimpinan adalah kecakapan maupun kemampuan atau pelaksanaan

menggunakan pengaruh dan memberikan bimbingan pada orang yang

dipimpin, sehingga pihak yang dipimpin merasa timbal. Seperti di bawah ini :

1) Kemauan

2) Kepercayaan

3) Rasa hormat

4) Ketaatan

5) Kerjasama yang baik

Syarat-syarat seorang pemimpin :

1. Watak yang baik

2. Intelijenis yang tinggi

3. Kesiapan lahir dan batin

Sifat-sifat kepemimpinan :

1. Jujur 8. Tegar

2. Berpengetahuan 9. Adil

3. Berani10. Dapat menjadi tauladan

4. Mampu mengambil keputusan 11. Ulet / tahan uji

5. Dapat dipercaya 12. Royal

6. Berinisiatif 13. Simpatik

7. Bijaksana 14. Rendah hati




Prinsip-Prinsip Kepemimpinan :

1. Mahir dalam soal teknik

2. Mengetahui jati diri

3. Yakin diri bahwa tugas di mengerti dan dilaksanakan

4. Mengetahui anggota bawahan

5. Usahakan anggota selalu di beri keterangan

6. Berilah contoh tauladan yang baik

7. Tumbuhkan rasa tanggung jawab

8. Melatih anggota sebagai tim

9. Buatlah keputusan yang sehat dan tepat

10.Bertanggung jawab atas semua tindakan

Istilah-Istilah Kepemimpinan

1. Taqwa : a) Ilmu

b) Amal Saleh

c) Ikhlas

d) berketuhanan pada Tuhan Yang Maha Esa dan taat kepada-

Nya.

2. Ing Ngarso Sung Tulodo :

~ Memberi suri tauladan di depan anak buah

3. Ing Madya Mangun Karsa

4. Tut Wuri Handayani

~ Mempengaruhi dan memberi dorongan dari belakang terhadap anak

buahnya.

5. Wapada Purba Wisesa

~ Selalu waspada mengawasi serta sanggup memberi koreksi pada anak

buahnya.

6. Ambang Purana Aksa

~ Dapat memilih yang tepat mana yang harus dilakukan

7. Prasaja

~ Tingkah laku yang sederhana

8. Satya

~ Sikap loyal dan timbal balik




9. Gemi Nastati

~ Kesadaran dan kemampuan membatasi penggunaan dan pengeluaran

sebaliknya sesuatu yang benar diperlukan.

10.Belaka

~ Kemauan, kerelaan dan keberanian untuk mempertanggung jawabkan

tindakan.

11.Legawa

~ Menyerahkan tanggung jawab dan kedudukannya pada generasi

berikutnya.

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN

Manajemen yaitu pencapaian tujuan yang dikehendaki dengan jalan

menggunakan orang lain atau menyuruh orang lain bekerja guna mendapatkan

hasil yang telah dicita-citakan untuk pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

Beberapa pendapat mengenai manajemen :

1. Djohn D Millet : Manajemen adalah proses pengarahan dan pemberian posilitas

dari pada pekerjaan orang yang diorganisasikan di dalam organisasi formal

guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.

2. Harold Koantz : Manajemen adalah mendapatkan hasil atau tujuan yang

dikehendaki melalui usaha orang lain.

3. George R Terry : Manajemen adalah pencapaian tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya melalui usaha orang lain.

4. Kesimpulan : Defenisi kesimpulan adalah suatu proses atau kegiatan usaha

pencapaian tujuan tertentu melalui kerjasama dengan orang lain.

5. Kepemimpinan : kepemimpinan harus dibedakan dengan pemimpin

(leadership).

6. Kepemimpinan : Keseluruhan aktivitas atau tindakan untuk mempengaruhi

serta mengingatkan orang-orang dalam usaha bersama untuk mencapai suatu

tujuan pemimpin.

7. Leader : adalah seorang kepala atau pemimpin suatu organisasi

8. Kepala : Seorang yang ditunjuk secara formal untuk mengepalai suatu

organisasi.




Seorang pemimpin tidak hanya harus memiliki syarat-syarat kepemimpinan

umum khusus serta memiliki pengetahuan yang luas mengenai organisasi yang

dipimpinnya, lebih dari itu seorang pemimpin harus benar-benar menerapkan

konsep-konsep kepemimpinan sehingga benar-benar kepemimpinannya dirasakan

dan berpengaruh langsung pada bawahannya. Kepemimpinan juga merupakan

suatu seni arti bagaimana seorang pemimpin bisa mempengaruhi / mengatur

bawahannya atau orang-orang yang ada sekelilingnya sehingga segala upayanya

atau tingkah lakunya dapat ditiru oleh orang lain.

TIPE-TIPE PEMIMPIN

1. TIPE-TIPE PEMIMPIN PRIBADI

Tipe pemimpin pribadi ciri-cirinya :

a. Secara langsung mengadakan hubungan atau kontak dengan

bawahannya.

b. Tidak menghiraukan atau memperdulikan jenjang hirahi

organisasi

c. Ingin mencampuri dan mengetahui semua kegiatan

organisasi di tingkat yang paling atas sehingga yang paling bawah.

d. Menghendaki semua laporan dari semua tingkatan organisasi

diterima sendiri secara langsung.

e. Seluk beluk dan hal ihwal organisasi yang sekecil-kecilnya

yang ingin diketahuinya.

f. Menghendaki terwujudnya sentralisasi kekuasaan.

Kebaikan tipe pemimpin pribadi adalah sangat cocok untuk organisasi yang

perlu mendapatkan penyelesaian masalah secepatnya dan hanya cocok untuk

organisasi yang kecil yang sifat pekerjaannya masih sangat sederhana.

2. TIPE PEMIMPIN NON PRIBADI

Adalah pemimpin yang :

a. Tidak secara langsung mengadakan hubungan atau kontak dengan

bawahannya.




b. Dalam menjalankan kepemimpinannya tetap memegang teguh saluran

birahi organisasi.

c. Pada struktur organisasi dan tata kerja dilaksanakan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

d. Pemimpin tingkat atas mengadakan kontak dan menerima hasil pekerjaan

atau laporan dari bawahan langsung.

e. Setiap pejabat atau kepala unit mengetahui secara jelas batas wewenang

dan tanggung jawabnya.

f. Setiap kepala unit mengetahui secara pasti siapa-siapa yang menjadi

bawahannya kepada siapa menyampaikan perintah atau instruksi dan dari

siapa menerima laporan serta pertanggung jawaban.

g. Setiap pejabat dilatih untuk bertanggung jawab, berdiri sendiri dan

mengembangkan bakat dan kemampuannya.

h. Menginginkan terlaksananya desentralisasi.

3. TIPE PEMIMPIN OTOKRATIS

Tipe pemimpin otokratis atau tipe dimana seorang pemimpin, yaitu :

a. Menganggap organisasi sebagai milik pribadi

b. Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi

c. Menganggap bawahannya sebagai alat semata

d. Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat

e. Terlalu bergantung kepada kekuasaan formalnya

f. Dalam tindakan penggerakkannya sering mempergunakan pendekatan

yang mengandung unsur paksaan yang bersifat primitive (menghukum).

Dalam masyarakat modern pemimpin yang bertipe otokratis sudah tidak cocok

lagi.

4. TIPE PEMIMPIN MILITERISTIS

Yang harus diperhatikan dan dimengerti bahwa seorang pemimpin

militer berbeda dengan seorang pemimpin tipe militeristik. Ialah seorang

pemimpin yang memiliki sifat-sifat :

a. Dalam mengerjakan bawahannya sistem perintah yang lebih sering

digunakan.




b. Dalam mengerjakan bawahannya senang bergantung kepada pangkat dan

jabatannya.

c. Senang kepada formalitas yang berlebih-lebihan

d. Menurut kedisiplinan yang tinggi dari bawahannya

e. Sukar menerima kritikan dari bawahannya

f. Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan

Tipe pemimpin yang militeristis bukanlah tipe pemimpin yang ideal.

5. TIPE PEMIMPIN PATERNALISTIS

Seorang pemimpin yang berpaham paternalistis adalah seorang yang

mempunyai sifat-sifat :

a. Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa

b. Bersifat terlalu melindungi

c. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil

keputusan.

d. Jarang memberikan kesempatan untuk mengambil inisiatif.

e. Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk

mengembangkan daya kreasi.

Tipe paternalistis pada keadaan tertentu bisa diperlukan.

6. TIPE PEMIMPIN KHARISMATIK

Hingga sekarang para ahli manajemen belum berhasil menemukan

sebab-sebab mengapa seorang pemimpin memiliki kharismatik yang diketahui

ialah bahwa pemimpin kharismatik mempunyai daya tarik yang amat besar dan

karenanya mempunyai pengikut yang sangat besar meskipun para pengikutnya

itu sendiri tidak dapat menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikuti

pemimpin tersebut.

Oleh karena hal tersebut, pemimpin kharismatik sering dikatakan bahwa

pemimpin tersebut diberkati oleh Allah SWT, suatu kekuatan gaib (super

natural power) kekayaan, kesehatan pribadi tersebut tidak dapat digunakan

sebagai kriteria pemimpin kharismatik.

7. TIPE PEMIMPIN DEMOKRASI




Kajian manajemen yang luas telah membuktikan bahwa tipe pemimpin

yang demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern karena :

a. Dalam proses menggerakkan bawahannya selalu bertitik tolak dari

pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang termulia.

b. Selalu mengimpronisasikan kepentingan dan tujuan organisasi dengan

kepentingan dari pada bawahannya.

c. Ia senang menerima saran, pendapat bahkan kritikan dari bawahannya.

d. Selalu berusaha mengutamakan kerjasama dalam usaha mencapai tujuan.

e. Dengan ikhlas memberikan kebebasan yang seluas kesalahan dan

kemudian dibanding dari diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat

kesalahan yang sama akan tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan

orang lain.

f. Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripada

dirinya sendiri.

g. Berusaha mengembangkan kapasitas dari pribadinya sebagai pemimpin.

Secara efisien tergambar bahwa untuk menjadi tipe pemimpin demokrasi

bukanlah suatu hal yang mudah dicapai akan tetapi karena pemimpin yang

demikianlah yang ideal, alangkah baiknya bila semua pemimpin berusaha

menjadi seorang pemimpin yang demokratis.

TEORI KEPEMIMPINAN

Ada 2 teori kepemimpinan yang bisa dibahas yaitu :

Teori pembawaan kelahiran

Teori sosial

1. Teori pembawaan kelahiran

Menyatukan bahwa munculnya seorang pemimpin karena keturunan,

seseorang jadi pemimpin karena dia memiliki darah pemimpin, artinya

dilahirkan dari keluar atau golongan yang sejak lama telah memiliki garis

sebagai pemimpin. Karena secara umum turun temurun telah jadi pemimpin, ia

menjadi pemimpin karena ayahnya atau kakeknya adalah pemimpin, serta lahir

dan dibesarkan di lingkungan keluarga pemimpin. Penguat ajaran ini sulit




menerima / memerlukan munculnya seorang pemimpin dari keluarga keturunan

pemimpin. Ajaran ini pengaruhnya dan sisa-sisanya masih ada pada zaman

demokrasi ini.

2. Teori sosial

Pendapat bahwa hakikatnya pada hakekatnya setiap orang dapat menjadi

pemimpin. Seseorang memiliki ketepatan dan kemampuan menjadi pemimpin

berkat pendidikan yang diketahui dan diterapkan dalam praktik mendapat

dukungan dari rakyat / masyarakat sekitarnya, situasi dan kondisi setempat

memungkinkan, serta adanya kesempatan yang telah sangat menunjang

muncul dan timbulnya seorang pemimpin yang mengagumkan dan disegani,

impian dapat timbul dari golongan atau keluarga apapun sepanjang memenuhi

segala persyaratan, yang diperlukan dan memiliki segenap kecakapan dan

kemampuan yang diperlukan dalam menjalankan tugasnya sebagai pemimpin.

Tiap orang dapat dididik, dibina dan dipupuk menjadi seorang pemimpin yang

hebat dan mengangumkan.

PEMIMPIN DAN KEPALA

Pengertian tentang pemimpin (leader) dan kepala (head) jelas berbeda.

Kepala menunjukkan segi formalnya saja artinya seseorang dapat menjadi kepala

kalau mempunyai yulidis yaitu adanya surat keputusan, apakah dia dapat

mempengaruhi / menggerakkan, membimbing bawahannya atau tidak. Itu bukan

soal, seseorang yang mempunyai dasar yulidis sama otomatis menjadi kepala.

Seorang kepala belum tentu bisa menjadi seorang pemimpin harus bisa dan

mampu menggerakkan, membimbing, memberi fasilitas, memberi contoh,

memberikan kegairahan serta mampu mempengaruhi orang lain disekitarnya atau

disekelilingnya.

ASPEK-ASPEK KEPEMIMPINAN

Seorang pemimpin perlu menguasai dan mendalami aspek-aspek

kepemimpinan agar upaya mencapai seoptimal mungkin dalam mengemudikan

organisasi yang dipimpinnya. Karena aspek-aspek kepemimpinan yang dikuasai




pemimpin secara langsung ataupun tidak menjadi tolak ukur keberhasilannya

dalam memimpin.

Ada 2 aspek yang harus dikuasai oleh seorang pemimpin, yaitu :

1. Aspek Internal

Adalah kemampuan seorang pemimpin menguasai dan mendalami

organisasi. Pendalaman seorang pemimpin harus memiliki kualitas yang

memadai akan segala hal ihwal. Berorganisasi secara menyeluruh dan garis

besar agar dapat menentukan kebijaksanaan dengan mau dan mengambil

tindakan atau langkah-langkah yang harus paling sesuai atau tuntutan dan

perkembangan organisasi yang dipimpinnya.

Yang termasuk dalam aspek internal meliputi antara lain bahwa seorang

pemimpin harus :

a. Memahami dan mendalami tujuan organisasi

b. Memahami struktur organisasi dan tata kerja dari pada organisasi yang

dipimpin.

c. Mampu mengikuti perkembangan organisasi

d. Mampu mengikuti dan memecahkan masalah yang timbul secara tepat dan

cepat.

e. Dapat menciptakan iklim kerja yang menyenangkan

f. Dapat menjamin keselamatan dan keamanan kerja

g. Memberi dorongan kepada para pegawai untuk bekerja lebih produktif dan

efisien.

h. Menjamin dipenuhinya kebutuhan fisik minimum pegawai beserta

keluarganya.

i. Memberi jaminan hari tua kepada pegawai beserta keluarganya, dan lain-

lain.

2. Aspek Eksternal

ASAS KEPEMIMPINAN

Asas-asas kepemimpinan yang dibahas adalah asas-asas kepemimpinan

Pancasila, yaitu seorang pemimpin harus berasaskan kepada yaitu :




1. Ketuhanan Yang Maha Esa yaitu kesadaran beragama dan keimanan yang

teguh.

2. Ingarsa Suntiada, yaitu memberi suri tauladan yang baik dihadapan anak buah.

3. Hing Madya Mangung Karsa, yaitu bergiat menggugah semangat di tengah

masyarakat.

4. Tut Wuri Handayani, yaitu pengaruh

5. Waspada Purba Wisesa, yaitu mengawasi, berani, mengoreksi

6. Ambang Purana Akta, yaitu memilih dengan tepat mana yang harus

didahulukan.

7. Prasaja, yaitu tingkah laku yang sederhana

8. Satya, yaitu sikap layak timbal balik terhadap atasan

9. Hemat yaitu kesadaran dan kemampuan

10.Sifat yaitu terbuka, kemauan, kerelaan dan keikhlasan

11.Penerusan yaitu kerelaan dan keikhlasan.

SIFAT-SIFAT KEPEMIMPINAN

Menurut Ruslan Abd. Gani bahwa kepemimpinan pada umumnya

memerlukan sifat kelebihan yaitu kelebihan dari si pemimpin terhadap yang

dipimpin. Kelebihan itu meliputi :

Kelebihan dalam menggunakan rasio

Kelebihan dalam menggunakan rohaniah

Kelebihan dalam menggunakan badaniah

1. Kelebihan dalam Menggunakan Rasio

Memiliki pengetahuan tentang hakekat tujuan dari organisasi yang

dipimpinnya. Pengetahuan tentang cara untuk memutar organisasi secara

efisien sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal dengan

jerih payah yang minimal dan dapat memberi keyakinan kepada yang dipimpin

ke arah berhasilnya tujuan organisasi.

2. Kelebihan dalam Menggunakan Rohaniah




Kelebihan dalam memiliki sifat yang memuaskan keluhuran budi,

ketinggian nurani dan kesederhanaan watak.

3. Kelebihan dalam Menggunakan Badaniah

Memiliki kesehatan badan yang memungkinkan pemberian contoh serta

prestasi kerja sehari-hari secara optimal juga bentuk biologi. Ada kalanya

mempengaruhi syarat-syarat kepemimpinan.

Persyaratan kepemimpinan menyangkut bidang perwatakan,

kepribadian, kejiwaan, ilmu pengetahuan, kecakapan dan tingkah laku,

kesemuanya itu pada hakekatnya berpusat kepada suatu inti persoalan

kepemimpinan yaitu harus dimilikinya kelebihan dibanding dengan mereka

yang dipimpin. Kelebihan itu terdiri dari :

a. Kelebihan dalam modal dan akhlak

b. Kelebihan dalam jiwa dan semangat

c. Kelebihan dalam ketajaman intelek dan persepsi

d. Kelebihan dalam ketekunan dan keuletan jasmani

Ki Hajar Dewantoro merumuskan dasar kepemimpinan guru dalam

kepemimpinan yang dapat diterapkan pula dalam siding lainnya.

a. TUT WURI HANDAYANI

b. HING MADYA MANGUN KARSA

c. HING NGARSA SUNG TULODO

Landasan pemimpin harus mencakup 3 sifat yang pernah dikemukakan

oleh Presiden Soeharto, yaitu :

1. Sifat ratu berarti pemimpin harus bijaksana dan adil

2. Sifat pandai berarti harus waspada dan pandai menjangkau kemasa depan

dengan segala kemungkinan.

3. Sifat petani berarti pemimpin harus selalu menunjukkan sikap seadanya

tanpa mengharapkan yang bukan-bukan.

TUGAS PEMIMPIN

Menurut DR. H. Arifin Arif Rahmat, membedakan sikap pemimpin menjadi 2

yaitu :




1. Sifat-sifat pokok kepemimpinan

2. Sifat-sifat khas kepemimpinan

Sifat-sifat Khas Terdiri dari :

a. Adil

b. Suka melindungi

c. Penuh inisiatif

d. Penuh daya tarik

e. Penuh kepercayaan kepada diri sendiri

Sifat kepemimpinan dari sudut agama Islam menurut CE BON dalam bukunya

yang berjudul MUHAMMAD, yaitu :

a. Memiliki budi nurani yang baik

b. Berani kalau yang betul, berani membela organisasi

c. Ramah tamah

d. Tak mempunyai rasa takut

e. Pasif dan lancar berbicara

f. Kuat jasmani

g. Pandai mengendalikan diri

h. Cakap menggunakan tombak

i. Ucapan-ucapannya harus dapat dipegang

j. Pandai menggunakan panah

Tugas seorang pemimpin menurut DR. Abd. Arifin Rahman, yaitu :

1. Tugas mengantarkan

2. Tugas mengetahui

3. Tugas mempelopori

4. Memberikan tugas petunjuk

5. Tugas mendidik

6. Tugas memberikan bimbingan

7. Tugas menggerakkan bawahan

Ciri-Ciri Kepemimpinan

Menurut Orway Tead, ciri-ciri kepemimpinan adalah :

1. Kekuatan fisik dan saraf (mental)




2. Memahami tujuan dan arah organisasi

3. Antusias dan cepat mengangkat dan mengatasi masalah

4. Keramahan dan kecintaan (seorang pemimpin untuk selalu memberikan

kesejukan pada orang lain).

5. Integritas (tidak mudah gerah)

6. Penguasaan teknis bidang tugasnya

7. Dapat mengambil keputusan

8. Intelegensi (profesional = kemauan yang tinggi terhadap profesinya)

9. Keterampilan sebagai guru

10.Keyakinan

Pengambilan Keputusan

Titik tolak dari pembahasan mengenai pengambilan keputusan adalah

manusia sebagai objek atau pelaksana manajemen sebagai subyek atau

pengambil keputusan. Konsekuensi dari tugas pokok pemimpin bahwa sebagian

besar waktunya harus digunakan untuk mengambil keputusan. Keputusan tersebut

dapat diambil seorang pemimpin jika :

1. Pemimpin mempunyai kemauan analisa yang tinggi

2. Pemimpin mengetahui pengaruh dari faktor lingkungan dalam mana organisasi

yang dipimpinnya bergerak.

3. Secara teknis mengetahui apa yang hendak dipakai oleh organisasi yang

dipimpinnya.

4. Pemimpin mempunyai pengetahuan yang mendalam tentang dirinya sendiri,

kekuatan dan kelemahannya termasuk didalamnya kemampuan dan kemauan

belajar secara terus menerus.

5. Pemimpin mendalami tentang tindak-tindak bawahannya untuk mencapai hasil

atau tujuan yang telah ditentukan.

Pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap

masalah, yang dihadapi proses pendekatan sistem tersebut :

1. Pengumpulan fakta yang relefan

2. Analisa masalah dari fakta

3. Mencari alternatif pemecahan

4. Mencari alternatif yang paling rasional




5. Mengambil keputusan untuk memecahkan masalah

Dari proses pengambilan keputusan tersebut dapat diambil keputusan,

yaitu :

a. Proses pengambilan keputusan tidak ada hal yang terjadi secara kebetulan.

b. Pengambilan keputusan tidak boleh asal jadi tetapi harus berdasar kepada

kemampuan organisasi, tersedianya tenaga kerja, tujuan organisasi dan faktor

lingkungan.

c. Bahwa sebelum suatu masalah dipecahkan terlebih dahulu harus diketahui

secara jelas hakekat masalah tersebut.

d. Bahwa pemecahan masalah tidak dapat dilakukan dengan cara mencari ilham

atau insting tetapi harus berdasar fakta yang telah diolah secara sistematis.

e. Keputusan yang diambil adalah alternatif yang telah dianalisa dengan matang.

KEKUATAN YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Ada 3 kekuatan yang mempengaruhi pengambilan keputusan, yaitu :

Dinamika individu

Dinamika kelompok

Dinamika lingkungan organisasi

1. Dinamika individu

Dalam mengambil keputusan seseorang akan sangat dipengaruhi oleh

pandangan terhadap diri sendiri merupakan manipestasi dari pada aspirasi,

pendidikan pengalaman seseorang dan menilai orang lain. Seseorang

mengambil keputusan biasanya untuk melindungi dan meningkatkan harta

dirinya. Untuk mengetahui pandangan seseorang terhadap dirinya biasanya

dilihat dari riwayat hidup seseorang. Seseorang yang mempunyai riwayat hidup

yang baik, mempunyai pendirian yang tetap, maka dapat diramalkan orang

tersebut dalam mengambil suatu keputusan akan konsisten.

2. Dinamika kelompok

Suatu kelompok dikatakan baik dalam organisasi adalah kelompok yang

telah dewasa atau matang, kelompok yang dewasa adalah :




a. Mampu membina kerjasama yang harmonis dalam melaksanakan tugas

masing-masing.

b. Bersedia mengutamakan kepentingan organisasi dibanding dengan

kepentingan kelompoknya.

c. Bersedia untuk menyerahkan sebagian hak dalam organisasi dan

selanjutnya bersedia menerima kewajiban dari organisasi.

d. Mampu untuk menciptakan cara baru, prosedur dan sistem untuk

peningkatan kemajuan organisasi.

e. Kemampuan untuk menerima dalam mengintroduksi penemuan baru untuk

perkembangan organisasi.

Setiap pemimpin dalam mengambil keputusan harus mampu

menyatakan pandangan individu ke dalam pandangan kelompok sehingga tidak

terjadi benturan antara kepentingan individu dengan kepentingan kelompok.

3. Dinamika lingkungan organisasi

Setiap keputusan yang diambil harus taat pada tekanan yang bersumber

dari lingkungan sehingga terjadi suatu proses dimana lingkungan merupakan

pinjaman terlaksananya keputusan. Keputusan yang diambil harus berdasarkan

skala prioritas yang rapi dan terencana dengan tingkat dari ruang lingkungan

masing-masing. Suatu keputusan tidak boleh berdiri sendiri tetapi merupakan

suatu rangkaian dari pada keputusan sebelumnya dan keputusan yang akan

diambil selanjutnya.

RAPAT SEBAGAI MEDIA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Rapat adalah pertemuan antara seseorang dengan orang lain dalam

memecahkan masalah dan mengambil suatu keputusan. Berdasarkan hasil

penelitian di Amerika Serikat dari semua rapat yang dilaksanakan hanya 1/3

bagian yang berjalan efektif sehingga telah menimbulkan kerugian $ 250 juta /

tahun. Akibat rapat tersebut tidak berjalan efektif sebagaimana mestinya rapat

dianggap sebagai percuma diadakan karena :




1. Sering rapat dilaksanakan tanpa persiapan yang mantap bahkan tanpa agenda

rapat bahkan jika ada agenda rapat sering terjadi penyimpangan dari agenda

tersebut dalam rapat.

2. Kriteria tentang siapa yang diundang dalam rapat sering tidak jelas bahkan

siapa yang diundang sama sekali tidak mempunyai hubungan dengan materi

rapat.

3. Sering rapat dihadiri oleh terlalu banyak orang sehingga susah untuk

mengambil suatu keputusan karena banyaknya pendapat yang saling

bertentangan.

4. Terlalu sering pemimpin rapat mendominasi rapat sehingga orang lain sebagai

pendorong saja.

5. Sering terjadi waktu pembukaan dan penutupan rapat mewakili kepada

bawahannya.

6. Rapat sering dilaksanakan tanpa perencanaan waktu yang tepat dan

dilaksanakan secara mendadak sehingga banyak peserta rapat yang

meninggalkan tugas atau rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

Disamping kelemahan tersebut, rapat juga mempunyai keuntungan :

1. Masalah yang kurang jelas akan bertambah jika dengan didiskusikan

2. Berbagai keahlian pendapat dan sebuah pikiran dalam memecahkan masalah

sehingga masalah tersebut dapat terpecahkan.

3. Hal-hal yang terhalang karena adanya saluran administrasi

4. Melatih peserta rapat untuk mengemukakan pendapat dan pikiran kemudian

dapat melihat dan mengambil pendapat yang lain.

5. Dapat melatih diri untuk menempatkan dirinya diantara orang lain serta dapat

mengetahui tingkah laku, sikap dan pola orang lain dalam menghadapi

masalah.

Rapat Diadakan apabila :

1. Para peserta sebagai tokoh memiliki pengetahuan dan pengalaman yang

cukup mendalam tetapi pengetahuan dan pengalaman tersebut dapat

disalurkan melalui saluran administrasi.




2. Materi yang dibicarakan sedemikian rupa sehingga memerlukan pendapat dan

pemikiran dari orang lain.

3. Rapat diadakan jika saluran administrasi tidak mampu mengambil suatu

keputusan.

buku panduan taruna

Documents