mikrobiologi industri 01present
DESCRIPTION
materi kuliah Mikrobiologi IndustriTRANSCRIPT
MIKROBIOLOGI INDUSTRI: disadur Oleh Dr. Ir. Syahiddin D. Said, M.T. & Dr. Ir. M. Zaki, M.Sc.JurusanTeknik KimiaUniversitas Syiah Kuala
Bagian 1
Sain Mikrobiologi
Mikrobiologi merupakan bidang ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme.
Mikroorganisme terdiri atas berbagai grup dalam jumlah yang cukup besar, dan dibagi ke
dalam tiga kelompok utama yaitu:
1. Eukariot
2. Bakteria
3. Archaea
Mikroorganisme sangat berperan dalam kehidupan, mereka mebentuk komposisi
atmosfir dan lingkungan kita. Sebagian dari mereka dapat menimbulkan penyakit dan
merusak bahan makanan, namun demikian, sebagian dari mereka berperan sebagai
penghasil berbagai produk kesehatan (seperti vitamin dan antibiotik) dan makanan
(seperti tempe dan roti).
Lingkup Mikrobiologi
Lingkup mikrobiologi cukup luas, hal ini tercermin dari keragaman yang dimiliki oleh
mikroorganisme dan pengaruh yang ditimbulkannya pada kehidupan dan lingkungan kita,
sehubungna dengan itu mikrobiologi dibagi atas:
1. Mikrobiologi umum
2. Genetika Mikroba
3. Fisiologi Mikroba
4. Mikrobiologi Molekuler
5. Mikrobiologi Kesehatan/kedokteran
6. Ekologi Mikroba
7. Mikrobiologi Makanan
8. Mikrobiologi Industri
MIKROBIOLOGI INDUSTRI: disadur Oleh Dr. Ir. Syahiddin D. Said, M.T. & Dr. Ir. M. Zaki, M.Sc.JurusanTeknik KimiaUniversitas Syiah Kuala
Keragaman Mikroba
Secara umum, mikroorganisme dibagi atas enam kelompok: bakteria, archae, alga,
fungi, protozoa, dan virus. Masing-masing kelompok berbeda satu dengan lainnya. Hanya
satu hal yang membuat mereka sama, yaitu ukurannya yang sangat kecil. Bentuk dan
fungsi masing-masing kelompok itu sangatlah berbeda, hal yang sama juga ditmui pada
semua makhluk hidup.
Perbedaan utama diantara kempok mikroorganisme tersebut adalah struktur selnya.
Bakteri dan archae termasuk dalam kelompok yang disebut prokariot. Selnya tidak
memiliki struktur membran yang berfungsi sebagai pembatas. Berbeda dengan alga,
fungi, dan protozoa, seperti juga tumbuh-tumbuhan dan hewan termasuk ke dalam
kelompok eukariot. Mikroorganisme yang termasuk kedalam kelompok eukariot
memiliki inti sel yang memiliki membran dan struktur-struktur lain sel yang disebut
organel. Virus merupakan organisme yang aselular (acellular) yaitu bukan sel. Secara
keseluruhan virus adalah paket kecil asam nukleat yang terbungkus oleh suatu mantel
yang secara umum dibentuk oleh protein. Tabel dibawah ini menjelaskan tentang
beberapa sifat-sifat umum yang dimilikioleh masing-masing kelompok mikroorganisme.
Tabel 1. Kelompok mikroorganisme
Kelompok Jenis sel Fotosintesisa Bergerak Makroskopik
Bakteri Prokariot Ya Ya Tidak
Archae Prokariot Ya Ya Tidak
Alga Eukariot Semuanya Ya Ya
Fungi Eukariot Tidak Tidak Ya
Protozoa Eukariot Tidak Ya Tidak
Virus Aselular Tidak No Tidak
Bakteri
Bakteria dicirikan oleh ukuran dan struktur selnya yang prokariot. Kebanyakan
bakteri merupakan mikroorganisme bersel tunggal (unicellular) dan berukurun kecil jika
dibanding terhadap mikroorganisme lain seperti protozoa dan alga yang bersel tunggal
MIKROBIOLOGI INDUSTRI: disadur Oleh Dr. Ir. Syahiddin D. Said, M.T. & Dr. Ir. M. Zaki, M.Sc.JurusanTeknik KimiaUniversitas Syiah Kuala
(Gambar 1.1). Satu sel bakteri tertentu mempunyai ukuran kira-kira seper-seribu volume
sel eukariot.
Bakteri memiliki bentuk yang beragam. Kebanyakan spesies bakteri berbentuk seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 1.2. Ada yang berbentuk spiral, batang, ulir (helical),),
Gambar 1.1. Berbagai Mikroorganisme dalam Telaga. Ukuran ran sel protozoa dan alga lebih besar disbanding yang lain
Gambar 1.2 Berbagai jenis bakteri dengan bentuk yang berbeda-beda.
MIKROBIOLOGI INDUSTRI: disadur Oleh Dr. Ir. Syahiddin D. Said, M.T. & Dr. Ir. M. Zaki, M.Sc.JurusanTeknik KimiaUniversitas Syiah Kuala
koma (comma bintang dan bahkan berbentuk segi empat. Sebagian bakteria dapat
(bergerak motile), dan sebagian lagi tidak. Sebagian bakteria mendapatkan dilakukan oleh
berbagai hewan. Sedangkan yang lain energi dengan mencerna atau memproses senyawa-
energi senyawa organik (makanan) seperti yang menggunakan cahaya melalui
fotosintesa seperti yang dilakukan oleh berbagai tumbuhan. Juga ada yang menggunakan
bahan-bahan anorganik, seperti sulfur atau besi untuk menghasilkan energi. Sebagian
bakteri dapat berkembang/tumbuh pada temperatur serendah -20oC, yaitu lebih rendah
dari titik beku air; yang lain dapat tumbuh dengan baik pada temperatur 110 oC, yaitu
lebih tinggi dari titik didih air. Sebagian bakteri dapat tumbuh dengan baik pada kondisi
yang lebih asam ketimbang pada kondisi yang kurang asam. Demikian pula, sebagian
bakteri dapat tumbuh dengan baik pada lingkungan yang sangat basa ketimbang pada
kondisi yang kurang basa.
Bakteri dapat menyebabkan penyakit dengan cakupan yang sangat luas, dari penyakit
akibat keracunan makanan dan bahan berracun, sampai pada penyakit sifilis (syphilis)
dan tifus (typhoid fever).
Archae
Archae ditentukan untuk pertama sekali sebagai salah satu kelompok mikroorganisme
adalah pada tahun sembilan belas tujuh puluhan. Jika dipandang dari segi tampilannya,
archae mirip bakteri. Mereka merupakan sel prokariot dengan ukuran yang kecil, dan
biasanya bersel tunggal. Ketika pertama sekali ditemukan, mereka dinamakan
archaebakteri (bakteri kuno). Sebenarnya archaea sangat jauh hubungannya dengan
bakteri dibandingkan dengan keterkaitannya pada mikroorganisme eukariot. Oleh
karenanya nama archaebakteri ditukar menjadi archae. Banyak dari archae dapat hidup
pada lingkungan yang untuk kebanyakan makhluk hidup lainnya merupakan tempat yang
mematikan, yaitu tempat yang sangat panas atau asam atau mengandung garam dengan
kosentrasi yang sangat tinggi. Salah satu kelompok utama dari archae dapat membentuk
metana (gas alam). Hal ini dapat kita jumpai di berbagai telaga (ponds) yang tenang
(tidak ada aktivitas) dimana tercium gas metana hasil aktivitas mikrooganisme tersebut.
Tidak ada dari archae yang bersifat patogen bagi manusia.
MIKROBIOLOGI INDUSTRI: disadur Oleh Dr. Ir. Syahiddin D. Said, M.T. & Dr. Ir. M. Zaki, M.Sc.JurusanTeknik KimiaUniversitas Syiah Kuala
Alga
Alga merupakan organisme yang eukariot yang dapat melakukan fotosintesa seperti
tumbuh-tumbuhan. Seperti semua organisme eukariot, mereka memiliki sebuah nukleus
dan berbagai organel, termasuk chloroplast (struktur atau tempat terjadinya peristiwa
fotosintsa). Beberapa alga memiliki sel tunggal dan berukuran mikroskopik. Tetapi yang
lain terdiri dari banyak sel dan berukuran makroskopik (dapat dilihat tanpa bantuan
mikroskop), lihat Gambar 1.3.
Ganggang laut yang berwarna coklat yang berukuran besar yang terdampar di pantai
lautan pasifik (Gambar 1.4) adalah salah satu contoh alga yang berukuran makroskopi.
Alga multi sel seperti itu tampak seperti tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi, namun alga
tersebut tidak memiliki organ-organ yang khas sebagaimana yang dimiliki oleh tumbuh-
tumbuhan, seperti batang, akar, dan daun.
Alga-alga mikroskopik yang membentuk sekumpulan massa organisme lazim disebut
sebagai phytoplankton sering dijumpai disekitar permukaan laut dan air. Phytoplankton
merupakan sumber utama rantai makanan akuatik (aquatic).
Gambar 1.3. Phytoplankton
MIKROBIOLOGI INDUSTRI: disadur Oleh Dr. Ir. Syahiddin D. Said, M.T. & Dr. Ir. M. Zaki, M.Sc.JurusanTeknik KimiaUniversitas Syiah Kuala
Fungi
Organisme-organisme yang termasuk kedalam kelompok fungi adalah jamur, yeasts,
dan kapang (molds). Fungi merupakan mikroorganisme dengan struktur sel eukariot,
tidak melakukan fotosintesa, dan berukuran mikroskopik dan makroskopik (Gambar 1.5).
Secara ekologi, peran mereka sangat penting karena mereka mampu menguraikan
(decompose) organisme yang telah mati. Beberapa fungi bersifat patogen terhadap hewan
dan manusia. Bebera diantaranya dapat menyebabkan infeksi ringan, seperti penyakit
10 m
kurap. Yang lain dapat menyebabkan infeksi yang mengancam kehidupan. Banyak fungi
bersifat patogen terhadap tumbuh-tumbuhan, seperti menimbulkan penyakit pada
tanaman jagung, kentang dan gandum.
Kebanyakan fungi tumbuh secara bercabang membentuk struktur yang disebut
mycelium. Yeast merupakan fungi yang bersel tunggal. Kapang merupakan fungi primitif
yang menimbulkan infeksi pada tanaman namun jarang terhadap manusia.
Gambar 1.5. (a) Fungi Epidermophyton floccosum berukuran mikroskopik (b) Jamur Amanita muscarina, fungi yang berukuran makroskopik.
MIKROBIOLOGI INDUSTRI: disadur Oleh Dr. Ir. Syahiddin D. Said, M.T. & Dr. Ir. M. Zaki, M.Sc.JurusanTeknik KimiaUniversitas Syiah Kuala
a
b
c
Protozoa
Protozoa mempunyai arti “hewan pertama”, seperti namanya, sekilas protozoa tampak
seperti hewan. Mereka tidak melakukan fotosintesa dan umumnya mampu bergerak
(Gambar 1.7). Berbagai mikroorganisme yang termasuk golongan protozoa antara lain
adalah kelas amuba (amoeba) , bergerak menggunakan pseudopod yaitu suatu struktur sel
yang berbentuk pipa. Kelas lain adalah Fellagate dan ciliate yang dapat bergerak dengan
Gambar 1.6 Fungi Trichoderma harzianum: a) Conidia (spora) dan mycelium; b) Germinasi Spora; c) Massa Trichoderma harzianum dalam bentuk pellet
MIKROBIOLOGI INDUSTRI: disadur Oleh Dr. Ir. Syahiddin D. Said, M.T. & Dr. Ir. M. Zaki, M.Sc.JurusanTeknik KimiaUniversitas Syiah Kuala
menggunakan struktur seperti rambut yang disebut flagella (struktur yang lebih panjang)
atau celia (struktur yang sama, tetapi lebih pendek). Semua protozoa berukuran
mikroskopik, dan merupaka mikroorganisme dengan sel tunggal yang kompleks.
Sebagian protozoa mempunyai banyak organel-organel intrasellular dengan bentuk dan
fungsinya yang hampir serumit jaringan (tissue) yang dimiliki oleh organisme yang lebih
tinggi.
Protozoa menimbulkan berbagai penyakit, diantaranya malaria dan sakit tidur
(tertidur dalam masa yang panjang).
Gambar 1.7. Protozoa Giardia Lambia, penyebab penyakit diare pada manusia
MIKROBIOLOGI INDUSTRI: disadur Oleh Dr. Ir. Syahiddin D. Said, M.T. & Dr. Ir. M. Zaki, M.Sc.JurusanTeknik KimiaUniversitas Syiah Kuala
Bagian 3
Berbagai Metoda dalam Mikrobiologi
Sama halnya dengan bidang-bidang ilmu sains lainnya, diperlukan berbagai metoda dan
peralatan untuk mempelajari, mendalami dan mengembangkan mikrobiologi. Peralatan
utama yang sangat penting adalah mikroskop, disamping itu juga diperlukan berbagai
peralatan lain yang menunjang suatu eksperimen di laboratorium, seperti alat sterilisasi,
clean-bench dan lain-lain.
Pada bab ini kita akan mempelajari tentang berbagai jenis mikroskop dan cara
kerjanya. Juga dipelajari metoda-metoda pengkulturan (culturing), dan penyimpanan
(preserving) mikroorganisme.
Staining
Stain adalah zat warna yang digunakan untuk meningkatkan level contrast pada suatu sel
atau bagian-bagiannya, hal ini dilakukan dengan mengoleskan atau menuangkan zat
warna pada berbagai jenis sel. Secara selektif zat warna akan melekat pada sel tertentu
atau bagian-bagian tertentu dari sel.
Beberapa zat warna disebut juga sebagai zat warna penting (vital stains) dapat
langsung diteteskan pada setetes kultur yang berisi mikroorganisme hidup. Kebanyakan
zat warna lebih efektif jika dipakai pada mikroorganisme yang telah mati yang menempel
pada slide mikroskop.
Pewarnaan Sederhana (simple stain)
Metoda ini menggunakan zat-zat warna dasar untuk mewarnai sel agar dapat terlihat. Zat-
zat warna tersebut mewarnai semua sel yang dapat menyerap warna tersebut.
Pewarnaan Diferensial (differential stain)
MIKROBIOLOGI INDUSTRI: disadur Oleh Dr. Ir. Syahiddin D. Said, M.T. & Dr. Ir. M. Zaki, M.Sc.JurusanTeknik KimiaUniversitas Syiah Kuala
Pewarnaan cara ini bertujuan untuk dapat membedakan jenis-jenis mikroorganisme.
Secara umum, prosedur pewarnaan diferensial memerlukan sedikitnya tiga langkah:
Pewarnaan Utama (Primary staining), pewarnaan cara ini sama halnya dengan
pewarnaan sederhana.
Penghapusan zat warna (Destaining) adalah suatu proses/perlakuan untuk
menghapus zat-zat warna yang melekat pada sel-sel tertentu yang telah dikenai
proses pewarnaan utama.
Counterstaining adalah penggunaan zat warna yang lain untuk mewarnai sel-sel atau
bagian-bagian sel yang telah dikenai perlakuan destaining.
Dikenal dua jenis diferensial staining yang digunakan secara luas dalam mikrobiologi,
yaitu gram staining dan acid fast staining.
Gram Staining
Gram staning membagi bakteri dalam dua kelompok, gram positive dan gram negative
(Lihat Gambar 3.2)
a
MIKROBIOLOGI INDUSTRI: disadur Oleh Dr. Ir. Syahiddin D. Said, M.T. & Dr. Ir. M. Zaki, M.Sc.JurusanTeknik KimiaUniversitas Syiah Kuala
Prosedur Gram staining
Langkah 1:
Pewarnaan Utama (primary stain): Gentian Violet (dibuat dari violet kristal, alcohol,
ammonium oksalat, dan air) dioles pada specimen bakteri yang melekat pada slide. Baik
gram positif maupun gram negative memberikan warna ungu.
Langkah 2:
Mordant: iodine digunakan untuk melekatkan warna, tanpa mengganggu
penampilan/bentuk sel.
Langkah 3:
Penghilangan warna (decolorization): zat (agen) yang digunakan untuk decolorization
biasanya adalah etanol. Bila pada bakteri gram negatif dioleskan/dibubuhkan etanol,
maka warna ungunya menjadi hilang, sedangkan bakteri gram positif tetap mempertahan
warna tersebut.
Langkah 4:
Counterstain: Jika zat warna merah safranin dibubuhkan/dioleskan pada bakteri gram
negatif decolorization maka warnanya berubah menjadi merah jambu, sedangkan jika
dibubuhkan pada bakteri gram positif warna menjadi sedikit lebih violet.
Perbedaan warna yang diserap antara bakteri gram positif dan gram negative
menjelaskan adanya perbedaan pada permukaan luar mereka.
Acid fast-staining
Pewarnaan ini pertama sekali dipakai oleh Paul Ehrlich pada tahun 1882 untuk
mengindentifikasi mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini penyebab penyakit
tuberklosis. Acid fast-staining menimbulkan warna hanya pada mycobacteria dan
beberapa actinomycetes. Sebab itulah mikroornisme ini disebut sebagai acid fast
bacteria. Semua bakteri yang lain mengalami penghapusan warna (destaining), namun
kehadiran mereka pada specimen dapat diketahui dengan counterstaining (Gambar 3.10).
Acid fast bacteria tidak mengalami destaining karena dinding luar (envelop) sel bakteri
Gambar 3.2 Prosedur gram staining
MIKROBIOLOGI INDUSTRI: disadur Oleh Dr. Ir. Syahiddin D. Said, M.T. & Dr. Ir. M. Zaki, M.Sc.JurusanTeknik KimiaUniversitas Syiah Kuala
ini memiliki bahan seperti lilin (waxlike material). Salah satu metoda acid-fast stain
adalah Ziel-Neelsen stain.
Prosedur Ziel-Neelsen stain adalah sebagai berikut:
Langkah 1: Pewarnaan uatma: Carbolfuchsin (dibuat dari fuchsin, fenol, etanol dan air)
digunakan/dibubuhkan pada specimen yang melekat pada slide mikroskop. Semua sel
berwarna merah.
Langkah 2:
Mordant: Slide dipanaskan dengan mengukus (steaming) selama 5 menit, perlakuan ini
menyebabkan zat warna diserap ke dalam sel.
Langkah 3:
Decolorization: larutan decolorizing terdiri dari asam khlorida dalam etanol. Larutan ini
dibubuhkan pada slide, dan menghapuskan zat warna merah dari seluruh sel kecuali acid-
fast bacteria.
Langkah 4:
Counterstain: Methylene blue dibubuhkan sebagai counterstain. Zat ini memberikan
warna pada seluruh sel-sel decolorized bakteri sedangkan acid-fast bacteria tetap
berwarna merah.
Gambar 3,3 Acid Fast Stain
MIKROBIOLOGI INDUSTRI: disadur Oleh Dr. Ir. Syahiddin D. Said, M.T. & Dr. Ir. M. Zaki, M.Sc.JurusanTeknik KimiaUniversitas Syiah Kuala
MIKROBIOLOGI INDUSTRI: disadur Oleh Dr. Ir. Syahiddin D. Said, M.T. & Dr. Ir. M. Zaki, M.Sc.JurusanTeknik KimiaUniversitas Syiah Kuala
Sifat-sifat Cahaya
Cahaya adalah bagian dari spektrum gelombang elektromaknetik yang kontinyu.
Gelombang radio adalah gelombang panjang, terletak pada ujung spektrum ini (lihat
Gambar 3.1), panjang gelombangnya dapat mencapai 2000 meter. Cahaya gamma
terletak pada ujung yang lain dari spektrum ini, panjang gelombangnya lebih pendek dari
0,01 nm, dan lebih kecil dari ukuran virus. Cahaya (retina mata kita sensitif terhadap
cahaya ) terletak di sekitar bagian tengah spektrum.
MIKROBIOLOGI INDUSTRI: disadur Oleh Dr. Ir. Syahiddin D. Said, M.T. & Dr. Ir. M. Zaki, M.Sc.JurusanTeknik KimiaUniversitas Syiah Kuala
Panjang gelombang cahaya yang dapat dilihat berkisar antara 400 dan 700 nm. Cahaya
biru memiliki panjang gelombang yang terpendek dan cahaya merah memiliki panjang
gelombang yang terpanjang. Cahaya kuning dan hijau memiliki panjang gelombang yang
menengah. Dengan jalan absorpsi atau refraksi, komponen-komponen warna yang
menyusun suatu cahaya dapat diketahui. Intensitas suatu gelombang cahaya menyatakan
tinggi gelombang.
Pemantulan, Pengantaran (Transmission), dan Penyerapan
Bila seberkas cahaya mengenai suatu benda (objek) ada tiga hal yang dapat terjadi
yaitu: cahaya tersebut dipantulkan, dilewatkan (diantarkan) yaitu cahaya menembusi dan
melewati benda, atau diserap (absorpsi), hal ini ditandai oleh perubahan pada panjang
gelombang akibat perpindahan seluruh atau sebagian energinya ke objek.
Mikroskop cahaya
Mikroskop yang menggunakan cahaya tampak sebagai penerangan (illuminasi) disebut
mikroskop cahaya (Lihat Gambar 3.5)
Gambar 3.4 Berbagai Panjang Gelombang Cahaya
MIKROBIOLOGI INDUSTRI: disadur Oleh Dr. Ir. Syahiddin D. Said, M.T. & Dr. Ir. M. Zaki, M.Sc.JurusanTeknik KimiaUniversitas Syiah Kuala
Mikroskop cahaya: Berbagai cara meningkatkan kontras
Gambar 3.6 Mikroskop cahaya (compound microscope)
Gambar 3.7 Pembesaran pada mikroskop cahaya (compound microscope):a). power rendah (100x); b). power tinggi (400x); c). dengan menggunakan minyak (1000x)
MIKROBIOLOGI INDUSTRI: disadur Oleh Dr. Ir. Syahiddin D. Said, M.T. & Dr. Ir. M. Zaki, M.Sc.JurusanTeknik KimiaUniversitas Syiah Kuala
a b
c d
Menumbuhkan Mikroorganisme
Karena ukurannya yang sangat kecil dan berkembang dengan cepat, menyebabkan
mikroorganisme menjadi objek eksperimen yang sangat ideal. Milyaran organisme dapat
dijadikan objek penelitian dengan hanya menggunakan kultur sebanyak satu milliliter
saja. Untuk melakukan eksperimen terhadap mikroorganisme, biasanya perlu
menumbuhkan mereka (culture) di laboratorium.
Kultur Murni
Banyak eksperimen dilaksanakan dengan menggunakan kultur murni (kumpulan
mikroorganisme di dalam media yang dikembangkan dari satu sel mikroorganisme
Gambar 3.8. Pembesaran 1000x, dilihat dengan metoda mikroskopi yang berbeda.a) Mikroskopi bidang terang b) mikroskopi fasa kontras c) mikroskopi bidang gelap d) mikroskopi Nomarsky
MIKROBIOLOGI INDUSTRI: disadur Oleh Dr. Ir. Syahiddin D. Said, M.T. & Dr. Ir. M. Zaki, M.Sc.JurusanTeknik KimiaUniversitas Syiah Kuala
tertentu). Jarang kita temui kultur yang murni di alam. Di lingkungan alam, misalnya di
dalam tanah, di air, atau bahkan dalam tubuh manusia, mereka merupakan kultur
campuran (berbagai mikroorganisme hidup bersama-sama pada satu tempat). Dengan
demikian kultur murni mesti di peroleh dengan suatu metoda tertentu.
Untuk memperoleh suatu kultur murni diperlukan dua langkah proses. Pertama,
bahan-bahan disterilisasi untuk melenyapkan/mematikan seluruh mikroorganisme yang
hadir. Kedua, satu sel mikroba tunggal diisolasi dan ditumbuhkan (cultivate) untuk
menghasilkan suatu koloni (clone, turunan-turunan dari organisme tunggal).
Sterilisasi
Mematikan atau melenyapkan seluruh mikroorganisme disebut sterilisasi (sterilization).
Seluruh peralatan dan bahan-bahan yang digunakan untuk memperoleh kultur murni
mesti disterilisasi. Peralatan yang dimaksud antara lain adalah: flask, tabung uji (test
tube), petri dish, pipet, kawat inokulasi (wire inoculating loop). Bahan-bahan yang
dimaksud antara lain adalah media (bahan berbentuk cair atau padat yang berisi berbagai
nutrient yang diperlukan untuk pertumbuhan mikroorganisme).
Sterilisasi dengan panas
Panas sering digunakan untuk mensterilisasi seluruh bahan-bahan atau alat-alat yang
tidak rusak akibat temperature tinggi. Berapa tinggi suhu atau berapa lama waktu yang
diperlukan untuk sterilisasi bergantung pada sistim pemanasan yang dipakai, yaitu
pemanasan dengan kukus (moist heat) atau pemanasan dengan oven (dry heat).
Pemanasan dengan kukus lebih efektif. Sterilisasi kebanyakan alat-alat atau bahan
dengan kukus (steam) bertemperatur 121oC dan dengan waktu 20 menit sudah cukup
memadai, akan tetapi untuk bahan-bahan atau cairan yang bervolume besar harus
dipanaskan lebih lama agar seluruh bagian bahan mendapat panas dengan baik. Sebagai
contoh, untuk mensterilisasikan 10 ml cairan di dalam tabung memerlukan waktu 15
menit, tetapi diperlukan waktu berjamjam untuk mensterilisasi 6 L cairan di dalam flask.
Bejana bertekanan yang dirancang untuk sterilisasi dengan sistim pemanasan kukus
disebut autoclave (Gamabar 3….).
MIKROBIOLOGI INDUSTRI: disadur Oleh Dr. Ir. Syahiddin D. Said, M.T. & Dr. Ir. M. Zaki, M.Sc.JurusanTeknik KimiaUniversitas Syiah Kuala
Filtrasi
MIKROBIOLOGI INDUSTRI: disadur Oleh Dr. Ir. Syahiddin D. Said, M.T. & Dr. Ir. M. Zaki, M.Sc.JurusanTeknik KimiaUniversitas Syiah Kuala
MIKROBIOLOGI INDUSTRI: disadur Oleh Dr. Ir. Syahiddin D. Said, M.T. & Dr. Ir. M. Zaki, M.Sc.JurusanTeknik KimiaUniversitas Syiah Kuala
MIKROBIOLOGI INDUSTRI: disadur Oleh Dr. Ir. Syahiddin D. Said, M.T. & Dr. Ir. M. Zaki, M.Sc.JurusanTeknik KimiaUniversitas Syiah Kuala
MIKROBIOLOGI INDUSTRI: disadur Oleh Dr. Ir. Syahiddin D. Said, M.T. & Dr. Ir. M. Zaki, M.Sc.JurusanTeknik KimiaUniversitas Syiah Kuala
MIKROBIOLOGI INDUSTRI: disadur Oleh Dr. Ir. Syahiddin D. Said, M.T. & Dr. Ir. M. Zaki, M.Sc.JurusanTeknik KimiaUniversitas Syiah Kuala