METODOLOGI PENELITIAN HUKUM

MANUSIA

INGIN TAHU

TIDAK MERASA

PUAS

SELALU INGIN MENGEMBANGKAN

APA YANG IA KETAHUI

PENGHAYATAN DASAR TTG KEINGINTAHUAN MEMBAWA MANUSIA TIDAK HANYA LAGI MELIHAT FAKTA SEBAGAI KENYATAAN-KENYATAAN, TETAPI MENJANGKAU KEPADA KEMUNGKINAN-KEMUNGKINAN AKAN ADANYA FAKTA TERSEBUT

MANUSIA FAKTA

PROBABILITY

PERLU PENELITIAN DENGAN BERBAGAI PENDEKATAN, METODA DAN TEKNIK TERHADAP KEMUNGKINAN TSB.

BEBERAPA ISTILAH DASAR DALAM PENELITIANSISTEM: SUATU SUSUNAN YANG

BERFUNGSI DAN BERGERAK

ILMU LAZIMNYA DIMULAI DARI MERUMUSKAN SESUATU BATASAN (DEFINISI) PERIHAL YANG AKAN DIJADIKAN OBJEK STUDI.

ILMU MEMILIKI BEBERAPA SISTEM, YAITU SUB-SUB SISTEM. KEBENARAN ILMU SANGAT RELATIF DAN DAPAT DIUJI SECARA EMPIRIK

ILMU OBJEK

DIBATASI/

DEFINISI

METODE: CARA ATAU JALAN. CARA UNTUK DAPAT MEMAHAMI OBJEK YANG MENJADI SASARAN ILMU CABANG-CABANG ILMU MENGEMBANGKAN METODOLOGI SESUAI DENGAN OBJEK STUDINYA, SEPERTI STUDI ILMU HUKUMJADI OBJEK MENENTUKAN METODE, BUKAN METODE YANG MENENTUKAN OBJEK.JIKA OBJEKNYA STUDI LAPANGAN, MAKA METODENYA JUGA PENELITIAN LAPANGANJIKA STUDI PUSTAKA, MAKA METODENYA JUGA PENELITIAN KEPUSTAKAAN

FAKTA: KENYATAAN ATAU SESUATU YANG BENAR-BENAR ADA, TERJADI ATAU KONKRET.

FAKTA BIASANYA DIAMATI MELALUI PROSES BERFIKIR INDUKTIF (GENERALISASI ABSTRAK DARI KEJADIAN YANG KONGKRET)

TEORI: 1. PENDAPAT YANG DIKEMUKAKAN SEBA- GAI KETERANGAN SUATU PERISTIWA

2. ASAS DAN HUKUM UMUM SEBAGAI DASAR ILMU PENGETAHUAN

3. PENDAPAT ATAU ATURAN UNTUK MELAKUKAN SESUATU

JADI KERANGKA TEORI ITU BERISIKAN HAL-HAL INI SEBAGAI KERANGKA BERFIKIR UNTUK MENEMUKAN BERBAGAI KEMUNGKINAN DARI FAKTA/KENYATAAN

PENGEMBANGAN TEORITEORI SEBAGAI GENERALISASI, YAITU

MENYIMPULKAN HUBUNGAN ANTARA FAKTA- FAKTA YANG ADA, BIASANYA SECARA INDUKTIF

TEORI SEBAGAI KERANGKA PENELITIAN, YAITU SEBAGAI PENDORONG PROSES BERFIKIR SECARA DEDUKTIF UNTUK MEMBERI BATASAN BAGI PENELITI AGAR BISA MENGHASILKAN CARA BERFIKIR SISTEMATIS.

TEORI SEBAGAI PENGISI LOWONGAN DALAM PENGETAHUAN. INI BIASANYA TERDAPAT DALAM ILMU SEJARAH UNTUK MERAMALKAN TIMBULNYA GEJALA-GEJALA BARU

VARIABEL ADALAH CIRI ATAU ASPEK DARI FAKTA SOSIAL YANG MEMPUNYAI LEBIH DARI SATU NILAI. ADA DUA MACAM VARIABEL:

1. INDEPENDENT VARIABLE, YAITU FAKTOR YANG MENYEBABKAN SUATU PENGARUH

2. DEPENDENT VARIABLE, YAITU FAKTOR YANG DIAKIBATKAN OLEH PENGARUH TERSEBUT

VARIABEL KUANTITATIF DAPAT DIUJI DENGAN ANGKA-ANGKA.

VARIABEL KUALITAIF DAPAT DIUJI DENGAN KATEGORI-KETAGORI.

PERENCANAAN PENELITIANADA BEBERAPA LANGKAH

PERENCANAAN PENELITIAN:1. MEMILIH TEMA PERMASALAHAN,

DENGAN PERTIMBANGAN: a) MEMBERIKAN BUKTI BAHWA

PENELITIAN ITU BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT

b) ADA KEPASTIAN BAHWA PENELITIAN ITU DAPAT DILAKUKAN, TERSEDIA DANA, FASIITAS DAN DATA

2. RUANG LINGKUP PENELITIAN. MENCAKUP a) POKOK PERSOALAN HARUS JELAS

DAN TIDAK TERLALU LUAS TETAPI TERARAH DAN FOKUS

b) OBJEK PENELITIAN HARUS DITENTUKAN SECARA SPESIFIK

3. PEMERIKSAAN TULISAN YANG RELEVAN, YANG BERFUNGSI:

a) MEMPERDALAM DAN MENGUASAI PENGETAHUAN TTG MASALAH YANG DITELITI

b) MENEGASKAN KERANGKA TEORITIS SEBAGAI LANDASAN BERFIKIR

c) MEMPERTAJAM KONSEP-KONSEP YANG AKAN DIGUNAKAN UNTUK MEMPERMUDAH PERUMUSAN HIPOTESIS-HIPOTESIS

d) MENGHINDARI PENGULANGAN PENELITIAN

4. PERUMUSAN KERANGKA TEORI GUNANYA:

a) MEMBANTU PENELITI DALAM MENENTUKAN TUJUAN DAN ARAH PENELITIAN

b) MEMILIH KONSEP-KONSEP YANG TEPAT GUNA.

c) SEBAGAI PETUNJUK HIPOTESIS, BUKAN SEBAGAI SESUATU YANG SUDAH PASTI

5. PEMBENTUKAN KONSEP/DEFINISI OPERASIONAL.

PEMILIHAN DAN PERINCIAN KONSEP MASIH TARAF AWAL DALAM PENELITIAN DAN BERGERAK DALAM ALAM ABSTRAK.

KONSEP-KONSEP ITU HARUS DIUBAH MENJADI DEFINISI OPERASIONAL DALAM BENTUK KATA-KATA AGAR DAPAT DIUKUR SECARA EMPIRIS

6. PERUMUSAN HIPOTESISHIPOTESIS ADALAH JAWABAN SEMENTARA DARI SUATU TEORI. HIPOTESIS DAPAT DIUBAH DAN DIGANTI DENGAN YANG LEBIH TEPAT, TERGANTUNG KEPADA MASALAH YANG DIELITI.PERAN HOPITESIS:1. MEMBERIKAN TUJUAN YANG TEGAS

DALAM PENELITIAN2. MEMBANTU ARAH YANG DITEMPUH

DALAM RUANG LINGKUP DAN FAKTA-FAKTA YANG RELEVAN

HOPOTESIS YANG BAIK:1. SEDERHANA DALAM PERUMUSAN2. MEMAKAI VARIABEL-VARIABEL YG TEGAS3. KEBENARANNYA DAPAT DIUJI

HIPOTESIS DAPAT DIPEROLEH MELALUI:1. PENGALAMAN DAN PENGAMATAN

PENELITI2. HASIL PENELITIAN SEBELUMNYA3. TEORI-TEORI YANG SUDAH TERBENTUK

PEMILIHAN METODE PENELITIANJENIS-JENIS PENELITIAN:A. DARI SUDUT SIFATNYA:1. PENELITIAN YANG BERSIFAT

EKSPLORATIF PENJELAJAHAN ATAU PENJAJAKAN) UNTUK MEMPERDALAM PENGETAHUAN ATAU MENDAPATKAN IDE-IDE BARU. DISINI BELUM ADA HIPOTESIS

2. PENELITIAN YANG BERSIFAT DESKRIPTIF, UNTUK MENGGAMBARKAN SECARA TEPAT SIFAT-SIFAT SUATU INDIVIDU, KEADAAN, GEJALA ATAU KELOMPOK TERTENTU DLM MASYARAKAT

3. PENELITIAN YANG BERSIFAT EKSPLANATIF (MENERANGKAN), BERTUJUAN MENGUJI HIPOTESIS TENTANG HUBUNGAN SEBAB AKIBAT ANTARA BERBAGAI VARIABEL.

PENELITIAN YANG BERSIFAT MENJELA-JAH (EKSPLANALORIS), STUDI KASUSPENELITIAN INI DILAKUKAN BILA PENGETAHUAN TENTANG GEJALA YANG DITELITI MASIH SANGAT KURANG ATAU TIDAK ADA SAMA SEKALI.BIASANYA PENELITIAN INI BERBENTUK FEASIBILITY STUDY (BERDASARKAN DATA, ATAU FASILITAS YANG TERSEDIA APAKAH DAPAT DILAKUKAN ATAU TIDAK).

PENELITIAN INI BERSIFAT PERMULAAN SEBAGAI LANDASAN YANG KUAT UNTUK

PENELITIAN BERIKUT

TEKNIK PENGUMPULAN DATA BIASANYA DIPERGUNAKAN WAWANCARA TERBUKA UNTUK MEMBERI KELELUASAAN BAGI RESPONDEN ATAU INFORMAN UNTUK MEMBERIKAN PANDANGAN-PANANGAN YANG BEBAS.

TEKNIK YANG DIPERGUNAKAN ADALAH WAWANCARA MENDALAM (DEEPT INTERVIEW).

PENELITIAN BERSIFAT DESKRIPTIFPENELITIAN DESKRIPTIF MEMBERI GAMBARAN SECERMAT MUNGKIN MENGENAI SUATU NDIVIDU, KEADAAN, GEJALA ATAU KELOMPOK TERTENTU. BISA MEMAKAI HIPOTESIS BISA TIDAKSERING KALI SEBUAH PENELITIAN INI DIBANTU OLEH PENELITIAN TERDAHULU UNTUK MEMBANTU TERCIPTANYA TEORI BARU ATAU MEMPERKUAT TEORI LAMA.DATA YANG DIGUNAKAN BISA KUALITATIF ATAU KUANTITATIF

PENELITIAN BERSIFAT MENERANGKANPENELITIAN INI DAPAT DILAKUKAN

APABILA PENGETAHUAN TENTANG MASALAHNYA SUDAH MEMADAI (DISEBUT JG PENELITIAN EKSPERIMEN)

SUDAH ADA BEBERAPA TEORI ATAU HIPOTESIS SEBELUMNYA YANG DIUJI SECARA EMPIRIS

PEGUMPULAN DATA BIASANYA MENGGUNAKAN OBSERVASI, UJICOBA LABORATORIUM DAN PERBANDINGAN SISTEM

B. DARI SUDUT BENTUKNYA:1. PENELITIAN DIAGNOSTIK:

MENDAPATKAN KETERANGAN SEBAB TERJADINYA SUATU GEJALA TERTENTU

2. PENELITIAN PERSPEKTIF: MEDAPATKAN SARAN-SARAN YANG AKAN DILAKUKAN UNTUK MENGATASI MASALAH

3. PENELITIAN EVALUATIF: MENILAI PROGRAM YANG DIJALANKAN

C. DARI SUDUT TUJUANNYA:1. PENELITIAN FACT FINDING

( MENEMUKAN FAKTA)2. PENELITIAN PROBLEM IDENTIFICATION

(IDENTIFIKASI MASALAH)3. PENELITIAN PROBLEM SOLUTION

(PEMECAHAN MASALAH)KETIGA SUDUT TUJUAN INI MERUPAKAN SATU KESATUAN YANG BERKELANJUTAN

D. DARI SUDUT PENERAPANNYA:1. PENELITIAN DASAR/MURNI ATAU

PENELITIAN UNTUK MENGEMBANGKAN ILMU

2. PENELITIAN YANG BERFOKUS MASALAH3. PENELITIAN TERAPAN

Dari sudut disiplin ilmu yang diteliti:

1. Penelitian monodisipliner2. Penelitian multi disipliner

ADA DUA GOLONGAN PENELITIAN HUKUMPenelitian Hukum Normatif (normative legal

research), yaitu:1) Penelitian inventarisasi hukum positif2) Penelitian asas-asas hukum3) Penelitian hukum klinis4) Penelitian hukum yang mengkaji sistematika

peraturan perundang-undangan5) Penelitian yang menelaah sinkronisasi

peraturan per-UU6) Penelitian perbandingan hukum7) Penelitian sejarah hukum

Penelitian Hukum Sosiologis (Socio Legal Research), yaitu:

1)Penelitian tentang berlakunya hukum, meliputi:

a) Penelitian efektifitas hukumb)Penelitian dampak hukum2)Penelitian identifikasi hukum

tidak tertulis

BEBERAPA LANGKAH DALAM PENELITIAN MENCAKUP HAL-HAL SBB:1. PERENCANAAN SAMPEL DALAM PENELITIAN2. PENENTUAN DAN PERSIAPAN ALAT-ALAT

PENGUMPULAN DATA SEPERTI MELALUI QUSTIONAIRE, PEDOMAN WAWANCARA (INTERVIEW), PENGAMATAN (OBSERVASI)

3. PEMILIHAN DAN LATIHAN PARA PENGUMPUL DATA

4. CARA-CARA PENGUMPULAN DATA5. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA6. MENGANALISIS DAN MENGINTERPREASI

HASIL PENELITIAN7. PENULISAN LAPORAN PENELITIAN8. PERKIRAAN WAKTU, BIAYA DAN PESERTA YANG

DILIBATKAN.

SISTEMATIKA USULAN/DRAFTLANGKAH-LANGKAH PENELITIAN DIWUJUDKAN

SECARA SISTEMATIS KE DALAM DRAFT SBB:1. PERUMUSAN JUDUL2. PENYUSUNAN LATAR BELAKANG3. PERUMUSAN MASALAH4. PENEGASAN MAKSUD DAN TUJUAN5. MANFAAT ATAU KEGUNAAN PENELITIAN6. PENYUSUNAN KERANGKA TEORITIS DAN

KONSEPTUAL ATAU TINJAUAN PUSTAKA7. PENYUSUNAN HIPOTESIS (KALAU ADA)8. PEMILIHAN METODOLOGI9. PENYAJIAN HASIL PENELITIAN DENGAN

ANALISIS DATA10. PERUMUSAN KESIMPULAN

DATA DAN JENIS-JENISNYASECARA SEDERHANA, DATA ADA DUA

MACAM:DATA PRIMER DATA YANG DIPEROLEH

LANGSUNG DARI TANGAN PERTAMA (DATA YANG BELUM DIOLAH) DARI RESPONDEN ATAU OBYEK PENELITIAN.DATA INI BIASA DIKUMPULKAN MELALUI:OBSERVASIWAWANCARAEKSPERIMENFGD (FOCUS GROUP DISCUSSION) DSBNYA.

WAWANCARA ADA TIGA BENTUK:1. WAWANCARA

TERBUKA/MENDALAM2. WAWANCARA TER-

STRUKTUR (ANGKET)3. WAWANCARA SEMI

TERSTRUKTUR (PEDO-MAN WAWANCARA)

DATA SEKUNDER

DATA YANG DIPEROLEH DARI BAHAN KEPUSTAKAAN (DATA YANG SUDAH DIOLAH), STUDI KEPUSTAKAAN. DATA INI BIASA DIKUMPULKAN MELALUI:1. LITERATUR (BUKU-

BUKU)2. DOKUMENTASI3. PRODUK PER- UU/

HUKUM4. YURISPRUDENSI5. MANUSKRIP

(NASKAH)6. DSBNYA.

DALAM PENELITIAN HUKUM, DATA

SEKUNDER DAPAT DIBAGI 3 BGN:

1. BAHAN HUKUM PRIMER (PRODUK PER UU)

2. BAHAN HUKUM SEKUNDER (BUKU-BUKU, HASIL PENELITIAN, DSBNYA)

3. BAHAN HUKUM TERSIER ATAU PENUNJANG (KAMUS, ENSIKLOPEDI, DSBNYA)

POPULASI DAN SAMPELPOPULASI ADALAH KESELURUHAN JUMLAH YANG

MENJADI SUBYEK PENELITIAN YANG MEMPUNYAI CIRI DAN KARAKTERISTIK YANG SAMA

SAMPEL ADALAH PEMILIHAN BEBERAPA BAGIAN DARI SUBYEK YANG DITELITI MEWALIKI POPULASI.

MISALNYA: JUMLAH RESPONDEN 90 ORANG (POPULASI), LALU KITA PILIH BEBERAPA ORANG YANG MEWAKILI DENGAN KRITERIA MENCAKUP KETERWAKILAN, INI DISEBUT SAMPEL.

PENENTUAN SAMPEL TERGANTUNG KEPADA METODE PENELITIAN YANG DILAKUKAN.

PEMILIHAN SAMPEL DIPERLUKAN KARENA TIDAK MUNGKIN SEORANG PENELITI DAPAT PENELITI SELURUH TOTAL DARI SUBYEK YANG DITELITI.

ADA DUA CARA PENARIKAN SAMPEL: PROBABILITY SAMPLING:

SETIAP UNIT DALAM POPULASI MENDAPAT KESEMPATAN YANG SAMA UNTUK TERPILIHSEBAGAI UNSUR DALAM SAMPEL . BENTUKNYA: SIMPLE RANDOM SAMPLING, STRATIFIED RANDOM SAMPLING ,AREA SAMPLING, SISTEMATIC RANDOM SAMPLING, TOTAL SAMPLING

NON PROBABILITY SAMPLING: KEBALIKAN DARI PROBABALITY. CARANYA: APABILA DATA TENTANG POPULASI SEDIKIT SEKALI ATAU TIDAK ADA (SEP. DALAM PENELITIAN EKSPLORATIF)BENTUKNYA: PURPOSIVE SAMPLING, QUOTA SAMPLING, ACCIDENTAL SAMPLING