menteri pendayagunaan aparatur negara dan...
TRANSCRIPT
MENTERI
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARADAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 48 TAHUN 2014
TENTANG
JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa Peraturan Menteri Negara PendayagunaanAparatur Negara Nomor PER/3/M.PAN/3/2009 tentangJabatan Fungsional Arsiparis dan Angka Kreditnya masihterdapat kekurangan dan belum dapat memenuhituntutan kebutuhan sehingga perlu diganti;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksudpada huruf a, dipandang perlu mengatur kembali JabatanFungsional Arsiparis dengan Peraturan MenteriPendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1997 tentang DokumenPerusahaan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1997 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3674);
(2>j Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
152, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5071);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang AparaturSipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5494); '
4. Undang-Undang ..
4. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5495);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimanatelah diubah, terakhir dengan Peraturan PemerintahPengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor2469);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1966 tentangPemberhentian/Pemberhentian Sementara Pegawai Negeri(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1966 Nomor7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor2797);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentangJabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547)sebagaimana telah diubah, terakhir dengan PeraturanPemerintah Nomor 40 Tahun 2010 tentang JabatanFungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2010 Nomor 51, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5121);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentangFormasi Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2000 Nomor 194, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4015), sebagaimanatelah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54Tahun 2003 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2003 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4332);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentangPengadaan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2000 Nomor 195, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4016),sebagaimana telah diubah dengan Peraturan PemerintahNomor 11 Tahun 2002 (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2002 Nomor 31, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4192);
10. Peraturan ...
10. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentangKenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2000 Nomor 196, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4017),sebagaimana telah diubah dengan Peraturan PemerintahNomor 12 Tahun 2002 (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2002 Nomor 32, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4193);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentangPendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000Nomor 198, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4019);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentangWewenang Pengangkatan, Pemindahan, danPemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263),sebagaimana telah diubah dengan Peraturan PemerintahNomor 63 Tahun 2009 (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 164);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentangDisiplin Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5135);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentangPenilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 121,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5258);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentangPelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5286);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2014 tentangPemberhentian Pegawai Negeri Sipil yang mencapai BatasUsia Pensiun Bagi Pejabat Fungsional (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2014 Nomor 58);
17. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentangPembentukan dan Organisasi Kementerian Negarasebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir denganPeraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2013 (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 125);
18. Peraturan ...
18. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentangKedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara sertaSusunan Organisasi, Tugas, Dan Fungsi Eselon IKementerian Negara sebagaimana telah beberapa kalidiubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 56Tahun 2013 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2013 Nomor 126);
19. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2012 tentangPerpanjangan Batas Usia Pensiun Bagi Pegawai NegeriSipil yang Menduduki Jabatan Fungsional Arsiparis;
20. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentangRumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipilsebagaimana telah diubah dengan Peraturan PresidenNomor 97 Tahun 2012 (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2012 Nomor 235);
21. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentangKedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, SusunanOrganisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah NonDepartemen sebagaimana telah beberapa kali diubah,terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun2005;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATURNEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI TENTANG JABATAN
FUNGSIONAL ARSIPARIS.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNSadalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarattertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetapoleh pejabat pembina kepegawaian untuk mendudukijabatan pemerintahan.
2. Pejabat Pembina Kepegawaian adalah pejabat yangmempunyai kewenangan menetapkan pengangkatan,pemindahan, dan pemberhentian Pegawai ASN danpembinaan Manajemen ASN di instansi pemerintahsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
3. Pejabat...
3. Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang mempunyaikewenangan melaksanakan proses pengangkatan,pemindahan, dan pemberhentian Pegawai ASN sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisifungsi dan tugas berkaitan dengan pelayananfungsional yang berdasarkan pada keahlian danketerampilan tertentu.
5. Jabatan Fungsional Arsiparis adalah jabatan fungsionaltertentu yang mempunyai ruang lingkup fungsi, dan tugas,tanggungjawab, dan wewenang untuk melaksanakankegiatan kearsipan pada Lembaga Negara, PemerintahanDaerah, Pemerintahan Desa,dan Perguruan Tinggi Negeri.
6. Arsiparis adalah seseorang PNS yang memiliki kompetensidi bidang kearsipan yang diperoleh melalui pendidikanformal dan/atau pendidikan dan pelatihan kearsipan sertamempunyai fungsi, tugas, dan tanggung jawabmelaksanakan kegiatan kearsipan yang diangkat olehpejabat yang berwenang di lingkungan lembaga negara,pemerintahan daerah, pemerintahan desa dan satuanorganisasi perguruan tinggi negeri.
7. Arsiparis Kategori Keterampilan adalah Arsiparis dengankualifikasi teknis atau penunjang profesional yangpelaksanaan fungsi dan tugasnya serta kewenangannyamensyaratkan penguasaan pengetahuan teknis di bidangkearsipan.
8. Arsiparis Kategori Keahlian adalah Arsiparis dengankualifikasi profesional yang pelaksanaan fungsi dantugasnya serta kewenangannya mensyaratkan penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kearsipan.
9. Kearsipan adalah hal-hal yang berkenaan dengan arsip.
10. Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalamberbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat danditerima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah,lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik,organisasi kemasyarakatan, dan perseorangan dalampelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, danbernegara.
11. Kegiatan kearsipan adalah kegiatan yang dilaksanakandalam rangka mendukung penyelenggaraan kearsipanyang meliputi pengelolaan arsip dinamis, pengelolaan arsipstatis, pembinaan kearsipan, dan pengolahan danpenyajikan arsip menjadi informasi.
12. Kegiatan ...
12. Kegiatan Pengelolaan Arsip Dinamis adalah prosespenciptaan, penggunaan dan pemeliharaan, sertapenyusutan arsip yang dilakukan terhadap arsip aktif,arsip inaktif dan arsip vital, secara efisien, efektif, dansistematis.
13. Kegiatan Penciptaan Arsip adalah kegiatan pembuatan danpenerimaan arsip yang dilaksanakan berdasarkan tatanaskah dinas, klasifikasi arsip, serta sistem klasifikasikeamanan dan akses arsip.
14. Kegiatan Pemeliharaan Arsip adalah kegiatan yangdilakukan untuk menjaga keautentikan, keutuhan,keamanan, dan keselamatan arsip melalui pemberkasanarsip aktif, penataan arsip inaktif, penyimpanan arsip, danalih media arsip.
15. Kegiatan Alih Media Arsip adalah kegiatan yang dilakukandalam rangka pemeliharaan arsip dinamis dan arsip statisdan dilaksanakan dengan memperhatikan kondisi arsipdan nilai informasi, serta diautentikasi oleh pimpinan dilingkungan pencipta arsip.
16. Kegiatan Autentikasi Arsip adalah tindakan dan proseduryang harus dilalui untuk menentukan bahwa sesuatu
arsip dan/atau hasil penggandaannya adalah sesuaidengan yang dimaksudkan saat terciptanya.
17. Kegiatan Pemberkasan Arsip adalah penempatan naskahke dalam suatu himpunan yang tersusun secara sistematisdan logis sesuai dengan konteks kegiatannya sehinggamenjadi satu berkas karena memiliki hubungan informasi,kesamaan jenis atau kesamaan masalah dari suatu unitkerja.
18. Kegiatan Penataan Arsip Inaktif adalah penataan arsipinaktif pada unit kearsipan melalui kegiatan pengaturanfisik arsip, pengolahan informasi arsip dan penyusunandaftar arsip inaktif.
19. Kegiatan Penyimpanan Arsip adalah kegiatanpenyimpanan arsip yang dilakukan terhadap arsip yangsudah didaftar dalam daftar arsip utuk menjaminkeamanan fisik dan informasi arsip selama jangka waktupenyimpanan arsip berdasarkan JRA.
20. Kegiatan Penggunaan Arsip adalah kegiatanmemanfaatkan dan menyediakan arsip bagi kepentinganpengguna arsip yang berhak untuk memenuhi kepentingan
dalam kegiatan perencanaan, pengambilan keputusan,layanan kepentingan publik, perlindungan hak, dan/ataupenyelesaian sengketa serta kepentingan lain sesuaidengan peraturan perundang-undangan.
21. Kegiatan ...
21. Kegiatan Penyusutan Arsip adalah pengurangan arsipmelalui pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah keunit kearsipan, pemusnahan arsip yang telah habisretensinya dan tidak memiliki nilai guna lagi, danpenyerahan arsip statis oleh pencipta arsip kepadalembaga kearsipan.
22. Kegiatan Pengelolaan Arsip. Statis adalah prosespengendalian arsip statis secara efisien, efektif, dansistematis meliputi kegiatan akuisisi, pengolahan,preservasi, pemanfaatan, pendayagunaan, dan pelayananpublik dalam suatu sistem kearsipan nasional.
23. Kegiatan Akuisisi Arsip adalah proses penambahankhazanah arsip statis pada lembaga kearsipan yangdilaksanakan melalui kegiatan penyerahan arsip statis danpengelolaannya dari pencipta arsip kepada lembagakearsipan.
24. Kegiatan Pengolahan Arsip Statis adalah prosespembuatan sarana bantu penemuan kembali arsip statisberdasarkan kaidah-kaidah kearsipan yang berlaku.
25. Kegiatan Preservasi Arsip Statis adalah keseluruhan prosesdan kerja dalam rangka perlindungan arsip terhadapkerusakan arsip atau unsur perusak danrestorasi/perbaikan bagian arsip yang rusak.
26. Kegiatan Pembinaan Kearsipan adalah kegiatan untukmemberi pengarahan, penguatan, dan pemberdayaankepada pencipta arsip, lembaga kearsipan, dan SumberDaya Manusia kearsipan serta pemangku kepentinganlainnya, berkenaan dengan arsip guna mencapai tujuanpenyelenggaraan kearsipan secara efektif dan optimal.
27. Kegiatan Uji Kompetensi Kearsipan adalah SertifikasiArsiparis yang dilaksanakan dalam rangkaian kegiatanuntuk memberikan pengakuan formal kepada Arsiparisoleh ANRI sebagai pengakuan terhadap kompetensi bidangkearsipan.
28. Kegiatan Pengolahan dan Penyajian Arsip MenjadiInformasi adalah proses pengolahan arsip yang dimulaidari pemberkasan arsip aktif, penataan arsip inaktif,pengolahan arsip statis, sampai menjadi suatu informasikearsipan untuk JIKN.
29. Jaringan Informasi Kearsipan Nasional yang selanjutnyadisingkat JIKN adalah sistem jaringan informasi dansarana pelayanan arsip secara nasional.
30. Informasi...
8
30. Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan, dantanda-tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan,baik data, fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat,didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagaikemasan dan format sesuai dengan perkembanganteknologi informasi dan komunikasi secara elektronikataupun non elektronik.
31. Unit kearsipan adalah satuan kerja pada pencipta arsipyang mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam
penyelenggaraan kearsipan.
32. Lembaga kearsipan adalah lembaga yang memiliki fungsi,tugas, dan tanggung jawab di bidang pengelolaan arsipstatis dan pembinaan kearsipan.
33. Lembaga Negara adalah lembaga yang menjalankancabang-cabang kekuasaan negara meliputi eksekutif,legislatif, yudikatif dan lembaga lain yang fungsi dan tugas
pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
34. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusanpemerintahan oleh pemerintah daerah dan DewanPerwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dantugas pembantuan dengan prinsip otonomi yang seluasnyadalam sistem dan Prinsip Negara Kesatuan RepublikIndonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
35. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusanpemerintahan dan kepentingan masyarakat setempatdalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
36. Perguruan Tinggi Negeri (PTN) adalah perguruan tinggiyang didirikan oleh Pemerintah melalui Kementeriandan/atau Lembaga Pemerintah Non Kementerian.
37. Pendidikan dan pelatihan fungsional Arsiparis adalahpendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan untukmencapai persyaratan kompetensi Arsiparis untukmenduduki Jabatan Fungsional Arsiparis sesuai denganperaturan perundang-undangan.
38. Sasaran Kerja Pegawai yang selanjutnya disingkat SKPadalah rencana kerja dan target yang akan dicapai olehseorang PNS.
39. Perilaku Kerja adalah setiap tingkah laku, sikap, atautindakan yang dilakukan oleh PNS atau tidak melakukansesuatu yang seharusnya dilakukan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.
40. Angka ...
40. Angka Kredit Kumulatif adalah akumulasi nilai angkakredit minimal yang harus dicapai oleh JabatanFungsional Arsiparis sebagai salah satu syarat kenaikanpangkat dan/atau jabatan.
41. Uraian Tugas adalah suatu paparan semua tugasjabatan yang merupakan tugas pokok pemangku jabatandalam memproses bahan kerja menjadi hasil kerjadengan menggunakan perangkat kerja dalam kondisitertentu.
42. Tim Penilai Kinerja Instansi adalah tim yang dibentuk olehPejabat yang Berwenang dan ditetapkan oleh PejabatPembina Kepegawaian Pusat/Daerah yang bertugas
menjamin objektivitas penilaian oleh pejabat penilai
kinerja dan memberikan pertimbangan terhadap usulankenaikan pangkat dan/atau jabatan Arsiparis KategoriKeterampilan jenjang Pemula sampai dengan jenjangPenyelia dan Kategori Keahlian jenjang Ahli Pertama danAhli Muda.
43. Tim Penilai Kinerja Instansi Pembina Jabatan FungsionalArsiparis adalah tim yang dibentuk dan ditetapkan olehpimpinan instansi pembina, yang bertugas menjaminobjektivitas penilaian oleh pejabat penilai kinerja danmemberikan pertimbangan terhadap usulan kenaikanpangkat dan/atau jabatan Jabatan Fungsional ArsiparisKeahlian jenjang Ahli Madya dan Ahli Utama.
44. Nilai Kinerja adalah nilai prestasi kerja sebagaimanadimaksud dalam peraturan perundang-undangan.
45. Organisasi Profesi Arsiparis adalah Asosiasi ArsiparisIndonesia (AAI).
BAB II
RUMPUN JABATAN DAN KEDUDUKAN JABATAN
FUNGSIONAL ARSIPARIS
Pasal2
Jabatan Fungsional Arsiparis termasuk dalam rumpunArsiparis, Pustakawan dan yang berkaitan.
Pasal...
- 10-
Pasal3
(1) Jabatan Fungsional Arsiparis, mempunyai kedudukanhukum sebagai tenaga profesional di bidang kearsipanyang memiliki kemandirian dan independen dalam
melaksanakan fungsi, tugas, dan kewenangannya padalembaga negara, pemerintahan daerah termasuk desa danperguruan tinggi negeri.
(2) Jabatan Fungsional Arsiparis sebagaimana dimaksud padaayat (1) merupakan jabatan karier yang diduduki oleh PNS.
(3) Dalam kedudukannya sebagai tenaga profesionalsebagaimana dimaksud pada ayat (1), Arsiparis memilikifungsi, tugas, dan kewenangan di bidang kearsipan.
Pasal 4
Fungsi dan tugas Arsiparis sebagaimana dimaksud dalamPasal 3 ayat (3) meliputi:
a. menjaga terciptanya arsip dari kegiatan yang dilakukanoleh lembaga negara, pemerintahan daerah, perguruantinggi negeri.
b. menjaga ketersediaan arsip yang autentik dan terpercayasebagai alat bukti yang sah;
c. menjaga terwujudnya pengelolaan arsip yang andal danpemanfaatan arsip sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
d. menjaga keamanan dan keselamatan arsip yang berfungsiuntuk menjamin arsip-arsip yang berkaitan dengan hak-hak keperdataan rakyat melalui pengelolaan danpemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya;
e. menjaga keselamatan dan kelestarian arsip sebagai buktipertanggungjawaban dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara;
f. menjaga keselamatan aset nasional dalam bidang ekonomi,sosial, politik, budaya, pertahanan, serta keamanansebagai identitas dan jati diri bangsa; dan
g. menyediakan informasi guna meningkatkan kualitaspelayanan publik dalam pengelolaan dan pemanfaatanarsip yang autentik dan terpercaya.
Pasal
-11 -
Pasal 5
Dalam melaksanakan fungsi dan tugas sebagaimanadimaksud dalam Pasal 4, Arsiparis mempunyai kewenangan
untuk:
a. menutup penggunaan arsip yang menjadi tanggungjawabnya oleh pengguna arsip apabila dipandangpenggunaan arsip dapat merusak keamanan informasidan/atau fisik arsip;
b. menutup penggunaan arsip yang menjadi tanggungjawabnya oleh pengguna arsip yang tidak berhak sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
c. melakukan penelusuran arsip pada pencipta arsipberdasarkan penugasan oleh pimpinan pencipta arsipatau kepala lembaga kearsipan sesuai dengankewenangannya dalam rangka penyelamatan arsip.
BAB III
INSTANSI PEMBINA DAN TUGAS INSTANSI PEMBINA
JABATAN ARSIPARIS
Pasal 6
(1) Instansi Pembina Jabatan Fungsional Arsiparis adalahArsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).
(2)ANRI sebagai Instansi Pembina Jabatan FungsionalArsiparis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memilikitanggungjawab dan kewenangan untuk:
a. menyusun petunjuk teknis pelaksanaan jabatanfungsional Arsiparis;
b. menyusun pedoman formasi jabatan fungsionalArsiparis;
c. menetapkan standar kompetensi jabatan fungsionalArsiparis;
d. mensosialisasikan jabatan fungsional Arsiparis;
e. menyusun kurikulum pelatihan fungsional dan teknisfungsional Arsiparis;
f. menyelenggarakan pelatihan fungsional dan teknisArsiparis;
g. melakukan uji kompetensi terhadap Arsiparis untukkenaikan jenjang jabatan;
h. mengembangkan Sistem Informasi Jabatan FungsionalArsiparis (SIJFA);
i. menyusun ...
- 12-
i. menyusun standar kualitas hasil kerja pejabatfungsional;
j. memfasilitasi pembinaan organisasi profesi Arsiparis(AAI);
k. memfasilitasi penyusunan etika profesi dan kode etikjabatan fungsional Arsiparis;
1. melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis kepadaTim Penilai jabatan fungsional Arsiparis;
m. melakukan monitoring dan evaluasi dalam rangkapenjaminan kualitas jabatan fungsional Arsiparis; dan
n. tugas pembinaan jabatan fungsional Arsiparis lainsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(3) Instansi Pembina Jabatan Fungsional Arsiparis dalamrangka melaksanakan tugas pembinaan sebagaimanadimaksud pada ayat (2) menyampaikan hasil pelaksanaanpembinaan Jabatan Fungsional Arsiparis secara berkalasesuai dengan perkembangan pelaksanaan pembinaankepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi dengan tembusan Kepala BadanKepegawaian Negara.
BAB IV
KATEGORI DAN JENJANG JABATAN FUNGSIONAL
ARSIPARIS
Pasal 7
(1) Jabatan Fungsional Arsiparis merupakan jabatanfungsional kategori:
a. keterampilan; dan
b. keahlian.
(2) Jenjang Jabatan Fungsional Arsiparis KategoriKeterampilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf adari yang terendah sampai dengan yang tertinggi, yaitu:
a. Arsiparis Pemula;
b. Arsiparis Terampil;
c. Arsiparis Mahir; dan
d. Arsiparis Penyelia.
(3) Jenjang Jabatan Fungsional Arsiparis Kategori Keahliansebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dari yangterendah sampai dengan yang tertinggi, yaitu:
a. Arsiparis Ahli Pertama;
b. Arsiparis...
13
b. Arsiparis Ahli Muda;
c. Arsiparis Ahli Madya; dan
d. Arsiparis Ahli Utama.
(4) Jenjang pangkat dan golongan ruang Jabatan FungsionalArsiparis Kategori Keterampilan dan Kategori Keahliansebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) sesuaidengan peraturan perundangan-undangan.
BABV
TUGAS POKOK, HASIL KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATANFUNGSIONAL ARSIPARIS
Pasal 8
(1) Tugas pokok Arsiparis adalah melaksanakan kegiatanpengelolaan arsip dinamis, pengelolaan arsip statis,pembinaan kearsipan dan pengolahan dan penyajian arsipmenjadi informasi.
(2) Hasil kerja Arsiparis sebagai berikut:
a. Kegiatan Pengelolaan Arsip Dinamis, meliputi:
1) registrasi arsip;
2) daftar verifikasi arsip aktif yang autentik;
3) daftar arsip aktif;
4) daftar arsip inaktif;
5) daftar arsip dinamis yang dialih media;
6) daftar arsip dinamis yang akan diautentikasi;
7) daftar arsip terjaga;
8) daftar salinan otentik arsip terjaga;
9) daftar arsip vital;
10) daftar Arsip Inaktif yang dipindahkan;
11) persetujuan (pertimbangan) jadwal retensiarsip/dokumen perusahaan.
12) Persetujuan (pertimbangan) pemusnahanarsip/dokumen perusahaan;
13) daftar arsip yang dimusnahkan;
14) daftar arsip statis yang akan diserahkan;
15) laporan pelayanan arsip dinamis; dan
16) laporan evaluasi dan penilaian pengelolaan arsipdinamis.
b. Kegiatan Pengelolaan Arsip Statis, sebagai berikut:
1) laporan verifikasi arsip statis yang akan diserahkan;
2) Daftar Pencarian Arsip (DPA);
3) pertimbangan ...
- 14-
3) pertimbangan pemberian penghargaan atau imbalanatas pelindungan dan penyelamatan arsip statis;
4) daftar arsip satis;
5) sarana bantu penemuan kembali arsip statis (daftararsip, inventaris arsip, guide arsip baik tematikmaupun khasanahj;
6) daftar arsip sejarah lisan;
7) daftar arsip statis yang dipreservasi;
8) daftar arsip statis yang akan direproduksi/alihmedia;
9) daftar arsip statis yang diautentikasi;
10) naskah sumber arsip;
11) laporan pameran kearsipan;
12) laporan pelayanan arsip statis;
13) laporan evaluasi dan penilaian pengelolaan arsipstatis.
c. Kegiatan Pembinaan Kearsipan, meliputi:
1) Laporan bimbingan teknis (BINTEK) Kearsipan;
2) laporan bimbingan dan konsultasi (BIMKOS)penyelenggaraan Kearsipan;
3) laporan penyuluhan Kearsipan;
4) laporan hasil fasilitasi Kearsipan;
5) laporan supervisi penyelenggaraan Kearsipan;
6) laporan monitoring dan evaluasi (MONEV) sisteminformasi Kearsipan;
7) laporan hasil analisis kebutuhan jabatan arsiparis;8) laporan evaluasi fungsi dan tugas jabatan arsiparis;9) laporan penilaian prestasi kerja arsiparis;
10) sertifikat kompetensi arsiparis;
11) laporan sertifikasi;
12) laporan pengawasan penyelenggaraan Kearsipan;
13) laporan akreditasi kearsipan;
14) pertimbangan pemberian penghargaan Kearsipan;dan
15) Norma, standar, prosedur dan kriteria Kearsipan.d. Kegiatan Pengolahan dan Penyajian Arsip Menjadi
Informasi, meliputi:
1) daftar informasi arsip aktif;
2) daftar informasi arsip inaktif;
3) daftar informasi arsip vital;
4) daftar informasi arsip terjaga;
5) daftar informasi arsip statisjdan
6) daftar ...
15
6) daftar informasi Kearsipan.
(3) Uraian kegiatan/tugas Arsiparis sebagai berikut:
a. Kegiatan Pengelolaan Arsip Dinamis, meliputi:
1) melakukan kegiatan penerimaan dan pembuatanarsip dalam rangka penciptaan arsip;
2) melaksanakan verifikasi autentisitas arsip yangtercipta;
3) melakukan pemberkasan arsip aktif;
4) melakukan penataan dan penyimpanan arsipinaktif;
5) melakukan identifikasi dan alih media arsipdinamis;
6) melakukan identifikasi dan penilaian arsip dinamisyang akan diautentifikasi
7) melakukan identifikasi dan pengelolaan arsipterjaga;
8) melakukan identifikasi, verifikasi, dan penyusunandaftar salinan otentik arsip terjaga
9) melakukan identifikasi dan pengelolaan arsip vital;
10) melakukan identifikasi, penilaian dan verifikasiarsip dalam rangka pemindahan arsip inaktif;
11) melakukan identifikasi, penilaian, dan verifikasiserta penyusunan naskah persetujuan/pertimbangan jadwal retensi arsip;
12) melakukan identifikasi, penilaian dan verifikasiserta penyusunan naskah persetujuan/pertimbangan pemusnahan arsip;
13) melakukan identifikasi, penilaian dan verifikasiserta menyusun daftar arsip yang akandimusnahkan;
14) melakukan identifikasi, penilaian, dan verifikasiarsip dalam rangka penyerahan arsip statis;
15) melakukan evaluasi dan penilaian pengelolaan arsipdinamis; dan
16) memberikan pelayanan penggunaan arsip dinamis.
b. Kegiatan Pengelolaan Arsip Statis, meliputi:
1) melakukan identifikasi dan analisis arsip dalamrangka penyusunan Daftar Pencarian Arsip (DPA);
2) melakukan identifikasi dan analisis dalam rangkamenyusun pertimbangan pemberian penghargaanatau imbalan atas pelindungan dan penyelamatan
arsip statis;
3) melakukan penataan dan penyimpanan arsip statis;
4) melakukan
16-
4) melakukan penyusunan sarana bantu penemuankembali arsip statis;
5) melakukan pengelolaan arsip sejarah lisan;
6) melakukan identifikasi, verifikasi, dan preservasiarsip statis;
7) melakukan identifikasi dan penilaian arsip yangakan direproduksi/alih media;
8) melakukan identifikasi dan penilaian arsip statisyang akan diautentifikasi;
9) melakukan identifikasi dan penilaian penerbitannaskah sumber arsip;
10) melakukan pameran arsip tekstual dan virtual;
11) melakukan pelayanan arsip statis; dan
12) melakukan evaluasi dan penilaian pengelolaan arsipstatis.
c. Uraian kegiatan/tugas Arsiparis dalam melaksanakanpembinaan kearsipan, meliputi:
1) memberikan bimbingan teknis (BINTEK) Kearsipan;
2) memberikan bimbingan dan konsultasi (BIMKOS)Penyelenggaraan Kearsipan;
3) memberikan penyuluhan Kearsipan;
4) memberikan fasilitasi Kearsipan;
5) melakukan supervisi penyelenggaraan Kearsipan;
6) melakukan monitoring dan evaluasi (MONEV) sisteminformasi Kearsipan;
7) melakukan analisis rencana kebutuhan jabatanArsiparis;
8) melakukan evaluasi fungsi dan tugas jabatanArsiparis;
9) melakukan penilaian prestasi kerja Arsiparis;
10) mengikuti uji kompetensi sertifikasi Arsiparis;
11) melakukan sertifikasi arsiparis;
12) melakukan pengawasan penyelenggaraanKearsipan;
13) melakukan akreditasi kearsipan;
14) menyusun pertimbangan pemberian penghargaanKearsipan; dan
15) menyusun Norma, standar, prosedur dan kriteriakearsipan.
d. Kegiatan Pengolahan dan Penyajian Arsip MenjadiInformasi, meliputi:
1) mengolah ...
17
1) mengolah dan menyajikan arsip aktif menjadiinformasi;
2) mengolah dan menyajikan arsip inaktif menjadiinformasi;
3) mengolah dan menyajikan arsip vital menjadiinformasi;
4) mengolah dan menyajikan arsip terjaga menjadiinformasi;
5) mengolah dan menyajikanarsip statis menjadiinformasi; dan
6) mengolah dan menyajikan informasi kearsipanuntuk JIKN.
(4) Tugas tambahan Arsiparis, adalah:
a. peran serta dalam kegiatan ilmiah bidang kearsipan;
b. melakukan kajian, telaah/analisis kearsipan dalambentuk Policy Breef.
c. menemukan dan melakukan pengembangan teknologitepat guna di bidang kearsipan;
d. menjadi anggota dalam organisasi profesi Arsiparis baiknasional maupun internasional;
e. menjadi anggota dalam tim penilai kinerja JabatanArsiparis;
f. memperoleh penghargaan/tanda jasa kehormatan ataupenghargaan lainnya;
g. memperoleh gelar kesarjanaan lainnya yang sederajat;
h. mengajar/melatih di bidang kearsipan;
i. menulis karya ilmiah di bidang kearsipan;
j. melakukan penyusunan dan penyiapan bahan materipenyuluhan, BINTEK, modul Diklat Kerasipan dansosialisasi; dan
k. melaksanakan tugas lain yang berkaitan dengan tugaspokok jabatannya.
(5) Komposisi untuk kenaikan pangkat/jabatan fungsionalArsiparis setingkat lebih tinggi berasal dari:
a. tugas pokok; dan/atau
b. tugas tambahan.
(6) Arsiparis yang melaksanakan kegiatan tugas tambahandiberikan nilai sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.
(7) Pembagian
18
(7) Pembagian tugas/kegiatan Arsiparis KategoriKeterampilan dan Arsiparis Kategori Keahliansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan teknispelaksanaan kegiatan Arsiparis sebagaimana dimaksudpada ayat (3) dan ayat (4) untuk setiap jenjang jabatandiatur lebih lanjut oleh Kepala ANRI selaku pimpinanInstansi Pembina Jabatan Fungsional Arsiparis.
Pasal 9
(1) Pada awal tahun, setiap Arsiparis wajib menyusun SKPyang akan dilaksanakan dalam 1 (satu) tahun berjalan.
(2) SKP Arsiparis disusun berdasarkan penetapan kinerjaunit kerja Arsiparis yang bersangkutan.
(3) SKP Arsiparis untuk masing-masing jenjang jabatandiambil dari kegiatan sebagai turunan dari penetapankinerja unit dengan mendasarkan kepada tingkatkesulitan dan syarat kompetensi untuk masing-masingjenjang jabatan.
(4) SKP yang telah disusun sebagaimana dimaksud pada ayat(1) harus disetujui dan ditetapkan oleh atasan langsung.
BAB VI
PENILAIAN KINERJA JABATAN ARSIPARIS
Pasal 10
(1) Angka kredit kumulatif untuk kenaikan pangkat danjabatan Arsiparis ditetapkan berdasarkan hasil penilaiankinerja Arsiparis.
(2) Hasil penilaian kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dikonversi ke dalam angka kredit kumulatif sebagaiberikut:
a. nilai kinerja sebesar 91 ke atas atau dengan sebutansangat baik mendapatkan angka kredit sebesar 150%dari angka kredit yang harus dicapai setiap tahun;
b. nilai kinerja sebesar 76 - 90 atau dengan sebutan baikmendapatkan angka kredit sebesar 125% dari angkakredit yang harus dicapai setiap tahun;
c. nilai kinerja sebesar 61-75 atau dengan sebutancukup mendapatkan angka kredit sebesar 100% dariangka kredit yang harus dicapai setiap tahun;
d. nilai...
19
d. nilai kinerja sebesar 51-60 atau dengan sebutankurang mendapatkan angka kredit sebesar 75% dariangka kredit yang harus dicapai setiap tahun;
e. nilai kinerja sebesar 50 ke bawah atau dengan sebutanburuk mendapatkan angka kredit sebesar 50% dariangka kredit yang harus dicapai setiap tahun.
(3) Angka kredit kumulatif untuk kenaikan pangkat danjabatan Arsiparis sebagaimana tersebut dalam Lampiran Idan Lampiran II yang merupakan bagian tidakterpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
(4) Penilaian kinerja Arsiparis dilakukan secara objektif,terukur, akuntabel, partisipatif, dan transparan.
(5) Untuk mendukung objektivitas dalam penilaian kinerja,pejabat Fungsional Arsiparis wajib mendokumentasikanhasil kerja yang diperoleh sesuai dengan SKP yangditetapkan setiap tahunnya.
Pasal 11
(1) Dalam rangka menjamin objektivitas dan keselarasanhasil penilaian yang dilakukan oleh pejabat penilai,dibentuk:
a. Tim Penilai Kinerja Instansi; dan
b. Tim Penilai Kinerja Instansi Pembina.
(2) Tim Penilai Kinerja Instansi sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf a dibentuk oleh Pejabat yang Berwenangdan ditetapkan oleh Pejabat Pembina KepegawaianPusat/Daerah.
(3) Tim Penilai Kinerja Instansi Pembina sebagaimanatersebut pada ayat (1) huruf b dibentuk dan ditetapkanoleh pimpinan Instansi Pembina Jabatan FungsionalArsiparis
(4) Tim Penilai Kinerja Instansi sebagaimana dimaksud padaayat (2) memiliki tugas:
a. mengevaluasi keselarasan hasil penilaian yangdilakukan oleh para pejabat penilai; dan
b. memberikan bahan pertimbangan kepada PejabatPembina Kepegawaian dalam pengembangan PNS, dandijadikan sebagai persyaratan dalam pengangkatanjabatan dan kenaikan pangkat, pemberian tunjangandan sanksi, mutasi, dan promosi, serta untukmengikuti pendidikan dan pelatihan jabatan fungsionalArsiparis.
(5) Tim ...
20-
(5) Tim Penilai Kinerja Instansi Pembina sebagaimanadimaksud pada ayat (3) memiliki tugas menjaminobjektivitas penilaian oleh pejabat penilai kinerja danmemberikan pertimbangan terhadap usulan kenaikanpangkat dan/atau jabatan khusus bagi Arsiparis Keahlianjenjang Ahli Madya dan Ahli Utama.
Pasal 12
(1) Tim Penilai Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal11 terdiri atas pejabat yang berasal dari unsur teknisyang membidangi Arsiparis, unsur kepegawaian, danpejabat fungsional Arsiparis.
(2) Susunan keanggotaan Tim Penilai Kinerja sebagai berikut:
a. seorang Ketua merangkap anggota;
b. seorang Sekretaris merangkap anggota; dan
c. paling kurang 3 (tiga) orang anggota.
(3) Anggota Tim Penilai Kinerja Instansi sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf c, paling sedikit 2 (dua)orang dari pejabat fungsional Arsiparis.
(4) Anggota Tim Penilai Kinerja Instansi sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf c di lingkungan PemerintahDaerah, paling sedikit 1 (satu) orang dari unsur BKDProvinsi/ Kabupaten/ Kota.
(5) Sekretaris Tim Penilai Kinerja Instansi sebagaimanadimaksud pada ayat (2) huruf b, berasal dari unsurkepegawaian.
(6) Syarat untuk menjadi anggota Tim Penilai Kinerja Instansidan Tim Penilai Kinerja Instansi Pembina, yaitu:
a. menduduki jabatan/pangkat paling rendah samadengan jabatan/pangkat Arsiparis yang dinilai;
b. memiliki keahlian serta kemampuan untuk menilaikinerja Arsiparis; dan
c. aktif melakukan penilaian.
(7) Apabila jumlah anggota Tim Penilai Kinerja Instansisebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak dapat dipenuhidari Arsiparis, maka anggota Tim Penilai Kinerja Instansidapat diangkat dari PNS lain yang memiliki kompetensiuntuk menilai kinerja Arsiparis.
Pasal...
-21 -
Pasal 13
Tata kerja Tim Penilai Kinerja Instansi dan Tim Penilai KinerjaInstansi Pembina serta tata cara penilaian kinerja Arsiparis
ditetapkan oleh Instansi Pembina Jabatan FungsionalArsiparis.
BAB VII
PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS
Pasal 14
Pejabat yang memiliki kewenangan mengangkat PNS dalamjabatan Fungsional Arsiparis yaitu Pejabat PembinaKepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 15
(1) PNS yang diangkat untuk pertama kali dalam JabatanFungsional Arsiparis Kategori Keterampilan harusmemenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. berijazah Diploma III (D.III) bidang kearsipan ataubidang ilmu lain yang ditentukan oleh instansipembina;
b. pangkat paling rendah Pengatur Tingkat I, golonganruang II/c; dan
c. nilai kinerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu)tahun terakhir.
(2) PNS yang diangkat untuk pertama kali dalam JabatanFungsional Arsiparis Kategori Keahlian harus memenuhipersyaratan sebagai berikut:
a. berijazah Sarjana (Sl)/Diploma IV (D.IV) bidangkearsipan atau bidang ilmu lain yang ditentukan olehinstansi pembina;
b. pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruangIII/a; dan
c. nilai kinerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu)tahun terakhir.
(3) Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional Arsiparissebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) yaituuntuk mengisi lowongan formasi Jabatan FungsionalArsiparis yang telah ditetapkan melalui pengadaan Calon
PNS.
(4) Calon ...
22-
(4) Calon PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat(2) paling lama 1 (satu) tahun setelah diangkat menjadiPNS harus diangkat dalam Jabatan Fungsional Arsiparis.
(5) Calon PNS yang berijazah D.III, dan Sl/D.IV bidang ilmulain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2),wajib mengikuti dan lulus Pendidikan dan PelatihanFungsional Arsiparis.
(6) Ketentuan mengenai kualifikasi pendidikan selain bidangkearsipan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2)dan pelatihan fungsional sebagaimana dimaksud padaayat (5) diatur lebih lanjut oleh Kepala ANRI selakupimpinan Instansi Pembina Jabatan Fungsional Arsiparis.
Pasal 16
(1) Arsiparis Kategori Keterampilan yang memperoleh ijazahSl/D.IV dapat diangkat dalam Jabatan FungsionalArsiparis Kategori Keahlian, apabila memenuhipersyaratan sebagai berikut:
a. tersedia formasi untuk Jabatan Fungsional ArsiparisKategori Keahlian;
b. telah lulus Pendidikan dan Pelatihan Penjenjangan
Jabatan Arsiparis; dan
c. lulus sertifikasi kompetensi Penjenjangan JabatanArsiparis.
(2) Pangkat, golongan ruang dan jenjang jabatan fungsionalArsiparis Tingkat Keterampilan yang beralih ke dalamJabatan Fungsional Arsiparis Tingkat Keahliansebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan olehPejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan jenjangkompetensi.
Pasal 17
(1) Pengangkatan PNS dari jabatan lain ke dalam jabatanArsiparis Kategori Keahlian dapat dipertimbangkandengan ketentuan sebagai berikut:
a. tersedia formasi untuk Jabatan Fungsional ArsiparisKategori Keahlian;
b. berijazah Sarjana (SI)/Diploma IV (D.IV) bidangkearsipan atau bidang ilmu lain yang ditentukan olehinstansi pembina;
c. pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruangIII/a;
d. memiliki...
-23
d. memiliki pengalaman di bidang kearsipan palingkurang 2 (dua) tahun;
e. nilai kinerja paling kurang bernilai baik dalam 1(satu) tahun terakhir; dan
f. usia paling tinggi 3 (tiga) tahun sebelum batas usiapensiun.
(2) PNS yang berijazah D.III, dan Sl/D.IV bidang ilmu lainsebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, wajibmengikuti dan lulus Pendidikan dan Pelatihan FungsionalArsiparis.
(3) PNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling lama 1(satu) tahun sejak diangkat dalam jabatan Arsiparis haruslulus sertifikasi kompetensi penjenjangan JabatanArsiparis.
(4) Jabatan/pangkat bagi PNS sebagaimana dimaksud padaayat (1) ditetapkan oleh pejabat yang berwenang sesuaidengan kualifikasi jenjang kompetensi yang diperoleh.
BAB VIII
KENAIKAN PANGKAT DAN KENAIKAN JABATAN
Bagian Kesatu
Kenaikan Pangkat
Pasal 18
(1) Persyaratan dan mekanisme kenaikan pangkat pejabatfungsional Arsiparis dilakukan sesuai dengan peraturanperundang-undangan.
(2) Kenaikan pangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan dengan memperhatikan ketersediaan formasi.
Bagian KeduaKenaikan Jabatan
Pasal 19
(1) Persyaratan dan mekanisme kenaikan jabatan Arsiparisdilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(2) Kenaikan jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan dengan memperhatikan ketersediaan formasi.
(3) Selain memenuhi syarat kinerja, Arsiparis yang akandinaikkan jabatannya setingkat lebih tinggi harusmengikuti dan lulus uji kompetensi.
BAB IX ...
-24
BAB IX
KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS
Pasal 20
(1) PNS yang menduduki Jabatan Fungsional Arsiparis harusmemenuhi standar kompetensi sesuai dengan jenjangjabatan.
(2) Kompetensi Arsiparis meliputi kompetensi dalampengelolaan arsip dinamis, kompetensi dalam pengelolaanarsip statis, kompetensi dalam pembinaan kearsipan, dankompetensi dalam pengolahan arsip menjadi informasi.
(3) Kompetensi Arsiparis dalam pengelolaan arsip dinamissebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi:a. memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan
penerimaan dan pembuatan arsip dalam rangkapenciptaan arsip;
b. memiliki kemampuan untuk melaksanakan verifikasiautentisitas arsip yang tercipta;
c. memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatanpengolahan arsip dinamis dalam rangka penggunaanarsip dinamis;
d. memiliki kemampuan untuk melakukan pemberkasanarsip aktif;
e. memiliki kemampuan untuk melakukan penataan danpenyimpanan arsip inaktif;
f. memiliki kemampuan untuk melakukan identifikasidan alihmedia arsip dinamis;
g. memiliki kemampuan untuk melakukan identifikasidan penilaian arsip dinamis yang akan diautentifikasi;
h. memiliki kemampuan untuk melakukan identifikasidan pengelolaan arsip terjaga;
i. memiliki kemampuan untuk melakukan identifikasidan verifikasi salinan otentik arsip terjaga;
j. memiliki kemampuan untuk melakukan identifikasidan pengelolaan arsip vital;
k. memiliki kemampuan untuk melakukan identifikasi,penilaian danverifikasi arsip dalam rangkapemindahan arsip inaktif;
1. memiliki kemampuan untuk melakukan analisis,penilaian, dan verifikasi arsip dalam rangka pemberianpersetujuan/pertimbangan Jadwal Retensi Arsip/Dokumen Perusahaan.
m. memiliki...
-25
m. memiliki kemampuan untuk melakukan identifikasi,penilaian dan verifikasi arsip dalam rangkapenyerahan arsip statis;
n. memiliki kemampuan untuk melakukan identifikasi,penilaian, dan verifikasi arsip dalam rangkapemusnahan arsip/dokumen perusahaan;
o. memberikan pelayanan penggunaan arsip dinamis.
p. memiliki kemampuan untuk melakukan evaluasi danpenilaian pengelolaan arsip dinamis;
(4) Kompetensi Arsiparis dalam pengelolaan arsip statissebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi:
a. memiliki kemampuan untuk melakukan identifikasidan analisa arsip dalam rangka penyusunan DaftarPencarian Arsip (DPA);
b. memiliki kemampuan untuk melakukan identifikasidan analisa dalam rangka menyusun pertimbanganpemberian penghargaan atau imbalan ataspelindungan dan penyelamatan arsip statis;
c. memiliki kemampuan untuk melakukan penataan danpenyimpanan arsip statis;
d. memiliki kemampuan untuk melakukan penyusunansarana bantu penemuan kembali arsip statis;
e. memiliki kemampuan untuk melakukan pengelolaanarsip sejarah lisan;
f. memiliki kemampuan untuk melakukan preservasiarsip statis;
g. memiliki kemampuan untuk melakukan identifikasidan penilaian arsip yang akan direproduksi/alihmedia;
h. memiliki kemampuan untuk melakukan identifikasidan penilaian arsip statis yang akan diautentifikasi;
i. memiliki kemampuan untuk melakukan identifikasidan penilaian penerbitan naskah sumber arsip;
j. memiliki kemampuan untuk merencanakan danmelaksanakan pameran arsip tekstual dan virtual;
k. memiliki kemampuan untuk melakukan pelayananarsip statis;
1. memiliki kemampuan untuk melakukan evaluasi danpenilaian pengelolaan arsip statis.
(5) Kompetensi Arsiparis dalam melakukan pembinaankearsipan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi:
a. memiliki kemampuan untuk melakukan BimbinganTeknis (BINTEK) Kearsipan;
b. memiliki...
26
b. memiliki kemampuan untuk melakukanBimbingandan Konsultasi (BIMKOS) Penyelenggaraan Kearsipan;
c. memiliki kemampuan untuk memberikan penyuluhankearsipan;
d. memiliki kemampuan untuk memberikan fasilitasikearsipan;
e. memiliki kemampuan untuk melakukan supervisipenyelenggaraan kearsipan;
f. memiliki kemampuan untuk melakukan Monitoringdan Evaluasi (MONEV) Sistem Informasi Kearsipan;
g. memiliki kemampuan analisa penyusunan rencanakebutuhan jabatan arsiparis;
h. memiliki kemampuan untuk melakukan evaluasifungsi dan tugas jabatan arsiparis;
i. memiliki kemampuan untuk melakukan penilaianprestasi kerja arsiparis;
j. memiliki kemampuan uji kompetensi di bidangkearsipan;
k. memiliki kemampuan untuk melakukan sertifikasikompetensi di bidang kearsipan;
1. memiliki kemampuan untuk melakukan analisahukum dan pengawasan penyelenggaraan kearsipan;
m. memiliki kemampuan dalam melakukan akreditasikeasipan;
n. memiliki kemampuan untuk memberikanpertimbangan pemberian penghargaan kearsipandalam rangka akreditasi kearsipan; dan
o. memiliki kemampuan untuk menyusun norma,standar, prosedur dan kriteria kearsipan.
(6) Kompetensi arsiparis dalam mengolah dan menyajikanarsip menjadi informasi sebagaimana dimaksud pada ayat(2) meliputi:
a. memiliki kemampuan untuk mengolah danmenyajikan arsip aktif menjadi informasi;
b. memiliki kemampuan untuk mengolah danmenyajikan arsip inaktif menjadi informasi;
c. memiliki kemampuan untuk mengolah danmenyajikan arsip vital menjadi informasi;
d. memiliki kemampuan untuk mengolah danmenyajikan arsip terjaga menjadi informasi;
e. memiliki kemampuan untuk mengolah danmenyajikan arsip statis menjadi informasi; dan
f. memiliki...
27
f. memiliki kemampuan mengolah dan menyajikaninformasi kearsipan untuk JIKN.
(7) Penjaminan pemenuhan standar kompetensi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (6) dilakukanmelalui sertifikasi kompetensi kearsipan.
(8) Rincian standar kompetensi sebagaimana dimaksud padaayat (2) bagi setiap jenjang jabatan, pelaksanaansertifikasi kompetensi kearsipan sebagaimana dimaksudpada ayat (7) serta pelaksanaan uji kompetensisebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (3) diaturlebih lanjut oleh Instansi Pembina Jabatan FungsionalArsiparis.
BABX
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Pasal 21
(1) Untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme,Arsiparis harus diikutsertakan pendidikan dan/ataupelatihan.
(2) Pendidikan dan/atau Pelatihan yang diberikan bagiArsiparis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)disesuaikan dengan hasil analisis kebutuhan pendidikandan/atau pelatihan.
(3) Pendidikan dan/atau Pelatihan bagi Arsiparissebagaimana dimaksud pada ayat (1), antara lain dalambentuk:
a. pendidikan formal;
b. Pendidikan dan pelatihan fungsional;
c. Pendidikan dan pelatihan teknis; dan
d. pengembangan kompetensi lainnya sesuai denganperaturan perundang-undangan.
(4) Pendidikan formal bagi Arsiparis untuk jenjangpendidikan yang lebih tinggi dapat ditempuh melaluipemberian tugas belajar.
(5) Ketentuan mengenai pendidikan dan/atau pelatihan sertapedoman penyusunan analisis kebutuhan diklat jabatanfungsional Penerjemah sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dan (2) lebih lanjut ditetapkan oleh instansi pembina.
BAB XI...
28
BAB XI
KEBUTUHAN PNS DALAM JABATAN FUNGSIONAL
ARSIPARIS
Pasal 22
(1) Penetapan kebutuhan PNS dalam jabatan fungsionalArsiparis dihitung berdasarkan beban kerja yang
ditentukan oleh indikator, antara lain:
a. jumlah/volume arsip yang tercipta;b. lingkup unit kerja atau satuan organisasi yang dibina;c. jumlah arsip dinamis yang dikelola;
d. jumlah arsip statis yang dikelola; dane. bentuk/media arsip yang tercipta.
(2) Pedoman Perhitungan Kebutuhan Jabatan FungsionalArsiparis diatur lebih lanjut oleh ANRI sebagai InstansiPembina Jabatan Arsiparis.
BAB XII
PEMBERHENTIAN SEMENTARA DAN PENGANGKATAN
KEMBALI DALAM JABATAN ARSIPARIS
Bagian Kesatu
Pemberhentian Sementara
Pasal 23
Arsiparis diberhentikan sementara dari jabatannya, apabila:
a. diberhentikan sementara sebagai PNS;
b. menjalani cuti di luar tanggungan negara, kecuali untukpersalinan anak keempat dan seterusnya;
c. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan; atau
d. ditugaskan secara penuh di luar jabatan Arsiparis.
Bagian Kedua
Pengangkatan Kembali
Pasal 24
(1) Pengangkatan kembali dalam Jabatan FungsionalArsiparis harus memperhatikan ketersediaan beban kerjakerja sesuai dengan jenjang jabatan.
(2) Arsiparis ...
-29-
(2) Arsiparis yang diberhentikan sementara sebagaimanadimaksud dalam Pasal 23 huruf a, wajib diangkat kembalidalam jabatan fungsional Arsiparis apabila berdasarkankeputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatanhukum yang tetap dinyatakan tidak bersalah atau
dijatuhi pidana percobaan.
(3) Arsiparis yang diberhentikan sementara sebagaimanadimaksud dalam Pasal 23 huruf b, dapat diangkatkembali ke dalam jabatan fungsional Arsiparis apabilayang bersangkutan telah selesai cuti di luar tanggungannegara.
(4) Arsiparis yang diberhentikan sementara sebagaimanadimaksud dalam Pasal 23 huruf c, wajib diangkatkembali ke dalam jabatan fungsional Arsiparis setelahhabis masa tugas belajarnya.
(5) Arsiparis yang diberhentikan sementara sebagaimanadimaksud dalam Pasal 23 huruf d, dapat diangkatkembali ke dalam jabatan fungsional Arsiparis apabilayang bersangkutan ditugaskan kembali ke unit kearsipanatau lembaga kearsipan.
(6) Pengangkatan kembali dalam jabatan fungsional Arsiparissebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3),dan ayat (4) harus memenuhi sebagai berikut:
a. lulus uji kompetensi pada jenjang jabatan sesuaidengan pangkat terakhir yang dimilikinya;
b. usia paling tinggi 54 (lima puluh empat) tahun.
Pasal 25
Pemberhentian sementara dan pengangkatan kembali jabatanfungsional Arsiparis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23dan Pasal 24 ditetapkan oleh Pejabat Pembina Kepegawaiansesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pasal 26
(1) Arsiparis yang tidak dapat mencapai target nilai kinerjayang ditetapkan dalam SKP dibawah 50% dijatuhihukuman disiplin sesuai peraturan perundang-undangan.
(2) Arsiparis yang dijatuhi hukuman disiplin tingkat beratberupa pemindahan dalam rangka penurunan jabatan,melaksanakan tugas sesuai dengan jenjang jabatan yang
baru.
(3) Penilaian kinerja dalam masa hukuman disiplinsebagaimana dimaksud pada ayat (2), dinilai sesuaidengan jabatan yang baru.
BAB XIII...
30
BAB XIII
PENYESUAIAN (INPASSINQ DALAM JABATAN
Pasal 27
(1) PNS yang pada saat ditetapkan Peraturan Menteri inimemiliki pengalaman dan menjalankan tugas di bidangpengelolaan kearsipan namun memiliki ijazah SLTA,berdasarkan keputusan pejabat yang berwenang dapatdisesuaikan (di-inpassing) ke dalam jabatan fungsionalArsiparis Kategori Keterampilan berdasarkan PeraturanMenteri ini.
(2) PNS yang disesuaikan [di-inpassing) sebagaimanadimaksud pada ayat (1), harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
a. Pangkat paling rendah Pengatur, golongan ruang II/c;
b. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas dibidang pengelolaan kearsipan paling kurang 2 tahun;
c. mengikuti dan lulus uji kompetensi di bidangkearsipan;
d. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 1(satu) tahun terakhir; dan
e. usia paling tinggi 50 (lima puluh) tahun.
(3) Pegawai Negeri Sipil yang disesuaikan (di-inpassing)sebagaimana dimaksud pada ayat (1), setelah diangkatdalam jabatan fungsional Arsiparis harus memperolehijazah Diploma III (D.III) bidang kearsipan atau bidangilmu lain yang ditentukan oleh Instansi Pembina, dalamjangka waktu paling lama 5 tahun terhitung mulai tanggalpengangkatan dalam Jabatan Fungsional Arsiparis.
(4) PNS yang berijazah D.III bidang ilmu lain sebagaimanadimaksud pada ayat (3) wajib mengikuti dan lulusPendidikan dan Pelatihan Fungsional Arsiparis.
(5) PNS yang tidak memperoleh ijazah D.III sebagaimanadimaksud pada ayat (3), diberhentikan dalam jabatanfungsional Arsiparis.
(6) Untuk menjamin keseimbangan antara beban kerja danjumlah Pegawai Negeri Sipil yang akan disesuaikan (di-inpassing) sebagaimana dimaksud pada ayat (1), makapelaksanaan penyesuaian (inpassing) harus
mempertimbangkan formasi jabatan.
(7) Penyesuaian...
31
(7) Penyesuaian (inpassing) sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dan ayat (2) berlaku selama 2 (dua) tahun sejak
Peraturan Menteri ini berlaku.
(8) Tata cara penyesuaian (inpassing) dan pelaksanaan ujikompetensi dalam rangka inpassing diatur lebih lanjutoleh Instansi Pembina.
BAB XIV
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 28
(1) Untuk kepentingan dinas dan pengembangan karier,Arsiparis dapat dipindahkan ke dalam jabatan lainnyasesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(2) Keputusan Pembebasan Sementara terhadap jabatanfungsional Arsiparis yang dilakukan karena tidakterpenuhi angka kredit untuk kenaikan pangkat/jabatansatu tingkat lebih tinggi yang dilaksanakan berdasarkanPeraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara Nomor PER/3/M.PAN/3/2009 tentang Jabatan
Fungsional Arsiparis dan Angka Kreditnya sejak bulanJanuari Tahun 2014 sampai dengan Peraturan Menteriini berlaku, dinyatakan tidak berlaku.
BAB XV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 29
Prestasi kerja yang telah dilaksanakan sebelum Peraturan
Menteri ini berlaku, dinilai berdasarkan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/3/M.PAN/3/ 2009 tentang Jabatan FungsionalArsiparis dan Angka Kreditnya.
BAB XVI.
-32-
BABXVI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 30
Ketentuan pelaksanaan Peraturan Menteri PendayagunaanAparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ini diatur lebih
lanjut dalam petunjuk teknis yang ditetapkan oleh InstansiPembina bersama dengan Badan Kepegawaian Negara.
Pasal 31
Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, maka PeraturanMenteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:PER/3/M.PAN/3/2009 tentang Jabatan Fungsional Arsiparisdan Angka Kreditnya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 32
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.
Agar...
-3
3-
Ag
arse
tiap
ora
ng
men
geta
hu
iny
a,
mem
eri
nta
hk
an
pcn
gu
nd
an
gan
Pera
tura
nM
en
teri
ini
den
gan
pen
emp
atan
ny
ad
alam
Ber
ita
Neg
ara
Rep
ub
lik
Ind
on
esia
.
Dit
eta
pk
an
di
Jak
art
ap
ad
ata
ng
gal
16
Ok
tob
er
20
14
ME
NT
ER
IP
EN
DA
YA
GU
NA
AN
AP
AR
AT
UR
NE
GA
RA
DA
NR
EF
OR
MA
SI
BIR
OK
RA
SI
RE
PU
BL
IKIN
DO
NE
SIA
,
ttd
AZ
WA
RA
BU
BA
KA
R
Diu
nd
an
gk
an
diJak
art
a
pad
ata
ng
gal
5D
ese
mb
er
20
14
ME
NT
ER
IH
UK
UM
DA
NH
AK
AS
AS
IM
AN
US
IA
RE
PU
BL
IKIN
DO
NE
SIA
,
ttd
YA
SO
NN
AH
.L
AO
LY
BE
RIT
AN
EG
AR
AR
EP
UB
LIK
IND
ON
ES
IAT
AH
UN
20
14
NO
MO
R1
87
3
Sali
nan
sesu
ai
den
gan
asl
iny
a
KE
ME
NT
ER
IAN
PA
NR
B
Kep
ala
Bir
o^^d
A«^
Bm
unik
asid
anIn
form
asiP
ublik
Su
ryatm
an
LA
MP
IRA
NI
PE
RA
TU
RA
NM
EN
TE
RI
PE
ND
AY
AG
UN
AA
NA
PA
RA
TU
RN
EG
AR
A
DA
NR
EF
OR
MA
SI
BIR
OK
RA
SI
NO
MO
R<
(«-ff
cK>
«-»
l-*"
-^T
EN
TA
NG
JA
BA
TA
NF
UN
GS
ION
AL
AR
SIP
AR
IS
AN
GK
AK
RE
DIT
KU
MU
LA
TIF
UN
TU
KK
EN
AIK
AN
PA
NG
KA
T
JA
BA
TA
NF
UN
GS
ION
AL
AR
SIP
AR
IS
KE
TE
RA
MP
ILA
N
TU
GA
SP
OK
OK
JEN
JAN
GJA
BA
TA
N/
GO
LO
NG
AN
RU
AN
GD
AN
AN
GK
AK
RE
DIT
KU
MU
LA
TIF
PE
MU
LA
TE
RA
MP
ILM
AH
IRP
EN
YE
LIA
Il/
aIl/
bn
/cn
/dra/a
m/b
m/c
m/d
Mel
aku
kan
keg
iata
np
eng
elo
laan
ars
ipd
inam
is,
pen
gel
ola
anar
sip
stati
s,p
em
bin
aan
kea
rsip
and
an
pen
go
lah
and
an
pen
yaj
ian
ars
ipm
enja
di
info
rmas
i1
52
02
02
05
05
01
00
10
0
JU
ML
AH
15
20
20
20
50
50
10
01
00
JU
ML
AH
MIN
IMA
LP
ER
TA
HU
N3
,75
55
51
2,5
12
,52
52
5
Sal
Kep
ala
B
deng
anas
liny
aP
AN
RB
sid
an
Info
rmas
iP
ub
lik
'AT
MA
N
MEN
TER
IPE
ND
AY
AG
UN
AA
NA
PAR
ATU
RN
EGA
RA
DAN
REFO
RMAS
IBIR
OKRA
SIRE
PUBL
IKIN
DONE
SIA,
ltd
.
AZ
WA
RA
BU
BA
KA
R
LA
MP
IRA
NII
PE
RA
TU
RA
NM
EN
TE
RI
PE
ND
AY
AG
UN
AA
NA
PA
RA
TU
RN
EG
AR
A
DA
NR
EF
OR
MA
SI
BIR
OK
RA
SI
NO
MO
R4
©fA
-K^t
-J1-
j>i^
TE
NT
AN
GJA
BA
TA
NF
UN
GS
ION
AL
AR
SIP
AR
IS
AN
GK
AK
RE
DIT
KU
MU
LA
TIF
UN
TU
KK
EN
AIK
AN
PA
NG
KA
T
JA
BA
TA
NF
UN
GS
ION
AL
AR
SIP
AR
ISK
AT
EG
OR
IK
EA
HL
IAN
TU
GA
SP
OK
OK
JEN
JAN
GJA
BA
TA
N/
GO
LO
NG
AN
RU
AN
GD
AN
AN
GK
AK
RE
DIT
KU
MU
LA
TIF
AH
LI
PE
RT
AM
AA
HL
IM
UD
AA
HL
IMA
DY
AA
HL
IU
TA
MA
Ill/
aIl
l/b
III/
cH
l/d
IV/a
IV/b
rv/c
IV/d
IV/e
Mel
aku
kan
keg
iata
np
eng
elo
laan
arsi
pd
inam
is,
pen
gel
ola
anars
ipst
atis
,p
em
bin
aan
kears
ipan
dan
pen
go
lah
and
an
pen
yaj
ian
ars
ipm
enja
di
info
rmas
i5
05
01
00
10
01
50
15
01
50
20
02
00
JU
ML
AH
50
50
10
01
00
15
01
50
15
02
00
20
0
JU
ML
AH
MIN
IMA
LP
ER
TA
HU
N1
2,5
12
,52
52
53
7,5
37
,53
7,5
50
50
Kep
ala
deng
anas
lin
ya
NP
AM
RB
asi
dan
Info
rmas
iPu
blik
,
YA
TM
AN
MEN
TER
IPE
ND
AY
AG
UN
AA
NA
PARA
TUR
NEG
AR
ADA
NRE
FORM
ASIB
IROK
RASI
REPU
BLIK
INDO
NESI
A,tt
d.
AZ
WA
RA
BU
BA
KA
R