memperoleh hasil melalui result cascadekalbar.bkkbn.go.id/sitecollectiondocuments/result...

12
1 MEMPEROLEH HASIL MELALUI RESULT CASCADE Result Cascade merupakan alat monitoring dan evaluasi atas proses dan kegiatan advokasi yang dilakukan. Result Cascade ini memudahkan dalam mendokumentasikan hasil-hasil advokasi sehingga orang-orang yang tidak terlibat langsung dalam upaya advokasi dapat dengan mudah memahaminya. Result Cascade memiliki empat komponen utama. Pertama, disciplined monitoring, Result Cascade menyediakan cara untuk mendokumentasikan para aktor dan aktivitas yang dilakukan yang menghasilkan perubahan kebijakan. Kedua, accountability tracking, Result Cascade bermanfaat sebagai alat monitoring yang dapat melacak penerapan kebijakan. Ketiga, advocacy refinement, Result Cascade merupakan proses untuk menilai hasil advokasi dan peluang untuk memperbaiki strategi advokasi. Dan keempat, effectiveness assessment, Result Cascade menyediakan suatu proses sistematik yang memperlihatkan pentingnya advokasi dalam KB. Result Cascade secara grafis menyajikan masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), dan dampak (impact). Input meliputi bantuan teknis dan sumber dana yang digunakan untuk menghasilkan output. Input digunakan selama proses penerapan suatu strategi advokasi. Output adalah produk yang dihasilkan dari input. Output merupakan hasil jangka pendek dimana mitra advokasi paling berpengaruh, namun output itu sendiri tidak dapat mengubah status quo. Outcome adalah hasil segera (quick win) dalam pendekatan Advance Family Planning (AFP) dan Result Cascade. Outcome merupakan hasil dari suatu strategi advokasi yang terfokus pada hasil kebijakan. Outcome merupakan hasil dari serangkaian output. Outcome tidak dapat dikontrol sepenuhnya oleh pelaku advokasi. Impact merupakan hasil jangka panjang yang dihasilkan oleh suatu kombinasi dari berbagai intervensi yang dilakukan, dan dapat bersifat positif atau negatif. Dampak dalam konteks advokasi Keluarga Berencana (KB), misalnya, dapat berupa peningkatan atau penurunan kehamilan tidak diinginkan (KTD) sebagai akibat dari perubahan penggunaan kontrasepsi. Seringkali advokasi yang dilakukan tidak secara langsung mempengaruhi dampak (impact). Result Cascade terbagi dalam dua fase. Fase pertama disebut Quick Win (hasil segera) dimana kita mendokumentasikan proses. Fase kedua, Result Cascade, mendokumentasikan hasil atau dampak dari quick wins.

Upload: buihuong

Post on 17-Sep-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

MEMPEROLEH HASIL MELALUI RESULT CASCADE

Result Cascade merupakan alat monitoring dan evaluasi atas proses dan

kegiatan advokasi yang dilakukan. Result Cascade ini memudahkan dalam

mendokumentasikan hasil-hasil advokasi sehingga orang-orang yang tidak terlibat

langsung dalam upaya advokasi dapat dengan mudah memahaminya. Result

Cascade memiliki empat komponen utama. Pertama, disciplined monitoring, Result

Cascade menyediakan cara untuk mendokumentasikan para aktor dan aktivitas yang

dilakukan yang menghasilkan perubahan kebijakan. Kedua, accountability tracking,

Result Cascade bermanfaat sebagai alat monitoring yang dapat melacak penerapan

kebijakan. Ketiga, advocacy refinement, Result Cascade merupakan proses untuk

menilai hasil advokasi dan peluang untuk memperbaiki strategi advokasi. Dan

keempat, effectiveness assessment, Result Cascade menyediakan suatu proses

sistematik yang memperlihatkan pentingnya advokasi dalam KB.

Result Cascade secara grafis menyajikan masukan (input), keluaran (output),

hasil (outcome), dan dampak (impact). Input meliputi bantuan teknis dan sumber

dana yang digunakan untuk menghasilkan output. Input digunakan selama proses

penerapan suatu strategi advokasi. Output adalah produk yang dihasilkan dari input.

Output merupakan hasil jangka pendek dimana mitra advokasi paling berpengaruh,

namun output itu sendiri tidak dapat mengubah status quo. Outcome adalah hasil

segera (quick win) dalam pendekatan Advance Family Planning (AFP) dan Result

Cascade. Outcome merupakan hasil dari suatu strategi advokasi yang terfokus pada

hasil kebijakan. Outcome merupakan hasil dari serangkaian output. Outcome tidak

dapat dikontrol sepenuhnya oleh pelaku advokasi. Impact merupakan hasil jangka

panjang yang dihasilkan oleh suatu kombinasi dari berbagai intervensi yang

dilakukan, dan dapat bersifat positif atau negatif. Dampak dalam konteks advokasi

Keluarga Berencana (KB), misalnya, dapat berupa peningkatan atau penurunan

kehamilan tidak diinginkan (KTD) sebagai akibat dari perubahan penggunaan

kontrasepsi. Seringkali advokasi yang dilakukan tidak secara langsung

mempengaruhi dampak (impact).

Result Cascade terbagi dalam dua fase. Fase pertama disebut Quick Win (hasil

segera) dimana kita mendokumentasikan proses. Fase kedua, Result Cascade,

mendokumentasikan hasil atau dampak dari quick wins.

2

ASUMSI-ASUMSI POKOK

Kita menggunakan asumsi bahwa pelayanan KB tidak menjadi prioritas dan

mendapat anggaran yang sangat rendah di banyak negara berkembang karena

pemegang kebijakan kurang memiliki bukti mengenai manfaat Program KB dan

pentingnya menyediakan anggaran yang cukup untuk program tersebut. Sebagian

besar pendanaan untuk Program KB saat ini diberikan oleh donor, sementara

anggaran yang disediakan pemerintah setempat sangat kecil. Berbagai prinsip yang

digunakan untuk mendorong Program KB seringkali kurang menyebutkan secara

rinci mengenai risiko yang harus dihadapi oleh koordinator kesehatan setempat,

kepala daerah, atau menteri kesehatan apabila program tersebut tidak dilaksanakan

dengan baik atau apabila mereka tidak mengambil kebijakan untuk mendukung

Program KB.

Selain itu, skala risiko yang berkaitan dengan Program KB tidak diketahui

dengan jelas. Misalnya berapa persen dana yang harus disediakan untuk Program

KB di suatu wilayah? Manakah yang lebih baik, menyediakan anggaran yang lebih

besar untuk kontrasepsi suntikan atau pelayanan KB pasca persalinan? Lebih jauh

lagi, perlu dipertimbangkan dengan cermat siapa yang akan menyampaikan risiko

itu. Apabila kebutuhan akan pelayanan KB yang lebih baik tidak disampaikan dengan

benar dan tepat, atau jarang sekali disampaikan oleh kelompok masyarakat

setempat atau koalisi regional, pembuat kebijakan tidak akan menyiapkan anggaran

yang memadai untuk Program KB.

AFP juga berasumsi bahwa pemantauan terhadap proses tindak lanjut yang

terjadi setelah suatu upaya advokasi sukses dilakukan merupakan hal yang sangat

krusial untuk memperdalam efek dari suatu hasil segera (Quick Win). Contohnya

dalam menindaklanjuti suatu keputusan untuk mengubah kebijakan atau menambah

anggaran Program KB, pembuat kebijakan perlu melihat bahwa pelaksana advokasi

melacak dan melaporkan perubahan-perubahan jangka pendek yang telah terjadi

sebagai akibat dari suatu keputusan yang diambil. Hal ini menekankan pentingnya

advokasi di tingkat lokal untuk mendukung Program KB.

Terakhir, AFP berasumsi bahwa keberhasilan berulang dalam advokasi KB

akan memudahkan dalam membujuk pemegang kebijakan untuk mengambil risiko

yang lebih besar guna mendukung pelaksanaan Program KB di masa mendatang.

Tatkala pengambil kebijakan lebih mempercayai pelaksana advokasi sebagai

3

sumber informasi yang berkualitas, mereka akan lebih mendukung Program KB di

masa mendatang.

Result Cascade memperioritaskan elemen-elemen berikut dalam memilih

proses dan hasil (outcome) yang akan dicari melalui advokasi:

Memilih hasil jangka pendek yang diperlukan untuk meraih tujuan jangka panjang

bersama mitra kerja.

Mengenali prioritas si pengambil kebijakan yang dapat dicapai dalam jangka

pendek melalui suatu pendekatan advokasi yang strategis.

Fokus pada penyediaan informasi berdasar bukti, menyasar kebutuhan pembuat

kebijakan setempat, dan menyampaikan informasi secara jujur dan apa adanya.

Mengurangi risiko dan meningkatkan “imbalan” bagi pengambil kebijakan untuk

mengambil keputusan.

PEMILIHAN HASIL SEGERA (QUICK WIN)

Beberapa isu kebijakan atau peluang advokasi bisa menghasilkan kesuksesan-

kesuksesan jangka pendek, tapi hanya akan memiliki pengaruh jangka panjang

apabila kesuksesan-kesuksesan itu memang direncanakan untuk secara langsung

mencapai suatu tujuan yang menyeluruh. Dalam hal ini, sasaran SMART dapat

dijadikan panduan untuk memilih hasil relevan yang diinginkan. Secara lebih jauh,

pendekatan AFP mempertimbangkan lingkungan kebijakan, hubungan dengan

pengambil keputusan, dan sumber daya yag tersedia.

Tujuan (goal) adalah pernyataan yang bersifat luas mengenai hasil (outcome)

yang diharapkan dan terkait dengan keseluruhan misi proyek/program. “Menurunkan

jumlah kehamilan yang tidak diinginkan” atau “Meningkatkan kesehatan ibu” adalah

tujuan. Tujuan mendeskripsikan apa yang ingin dicapai dan tidak dapat diukur secara

tepat. Tujuan akan dicapai dalam jangka panjang. Beberapa sasaran (objectives)

jangka pendek biasanya mendukung pencapaian suatu tujuan.

PENERAPAN

Result Cascade harus digunakan bersama strategi advokasi terfokus yang

dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran jangka pendek yang secara bertahap

akan mengarah pada pencapaian tujuan jangka panjang. Sasaran (objective) adalah

pernyataan singkat yang menggambarkan hasil spesifik yang ingin dicapai. Oleh

karenanya, ada hubungan yang jelas antara sasaran dan hasil yang diinginkan.

4

Pencapaian sasaran mendorong pada pencapaian tujuan program. Sasaran

advokasi yang baik adalah sasaran SMART (Specific, Measurable,

Attainable/Achievable, Relevant, Time-bound).

FASE 1: MENDOKUMENTASIKAN HASIL SEGERA (QUICK WINS)

Langkah 1: Mencatat Judul dan Aktivitas Formatif

Catat sasaran SMART dan langkah-langkah penting yang anda ambil untuk

mengidentifikasi peluang advokasi. Hal tersebut dapat berupa pertemuan dengan

beberapa stakeholder, pembentukan sebuah kelompok kerja, atau pertemuan

dengan tim jaminan ketersediaan kontrasepsi. Catat tanggalnya, para aktor kunci,

dan tujuan kegiatan/aktivitas.

Aktivitas adalah tindakan atau intervensi yang menggunakan input untuk

menciptakan hasil. Aktivitas bukanlah sasaran, melainkan alat untuk memperoleh

hasil. Contoh aktivitas adalah menyelenggarakan pertemuan dengan pakar KB untuk

membahas panduan pelatihan distribusi alkon oleh masyarakat setempat. Dalam hal

Judul

Quick Win Hasil (outcome) yang didapat dalam

waktu dekat dan merupakan satu dari beberapa hasil yang akan menuntun

pada pencapaian tujuan jangka panjang serta tanggal pencapaian.

Aktivitas Formatif

Aktivitas Proses

Aktivitas Proses

Aktivitas Proses

Output Output Output

Judul Masukkan sasaran advokasi yang

SMART. Sasaran advokasi ini bisa lebih luas dari atau berbeda dari quick win.

Aktivitas Formatif Dokumentasikan langkah2 pertama

dan setelah target advokasi diidentifikasi.

Aktivitas Proses dan Output Dokumentasikan langkah2 kunci yang

diambil dan output (keluaran) yang dihasilkan.

Quick Win Masukkan sasaran advokasi yang

dihasilkan dari suatu strategi advokasi dan yang akan menuntun pencapaian

tujuan jangka panjang. Sertakan tanggal pencapaian yang sudah

direncanakan.

Gunakan huruf miring untuk mengindikasikan bahwa kegiatan itu sedang berlangsung dan belum selesai. Gunakan huruf biasa untuk pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan.

5

ini, menyelenggarakan pertemuan merupakan suatu langkah dalam proses

mencapai sasaran.

Langkah 2: Dokumentasikan Aktivitas Proses dan Output (Keluaran)

Aktivitas proses dapat meliputi suatu presentasi teknis kepada menteri dengan

suatu rekomendasi spesifik untuk menyertakan suatu metode atau alat kontrasepsi

baru dan fakta mengapa perubahan itu diperlukan.

Dokumentasikan aktivitas/kegiatan yang anda dan kelompok kerja anda

lakukan dan output yang dihasilkan dari kegiatan tersebut. Aktivitas dan output

haruslah merupakan aktivitas dan output strategis yang telah anda identifikasi

sebelumnya dalam strategi advokasi anda. Output bisa berupa policy brief yang

disusun sebagai hasil dari suatu analisis kebijakan, pertemuan penting dengan pakar

kunci, atau pertemuan singkat dengan pengambil keputusan. Dalam bagan di atas,

aktivitas proses dibuat dalam tiga kotak, namun pada kenyataannya bisa lebih atau

kurang dari tiga kotak, sesuai kebutuhan. Kuncinya adalah memilih aktivitas yang

paling terhubung secara logis dengan Quick Win.

Langkah 3: Rincikan Quick Win

Quick win adalah keputusan kritis yang harus terjadi dalam waktu dekat dan

merupakan satu dari beberapa hasil (outcomes) yang akan menuntun pada

perwujudan tujuan yang lebih luas. Quick win merupakan hasil dari sebuah strategi

advokasi yang direncanakan.

Dokumentasikan Quick Win secara rinci. Jika Quick Win itu meliputi panduan

baru mengenai pembagian tugas, sebutkan tugas apa yang kini dapat dilakukan oleh

penyedia layanan kesehatan. Detil ini akan memudahkan dalam melacak dan

mengukur Quick Win dengan Pohon Keputusan dan Result Cascade. Jika anda

menggunakan AFP SMART, Quick Win dan langkah sasaran biasanya sama.

Berikut adalah contoh:

6

FASE 2: MENDOKUMENTASIKAN RESULT CASCADE

Langkah 1: Mendokumentasikan Quick Win

Buat daftar Quick Win yang diharapkan menuntun pada peningkatan akses

terhadap konrasepsi. Hanya masukkan Quick Win yang berhasil dicapai dari usaha

advokasi yang telah dilakukan. Sertakan tanggal pencapaian Quick Win.

Langkah 2: Lacak Pencapaian Outcome secara Berjenjang

Langkah 2 ini memperlihatkan outcome yang harus terjadi jika kita

menginginkan Quick Win membawa dampak (impact).

Contohnya, pemerintah suatu kabupaten tertarik untuk meningkatkan

pemakaian Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di wilayahnya. Quick Win

yang sukses dihasilkan oleh AFP adalah meningkatkan anggaran Program KB di

kabupaten tersebut. Akan tetapi penambahan anggaran ini dapat digunakan untuk

berbagai macam kepentingan; beberapa bisa dipakai untuk meningkatkan

Panduan Kementerian Kesehatan Uganda untuk Memudahkan Tenaga Kesehatan di Desa dalam Menyediakan Kontrasepsi Suntikan

FHI 360, AFP, Mitra Kerja dalam Kependudukan dan Pembangunan, dan Kantor Regional Afrika menyusun strategi yang bertujuan mengundang Tim Manajemen Senior (TMS) di

Kementerian Kesehatan Uganda untuk mengulas/mereviu panduan.

Mengumpulkan bukti mengenai keamanan dan

kemudahan distribusi suntikan dan menyiapkan

policy brief. (Mei 2010)

Menghub peg pmrnthn tkait di tk pusat & daerah

utk memperoleh dukungan & mpsiapkan presentasi

pada TMS ttg kemudahan & efektivitas suntikan.

(Juni 2010)

Dirjend Pelayanan Kesehatan mvalidasi

penelitian operasional yg dlkk dgn mlkk kunjungan

lpng & wawancara dg Nakes di Desa, peg klinik, dan

akseptor. (Juli 2010)

TMS Kementerian Kesehatan melakukan

pertemuan untuk membahas panduan.

(September 2010)

Kelompok Kerja Kebijakan menyetujui panduan.

(November 2010)

Kementerian Kesehatan mengeluarkan panduan.

(Januari 2011)

QUICK WIN: Panduan dari Kementerian Kesehatan memberikan wewenang atau mengesahkan sekitar 200.000 nakes di desa untuk memberikan pelayanan KB suntikan.

(Maret 2011)

7

pemakaian MKJP; sisanya bisa dipakai untuk keperluan lainnya. Oleh karena itu,

sangat penting mengetahui bagaimana anggaran digunakan. Dana yang digunakan

untuk (1) menambah jumlah penyedia layanan yang dapat melayani pemakaian

MKJP, (2) meningkatkan kualitas konseling untuk pemakaian MKJP, dan (3)

membuat perubahan dalam ketersediaan kontrasepsi untuk mengakomodasi

kebutuhan logistik dari pelayanan MKJP di kabupaten adalah contoh-contoh dari

hasil (outcome) yang secara logis dapat menjelaskan peningkatan akses MKJP.

QUICK WIN: Hasil (outcome) atau keluaran (output) yang dicapai kelompok kerja yang menuntun pada

pencapaian dampak (impact) dan tanggal pencapaian.

1. DOKUMENTASIKAN QUICK WIN

Perubahan kebijakan

& program dalam

akses, kualitas, dan

pilihan kontrasepsi

Perubahan kebijakan

& program dalam

akses, kualitas, dan

pilihan kontrasepsi

Perubahan kebijakan

& program dalam

akses, kualitas, dan

pilihan kontrasepsi

Contoh: Penggunaan

alkon meningkat

baik di tingkat

kabupaten, provinsi,

maupun nasional.

3. DOKUMENTASIKAN

DAMPAK

(IMPACT)/MASUKKAN

TUJUAN JANGKA PANJANG

2. LACAK HASIL (OUTCOME) BERJENJANG Dokumentasikan hasil berjenjang yang telah berhasil dicapai dan yang secara logis dapat menggambarkan dampak (impact).

4. IDENTIFIKASI SUMBER DATA UNTUK MEMVALIDASI DAMPAK (IMPACT)

Sumber data untuk validasi: ……

8

Langkah 3: Mendokumentasikan Dampak (Impact)

Masukkan tujuan jangka panjang dalam strategi advokasi. Quick Win atau hasil

(outcome) yang berjenjang dalam Langkah 2 seharusnya mengalir menuju

pencapaian tujuan jangka panjang, memperlihatkan dampak (impact).

Langkah 4: Identifikasi Sumber Data

Masukkan sumber data yang memvalidasi dampak (impact) dalam tanda panah

di bawah dampak.

Berikut adalah contoh:

QUICK WIN: Panduan dari Kementerian Kesehatan memberikan wewenang atau mengesahkan sekitar

200.000 nakes di desa untuk memberikan pelayanan KB suntikan. (Maret 2011)

Kemenkes

membentuk satuan

tugas utk memantau

pelaksanaan

Kemenkes

mendiseminasikan

panduan

Mitra kerja terkait

melatih nakes desa

untuk memberikan

pelayanan suntikan

26.000 perempuan

memperoleh layanan

KB suntikan sejak

panduan Kemenkes

disahkan

SUNTIKAN TERSEDIA BAGI NAKES DESA

Sumber data: FHI 360 dan RHU, data sementara

9

PANTAU DAMPAKNYA: POHON KEPUTUSAN

Sekarang saatnya kita memantau penerapan Result Cascade. Kita melacak

Quick Win untuk mengetahui apakah upaya yang kita lakukan membantu

pencapaian dampak (impact) yang dikehendaki. Dalam hal ini, Pohon Keputusan

dapat berperan sebagai checklist, yang tentu saja berguna karena advokasi

berlangsung dengan sumber daya yang terbatas, kekuasaan/wewenang yang

terbatas, dan adanya berbagai tuntutan dalam waktu yang bersamaan.

Langkah 1: Identifikasi Quick Win

Identifikasi Quick Win yang ingin dipantau dan tanggal penyelesaiannya.

Langkah 2: Identifikasi Intervensi yang Paling Efektif

Cari tahu intervensi mana yang paling efektif dalam menciptakan perubahan

melebihi Quick Win. Apabila anda menemukan bahwa ada intervensi yang penting

dan efektif, namun tidak dilakukan, inilah saatnya untuk meninjau kembali (mereviu)

dan memperbaiki (merevisi) strategi dan tindakan advokasi anda. Pada setiap tingkat

penerapan, akan diperoleh hasil ya/tidak. Sebuah jawaban “tidak” pada setiap level

mewakili suatu peluang advokasi untuk memperoleh hasil. Sebuah jawaban “ya”

berarti lanjutkan sesuai rencana untuk mencapai hasil berikutnya.

Contohnya, sebuah Quick Win bisa berupa kebijakan untuk menyertakan

metode kontrasepsi baru dalam pelayanan yang disediakan oleh pemerintah. Maka

intervensi yang paling efektif untuk meningkatkan pilihan metode kontrasepsi meliputi

(1) mendiseminasikan kebijakan, (2) melatih penyedia layanan, dan (3)

mengembangkan sistem ketersediaan kontrasepsi yang menyediakan metode baru

tersebut. Kita harus melacak apakah semua intervensi ini terjadi meskipun kita tidak

secara langsung terlibat dalam aktivitas-aktivitas khusus tersebut. Kita melacak

penerapan kebijakan melalui kerjasama dengan mitra terkait dan menyiapkan

advokasi tambahan bilamana diperlukan.

Langkah 3: Identifikasi Tim Pemantau

Identifikasi siapa yang akan melacak perkembangan intervensi dan bagaimana

kita bisa memperoleh informasi dan komunikasi mengenai hal itu. Dokumentasikan

hal ini secara rinci dalam rencana kerja selama proses penyusunan strategi, dimana

mitra kerja advokasi diberi tanggung jawab.

10

Pohon Keputusan: Menciptakan Dampak (Impact) dari Hasil (Outcome)

Jika memungkinkan, tentukan waktu pelaksanaan bagi setiap langkah diatas.

Beberapa langkah penerapan dapat terjadi secara bersamaan/serempak atau secara

berurutan, namun mendokumentasikan kapan hal itu terjadi akan menyediakan bukti

pelaksanaan dan wawasan mengenai lamanya proses advokasi yang harus dilalui

untuk usaha advokasi di masa mendatang.

QUICK WIN: Perubahan kebijakan: contohnya panduan perubahan tugas telah didiseminasikan dan diterapkan.

Ya Tidak

Apakah nakes yang melayani sudah dilatih?

Merancang advokasi

Hasil Berjenjang 1

Ya Tidak

Ya Tidak

Apakah perubahan sistem logistik, termasuk

rencana pembelian persediaan, sudah

lengkap?

Ya Tidak

Apakah persediaan suntikan dan nakes yang

melayani sudah tersebar di seluruh wilayah

kabupaten secara merata?

Ya Tidak

Apakah nakes di desa sudah menyediakan

dan melayani kontrasepsi suntikan?

Ya Tidak

Apakah penggunaan kontrasepsi di tingkat

local meningkat?

Merancang advokasi

Merancang advokasi

Merancang advokasi

Merancang advokasi

Merancang advokasi

Hasil Berjenjang 2

Hasil Berjenjang 3

Hasil Berjenjang 4

Dampak (Impact)

11

Langkah 4: Kolaborasi untuk Memperbarui Usaha, secara Tepat Waktu

Langkah ini memerlukan kerjasama yang erat dengan pemerintah dan

pelaksana agar dapat memahami kapan dan mengapa intervensi gagal dan untuk

mengembangkan strategi advokasi baru untuk mengatasi hambatan.

MEMAHAMI DAN MENGATUR KEMUNDURAN/RINTANGAN

Tatkala perubahan yang diharapkan tidak terjadi, penting sekali meninjau

kembali asumsi yang mendasari strategi advokasi. Secara khusus, kita melihat

perubahan dalam penggunaan kontrasepsi sebagai hasil advokasi apabila kita:

Membuat asumsi yang masuk akal mengenai permintaan pelayanan KB dan

metode spesifik di suatu wilayah.

Dan membuat asumsi yang masuk akal mengenai hambatan yang ada di wilayah

tersebut terkait akses dan penggunaan kontrasepsi.

Dan mencurahkan tenaga untuk melakukan intervensi yang paling efektif dengan

mitra kerja kita.

Berikut adalah contoh bagaimana asumsi menentukan strategi namun tidak

membawa kepada hasil yang diharapkan:

Mitra kerja KB di Kabupaten A sependapat bahwa seringnya puskesmas

kehabisan persediaan alkon berkontribusi terhadap rendahnya pemakaian

kontrasepsi. Mereka mengembangkan suatu strategi untuk menjamin

ketersediaan kontrasepsi di puskesmas dengan meningkatkan pendanaan untuk

transportasi lokal guna memperoleh komoditas/persediaan kontrasepsi secara

berkala. Quick Win-nya adalah peningkatan pendanaan di tingkat kabupaten untuk

transport guna memperoleh persediaan alkon secara reguler. Berikut adalah

beberapa hasil yang tidak diharapkan dari Quick Win dan asumsi-asumsi berbeda

yang mendasarinya.

Hasil 1: Meskipun pendanaan telah meningkat, tidak ada perubahan dalam

persediaan kontrasepsi (Puskesmas masih sering kehabisan alkon) di

Kabupaten A

Penjelasan: Hasil ini menunjukkan kesalahan pada level proses. Peningkatan

pendanaan tidak serta-merta menanggulangi habisnya persediaan alkon. Hal ini

hanya akan dapat diatasi apabila dana digunakan untuk memperoleh alkon yang

kemudian disimpan secara baik dan didistribusikan ke puskesmas.

12

Hasil 2: Kehabisan stok alkon lebih jarang terjadi di Kabupaten A, tapi tidak

ada perubahan pemakaian alkon setelah satu tahun

Penjelasan: Penggunaan alkon mungkin tidak berhubungan dengan habisnya

persediaan alkon. Hal ini dapat terjadi apabila perempuan di daerah tersebut lebih

menyukai metode/alkon yang tidak tersedia sementara stok yang tersedia adalah

alkon yang kurang diminati.

Hasil 3: Kehabisan stok alkon di Kabupaten A lebih jarang terjadi, namun

penggunaan alkon di kabupaten itu menurun

Penjelasan: Asumsi kita mengenai hubungan antara persediaan dan pemakaian

alkon tidak memperhitungkan variabel lain yang mungkin lebih berperan dalam

menjelaskan perilaku pemakaian kontrasepsi di Kabupaten A. Misalnya, adanya

peningkatan kematian bayi di Kabupaten A menyebabkan PUS berupaya

menambah jumlah anak yang dimiliki sehingga permintaan terhadap kontrasepsi

menurun. (ypi)

Sumber: Gillespie, D, & Fredrick, B, 2013, Advance Family Planning Advocacy Portfolio, November, www.advancefamilyplanning.org