memelopori kebangkitan ilmuwan indonesia (harian pelita 2013 08 28 hal 19 ) by taruna ikrar
TRANSCRIPT
Harian PelitaKAMIS | 29 AGUSTUS 2013/22 SYAWAL 1434 H 19
LUAR NEGERI
Dari Penderita Busung Lapar Sampai yang Melahirkan Peduli Sosial
D ari ratusan PMKS Jalanan dengan beragam profesi yang terjaring operasi pe
nertiban selama bulan puasa lalu, terdapat pasangan Sartono dan Puji Astuti. Pasangan yang membawa 4 (empat) orang anak ini me ngaku sebagai pemulung. Sartono dan Puji menolak dikatakan pengemis. Pasangan ini mengaku berasal dari Klaten. Mereka terjaring pada 6 Agustus 2013. Oleh Satpol PP Jakarta Selatan, pasangan Sartono dan Puji dirujuk ke Panti Sosial Bina Isan (PSBI) Ba ngun Daya 02, Ceger, Cipayung.
Pasangan Sartono dan Puji Astuti bukan satusatunya PMKS Jalanan (pengemis) yang membawa anak mereka ketika terja ring ope rasi penertiban. Namun keberadaan pasangan ini diantara
ratusan PMKS, menjadi perhatian khusus PSBI Bangun Daya 02. Sebab salah seorang diantara 4 anak Sartono, Weni Damayanti, ternyata penderita busung lapar. Status kesehatan Weni diketahui positif sebagai penderita busung lapar setelah dibawa ke Rumah Sakit Budi Asih. Karena itu proses pemulangan keluarga yang me ngaku sebagai pemulung ini, untuk sementara ditunda. ‘’Ya kita rawat dulu,’’ kata Purwono, Kepala PSBI Bangun Daya 02.
Menurut Purwono, pihaknya tidak bisa membiarkan PMKS atau WBS (Warga Binaan Sosial) dalam keadaan sakit. ‘’Ini masalah kema nusiaan. Masa orang sakit kita biarkan begitu saja,’’ ujarnya. Hingga kemarin, Weni masih dirawat di Budi Asih, sementara Sartono bersama ketiga
anaknya yang lain masih ada di PSBI.
Farita dan bayinya Selain penderita busung lapar, ada pula PMKS yang sedang hamil tua hasil operasi penertiban yang dirujuk ke PSBI Bangun Daya 02. Farita yang terjaring operasi penertiban di kawasan Jakarta Selatan, sedang hamil tua. Semula, petugas menduga perempuan kelahiran Pemalang, Jawa Tengah ini adalah OdMK (Orang dengan Masalah Kejiwaan). Sebab ketika terja ring operasi penertiban pada 6 Agustus 2013 malam, Farita nampak ‘’ling lung’’ dan bicara nya ngawur.
Begitu pula ketika berada di panti. Berharihari dia tidak mau bicara. Kalau ditanya ala mat dan keluarganya, Farita kadang menyebut Pemalang, kadang me
nyebut Kampung Sawah, Pondok Labu. Psikolog di PSBI kemudian memastikan Farita bukan OdMK atau Penderita Gangguan Jiwa. ‘’Hanya stress,’’ kata psikolog seperti yang dikutip Purwono
untuk Pelita. Menurut Purwono, pada 16 Agustus 2013, Farita me ngeluh sakit perut. Petugas panti kemudian memastikan ‘’sakit perut’’ karena akan melahirkan. Farita kemudian dibawa
ke rumah sakit. Tepat 17 Agustus 2013 pagi, Farita melahirkan. Konon, setelah melahirkan dan dibawa kembali ke panti, Farita nampak sehat dan bisa menjelaskan nama suaminya (Slamet
Sabar), seorang pemulung atau biasa juga disebut sebagai ‘’manusia gerobak’’ beralamat di Jalan Bango Bawah, Kampung Sawah, Pondok Labu.
(syahran rasuni) Adv
Busung – Weni, salah seorang putri pasangan Sartono dan Puji Astuti yang menderita busung lapar dan kini dirawat di RS Budi Asih n pelita – syahran
Farita dan bayinya
Memelopori Kebangkitan Ilmuwan Indonesia Akurasi Data Pemilih Minim
“KPU harus membersihkan data ganda itu. Pembersihan butuh waktu, dan butuh bantuan banyak pihak juga, terutama kegandaan dari satu orang,” kata dia.
Terhadap pemilih yang terdata di dua tempat, jelasnya, KPU tidak bisa asal mencoretnya. Yang memutuskan ingin memilih di daerah asal atau tempat domisili, ujarnya, adalah yang bersangkutan. Masyarakat, tutur dia, dapat mencari tahu apakah dirinya termasuk yang pemilih ganda atau tidak dalam DPSHP online.
Menurut dia, KPU akan bekerja berdasarkan database yang ada untuk mendatangi namanama yang diketahui ganda. Petugas KPU akan menanyakan dimanakah yang bersangkutan ingin memilih, dan mencoret data lainnya.
Sebelumnya Ketua KPU Husni Kamil Manik mengatakan rekapitulasi DPSHP baru mencapai sekitar 92 persen dari DPS nasional
atau sebanyak 172.050.362. Untuk DPS sendiri tercatat sebanyak 187.977.268 pemilih.
Husni mengungkapkan beberapa provinsi yang belum bisa menggunakan sistem informasi data pemilih (Sidalih) secara optimal, yakni Papua, Papua Barat, Maluku, dan Sumatera Selatan.
“Tidak sampai 100 persen karena kondisi geografis di pulau tersebut yang sangat sulit, infrastruktur yang dibutuhkan oleh Sidalih (listrik, SDM, dan jaringan internet) masih sangat terbatas, bahkan tak tersedia,” ujar Husni.
Selain kendala itu, beberapa provinsi menyelenggarakan pemilihan kepala daerah yang berbarengan dengan proses penyusunan daftar pemilih. Dalam kesempatan itu, KPU menyatakan, jumlah pemilih dalam DPSHP yang sudah masuk Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih) hingga Senin (26/8) telah mencapai 173.050.362 jiwa. (cr-14)
ngan jumlah penduduk 237.424.363 (hasil sensus 2011) dengan wilayah yang luas, dan GDP ($1.314 trilliun) ranking 15 terbesar didunia, dan ditambah sumber daya Alam yang sangat berlimpah. Demikian pula memiliki potensi orangorang cerdas dan pintar dibidangnya. Diperkirakan Indonesia telah memiliki sekitar 7000 PhD, Master, bahkan Professor, yang tersebar di seluruh dunia, dalam berdiaspora dan berkarier di luar tanah air Indonesia. Orangorang potensial dan pintar ini, bertahan di berbagai belahan dunia, dan tidak kembali ke Indonesia, dengan berbagai alasan. Namun apapun alasannya, orangorang pintar ini, merupakan potensi Indonesia yang tak ternilai harganya. Olehnya bangsa Indonesia selayaknya memanfaatkan ke
beradaan mereka diberbagai Negara maju dewasa ini.
Mempelopori Kebangkitan Ilmu Pengetahuan
Dengan potensi ilmuwan Indonesia Internasioanl di atas, maka sangat layak bahkan merupakan kewajiban ilmuwan Indonesia internasional untuk berkontribusi secara nyata bagi kemajuan bangasa Indonesia, menjadi bangsa yang maju, sejahtera dan terhormat dalam interaksi internsional yang bermartabat.
Dalam konteks diatas, maka Ilmuwan Indonesia internasional harus berpartisipasi baik secara individu maupun secara organisasi. Hal ini dapat diwujudkan dengan memperkuat basis organisasi I4 menjadi organisasi profesional para ilmuwan yang modern dan bertumpu pada 5 pilar utama: pertama,
Independent (Mandiri), mewujudkan Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I4), sebagai organisasi modern yang mandiri, dalam arti: Secara organisasi (I4), tidak akan berafiliasi kesalah satu organasi poltik. Tetapi senantisa berjuang demi kepentingan masyarakat Indonesia secara keseluruhan, tampa membedabedakan warna kulit, kesukuan, serta berupaya untuk mewujudkan (I4) sebagai organisasi para ilmuwan yang professional yang mandiri dalam mengambil keputusan organisasi demikian pula mandiri secara finansial.
Kedua, Inovasi, sebagai organisasi tempat berkumpulnya para ilmuwan, sudah seharusnya (I4), menjadi pioneer dan frontier dalam mencari solusi terhadap berbagai persoalan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Termasuk
mencarikan solusi bagi kebangkitan ilmu pengetahuan sehingga akan mengangkat harkat dan martabat Indonesia dimata Internasional secara keseluruhan.
Ketiga, Bekerjasama, dalam kehidupan yang terus berkembang dan maju dewasa ini, interaksi dan kerjasama dalam mewujudkan visi dan misi organisasi menjadi sangat urgent dan penting, dalam suatu interaksi saling menguntungkan.
Keempat, kekaderan, I4 sebagai organisasi modern dan professional sangat membutuhkan pengkaderan, demi kesinambungan roda organisasi. Kekaderan tersebut akan terwujud, bila disertai semangat untuk mendukung atau mensupport lahir dan tumbuhnya para ilmuwan baru Indonesia yang berkwalitas, berdedikasi yang
tinggi, dan berprestasi. Kelima, Pendelegasian per
an organisasi. Sebagai organisasi ilmuwan Indonesia yang berdiaspora diseluruh penjuru dunia, dengan ability anggotanya yang sangat professional, talent, dan berdedikasi tinggi, sehingga sudah selayaknya peranperan internasional I4: dapat didesentralisasi berdasarkan wilayah atau benua, sehingga mobilitas dan produktifitas organisasi akan lebih dan nyata.
Dengan memperkuat ke5 pilar di atas, maka organisasi I4, akan menjadi organisai profesional modern yang sangat bergensi, dan sekaligus menjadi organisasi ilmuwan Indonesia yang berkontribusi nyata bagi kebangkitan Ilmu Pengetahuan Indonesia dalam mewujudkan kesejahteran bangsa Indonesia yang maju dan berdaulat. []
SAMBUNGANu Sambungan dari hal 1
u Sambungan dari hal 1
Warga Syiah Irak Jadi Sasaran BomBAGHDAD - Sejumlah kawasan berpenduduk mayoritas warga Syiah di Baghdad, termasuk Kazimiyah dan Sadr City, dihantam serangan bom, Rabu (28/8), menewaskan sedikitnya 51 orang dan melukai 140 lainnya. Belum ada yang segera mengaku bertanggungjawab atas seranganserangan tersebut.
Ketegangan antara warga minoritas Sunni Irak dan Syiah yang berkuasa meruncing sejak polisi menindak keras para demonstran Sunni pada April lalu. Golongan Sunni menuduh pemerintah mengesampingkan mereka dalam politik dan mengabaikan tuntutan mereka.
Para pejabat PBB mengatakan kekerasan telah menewaskan ribuan orang.Penganut Sunni merasa dipinggirkan oleh pemerintahan pimpinan Perdana Menteri Nouri Maliki yang berasal dari kelompok Syiah. (voa/rid)
Pembubaran Ikhwanul Muslimin Bukan SolusiKAIRO - Perdana Menteri sementara Mesir Hazem AlBeblawi, yang memperlunak retorikanya, mengatakan membubarkan Ikhwanul Muslimin bukan penyelesaian krisis politik yang berlangsung, kata kantor berita Mesir, MENA, Rabu (28/8).
“Membubarkan kelompok tersebut atau Partai Kebebasan dan Keadilannya (FJP) bukan penyelesaian, dan keliru untuk membuat keputusan dalam kondisi yang bergolak ini,” kata AlBeblawi dalam wawancara dengan stasiun TV satelit swasta MBC Masr pada Selasa malam (27/8), sebagaimana dikutip MENA.
“Lebih baik buat kami memantau semua pihak dalam kerangka kerja politik tanpa membubarkan mereka atau membiarkan mereka bertindak secara diamdiam,” kata AlBeblawi. (xin/ant/rid)
Nonton Film, Obama Teteskan Air MataWASHINGTON - Presiden AS Barack Obama mengatakan ia mengeluarkan air mata saat menonton film tentang pria Afrika Amerika yang melayani Gedung Putih selama 34 tahun selama periode tak stabil dari gerakan hakhak sipil.
“Saya telah menonton ‘The Butler,’ dan mengeluarkan air mata,” ujar Obama pada sebuah acara radio yang dikutip VOA, Rabu (28/8), sebelum ia berpidato dalam acara peringatan 50 tahun gerakan hakhak sipil ‘Pawai Washington.’
Film Lee Daniels’ The Butler merupakan film laris yang dibintangi oleh Forest Whitaker sebagai aktor utama, yang didasarkan pada kehidupan nyata Eugene Allen, kepala rumah tangga kepresidenan mulai dari masa Harry Truman sampai Ronald Reagan. Pembawa acara bincangbincang Oprah Winfrey bermain sebagai istri pemabuk, sementara aktor peraih Oscar Cuba Gooding Jr. berperan sebagai kolega dan teman. (voa/rid)
KILAS PBB Ingin Opsi Diplomatik untuk SuriahIran: Intervensi AS Tingkatkan Kebencian
“Kita harus mencari semua jalan agar semua pihak berada di meja perundingan,” kata Ban Kimoon dalam sambutannya di Mahkamah Internasional, Peace Palace, Den Haag, Belanda.
Saat berbicara terkait situasi terkini di DKPBB yang menunjukkan adanya perbedaan dalam mencari solusi Suriah, Ban menyebutkan, “Lembaga itu sudah dipercaya untuk menciptakan perdamaian internasional dan keamanan, peran itu jangan sampai hilang,” kata Ban. Dia menambahkan, saat ini, inspektor PBB telah berada di Suriah, mereka harus diberi waktu lebih banyak untuk menyelidiki adanya kemungkinan penggunaan senjata kimia di Damaskus.
Pemimpin Spiritual Iran Ayatollah Ali Khamenei menilai intervensi militer AS di Suriah akan menjadi ‘bencana di kawasan”, “Intervensi dari kekuatan supra regional dan asing di sebuah negara akan menghasilan, tiada lain selain mengobarkan api dan meningkatkan kebencian rakyat terhadap mereka,” tutur Khameini kepada ISNA, Rabu (28/8).
“Sinar api seperti percikan mesiu yang dimensinya menyebar tanpa kita tahu,” imbuhnya. “Intervensi apapun dan kegilaan peran akan menghancurkan kepada mereka yang memulai,” kata Khamenei. “Jika dilakukan, Amerika akan dirugikan seperti mereka mengintervensi Irak dan Afghanistan.”
Sejumlah negara Barat sudah mempertimbangkan lang
kah intervensi militer untuk mengakhiri dua tahun perang sipil di Suriah, setelah ratusan orang tewas di Damaskus, sejumlah kalangan menuding, Suriah melancarkan serangan gas beracun terhadap kelompok oposisi. Namun Suriah langsung membantah tudingan tersebut dan mengklaim justru kalangan oposisi yang menggunakan senjata kimia.
Inggris sudah menyusun draft resolusi yang mengutuk serangan dengan senjata kimia oleh Presiden Bashar al Assad. Draft tersebut akan disampaikan pada DKPBB di New York yang menggelar rapat Rabu (28/8).
“Kami selalu katakan, kami ingin DKPBB untuk menghidupkan kembali yanggung jawabnya terkait Suriah,” tutur Cameron dikutip AP. “Hari ini, mereka mempunyai kesempatan untuk melakukan itu.”
Jika AS mengambil langkah intervensi militer untuk merespon adanya serangan senjata kimia di Suriah, tetap harus memperoleh persetujuan DKPBB. Itulah yang dituangkan dalam hukum internasi
onal, tutur mantan juru runding PBB dan Liga Arab Laksdar Brahimi, Rabu.
DKPBB hingga saat ini masih belum memberikan rekomendasi intervensi militer di Suriah. Moskow bersama dengan Beijing, telah memveto tiga Resolusi DKPBB terkait Suriah yang mengecam Presiden Bashar alAssad.
Sikap Liga ArabSementara itu, para pe
mimpin Liga Arab mendesak tindakan internasional atas apa yang mereka sebut “kejahatan keji” pekan lalu di sekitar Damaskus. Menurut Liga Arab, tindakan internasional dibutuhkan untuk menghindari serangan senjata kimia yang serupa 21 Agustus lalu dan menewaskan lebih dari seribu orang.
Meski demikian, Liga Arab secara khusus meminta Dewan Keamanan Perserikatan BangsaBangsa (PBB)—bukan negaranegara Barat—untuk mengambil tindakan “penangkal” terhadap rezim Suriah.
Arab Saudi, beserta negaranegara lain yang juga memberikan bantuan militer seka
ligus mendanai pemberontak Suriah, tak mau menyatakan dukungan publik untuk serangan apapun yang dipimpin Barat.
Pemimpin Arab sudah lebih dari satu tahun terakhir mempertahankan pandangan mereka: aksi militer internasional apapun harus mendapat restu Dewan Keamanan PBB. Akan tetapi di belakang layar, pejabat senior Arab Saudi memang mendesak Amerika Serikat (AS) dan negara lain untuk mendukung tindakan militer yang keras terhadap Damaskus.
Perkembangan tersebut menyiratkan aksi militer AS tampaknya tak menghadapi tentangan dari sekutu mereka di Arab, jika rencana serangan berjalan lancar. Sebaliknya, reputasi politik pemerintah Arab bakal terjaga jika situasi memburuk.
“Jangan mengharapkan sambutan meriah dari kami,” sahut Abdulkhaleq Abdullah, profesor ilmu politik di Dubai. “Jika hasilnya baik dan kerusakan sangat terbatas, saya pikir bakal menjadi pertanda baik.“ (rid)
Angka Kriminalitas Meningkat, Malaysia Razia “Pendatang Haram”Kuala Lumpur
Malaysia melancarkan tindakan tegas “terbesar yang pernah terjadi“ atas sekitar setengah juta buruh migran ilegal, yang sebagian besar berasal dari Indonesia. Razia itu dilakukan setelah terjadinya “gelombang kejahatan” yang membuat negara itu membenahi keamanan mereka.
Dalam operasi tiga bulan yang akan dimulai hari Minggu ini, pemerintah akan berusaha mendeportasi sekitar 500.000 orang asing yang sebagian besar dari Indonesia, demikian dikatakan Dirjen Departemen Imigrasi Malaysia Alias Ahmad. Operasi ini akan melibatkan 135.000 personil yang dipimpin departemen imigrasi, demikian pernyataan pejabat itu yang dikutip harian The Star, Rabu (28/8).
Beberapa waktu terakhir keamanan Malaysia terganggu atas laporan mengenai puluhan kasus penembakan mematikan, yang oleh aparat keamanan disebut sebagai sebuah perang antar geng.
Meski orang asing secara umum tidak dianggap sebagai kunci utama sumber keamanan, tapi kehadiran para pekerja migran tanpa dokumen dalam jumlah besar telah memicu kekhawatiran mengenai masalah keamanan.
Munculnya kasuskasus kekerasan telah menambah kekhawatiran masyarakat mengenai meningkatnya kejahatan seperti pencurian dan perampokan, meski data pemerintah memperlihatkan bahwa kejahatan mengalami penurunan tajam, namun data pemerintah itu ditanggapi dengan skeptis.
Pasukan kepolisian nasional – yang mendapat kritik keras dalam beberapa bulan terakhir karena dianggap tidak siap menghadapi berbagai kasus penembakan – melancarkan tindakan keras terpisah pada 17 Agustus lalu dengan menyasar genggeng yang ada di negara itu.
Belum lama ini, Malaysia dikejutkan dengan belasan kasus penembakan misterius yang menelan korban jiwa.
Polisi menuduh pertikaian antar geng merupakan sumber baku tembak tersebut. Meski pun pendatang asing biasanya tidak dianggap sebagai pembuat onar, kehadiran pekerja migran ilegal dalam jumlah besar membuat khawatir pemerintah Malaysia.
Operasi TerbesarPolisi mengatakan 1.400
orang yang diduga terlibat dalam aktivitas kejahatan telah ditangkap lewat operasi besarbesaran tersebut.
Alias mengatakan pemerintah telah memutuskan bahwa sudah saatnya untuk bertindak atas sekitar setengah juta orang pekerja migran ilegal. Pemerintah Malaysia telah memberi mereka kesempatan untuk melegalkan diri, namun para pekerja tanpa dokumen itu tidak kunjung mendaftarkan diri atau minta dipulangkan ke negara asalnya.
“Kini saatnya untuk menegakkan (hukumred) secara penuh,“ kata Alias kepada The Star. “Mereka bisa bersembunyi, tapi sampai kapan mereka bisa?”
Malaysia selama ini menjadi magnet bagi para pekerja migran dari Negara tetangganya seperti Indonesia, Bangladesh, Myanmar, Vietnam, Nepal dan dari berbagai tempat lainnya, yang mengisi lowongan kerja bergaji rendah di sektor konstruksi, pabrik dan perkebunan.
Sejak dua tahun lalu, pemerintah Malaysia telah mengeluarkan skema amnesti bagi sekitar 1,5 juta pekerja migran tanpa dokumen. Dari jumlah itu, 500.000 telah mendaftarkan diri dan mendapat izin kerja, sementara 330.000 lainnya dipulangkan ke negara asal.
Sisanya belum menjalankan proses tersebut, dengan sejumlah pekerja mengungkapkan ketakutannya bahwa itu akan membuat mereka diusir karena skema itu mensyaratkan bahwa mereka harus disponsori oleh majikan asli.
Kekerasan itu menambah ketakutan masyarakat yang menilai terjadi peningkatan dalam kejahatan seperti pen
curian dan perampokan meski data pemerintah menunjukkan bahwa angka kriminalitas menurun tajam.
Polisi mengatakan 1.400 orang tersangka kejahatan telah ditahan dalam tiga hari pertama razia. Namun polisi tidak mengungkapkan mayoritas kebangsaan mereka.
Alias mengatakan pemerintah Malaysia memutuskan untuk mendeportasi para pekerja migran ilegal yang dua tahun lalu telah mendaftar untuk mengikuti skema pemutihan dokumen tetapi tidak melanjutkan proses legalisasi.
“Kini saatnya untuk menegakkan hukum secara penuh,” kata Alias pada harian The Star. “Mereka bisa saja bersembunyi tapi sampai kapan?”
Malaysia, ekonomi terbesar nomor tiga di Asia Tenggara, menjadi magnet bagi pekerja migran dari Indonesia, Bangladesh, Myanmar, Vietnam dan Nepal yang umumnya bekerja di sektor non formal seperti konstruksi bangunan, pabrik dan perkebunan. (rid)
Den Haag, PelitaSekjen PBB Ban Ki-moon tetap mendesak
pentingnya solusi diplomatik untuk mengatasi konflik di Suriah dan meminta DK-PBB agar bersatu, Rabu (28/8). Pernyataan itu disampaikan di tengah kesiapan sejumlah negara Barat untuk mempertimbangkan intervensi militer.
2013_08_28 HAL 01.indd 19 8/28/2013 10:33:18 PM