mekanika tanah 1 - spada.uns.ac.id
TRANSCRIPT
PERTEMUAN KE - 9
REMBESAN PADA TANAH
Disusun oleh:
Tim KBK Geoteknik
Prodi Teknik Sipil FT UNSLab. Mekanika Tanah FT UNS, Jl Ir Sutami 36 a Surakarta
MEKANIKA TANAH 1TKS-21212
SUB TOPIK : HUKUM DARCY & KONTINUITAS ALIRAN
1. Air tanah
a. Air tanah (groundwater) adalah: air yang berada di bawah muka tanah (Gambar 1.1)
b. Lapisan mengandung air ( akuifer) adalah: lapisan tembus air di dalam tanah dimana air tanah dapat mengalir (Gambar 1.2)
c. Jenis aquifer: (Gambar 1.3) a. Aquifer tertekan (Confined Aquifer) b. Aquifer bebas (Unconfined Aquifer) c. Aquifer menggantung (Perched Aquifer)
d. Air artesis didapatkan dari : akuifer yang berada dalam tekanan hidrostatik. (Gambar 1.4)
REMBESAN PADA TANAH
2
Gambar 1.1a Air tanah dalam siklus hidrologi
3
REMBESAN PADA TANAH
Gambar 1.1b Zona air dalam tanah
4
REMBESAN PADA TANAH
Gambar 1.2 Sketsa aquifer
5
REMBESAN PADA TANAH
POKOK BAHASAN
6
a b
c
Gambar 1.3 Jenis Akuifer
a. Confined Aquifer
(Akuifer Tertekan)
b. Unconfined Aquifer
(Akuifer Bebas)
c. Perched Aquifer
(Akuifer Menggantung)
Gambar 1.4. Air Artesis
7
REMBESAN PADA TANAH
B. GRADIEN HIDROLIK & HUKUM BERNOULLI
1. GRADIEN HIDROLIK (i)
h = selisih total head antara 2 titik yg ditinjau
ΔL = panjang “drainage path”, panjang aliran
rembesan (lihat Gambar 1.5)
i = h/ΔL
8
REMBESAN PADA TANAH
3. HUKUM BERNOULLI UNTUK ALIRAN AIR DALAM TANAH
zp
hw
t
= hp+ hzh p = tinggi tekanan
h z = tinggi elevasi
2. HUKUM BERNOULLI :
z2g
Vph
2
w
t w
p
= Pressure head
2g
V 2
= Velocity head
z = Elevation head
ht = Total head
9
REMBESAN PADA TANAH
*Karena kecepatan aliran air dalam tanah sangat kecil, maka velocity head diabaikan
Aliran rembesan air dalam tanah hanya akan terjadi bila:
– Ada selisih Total Head / beda tinggi muka air (ht) antara 2
titik yang ditinjau (lihat Gambar 1.6)
– Bila Tinggi Head antara 2 titik sama (tidak ada selisih Total
Head), maka tidak terjadi aliran rembesan antara dua
titik tersebut (lihat Gambar 1.7).
CATATAN :
Gambar 1.5. Aliran air dalam sampel tanah
REMBESAN PADA TANAH
10
L
Kasus h ≠ 0 , ada aliran rembesan
hzB
h
hpB
(i = h/L)gradient
hzA
hpA
L
Gambar 1.6
Contoh rembesan aliran yang terjadi akibat adanya selisih Total Head (Δh ≠ 0)
11
hpA
hzAL
hzB
hpBTotal
Head
(ht)
Datum = reference line
Gambar 1.7 Contoh keadaan dimana tidak terjadi rembesan
aliran karena tidak ada selisih Total Head (Δh = 0).
Kasus h = 0 , tidak ada aliran rembesan
12
Selisih Total Head (Δh) / kehilangan energi antara titik A
dan titik B (Gambar 1.6)
A
w
AAtBtAtt Z
Phhhh
)()()(
B
w
BBt Z
Ph
)(
h t = i x L
ATAU :
i = Gradien hidrolis
L = Panjang aliran
13
1. Kecepatan air ( V ) mengalir dalam tanah jenuh :
V = k x i k = koefisien rembesan
i = gradien hidrolis
2. Volume air mengalir per-satuan waktu / debit (q)
q = V x A A = Luas penampang aliran
3. Volume air mengalir dalam waktu tertentu (t)
Q = q x t → Q = V x A x t → Q = k x i x A x t
B. HUKUM DARCY
REMBESAN PADA TANAH
14
Persamaan Kontinuitas
1. Persamaan kontinuitas oleh Laplace :
asumsi : inflow = outflow, (Gambar 5.15), atau :
jumlah air yang mengalir masuk kedalam suatu elemen
= jumlah air yang mengalir keluar elemen.
Persamaan kontinuitas :
Persamaan Darcy :x
hkikV xxxx
z
hkikV zzzz
0
z
z
x
x VV …………(1)
………… (2)
Substitusi (2) ke (1) 02
2
2
2
z
hk
x
hk zx
………….(3)
Gambar 5.15 (a)
Turap / sheet pile yang
dipancang kedalam lapisan
yang permeable
Gambar 5.15 (b)
Aliran air pada elemen tanah A
DAFTAR PUSTAKA
Hardiyatmo. 2006. Mekanika Tanah 1. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Das, Braja M., Endah, Noor, Mochtar, Indrasurya B. 1985.
Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid 1.
Jakarta: Erlangga
Sekian dan terimakasihSemangat, berjuang dan berdoa demi meraih cita citamu
Tim KBK Geoteknik
Prodi Teknik Sipil UNS