maternitas

Download MATERNITAS

If you can't read please download the document

Upload: kokorostu-mastemamma

Post on 16-Jan-2016

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

MATERNITAS

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh seorang ibu berupa pengeluaran hasil konsepsi yang hidup di dalam uterus melalui vagina ke dunia luar.

Periode postpartum, masa nifas atau puerperium adalah masa setelah kelahiran sampai uterus dan organ-organ tubuh yang lain kembali ke keadaan seperti sebelum hamil, biasanya berlangsung sekitar 6 minggu atau 40 hari. Setelah kelahiran, ibu mengalami perubahan anatomis dan fisiologis sesuai transisi tubuhnya pada status tidak hamil. Secara psikologis, ibu melanjutkan pencapaian proses peran maternalnya dan kelekatan bayi (Walsh, 2007).

Perubahan fisik yang terjadi pada ibu nifas yaitu uterus mengalami involusi atau rahim kembali ke ukuran sebelum hamil, payudara pada ibu yang menyusui mengeluarkan kolostrum, vagina kembali secara bertahap ke ukuran sebelum hamil, servik memendek dan konsistensinya menjadi lebih padat dan kembali ke bentuk semula (Bobak, 2004).

Adaptasi psikologis, pada hari pertama dan kedua setelah melahirkan ibu membutuhkan perlindungan dan pelayanan. Pada hari ketiga sampai akhir minggu keempat atau kelima, ibu siap untuk menerima peran barunya dan belajar tentang semua hal-hal baru sedangkan mulai minggu kelima sampai keenam, sistem keluarga telah menyesuaikan diri dengan anggota barunya (Rubin dalam Hamilton, 1992 ).

Periode postpartum terdiri dari periode immediate postpartum, early postpartum dan late postpartum. Immediate postpartum yaitu masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan dua puluh empat jam pertama. Periode early postpartum mulai dari dua puluh empat jam sampai satu minggu dan periode late postpartum mulai satu minggu pertama sampai lima minggu (Saleha, 2009).

BAB II

PEMBAHASAN

Post Partum

Post partum atau masa nifas adalah masa pulih kembali seperti sebelum hamil, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, lama masa nifas yaitu 6-8 minggu (Mochtar, R. 1998). Post partum spontan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan dengan kekuatan ibu tanpa anjuran ataupun obat (Prawiroharjo, 2001). Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas kira-kira 6 minggu (Saifudin, 2001)

Umumnya wanita sangat lelah setelah melahirkan. Lebih-lebih bila partus berlangsung agak lama. Karenanya, harus cukup istirahat, delapan jam post partum wanita harus tidur terlentang untuk mencegah terjadinya perdarahan post partum. Setelah delapan jam boleh miring ke kiri atau ke kanan, untuk mencegah adanya trombosis. Ibu dan bayi dapat ditempatkan dalam satu kamar bersama disebut rooming in, atau pada kamar terpisah. Pada hari kedua bila perlu telah dapat dilakukan latihan-latihan senam. Umumnya pada hari ketiga sudah bisa duduk, pada hari keempat berjalan, dan pada hari kelima dapat dipulangkan.

Ibu post partum primipara adalah wanita yang pernah hamil satu kali, dimana wanita tersebut melahirkan satu atau dua anak yang hidup. Ibu post partum multipara adalah seorang wanita yang telah hamil dua kali atau lebih yang menghasilkan janin hidup, tanpa memandang anak itu hidup saat lahir (Ramali, 1997).

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengalaman postpartum (Barbara. S, 2004):

Sifat persalinan dan kelahiran, serta tujuan kelahiranPersiapan persalinan, kelahiran, dan peran menjadi orangtuaTransisi menjadi orangtua yang mendadakPengalaman keluarga secara individual atau bersama terhadap kelahiran anak dan membesarkan anakHarapan peran anggota keluargaKepekaan dan efektivitas asuhan keperawatan dan perawatan profesional lainnyaFaktor-faktor resiko pada komplikasi pascapartum, faktor-faktor resiko tersebut meliputi:Preeklampsia atau eklampsiaDiabetesMasalah jantung

Adapun tujuan perawatan pada post partum antara lain (Barbara. S, 2004):

Meningkatkan involusi uterus normal kembali ke keadaan sebelum hamil.Mencegah atau meminimalkan komplikasi postpartum.Meningkatkan kenyamanan dan penyembuhan pelvik, jaringan perianal dan perineal.Membantu pemulihan fungsi tubuh normalMeningkatkan pemahaman terhadap perubahan-perubahan fisiologis dan psikologisMemfasilitasi perawatan bayi baru lahir dan perawatan mandiri oleh ibu baru.Meningkatkan keberhasilan integrasi bayi baru lahir ke dalam unit keluarga.Menyokong keterampilan peran orangtua dan pelekatan orangtua bayi.

Fisiologi Maternal Pada Periode Post Partum

Tahapan Masa Post Partum

Periode Immediate Post Partum / kala IV dalam 1 jam s/d 1 hari post partumPeriode Early Post Partum pada minggu pertamaPeriode Late Post Partum minggu kedua sampai minggu keenam post partum

Perubahan fisiologis yang terjadi sangat jelas, walaupun dianggap normal, dimana proses-proses pada kehamilan berjalan terbalik. Perubahan fisiologis yang terjadi antara lain:

Sistem ReproduksiUterus

Proses kembalinya uterus ke keadaan semula sebelum hamil setelah melahirkan disebut involusi. Proses ini dimulai segera setelah plasenta keluar akibat kontraksi otot-otot polos uterus.

Subinvolusi ialah kegagalan uterus untuk kembali pada keadaan tidak hamil. Penyebab subinvolusi yang paling sering ialah tertahannya fragmen plasenta dan infeksi.

Pada primipara tonus uterus meningkat sehingga fundus pada umumnya kencang, relaksasi dan kontraksi yang periodik sering dialami multipara dan bisa menimbulkan nyeri yang bertahan sepanjang masa awal puerperium.

12 jam post partum tinggi fundus uterus (TFU) 1 cm dibawah pusat.Tiap 24 jam TFU turun 1-2 cmHari ke 6 TFU di pertengahan simfisis dan umbilikus Hari ke 9 Uterus tidak dapat dipalpasi dari diding abdomenBerat uterus

> 1 mg setelah melahirkan = 500 gr

> 2 mg setelah melahirkan = 350 gr

> 6 mg s3etelah melahirkan = 50 60 gr

f. Kontraksi

Segera setelah placenta lahir uterus berkontraksi dengan kuat yang bertujuan untuk mengkompresi pembuluh darah di endometrium

After pain

Perasaan nyeri yang berlebihan akibat kontraksi uterus yang intermiten

Lochea

Cairan sekret yang berasal dari cavum uteri dan vagina dalam masa nifas

Jenis lochea : Lochea rubra (Cruenta ): berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel desidua, verniks kaseosa, lanugo, dan mekonium,selama 2 hari post partum.Lochea Sanguinolenta : darah bercampur lendir, hari 3 7 post partum.Lochea serosa : berwarna kuning cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke 7 - 14 post partumLochea alba : cairan putih, setelah 2 minggu

Serviks

Serviks menjadi lunak segera setelah melahirkan. Delapan belas (18) jam postpartum, serviks memendek dan konsistensinya menjadi lebih padat dan kembali kebentuk semula. Serviks setinggi segmen bawah uterus tetap endematosa, tipis dan rapuh selama beberapa hari setelah ibu melahirkan.

Perubahan-perubahan yang terjadi pada serviks ialah segera saat postpartum, bentuk serviks agak menganga seperti corong. Warna serviks sendiri merah kehitam-hitaman karena penuh pembuluh darah.

Vagina

Vulva dan vagina mengalami penekanan serta peregangan yang sangat besar selama proses melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari pertama sesudah proses tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam keadaan kendur. Estrogen pascapartum yang menurun berperan dalam pemisahan mukosa dalam vagina dan hilangnya rugae. Vagina yang semulanya sangat teregang akan kembali secara bertahap ke ukuran sebelum hamil, 6 sampai 8 minggu setelah bayi lahir. Setelah 6 - 8minggu vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae dalam vagina secara berangsur-angsur akan muncul kembali mulai minggu ke-4 sementara labia manjadi lebih menonjol.

Sistem EndokrinHormon plasenta

Selama periode post partum, terjadi perubahan hormon yang besar. Pengeluaran plasenta menyebabkan penurunan signifikan hormon-hormon yang diproduksi organ tersebut.

Placenta lahir --> penurunan hPl, estrogen dan kortisol --> penurunan kadar gula darah secara bermakna.Terjadi peningkatan hormon oksitosin dan prolaktin --> masa laktasiMenstruasi kembali :Ibu menyusui pada minggu ke- 36Ibu tidak menyusui pada minggu ke-12Hormon hipofisis dan fungsi ovarium

Waktu dimulainya ovulasi dan menstruasi pada wanita menyusui dan tidak menyusui berbeda. Kadar prolaktin serum yang tinggi pada wanita menyusui tampaknya berperan dalam menekan ovulasi. Karena kadar follicle-stimulating hormone (FSH) terbukti sama pada wanita menyusui dan tidak menyusui, disimpulkan ovarium tidak berespons terhadap stimulasi FSH ketika prolaktin meningkat (Bowes, 1991).

Sistem UrinariusKomponen Urine

Glikosuria ginjal yang diinduksi oleh kehamilan menghilang. Laktosuria positif pada ibu menyusui merupakan hal yang normal. BUN (blood urea nitrogen), yang meningkat selama masa pascapartum, merupakan akibat otolisis uterus yang berinvolusi.

Diuresis Pascapartum

Diuresis pascapartum yang disebabkan oleh penurunan kadar estrogen, hilangnya peningkatan tekanan vena pada tungkai bawah, dan hilangnya peningkatan volume darah akibat kehamilan, merupakan mekanisme lain tubuh untuk mengatasi kelebihan cairan.

Uretra dan Kandung Kemih

Trauma bisa terjadi pada uretra dan kandung kemih selama melahirkan, yakni sewaktu bayi melewati jalan lahir. Dinding kandung kemih dapat mengalami hiperemis dan edema, seringkali disertai daerah-daerah kecil hemoragi. Kombinasi trauma akibat kelahiran, peningkatan kapasitas kandung kemih setelah bayi lahir, dan efek konduksi anastesi menyebabkan keinginan untuk berkemih menurun.

Sistem lapar PencernaanNafsu makan, motilitas, dan defekasi

Ibu biasanya lapar segera setelah melahirkan, sehingga ia boleh mengkonsumsi makanan ringan. Setelah benar-benar pulih dari efek analgesik, anastesi, dan keletihan ibu merasa sangat lapar.

Secara khas penurunan tonus dan motalitas otot traktus cerna menetap selama waktu singkat setelah bayi lahir. Kelebihan analgesik dan anastesi bisa memperlambat pengembalian tonus dan motalitas ke keadaan normal.

Buang air besar secara spontan bisa tertunda selama dua sampai tiga hari setelah ibu melahirkan. Keadaan ini bisa disebabkan karena tonus otot usus menurun selama proses persalinan dan pada masa awal postpartum, diare sebelum persalinan, edema sebelum melahirkan, kurang makan dan dehidrasi.

Payudara

Ibu Tidak Menyusui

Apabila wanita memilih untuk tidak menyusui dan tidak menggunakan antilaktogenik, kadar prolaktin akan turun dengan cepat. Sekresi dan ekskresi kolostrum menetap selama beberapa hari pertama setelah wanita melahirkan.

Ibu yang Menyusui

Ketika laktasi terbentuk, teraba suatu masa (benjolan), tetapi kantong susu yang terisi berubah posisi dari hari ke hari. Sebelum laktasi dimulai, payudara teraba lunak dan suatu cairan kekuningan, yakni colostrum.

Sistem KardiovaskulerVolume Darah

Penyesuaian pembuluh darah maternal setelah melahirkan berlangsung dramatis dan cepat. Respon wanita dalam menghadapi kehilangan darah selama masa pascapartum dini berbeda dari respon wanita tidak hamil. Tiga perubahan fisiologis pascapartum yang melindungi wanita

Hilangnya sirkulasi uteroplasenta yang mengurangi ukuran pembuluh darah maternal 10% sampai 50%.Hilangnya fungsi endokrin plasenta yang menghilangkan stimulus vasodilatasi.Terjadi mobilisasi air ekstravaskuler yang disimpan selama hamil.

Perubahan volume darah tergantung pada : Jumlah kehilangan darah selama persalinan

Jumlah pengeluaran cairanJumlah cairan yang berpindah ke extravaskuler pada persalinan normal keluarnya darah 400-500 cc dapat ditoleransi. Dan dikatakan kehilangan apabila > 500 cc indikasi post partumKomponen DarahHb dan Ht

Pada 72 jam pertama persalinan terjadi peningkatan Ht dan Penurunan Hb akibat kehilangan sejumlah plasma dan eritrosit

LeukositPada 10-12 jam post partum leukosit meningkat antara 20.000-25.000/mm3 dan meningkat pada 6 hari post partum disertai gejala lain hal ini mengindikasikan terjadinya infeksi puerperiumFaktor KoagulasiFaktor pembekuan dan fibrinogen mengalami peningakatan pada awal setelah persalinanKerusakan pembuluh darah disertai dengan peningkatan factor pembekuan menyebabkan resiko terjadinya tromboemboliPembuluh darahKeluhan varises extremitas dan vulva segera berkurang setelah persalinanKeluhan hemoroid biasanya akan mengganggu kebiasaan BAB ataupun saat duduk. Hal ini memerlukan pengobatan untuk mengurangi keluhanCurah Jantung

Denyut jantung, volume sekuncup, dan curah jantung meningkat sepanjang masa hamil. Segera setelah wanita melahirkan, keadaan ini akan meningkat bahkan lebih tinggi selama 30 sampai 60 menit karena darah yang biasanya melintasi sirkuit uteroplasenta tiba-tiba kembali ke sirkulasi umum.

Cardiac OutputPada kala I + II Cardiac output terus meningkat dan puncaknya pada awal puerperium hal ini diakibat oleh kembalinya darah secara tiba-tiba ke sirkulasi maternal akibat terputusnya sirkulasi uteroplasentalBeberapa jam setelah persalinan cardiac output menurun 50%Cardiac output akan kembali normal setelah 2-3 minggu post partum.

Tanda vital/keadaan

Normal

Penyimpangan

Temperatur

24 Jam pertama post partum dapat meningkat hingga 38o C. Hal ini menjadi penyebab dehidrasi perubahan hormonal dan pembengkakan payudara

Bila 24 jam sampai dengan 2 hari suhu tubuh >38o C kemungkinan disebabkan oleh sepsis, mastitis, endometritis, ifeksi system perkemihan dan system lain.

Nadi

Jam pertama post partum nadi meningkat dikarenakan peningkatan cardiac outuput dan stroke volumeNadi 50-70/menit masih dianggap normal, kembali normal dalam waktu 3 bulan post partum

Nadi cepat : indikasi hypovolemia akibat perdarahan, kecemasan, infeksi dan kelainan jantung

Pernafasan

Segera normal setelah persalinan

Hyperventilasi akibat efek spinal anestesi

Tekanan darah

Mengalami sedikit perubahan terutama pada 48 jam pertama dan dapat terjadi hypotensi ortostatik (pusing segera setelah berdiri)

Hypotensi : indikasi adanya hypovolume akibat perdarahan.

Hypertensi : indikasi adanya gejala sisa pada ibu yang mengalami pre/eklampsia

Tanda-tanda vital

Sistem Neurologi

Perubahan neurologi selama puerperium merupakan kebalikan adaptasi neurologis yang terjadi saat wanita hamil dan disebabkan trauma yang dialami wanita saat bersalin dan melahirkan. Rasa tidak nyaman neurologis yang diinduksi kehamilan akan menghilang setelah wanita melahirkan.

Sistem Muskuloskeletal

Adaptasi sistem muskuloskeletal ibu yang terjadi selama masa hamil berlangsung secara terbalik pada masa postpartum. Adaptasi ini mencakup hal-hal yang membantu relaksasi dan hipermobilitas sendi dan perubahan pusat berat ibu akibat pembesaran rahim.

Sistem Integumen

Klaosma yang muncul pada masa hamil biasanya menghilang saat kehamilan berakhir. Hiperpigmentasi di aerola dan linea nigra tidak menghilang seluruhnya setelah bayi lahir. Pada beberapa wanita, pigmentasi pada daerah tersebut akan menetap. Kulit yang meregang pada payudara, abdomen, paha dan panggul mungkin memudar, tetapi tidak hilang seluruhnya.

Adaptasi Maternal:

Fase DependenFase dimana ibu merasakan kegembiaraan dan selalu ingin membicarakannya kepada orang lainBerlangsung 1 2 hari pertama post partumIbu lebih fokus ke bayi, mengharapkan segala kebutuhannya dipenuhi oleh orang lainFase Dependen MandiriSecara bergantian muncul kebutuhan untuk mendapatkan perawatan dan penerimaan orang lainBerlangsung mulai hari kedua atau ketiga sampai dengan hari ke-10Timbul keinginan untuk mandiri , belajar dan berlatih tentang perawatan bayiMinggu ke -6 / ke-8 ibu mampu menguasai tugas sebagai orang tuaFase InterdependenIbu dan keluarganya bergerak maju sebagi suatu sistem dengan anggota keluarga saling berinteraksiMenciptakan suatu gaya hidup yang melibatkan anak tidak melibatkan anak

Berdasarkan Reva Rubbin:

Taking In PeriodeTerjadi pada hari 1-2 setelah persalinan.Ibu masih pasif dan sangat tergantung, fokus perhatian terhadap tubuhnyaIbu lebih mengingat pengalaman melahirkan dan persalinan yang dialamiKebutuhan tidur meningkat, nafsu makan meningkat. Taking Hold PeriodeBerlangsung 3-4 hari post partumIbu lebih berkonsentrasi pada kemampuannya menerima tanggungjawab sepenuhnya terhadap perawatan bayi.Pada masa ini ibu menjadi sangat sensitif sehingga membutuhkan bimbingan dan dorongan perawat untuk mengatasi kritikan yang dialami ibu. Letting Go PeriodeDialami setelah tiba dirumahIbu menerima tanggung jawab sebagai ibu dan ibu menyadari atau merasa kebutuhan bayi yang sangat tergantung dari kesehatan sebagai ibu.

Adaptasi Psikologi Post Partum

Adaptasi psikologis mencakup beberapa proses, yaitu :Proses adaptasi menjadi orang tua ( Prenting ) Mencakup adanya tanggung jawab terhadap adanya peran baru, penyesuaian hubungan, sikap dan penerimaan terhadap adanya peran baru.Parental Attachment ( kasih sayang orang tua ). Menurut Bowlry , 1958. Bahwa konsep attachment merupakan suatu ikatan yaitu ikatan saling merespon satu sama lain yang berawal dari perilaku bayi yang akan merangsang pada perilaku ibu untuk berbuat sesuatu.Peran orang tua setelah kelahiran anak. Dimulai sejak kehamilan ketika ibu ingin mendapatkan bayi yang sehat dan ayah memberi dukungan pada ibu untuk pertumbuhan dan perkembangan anak dan kecerdasannya saat anak tumbuh menjadi dewasa nanti.Tugas tanggung jawab orang tua. Menerima anak apapun adanya, merasa yakin bahwa bayinya adalah seorang yang memerlukan ketergantungan dan pemeliharaan. Mengetahui kriteria keberhasilan/kegagalan dalam perawatan bayi, memberikan respon yang sesuai terhadap kebutuhan bayi, menetapkan suatu untuk bayi dalam kelompok keluarga, dan menentukan perannya yang paling utama.Bonding attachment. Merupakan keterikatan hubungan ibu dan anak atas dasar kasih sayang yang penting untuk mencapai kesehatan bayi yang optimal. Pada jam pertama kelahiran bayi yang terpenting adalah menyentuh, memeriksa, bicara dengan bayi dan meletakkannya didada.Penyesuaian ibu ( maternal adjusment ) Fase dependen ( taking in ) terjadi pada hari 1 2 post partum, ketergantungan sangat dominan pada ibu. Fase dependen independen ( taking hold ) ketika ibu mulai terbuka untuk belajar perawatan dirinya dan bayi. Fase independen 9 letting go ) ibu dan keluarga berinteraksi sebagai suatu sistem.Penyesuaian ayah. Ayah mulai melibatkan diri dalam perawatan bayi dan merasa bangga dengan peran ayah.Adaptasi sibling. Orang tua harus mampu membagi kasih sayang dan perhatian pada semua anak. Adanya reaksi cemburu seringkali terjadi pada kakaknya, terutama jika bayi menyita waktu dan perhatian.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Post partum atau masa nifas adalah masa pulih kembali seperti sebelum hamil, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, lama masa nifas yaitu 6-8 minggu. Untuk itu, ibu harus mengetahui segala perubahan yang terjadi pada dirinya baik secara fisik mapupun psikologis, peran perawat sangat penting dalam memberikan asuhan keperawatan serta pendidikan pada ibu terkait dengan kondisinya serta membantu dalam proses penyembuhan kondisi ibu.

Saran

Makalah ini masih jauh dari sempurna tentunya penyusun berharap kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun dan penyusun berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam proses pembelajaran di Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura.

DAFTAR PUSTAKA

Bobak,dkk. 2004. Keperawatan maternitas. Jakarta : EGC.

Hamilton, C.Mary. 1995. Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC.

Johnson & Taylor, 2005. Buku Ajar Praktik Kebidanan. Jakarta : EGC.

Kumala, Poppy. Et. Al. 2004. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta : EGC.

Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius.

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC.

Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Sylvia, dkk. 2006. Patofisiologi edisi 6. Jakarta : EGC.