materi kpjm

Upload: rosa-lia-fatmawati

Post on 15-Jul-2015

307 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Penerapan Kerangka Pengeluaran Jangka menengah (KPJM)

L/O/G/O

Pokok Bahasan

Dasar Hukum Definisi dan Tujuan KPJM Kerangka konseptual KPJM Langkah-langkah Penerapan KPJM Kaitan PBK dan KPJM

Definisi dan Tujuan KPJMDefinisi Pendekatan penganggaran berdasarkan kebijakan , dengan pengambilan keputusan terhadap kebijakan tersebut dilakukan dengan perspektif lebih dari satu tahun anggaran, dengan mempertimbangkan implikasi biaya keputusan yang bersangkutan pada tahun berikutnya yang dituangkan dalam prakiraan maju Tujuan KPJM bertujuan untuk menciptakan kesinambungan fiskal dan anggaran yang berkelanjutan dengan adanya proses perencanaan dengan kerangka jangka panjang. Penerapan KPJM juga memberikan kemudahan bagi perencanaan anggaran dalam menyusunan anggaran tiap tahun.

Ilustrasi Penerapan KPJMTA 2011 PROGRAMRp = (Output-1)+ (Output-2)+ (Output-3)

TA 2012 PROGRAMRp = (Output-1)+ (Output-2)

KEGIATAN

KEGIATAN

Output 1Komponen Input-1 Komponen Input-2 Komponen Input-3

Output 2Komponen Input-1

Output 3Komponen Input-1 Komponen Input-2

Output 1Komponen Input-1 Komponen Input-2 Komponen Input-3

Output 2Komponen Input-1 Komponen Input-2 Komponen Input-3

Output 3Komponen Input-1 Komponen Input-2 Komponen Input-3

Komponen Input-2

Komponen Input-3

Kerangka Konseptual KPJM

Kerangka Konseptual KPJM: 1. Penerapan sistem anggaran Bergulir (Rolling Buget) 2. Adanya Angka Dasar (Baseline) 3. Penetapan Parameter 4. Mekanisme Penyesuaian Angka Dasar 5. Mekanisme Pengajuan Inisiatif Baru

Kerangka Konseptual KPJM (Lanj..1)Anggaran Bergulir

Merupakan paradigma baru penganggaran yang memperhitungkan anggaran tahun sebelumnya (historical budgetary allocation) sehingga terjadi kesinambungan dalam proses penganggaran (Continuous Budgeting).

Kerangka Konseptual KPJM (Lanj..2)Angka DasarAngka Dasar merupakan indikasi pagu prakiraan maju dari Kegiatan-kegiatan yang berulang dan/atau kegiatan-kegiatan tahun jamak berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan dan menjadi acuan penyusunan Pagu Indikatif dari tahun anggaran yang direncanakan yang dibuat ketika menyusun anggaran (PMK 93/PMK.02/2011)

Kerangka Konseptual KPJM (Lanj..2)Angka DasarJumlah Total Biaya yg dibutuhkan untuk melaksanakan kebijakan pemerintah pd saat tahun anggaran berjalan dan tahun2 anggaran berikutnya sesuai dengan target waktu penyelesaian kebijakan yg ditetapkan pemerintah (Buku Pedoman Reformasi Perencanaan dan Penganggaran). Misal implementasi kebijakan modernisasi kantor pajak th 2008, 2009,2010 dan 2011

1. Konsep Dasar ...1)Arti penting dengan adanya KPJM adalah estimasi anggaran untuk tahun 2012 dihitung berdasarkan angka prakiraan maju yang telah disusun pada tahun anggaran 2011.

APBN 2011 TA 2011 100 PM 1 2012 110 PM 2 2013 120

APBN 2012 TA 2012 110 PM1 2013 120 PM 2 2014 130 PM 3 2015 140

9

1. Konsep Dasar ...2)

y Pagu Indikatif TA 2012 disusun berdasarkan Prakiraan Maju TA 2012 yang telah disusun pada APBN TA 2011. y Formula penghitungan Pagu Indikatif TA 2012 dilakukan sebagai berikut :Prakiraan Maju TA 2012 (dari APBN TA 2011) Penyesuaia n baseline

Inisiati f Baru

Pagu Indikat if TA 2012

10

Kerangka Konseptual KPJM (Lanj..3)Penetapan ParameterParameter adalah nilai-nilai berupa keterangan atau informasi yang digunakan sebagai acuan untuk memberikan batas-batas dari suatu sistem

1. Parameter EkonomiMerupakan asumsi-asumsi yangterdapat dalam APBN yaitu Pertumbuhan PDB, Inflasi, Nilai Tukar Rupiah, SBI 3 Bulanan, Harga Minyak Internasional, Lifting minyak Indonesia

2. Parameter Non-ekonomiMerupakan parameter spesifik yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah

Kerangka Konseptual KPJM (Lanj..4)Penyesuaian Angka Dasar Penyesuaian terhadap angka dasar diperlukan bagi kesinambungan implemenasi kebijakan yang ditetapkan untuk dilanjutkan pada tahun anggaran berikutnya. Mekanisme penyesuaian dilakukan dengan parameter-parameter yang telah ditetapkan.

2. Penyesuaian Baseline ...1)Penyesuaian Baseline dilakukan dengan 3 alasan utama : 1. Adanya perubahan Parameter ekonomi, contohnya perubahan asumsi untuk Inflasi. 2. Adanya perubahan Parameter non-ekonomi, biasanya dapat berupa: a. Pengurangan volume output dan pagu anggarannya karena volume output yang ditargetkan tidak mungkin dapat dicapai (volume output untuk prioritas nasional biasanya tidak berubah); b. Penambahan volume output tanpa penambahan pagu anggaran Kegiatan (dari hasil optimalisasi); atau c. Pengurangan pagu anggaran karena rendahnya penyerapan pada tahun sebelumnya tetapi volume output tetap (penerapan reward and punishment). 3. Penyusunan Prakiraan Maju untuk TA berikutnya.13

2. Penyesuaian Baseline ...2)Perhatian utama dalam penyesuaian baseline adalah: 1. Hanya perubahan Parameter Ekonomi yang dapat meng-akibatkan bertambahnya pagu anggaran Kegiatan. y 2. Dampak dari perubahan Parameter Ekonomi dihitung melalui sistem aplikasi.

Penyesuaian Parameter Non-Ekonomi tidak boleh menambah pagu anggaran Kegiatan (yang diperbolehkan hanya mengubah volume output atau mengurangi pagu anggaran). Penambahan pagu anggaran Kegiatan diluar perubahan Parameter Ekonomi, dihitung sebagai Inisiatif Baru.

3.

14

2. Penyesuaian Baseline ...3)Contoh 1 : Penyesuaian baseline - Parameter Ekonomiy Prakiraan maju (baseline) dari APBN TA 2011, asumsi inflasi 5.3% 2011 2012 2013150.0 150.0 150.0 10.0 100.0 50.0 165.7 165.7 165.7 12.0 102.5 63.2 182.7 182.7 182.7 14.0 105.1 77.6

Program 1 Kegiatan 1 Output 1 Output 1 volume Komponen 1 (gaji) Komponen 2

y

Asumsi inflasi naik menjadi 6%:2011 150.0 150.0 150.0 10.0 100.0 50.0 2012 166.1 166.1 166.1 12.0 102.5 63.6 2013 183.7 183.7 183.7 14.0 105.1 78.7

Program 1 Kegiatan 1 Output 1 Output 1 volume Komponen 1 (gaji) Komponen 2

y

Note: index untuk gaji tetap sebesar 2.5%15

2. Penyesuaian Baseline ...4)Contoh 2 : Penyesuaian baseline - Parameter NonEkonomi (berdasarkan pada Contoh 1)y y Jika diasumsikan pada TA 2010 penyerapan anggarannya hanya sebesar 80%. Setelah adanya penyesuaian Inflasi, kita perlu mengurangi pagu TA 2011 sebesar 20% (dari Rp.50 juta menjadi Rp.40 juta), dan berimplikasi thd Prakiraan Maju :2011 140.0 140.0 140.0 10.0 100.0 40.0 2012 153.4 153.4 153.4 12.0 102.5 50.9 2013 168.0 168.0 168.0 14.0 105.1 62.9

Program 1 Kegiatan 1 Output 1 Output1 volume Komponen 1 (gaji) Komponen 2

y y

Setiap tahun dikurangi sesuai pengurangan pada TA 2011. Catatan : Pagu anggaran telah dikurangi tetapi volume keluaran tetap sama.

2. Penyesuaian Baseline ...5)Contoh 3: Penyusunan Prakiraan Maju TA berikutnya (berdsrkan pada Contoh 2)y Untuk Komponen yang dinyatakan on-going, kita perlu menghitung Prakiraan Maju untuk TA berikutnya (2014 dan 2015) Penghitungan Prakiraan Maju dilakukan dengan menggunakan asumsi volume output dan tingkat Inflasi sama dengan kondisi untuk TA 2011.

y

Program 1 Kegiatan 1 Output 1 Output 1 volume Komponen 1 (gaji) Komponen 2

2011 140.0 140.0 140.0 10.0 100.0 40.0

2012 153.4 153.4 153.4 12.0 102.5 50.9

2013 168.0 168.0 168.0 14.0 105.1 62.9

2014 174.4 174.4 174.4 14.0 107.7 66.7

2015 181.1 181.1 181.1 14.0 110.4 70.7

17

Kerangka Konseptual KPJM (Lanj..5)Mekanisme Inisiatif BaruKebijakan baru atau perubahan kebijakan berjalan yang menyebabkan adanya konsekuensi anggaran, baik pada anggaran baseline maupun anggaran ke depan. Inisiatif Baru dapat berupa : Penambahan Program (Fokus Prioritas)/Outcome/Kegiatan/Output baru, Penambahan Volume Target, atau Percepatan Pencapaian Target.

- Memberikan Fleksibilitas Pada Sistem Perencanaan dan Penganggaran - Menjaga Konsistensi Pencapaian Tujuan Pembangunan Nasional - Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas - Melakukan Efisiensi

DEFINISI LANDASAN KONSEPTUALtetap menjaga akuntabilitas

INISIATIF BARU

TUJUAN SYARAT PENGAJUAN INISIATIF BARU

- fleksibilitas dalam perencanaan dengan- Perencanaan berorientasi pada arah kebijakan - Penerapan prinsip tata kelola yang baik (transparansi dan akuntabilitas - Berorientasi pada pencapaian kinerja

Semua Inisiatif Baru harus sesuai dengan Arah Kebijakan & Prioritas Pembangunan Nasional yang ditetapkan Presiden (di awal tahun berjalan)

INISIATIF BARU DALAM PENERAPAN KPJMTahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4

KFJM

Dana Cadangan (mengamankan baseline)

Total Anggaran Baseline

KPJM

Dana Cadangan APBN

Ketersediaan Anggaran

19

Penerapan KPJM pada proses penganggaran menghasilkan: 1. Kerangka Fiskal Jangka Menengah (KFJM) 2. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM) 3. Dana cadangan baseline (termasuk dana cadangan APBN)

3. Menambahkan Inisiatif Baru ke dalam Baseliney Ketika penyesuaian baseline telah selesai dilaksanakan, terhadap usulan Inisiatif Baru yang telah disetujui ditambahkan ke dalam baseline untuk penyusunan Pagu Indikatif. Contoh 4: Menambah output baru (berdasarkan pd contoh 3) Output 2, merupakan output baru ditambahkan ke dalam baseline yang telah disesuaikan:2011 140.0 140.0 140.0 10.0 100.0 40.0 0 0 0 2012 179.9 179.9 153.4 12.0 102.5 50.9 26.5 5.0 26.5 2013 196.1 196.1 168.0 14.0 105.1 62.9 28.1 5.0 28.1 2014 204.2 204.2 174.4 14.0 107.7 66.7 29.8 5.0 29.8 2015 212.6 212.6 181.1 14.0 110.4 70.7 31.6 5.0 31.6

y

Program 1 Kegiatan 1 Output 1 Output 1 volume Komponen 1 (gaji) Komponen 2 Output 2 Output 2 volume Komponen 1

y

Catatan : Output 2 (new initiative) dimulai pada TA 2012.20

4. Menghitung Anggaran Inisiatif Baru ...1)

y

Setelah penyesuaian baseline selesai dilaksanakan, kita dapat menghitung berapa sisa pagu anggaran yang dapat digunakan untuk mendanai Inisiatif Baru. Selanjutnya kita akan menghitung kebutuhan anggaran dari Inisiatif Baru. Proses penghitungannya sebagai berikut: 1. Mengacu pada tujuan dari proposal yang diajukan; 2. Tetapkan output mana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan jumlah volumenya; 3. Tetapkan output mana yang bersifat on-going/nonon-going; 4. Tetapkan Komponen mana yang dibutuhkan untuk menghasilkan output; 5. Tetapkan Komponen mana yang bersifat ongoing/non-on-going.

y

21

4. Menghitung Anggaran Inisiatif Baru ...2)y Untuk Pagu Indikatif TA 2012, penghitungan anggaran untuk setiap Komponen menggunakan SBU tahun 2011. Indeks Inflasi untuk TA 2012 dapat digunakan untuk menye-suaikan besaran SBU dalam menghitung kebutuhan anggaran tahun 2012 dan Prakiraan Maju tahun berikutnya. Walaupun SBU yang digunakan mengacu pada SBU tahun 2011, melalui penyesuaian indeks inflasi, unit cost yang digunakan telah mengikuti harga untuk tahun 2012. Dengan demikian, hasil perhitungan yang dilakukan dapat memberikan gambaran indikasi kebutuhan anggaran untuk Inisiatif Baru dalam Pagu Indikatif TA 2012. Besaran untuk SBU tahun 2012 yang sebenarnya akan disesuaikan pada saat penyusunan RKA-K/L TA 2012.

y

y

y

4. Menghitung Anggaran Inisiatif Baru ...3)y Contoh 5: Rincian perhitungan anggaran Inisiatif Baru. y Berdasarkan pada Contoh 4, diasumsikan terdapat lagi Inisiatif Baru berupa Output 3 (New Initiative 2). y Output 3 rinciannya sbb: Output bersifat on-going; Memiliki 1 Komponen; Komponen bersifat on-going; Komponen merupakan komponen Utama; Komponen dihitung menggunakan indeks. y Slide berikutnya menunjukan bagaimana kita menghitung kebutuhan anggaran dari Inisiatif Baru dimaksud.

Langkah-langkah Penerapan KPJM (Lanj..1) Evaluasi Kebijakan Berjalan 2. Review Angka Dasar: Perbaikan Angka DasarUntuk Memperbaiki kesalahan-kesalahan yang bersifat administratif ketika menyusun Angka Dasar baik pada tingkat Output maupun pada tingkat Komponen

Penyesuaian Angka DasarPenyesuaian Angka Dasar merupakan proses menjadikan Angka Dasar yang telah disusun pada tahun sebelum tahun yang direncanakan (misal tahun 2011) sesuai dengan asumsi-asumsi atau parameter yang akan terjadi pada tahun yang direncanakan (misal tahun 2012).

Memperbaiki Angka Dasar (1) Alasan utama untuk memperbaiki angka dasar antara lain: K/L melakukan kesalahan ketika mencantumkan Volume Output pada Prakiraan Maju; K/L salah dalam mengklasifikasikan berhenti atau berlanjut untuk Output atau komponen; K/L salah dalam mengklasifikasikan komponen utama atau pendukung; K/L terlalu detail dalam mengelompokan output, sehinga jumlah output dari suatu K/L terlalu banyak; K/L mendefenisikan output terlalu luas yang selanjutnya dibagi menjadi beberapa sub output yang seharusnya dapat menjadi output tersendiri; Nomenklatur output K/L tidak mencerminkan barang atau jasa; Pada level komponen, K/L perlu memunculkan komponen baru atau menghapus komponen yang tidak dibutuhkan; dan/atau K/L perlu melakukan penajaman perumusan komponen.

Memperbaiki Angka Dasar (2)Perbaikan Pada Level Output

1) 2) 3) 4) 5)

Perbaikan Kesalahan Klasifikasi output berhenti atau berlanjut. Penggabungan output. Pembentukan output baru dari output yang terlalu luas. Penyesuaian nomenklatur output. Perbaikan kesalahan dalam pencantuman Volume Output.

Perbaikan Pada Level Komponen

1) 2) 3) 4) 5)

Penajaman Perumusan Komponen. Memunculkan Komponen Baru. Menghapus Komponen. Perbaikan Kesalahan-kesalahan Berhenti atau Berlanjut Perbaikan Kesalahan Klasifikasi komponen Utama dan Pendukung

Contoh evaluasi Perbaikan Angka Dasar Cek klasifikasi utama danpendukung

Cek Indeksasi

Cek klasifikasi Berhenti atau berlanjut

Perbaikan Angka DasarPerhatian untuk Klasifikasi berhenti:Proyek jangka pendek atau proyek dengan waktu yang terbatas, seperti pembangunan gedung baru; atau Proyek yang didanai oleh Hutang atau pembiayaan oleh donor lainnya, dan tidak ada persetujuan untuk meneruskan pembiayaan tersebut. Perhatian untuk komponen utama dan pendukung:1. Komponen Utama merupakan komponen pembiayaan langsung dari pelaksanaan suatu kebijakan/output layanan birokrasi/publik satker. 2. Komponen Pendukung merupakan

komponen-komponen, pembiayaan yang digunakan dalam rangka menjalankan dan mengelola dengan output kebijakan/layanan prioritas/layanan yang akan birokrasi/publik satker; dan harus relevan birokrasi/publik diimplementasikan.

Perbaikan Angka DasarIndeksasi komponen utama Yang harus diindeks: jika harga diperkirakan akan meningkat pada masa depan dan tambahan dana dibutuhkan untuk menghasilkan output tersebut atau komponen tersebut dipengaruhi oleh harga pasar (inflasi) Yang tidak diindeks: Biaya-biaya yang ditentukan oleh pemerintah dan biasanya membutuhkan keputusan pemerintah/kementerian untuk merubah. Biaya-biaya tersebut berhubungan dengan bantuan sosial atau pinjaman.

Contoh evaluasi Perbaikan Angka Dasar

Perbaikan Pada Level Output dan komponen

Penyesuaian Angka DasarPenyesuaian Parameter Ekonomi Penyesuaian dengan asumsi-asumsi ekonomi yang ada dalam APBN, namun dalam penerapan KPJM saat ini asumsi yang digunakan adalah inflasi.1. Penyesuaian perhitungan belanja pegawai disesuaikan dengan perubahan database kepegawaian. 2. Penambahan atau pengurangan Volume Output. 3. Pengurangan anggaran. 4. Pengurangan target volume output dan anggaran. 5. Realokasi anggaran dan target Output serta pagu K/L. 6. Memindahkan target Volume Output ke masa depan.

Penyesuaian Parameter Nonekonomi

Membuat Prakiraan Maju Baru

Prposes penyesuaian Angka Dasar termasuk menambahkan prakiraan maju baru kedalam angka dasar (Tahun yang direncanakan ditambah 3 prakiraan maju)

Penyusunan PrioritasPenyusunan prioritas berkaitan dengan pengusulan inisiatif baru yang akan dilaksanakan oleh K/L. terdapat 3 jenis prioritas yang akan mempengaruhi pengalokasi anggaran oleh K/L

1. Prioritas Nasional dan Prioritas Bidang 2. Prioritas K/L 3. Non-Prioritas

Menambahkan Inisiatif Baru (1)Iniasiatif baru disusun oleh K/L berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan berjalan yang diselaraskan dengan arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional Prakiraan Maju Tahun XPerbaikan dan Penyesuaian

Berdasarkan Evaluasi program dan kegiatan berjalan yang diselaraskan dengan arah kebijakan dan proritas pembangunan nasional

Angka dasar Tahun X

Inisiatif Baru Tahun X

Anggaran Tahun X

Menambahkan Inisiatif Baru (3)PENUANGAN INISIATIF BARU : Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengalokasian Inisiatif Baru : 1. Alokasi anggaran Inisiatif baru berdasarkan proposal anggaran Inisiatif baru yang telah disetujui oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan; Mengacu pada tujuan dari proposal yang diajukan. Tujuan yang terdapat dalam proposal mengacu atau harus sesuai dengan Arah Kebijakan dan Prioritas Pembangunan Nasional yang ditetapkan Presiden (di awal tahun berjalan). Tujuan tersebut juga menginformasikan mengenai rincian informasi kinerja dan rincian anggaran secara jelas, spesifik, dan terukur; Menetapkan Output mana yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan jumlah volumenya; Menetapkan Output mana yang bersifat on-going/non-on-going; Menetapkan Komponen mana yang dibutuhkan untuk menghasilkan output; Menetapkan Komponen mana yang bersifat on-going/non-ongoing.

2.

3. 4. 5. 6.

Kaitan PBK dan KPJMPBK merupakan pendekatan penganggaran yang menetapkan alokasi anggaran dengan berdasarkan kinerja yang akan dicapai dan untuk keberlajutan proses pengalokasian anggaran diwadahi dengan pendekatan KPJM

P B K

200X Program Kegiatan Output IKU IKK

200X+1

200X+2

200X+3

KPJM

Referensi1. Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. 2. PP Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan RKA-K/L 3. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas No.1 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penyusunan Inisiatif Baru. 4. PMK Nomor 93/PMK.02/2011 tentang Tata Cara Penyusunan dan Penelaahan RKA-K/L 5. Reformsi Sistem Penganggaran, DJA Kementeriaan Keuangan RI 6. Pedoman Reformasi Perencanaan dan Penganggaran, Kementerian Keuangan R.I dan Bappenas