materi bimtek laboran tkj_edit

Upload: supiyandir

Post on 03-Nov-2015

89 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

TKJ Laboran

TRANSCRIPT

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 1

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    I. PENDAHULUAN

    A. Defenisi Bengkel

    Laboratorium/Bengkel Pendidikan adalah sarana dan tempat untuk mendukung proses pembelajaran siswa melalui kegiatan pengembangan pemahaman, keterampilan, dan inovasi bidang ilmu sesuai dengan bidang pekerjaan yang ada pada program studi keahlian. Laboratorium komputer termasuk didalamnya bengkel studio, atau dikenal juga dengan general shop/training station, yang didalamnya dilakukan kegiatan pengujian dan penelitian, latihan bekerja. Bengkel adalah sarana tempat pendukung kegiatan pelatihan dan peningkatan keterampilan, dalam rangka pengembangan pemahaman dan keterampilan sesuai dengan bidang keahlian. Studio adalah sarana dan tempat pelatihan keterampilan dalam tempat merencana, mendesain, dan merancang produk tertentu.

    B. Fungsi Laboratorium/Bengkel SMK Fungsi laboratorium seperti yang tercantum dalam peraturan pemerintah nomor 5 tahun 1990 pasal 27 yaitu bahwa laboratorium merupakan sarana penunjang jurusan dalam pembelajaran IPTEKS tertentu sesuai program studi yang bersangkutan. Laboratorium/ bengkel merupakan tempat pengamatan, percobaan, latihan dan pengujian konsep pengetahuan dan teknologi. Kegiatan dan penelitian bidang teknologi dan kejuruan pada umunya dilakukan melalui eksprimen atau pengujian-pengujian terhadap teori hasil rekayasa. Teori- teori yang ditemukan perlu diuji coba dan diterapkan melalui rancang bangun teknologi. Laboratorium dan studio diperlukan untuk menunjang temuan, inovasi, rekayasa dan rancang bangun teknologi tertentu. Berikut diberikan contoh jenis dan fungsi laboratorium yang ada di SMK. NO Lab Fungsi 1. Media pendidikan Mendukung kemampuan menggunakan teknik-teknik

    pengelolaan dan pembuatan media pembelajaran bidang teknologi dan kejuruan.

    2. Fisika Mendukung kemampuan memahami dan menerapkan pengetahuan sains dan teknik

    3 Studio gambar Mendukung kemampuan menggunakan teknik-teknik, keterampilan dan peralatan gambar yang diperlukan untuk pekerjaan gambar.

    4. Bengkel kerja Mendukung kemampuan menggunakan teknik-teknik, keterampilan dan peralatan kerja kayu yang diperlukan untuk pekerjaan teknik konstruksi.

    Dst.

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 2

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    C. Struktur Organisasi Laboratorium/ bengkel

    Struktur organsisi laboratorium berbentuk organisasi garis, pembagaian tugas dan wewenang cukup jelas. Pendelegasian wewenang dan jalur komando langsung pada setiap bagian di bawahnya berdasarkan hierarki.

    (.....bahan diskusi kelas......)

    Personalia Pengelola Laboratorium/ bengkel

    Ketua jurusan adalah unsur pelaksana dan pengembang akademik di bawah kasek.Tugas ketua jurusan adalah mengkoordinasi pelaksanaan PBM. Tugas ketua Program studi adalah unsur pelaksana dan pengembang PBM program studi. Tugas ketua program studi adalah melaksanakan dan mengembangkan PBM dalam satu dispilin keilmuan tertentu. Ketua laboratorium adalah unsur pelaksana dan pengembang PBM laboratorium/bengkel yang ada pada program studi. Tugas Ketua laboratorium adalah mengkoordinasikan dan mengembangkan fungsi laboratorium/bengkel untuk kegiatan dan pembelajaran. Laboran/teknisi adalah unsur pelaksana dan pembantu ketua laboratorium/bengkel yang ada program studi. Tugas laboran adalah membantu ketua laboratorium/bengkel dalam mengkordinaskian dan mengembangkan fungsi laboratorium/bengkel untuk kegiatan pembelajaran.

    D. Tugas Teknisi Bengkel Laboratorium

    1. Perencanaan Peralatan dan Bahan Laboratorium

    a. Perencanaan Kebutuhan Peralatan

    Kebutuhan peralatan dan bahan laboratorium/ bengkel ditentukan berdasarkan kurikulum standar kompetensi nasional dibidang keahlian, pengkajian jenis dan bentuk fisik alat, alir kerja kegiatan praktik, alokasi jam alat dioperasikan, jumlah pemakai, dan faktor guna alat. Jenis peralatan laboratorium/ bengkel dibedakan dalam dua kategori, peralatan bengkel dan peralatan laboratotorium, peralatan bengkel difungsikan untuk mendukung pembelajaran keterampilan menuju penguasaan kompetensi tertentu. Peralatan laboratorium berfungsi sebagai media demonstrasi pembelajaran pengukuran atau testing bahan atau struktur, tuntutan kompetensi lebih pada cara operasional peralatan. Jenis peralatan belajar ditentukan oleh : (1) jenis kompetensi diklat, dan (2) jenis kegiatan pembelajaran.

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 3

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    Jenis peralatan diklat terdiri dari : (1) alat utama (working station) , tunggal dan ganda., (2) alat penunjang (alat bantu) dan (3) alat kelengkapan. Jenis peralatan utama diklat dibedakan menjadi tiga, (1) working tool box/ set, berupa alat tangan, harus dimiliki oleh setiap siswa selama praktik, (2) working station tunggal, dimiliki oleh setiap student place dan (3) working station ganda, dimiliki oleh setiap kelompok student place. Jumlah alat dihitung berdasarkan : (1) jenis peralatan praktik yang dibutuhkan, (2) jumlah kelompok belajar (student place), (3) alokasi waktu untuk mencapai kompetensi, (4) alokasi jam alat dioperasikan dan (5) faktor guna alat (efesiensi). Efesiensi penggunaan alat pada umunya diambil 100%, rumus perhitungannya yaitu :

    Keterangan: Alt = kebutuhan alat( jumlah)

    Alt (a)= kebutuhan alat (a) STP= student place

    JAD= jam alat diopersikan RGK = regu kerja (A-z) kode masing-masing alat

    Contoh analisis peralatan ( working station ganda ) praktik Instalasi Jaringan Komputer Lokal:

    Jumlah regu kerja 4 kelompok ( dari jumlah 16 per siswa per rombongan belajar). Macam alat dan jam operasi:

    a) Crimping Tool : 2 jam b) Tester Kabel : 1 jam c) Switch : 1 jam d) Hub : 1 jam e) Router : 1 jam f) Access Point : 2 jam

    Jumlah jam penggunaan alat (a) sampai (f) = 8 jam 4 x 2 8

    4 x 1 8

    Dst. Untuk jumlah alat n

    Jumlah Crimping Tool (alat a) = = 1 unit

    Jumlah Crimping Tool (alat a) = = 0,5 unit, dibulatkan = 1

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 4

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    Jenis dan jumlah peralatan diklat dirangkum dalam format berikut: Jenis dan jumlah peralatan Jurusan : Lab/ bengkel : Kapasitas :

    No Nama alat Jenis peralatan Jumlah

    Siswa per Alat Jumlah

    Alat (unit) Utama Penunjang Pelengkap 1 2 3 4 5 6 7 1 Crimping Tool 16 1 2 Tester Kabel 16 1 3 Switch 16 1 4 Hub 16 1 5 Router 16 1 6 Access Point 16 1 Dst

    Pengusulan pengadaan peralatan yang diperlukan untuk mendukung praktik dibuat dalam bentuk proposal. Proposal kebutuhan peralatan untuk memperoleh hibah dibuat lengkap, mencakup rasional, tujuan, manfaat, dampak, penanggungjawab dan spesifikasi teknis alat. Untuk proposal pengadaan rutin yang dilelangkan, proposal cukup pada spesifikasi teknis alat. Spesifikasi teknis alat tidak boleh menyebut label dagang. Spesifikasi merupakan uraian kapasitas, pengukuran, dan rangkaian komponen peralatan.

    Contoh format usulan pengadaan alat seperti format berikut:

    Usulan Kebutuhan Alat Jurusan : Lab/Bengkel :

    No Nama alat Spesifikasi Teknis Fungsi Kuantitas Harga

    Satuan Jumlah 1 Crimping Tool 4 pin, 6 pin, 8 pin Mengcrimping konektor 5

    2

    Kabel Tester

    EIA/TIA 568 A, EIA/TIA 568 B, AT & T 258 A 10 Base-T Token Ring TP-PMD usco

    Mengukur koneksitas kabel yang telah dicrimping

    5

    3 Dst.

    b. Perencanaan Kebutuhan bahan

    Kebutuhan bahan praktik laboratorium/ bengkel ditentukan berdasar kurikulum, standar kompetensi nasional bidang keahlian, alokasi jam, jumlah pemakai, dan faktor guna bahan. Jenis bahan praktik dibedakan dalam dua kategori , bahan sekali pakai dan bahan yang dapat dipakai berulang.

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 5

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    Usulan kebutuhan Bahan Jurusan : Lab/ Bengkel :

    No Nama Bahan Spesifikasi Teknis Fungsi Kuantitas Harga

    Satuan Jumlah

    1

    Kabel UTP

    10 Base T, cat 5 dan 6

    Praktik membuat kabel jaringan

    200 m

    2

    Konektor

    RJ 45

    Praktik membuat kabel jaringan

    200 buah

    3

    Dst.

    2. Penataan Laboratorium/Bengkel

    a. Tujuan Tata Letak bengkel/laboratorium Penataan peralatan di bengkel bertujuan untuk mendapatkan suatu keuntungan yang maksimal dengan cara mengatur peralatan/penempatan semua fasilitas pada tempat/lokasi yang strategis dan posisi yang terbaik sehingga dapat mencapai pemanfaatan yang berimbang dari faktor-faktor manusia, bahan, peralatan/mesin dan pendanaan akan merupakan sesuatu yang sangat dominan dan selalu harus menjadi perhatian dalam menyelenggarakan suatu kegiatan, tidak terkecuali dalam kegiatan penataan dengan maksud agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan perkataan lain bahwa penataan peralatan dalam bengkel, laboratorium merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kelancaran di dalam berproduksi dalam hal ini adalah kelancaran kegiatan Belajar Mengajar. Lebih terinci lagi bahwa penataan memiliki tujuan sebagai berikut : 1) Mengurangi hambatan dalam upaya melaksanakan suatu pekerjaan yang menjadi

    tanggung jawabnya 2) Memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pekerja/operator 3) Memaksimalkan penggunaan peralatan 4) Memberikan hasil yang maksimal dengan pendanaan yang minimal 5) Mempermudah pengawasan

    b. Prinsip-prinsip penataan bengkel/laboratorium Banyak diantara para pengelola bengkel/laboratorium yang melaksanakan penataan bengkelnya di sekolah, mengabaikan prinsip prinsip penting penataan bengkel, dan menganggapnya tidak begitu penting untuk diperhatikan.

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 6

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    Beberapa prinsip penataan yang sering terabaikan diantaranya : 1) Anak anak yang melakukan kegiatan sama sekali jangan diberikan keleluasaan

    mencampuri kegiatan anak yang lainnya yang juga sedang melaksanakan kegiatan, terkecuali diinstruksikan oleh guru prakteknya seperti kerja berkelompok.

    2) Alur lalu lintas di dalam bengkel harus ditentukan sejalan dengan pelaksanaan perencanaan tata letak peralatan.

    3) Peralatan harus disusun dan diatur dengan berpedoman pada aturan- aturan keselamatan/kesehatan kerja dan dapat memperlancar lalu lintas barang.

    4) Daerah bengkel/laboratorium yang gelap dapat digunakan, tapi hanya untuk tujuan-tujuan tertentu yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar praktek/materi pelajaran praktek.

    Peralatan yang ditata di bengkel, laboratorium meliputi alat-alat utama, alat-alat kelengkapan, alat-alat penunjang, bahan praktek dan sebagainya. Penyusunan tata letak peralatan tidak ada ketentuan yang baku, tapi disarankan agar hal-hal berikut diperhatikan : 1) Memberikan kemudahan untuk bergerak 2) Menjamin keselamatan kerja 3) Memberikan peluang untuk pemeliharaan 4) Memanfaatkan penerangan alami semaksimal mungkin 5) Peralatan atau mesin terlihat rapi dalam penataan letak peralatan atau mesin ada

    beberapa sistem antara lain penataan berdasarkan alur proses kerja atau pengerjaan suatu jenis pearalatan

    6) Penataan berdasarkan jenis, ukuran, maupun keseragaman peralatan Disamping itu penempatan ruang alat (tool room) agar mudah dan dekat dijangkau dari segala penjuru bengkel, laboratorium , misalnya tool room agak ditengah-tengah bengkel, laboratorium, demikian juga gudang bahan perlu ditempatkan dilokasi yang aman tetapi mudah dijangkau.

    3. Pelayanan Kegiatan Pengembangan SDM Guru

    Pelayanan kegiatan pengembangan SDM guru di laboratorium/bengkel merupakan bagian dari fungsi manajemen penyelenggaraan. Dalam buku standar layanan minimal laboratorium/bengkel disebutkan bahwa pekerjaan pengelolaan laboratorium/bengkel meliputi dua hal, yaitu pengelolaan program pemberajaran, dan , pengelolaan tata laksana laboratorium/bengkel. Beberapa kegiatan tersebut adalah;

    a. Persiapan PBM Praktikum Persiapan PBM yang dilakukan oleh laboran adalah menyiapkan bahan

    instruksional dan pendukungnya. secara umum beberapa kegiatan persiapan tersebut adalah menyiapkan job sheet, media yang digunakan, lembar kehadiran, pretest laboratoriuml bengkel, peralatan dan ruang kerja secara keseluruhan.

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 7

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    1) Menyiapkan Job Sheet Job sheet atau lembar kerja adalah panduan informasi dan tugas yang

    harus dilaksanakan oleh siswa. Setiap judul percobaan dikemas dalam bentuk job sheet. Informasi yang dibutuhkan dalam job sheet adalah tujuan dan ringkasan teori beserta formula atau rumus-rumus yang digunakan dalam percobaan. Selain itu disertakan pula prosedur pelaksanaan praktikum dan tugas yang harus dikerjakan sebagai ukuran penyelesaian praktik yang sesuai dengan juduI praktikumnya. Contoh job sheet dapat dilihat pada lampiran.

    Teknisi laboratorium/bengkel atau laboran mempunyai tugas untuk menyiapkan ketersediaan job sheet secara keseluruhan dan membagi dalam setiap judul praktikum sesuai semester yang sedang berjalan dan jumlah siswa peserta praktikum. Beberapa kegiatan persiapan yang harus dilaksanakan sebelum praktikum adalah sebagai berikut;

    a) Memeriksa nomor job sheet yang akan digunakan, apakah sesuai dengan jadual materi praktikumnya

    b) Memeriksa jumlah job sheet, jumlahnya disesuaikan dengan jumlah siswa c) Memeriksa apakah kegiatan praktikumnya memerlukan pretest

    2) Menyiapkan Media Media merupakan bagian dari strategi pembelajaran, baik yang bersifat teori maupun praktik. Untuk strategi pembelajaran dengan metode laboratory, kegiatan pembelajaran sebagian besar bersifat praktik. Siswa akan mengalami sendiri pelaksanaan kegiatan tersebut. Dukungan media yang diperlukan pada pembelajaran praktik selain alat atau peralatan untuk percobaan adalah alat media yang memudahkan penyampaian pembelajaran. Beberapa alat media tersebut adalah OHP, white board, chart LCD, komputer interaksi, daftar/tabel-tabel standar komponen, standar bahan, standar perhitungan, dan model Kegiatan laboran menyiapkan media adalah; a) Memeriksa judul materi praktikum, media pembelajaran apa yang diperlukan b) Menyiapkan media yang diperlukan c) Memeriksa lampu OHP, kabel penyambung bila diperlukan, dan layar OHP, serta

    atur posisi penayangannya. d) Memeriksa kesiapan LCD, atur posisi penayangannya e) Memeriksa kesiapan alat tulis dan papan tulis (white board) apakah sudah bersih

    dan tersedia semuanya f) Menyiapkan chart bergambar yang sesuai dengan judul materi praktikum bila

    diperlukan g) Menyiapkan tabel-tabel pembantu perhitungan hasil percobaan atau tabel-tabel

    komponen yang diperlukan h) Menyiapkan dan memeriksa apakah model masih sesuai dan layak untuk

    digunakan

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 8

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    3) Menyiapkan Lembar Kehadiran Lembar kehadiran merupakan bukti otentik siswa telah melaksanakan kegiatan

    praktikum. Selain itu, bukti kehadiran digunakan untuk menghitung persentase kehadiran siswa, karena batas persentase yang ditentukan merupakan syarat siswa dapat mengikuti ujian akhir semester. Kegiatan laboran dalam hal penyiapan daftar hadir adalah; a) Membuat daftar hadir sesuai dengan kelompok praktikumnya b) Menempatkan daftar peserta praktikum pada bagian pintu masuk c) Memeriksa apakah siswa yang datang sudah sesuai dengan tandatangan

    kehadiran

    4) Menyiapkan pretest laboratorium/bengkel Tidak semua kegiatan praktikum melaksanakan pretest, tujuan pretest biasanya

    untuk mengetahui tingkat pemahaman secara teori dari rencana percobaan yang akan dilaksanakan, selain itu menghindari kesalahan yang kemungkinan terjadi selama proses percobaan. Bentuk pretest yang perlu disiapkan ada dua, yaitu tes tertulis dan tes fungsi alat.

    Pretest tertulis, siswa mengerjakan tes tertulis sebelum melaksanakan praktikum. Bagi siswa yang tidak lulus pretest, diberi kesempatan sekali lagi. Apabila tidak lulus setelah pretest yang kedua, siswa harus mengambil praktikum remedial atau semester berikutnya.

    Kegiatan laboran untuk menyiapkan tes tertulis adalah: a) Menyiapkan soal untuk tes tertulis yang sesuai dengan judul praktikumnya b) Memastikan lembar soal tidak terbawa oleh siswa c) Memastikan lembar jawaban telah dikumpulkan, serahkan pada dosen

    pengajarnya Tes fungsi alat adalah bentuk tes praktik yang dilaksanakan sebelum siswa

    melaksanakan praktikum. Siswa diharuskan menjelaskan fungsi alat yang akan digunakan praktikum. Bagi siswa yang tidak lulus, diberi kesempatan sekali lagi. Apabila tidak lulus setelah tes fungsi alat yang kedua, siswa harus mengambil praktikum remedial atau semester berikutnya.

    Kegiatan laboran untuk menyiapkan tes fungsi alat adalah: a) Menyiapkan peralatan atau bahan yang diperlukan untuk kegiatan tes ini b) Memastikan alat dapat bekerja dan bahan yang tersedia sesuai dengan yang

    dibutuhkan c) Menyiapkan lembar observasi dan penilaian untuk tes fungsi.

    5) Menyiapkan ruang kerja Ruang kerja atau laboratorium/bengkel harus dalam kondisi siap digunakan, artinya posisi meja kursi dan peralatan di dalam laboratorium/bengkel, serta kebersihan harus tetap terjaga. Pemahaman laboran tentang fungsi ruang dalam laboratorium/bengkel termasuk tata letak (layout) mesin atau peralatan, rasio luas

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 9

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    ruang terhadap alat rasio luas ruang terhadap jumlah siswa dibahas pada mata diklat tersendiri. Tugas dan tanggungiawab laboran pada kegiatan ini sebatas menyiapkan dan mengelola ruang agar selalu dalam kondisi siap digunakan. Beberapa kegiatan tersebut adalah:

    a) Menjaga kebersihan ruangan, baik dari debu pada laboratorium/bengkel yang peka terhadap debu, dari cairan tumpahan di lantai yang menyebabkan kecelakaan kerja.

    b) Menempatkan kursi dan meja pada posisi semula. c) Membuka jendela agar sirkulasi udara selama percobaan mengalir dengan baik. d) Mensterilkan ruangan, bila kondisi tersebut dibutuhkan

    6) Menyiapkan peralatan Peralatan yang dimaksud adalah alat dan peralatan yang mendukung praktikum

    laboratorium/bengkel. Mengingat luasnya tugas laboran dalarn hal menyiapkan peralatan, maka laboran dituntut dapat mengoperasikan dan merawat peralatan sesuai dengan fungsinya. selain itu laboran harus dapat mengenal karakteristik peralatan di laboratorium/bengkelnya, sehingga dapat memperbaiki bila ada kerusakan yang bersifat umum dan mencegah perbuatan yang memungkinkan peralatan menjadi rusak.

    Peran laboran pada kerja persiapan alat adalah: a) Memastikan alat tersedia sesuai jadual praktikum b) Memastikan alat dapat digunakan c) Memeriksa dan mencatat jumlah dan kondisi peralatan yang digunakan d) Menempatkan peralatan pada tempat yang sesuai

    b. Persiapan Bahan

    Kerja persiapan bahan adalah menyiapkan spesimen atau bahan uji sesuai standar beserta bahan pelengkap lainnya. Bahan praktikum yang digunakan terdiri dari berbagai jenis sesuai dengan kegunaan laboratorium/bengkelnya. Dilihat dari sifatnya, dapat berupa padat, cair dan gas. Dilihat dari asal bahan dapat berupa Iogam dan non logam. Dilihat dari keamanannya dapat berupa bahan beracun, mudah terbakar, mudah pecah. Mengingat pentingnya bahan dalam kegiatan laboratorium/bengkel, laboran dituntut untuk mengetahui lebih jauh karakteristik setiap bahan yang digunakan pada laboratorium/bengkelnya sehingga cara penanganannya dapat tepat dan mudah dilaksanakan. Selain itu, kerja persiapan bahan menuntut laboran dapat menyiapkan bahan percobaan dari bahan kasar menjadi bahan siap diperlakukan, kegiatan yang dilaksanakan laboran adalah: 1) Memeriksa bahan sesuai dengan jadual praktikumnya 2) Memotong, mencampur: mengelompokkan, menimbang dan memastikan 3) Dimensi, jenis bahan yang sesuai dengan percobaannya 4) Menyimpan dan meletakkan bahan pada tempat yang semestinya 5) Memastikan siswa mengambil bahan sesuai dengan yang dibutuhkan

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 10

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    c. Layanan Alat

    Kegiatan ini merupakan tugas laboran yang memerlukan ketegasan dan pengawasan terhadap peminjaman alat yang digunakan siswa. Setiap peminjaman dilengkapi dengan bukti dan sangsi peminjaman bila melanggar aturan peminjaman. 1) Pelayanan Peminjaman

    Layanan peminjaman alat dan berbagai kebutuhan lain untuk keperluan percobaan merupakan pekerjaan laboran. Waktu peminjaman dibatasi selama siswa melaksanakan kegiatan praktikum. Ada dua bentuk peminjaman alat, yaitu peminjaman paket dan peminjaman satuan. Peminjaman paket adalah bentuk peminjaman berbagai alat yang disatukan dalam satu unit alat lengkap. Biasanya alat dalam satu unit tersebut disimpan dalam satu kotak alat (toot box). Jumlah dan jenis alatnya sudah pasti, daftar alat diletakkan bersama dalam satu boks.

    Peminjaman satuan adalah bentuk peminjaman tiap satu alat. Untuk menjaga keteraturan biasanya jumlah satuan alat yang dipinjam dibatasi. Bila siswa memerlukan alat yang lain dan jumlah alat yang dipinjam sudah maksimum, maka alat yang telah dipinjam harus ada yang dikembalikan untuk menggantikan peminjaman alat yang baru.

    Selain bentuk peminjaman, ada cara peminjaman alat yang sering digunakan. Beberapa cara peminjaman alat tersebut adalah menggunakan kertas bon, menggunakan koin, dan menggunakan kartu peminjaman. a) Menggunakan kertas bon pinjam, siswa yang akan meminjam harus menulis dan

    mengisi bon peminjaman alat. Setelah diisi diserahkan pada Iaboran, selanjutnya laboran mengambil alat sesuai bon pinjam dan diberikan pada siswa. Pada saat pengembalian barang, laboran harus memeriksa keadaan alat sesuai dengan bon peminjaman. Bila pengembalian alat sesuai dengan bon pinjamnya, maka laboran boleh mengembalikan kertas bon pinjam dengan terlebih dahulu memberi tanda bahwa bon pinjam tersebut telah sesuai dengan pengembalian alatnya.

    b) Menggunakan koin, siswa setelah selesai pengarahan dosen sebelum praktik, dibagi koin untuk peminjaman alat. Jumlah koin biasanya sepuluh buah. Pada bagian sisi-sisinya diberi kode koin yang berbeda antara kelompok koin yang satu (10 koin) dengan kelompok lainnya. Koin yang digunakan dibuat berdasarkan desain laboratorium/bengkel, sebaiknya dibuat desain koin yang sulit ditiru. Laboran akan mencatat nama siswa dan kode koin yang diberikan. Pada saat peminjaman alat, siswa memberikan koin untuk ditukar dengan alat yang dipinjam. Koin yang diterima laboran diletakkan pada bekas tempat alat yang dipinjam sebagai tanda bahwa alat tersebut sedang dipinjam. Bila pada akhir praktikum masih ada koin yang tertinggal di tempat alat, berarti rnasih ada alat yang dipinjam siswa.

    c) Menggunakan kartu peminjaman alat, setiap jenis alat yang ada di laboratorium/bengkel diberi kartu identitas peminjaman alat. Siswa yang akan meminjam terlebih dahulu menuliskan tanggal dan jumlah peminjaman. Berdasarkan kartu tersebut, laboran menyerahkan alat yang dipinjam. Pada saat mengembalikan, laboran akan mencocokkan alat dengan kartu pinjamnya. Bila

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 11

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    telah sesuai, laboran memberi tanda pada kartu pinjam bahwa alat telah kembali dengan kondisi baik.

    Dari ketiga cara peminjaman tersebut, mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri-sendiri hanya saja untuk melihat jumlah jam pemakaian alat, hanya cara kartu pinjam yang mempunyai catatan atau riwayat alat pernah dipinjam. Hal ini menguntungkan karena dapat mengetahui umur pakai alat.

    2) Peraturan Peminjaman Peraturan peminjaman yang dikenakan pada laboratorium/bengkel merupakan

    kebijakan jurusan. Peraturan ini dituangkan dalam rapat jurusan dan disahkan oleh pimpinan jurusan. Peraturan ini mencakup urutan atau tatacara peminjaman dan sangsi apabila benda yang dipinjam hilang atau rusak. Agar siswa memahami dan mematuhi aturan peminjaman, selain terlebih dahulu disampaikan pada saat kegiatan pertama praktikum, peraturan ini sebaiknya ditempel pada bagian depan ruang peralatan atau yang mudah dibaca pada saat siswa akan meminjam alat. Isi peraturan peminjaman pada umumnya adalah sebagai berikut: a) Tata cara peminjaman alat b) Kewajiban siswa ikut menjaga alat selama dipinjam c) Sangsi apabila menghilangkan bon, kartu, dan koin atau bukti peminjaman d) Sangsi apabila menghilangkan alat yang dipinjam e) Sangsi apabila merusakkan alat yang dipinjam Apabila terjadi pelanggaran peraturan, sangsi yang dikenakan pada siswa dapat berupa pembinaan akademik atau penggantian alat yang dirusakkan atau dihilangkan. a) Bentuk sangsi pembinaan akademik dapat berupa kompensasi sejumlah jam kerja

    yang harus dilaksanakan pada saat libur semester, siswa yang terkena sangsi ini bukan melaksanakan praktikum, akan tetapi melaksanakan kerja di laboratorium/bengkel atau bengkel kerja lainnya sesuai jumlah jam kerja kompensasinya. Jumlah jam kerja yang harus dilaksanakan berbeda antara menghilangkan bukti peminjaman, merusakkan alat, dan menghilangkan alat.

    b) Bentuk sangsi penggantian alat yang hilang atau rusak diatur dengan persentase harga alat. Alat yang umur pakainya sudah banyak, persentase penggantiannya semakin kecil. Alat yang harganya mahal ditanggung bersama dengan jurusan.

    d. Pengamatan Penggunaan Alat Pengamatan penggunaan alat adalah kegiatan mengawasi dan mengamankan

    penggunaan alat sesuai aturan standar pemakaian alat selama berlangsungnya kegiatan praktikum. Kegiatan ini merupakan bagian dari keselamatan kerja yang bertujuan untuk melindungi manusia dan barang atau alat dari kerusakan atau kecelakaan, baik yang diakibatkan oleh kelalaian manusia maupun faktor teknis benda kerja. Dua kegiatan dalam pengamatan penggunaan alat adalah pengawasan penggunaan dan pengamanan penggunaan. 1) Pengawasan Penggunaan

    Pengawasan penggunaan alat adalah kegiatan yang mengawasi proses percobaan siswa dari segi penggunaan alat. Laboran harus mampu menegur siswa

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 12

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    yang tidak memenuhi dan mengikuti prosedur penggunaan alat selama melaksanakan percobaan. Misal, mistar baja digunakan untuk memotong bahan. Selain itu kegiatan pengawasan harus dilakukan terus menerus selama proses percobaan berlangsung.

    2) Pengamanan Penggunaan Pengamanan penggunaan alat merupakan tindakan preventif agar tidak

    terjadi kecelakaan kerja. Laboran harus memperhatikan fungsi alat dan peletakan alat. Misal, meletakkan pisau atau peralatan tajam, sisi tajamnya mengarah pada pemakai. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengamanan penggunaan adalah: a) Tempat kerja harus menyediakan kecukupan penempatan peralatan agar mudah

    digunakan. b) Alat yang frekuensi penggunaannya tinggi diletakkan pada tempat yang mudah

    dijangkau. c) Alat yang dituntut kebersihannya harus diletakkan sesuai dengan jenis alat dan

    kondisi penempatan yang menjamin kebersihannya. d) Untuk menjamin keselamatan kerja, laboran harus mampu mengawasi dan

    tanggap terhadap penempatan alat yang tidak sesuai dengan prosedur penggunaannya.

    e. Penyimpanan hasil praktikum Tata cara penyimpanan hasil praktikum merupakan bagian dari layanan PBM yang

    harus ditangani oleh laboran. Hasil praktikum tersebut dapat berupa benda percobaan maupun berkas laporan siswa. Ditinjau dari hasil praktikumnya mempunyai perbedaan, yaitu hasil praktikum lab/bengkel dan hasil praktikum Teaching Factory. Hasil praktikum PBM lebih bersifat dasar dan terbagi menjadi beberapa kornponen sesuai kompetensi yang dilatihkan. Sedangkan hasil praktikum teaching factory lebih bersifat kumpulan beberapa komponen baik komponen benda kerja atau hasil kerja maupun komponen keterampilan yang menjadi satu kesatuan berbentuk produk dan atau jasa. Pentingnya penyimpanan hasil praktikum sebagai arsip akademik tentang percobaan yang pemah dilaksanakan di laboratorium/bengkel baik produk pelatihan maupun produk teaching factory perlu diikuti dengan aturan tentang tata cara penyimpanannya.

    1) Peraturan Penyimpanan hasil Peraturan penyimpanan hasil praktikum bersifat khusus sesuai dengan laboratorium/bengkel. Beberapa ketentuan umum yang perlu diberikan pada peraturan tersebut adalah: a) Siswa yang akan menyimpan hasil praktikurn harus mengisi data keadaan hasil

    percobaan b) Hasil praktikum yang telah selesai dan akan disimpan harus diketahui oleh dosen

    pengajar atau ketua laboratorium/bengkel c) Bila hasil praktikum mengalami kerusakan akibat kesalahan prosedur percobaan,

    pengelola laboratorium/bengkel tidak bertanggungiawab. d) Pengelola laboratorium/bengkel berhak mengamankan dan membuang hasil

    percobaan bila kondisinya membahayakan atau menimbulkan polusi di laboratorium/bengkel

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 13

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    2) Penyimpanan berkas Berkas hasil praktikum berbentuk laporan atau data hasil pengamatan. Penyimpanan berkas hasil praktikum membutuhkan tempat tersendiri dengan pengamanan yang teratur.

    Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah: a) Catat tanggal selesai percobaan b) Hasil praktikum disimpan tiap kelompok sesuai dengan judul praktikumnya c) Setiap siswa dalam kelompoknya didata sesuai dengan hasil praktikum yang akan

    disimpan

    3) Penyimpanan benda percobaan

    Sistem penyimpanan benda kerja hasil praktikum sama dengan penyimpanan berkas. Ruang atau tempat penyimpanan membutuhkan system kondisi tata udara sesuai dengan sifat benda kerja yang disimpan. Beberapa sifat tata udara yang dibutuhkan adalah normal, hangat, dan dingin. a) Catat tanggal selesai percobaan b) Hasil praktikum disimpan tiap kelompok sesuai dengan judul praktikumnya c) Setiap siswa dalam kelompoknya didata sesuai dengan hasil praktikum yang akan

    disimpan d) Sesuaikan suhu penyimpanan dengan kondisi benda yang akan disimpan

    4) Penyimpanan hasil teaching factory

    Hasil teaching factory yang berbentuk produk harus disendirikan dan diberi label tanggal selesai dikerjakan dan dilengkapi dengan spesifikasinya. a) Catat tanggal selesai percobaan b) Hasil praktikum disimpan sesuai kelompok produknya c) Produk untuk dimanfaatkan sendiri dipisahkan dengan produk yang layak jual d) Keluar dan masuk produk teaching factoty harus ditulis dalam buku data produksi

    sekolah.

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 14

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    CONTOH BENTUK KOIN UNTUK PEMINJAMAN ALAT

    BAHAN:

    1. Plat Aluminium

    2. Plat Kuningan

    TEBAL : 1 mm

    M 1

    M 3

    F 4

    B 7

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 15

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    4. Perawatan dan Perbaikan Peralatan Bengkel

    Secara umum kata perawatan tidak akan terlepas dengan pekerjaan memperbaiki, membongkar, atau memeriksa komputer secara seksama dan menyeluruh MR (maintenance dan repair). Sistem perawatan sendiri mencakup pengertian memperbaiki perangkat mekanik dan atau kelistrikan yang menjadi rusak. Perawatan juga bermakna melakukan tindakan rutin guna menjaga perangkat (dikenal sebagai perawatan terjadwal) atau mencegah munculnya gangguan (perawatan pencegahan).

    a. Tujuan Perawatan b. Klasifikasi Perawatan

    1) Perbaikan Perawatan (Maintenance improvement) 2) Perawatan Preventif 3) Perawatan Korektif (corrective maintenance)

    c. Efisiensi Perawatan d. Penyiapan Rencana Perawatan e. Tugas-tugas Perawatan

    Seluruh tugas dalam kegiatan perawatan pada dasarnya dapat dikelompokkan dalam tugas pokok sebagai berikut:

    1) Perencanaan dan Penugasan a) Menerima dan mengumpulkan semua permintaan kerja b) Mendaftarkan dan mengklasifikasikan semua permintaan kerja yang masuk c) Menyiapkan permintaan kerja perawatan tersebut d) Mempelajari dan membuat pembagian kerja, dan penempatan kerja pada lokasi

    yang sesuai. e) Menyiapkan dan membuat perintah kerja. f) Mengecek dan menyimpan bahan yang diperlukan g) Menyetujui semua permintaan kerja di atas dan juga permintaan kerja harian h) Memonitor semua kegiatan perawatan dan juga kemajuannya. i) Mengecek laporan dari pekerjaan yang sudah selesai. j) Menerima dan menyimpan catatan jam kerja, peralatan dan bahan yang

    sebenarnya ada di pabrik k) Melaporkan pada bahagian gudang perubahan pemakaian suku cadang dan bahan

    habis pakai. l) Menerima dan menyimpan laporan status bahan dan permintaan pembelian bahan

    dari bahagian gudang. m) Menyiapkan, menjaga, dan mengatur rencana untuk perbaikan, perawatan atau

    pembongkaran secara besar-besaran. n) Menjaga kestabilan dan mengkoodinasi perawatan tahunan. o) Menganalisa keseluruhan kinerja perawatan. p) Menyiapkan dan menyetujui laporan kegiatan q) Mengusulkan perbaikan atau modifikasi dari alat dan fasilitas kepada bagian teknik.

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 16

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    2) Pemeriksaan dan Pengawasan Untuk membongkar komputer secara regular, atau periodik. a) Siapkan, jaga dan pertimbangkan kembali program-program pembongkaran

    komputer periodik atau regular. Pemeriksaan atau bahan khusus dari bahagian teknikal atau perencanaan sangat diharapkan.

    b) Siapkan, laksanakan pemeriksaan, dan permintaan pembongkaran komputer di bengkel.

    c) Menerima permintaan pemeriksaan dari bahagian produksi dan dari bahagian-bahagian lain yang terkait. Siapkan, laksanakan pekerjaan-pekerjaan pemeriksaan dan laporan pemeriksaan itu kepada bahagian yang memerlukannya.

    d) Siapkan, laksanakan langkah-langkah awal dari masing-masing pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan, juga siapkan laporan akhir pemeriksaan dan masing-masing pekerjaan perawatan tersebut

    e) Buat saran yang diperlukan kepada bahagian perencanaan dan bengkel sehubungan dengan tata cara perbaikan equipmen yang ada di pabrik termasuk bahan-bahan yang dipakai.

    f) Buat tata cara atau aturan pelaksanaan pekerjaan dalam keadaan darurat dan pembahagian kerjanya

    g) Buat aturan pemeriksaan equipmen dalam keadaaan darurat. h) Siapkan laporan pemeriksaan. i) Siapkan dan simpan catatan kerusakan-kerusakan komputer untuk semua

    equipmen dalam pabrik catat item-item perawatan yang besar-besar dari equipmen dan sistem komputer.

    j) Analisa dan sarankan tata cara perawatan yang sesuai berdasarkan catatan dari data-data komputer tersebut.

    k) Minta dan terima bahan-bahan yang dipakai pada sewaktu pemeriksaan dilakukan dan juga bahan habis pakai.

    l) Pelajari dan usulkan perbaikan atau modifikasi peralatan pabrik dan fasilitas-fasilitasnya, agar lebih baik sesuai dengan yang diperlukan oleh bahagian teknik.

    m) Pelajari dan buat rencana pemeriksaan tahunan dan juga biaya pemeriksaan tahunan agar tetap stabil untuk perawatan yang regular, perbaikan komputer dan pembongkaran tahunan.

    n) Analisa semua hasi-hasil pemeriksaan dan buat laporan inspeksi dan saran-saran

    3) Pengawasan bahan a) Pelajari, rencanakan, dan laksanakan tata cara pengawasan bahan, dari suku

    cadang, bahan habis pakai, yang diperlukan pada perawatan ditinjau dari metode stastistik untuk semua pemakaian bahan.

    b) Menerima dan memeriksa semua permintaan-permintaan bahan untuk perawatan dan pekerjaan-pekerjaan perbaikan dari bahagian perencanaan dan pemeriksaan, beberapa permintaan bahan mungkin dapat disetujui oleh bahagian lapangan atau bahagian bengkel.

    c) Menerima dan mempelajari kembali catatan-catatan permintaan harian dan bulanan dari bahagian pergudangan.

    d) Menerima dari bahagian gudang perintah pembelian suku cadang, bahan habis pakai dan bahan-bahan lainnya.

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 17

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    e) Mempelajari dan menyiapkan spesifikasi bahan, permintaan pembelian barang untuk suku cadang yang baru, bahan habis pakai, dan lain-lain, atau penggantian suku cadang dan bahan habis pakai. Mensyahkan permintaan pembelian bahan dan juga spesifikasi bahan tersebut.

    f) Memberi nasihat pada bahagian bengkel yang mengerjakan perbaikan suku cadang, pabrikasi dan juga modifikasi.

    g) Menyimpan spesifikasi teknik dan informasi-informasi pasar yang menjual bahan-bahan yang terbaru.

    h) Tinjau dan pertimbangkan kembali agar simpanan suku cadang, bahan habis pakai. i) Tinjau dan rubah bahan spesifikasi alat dan bahan habis pakai

    4) Pekerjaan lapangan Yang dimaksud dengan pekerjaan lapangan ialah seperti pembersihan, perbaikan, pembongkaran komputer, pekerjaan modifikasi dilapangan.

    a) Menerima permintaan kerja, permintaan bahan, perintah kerja dan pembagian kerja dari bahagian pemeriksaan dan perencanaan.

    b) Mempelajari dan menyiapkan tata cara pekerjaan secara detail dan perintah-perintah kerja yang diperlukan.

    c) Bagikan, atur dan koordinasikan semua pekerjaan yang diterima dan bahagian perencanaan dan pemeriksaan .

    d) Alokasikan para pekerja pada masing-masing pekerjaan e) Siapkan dan minta ijin masuk ke bengkel, ijin mengoperasikan komputer, ijin

    keselamatan kerja. f) Terima semua peralatan, bahan habis pakai, dan bahan-bahan yang lain yang

    perlukan dari bahagian gudang. g) Buat permintaan bahan tambahan, bahan habis pakai dan juga bahan lain yang

    diperlukan. h) Siapkan dan antar semua yang diperlukan seperti peralatan, bahan habis pakai, dan

    bahan-bahan lain. i) Minta pemeriksaan yang sudah selesai disahkan oleh bahagian pemeriksaan j) Untuk pekerjaan yang besar dan rumit yang melibatkan pekerjaan bengkel, listrik,

    atau instrumentasi, yang memempin pekerjaan ini haruslah orang yang bahagiannya paling banyak jenis pekerjaannya.

    k) Hitung dan jumlahkan total jam kerja, bahan habis pakai untuk setiap pekerjaan. l) Jumlahkan dan simpan semua jam kerja dan buat jam kerja sebenarnya dalam

    sebulan dari masing-masing bengkel

    5) Pekerjaan bengkel Pekerjaan bengkel meliputi perbaikan, pembongkaran komputer dan pekerjaan-pekerjaan pabrikasi.

    a) Merencanakan, melakukan, dan mengawasi program perawatan didalam bengkel dan menjaga peralatan-peralatan termasuk peralatan, bahan habis pakai.

    b) Menerima permintaan kerja, permintaan bahan, perintah kerja, pembagian tugas pada equipmen.

    c) Membagi, mengatur dan mengkoordinasi semua pekerjaan-pekerjaan yang ada dibengkel sesuai dengan permintaan kerja.

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 18

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    d) Merencanakan dan membagi tugas untuk pekerjaan-pekerjaan seperti pembongkaran komputer, dan perawatan.

    e) Perencana dan membagi tugas untuk pekerjaan-pekerjaan dalam keadaan darurat. f) Menerima semua peralatan, bahan habis pakai, serta bahan-bahan lain yang ada

    digudang. g) Mempelahari dan menyiapkan permintaan-permintaan bahan seperti peralatan,

    bahan habis pakai, dan bahan-bahan lainnya yang diperlukan. h) Siapkan laporan perbaikan dan laporkan kebahagian yang bertanggung jawab. i) Hitung dan jumlahkan jam kerja total dan biaya bahan habis pakai untuk masing-

    masing pekerjaan. j) Jumlahkan, klasifikasikan, dan buat laporan jumlah jam kerja yang sebenarnya

    dalam sebulan untuk semua pekerjaan. k) Pelajari, tingkatkan catatan-catatan pekerjaan harian tersebut.

    f. Persediaan (Inventory) Persediaan adalah daftar gambar fisik (komputer, wilayah, bahan, dll) dari aset yang

    memerlukan perawatan. Jenis data yang akan disimpan bervariasi sesuai aktivitas perawatan dan tugas yang perlukan.

    g. Perintah Kerja / Frekuensi / Waktu Tugas Pernyataan tugas adalah daftar rincian tentang tugas-tugas perawatan generik yang

    akan dilakukan untuk khususnya jenis aset dalam melakukan perawatan pencegah atau rutin. Frekuensi mengacuh seberapa sering tugas perawatan melakukan, misalnya, harian, mingguan, atau setiap 5 tahun.

    Tugas ini menunjukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan sesuai jumlah pekerjaan. Setiap laporan tugas berhubungan dengan jenis kegiatan perawatan tertentu yang tepat untuk aset. Sebuah komponen aset, seperti boiler, mungkin memerlukan pemeriksaan untuk perawatan, mingguan, mingguan, kuartalan, dan / atau tahunan. Demikian pula, jalan mungkin memilki satu tugas pernyataan, seperti penilaian, harus diulang beberapa kali selama tahun berjalan.

    Untuk mempersiapkan satu set tugas yang berlaku dengan suatu aktifitas tertentu, orang harus meninjau fisik fitur aset dan/atau operasi pabrik dan petunjuk perawatan untuk menentukan perawatan, waktu tugas dan frekuensi yang diperlukan. Perintah kerja untuk tipe darurat atau reaktif, tugas-tugas perawatan dan waktu tugas diperkirakan harus dinilai berdasarkan atas masalah yang terjadi. h. Jadwal Kerja

    Semua jadwal kerja dan daftar kerja perawatan harus dilakukan untuk sepanjang tahun untuk setiap aset. Ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi beban kerja tertinggi dan terendah, yaitu pemerataan kerja, lembur dan/ atau diperlukannya tenaga paruh waktu. Hal ini juga berfungsi sebagai dasar penyusunan dan mengeluarkan perintah kerja terjadwal dan penyusunan anggaran perawatan. Ketika semua perintah kerja telah terdaftar dan jam didistribusikan, sub-total dari setiap periode untuk setiap pekerja dapat juga dihitung. Proses ini diulang untuk permintaan pekerjaan yang harus dilakukan oleh pekerja

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 19

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    lain, dan diperluas kesemua aset untuk mendapatkan profil beban kerja tahunan bagi masing-masing pekerja. i. Pemerataan Beban Kerja

    Pemerataan beban kerja mengurangi tuntunan berlebih dari personil dan menyediakan lebih beban kerja, yang mengarah kepenggunaan yang lebih baik sumber daya manusia, mengurangi kertas kerja administratif dan meningkatkan efesiensi. Untuk menyeimbangkan beban kerja, dapat :

    1) Rotasi kerja atau pergeseran beberapa pekerja yang telah mencapai beban puncak untuk minggu selanjutnya, baik cepat atau lambat dari yang direncanakan. Jika permintaan dalam minggu tertentu masih lebih besar dari jam yang tersedia dari sebuah pergeseran biasa, defisit dapat dilakukan melalui lembur;

    2) Menempatkan personil paruh waktu untuk periode baru yang puncak, atau, 3) Memberikan tugas tambahan atau pekerjaan darurat untuk pekerja pada periode

    dimana pekerja tidak sibuk. Keputusan sejenis ini diperlukan untuk membuat beban kerja total untuk masing-msing pekerja bahkan mungkin untuk memfasilitasi staf dan untuk mengidentifikasi periode ketika bantuan tambahan diperlukan.

    j. Perintah Kerja Perintah kerja memberikan infomasi tentang apa, di mana, kapan, beberapa lama

    dan oleh siapa perawtan harus dilakukan. Dua pesan contoh kerja disajikan pada gambar 2 dan 3. Perintah kerja disusun dari data inventaris (fitur fisik) dan pernyataan tugas. Setiap perintah kerja daftar tugas untuk frekuensi pekerjaan yang sama dan untuk aset yang sama. Misalnya, satu order kerja dapat berisi tugas untuk perawatan boiler mingguan untuk sekolah.

    Pekerjaan lain agar bisa berisi tugas yang berbeda untuk perawatan bulanan dari aset yang sama. Pedoman umum untuk menyiapakan pesanan pekerjaan adalah sebagai berikut:

    1) Dimulai dengan aset terhadap cadangan, mengatakan bangsa pertama Day Care Center, memeriksa inventarisasi data dan laporan tugas khas untuk menetukan tugas yang sesuai untuk spesifik aset;

    2) Daftar nama aset nomor perawatan kegiatan dan kerja nomor urut, dll pada kosong work order. Menggunakan pernyataan tugas atau operasi pabrik dan perawatan manual sebagai referensi (memodifikasi, jika perlu, agar sesuai denga situasi tertentu), mengisi tugas yang sesuai (misalnya, kerja To Be dilakukan) pada urutan kerja;

    3) Hitung atau memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas-tugas individu dan masukan total waktu untuk semua tugas diblok direncanakan waktu. Jumlah pesanan pekerjaan yang direncanakan kali untuk seluruh aset dalam cadangan akan menentukan kebutuhan tenaga kerja untuk perencanaan penjadwalan personil dan sumber daya. Standar waktu untuk kegiatan perawatan rutin dan pencegahan didasarkan pada studi waktu dan tersedia dari buku-buku referensi. Jika waktu data untuk tugas tertentu tidak tersedia, dapat diperkirakan berdasarkan pengalaman masa lalu yang sama. Hal ini terutama berlaku untuk darurat atau reaktif jenis pekerjaan perintah. Ketika tugas telah selesai , waktu yang seharusnya diambil dibandingkan

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 20

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    dengan perkiraan waktu untuk menentukan ketepatan estimasi atau mengukur produktifitas perawatan.

    k. Anggaran Perawatan

    Sebuah anggaran perawatan adalah proyeksi biaya didasarkan pada biaya tenaga kerja, peralatan, bahan dan item lainnya (seperti kontrak) yang diperlukan untuk melakukan semua pekerjaan yang didefenisikan dalam jadwal kerja. Setelah biaya dihitung untuk satu pesanan pekerjaan, proses ini diulang sisa perintah kerja untuk mendapatkan total biaya yang dibutuhkan untuk menjaga aset tersebut. Perawatan pengawasan bertanggung jawab untuk memantau biaya aktual terhadap anggaran tahun berjalan dia juga bertanggung jawab untuk update tahunannya menggunakan tarif perkiraan tenaga kerja, material dan biaya kontrak biasa diperbaharui digunakan untuk menentukan biaya operasi dan perawatan aset fisik modal utama.

    Perawatan anggaran tahunan-ringakasan adalah rekap jam jumlah tenaga kerja, biaya tenaga kerja, biaya alat dan biaya bahan untuk aset tersebut. Pada titik ini, semua biaya overhead, biaya utilitas, dan manajenem perawatan juga dimaksudkan. Untuk menentukan jumlah anggaran perawatan untuk modal utama, cukup siapkan ringkasan serupa untuk setiap aktiva dalam perusahaan.

    l. Untuk Pemeriksaan Khusus

    Pemeriksaan yang khusus artinya seperti pemeriksaan-pemeriksaan tanpa merusak (NDT), analisa getaran, pemeriksaan bahan, dan lainnya. 1) Siapkan, jaga dan pikirkan kembali rencana-rencana pemeriksaan khusus dan tata

    caranya. 2) Menerima permintaan pekerjaan khusus, laksanakan pekerjaan-pekerjaan tersebut

    dan laporkan hasilnya kebahagian perencanaan, bahagian pemeriksaan, bahagian produksi dan bahagian-bahagian lain yang berhubungan.

    3) Pelajari dan siapkan saran-saran untuk pemeriksaan khusus kebahagian perencanaan, pemeriksaan, bengkel dll.

    4) Pelajari dan siapkan tata cara pemeriksaan khusus dalam keadaan darurat. 5) Rencanakan dan buat tata cara pemeriksaan khusus untuk equipmen pabrik dan

    fasilitasnya. 6) Meminta dan menerima bahan-bahan dan bahan habis pakai. 7) Merencanakan dan membuat rencana pemeriksaan tahunan dan menjaga agar biaya

    pemeriksaan tahunan tetap stabil. 8) Analisa semua hasil-hasil pemeriksaan khusus. 9) Jaga dan tingkatkan kemampuan teknik dari para pekerja. 10) Menerima permintaan peralatan termasuk yang baru dan yang lama.

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 21

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    5. Administrasi Bengkel

    a. Jadwal penggunaan laboratorium/ bengkel. Pembuatan jadwal penggunaan laboratorium/ bengkel dilakukan setelah rancangan penggunaan diselesaikan . Ada dua cara penggunaan praktik yaitu dengan praktik tatap muka mingguan (konvensional system semester) atau dengan cara system blok semesteran. Disamping itu system blok semesteran memerlukan waktu blok dalam seminggu minimal 3 hari agar kegiatan paralel dapat dilaksanakan.

    Contoh format jadwal penggunaan laboratorium/bengkel tatap muka mingguan. Jadwal Praktik : Nama Lab/ bengkel : Kapasitas :

    Jam Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu I PRAKTIK

    KEL : SEM: INST:

    II III IV V VI PRAKTIK

    KEL : SEM: INST

    VII VIII IX X

    b. Administrasi Bahan dan Alat

    Administrasi dalam arti sempit meliputi kegiatan-kegiatan: mencatat, membuat surat, membuat agenda, pembukuan ringan dan lain-lain yang terkait dengan tata yang terkait dengan tata usaha. Administrasi dalam arti luas berupa dokumen dan laporan kerjasama, kegiatan proses usaha, kepemimpinan dan bimbingan dan lain-lain. Administrasi bahan dan alat laboratorium/ bengkel yang terkait dengan kegiatan belajar termasuk admistrasi ringan yang dapat dikerkjakan oleh teknisi/ laboran. Pekerjaan administrasi bahan dan alat laboratorium/ bengkel antara lain : penggunaan bahan dan alat untuk praktik rutin, kondisi alat laboratorium/ bengkel, keadaan persediaan bahan praktik, perawatan alat dan sebagainya. Format administrasi bahan dan alat berbentuk format formal dari negara dan ada yang dibuat sendiri oleh jurusan/ bengkel terkait.

    c. Komputerisasi data percobaan, peralatan dan bahan

    Pengarsipan kegiatan praktik di laboratorium/ bengkel merupakan kecermatan karena sesunggunhya cukup banyak kegiatan yang perlu diadministrasikan. Kegiatan penting yang perlu diadministrasikan antara lain yaitu : data percobaan, kondisi peralatan dan kebutuhan bahan plastik. Data percobaan mahal harganya karena terkait dengan pengembanagn keilmuan dan untuk mengecek adanya duplikasi penelitian. Kondisi peralatan yang diadministrasi dengan tertib sangat menolong rencana pengadaan,

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 22

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    perawatan,dan penggantian komponen. Administrasi alat sebaiknya juga menjangkau supplies yang diambil dari booklet atau kontak langsung lengkap dengan jenis produk, alamat dan harganya. Administrasi bahan juga menolong rencana pengadaan yang umumnya rutin tiap tahun sehingga tidak perlu bersusah payah membuat spesifikasi. Pekerjaan yang kompleks ini perlu dukungan komputer agar mudah diakses oleh umum dan memudahkan pengarsipan. Program yang dipergunakan umumnya program spread sheet, karena dalam program ini pembuatan tabel yang besar dapat diakomodasi, disamping itu perhitungan yang terkait dengan jumlah dan harga langsung dapat diprogram. Administrasi data yang perlu dikomputerisasi termasuk lampiran format yang diuraikan terdahulu dan lampiran yang ditawarkan.

    d. Tata tertib laboratorium/ bengkel

    Tata tertib laboratorium/bengkel diperlukan untuk memberikan petunjuk pemakaian laboratorium/bengkel dan pelaksanaan praktik. Tata tertib memuat aturan-aturan: pemakaian ruang, jam pemakaian, prosedur kerja, keselamatan kerja, pemanfaatan sarana bersama dan lembaga lain yang terkait dengan imbalan jasa. Usaha-usaha preventif untuk mencegah kemungkinan kecelakaan kerja di lab/bengkel/ studio antara lain:

    1) Tempat kerja utama memiliki ruang yang cukup luas untuk perletakan alat dan pergerakan kerja

    2) Alat dan bahan yang frekuensi penggunanya tinggi diletakkan pada tempat yang mudah dijangkau.

    3) Peralatan dipastikan selalu bersih dan diletakkan sesuai dengan jenis alat masing-masing

    4) Bahan yang mudah terbakar disimpan dalam ruang tertutup 5) Lantai ruang kerja tidak licin dan ditandai rambu garis bahaya 6) Penerangan dan penghawaan ruang cukup 7) Gudang bahan terbagi sesuai jenis bahan yang disimpan 8) Pintu dan tangga bahaya mudah dikenal dengan akses langsung keluar 9) Tersedia perlengkapan pertolongan kecelakaan 10) Tersedia alat pemadam kebakaran 11) Tertib memakai kelengkapan kerja seperti pakaian, sepatu, dan pelindung muka.

    Kepustakaan

    Depdiknas. 2003. Standar Minimal Laboratorium Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi, Jakarta

    Depdiknas. 2001. Manajemen Perawatan Preventif SLTP, Direktrorat Jendral Pendidikan Dasar Menengah, Jakarta

    Joyowirono S. 2005. Manajemen Konstruksi, Biro Penerbit Teknik Sipil UGM, Yogyakarta George Strom. 1993. Managing the Occupational Education Laboratory. Prakken

    Publication, Inc. Michigan.

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 23

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    II. TEORI DASAR PERALATAN TKJ

    A. Peralatan untuk Merakit PC

    1. Persiapan Perakitan Komputer Dalam perakitan sebuah komputer, diperlukan persiapan yang cukup, utamanya peralatan yang digunakan serta software yang hendak diinstall. Di bawah ini adalah beberapa peralatan dan bahan yang harus disiapkan dalam merakit sebuah PC.

    a. Persiapan Alat Alat yang dibutuhkan dalam perakitan sebuah PC diantaranya adalah :

    1) Obeng Plus (+) 2) Obeng Minus (-) 3) Tang Lancip (Capit Buaya) 4) Multimeter / Multitester (Untuk pengukuran tegangan 5) Pinset (Untuk pencabut jumper) 6) Gelang Anti Statik

    b. Persiapan Bahan Bahan yang diperlukan dalam merakit sebuah komputer PC terdiri dari: 1) Monitor

    Gambar 1. Monitor Tampak Depan Gambar 2. Monitor Tampak Belakang

    2) Casing ATX

    Gambar 3. Gambar 4. Gambar 5. Casing Tampak Depan Casing Tampak Belakang Casing Tampak Samping

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 24

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    3) P2E-B Dan 8 MB ATI Rage

    Gambar 6. Motherboard ASUS Gambar 7. VGA Card

    4) Processor Celeron 400 DAN Memori 64 MB SDRAM

    Gambar 8. Processor Gambar 9. Memori

    5) Hard Disk, Floppy Disk Drive 3,5 Inch, dan CDROM

    Gambar 10. Harddisk Gambar 11. Floppy Disk Gambar 12. CDROM

    6) Keyboard dan Mouse

    Gambar 13. Mouse Serial Gambar 14. Keyboard Serial

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 25

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    c. Peralatan Tambahan (CD Instalasi) yang terdiri dari : 1) CD Driver Motherboard 2) CD Driver VGA Card 3) CD Master Operating System 4) CD Master Aplikasi

    2. Langkah-langkah perakitan.

    Tahapan proses pada perakitan komputer terdiri dari: a. Penyiapan Motherboard

    Periksa buku manual motherboard untuk mengetahui posisi jumper untuk pengaturan CPU speed, speed multiplier dan tegangan masukan ke motherboard. Atur setting jumper sesuai petunjuk, kesalahan mengatur jumper tegangan dapat merusak processor.

    Gambar 15. Tata letak Motherboard

    b. Memasang Processor 1) Tentukan posisi pin 1 pada processor dan socket processor di motherboard,

    umumnya terletak dipojok yang ditandai dengan titik, segitiga atau lekukan. 2) Tegakkan posisi tuas pengunci socket untuk membuka. 3) Masukkan processor ke socket dengan lebih dulu menyelaraskan posisi kaki-kaki

    processor dengan lubang socket. Rapatkan hingga tidak terdapat celah antara processor dengan socket.

    4) Turunkan kembali tuas pengunci.

    Untuk Processor jenis Slot cara pemasangannya sebagai berikut: 1) Pasang penyangga (bracket) pada dua ujung slot di motherboard sehingga posisi

    lubang pasak bertemu dengan lubang di motherboard 2) Masukkan pasak kemudian pengunci pasak pada lubang pasak

    Gambar 16. Processor jenis Slot

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 26

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    Untuk processor jenis card, pemasangannya yaitu: Selipkan card processor diantara kedua penahan dan tekan hingga tepat masuk ke lubang slot.

    Gambar 17. Processor jenis Card

    c. Memasang Heatsink Fungsi heatsink adalah membuang panas yang dihasilkan oleh processor lewat konduksi panas dari processor ke heatsink. Untuk mengoptimalkan pemindahan panas maka heatsink harus dipasang rapat pada bagian atas processor dengan beberapa clip sebagai penahan sedangkan permukaan kontak pada heatsink dilapisi gen penghantar panas. Bila heatsink dilengkapi dengan fan maka konektor power pada fan dihubungkan ke konektor fan pada motherboard.

    Gambar 18. Memasang Heatsink

    d. Memasang Modul Memori Modul memori umumnya dipasang berurutan dari nomor socket terkecil. Urutan pemasangan dapat dilihat dari diagram motherboard.Setiap jenis modul memori yakni SIMM, DIMM dan RIMM dapat dibedakan dengan posisi lekukan pada sisi dan bawah pada modul.

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 27

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    Cara memasang untuk tiap jenis modul memori sebagai berikut: Jenis SIMM a) Sesuaikan posisi lekukan pada modul dengan tonjolan pada slot. b) Masukkan modul dengan membuat sudut miring 45 derajat terhadap slot c) Dorong hingga modul tegak pada slot, tuas pengunci pada slot akan otomatis

    mengunci modul.

    Gambar 19. Modul Memori Jenis SIMM

    Gambar 20. Memasang Modul Memori Jenis SIMM

    Jenis DIMM dan RIMM

    Cara memasang modul DIMM dan RIMM sama dan hanya ada satu cara sehingga tidak akan terbalik karena ada dua lekukan sebagai panduan. Perbedaanya DIMM dan RIMM pada posisi lekukan. a) Rebahkan kait pengunci pada ujung slot b) sesuaikan posisi lekukan pada konektor modul dengan tonjolan pada slot. lalu

    masukkan modul ke slot. c) Kait pengunci secara otomatis mengunci modul pada slot bila modul sudah tepat

    terpasang.

    Gambar 21. Modul Memori Jenis DIMM

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 28

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    Gambar 22. Memasang Modul Memori Jenis DIMM

    e. Memasang Motherboard pada Casing Motherboard dipasang ke casing dengan sekerup dan dudukan (standoff). Cara

    pemasangannya sebagai berikut: 1) Tentukan posisi lubang untuk setiap dudukan plastik dan logam. Lubang untuk

    dudukan logam (metal spacer) ditandai dengan cincin pada tepi lubang. 2) Pasang dudukan logam atau plastik pada tray casing sesuai dengan posisi setiap

    lubang dudukan yang sesuai pada motherboard. 3) Tempatkan motherboard pada tray casing sehinga kepala dudukan keluar dari

    lubang pada motherboard. Pasang sekerup pengunci pada setiap dudukan logam. 4) Pasang bingkai port I/O (I/O sheild) pada motherboard jika ada. 5) Pasang tray casing yang sudah terpasang motherboard pada casing dan kunci

    dengan sekerup.

    Gambar 22. Memasang Motherboard

    f. Memasang Power Supply 1) Masukkan power supply pada rak di bagian belakang casing. Pasang ke empat

    buah sekerup pengunci. 2) HUbungkan konektor power dari power supply ke motherboard. Konektor power

    jenis ATX hanya memiliki satu cara pemasangan sehingga tidak akan terbalik. Untuk jenis non ATX dengan dua konektor yang terpisah maka kabel-kabel ground warna hitam harus ditempatkan bersisian dan dipasang pada bagian tengah dari

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 29

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    konektor power motherboard. Hubungkan kabel daya untuk fan, jika memakai fan untuk pendingin CPU.

    Gambar 23. Power Supply

    g. Memasang Kabel Motherboard dan Casing Setelah motherboard terpasang di casing langkah selanjutnya adalah memasang kabel I/O pada motherboard dan panel dengan casing. 1) Pasang kabel data untuk floppy drive pada konektor pengontrol floppy di

    motherboard 2) Pasang kabel IDE untuk konektor IDE primary dan secondary pada motherboard. 3) Untuk motherboard non ATX. Pasang kabel port serial dan pararel pada konektor

    di motherboard. Perhatikan posisi pin 1 untuk memasang. 4) Pada bagian belakang casing terdapat lubang untuk memasang port tambahan

    jenis non slot. Buka sekerup pengunci pelat tertutup lubang port lalu masukkan port konektor yang ingin dipasang dan pasang sekerup kembali.

    5) Bila port mouse belum tersedia di belakang casing maka card konektor mouse harus dipasang lalu dihubungkan dengan konektor mouse pada motherboard.

    6) Hubungan kabel konektor dari switch di panel depan casing, LED, speaker internal dan port yang terpasang di depan casing bila ada ke motherboard. Periksa diagram motherboard untuk mencari lokasi konektor yang tepat.

    Gambar 24. Kabel Konektor

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 30

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    Gambar 25. Soket Kabel Konektor

    h. Memasang Drive Prosedur memasang drive hardisk, floppy, CD ROM, CD-RW atau DVD adalah sama sebagai berikut: Cara memasang adapter: Komputer yang baru selesai dirakit dapat diuji dengan menjalankan program setup BIOS. Cara melakukan pengujian dengan program BIOS sebagai berikut: 1) Copot pelet penutup bay drive (ruang untuk drive pada casing) 2) Masukkan drive dari depan bay dengan terlebih dahulu mengatur seting jumper

    (sebagai master atau slave) pada drive. 3) Sesuaikan posisi lubang sekerup di drive dan casing lalu pasang sekerup penahan

    drive. 4) Hubungkan konektor kabel IDE ke drive dan konektor di motherboard (konektor

    primary dipakai lebih dulu) 5) Ulangi langkah 1 samapai 4 untuk setiap pemasangan drive. 6) Bila kabel IDE terhubung ke dua drive pastikan perbedaan setting jumper

    keduanya yakni drive pertama di set sebagai master dan lainnya sebagai slave. 7) Konektor IDE secondary pada motherboard dapat dipakai untuk menghubungkan

    dua drive tambahan. 8) Floppy drive dihubungkan ke konektor khusus floppy di motherboard 9) Sambungkan kabel power dari catu daya ke masing-masing drive.

    Gambar 26. Drive Hardisk

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 31

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    i. Memasang Card Adapter Card adapter yang umum dipasang adalah video card, sound, network, modem dan SCSI adapter. Video card umumnya harus dipasang dan diinstall sebelum card adapter lainnya. Langkah-langkah memasang card adapter sebagai berikut: 1) Pegang card adapter pada tepi, hindari menyentuh komponen atau rangkaian

    elektronik. Tekan card hingga konektor tepat masuk pada slot ekspansi di motherboard

    2) Pasang sekerup penahan card ke casing 3) Hubungkan kembali kabel internal pada card, bila ada.

    Gambar 27. Memasang Card Adapter

    j. Penyelesaian Akhir 1) Pasang penutup casing dengan menggeser 2) Sambungkan kabel dari catu daya ke soket dinding. 3) Pasang konektor monitor ke port video card. 4) Pasang konektor kabel telepon ke port modem bila ada. 5) Hubungkan konektor kabel keyboard dan konektor mouse ke port mouse atau

    port serial (tergantung jenis mouse). 6) Hubungkan piranti eksternal lainnya seperti speaker, joystick, dan microphone

    bila ada ke port yang sesuai. Periksa manual dari card adapter untuk memastikan lokasi port.

    3. Pengujian

    a. Hidupkan monitor lalu unit sistem. Perhatikan tampilan monitor dan suara dari speaker. b. Program POST dari BIOS secara otomatis akan mendeteksi hardware yang terpasang

    dikomputer. Bila terdapat kesalahan maka tampilan monitor kosong dan speaker mengeluarkan bunyi beep secara teratur sebagai kode indikasi kesalahan. Periksa referensi kode BIOS untuk mengetahui indikasi kesalahan yang dimaksud oleh kode beep.

    c. Jika tidak terjadi kesalahan maka monitor menampilkan proses eksekusi dari program POST. Tekan tombol interupsi BIOS sesuai petunjuk di layar untuk masuk ke program setup BIOS.

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 32

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    d. Periksa semua hasil deteksi hardware oleh program setup BIOS. Beberapa setting mungkin harus dirubah nilainya terutama kapasitas hardisk dan boot sequence.

    e. Simpan perubahan setting dan keluar dari setup BIOS. Setelah keluar dari setup BIOS, komputer akan meload Sistem Operasi dengan urutan pencarian sesuai setting boot sequence pada BIOS. Masukkan disket atau CD Bootable yang berisi sistem operasi pada drive pencarian.

    4. Penanganan Masalah

    Permasalahan yang umum terjadi dalam perakitan komputer dan penanganannya antara lain:

    a. Komputer atau monitor tidak menyala, kemungkinan disebabkan oleh switch atau kabel daya belum terhubung.

    b. Card adapter yang tidak terdeteksi disebabkan oleh pemasangan card belum pas ke slot

    B. Peralatan untuk Membangun Jaringan

    Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghubungkan komputer satu dengan komputer yang lainnya, salah satu diantanya adalah dengan cara jaringan LAN yang mengadopsi Jaringan Kabel. Adapun cara-cara dasar untuk membuat jaringan tersebut diantaranya adalah dengan cara menyambung kabel UTP ke RJ 45 (crimping). Bahan-bahan yang dibutuhkan antara lain:

    1. Konektor RJ45

    Konektor ini yang akan menancap ke setiap perangkat yang akan dihubungkan, pemasangan harus tepat supaya komunikasi data juga bisa maksimal.

    Gambar 28. Konektor RJ45

    2. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) Merupakan kabel penghubung antar PC. Kabel UTP sebenarnya ada beberapa

    kategori, biasanya yang dipakai untuk LAN itu cat 5 dan 6.

    Gambar 29. Kabel UTP

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 33

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    3. Crimping Tool

    Perangkat yang sangat penting, digunakan untuk memasang dan mengunci kabel UTP ke konektor.

    Gambar 30. Crimping Tool

    4. Kabel Tester

    Digunakan untuk memeriksa koneksi kabel yang dibuat, apakah semua sudah terkoneksi dengan baik atau belum.

    Gambar 31. Kabel Tester

    5. Switch

    Switch merupakan perangkat jaringan yang bekerja pada OSI Layer 2, Data Link Layer. Meski bentuknya serupa dengan hub, kita tidak sebaiknya menyebutnya dengan istilah switch hub. Switch bukanlah hub. Switch menggunakan MAC Address untuk memilah paket data mana yang akan diteruskan ke port mana. Sekali ada perangkat yang terhubung melalui port tertentu, dia akan mencatatnya pada MAC Address table di memorynya, sehingga punya "ingatan" sederhana untuk meneruskan paket data ke port yang sesuai saja, dan tidak membabi buta layaknya hub. Collision masih mungkin terjadi, namun sudah diminimalisir.

    Gambar 32. Switch

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 34

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    6. Server

    Suatu server merupakan hati dari kebanyakan network. Server biasanya merupakan komputer berkecepatan tinggi dengan kapasitas memori (RAM) dan simpanan yang besar, dan dihubungkan dengan antarmuka jaringan yang cepat (fast network interface). Sistem operasi jaringan bekerja pada komputer tersebut, bersama perangkat lunak aplikasi dan file data yang diperlukan.

    Gambar 33. Komputer Server

    7. Workstation

    Semua komputer yang terhubung ke server pada jaringan disebut dengan workstation. Workstation merupakan komputer standar komputer yang dikonfigurasi menggunakan kartu antarmuka jaringan, perangkat lunak jaringan dan kabel-kabel yang diperlukan. Workstation tidak selalu membutuhkan floppy disk atau harddisk sebab file dapat disimpan pada server.

    Gambar 34. Komputer Workstation

    8. NIC (Network Interface Card)

    NIC merupakan peralatan yang memungkinkan terjadinya hubungan antara network dengan komputer workstation atau network dengan komputer server. Kebanyakan NIC merupakan peralatan internal yang dipasangkan pada slot ekspansi dalam komputer baik slot ekspansi ISA ataupun slot ekspansi PCI. Bahkan pada beberapa mainboard komputer, NIC sudah dipasang secara onboard artinya menyatu dengan mainboard.

    Gambar 35. NIC/LAN Card

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 35

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    9. Hub

    Hub berfungsi untuk memperkuat sinyal dan tidak memiliki tingkat kecerdasan untuk menentukan tujuan akhir informasi yang dikirim. Hub memiliki sejumlah port sehingga hub sering disebut sebagai multiport repeater. Pada hub, sinyal yang dikirim akan diterukan ke semua port yang dimiliki. Pada hub hanya terdapat satu jalur untuk semua data yang masuk dan keluar. Sehingga setiap data harus bergantian menggunakan hub jika tidak ingin terjadi tabrakan. Hub hanya mempuyai satu collision domain (wadah tabrakan) untuk tiap port. Hub hanya mendukung half duplex yaitu data hanya dapat dikirim dan diterima secara bergantian.

    Gambar 36. Hub 10. Router

    Router memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi dan mampu meneruskan data ke alamat-alamat tujuan yang berada pada jaringan yang berbeda. Router bekerja pada lapisan network (lapisan ke tiga) dan meneruskan paket data berdasarkan alamat logika seperti IP address.

    Gambar 37. Router

    11. Bridge

    Bridge digunakan untuk memecah jaringan yang besar menjadi beberapa segmen jaringan yang lebih kecil. Jaringan-jaringan kecil tersebut dihubungkan oleh suatu bridge. Bridge bekerja pada lapisan datalink. Bridge mampu mengenal alamat MAC. Bridge memiliki tabel penerjemah yang secara otomatis membuat daftar alamat MAC dari komputer yang berada di jaringan. Dengan menggunakan tabel alamat ini, bridge meneruskan data ke alamat MAC komputer yang dituju.

    Gambar 38. Bridge

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 36

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    12. Repeater Ketika suatu isyarat melintas sepanjang kabel, isyarat tersebut cenderung mengalami penurunan kekuatan atau daya. Repeater adalah alat yang dapat menguatkan (boost) isyarat jaringan yang melintasinya.

    Gambar 39. Repeater

    13. Access Point

    Digunakan untuk melakukan pengaturan lalulintas jaringan dari mobile radio ke jaringan kabel atau dari backbone jaringan wireless client/server. Biasanya berbentuk kotak kecil dengan 1 atau 2 antena kecil. Peralatan ini merupakan radio based, berupa receiver dan transmiter yang akan terkoneksi dengan LAN kabel atau broadband ethernet.

    Gambar 40. Access Point

    14. Modem

    Modem berfungsi untuk mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog, atau sebaliknya, sehingga dapat dimengerti oleh bahasa mesin. Modem biasanya digunakan untuk koneksi melalui saluran telepon. Ada 2 macam modem yaitu:

    a. Modem Internal yaitu modem yang dipasang didalam komputer.

    Gambar 41. Modem Internal

    b. Modem External yaitu modem yang dipasang di luar komputer.

    Gambar 42. Modem Internal

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 37

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    Contoh Pembuatan Kabel Koneksi (Pengkabelan) untuk jaringan: Langkah Kerja : 1. Siapkan semua peralatan terutama kabel, konektor RJ-45,kabel tester dan Crimping tool. 2. Kelupas bagian luar kabel UTP sepanjang kira-kira 2 cm dengan menggunakan pisau tang

    Gambar 43. Kabel yang dikupas

    3. Urutkan warna kabel sesuai tipe straight :

    Gambar 44. Urutan Warna Kabel Tipe Straight

    Gambar 45. Kabel Tipe Straight

    4. Potong rapi ujung kabel:

    Gambar 46. Kabel yang telah dipotong rapi

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 38

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    5. Masukkan ujung kabel UTP tadi ke dalam konektor RJ-45.

    Gambar 47. Kabel dimasukkan ke konektor

    6. Krimping kabel UTP dengan konektor RJ 45:

    Gambar 48. Kabel UTP yang dikrimping

    7. Uji dengan kabel tester:

    Gambar 49. Kabel diuji dengan Tester 8. Hubungkan Kabel Utp Ke PC lalu hubungkan ke switch Dengan metode topologi star

    Kepustakaan

    http://tkjababilanjar.blogspot.com/2011/02/pendahuluan-pada-jaringan-komputer.html

    http://jamin92.wordpress.com/2009/03/13/langkah-merakit-komputerpc/

    http://tulisanemasarif.blogspot.com/2011/04/peralatan-untuk-membangun-jaringan.html

    Utomo, Pramudi.2008. Teknik Telekomunikasi Jilid 3, Direktorat Pembinaan SMK Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 39

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    III. PERAWATAN DAN PERBAIKAN PERALATAN LABORATORIUM TKJ

    A. Prosedur Perawatan PC

    1. Menyiapkan perawatan PC a. Pendahuluan

    Periferal komputer merupakan peralatan pendukung dari sebuah PC. Sebuah PC terdiri dari beberapa komponen, dimana masing masing komponen memiliki fungsi tersendiri yang akan saling berkaitan. Walaupun komponen PC terletak dalam sebuah case komputer namun masih banyak kotoran yang dapat mengganggu fungsionalitas komponen baik dari debu maupun sarang serangga. Untuk membersihkan kotoran tersebut dapat digunakan peralatan dan bahan yang sederhana seperti : 1) Penyedot debu mini 2) Kain kering atau tisu 3) Cairan pembersih / cleaner 4) Disk cleaner 5) Cd Cleaner Sedangkan untuk alat perlu disediakan: 1) Obeng 2) Tang 3) Kuas

    b. Bahan atau peralatan untuk membersihkan komponen PC 1) Penyedot Debu Mini Penyedot debu mini hampir sama dengan kuas yang digunakan untuk menghilangkan debu. Namun penyedot debu lebih mudah dan lebih bersih. Pada ujung penyedot debu mini dilengkapi dengan sikat dengan ukuran yang beragam dimaksudkan untuk menyesuaikan luas sempitnya sudut-sudut pada komponen. Alat ini sangat tepat digunakan untuk membersihkan rangkaian di mainboard dan di sudut-sudut casing komputer.

    Gambar 50. Penyedot Debu Mini

    2) Kain Kering Atau Tisu dan Cairan Pembersih Kain kering atau tisu digunakan untuk membersihkan kotoran cair yang mungkin akibat softdrink, tinta atau air hujan yang masih segar atau belum mengering.

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 40

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    Kotoran cair sangat berbahaya jika tidak segera dibersihkan karena jenis kotoran ini dapat menghantarkan arus sehingga dapat mengakibatkan hubungan pendek atau kerusakan fatal pada komponen PC. Sedangkan Cairan pembersih digunakan untuk membersihkan noda atau kotoran yang sudah mengering seperti percikan dari tinta printer.

    Gambar 51. Kain Kering dan Cairan Pembersih

    3) Kuas Kuas merupakan peralatan yang digunakan untuk membersihkan debu atau sarang serangga. Selain itu kuas juga digunakan untuk membersihkan debu-debu yang menutup pada fentilasi casing. Kuas dapat juga digunkan untuk membersihkan motherboard dan sirip heatsink pada prosessor.

    Gambar 52. Kuas Pembersih

    4) Disk Cleaner Disk cleaner digunakan untuk membersihkan head dari diskdrive dari pengaruh debu atau kotoran yang menempel pada head floppy drive. Disk cleaner terdiri dari cairan pembersih dan floppy disk yang piringannya diganti dengan kertas tisu.

    Gambar 53. Disk Cleaner

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 41

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    5) CD Cleaner CD cleaner prinsip kerjanya sama dengan disk cleaner yaitu dengan menggosok bagian yang berdebu atau kotor dengan cairan pembersih dengan memanfaatkan putaran. Beda cd cleaner dengan disk cleaner hanya terletak pada bentuknya yaitu pada cd cleaner menggunakan sikat kecil atau sirip yang dipasang pada disk.

    Gambar 54. CD Cleaner

    6) Obeng Obeng merupakan peralatan penting bagi para teknisi komputer, karena dengan alat inilah teknisi mampu membuka dan melepas komponen dalam PC.

    Gambar 55. Obeng

    7) Tang Jenis tang untuk keperluan teknisi dalam melakukan perawatan komponen PC adalah tang cucut dan tang kombinasi. Tang cucut banyak digunakan untuk memegang kepala skrup atau jumper yang kecil. Sedangkan untuk tang kombinasi digunakan untuk memotong kabel dan keperluan lainnya.

    Gambar 56. Tang

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 42

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    2. Melakukan perawatan PC a. Prosedure Pembersihan Komponen pada Periferal

    Untuk melakukan pembersihan komponen pada PC harus melalui cara atau prosedur tertentu. Antara satu komponen dengan komponen yang lain berbeda sehingga memiliki urutan atau aturan tersendiri dalam metode pembersihannya. Berikut beberapa komponen PC yang perlu dilakukan perawatan.

    1) Casing Casing dapat diibaratkan dengan bangunan atau rumah, dari sebuah komputer, sehingga kekuatan dan keindahan sebuah komputer secara fisik terletak pada casing PC. Pada casing PC biasanya terdapat power supply, fan dan led indikator beserta saklar atau tombol-tombol power dan reset. Permasalahan yang sering terjadi dalam case komputer adalah debu yang terbawa oleh fan casing komputer itu sendiri atau sarang serangga. Kotoran tersebut selain menggangu keindahan juga dapat berdampak jelek pada fan dan komponen lain pada motherboard, sehingga perlu dilakukan pembersihan secara rutin. Alat yang digunakan untuk membersih kan case komputer cukup dengan kuas atau dengan penyedot debu mini. Untuk bagian sudut terutama bagian depan perlu diperhatikan pengkabelan yang mudah lepas akibat hentakan terutama pada bagian kabel untuk tombol saklar. Pada bagian belakang yang perlu dibersihkan adalah pada bagian ventilasi atau tempat fan. Karena disinilah debu semua mengumpul akibat hembusan angin yang dibawa oleh fan.

    Gambar 57. Casing PC 2) Floppy Drive Floppy drive atau disk drive merupakan komponen komputer yang digunakan untuk penggerak floppy atau disket sebagai media penyimpan data. Disk drive sangat mudah terkena debu atau kotoran yang terbawa oleh disket sehingga dapat mengganggu fungsionalitas disk drive. Gejala-gejala yang muncul akibat disk drive kotor adalah disket tidak dapat dibaca dan kadang-kadang error. Cara untuk membersihkan disk drive cukup dengan disk cleaner. Langkah-langkah pembersihannya adalah sebagai berikut: a) Operasikan sistem komputer. b) Masukkan disk cleaner yang telah diberi cairan pembersih ke drive A. c) Pilih drive A:\ sehingga komputer akan membaca drive A. Karena piringan disket

    diganti dengan kertas tisu yang diberi cairan pembersih maka head akan tersentuh

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 43

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    oleh tisu tersebut sehingga akan membersihkan head dari kotoran debu atau kotoran yang lain.

    Gambar 58. Floppy drive

    3) CD-Rom dan CD-RW CD-Rom atau CD-RW merupakan alat yang umum digunakan saat ini untuk membaca dan menulis data ke CD. CD-Rom dan CD-RW merupakan komponen yang sangat murah dibandingkan dengan data yang dapat disimpannya. Masalah yang sering mengganggu pada CD-Rom dan CD-RW terletak pada optik atau lensanya. Langkah yang digunakan untuk membersihkan optic atau lensa dari debu atau kotoran lain adalah dengan menggunakan CD cleaner. Prinsip kerja dari CD cleaner mirip dengan disk cleaner, hanya bentuknya saja yang berbeda. Langkah-langkah pembersihannya adalah sebagai berikut: 1) Operasikan sistem komputer 2) Masukkan CD cleaner, CD cleaner akan berputar dan sikat atau sirip yang melekat

    pada disk atau piringan akan menyikat optic atau lensa pada CD-Rom atau CD-RW.

    Gambar 59. CD-Rom atau CD-RW

    4) Hard Disk Hard disk merupakan komponen yang penting dalam sebuah komputer, karena sistem operasi dan semua program beserta data-data tersimpan dalam harddisk. Hard disk merupakan barang yang mudah rusak. Untuk melakukan perawatan dilakukan dari sisi hardware dan software. Untuk perawatan hard disk dari sisi hardware, perlu ditambahkan sebuah fan untuk mengurangi panas pada hard disk. Fan ini sangat direkomendasikan untuk hard disk dengan kecepatan 7200 rpm ke atas. Selain itu perlu diperhatikan pengaturan kabel data agar sirkulasi udara dapat berjalan lancar. Untuk perawatan dari sisi software, cukup dengan tool-tool yang telah tersedia ketika menginstall sistem operasi. Tool tersebut meliputi scandisk, dan disk

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 44

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    defragmenter. Selain tool tersebut juga terdapat tool yang digunakan untuk melakukan low-level format. Low level format digunakan untuk melakukan konfigurasi ulang pada hard disk meliputi pengaturan head, cylender, dan sector. Low level format merupakan format dari segi fisik. Untuk masing-masing merk hard disk memiliki program tersendiri untuk low level format. Untuk merk Seagete mengggunakan SGATFMT4, Quantum menggunkan zerrofill atau zdisk, maxtor dengan mud dan untuk western digital dengan wd_diag. Scandisk adalah tool yang digunakan untuk memeriksa struktur file sistem, tabel lokasi file (file allocation table), dan dapat untuk mengetahui ada tidaknya bad sector. Scandisk akan berjalan dengan otomatis setiap start jika komputer tidak dimatikan dengan benar atau terjadi kegagalan listrik. Disk defragmenter adalah tool yang digunakan untuk mengatur struktur atau tata letak file sehingga akan mengurangi fragmentasi sebuah space hard disk. Disk defragmenter perlu dilakukan secara berkala hal ini akan meningkatkan performa sistem dan ruang hard disk. Berikut contoh hasil proses disk defragmenter, dapat dilihat perbedaan sebelum dan sesudah dilakukan disk defragmenter.

    Gambar 60. Hard Disk

    Gambar 61. Tampilan Disk Defragmenter

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 45

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    Gambar 62. Tampilan Hasil Report Hard Disk

    Gambar 62 di atas menampilkan hasil report hard disk sebelum dilakukan defragmentasi dengan beberapa file yang mengalami fragmentasi.

    Gambar 63. Tampilan Report Defragmentasi

    Gambar 63 di atas menerangkan bahwa file yang telah terfragmentasi menjadi 0% atau telah hilang dan susunan ruang kosong pada hard disk sudah tertata dengan rapi.

    5) VGA Card VGA card atau sering disebut display adapter adalah komponen komputer yang difungsikan untuk mengolah grafik untuk ditampilkan ke dalam layar monitor. Masalah yang sering timbul dalam VGA card adalah panas yang berlebihan, sehingga untuk mengurangi panas yang berlebihan perlu diperhatikan heatsink dan fan-nya.

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 46

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    Sebagai perawatannya perlu dilakukan pembersihan dari debu atau kotoran yang lain. Untuk membersihkan fan dan heatsink cukup dengan kuas kecil karena fan pada VGA card juga kecil, sehingga harus disesuaikan dengan ukuran fan nya. Selain itu VGA card sering bermasalah pada fan yang berisik atau berbunyi dengan keras. Masalah ini bersumber pada fan yang tidak kencang atau putaran fan tidak stabil. Selain itu juga dapat disebabkan dudukan fan yang tidak kuat sehingga tidak dapat menopang fan dengan baik. Untuk mengatasi hal ini dapat dilakukan dengan membersihkan, dan mengencangkan posisi fan dengan tepat sesuai dengan posisinya.

    Gambar 64. VGA Card

    6) Memori RAM merupakan komponen primer dalam sebuah komputer. RAM bertindak sebagai media penyimpan sementara pada sistem. Besar kecil nya kapasitas RAM tergantung dari kebutuhan sistem yang akan digunakan oleh program. Semakin besar kapasitas RAM maka akan semakin cepat dan stabil program tersebut dijalankan. RAM bermacam macam jenisnya diantaranya yang masih beredar adalah sebagai berikut: EDO RAM (banyak dijumpai pada komputer lama dan mulai jarang ditemukan), SDRAM, DDR SDRAM, dan RDRAM. Antara jenis-jenis tersebut berbeda bentuk fisik dan slot pad motherboard nya. RAM perlu dilakukan perawatan agar selalu bekerja dengan optimal. Gangguan pada RAM terletak pada konektor atau kaki-kakinya, dimana jika RAM sering dilepas dan tersentuh oleh tangan dapat menyebabkan korosi bahkan RAM dapat rusak akibat listrik statis.

    Gambar 65. Memori

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 47

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    Gambar 66. Membersihkan RAM

    Untuk membersihkan RAM dari korosi akibat sentuhan tangan dapat dilakukan dengan menggunakan cairan pembersih atau cukup dengan karet penghapus dengan cara menggosokan pada kaki RAM. Selain itu juga perlu diperhatikan pemasangan pada slot RAM, perlu dipastikan RAM tertancap dengan sempurna karena jika tidak, maka selain RAM tidak terdeteksi oleh sistem juga dapat mengakibatkan kerusakan RAM.

    7) Power Supply Power supply merupakan jantung dari sebuah komputer, karena semua sumber daya listrik dari komponen komputer disupply dari power supply. Power supply berfungsi mengubah arus AC menjadi arus DC untuk didistribusikan ke berbagai macam komponen pada komputer. Daya power supply berkisar 150 watt sampai 450 watt.

    Gambar 67. Power Supply PC

    Untuk daya 150 watt sudah jarang dijumpai karena hanya digunakan untuk komputer yang sederhana tanpa banyak komponen tambahan. Sedangkan jika dalam sebuah komputer yang memiliki beberapa banyak komponen misal: CD-ROM, CD-RW, dan menggunakan banyak hard disk direkomendasikan menggunakan power supply 350 watt atau lebih besar.

    Perawatan yang perlu dilakukan untuk merawat power supply adalah dengan memperhatikan kelancaran fan pada power supply. Karena fan inilah yang mampu mengurangi panas pada power supply. Selain itu perlu ditambahkan sebuah alat yang sering disebut stabilizer tegangan, karena dengan alat ini akan meringankan kerja dari power supply sehingga akan mengurangi panas yang dikeluarkan oleh power supply.

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 48

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    8) CPU (Central Processing Unit) Komponen ini merupakan otak dari komputer, kecepatan dan kecerdasan prosessor tergantung dari kecepatannya ( dalam satuan hz). Kecepatan prosesor sangat berkembang dengan cepat sampai saat ini sudah mencapai 3.04 GHZ.

    Gambar 68. CPU + Heatsink dan Fan

    Prosessor memerlukan pendingin sangat ekstra. Pendingin prossessor terdiri dari heatsink dan fan pendingin. Prosessor merupakan komponen yang paling panas sehingga perlu dimonitor setiap saat. Untuk perawatan pada prosessor adalah dengan memperhatikan tata letak fan sehingga udara dapat berputar dengan lancar. Kemudian perlu dipilih fan prosessor dengan putaran yang tinggi (minimal 5400 rpm) dan juga perlu dipilih heatsink dengan bahan penghantar panas yang baik, seperti tembaga dan aluminium. Jika sering melepas prosessor jangan lupa untuk selalu mengoleskan silicon grease agar penghantaran panas lebih lancar.

    9) Motherboard Motherboard merupakan tempat dari semua komponen komputer terpasang. Motherboard digunakan untuk menghubungkan antara komponen satu dengan yang lain. Antara motherboard yang satu dengan yang lain berbeda tergantung dari chipset yang digunakan dalam motherboard tersebut. Fitur yang ditawarkan oleh motherboard sangat beragam mulai dari soundcard onboard, LAN onboard, VGA onboard dan masih banyak fitur yang lain. Semakin banyak fitur yang terdapat dalam motherboard maka semakin banyak panas yang dihasilkan oleh motherboard. Perawatan yang dilakukan pada motherboard adalah dengan menjaga suhu dari motherboard, yaitu dengan memperlancar sirkulasi udara pada system. Karena motherboard tempat tersambungnya berbagai komponen maka kabel-kabel yang tersambung perlu diikat dengan pengikat kabel, selain akan menambah rapi juga akan membuat sirkulasi udara menjadi lancar. Untuk gangguan

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 49

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    dari debu dan sarang serangga cukup dibersihkan dengan kuas atau penyedot debu mini dengan menyesuaikan ukuran sikat pada sudut yang sempit, jangan sampai mengganggu komponen yang terpasang, seperti RAM dan prosessor.

    Gambar 69. Motherboard PC

    10) Expansion Card Expansion card merupakan komponen tambahan yang terpasang pada komputer. Expansion card dapat berbagai macam jenis dan fungsinya. Contoh expansion card adalah seperti card LAN, soundcard, tv tunner, VGA card dan masih banyak lagi. Sedangkan menurut jenisnya terdiri dari PCI, ISA, dan AGP.

    Gambar 70. Expansion Card

    Untuk perawatan expansion card, perlu diperhatikan kaki-kakinya dari pengaruh korosi akibat sentuhan tangan atau penyebab yang lain. Perawatannya cukup dengan cairan pembersih korosi atau dengan menggosok dengan karet penghapus. Selain itu perlu juga dipastikan expansion card terpasang dengan kuat dan sempurna.

    3. Memeriksa hasil perawatan PC

    a. Kondisi yang perlu diketahui dari komponen. Dalam mendiagnosis kerusakan pada komponen komputer, terlebih dahulu perlu diketahui keadaan normal dari komponen tersebut. Berikut kondisi dari masing-masing komponen yang perlu diketahui: 1) Casing Casing komputer jarang mengalami gangguan karena fungsinya hanya sebagai tempat atau pelindung dari komponen komputer. Sehingga kondisi yang perlu

  • Materi Bimtek Laboran TKJ 50

    Direktorat Pembinaan PTK Kemendikbud

    diperhatikan terletak pada kekuatan dan keindahan dari case komputer. Selain itu dalam sebuah case masih terdapat beberapa komponen seperti fan, saklar dan led indikator. Untuk mengetahui kondisi dari komponen ini perlu dilakukan pengecekan langsung di dalam case komputer. Perlu diperhatikan kabel saklar dan led perlu ditata atau diikat dengan rapi . Kebersihan dari case perlu diperhatikan karena case sangat mudah kotor dari debu dan sarang serangga.

    2) Diskdrive Untuk mengetahui kondisi diskdrive dapat dilakukan dengan mencoba memasukkan disket. Pastikan disket yang digunakan adalah disket yang bagus dan sudah di coba di diskdrive yang masih bagus. Hasil dari pembacaan disket dapat diamati dari lama tidaknya membaca disket dan suara yang dihasilkan ketika membaca disket. Jika pembacaan file cepat dan suara yang dihasilkan halus maka disk drive dipastikan masih bagus. Dan j