mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya

Upload: ruri-nindi

Post on 14-Jul-2015

1.113 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MATAMata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual. Mata

Secara metafora, mata manusia sering dianggap "jendela jiwa"

Diagram mata manusia. Tidak semua mata makhluk hidup memiliki kesamaan anatomi dengan mata manusia

Organ luar

Bulu mata Alis mata Kelopak mata

Organ dalamBagian-bagian pada organ mata bekerjasama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke otak untuk dapat dicerna oleh sistem saraf manusia. Bagian-bagian tersebut adalah:

Kornea Merupakan bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari sumber cahaya. Pupil dan Iris Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh iris di sekelilingnya.Iris berfungsi sebagai diafragma. Iris inilah terlihat sebagai bagian yang berwarna pada mata. Lensa mata Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina. Fungsi lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina. Untuk melihat objek yang jauh (cahaya datang dari jauh), lensa mata akan menipis. Sedangkan untuk melihat objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa mata akan menebal. Retina Retina adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf optik.

Saraf optik Saraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak.[1]

Penyakit mata

Miopi Miopi yakni seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak jauh. Biasanya terjadi pada pelajar. Hipermetropi Hipermetropi yaitu seseroang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat dari mata. Presbiopi Presbiopi adalah seseorang yang tidak dapat melihat benda yang berjarak dekat maupun berjarak jauh. Biasa terjadi pada lansia. Kerabunan dan kebutaan Buta berarti seseorang tidak dapat melihat benda apapun sama sekali. Buta bisa saja diakibatkan keturunan, maupun kecelakaan. Rabun berarti seseorang hanya dapat melihat dengan samar-samar. Orang-orang yang buta maupun rabun biasanya "membaca" dengan jari-jarinya. Ini disebut huruf Braille. Buta warna Buta warna adalah suatu kondisi dimana seseorang sama sekali tidak dapat membedakan warna. Yang dapat dilihat hanyalah warna hitam, abu-abu, dan putih. Buta warna biasanya merupakan penyakit turunan. Artinya jika seseorang buta warna, hampir pasti anaknya juga buta warna. Katarak Katarak adalah suatu penyakit mata di mana lensa mata menjadi buram dan terjadi pada orang lanjut usia (lansia).

Mata majemukMata majemuk ditemukan di antara arthropoda (kerabat serangga), dan terdiri dari banyak sisi sederhana yang putus berpiksel citra (tak ada tampilan lipat ganda seperti yang sering dipercaya).

Deteksi penyakit melalui kelainan mataPenyakit lain juga dapat dideteksi melalui mata dengan tanda-tanda sebagai berikut [2]

Mata menonjol dapat berarti kelainan kelenjar gondok, kanker darah, tumor yang berasal dari organ lain seperti paru, payudara, kelenjar getah bening. Kadang-kadang disertai engan gangguan pergerakan bola mata sehingga penderita mengeluh berpenglihatan ganda. Kelainan kelopak mata: o Kelopak mata menurun (kelainan saraf, usia tua, atau kencing manis). o Kelopak mata tidak bisa menutup rapat (kelainan kelenjar gondok, kelainan saraf atau tumor). o Kelopak mata bengkak (ginjal, jantung, alergi, dan sinusitis). o Kelopak mata tidak dapat berkedip (lepra). o Kelopak mata berkedip secara berlebihan (kelainan saraf/ otak). Mata juling (gangguan saraf/otak, stroke, kencing manis, tumor, dan gondok)

Mata merah o tanpa nyeri (cacingan, TBC, alergi ringan karena debu atau makanan, alergi berat karena obat, tiroid, HIV/AIDS, tumor) o dengan nyeri hebat (rematik, sifilis, sarkoidosis, lupus (penyakit), kencing manis (kadang kadang mata nyeri saat dibuka diwaktu bangun) o disertai dengan kornea yang kering dan penebalan selaput lendir (kekurangan vitamin A). Lingkaran putih disekeliling kornea pada usia muda (tingginya kolesterol). Katarak pada usia dini (dibawah usia 61 tahun) menandakan kencing manis. Ibu hamil yang selama masa kehamilan terinfeksi campak juga dapat menyebabkan anaknya lahir dengan katarak.

PUPIL

Pupil adalah pusat daerah transparan (warna hitam)

Diagram mata manusia Pupil atau anak mata adalah pembukaan di tengah mata. Cahaya masuk lewat pupil dan diteruskan melalui lensa mata, yang memusatkan bayangan ke retina. Ukuran pupil dikendalikan oleh otot. Bila perlu banyak cahaya, pupil membesar. Bila cahaya bertambah terang, pupil bertambah kecil. Pupil dapat dibandingkan dengan pengatur cahaya pada kamera. Pupil akan lebih jelas terlihat apabila dilihat dengan sebuah mikroskop.

RETINARetina adalah selapis tipis sel yang terletak pada bagian belakang bola mata vertebrata dan cephalopoda. Retina merupakan bagian mata yang mengubah cahaya menjadi sinyal syaraf. Retina memiliki sel fotoreseptor ("rods" dan "cones") yang menerima cahaya. Sinyal yang dihasilkan kemudian mengalami proses rumit yang dilakukan oleh neuron retina yang lain, dan diubah menjadi potensi aksi pada sel ganglion retina. Retina tidak hanya mendeteksi cahaya, melainkan juga memainkan peran penting dalam persepsi visual. Pada tahap embrio, retina dan syaraf optik berkembang sebagai bagian dari perkembangan luar otak. Struktur unik pembuluh darah pada retina telah digunakan sebagai identifikasi biometrik.

Anatomi retinaRetina manusia terdiri atas sepuluh lapis. Urutan lapisan-lapisan tersebut (ke arah kornea) adalah: 1. Retinal pigment epithelium (RPE) 2. Lapisan fotoreseptor segmen dalam dan luar.(Rods/Cones) 3. Membran limitans eksterna - Lapisan yang membatasi bagian dalam fotoreseptor dari inti selnya 4. Lapisan luar inti sel fotoreseptor 5. Lapisan luar plexiformis - Pada bagian makular, ini dikenal sebagi "Lapisan serat Henle" (Fiber layer of Henle). 6. Lapisan dalam badan inti 7. Lapisan dalam plexiformis 8. Lapisan sel ganglion - Lapisan yang terdiri dari inti sel ganglion dan merupakan asal dari serat syaraf optik. 9. Lapisan serat syaraf - Yang mengandung akson - okson sel ganglion yang berjalan menuju ke nervus opticus. 10. Membran limitans interna - Tempat sel-sel Mller berpijak.

Struktur fisik retina manusiaStruktur retina manusia adalah 72% seperti bola dengan diameter sekitar 22 mm. Pada bagian tengah retina terdapat cakram optik, yang dikenal sebagai "titik buta" (blind spot) karena tidak adanya fotoreseptor di daerah itu. Cakram optik terlihat sebagai area oval berwarna putih berukuran 3 mm2.

Pengetahuan Tentang MataMata merupakan salah satu oragn tubuh yang sangat penting. disini ada info tentang keadaan mata kita beserta fungsi-fungsinya. Jika tidak perawatan yang baik, maka mata akan bermasalah dan menimbulkan problem tersendiri. Mata adalah organ tubuh yang merubah cahaya menjadi sinyal-sinyal syaraf yang diterjemahkan oleh otak sebagai persepsi indera penglihatan. Seperti kamera televisi menangkap cahaya menjadi sinyal elektronik yang ditampilkan kembali sebagai bentuk gambar pada pesawat televisi. Mata sangat aman terlindungi. Terletak di dalam soket pada tulang tengkorak. Kelopak mata melindungi pada bagian depan. Mengedip rata-rata sekali setiap enam detik. Gerakan ini mencuci mata dengan air mata yang mengandung garam (kelenjar airmata). Kelenjar ini berada di belakang sebelah atas sudut kelopak mata. Setelah melewati seluruh mata, cairan dari kelenjar dialirkan ke hidung melalui saluran airmata di bagian dalam sudut mata. Tertawa atau menangis menyebabkan otot pada bagian atas kelopak mata menekan kelenjar airmata. Menyebabkan terbentuknya air mata yang mengalir deras. Bulu mata menangkap banyak partikel yang bisa masuk ke mata. Sebagai perlindungan lebih jauh, kelopak mata secara otomatis menutup saat ada benda mendekat ke arah mata.

Struktur Mata Mata berbentuk seperti bola, sedikit menonjol pada bagian depan. Melalui tonjolan inilah seseorang melihat. Saat kelopak mata ditutup, tonjolan ini tertutup. Bagian mata lainnya dilindungi tulang tengkorak. Setiap bagian dari mata manusia memiliki fungsi khusus. Kornea dan Sclera. Mata diselimuti oleh 3 lapisan. 1. Bagian paling luar adalah kornea dan sclera. 2. Bagian tengah adalah lapisan pembuluh darah yang berfungsi menyediakan supply darah terdiri dari choroid, ciliary body dan iris. 3. Lapisan paling dalam adalah retina. Sclera atau putih mata adalah susunan dari jaringan berserat yang kuat. Pada bagian mata yang terbuka, permukaan sclera ditutupi selaput lendir yang disebut conjunctiva. Berfungsi menjaga mata agar tidak kering. Kornea, bagian dari sclera yang berbentuk transparan dimana cahaya dari luar masuk. Pem-fokus-an cahaya dari luar dimulai dari kornea. Pada bagian belakang kornea adalah cairan yang disebut aqueous humor. Cairan ini memenuhi ruangan berbertuk bulan sabit, tebal di bagian tengah dan tipis di bagian pinggir. Kornea dan aqueous humor membuat lensa mata dapat membelokkan atau meluruskan cahaya dan mengarahkannya melalui bagian tengah mata. Iris, Dibelakang aqueous humor adalah iris, berbentuk seperti cincin dengan warna. Warna iris (disebut juga warna mata) adalah faktor keturunan dan tidak pengaruh terhadap penglihatan. Iris seperti tirai berotot yang bisa menutup dan membuka. Berfungsi mengatur banyaknya cahaya yang masuk melewati pupil, bagian terbuka dari iris. Pupil terlihat seperti titik hitam. Semua cahaya yang masuk melewati pupil. Saat banyak sedikitnya cahaya dibutuhkan untuk melihat lebih

jelas, pupil menjadi mengecil atau membesar dengan gerakan dari otot di iris. Aqueous humor mengalir melalui pupil ke ruang kecil antara iris dan lensa mata. Cara sederhana untuk melihat pupil merespons terhadap cahaya adalah dengan berdiri di depan cermin dengan mata ditutup tangan kira-kira 10 detik. Saat mata dibuka, pupil mengecil atau kontraksi merespons terhadap cahaya. Jika cahaya dikurangi, pupil mengembang sebaliknya jika cahaya ditambah pupil mengecil. Choroid, adalah lapisan pembuluh darah dan jaringan tersambung dihimpit sclera dan retina. Berfungsi membawa supply nutrisi ke mata. Ciliary Body, adalah struktur otot yang merubah bentuk lensa mata. Lensa Mata, di belakang pupil dan iris ada lensa seperti kristal dan otot ciliary. Otot menahan lensa pada tempatnya dan merubah bentuknya. Lensa mata tidak berwarna, mendekati transparan, cembung pada kedua sisinya, sama dengan kaca pembesar biasa. Fungsinya hanya memfokus-kan cahaya ke retina. Lensa mata terdiri dari sel-sel memanjang yang tidak memiliki supply darah. Sel-sel ini mendapatkan nutrisi dari cairan yang mengelilinginya, aqueous humor di depan dan vitreous body, berbentuk jelly pada bagian belakang. Bentuk lensa mata pada dasarnya adalah seperti bola pipih yang dapat diubah dengan gerakan dari otot ciliary yang mengelilinginya. Oleh karena itu mata fokus dengan jelas pada sebuah obyek pada berbagai jarak. Kemampuan lensa mata untuk menyesuaikan dari jarak jauh ke jarak dekat disebut accommodation. Dengan berkontraksi, otot ciliary mendorong lensa menjadi lebih tebal pada bagian tengah. Dengan mengendurkan, otot menarik lensa dan menipiskannya. Untuk melihat dengan jelas benda yang didekatkan ke mata, lensa mata mengerut dan menjadi tebal. Untuk melihat benda yang jauh dengan jelas lensa melebar dan menjadi tipis. Untuk orang dengan penglihatan normal, otot ciliary yang kendur membuat lensa mata menipis, cukup untuk melihat benda dengan sangat jelas pada jarak 6 meter atau lebih dari mata. Untuk melihat benda yang lebih dekat dengan jelas, otot ciliary harus berkontraksi untuk menebalkan lensa mata. Anak kecil dapat melihat benda dengan jelas pada jarak paling dekat 6,5 cm. Pada usia 45 tahun kebanyakan orang harus menjauhkan benda untuk melihatnya dengan jelas. Lensa mata menjadi kurang elastis seiring usia bertambah. Problem Mata Pada mata normal bayangan benda jatuh tepat pada retina. Pada mata yang bermasalah bentuk bola mata tidak normal lagi. Lensa mata, walaupun sudah tertarik optimal menjadi lebih pipih, tidak bisa lagi membawa benda yang jauh jatuh tepat pada retina. Hal ini terjadi pada penderita Miopia (rabun jauh). Kekurangan ini dapat di perbaiki dengan memakai kacamata dengan lensa cekung atau minus. Lensa pada mata bersama dengan lensa cekung menghasilkan fokus yang lebih panjang sehingga benda tepat jatuh pada retina. Ketika jarak antara depan dan belakang mata terlalu pendek, lensa mata tidak bisa membawa benda menjadi fokus. Gambar jatuh di belakang retina. Problem ini disebut Hiperopia.

Keadaan ini dapat diperbaiki dengan memendekkan fokus dengan lensa cembung atau kacamata plus. Banyak mata di mana bentuk kornea sudah rusak, permukaannya menjadi oval yang seharusnya berbentuk bulat. Cahaya yang masuk berubah menyimpang saat masuk. Menyebabkan gambar kabur. Problem ini disebut Astigmatisme. Untuk membantu, digunakan kaca yang tidak bulat atau curvature silinder.

Cacat Mata

Mata normal (emetrop) Titik dekat 25 cm dan titik jauh tak hingga

Rabun Jauh (Miop) Titik dekatnya 25 cm dan titik jauh < Seseorang bisa melihat dalam jarak dekat tapi jika jarak jauh kurang jelas Lensa mata tidak dapat memipih sehingga bayangan benda yang sangat jauh terbentuk di depan Retina. Menggunakan kacamata berlensa cekung. Penyebab bola mata yang terlalu lonjong atau kelengkungan lensa mata yang terlalu besar. Jika titik jauh pada rabun jauh PR, maka kekuataan lensanya

Rabun Dekat (Hipermetrop) Titik dekat > 25 cm dan titik jauh Mata dapat melihat benda yang berjarak jauh dengan jelas akan tetapi melihat tidak jelas pada benda yang berjarak dekat. Lensa mata tidak dapat mencembung sehingga bayangan benda terbentuk dibelakang retina. Menggunakan kacamata berlensa cembung. Penyebab bola mata yang terlalu pipih atau kelengkungan lensa mata yang tidak cukup besar. Kekuatan lensa PP : jarak dekat mata. Titik dekat mata normal = 25 cm = 0.25 m. m atau cm Presbiop (mata tua) Terjadi pengurangan kemampuan berakomodasi mata karena factor usia lanjut. Titik dekat > 25 cm dan titik jauh Menggunakan kacamata rangkap ( lensa cekung dan lensa cembung ) Bagian atas lensa cembung bagian bawah lensa cekung.

Aigmatisme Terjadi akibat bentuk kornea mata yang tidak sferis (berbentuk bola) Benda titik nampak bergaris-garis sedangkan benda bergaris-garis dilihat baik hanya pada arah tertentu saja. Menggunakan kacamata silindris.

CACAT MATABAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata merupakan alat optic yang paling dekat dengan kita dan merupakan system optic yang paling penting. Dengan mata kita dapat melihat apapun yang ada di dunia ini, berupa keindahan dalam sekitar kita. Namun banyak manusia yang menggunakan matanya untuk melihat hal-hal yang seharusnya tidak dilihat. Sekarang ini banyak sekali masalah yang berhubungan dengan mata, seperti: katarak, rabun jauh, rabun dekat, iritasi mata, mata yang mudah lelah dan maih banyak lagi. Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih maka masalah tentang mata dapat diatasi secara optimal. Pada zaman dulu orang mengira bahwa benda-benda disekitar dapat dilihat oleh karena mata mengeluarkan sinar-sinar penglihatan. Pada abad pertengahan Alhazan (965-1038) seorang Mesir di Iskandaria berpendapat bahwa benda disekitar itu dapat dilihat oleh karena benda-benda tersebut memantulkan cahaya atau memancarkan cahaya yang masuk ke dalam mata. Teori ini akhirnya diterima sampai abad ke XX ini. B. Perumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan mata atau penglihatan? 2. Sebutkan bagian-bagian yang terdapat pada mata? 3. Bagaimana pembentukan bayangan pada mata? 4. Bagaimana cara mengetahui/menghitung ketajaman penglihatan mata manusia? 5. Daya akomodasi mata manusia tergantung pada apa? 6. Jelaskan tentang penyimpangan penglihatan dan teknik koreksinya? 7. Bagaimana cara mata menangkap cahaya? 8. Bagaimana cara mata menyesuaikan terhadap keadaan terang dan gelap? 9. Bagaimana tanggap warna pada mata manusia? 10. Sebutkan peralatan dalam pemeriksaan mata dan lensa? 11. Apa cirri mata yang buta warna? C. Tujuan - Mengetahui jenis cacat mata dan cara untu menolong cacat mata - Mengetahui bagian-bagian pada mata - Dapat mengetahui cara pembentukan bayangan pada mata - Mengetahui peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan mata - Dapat menegetahui jenis penyimpangan penglihatan dan teknik koreksinya.

BAB II PEMBAHASAN MATA Banyak pengetahuan yang kita peroleh melalui suatu penglihatan untuk membedakan gelap atau terang tergantung atas penglihatan seseorang. Ada tiga komponen pada pengindraan penglihatan yaitu : a. Mata memfoskuskan bayangan pada retina b. System syaraf mata yang memberi informasi ke otak c. Korteks penglihatan salah satu bagian yang menganalisa penglihatan tersebut. A. Alat Optik Mata 1. Retina Terdapat rod/batang dank ones/kerucut: fungsi rod untuk melihat pada malam hari sedangkan kone untuk melihat pada siang hari. Pada retina ini akan dilanjutkan ke syaraf optikus. 2. Foura sentralis Daerah cekung yang berukuran 0,25 mm di tengah-tengahnya terdapat macula lutea (bintik kuning). 3. Kornea dan lensa Kornea merupakan lapisan mata paling depan dan berfungsi memfokuskan benda dengan cara reflaksi, tabalnya 0,5 mm sedangkan lensa terdiri dari kristal mempunyai dua permukaan dengan jari-jari kelengkungan 7,8 mm fungsinya adalah mengfokuskan objek pada berbagai jarak. 4. Pupil Di tengah-tengah iris terdapat pupil yang fungsinya mengatur cahaya yang masuk. Apabila cahaya terang pupil menguncup demikian sebaliknya. 5. Iris Merupakan selaput berbentuk lingkaran yang menyebabkan mata dapat membedakan warna 6. Aquapuos humor Merupakan cairan mata 7. Syaraf optic Merupakan syaraf yang menyampaikan informasi tentang kuat cahaya dan warna keotak. System optic mata serupa dengan kamera TV bahkan lebih mahal oleh karena: Mata bias mengamati objek dengan sudut yang sangat besar Tiap mata mempunyai kelopak mata dan ada cairan lubrikasi Dalam satu detik dapat memfokuskan objek yang berjarak 20 cm Mata sangat efektif dan intensitas cahaya 1010 : 1 Diagragma mata diatur secara otomatis oleh iris Kornea terdiri dari sel-sel hidup namun tidak mendapat vaskularisasi Tekanan bola mata diatur secara otomatis sehingga mencapai 20 mmHg Tiap mata dilindungi oleh tulang Bayangan yang terbentuk oleh mata akan diteruskan ke otak Bola mata dilengkapi dengan otot-otot mata yang mengatur gerakan bola mata. Kelumpuhan pada salah satu otot mata akan timbul gejala yang disebut strabismus (mata juling). Ada 3 macam strabismus yaitu strabismus horizontal, vertical dan torsional. B. Pembentukan Bayangan Pada Mata Mata bias melihat benda jika cahaya yang dipantulkan benda sampai pad amata dengan cukup, kemudian lensa mata akan membentuk bayangan yang bersifat nyata, terbalik dan diperkecil pada retina. Cahaya memasuki mata melalui bukaan yang berubah, lapisan serat saraf yang menutupi permukaan belakangnya. Bentuk lensa kristal dapat diubah sedikit oleh kerja otot siliari. Apabila mata difokuskan pada benda yang jauh, otot akan mengendur dan system lensa korna berada pada panjang focus maksimumnya, kira-kira 2 cm, jarak dari kornea ke retina. Apabila benda didekatkan, otot sisliari akan meningkatkan kelengkungan lensa, yang dengan demikian akan mengurangi panjang fokusnya sehingga bayangan

akan difokuskan ke retina. Proses ini disebut akomodasi. Persamaan pembentukan bayangan pada mata dapat dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut : P= C. Kegiatan Penglihatan Ketajaman penglihatan digunakan untuk menentukan penggunaan kaca mata, diklinik dikenal dengan istilah visus. Sedangkan dalam fisika, ketajaman penglihatan ini disebut resolusi mata. Visus penderita bukan saja memberi pengertian tentang optiknya (kaca mata), tetapi mempunyai arti yang lebih luas yaitu memberi keterangan mengenai baik buruknya fungsi mata secara keseluruhan. Oleh karena itu definisi visus adalah nilai kebalikan sudut (dalam menit) terkecil dimana sebuah benda masih dapat dilihat dan dapat dibedakan. Pada penentuan visus, para ahli mata mempergunakan kartu snellen, dengan berbagai ukuran huruf dan jarak yang sudah ditentukan, misalnya mata normal pada waktu diperiksa diperoleh 20/40, berarti penderita dapat membaca huruf pada 20 ft, sedangkan bagi mata normal dapat membaca pada jarak 40 ft, (1ft = 5 m). dengan demikian dapat dirumuskan dengan persamanaan : d = Jarak yang dapat dilihat oleh penderita D = Jarak yang dapat dilihat oleh mata normal Penggunaan Kartu Snellen ini kualitasnya kadang-kadang meragukan oleh karena huruf yang sama besarnya mempunyai derajat kesukaran yang berbeda, demikian pula huruf dengan ukuran berbeda kadang-kadang tidak sama bentuknya. Untuk menghindari kelemahan-kelemahan itu telah diciptakan kartu cincin landolt. Kartu ini mempunyai sejumlah cincin berlubang, diatur berderet yang sama besar, dengan lubang yang arahnya keatas, kebawah, krkiri dan kekanan. Dari atas kebawah cincin itu diatur agar lubangnya mengecil secara berangsur-angsur. Penderita disuruh menunjukkan deretan cincin tersebut hingga cincin terkecil tanpa salah. Angka visus ini dapat dengan menghitung sudut dimana cincin landolt itu diamati. D. Daya Akomodasi Dalam hal memfokuskan objek pada retina, lensa mata memegang peranan penting. Kornea mempunyai fungsi memfokuskan objek secara tetap demikian pula bola mata (diameter bola mata 20-23 ml). kemampuan lensa mata untuk memfokuskan objek disebut daya akomodasi. Selama mata melihat jauh, tidak terjadi akomodasi. Makin dekat benda yang dilihat semakin kuat mata/lensa berakomodasi. Daya akomodasi ini tergantung kepada umur. Usia makin tua daya akomodasi semakin menurun. Hal ini disebabkan kekenyalan lensa/elastisitas lensa semakin berkurang. Table kolerasi antara jarak titik dekat dengan berbagai usia Umur (tahun) Titik Dekat (cm) 10 20 30 40 50 60 7 10 14 22 40 200

Jarak terdekat dari benda agar masih dapat dilihat dengan jelas dikatakan benda terletak pada titik dekat/punktum proksimum. Jarak punktum proksimum terhadap mata dinyatakan P (dalam meter) maka P disebut AP (Aksial Proksimum), pada saat ini mata berakomodasi sekuat-kuatnya (mata berakomodasi maksimum). Jarak terjauh bagi benda agar masih dapat dilihat dengan jelas dikatakan benda terletak pada titik jauh. Jarak punctum remotum terhadap mata dinyatakan r (dalam meter) maka r disebut Ar (Aksial proksimum), pada saat ini mata tidak berakomodasi/lepas akomodasi

Selisih Ap dengan Ar diebut lebar akomodasi, dapat dinyatakan : Ac = Ap Ar Ac = lebar akomodasi yaitu perbedaan antara akomodasi maksimal dengan lepas akomodasi maksimal. Secara empiris Ac = 0,0028 (80 tahun L)2 diptri L = Umur dalam tahun Bertambah jauhnya titik dekat akibat umur disebut mata prebyop. Presbyop ini bukan merupakan cacat penglihatan. Ada satu dari sekian jumlah orang tidak mempunyai lensa mata. Mata demikian disebut mata afasia. E. Penyimpangan Penglihatan dan Teknik Koreksi Mata yang mempunyai titik jauh terhinga akan memberi bayangan benda secara tajam dan selaput retina, dikatakan mata emetropia. Sedangkan mata yang mempunyai titik jauh yang bukan tak terhingga, mata demikian disebut mata ametropia. Mata emetropia mempunyai punktum proksimum sekitar 25 cm, disebut mata normal, sedangkan mata emetropia yang mempunyai punktum proksimum lebih dari 25 cm disebut mata presbiopia. Mata ametropia mempunyai dua buah bentuk : a. Miopia (penglihatan dekat) b. Hipermetrop (penglihatan jauh) Miopi Mata ametropia yang mempunyai P dan r terlalu kecil disebut mata myopia. Mata myopia ini bentuk mata terlalu lonjong maka benda berjauhan tak terhingga akan tergambar tajam didepan retina. Mata seperti ini dapat melihat tajam benda pada titik dekat tanpa akomodasi. Dengan akomodasi kuat akan terlihat benda yang lebih dekat lagi. Hipermetropia Mata ametropia yang mempunyai P dan r terlalu besar dikatakan hipermetropia kalau diperhatikan bola mata hipermetropia maka akan terlihat bola mata yang agak gepeng dari normal. Mata yang demikiamn itu tanpa akomodasi bayangan tak terhingga akan terletak dibelakang retina, tetapi kadang kala dengan akomodasi akan terlihat bendayang jauh tak terhingga secara tajam bahkan dapat melihat benda-benda berada berada dekat di depan mata. Baik niopi maupun hipermetropia kelaianannya terletak pad aporos yang disebut ametropia poros. Selain myopia dan hipermetropia, ada salahs atu kelainan pad alensa mata yaitu astigmatisma. Astigmatisma terjadi apabila salah satu komponen system lensa menjadi bentuk telur dari pada sferis. Tambahan pula kornea atau lensa kristaline menjadi memanjang ke salah satu arah. Dengan demikian radius kurvatura menjadi lebih besar pada arah memanjang. Sebagai konsekuensi berkas cahaya yang masuk lewat kurvatura yang panjang akan difokuskan dibelakang retina sedangkan berkas cahaya yang masuk lewat kurvatura yang pendek difokuskan di depan retina. Dengan perkataan lain mata tersebut mempunyai pandangan jauh terhadap beberapa berkas cahaya dan berpandangan dekat terhadap sisa cahaya. Dengan demikian mata seseorang yang menderita astigmat tidak dapat memfokuskan setiap objek dengan jelas. 1. Teknik Koreksi Setelah melalui pemeriksaan dokter mata dengan seksama maka ditentukan apakah penderita menderita presbiopia, hipermetropia, myopia, astigmatisma atau campuran (presbiopia dan myopia) A. Mata Presbiopia Pada mata presbiopia tidak ada masalah untuk melihat jauh. Yang menjadi masalah adalah melihat dekat, untuk itu penderita dianjurkan memakai kaca mata positif.

B. Mata Miopia Mata demikian kemampuan melihat jauh dan dekat terganggu oleh karena letak punktum proksimum dan punktum remotum yang terlalu dekat sehingga dianjurkan memakai kaca mata negative. C. Mata Hipermetropia Mata demikian kemampuan melihat jauh dan dekat terganggu dimana punktum proksimum dan punktum remotum yang terlalu jauh sehingga dianjurkan memakai kaca mata positif. D. Mata astigmatisma Penderita yang mengalami mata astigmatisma akan terganggu penglihatannya tidak dalam segala arah, sehingga penderita ini dianjurkan memakain kaca mata silindris atau kaca mata toroidal. Penderita astigmatisma dengan satu mata akan melihat garis dalam satu arah lebih jelas dari pada kearah yang berlawanan. E. Campuran 1. Ada penderita yang matanya sekaligus mengalami presbiop dan miop, maka mempuyai punktum proksium yang letaknya terlalu jauh dan punktum remotum terlalu kecil, penderita demikian memakai kaca mata rangkap yaitu kaca mata bifocal (negative diatas, positif dibawah) 2. Pada penderita yang hanya menderita presbiopia, myopia atau hipermetropia tanpa astigmatisma hanya memakai kaca mata berlensa sferis. F. Medan Penglihatan Untuk mengetahui besar kecilnya medan penglihatan seseorang dipergunakan alat perimeter. Dengan alat ini diperoleh medan penglihatan vertical 155o. G. Tanggap Cahaya Bagian mata yang tanggap cahaya adalah retina. Ada 2 tipe fotoreseptor pada retina yaitu rod (batang) dan cono (kerucut). Rod dan cone tidak terletak pada permukaan retina melainkan beberapa lapis dibelakang jaringan saraf. 1. Distribusi rod dank one pada retina a. Kone (kerucut) Tiap mata mempunyai 6,5 juta cone dyang berfungis untuk melihat siang hari disebut fotopik. Melalui kone kita dapat mengenal berbagai warna, tetapi kone tidak sensitive terhadap semua warna, ia hanya sensitive terhadap warna kuning, hijau (panjang gelombang 550 nm). Kone terdapat terutama pada fovea sentralis. b. Rod (batang) Dipergunakan pada waktu malam hari atau disebut penglihatan skotopik, dan merupakan ketajaman penglihatan dan dipergunakan untuk melihat kesamping. Setiap mata ada 120 juta batang. Distribusi pada retina tidak merata, pada sudut 20o terdapat kepadatan yang maksimal. Batang ini sangat peka terhadap cahaya biru, hijau (510 nm) H. Penyesuaian Terhadap Terang dan Gelap Dari ruang gelap masuk ke dalam ruang terang kurang mengalami kesulitan dalam penglihatan. Tetapi apabila dari ruang terang masuk ke dalam ruang gelap akan tampak kesulitan dalam penglihatan dan diperlukan waktu tertentu agar memperoleh penyesuaian. 1. Mekanisme penyesuaian terang (cahaya) Pada kerucut dan batang terjadi perubahan dibawah pengaruh energi sinar yang disebut foto kimia. Dibawah pengaruh fotokimia ini rhodopsi akan pecah, masuk ke dalam retine dan skotopsine. Retine akan tereduksi menjadi vitamin A dibawah pengaruh enzim alcohol dehydrogenase dan koenzym DPN-H+H+ (=DNA) dan terjadi proses timbale balik (visa versa). Penyinaran dengan energi cahaya yang besar dan dilakukan secara terus menerus konsentrasi rhodopsin di dalam rod akan sangat menurun sehingga

kepekaan retina terhadap cahaya akan menurun. 2. Mekanisme Penyesuaian gelap Seorang masuk ke dalam ruangan gelap yang tadinya berada di ruangan terang, jumlah rhodopsi ini di dalam rod sangat sedikit sebagai akibat orang tersebut tidak dapat melihat apa-apa di ruangan gelap. Selama berada diruangan gelap, pembentukan rhodopsin di dalam rod sangatlah perlahanlahan, konsentrasi rhodopsin akan mencapai akar yang cukuo dalam beberapa menit berikutnya sehingg akhirnya rod akan terangsang oleh cahaya dalam waktu singkat. Selama penyesuaian gelap kepekaan retina akan meningkat mencapai nilai 1000 hanya dalam waktu beberapa menit saja, kepekaan retina mencapai nilai 100.000 waktu yang diperlukan 1 jam. I. Tanggap Warna a. Teori Tanggap Warna Kone berbeda dengan rod dalam beberapa hal yaitu kone memberi jawaban yang selektif terhadap warna, kurang sensitive terhadap cahaya dan mempunyai hubungan dengan otak dalam kaitan ketajaman penglihatan dibandingkan dengan rod.l ahli faal Lamonov, Young Helmholtz berpendapat ada 3 tipe kone yang tanggap terhadap tiga warna pokok yang biru, hijau, merah. 1. Kone Biru Mempunyai kemampuan tanggap gelombang frekuensi cahaya antara 400 dan 500 milimikron. Berarti kone biru dapat menerima cahaya ungu, biru, dan hijau. 2. Kone hijau Berkemampuan menerima gelombang cahaya dengan frekuensi antara 450 dan 675 milimikron. Ini berarti kone hijau dapat mendeteksi warna biru, hijau, kuning, orange dan merah. 3. Kone merah Dapat mendeteksi seluruh panjang gelombang cahay tetapi respon terhadap cahaya orange kemerahan sagat kuat dari pada warna-warna lainnya. b. Buta Warna Jika seseorang tidak mempunyai kone merah, ia masih dapat melihat warna hijau, kuning, orange dan warna merah dengan menggunakan kode hijau, tetapi tidak dapat membedakan secara tepat antara masing-masing warna tersebut oleh karena tidak mempunyai kone merah untuk kontras/membandingkan dengan kone hijau. Demikian pola jika seseorang kekurangan kone hijau, ia masih dapat melihat seluruh warna tetapi tidak dapat membedakan antara warna hijau, kuning, orange dan merah. Hal ini disebabkan kone hijau yang sedikit tidak mampu mengkontraskan dengan kone merah. Jadi tidak adanya kone merah atau hijau akan timbul kesukaran atau ketidakmampuan untuk membedakan warna antra, keadaan ini disebut buta warna merah-hijau. Kasus yang jarang sekali, tetapi bias terjadi seseorang kekurangan kone biru, maka orang tersebut sukar membedakan warna ungu, biru dan hijau. Tipe buta warna ini disebut kelemahan biru. c. Peralatan pada pemeriksaan mata Ada tiga prinsip dalam pemeriksaan mata yaitu : pemeriksaan mata bagian dalam, pengukuran daya focus mata, pengukuran kelengkungan kornea. Peralatan dalam pemeriksaan mata dan lensa ada 6 macam yaitu : 1. Opthalmoskop 2. Retinoskop 3. Keratometer 4. Tonometer dari schiotz 5. Pupilometer 6. Lensometer 1. Opthalmoskop Alat inimula-mula dipakai oleh helmholtz (1851). Prinsip pemeriksaan dengan opthalmoskop untuk mengetahui keadaan fundus okuli. Ada 2 prinsip kerja opthalmoskop yaitu : a. Pencerminan mata secara langsung

b. Pencerminan mata secara tak langsung 2. Retinoskop Alat ini dipakai untuk menentukan resep lensa demi koreksi mata penderita tanpa aktifitas penderita, meskipun demikian mata penderita perlu terbuka dan dalam posisi nyaman bagi si pemeriksa. Fungsi retinoskop dianggap normal, apabila suatu objek (cahaya) berada di titik jauh mata akan difokuskan pada retina. Cahaya yang dipantulkan retina akan menghasilkan bayangan focus pada titik jauh pula. 3. Keratometer Alat ini untuk mengukur kelengkungan kornea. Pengukuran ini diperuntukan pemakaian lensa kontak, lensa kontak ini dipakai langsung yaitu dengan cara menempel pada kornea yang mengalami gangguan kelengkungan. Ada 2 lensa kontak yaitu : a. Hard contact lens/lensa kontak keras b. Soft contact lens/lensa kontak lembut 4. Tonometer dari shiqtz Pada tahun 1900 Schqtz (jerman) memperkenalkan alat untuk mengkur tekanan intraokuler yang dikenal dengan nama tonometer dari schiqtz dimodifikasi dengan kemudahan dalam pembacaan secara elektronik dan dapat direkam disebut tonograf. Goldman (1955) mengembangkan tonometer yang disebut Tonometer Goldman Aplanation; pengukuran dengan memakai alat ini penderita posisi duduk. 5. Pupilometer dari Eindhoven Diameter pupil dapat diukur dengan menggunakan pupilometer dari Eindhoven yiru lempengan kertas terdiri dari sejumlah lubang kecil dengan jarak tertentu. Apabila melihat melalui lubang-lubang ini dengan latar belakang bersinar dan tanpa akomodasi. 6. Lensometer Suatu alat yang dipakai untuk mengukur kekuatan lensa baik dipakai sipenderita atau sekedar untuk mengetahui dioptri lensa tersebut.

Prinsip dasar : Menentukan focus lensa positif sangat mudah, dapat dengan cara : a. Memfokuskan bayangan dari suatu obyek tak terhingga (missal matahari) b. Memfokuskan bayangan dari suatu obyek yang telah diketahui jaraknya

Pengertian Cacat Mata Orang yang bermata normal dapat melihat benda-benda jauh ataupun dekat dengan normal. Hal ini disebabkan daya akomodasi mata yang masih baik. Mata yang masih normal disebut emmetrop. Mata normal akan melihat dengan jelas sedekat-dekatnya 25 cm dan sejauh-jauhnya tak terhingga. Tidak semua orang memiliki titik dekat dan titik jauh yang normal. Ada beberapa orang yang sudah tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda dekat atau atau tidak bisa melihat benda-benda jauh, atau kedua-duanya. Hal ini disebabkan otot iris sudah tidak dapat membuat akomodasi maksimum atau minimum. Orang seperti itu disebut memiliki cacat mata. Cacat mata dibedakan menjadi tiga jenis, antara lain miopi (rabun jauh), hipermetropi (rabun dekat), dan presbiopi (mata tua).

Pengertian Presbiopi atau Cacat Mata Presbiopi merupakan cacat mata yang lebih banyak disebabkan oleh faktor usia. Orang yang usianya sudah lanjut, daya akomodasinya semakin lemah sehingga lensa mata sukar mencembung secembung-cembungnya dan sukar memipih sepipihpipihnya. Cacat mata presbiopi adalah cacat mata yang tidak dapat melihat bendabenda jauh atau dekat dengan jelas. Untuk menolong orang yang menderita cacat mata presbiopi, harus digunakan kacamatarangkap. Lensa kacamata rangkap terdiri atas lensa cekung untuk melihat benda-benda jauh dan lensa cembung untuk melihat benda-benda dekat. Pengertian Hipermetropi atau Cacat Mata Selain ada orang yang tidak dapat melihat dengan jelas benda-banda jauh, ada pula orang yang tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda dekat (lebih besar dari 25 cm). Cacat mata seperti ini disebut hipermetropi atau rabun dekat. Pada umumnya, rabun dekat disebabkan bola mata yang terlalu datar. Berkas sinar bias yang seharusnya berpotongan di retina akan berpotongan di belakang retina. Akibatnya, penglihatan menjadi buram. Cacat mata rabun dekat harus ditolong oleh lensa yang dapat mengumpulkan sinar sehingga sinar yang masuk dapat difokuskan di retina. Lensa apakah itu? Lensa itu adalah lensa cembung atau lensa positif.

Pengertian Miopi atau Cacat Mata Miopi atau rabun jauh adalah salah satu jenis cacat mata yang penglihatannya tampak buram jika melihat benda-benda jauh. Hal ini disebabkan bola mata terlalu tebal. Kecilnya daya akomodasi menyebabkan berkas cahaya yang seharusnya tiba di retina berpotongan di depan retina. Dengan kata lain, bayangan berada jauh di depan retina. Untuk menolong cacat mata miopi, kamu harus menggunakan lensa yang dapat menyebarkan sinar agar bayangan tepat di retina. Lensa tersebut adalah lensa cekung atau lensa negatif yang bersifat divergen.

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahawa mata merupakan alat optik yang paling dekat dengan kita. Jenis-jenis mata yaitu mata normal (mata emetropi), mata normal memiliki titik dekat 25 cm dan titik jauh tak terhingga. Mata rabun jauh (miopi) disebut juga mata terang dekat, memiliki titik dekat kurang dari 25 cm ( 25 cm) dan titik jauhnya pada jarak tak tearhingga. Mata tua (presbiopi), letak titik dekat maupun titik jauh telah bergeser, titik dekatnya lebih dari 25 cm dan titik jauhnya hanya berada pada jarak tertentu. Astigmatisma disebabkan oleh kornea mata yang tidak berbentuk sferis, tapi lebih melengkung pada satu sisi daripada sisi yang lain, dapat ditolong dengan kaca mata berlensa silindris. Mata campuran ini mengalami presbiopi dan miopi dapat ditolong dengan kaca mata berlensa rangkap atau bifocal (negatif diatas dan positif dibawah) Mata memiliki beberapa bagian yang memiliki fungsi tertentu sebagai alat optik, yaitu kornea, iris, pupil, lensa mata, retina, aquapuous humor, syaraf optik. Cara pembentukan bayangan pada mata yaitu cahaya yang dipantulkan benda sampai pada mata dengan cukup, kemudian lensa mata akan membentuk bayangan yang bersifat nyata, terbalik dan diperkecil pada retina. Peralatan yang digunakan untuk memeriksa cacat mata adalah dengan menggunakan opthalmoskop, retinoskop, keratometer, tonometer dari schiotz, rupilometer dan lensometer. 2. Saran Agar mata kita terhindar dari berbagai jenis cacat mata maka kita harus menjaga dan memelihara mata kita dari berbagai jenis cahaya yang tidak baik untuk mata kita.

STRUKTUR & FUNGSI Mata memiliki struktur sebagai berikut: Sklera (bagian putih mata) : merupakan lapisan luar mata yang berwarna putih dan relatif kuat. Konjungtiva : selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan bagian luar sklera. Kornea : struktur transparan yang menyerupai kubah, merupakan pembungkus dari iris, pupil dan bilik anterior serta membantu memfokuskan cahaya. Pupil : daerah hitam di tengah-tengah iris. Iris : jaringan berwarna yang berbentuk cincin, menggantung di belakang kornea dan di depan lensa; berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan cara merubah ukuran pupil. Lensa : struktur cembung ganda yang tergantung diantara humor aqueus dan vitreus; berfungsi membantu memfokuskan cahaya ke retina. Retina : lapisan jaringan peka cahaya yang terletak di bagian belakang bola mata; berfungsi mengirimkan pesan visuil melalui saraf optikus ke otak. Saraf optikus : kumpulan jutaan serat saraf yang membawa pesan visuil dari retina ke otak. Humor aqueus : cairan jernih dan encer yang mengalir diantara lensa dan kornea (mengisi segmen anterior mata), serta merupakan sumber makanan bagi lensa dan kornea; dihasilkan oleh prosesus siliaris. Humor vitreus : gel transparan yang terdapat di belakang lensa dan di depan retina (mengisi segmen posterior mata). Cahaya yang masuk melalui kornea diteruskan ke pupil. Iris mengatur jumlah cahaya yang masuk dengan cara membuka dan menutup, seperti halnya celah pada lensa kamera. Jika lingkungan di sekitar gelap, maka cahaya yang masuk akan lebih banyak; jika lingkungan di sekitar terang, maka cahaya yang masuk menjadi lebih sedikit. Ukuran pupil dikontrol oleh otot sfingter pupil, yang membuka dan menutup iris. Lensa terdapat di belakang iris.

Dengan merubah bentuknya, lensa memfokuskan cahaya ke retina. Jika mata memfokuskan pada objek yang dekat, maka otot silier akan berkontraksi, sehingga lensa menjadi lebih tebal dan lebih kuat. Jika mata memfokuskan pada objek yang jauh, maka otot silier akan mengendur dan lensa menjadi lebih tipis dan lebih lemah. Sejalan dengan pertambahan usia, lensa menjadi kurang lentur, kemampuannya untuk menebal menjadi berkurang sehingga kemampuannya untuk memfokuskan objek yang dekat juga berkurang. Keadaan ini disebut presbiopia. Retina mengandung saraf-saraf cahaya dan pembuluh darah. Bagian retina yang paling sensitif adalah makula, yang memiliki ratusan ujung saraf. Banyaknya ujung saraf ini menyebabkan gambaran visuil yang tajam. Retina mengubah gambaran tersebut menjadi gelombang listrik yang oleh saraf optikus dibawa ke otak. Saraf optikus menghubungkan retina dengan cara membelah jalurnya. Sebagian serat saraf menyilang ke sisi yang berlawanan pada kiasma optikus (suatu daerah yang berada tepat di bawah otak bagian depan). Kemudian sebelum sampai ke otak bagian belakang, berkas saraf tersebut akan bergabung kembali. Bola mata terbagi menjadi 2 bagian, masing-masing terisi oleh cairan: Segmen anterior : mulai dari kornea sampai lensa. Segmen anterior berisi humor aqueus yang merupakan sumber energi bagi struktur mata di dalamnya. Segmen posterior : mulai dari tepi lensa bagian belakang sampai ke retina. Segmen posterior berisi humor vitreus. Cairan tersebut membantu menjaga bentuk bola mata. Segmen anterior sendiri terbagi menjadi 2 bagian: Bilik anterior : mulai dari kornea sampai iris Bilik posterior : mulai dari iris sampai lensa Dalam keadaan normal, humor aqueus dihasilkan di bilik posterior, lalu melewati pupil masuk ke bilik anterior kemudian keluar dari bola mata melalui saluran yang terletak ujung iris. OTOT, SARAF & PEMBULUH DARAH Beberapa otot bekerja sama menggerakkan mata. Setiap otot dirangsang oleh saraf kranial tertentu. Tulang orbita yang melindungi mata juga mengandung berbagai saraf lainnya. Saraf optikus membawa gelombang saraf yang dihasilkan di dalam retina ke otak. Saraf lakrimalis merangsang pembentukan air mata oleh kelenjar air mata. Saraf lainnya menghantarkan sensasi ke bagian mata yang lain dan merangsang otot pada tulang orbita. Arteri oftalmika dan arteri retinalis menyalurkan darah ke mata kiri dan mata kanan, sedangkan darah dari mata dibawa oleh vena oftalmika dan vena retinalis. Pembuluh darah ini masuk dan keluar melalui mata bagian belakang.

STRUKTUR PELINDUNG Struktur di sekitar mata melindungi dan memungkinkan mata bergerak secara bebas ke segala arah. Struktur tersebut melindungi mata terhadap debu, angin, bakteri, virus, jamur dan bahan-bahan berbahaya lainnya, tetapi juga memungkinkan mata tetap terbuka sehingga cahaya masih bisa masuk. Orbita adalah rongga bertulang yang mengandung bola mata, otot-otot, saraf, pembuluh darah, lemak dan struktur yang menghasilkan dan mengalirkan air mata. Kelopak mata merupakan lipatan kulit tipis yang melindungi mata. Kelopak mata secara refleks segera menutup untuk melindungi mata dari benda asing, angin, debu dan cahaya yang sangat terang. Ketika berkedip, kelopak mata membantu menyebarkan cairan ke seluruh permukaan mata dan ketika tertutup, kelopak mata mempertahankan kelembaban permukaan mata. Tanpa kelembaban tersebut, kornea bisa menjadi kering, terluka dan tidak tembus cahaya. Bagian dalam kelopak mata adalah selaput tipis (konjungtiva) yang juga membungkus permukaan mata. Bulu mata merupakan rambut pendek yang tumbuh di ujung kelopak mata dan berfungsi membantu melindungi mata dengan bertindak sebagai barrier (penghalang). Kelenjar kecil di ujung kelopak mata menghasilkan bahan berminyak yang mencegah penguapan air mata. Kelenjar lakrimalis terletak di puncak tepi luar dari mata kiri dan kanan dan menghasilkan air mata yang encer. Air mata mengalir dari mata ke dalam hidung melalui 2 duktus lakrimalis; setiap duktus memiliki lubang di ujung kelopak mata atas dan bawah, di dekat hidung. Air mata berfungsi menjaga kelembaban dan kesehatan mata, juga menjerat dan membuang partikel-partikel kecil yang masuk ke mata. Selain itu, air mata kaya akan antibodi yang membantu mencegah terjadinya infeksi.