mandiri blok cairan skenario 1

Upload: darayani-amalia

Post on 03-Jun-2018

246 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 Mandiri Blok Cairan Skenario 1

    1/12

    1. Memahami dan menjelaskan larutan dan cairan1.1.Pengertian

    Cairan adalah Bahan yanng langsung mengalir secara alamiah, bukan padat / gas.Sumber: Sukmariah, M., & Kamianti, A. (1990).Kimia Kedokteran. Jakarta: BinarupaAksara.Sementara cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air (pelarut) dan zat tertentu (zatterlarut). Cairan sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat.

    Cairan di dalam tubuh sebanyak 60% dari berat tubuh atau 2/3 dari berat tubuh.Sumber: (Mima & Swearingen, 1995)

    Fungsi cairan tubuh antara lain adalah sebagai:a. Alat transportasi nutrien, elektrolit, elektrolit dan sisa metabolisme.b. Sebagai komponen pembentuk sel, plasma darah, dan komponen tubuh lainnyac. Sebagai pengatur suhu tubuh dan lingkungan seluler

    Transport cairan dalam tubuh ada 4, yaitu:a. Difusi: Pergerakan molekul melintasi membran semipermeabel dari

    kompartemen dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.

    b. Osmosis: Pergerakan dari solvent (pelarut) melintasi membran sel dari larutanberkonsentrasi rendah menuju konsentrasi tinggi.

    c. Transport aktif: Pergerakan dari konsentrasi tinggi ataupun rendah. Prosestranspor aktif penting untuk mempertahankan keseimbangan natrium dan kalsiumantara cairan intraselular dan ekstraselular.

    d. Filtrasi: Proses perpindahan cairan dan solut melintasi membran bersama-samadari kompartemen bertekanan tinggi menuju kompartemen bertekanan rendah.

    Sumber: (Faqih, 2009)

    Larutanadalah campuran yang bersifat homogen antara molekul, atom ataupun ion daridua zat atau lebih. Disebut campuran karena susunannya atau komposisinya dapatberubah. Disebut homogen karena susunanya begitu seragam sehingga tidak dapat

    diamati adanya bagian-bagian yang berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun.Larutan terdiri atas cairan yang melarutkan zat (pelarut) dan zat yang larut di dalamnya

    (zat terlarut). Pelarut tidak harus cairan, tetapi dapat berupa padatan atau gas asal dapatmelarutkan zat lain. Sistem semacam ini disebut sistem dispersi. Untuk sistem dispersi,zat yang berfungsi seperti pelarut disebut medium pendispersi, sementara zat yangberperan seperti zat terlarut disebut dengan zat terdispersi (dispersoid)

    Konsentrasi Larutan

    Konsentrasi larutan menyatakan banyaknya zat terlarut dalam sejumlah tertentu larutan.Secara fisika konsentrasi dapat dinyatakan dalam % (persen) atau ppm (part per million)= bpj (bagian per juta). Dalam kimia, konsentrasi larutan dinyatakan dalam molar (M),molal (m) atau normal (N).

    a. Molaritas (M): Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap literlarutan

    M =

    =

    =

    1000 mL/L

    b. Molalitas (m): Molalitas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiapkilogram (1000gr) pelarut.

    M =

    =

    1000 g/kg

    c. Normalitas (N): Normalitas menyatakan jumlah ekuivalen zat terlarut dalamsetiap liter larutan.

    N =

    =

    =

    =

    =

    = n M

    Massa ekuivalen adalah massa zat yang diperlukan untuk menangkap atau melepaskan 1mol elektron dalam reaksi (reaksi redoks)

  • 8/12/2019 Mandiri Blok Cairan Skenario 1

    2/12

    Sumber: (Romdhoni, 2011)

    1.2.Perbedaan cairan dengan larutanLarutan adalah campuran homogen (komposisinya sama), serta sama ukuran partikelnya,tidak ada bidang batas antara zat pelarut dengan zat terlarut (tidak dapat dibedakan secaralangsung antara zat pelarut dengan zat terlarut), partikel-partikel penyusunnya berukuran

    sama (baik ion, atom, maupun molekul) dari dua zat atau lebih. Dalam larutan fase cair,pelarutnya (solvent) adalah cairan, dan zat terlarut di dalamnya disebut zat terlarut(solute), bisa berwujud cair, padat, atau gas. Cairan, terdiri dari unsur-unsur ataupartikelpartikel yang posisi relatifnya bebas berubah tanpa terpisah.Sumber: (Juliantara, 2009)

    1.3.KlasifikasiCairan Elektrolit dan Non-Elektrolit

    Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yangdisebut ion jika berada dalam larutan, sebaliknya, jika larutan tersebut tidak dapat

    menghantarkan arus listrik disebut larutan nonelektrolit. Glukosa (C6H

    12O

    6), etanol

    (C2H5OH), gula tebu (C12H22O11), larutan urea (CO(NH2)2) merupakan beberapa contoh

    senyawa yang dalam bentuk padatan, lelehan maupun larutan tidak dapat menghantarkanarus listrik. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dancairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan

    elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalamseluruh bagian tubuh.

    Tabel 1. Komposisi Elektrolit dalam Cairan Tubuh Manusia

    Tabel 2. Gambaran Perbedaan Kation/Anion dalam Cairan Intraselular dan Interstitial

  • 8/12/2019 Mandiri Blok Cairan Skenario 1

    3/12

    Zat Non- Elektrolit dalam Plasma:- Fosfolipid 280 mg/dl- Kolesterol 150 mg/dl

    - Lemak netral 125 mg/dl- Glukosa 100 mg/ dl- Urea 15 mg/dl- Asam laktat 10 mg/dl- Asam urat 3 mg/ dl

    - Kreatinin 1,5 mg/ dl

    - Bilirubin 0,5 mg/ dlSumber: (Faqih, 2009)

    Larutan Berdasarkan Kejenuhan

    a. Larutan Tak Jenuh: Larutan yang mengandung solut (zat terlarut) kurang dariyang diperlukan untuk membuat larutan jenuh.

    b. Larutan Jenuh: Larutan yang mengandung sejumlah solut yang larut danmengadakan kesetimbangan dengan solut padatnya.

    c. Larutan Lewat Jenuh: Larutan yang mengandung lebih banyak solut daripadayang diperlukan untuk larutan jenuh.

    Larutan Berdasarkan Jumlah Solut Terlarut

    a. Larutan Pekat: Larutan yang mengandung lebih banyak solut dibandingsolvent.

    b. Larutan Tidak Pekat (encer): Larutan yang relatif lebih sedikit solut dibandingsolvent.

    Sumber: (Juliantara, 2009)

    1.4.Faktor yang mempengaruhi kelarutana. Temperaturb. Pemilihan pelarutc. Efek ion-sekutud. Efek aktivitase. Efek pHf. Efek hidrolisisg. Hidroksida metal

  • 8/12/2019 Mandiri Blok Cairan Skenario 1

    4/12

    h. Efek pembentukan kompleksSumber:http://books.google.co.id/books?id=63qleQuMe40C&pg=PA231&lpg=PA231&dq=faktor+yang+mempengaruhi+kelarutan&source=bl&ots=6QvUhndGL4&sig=b85XZHBGSEWAdV_4HCquOsS5X8M&hl=en&sa=X&ei=NzH6UoaYJKSziAfqhYGoDQ&redir_esc=y#v=onepage&q=faktor%20yang%20mempengaruhi%20kelarutan&f=false

    2. Memahami dan menjelaskan keseimbangan cairan dalam tubuh2.1.Kadar normal cairan dalam tubuh

    Pada kebanyakan individu, sekitar 60% dari berat badannya adalah air. Persentasi iniberkisar antara 50% hingga 70%, dan angka tepatnya terkait dengan kadar lemak dari tiapindividu. Karena lemak memiliki kadar air yang lebih rendah, maka seseorang dengankadar lemak yang tinggi memiliki persentasi berat air yang lebih kecil. (Sherwood, et. al.,2010)

    Terdapat 2 kompartemen utama cairan tubuh, yaitu sebagai berikut:a. Cairan Intraselular, berkontribusi sebanyak 2/3 dari air di dalam tubuh

    I. Apabila berat air dalam tubuh adalah 60%, berat cairan intraselularadalah 40% dari berat badan.

    II. Cairan intraselular pada umumnya berupa solusi/larutan kalium danprotein sebagai anion organik.

    III. Membran sel dan proses metabolisme sel mengatur cairan intraselular.b. Cairan Ekstraselular, berkontribusi sebanyak 1/3 dari air di dalam tubuh

    I. Sebanyak 20% dari berat badan manusia adalah cairan ekstraselularII. Cairan ekstraselular pada umumnya berupa solusi/larutan NaCl dan

    NaHCO3III. ECF terbagi menjadi 3 subkompartemen

    i. Cairan interstitial, yaitu dari cairan ekstraselularii. Plasma darah, yaitu dari cairan ekstraselular

    iii. Cairan transelular, yaitu sebanyak kurang lebih 1-2 liter

    Gambar 2. Kadar Cairan Tubuh, dengan asumsi berat badan 70 kgSumber: (Patlak, 1999)

    2.2.Mekanisme keseimbangan cairan dalam tubuhDari beberapa sumber pengeluaran dan pemasukan H2O, hanya dua sumber yang dapatdiatur oleh tubuh untuk menjaga keseimbangan H2O. Untuk input H2O, rasa haus dapatdiatur untuk memenuhi intake H2O dan untuk output H2O, ginjal dapat mengaturbanyaknya urin yang akan dibentuk. Pengaturan pengeluaran H2O pada urin adalah faktorterpenting dalam menjaga keseimbangan H2O.

    Beberapa faktor lain dapat diatur, namun tidak menjadi pengaturan utama dalam menjagakeseimbangan H2O. Asupan air dari makanan dapat diatur untuk menjaga keseimbangan

    energi, dan kontrol terhadap pengeluaran keringat penting untuk menjaga suhu tubuh.H2O yang dihasilkan secara metabolik dan pengeluaran H2O dengan cara insensible loss

    tidak dapat diatur oleh tubuh

    http://books.google.co.id/books?id=63qleQuMe40C&pg=PA231&lpg=PA231&dq=faktor+yang+mempengaruhi+kelarutan&source=bl&ots=6QvUhndGL4&sig=b85XZHBGSEWAdV_4HCquOsS5X8M&hl=en&sa=X&ei=NzH6UoaYJKSziAfqhYGoDQ&redir_esc=y#v=onepage&q=faktor%20yang%20mempengaruhi%20kelarutan&f=falsehttp://books.google.co.id/books?id=63qleQuMe40C&pg=PA231&lpg=PA231&dq=faktor+yang+mempengaruhi+kelarutan&source=bl&ots=6QvUhndGL4&sig=b85XZHBGSEWAdV_4HCquOsS5X8M&hl=en&sa=X&ei=NzH6UoaYJKSziAfqhYGoDQ&redir_esc=y#v=onepage&q=faktor%20yang%20mempengaruhi%20kelarutan&f=falsehttp://books.google.co.id/books?id=63qleQuMe40C&pg=PA231&lpg=PA231&dq=faktor+yang+mempengaruhi+kelarutan&source=bl&ots=6QvUhndGL4&sig=b85XZHBGSEWAdV_4HCquOsS5X8M&hl=en&sa=X&ei=NzH6UoaYJKSziAfqhYGoDQ&redir_esc=y#v=onepage&q=faktor%20yang%20mempengaruhi%20kelarutan&f=falsehttp://books.google.co.id/books?id=63qleQuMe40C&pg=PA231&lpg=PA231&dq=faktor+yang+mempengaruhi+kelarutan&source=bl&ots=6QvUhndGL4&sig=b85XZHBGSEWAdV_4HCquOsS5X8M&hl=en&sa=X&ei=NzH6UoaYJKSziAfqhYGoDQ&redir_esc=y#v=onepage&q=faktor%20yang%20mempengaruhi%20kelarutan&f=falsehttp://books.google.co.id/books?id=63qleQuMe40C&pg=PA231&lpg=PA231&dq=faktor+yang+mempengaruhi+kelarutan&source=bl&ots=6QvUhndGL4&sig=b85XZHBGSEWAdV_4HCquOsS5X8M&hl=en&sa=X&ei=NzH6UoaYJKSziAfqhYGoDQ&redir_esc=y#v=onepage&q=faktor%20yang%20mempengaruhi%20kelarutan&f=falsehttp://books.google.co.id/books?id=63qleQuMe40C&pg=PA231&lpg=PA231&dq=faktor+yang+mempengaruhi+kelarutan&source=bl&ots=6QvUhndGL4&sig=b85XZHBGSEWAdV_4HCquOsS5X8M&hl=en&sa=X&ei=NzH6UoaYJKSziAfqhYGoDQ&redir_esc=y#v=onepage&q=faktor%20yang%20mempengaruhi%20kelarutan&f=falsehttp://books.google.co.id/books?id=63qleQuMe40C&pg=PA231&lpg=PA231&dq=faktor+yang+mempengaruhi+kelarutan&source=bl&ots=6QvUhndGL4&sig=b85XZHBGSEWAdV_4HCquOsS5X8M&hl=en&sa=X&ei=NzH6UoaYJKSziAfqhYGoDQ&redir_esc=y#v=onepage&q=faktor%20yang%20mempengaruhi%20kelarutan&f=falsehttp://books.google.co.id/books?id=63qleQuMe40C&pg=PA231&lpg=PA231&dq=faktor+yang+mempengaruhi+kelarutan&source=bl&ots=6QvUhndGL4&sig=b85XZHBGSEWAdV_4HCquOsS5X8M&hl=en&sa=X&ei=NzH6UoaYJKSziAfqhYGoDQ&redir_esc=y#v=onepage&q=faktor%20yang%20mempengaruhi%20kelarutan&f=falsehttp://books.google.co.id/books?id=63qleQuMe40C&pg=PA231&lpg=PA231&dq=faktor+yang+mempengaruhi+kelarutan&source=bl&ots=6QvUhndGL4&sig=b85XZHBGSEWAdV_4HCquOsS5X8M&hl=en&sa=X&ei=NzH6UoaYJKSziAfqhYGoDQ&redir_esc=y#v=onepage&q=faktor%20yang%20mempengaruhi%20kelarutan&f=false
  • 8/12/2019 Mandiri Blok Cairan Skenario 1

    5/12

    Pengaturan output air oleh vasopressin pada urin

    Perubahan osmolaritas cairan ekstraselular yang disebabkan oleh ketidak seimbanganinput/output H2O dapat dikompensasi secara cepat dengan mengatur pengeluaran H2Ooleh urin, tanpa harus mengeksresi zat-zat garamnya. Oleh karena itu, reabsorbsi daneksresi H2O dibedakan dari reabsorbsi dan eksresi solute, sehingga jumlah H2O bebasyang dijaga/dibuang dapat berubah secara cepat untuk menjaga osmolaritas cairanekstraselular. Reabsorbsi dan eksresi H2O bebas diatur oleh sekresi hormon vasopressin.

    Di seluruh nefron ginjal, reabsorbsi H2O sangat penting untuk mengatur volume cairanekstraselular karena reabsorbsi garam disertai dengan reabsorbsi H2O dalam jumlah yangsama. Namun pada distal dan tubulus kolektivus, reabsorbsi H2O bebas dapat terjaditanpa harus menyerap garam dalam jumlah yang sama. Hal ini dikarenakan adanyagradien osmotik vertikal dalam medulla ginjal, di mana terdapat sebagian dari tubulusitu.Vasopressin meningkatkan permeabilitas terhadap H2O di bagian akhir tubulustersebut. Jumlah H2O bebas yang direabsorbsi sangat bervariasi, tergantung dari jumlahvasopressin yang disekresi, dan dari osmolaritas cairan ekstraselular.

    Vasopressin diproduksi di hypothalamus, dan disimpan di kelenjar pituitary. Vasopressindisekresi dari bagian posterior kelenjar pituitary atas perintah dari hypothalamus.

    Pengatur input air oleh mekanisme haus

    Haus adalah sensasi yang dirasakan secara subjektif, yang mendorong manusia untukminum. Pusat haus terletak di hypothalamus, dekat dengan sel-sel yang mensekresivasopressin.

    Pusat kontrol hypothalamus yang mengatur sekresi vasopressin dan rasa haus bekerja

    secara bersamaan. Adanya vasopressin dan rasa haus distimulasi oleh defisit H2O, dankebalikannya, ditekan oleh adanya H2O bebas. Oleh karena itu, perintah untukmengurangi output H2O oleh urin biasanya diiringi dengan rasa haus, supaya segeramendapat asupan H2O.

    Peranan osmoreseptor hypothalamusPusat penerimaan input rasa haus dan sekresi vasopressin terletak pada bagian

    osmoreseptor hypothalamus. Osmoreseptor ini terus-menerus memonitor osmolaritas daricairan yang mengelililinginya. Ketika osmolaritas cairan meningkat (karena kekuranganH2O), kebutuhan untuk menahan pengeluaran H2O meningkat. Hal ini menyebabkansekresi vasopressin dan adanya rasa haus. Akibatnya, terjadi peningkatan reabsorbsi H2Odi distal dan tubulus kolektivus, sehingga H2O dapat dikonservasi; namun di saat yang

    bersamaan, tubuh tetap memaksa agar intake H2O dilakukan segera. Seluruh mekanismetersebut dapat mengganti H2O yang berkurang dari cairan ekstraselular, sehingga kondisihipertonis cairan dapat diatasi. Kebalikannya, apabila terjadi kelebihan H2O, denganmanifestasi rendahnya osmolaritas cairan ekstraselular, menyebabkan meningkatnyaproduksi urin, dan menghilangkan rasa haus.

    Peranan reseptor volume pada arteri kiri jantung

    Meskipun stimulus sekresi vasopresin dan rasa haus terjadi karena peningkatanosmolaritas cairan ekstraselular, namun sel pensekresi vasopressin dan pusat rasa hausjuga dipengaruhi oleh perubahan volume cairan ekstraselular yang dideteksi oleh reseptorvolume pada arteri kiri jantung. Reseptor-reseptor ini merespon tekanan pereganganpembuluh darah yang dipengaruhi oleh aliran darah, yang dapat dianggap sebagai volumecairan ekstraselular. Reseptor tersebut memonitor seberapa penuhnya pembuluh darah.

    Ketika terjadi penurunan volume ekstraselular yang tinggi (penurunan volume lebih dari7%), reseptor volume tersebut secara refleks menstimulasi sekresi vasopressin.

  • 8/12/2019 Mandiri Blok Cairan Skenario 1

    6/12

    2.3.Klasifikasi cairan tubuh2.4.Input dan OutputKontrol terhadap H2O bebas sangat penting untuk meregulasi osmolaritas cairan

    ekstraselular. Peningkatan kadar H2O bebas dapat menyebabkan cairan ekstraselular

    terlalu encer, sebaliknya, apabila kadar H2O bebas menurun, maka dapat menyebabkancairan ekstraselular menjadi kental. Perubahan osmolaritas cairan ekstraselular harus

    dengan cepat diperbaiki agar tidak terjadi perpindahan cairan dari intraselular menujuekstraselular. Untuk menjaga keseimbangan H2O, diperlukan input dan output H2O yangseimbang.

    Sumber: (Sherwood, et. al., 2010)

    a. Sumber input H2OSehari-harinya, sebanyak 1250 mL H2O didapatkan dari minuman. Namun

    ternyata, jumlah yang hampir sama, yaitu 1000 mL H2O, didapatkan darimakanan (dalam bentuk padat). Perlu diingat bahwa otot memiliki kandunganair sebanyak 75%; oleh karena itu, katakanlah seseorang makan daging sapi

    (otot hewan), maka 75% dari makanan tersebut adalah H2O. Buah dan sayuranmemiliki kandungan air sebanyak 60% hingga 90%. Sehingga, sebagian besar

    air yang didapatkan manusia sehariharinya, berasal dari makanan padat danminuman.Sisanya, sumber H2O yang paling kecil didapatkan adalah dari prosesmetabolisme tubuh. Beberapa reaksi kimia di dalam sel mengkonversi bahanmakanan dan O2 menjadi energi, dengan menghasilkan CO2 dan H2O. Prosesmetabolisme ini mengeluarkan H2O dari sel menuju cairan ekstraselularsebanyak 350 mL setiap harinya.

    Sehingga rata-rata, input H2O manusia setiap harinya adalah 2600 mL. SumberH2Olain juga didapatkan dalam kondisi terapi/pengobatan, misalnya melalui infus.

  • 8/12/2019 Mandiri Blok Cairan Skenario 1

    7/12

    b. Pengeluaran H2O (output)Hampir sebanyak 1 liter H2O keluar dari tubuh manusia tanpa disadari. Hal inidinamakan insensible loss (kehilangan H2O tanpa kesadaran oleh sensorikmanusia), dan terjadi karena proses respirasi-ekspirasi pada paru-paru danpengeluaran keringat pada bagian-bagian kulit yang tidak mengeluarkankeringat. Ketika respirasi, udara yang masuk sebetulnya mengandung H2O.Namun H2O ini hilang ketika udara sudah masuk ke paru-paru. Umumnya kita

    tidak menyadari kehilangan H2O ini, namun ketika musim dingin, kita dapatmelihat keluarnya uap H2O dari mulut/hidung kita.Insensible loss yang lainadalah keluarnya H2O dari kulit secara terus-menerus, bahkan ketika tidaksedang berkeringat sekalipun. Molekul air dapat berdifusi menembus sel-selkulit dan berevaporasi tanpa disadari. Namun, kulit memiliki sifat tahan airoleh karena lapisan keratin di bagian terluarnya, yang berfungsi untukmenghindari keluarnya H2O secara berlebihan. Ketika lapisan ini rusak,misalnya pada kasus luka bakar, H2O dapat keluar lebih banyak lagi, sehinggadapat mengganggu keseimbangan cairan tubuh.

    Sensible loss, atau pengeluaran H2O yang disadari, salah satunya berupa

    keringat. Pada suhu udara 68F, sebanyak 100mL H2O hilang melalui keringatsetiap harinya. Jumlah H2O yang hilang melalui keringat sangat bervariasi,

    tergantung dari temperatur lingkungan dan derajat aktivitas; jumlahnya berkisardari 0 mL hingga beberapa liter ketika cuaca sangat panas.

    Jalur pengeluaran H2O yang lain adalah melalui feses. Pada umumnya,sebanyak 100mL H2O keluar melalui feses setiap harinya. Pada saat proses

    pembentukan feses di usus besar, sebagian besar H2O diabsorbsi oleh lumendigestivus menuju darah, sehingga dapat menghindari pembuangan H2O yangberlebihan. Namun pada kasus diare, jumlah H2O yang keluar dapat lebihbanyak lagi. Pengeluaran H2O yang paling besar adalah melalui ekskresi urin,yaitu sebanyak 1500mL urin yang diproduksi setiap harinya.

    Total pengeluaran H2O setiap harinya adalah 2600 mL, sama dengan jumlah

    intake H2O dalam contoh ini. Keseimbangan ini sebetulnya tidak terjadi secarakebetulan. Biasanya, output H2O disesuaikan dengan input H2O, sehinggakadar H2O di dalam tubuh tetap terjaga.

    3. Memahami dan menjelaskan Dehidrasi3.1.Definisi

  • 8/12/2019 Mandiri Blok Cairan Skenario 1

    8/12

    Mengutip Adyas (2011) pada Analisis Asupan Air dan Mutu Gizi Asupan Pangan padaPria Dewasa di Indonesia, dehidrasi adalah suatu keadaan terlalu banyaknya cairantubuh yang hilang dan tidak dapat digantikan dengan baik. Menurut Mann dan Stewart(2007) dan Gavin (2006), dehidrasi disebabkan karena meningkatnya kehilangan cairantubuh, kurangnya asupan air, atau oleh kedua hal tersebut. Dehidrasi ditandai olehmunculnya rasa haus. Apabila rasa haus tersebut tidak direspon dengan meminum airdalam jumlah yang cukup maka keadaannya akan semakin memburuk. Rasa haus ini akan

    semakin sulit diterima dan direspon seiring dengan bertambahnya usia. Akibatnya, rasahaus tersebut akan berkembang menjadi rasa lemah dan lemas, letih, kehilangankesadaran, bahkan kematian (Whitney & Rolfes 2008; Adyas, 2011).

    3.2.Faktor, penyebab dan gejalaPenyebab

    Beberapa penyebab dehidrasi antara lain: diare, muntah , penggunaan obat diuretik yangmengakibatkan ginjal mengeluarkan sejumlah besar air dan garam, panas yangberlebihan, demam, kurangnya asupan cairan karena penyakit tertentu seperti penyakitdiabetes dan Addison.

    Gejala

    Beberapa gejala dehidrasi antara lain:

    a. Rasa hausTanda yang paling umum dan paling awal pada dehidrasi adalah rasa hausyang muncul. Rasa haus ini juga diikuti oleh mulut, tenggorokan yang terasa

    kering dan lidah sedikit membengkak.b. Jarang buang air kecil

    Karena tubuh telah kekurangan cairan, maka otomatis ginjal akanmengurangi produksi urine karena harus memenuhi asupan cairan bagibagian tubuh lainnya. Jika buang air kecil, maka warnanya akan lebih kuningatau berwarna gelap.

    c. Kulit tidak elastisDehidrasi juga ditandai oleh tidak elastisnya kulit.

    d. Kepala terasa pusing dan berkunang-kunange. Dehidrasi dapat mengakibatkan kepala terasa pusing dan berkunang-kunang,

    dan tubuh terasa lelah serta mengantuk.f. Penyakit sembelit dan tidak berkeringat

    Dehidrasi bisa menyebabkan sembelit karena kurangnya cairan.Sumber: (Setiyani, n.d.)

    3.3.Mekanisme Terjadinya DehidrasiDehidrasi terjadi akibat kehilangan cairan yang tidak diimbangi dengan kehilanganelektrolit dalam jumlah proporsional, terutama natrium. Kehilangan cairan (air)menyebabkan peningkatan kadar natrium, pengingkatan osmolalitas, serta dehidrasi

    intraseluler. Kondisi ini menyebabkan gangguan fungsi sel dan kolaps sirkulasi

    Dehidrasi sering dikategorikan sesuai dengan kadar serum dari natrium. Dehidrasiisotonis terjadi ketika kehilangan cairan hampir sama dengan natrium dalam darah.Kehilangan cairan dan natrium besarnya relative sama dalam kompartemen intravaskulermaupun kompartemen ekstravaskuler. Dehidrasi hipotonis terjadi ketika kehilangancairan dengan kandungan natrium lebih bnayak dari darah. Karena kadar natrium serumrendah, air dikompartemen intravaskuer ke ekstravaskuler, sehingga menurunkan volume

    intravascular. Dehidrasi hipertonis terjadi ketika kehilangan cairan dengan kandungannatrium lebih sedikit dari darah. Secara garis besar kehilangan air yang lebih banyakdibandingkan natrium yang hilang.

    Awal tanda dehidrasi dapat terjadi pada stadium awal ketika Na dan Cl keluar bersamacairan tubuh. 3648 jam kemudian terjadi reabsorpsi berlebihan oleh ginjal yangnmengakibatkan Na dan Cl ektrasel meningkat (Hipertonik). Peningkatan osmolaritasekstrasel inilah yang mengakibatkan penarikan air dari dalam sel. Sel menjadi dehidrasi

  • 8/12/2019 Mandiri Blok Cairan Skenario 1

    9/12

    sehingga merangsang hipofisis untuk mensekresi ADH yang nantinya menahan cairan diGinjal dan menghasilkan oliguria.

    Pada saat tubuh kehilangan sodium, terjadi hipotoni ekstrasel (sebagian air masuk ke selsehingga sel tidak merasa kehilangan air) sehingga osmosis menurun dan ADH dihambatlalu ekskresi urin meningkat (agar tercapai CES yang normal). Akibatnya volume plasmadan cairan interstisial menurun.

    Sumber: (Rahmawati, n.d.)

    3.4.PenangananPenanganan akan dehidrasi harus segera dipenuhi. Jika kehilangan air dan elektrolit terusberlanjut, tekanan darah bisa turun sangat rendah, menyebabkan syok dan kerusakan yangberat pada berbagai organ dalam, seperti ginjal, hati, dan otak. Syok adalah kondisidimana tekanan darah turun sedemikian rendah sehingga aliran darah ke jaringan tidaklagi dapat dipertahankansecara adekuat. Syok yang terjadi akibat diare atau kehilangancairan yangberlebih dapat dikategorikan sebagai syok hipovolemik. Kehilangan cairandan elektrolit akibat dehidrasi membuat air tidak dapar berpindah dari cadangannya daridalam sel ke dalam vascular,sehingga jumlah air dalam aliran darah berkurang. Aliran

    darah yang berkurang menyebabkantekanan darah menurun.Sumber: (Rahmawati, n.d.)

    Untuk mengganti cairan tubuh yang hilang, perlu dilakukan perkiraan deifisit cairantubuh, yang ditentukan persentasi penurunan berat badan. Untuk mengetahui banyaknya

    jumlah cairan yang hilang, kalikan persentasi kehilangan berat badan dengan Kg beratbadan. Dimisalkan berat pasien adalah 154 pound, atau 70 kg, dan penurunan berat

    badannya adalah 10 pound (4,5 kg), maka pasien tersebut mengalami penurunan beratbadan sebanyak 6%, atau sekitar 4,2 L cairan tubuh.

    Beberapa solusi/larutan untuk mengganti defisit cairan ekstraselular antara lain:a. Lactated Ringers, 1500 mL, untuk mengganti cairan ekstraselular yang

    hilang (bervariasi, tergantung dari kadar kalium dan kalsium serum)b. Larutan NaCl 0,9% 500 mLc. 5% Dextrosa dalam air (D5W), 4700 mL, untuk mengganti air yang hilang

    dan meningkatkan output urind. Kalium klorida 40-80 mEq, dapat dibagi menjadi 3 liter untuk mengganti

    kehilangan kalium. Kadar kalium dalam serum harus dimonitor secaraintensif.

    e. Bikarbonat, diperlukan apabila penderita dalam kondisi acidosisf. Transfusi darah ketika volume yang hilang akibat pendarahanSumber: (Kee, et. al., 2010)

  • 8/12/2019 Mandiri Blok Cairan Skenario 1

    10/12

    4. Memahami dan menjelaskan gangguan elektrolit4.1.Penyebab

    Penyebab Tanda dan gejala

    HIPOI ATERMIA

    Penyakit ginjal Insufisiensi Kehilangan melalui gastrointestinal Penggunaan diuretic (terutama yang

    disertai dengan diet rendah natrium)

    Gangguan pompa natrium- kaliumdisertai penurunan kalium sel dannatrium serium

    Asodosis metabolic

    Pemeriksaan Fisik: Denyut nadi cepatnamun lemah, hipotensi, pusing, ketakutan,dan kecemasan, kram abdomen, mual, danmuntah, diare, koma dan konvulsi, sidik

    jarimeninggalkan bekas pada sternum setelahpalpasi, koma, kulit lembab dan dingin,perubahan kepribadian.

    Hasil Pemeriksaan Laboratorium:

    natriumserum < 135 mEq/ L, osmolalitas serum 145 mEq/L, osmolalitasserum > 295 mOsm/ kg, dan berat jenisurine > 1,030 (jika kehilangan air bukandisebabkan disfungsi ginjal)

    HIPOKALEMIA

    Penggunaan diuretik yang dapatmembuang kalium

    Diare, muntah, muntah, atau kehilangancairan yang lain melalui salurangastrointestinal

    Alkalosis Sindrom Cushing atau tumor yang dapat

    memproduksi hormon adrenal

    Poliuria Pengeluaran keringat yang berlebihan Penggunaan cairan IV- bebas kalium

    secara berlebihan

    Pemeriksaan Fisik: denyut nadi lemahdan tidak teratur, pernafasan dangkal,hipotensi, kelemahan, bising usus

    menurun, blok jantung (pada hipokalemiaberat), parestesia, keletihan, tonus ototmenuru, distensi usus

    Hasil Pemeriksaan Laboratorium:

    kalium serum < 3 mEq/L menyebabkandepresi gelombang ST, gelombang T datar,gelombang U lebih tinggi, padapemeriksaan EKG; kadar kalium serum 2

    mEq/ L menyebabkan kompleks QRSmelebar, depresi ST, inversi gelombang T(Raimer,1994)

    HIPERKALEMIA

    Gagal ginjal Dehidrasi hipertonik Kerusakan seluler yang parah seperti

    akibat luka bakar dan trauma

    Insufisiensi adrenal Asidosis Infus darah yang berlangsung cepat Penggunaan diuretik yang

    mempertahankan kalium

    Pemeriksaan Fisik: denyut nadi tidak

    menurun dan lambat, hipotensi,kecemasan/ ansietas, iritabilitas, parestesia,kelemahan.

    Hasil Pemeriksaan Laboratorium:

    kalium serum > 5,3 mEq/L menyebabkanrepolarisasi lebih cepat (gelombang T

    mencapai puncaknya, frekuensi denyutjantung 60- 110), kadar kalium serum >

    7mEq/L menyebabkan konduksi interatialrusek (gelombang P lebar dan rendah)sedangkan kadar kalium > 8 mEq/Lmenyebabkan tidak adanya aktivitas atrial(tidak ada gelombang P) pada pemeriksaan

    EKG (Raimer, 1994)

    Sumber: (Faqih, 2009)

  • 8/12/2019 Mandiri Blok Cairan Skenario 1

    11/12

    4.2.Manifestasi klinik pemeriksaan4.3.Penanganan

    5. Memahami dan menjelaskan pandangan islam dalam etika meminum5.1.Aturan minum

    a. Menggunakan tangan kanan ketika minum/makanNabi Muhammad SAW mengajarkan kita makan dan memegang bekasminuman menggunakan tangan kanan dan melarang umatnya menggunakan

    tangan kiri, karena itu adalah sifat syaitan dan ciri-ciri orang yang bongkak(sombong).

    Dari Jabir R.A. berkata, Rasulullah bersabda: Jangan engkau makan dengan(tangan) kirimu, sesungguhnya syaitan itu makan dan minum dengan tangankirinya.

    b. Niat Karena Allah SWT.Hendaklah ketika minum, berniat untuk menyegarkan dan menyehatkantubuh agar memudahkan beribadah karena Allah SWT.

    c. Membaca BismillahMemulai minum dengan basmallah: Bismillahi Rahmanirrahim

    Membaca basmallah sebelum makan untuk mengelakkan penyakit karena

    bakteri dan racun membuat perjanjian dengan Allah SWT. Apabila bismillahdibacakan, maka bakteri dan racun akan musnah dari sumber makanan.

    Apabila seseorang di antara kamu minum dan memakan makanan,katakanlah Bismillah. Apabila lupa pada permulaannya, katakanlah

    Bismillahi fil awalihi wa akhirihi. (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)d. Membaca Doa

    Doa minum air

    Ya Allah! Sesungguhnya daku meminumnya dengan harapan Dikaumengampuni daku dan mengabulkan maksudku; Maka ampunilah daku serta

    kabulkanlah.e. Minum dengan 3 Nafas

    Minum dengan tiga kali tegukan dan elakkan bernafas ke dalam bekasminuman. Setiap kali berhenti minum hendaklah diarahkan pernafasan ketempat lain.Dari Abu Qatadah,Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,Jika kamu minum maka janganlahbernafas dalam bekas air minumnya.(HR. Bukhari dan Muslim r.a.)

    Nabi SAW sering meminum dengan tiga kali teguk, sambil bernafas di luar

    gelas dan mengucapkan Alhamdulillah diantara tiga kali tegukan. BagindaSAW juga akan teruskan minum dengan setiap tegukan diselangi bernafas diluar gelas sehingga habis.

    Diriwayatkan dari Anas radhiyalaahu anhu (r.a.) bahawa Rasulullah SAWbernafas tiga kali ketika minum, Rasulullah SAW biasa bernafas tiga kalisewaktu minum. (HR. Muttafaq alaih).Anas bin Malik r.a. berkata lagi;Baginda SAW bersabda: Sungguh, ini lebihmengenyangkan,

    menyembuhkan, dan menyegarkan. (HR Bukhari dan Muslim)

    Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu beliau mengatakan, KetikaRasulullahshallallahu alaihi wa sallam minum beliau mengambil nafas di

    luar bekas air minumsebanyak tiga kali. Dan Baginda SAW bersabda,Hal itu lebih segar, lebih sedap danlebih nikmat. Anas mengatakan,Oleh kerana itu ketika aku minum, aku bernafas tigakali. (HR. Bukharino. 45631 dan Muslim no. 2028)

  • 8/12/2019 Mandiri Blok Cairan Skenario 1

    12/12