manajemen transportasi materi 8
TRANSCRIPT
Arin Laurina Agustin
Evanto
Rizky Primaningrum
Manajemen TransportasiKelompok 2
Fungsi Jasa Angkutan Kereta Api di Indonesia
Perkembangan Perkeretaapian di Indonesia
Fungsi jasa angkutan kereta api di Indonesia
• sebagai penyedia jasa transportasi di
atas rel untuk membawa penumpang
• sebagai penyedia jasa transportasi di
atas rel untuk membawa barang
• sebagai penyedia jasa transportasi di
atas rel untuk membawa barang dan
penumpang
• memberikan pelayanan
keselamatan, nyaman, dan aman
bagi para penumpang
• memperlancar kegiatan bisnis
• memperlancar kegiatan industri
Perkembangan kereta api di Indonesia
• Perkembangan umum
• Perkembangan infrastruktur
Perkembangan perkeretaapian di Indonesia (umum)
• Kereta api mulai diperkenalkan di
Indonesia pada masa penjajahan
belanda oleh sebuah perusahaan
swasta yang lebih dikenal dengan
nama Nederlandsch Indische
Spoorweg Mij (NISM) pada tahun 1864.
• Kehadiran kereta api di Indonesia ditandai
dengan pencangkulan pertama
pembangunan jalan KA di desa Kemijen,
pada tanggal 17 Juni 1864
• NV. NISM membangun jalan KA antara
Kemijen - Tanggung, yang kemudian pada
tanggal 10 Februari 1870 dapat
menghubungkan kota Semarang -
Surakarta
• pembangunan jalan KA juga dilakukan di Aceh
pada tahun 1874, Sumatera Utara pada tahun
1886, Sumatera Barat pada tahun 1891, Sumatera
Selatan pada tahun 1914, dan tahun 1922 di
Sulawesi
• karyawan KA yang tergabung dalam “Angkatan
Moeda Kereta Api” (AMKA) mengambil alih
kekuasaan perkeretaapian dari pihak Jepang.
Peristiwa bersejarah tersebut terjadi pada tanggal
28 September 1945
• Inilah yang melandasi ditetapkannya
28 September 1945 sebagai Hari
Kereta Api di Indonesia, serta
dibentuknya “Djawatan Kereta Api
Republik Indonesia” (DKARI).
Perkembangan perkeretaapian di Indonesia (infrastruktur)
a. Panjang rel
b. jalur kereta api
c. stasiun
d. jumlah stasiun
e. jumlah lokomotif
A Panjang Rel
• Dalam periode 2004-2008 total penjang rel KA di
Indonesia mengalami pertumbuhan rata-rata 1,6%
yaitu menjadi 4,813,000 km dibandingkan 4.517.197
km pada 2004. Semakin meningkatnya panjang rel
selama periode waktu 5 tahun ini karena banyaknya
peremajaan dan pembangunan rel.
• Menurut Dirjen Perkeretaapian
Departemen Perhubungan anggaran
program revitalisasi berupa perbaikan
dan pergantian bantalan rel kereta api
(KA) dari kayu ke beton pada 2008
mencapai Rp19 triliun.
• Pada 2009 Departemen
Perhubungan menyediakan anggaran
perbaikan sarana jalur kereta api,
mulai dari Tanjung Priok sampai
Stasiun Kota, di Jakarta sebesar Rp
20 miliar.
B Jalur kereta api
• Sepanjang 2009 sejumlah jalur rel yang baru
bertambah diantaranya jalur ganda
Patuguran-Purwokerto (Jawa Tengah)
sepanjang 34,9 km, serta jalur Petarukan –
Larangan (Jawa Tengah) sepanjang 30,5 km.
• Pada 2009 Departemen
Perhubungan menyediakan anggaran
perbaikan sarana jalur kereta api,
mulai dari Tanjung Priok sampai
Stasiun Kota, di Jakarta sebesar Rp
20 miliar.
C Stasiun
• Di dalam stasiun dilengkapi dengan
peron yaitu tempat naik-turun para
penumpang di stasiun, jadi peron
adalah lantai pelataran tempat para
penumpang naik-turun dan jalur rel
melintas di stasiun.
• Kereta produksi sebelum 1920
umumnya mempunyai tangga untuk
turun ke bawah. Sedangkan kereta
buatan sebelum tahun 1941
mempunyai tangga di dalam. Karena
pada umumnya stasiun didirikan
sebelum Perang Dunia II, maka lantai
peron sama dengan lantai stasiun.
D Jumlah stasiun
• Pada 2004 jumlah stasiun tercatat sebanyak 571 unit, yang tersebar di daerah operasi Jawa 437 unit (76,5%)
• divisi regional Sumatera 134 unit (23,5%).• Sedangkan pada 2008, jumlah stasiun berkurang
1 unit menjadi 570 unit yang terdiri dari 441 unit (77,4%) di Jawa dan sisanya 129 unit (26,4%)
• Di Jawa terdapat penambahan stasiun dari 437 unit menjadi 441 unit
• sebaliknya di Sumatera terjadi penutupan stasiun dari 134 unit menjadi 129 unit.
E Jumlah Lokomotif
• Pertumbuhan jumlah lokomotif • Dalam periode lima tahun terakhir 2004-2008
pertumbuhan rata-rata jumlah lokomotif yang dioperasikan sangat minim yaitu - 0,9% per tahun. Pada 2004 jumlah lokomotif masih 354 unit, namun dalam tahun-tahun berikutnya terus mengalami penurunan sehingga berkurang menjadi hanya 341 unit pada 2008.
• Penurunan jumlah lokomotif disebabkan karena
sebagian besar sudah tua. Selain itu juga kurang
ketersediaan suku cadang dari luar negeri karena tidak
diproduksi lagi. Disamping itu PT. KAI sebagai operator
kereta api belum mempunyai dana yang cukup untuk
membeli kereta api baru. Menurunnya kondisi sarana
seperti lokomotif dan kereta api merupakan problem
berat yang dihadapi oleh PT KAI, sebab berpengaruh
terhadap kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Pelayanan KAI
• Tahun 2012 diterapkan sistem boarding
pass yang mengharuskan nama
penumpang yang akan berangkat harus
sesuai dengan kartu identitas milik
mereka. Dengan terobosan layanan ini, PT
KAI bisa meningkatkan kenyamanan para
pemudik yang akan pulang ke kampung.
• dengan layanan boarding pass yang
mengharuskan nama pada tiket sesuai
dengan identitas yang berlaku serta
pembatasan jumlah penumpang
sebesar 100 persen bisa
meningkatkan layanan dan
kenyamanan kepada pemudik. Pada
angkutan Lebaran tahun ini pun, PT
KAI bisa menerapkan zero accident.
• Pada tahun ini, PT KAI
mengoperasikan 239 KA Reguler, 18
KA tambahan kelas komersial, 14 KA
tambahan kelas ekonomi dan 14 KA
baru. Dengan jumlah total tempat
duduk 164.759 per hari nya.
Terima Kasih