manajemen pembangunan

57

Upload: dadang-solihin

Post on 02-Nov-2014

561 views

Category:

Education


21 download

DESCRIPTION

Kuliah Umum FISIP UIN Sunan Gunung Djati Bandung di Gedung SS Bappenas-Jakarta, 22 Mei 2014

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen  Pembangunan
Page 2: Manajemen  Pembangunan

dadang-solihin.blogspot.com 2

Page 3: Manajemen  Pembangunan

33

Page 4: Manajemen  Pembangunan

Materi• Siklus Manajemen Pembangunan• Planning• Budgetting• Implementation

– Praktek Korupsi di Indonesia• Monitoring dan Evaluasi• RPJMN dalam Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional• Aparatur Sipil Negara (ASN)

4dadang-solihin.blogspot.com

Page 5: Manajemen  Pembangunan

5dadang-solihin.blogspot.com

Page 6: Manajemen  Pembangunan

dadang-solihin.blogspot.com 6

Page 7: Manajemen  Pembangunan

UU25/2004: Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)

SPPN adalah Satu kesatuan tata cara

perencanaan pembangunan Untuk menghasilkan rencana-

rencana pembangunan dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan

Yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara negara dan masyarakat di tingkat pusat dan daerah.

7dadang-solihin.blogspot.com

Page 8: Manajemen  Pembangunan

Tujuan SPPN1. Mendukung koordinasi antar-pelaku pembangunan.

3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan.

2. Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar-Daerah, antar-ruang, antar-waktu, antar-fungsi pemerintah maupun antara Pusat dan Daerah.

4. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.

5. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan.

8dadang-solihin.blogspot.com

Page 9: Manajemen  Pembangunan

Proses PerencanaanPendekatan Politik: Pemilihan Presiden/Kepala Daerah menghasilkan rencana pembangunan hasil proses politik (public choice theory of planning), khususnya penjabaran Visi dan Misi dalam RPJM/D.Proses Teknokratik: Menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara fungsional bertugas untuk itu.

Partisipatif: Dilaksanakan dengan melibatkan seluruh stakeholders, antara lain melalui Musrenbang.

Proses top-down dan bottom-up: Dilaksanakan menurut jenjang pemerintahan.

9dadang-solihin.blogspot.com

Page 10: Manajemen  Pembangunan

NASIONAL DAERAHDokumen Penetapan Dokumen Penetapan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional(RPJP-Nasional)

UU (Ps. 13 Ayat 1)

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-Daerah)

Perda (Ps. 13 Ayat 2)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional(RPJM-Nasional)

Per Pres (Ps. 19 Ayat 1)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-Daerah)

Peraturan KDH (Ps. 19 Ayat 3)

Renstra Kementerian / Lembaga (Renstra KL)

Peraturan Pimpinan KL

(Ps. 19 Ayat 2)

Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD)

Peraturan Pimpinan SKPD (Ps. 19 Ayat 4)

Rencana Kerja Pemerintah (RKP)

Per Pres (Ps. 26 Ayat 1)

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD)

Peraturan KDH (Ps. 26 Ayat 2)

Rencana Kerja Kementerian / Lembaga (Renja KL)

Peraturan Pimpinan KL

(Ps. 21 Ayat 1)

Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD)

Peraturan Pimpinan SKPD( Ps. 21 Ayat 3)

10dadang-solihin.blogspot.com

Status Hukum Dokumen Perencanaan

Page 11: Manajemen  Pembangunan

IMPACT

Indikator Kinerja dan Log-Frame

ABK

AT

KPJM

OUTPUT INPUTOUTCOMEINPUT OUTPUT OUTCOME

11dadang-solihin.blogspot.com

Page 12: Manajemen  Pembangunan

RPJPN 2005-2025

dadang-solihin.blogspot.com 12

Visi Pembangunan 2005‐2025

INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR

(UU 17 TAHUN 2007)

Mempercepat Keunggulan Kompetitif Perekonomian

Nasional

Page 13: Manajemen  Pembangunan

Fungsi/Manfaat PerencanaanFungsi/Manfaat Perencanaan• Sebagai alat koordinasi

seluruh stakeholders• Sebagai penuntun arah• Minimalisasi ketidakpastian• Minimalisasi inefisiensi

sumberdaya• Penetapan standar dan

pengawasan kualitas

13dadang-solihin.blogspot.com

Page 14: Manajemen  Pembangunan

dadang-solihin.blogspot.com 14

Page 15: Manajemen  Pembangunan

15www.dadang-solihin.blogspot.com

Legislasi

Anggaran

Pengawasan

Fungsi DPR/D menurut UU 27/2009

Fungsi DPR/D menurut UU 27/2009

1.

2.

3.

Page 16: Manajemen  Pembangunan

UU 17/2003Reformasi Sistem PenganggaranPARADIGMA LAMA PARADIGMA BARU

Visi: Melaksanakan rencana

pembangunan lima tahunan berdasarkan GBHN

Visi: Melaksanakan program kerja

Presiden/KDH terpilih

Misi: Penyelenggaraan pemerintahan

umum dan pembangunan Penganggaran berdasarkan

pendekatan menurut pengeluaran rutin dan pengeluaran pembangunan

Misi: Pelaksanaan kerangka regulasi,

kerangka investasi, dan pelayanan publik yang di tuangkan dalam RKP/D

Anggaran disusun berdasarkan RKP/D dengan mempertimbang-kan kemampuan keuangan negara

16dadang-solihin.blogspot.com

1/2

Page 17: Manajemen  Pembangunan

UU 17/2003Reformasi Sistem Penganggaran

dadang-solihin.blogspot.com 17

Penganggaran Berbasis:1. Pengeluaran Rutin2. Pengeluaran

Pembangunan

Paradigma Lama

Penganggaran dengan Pendekatan: 1. Penganggaran Berbasis

Kinerja2. Kerangka Penganggaran

Jangka Menengah3. Anggaran Terpadu

Paradigma Baru

2/2

Page 18: Manajemen  Pembangunan

Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK)

dadang-solihin.blogspot.com 18

Tujuan 1. Menunjukan keterkaitan antara pendanaan dan prestasi kinerja yang akan dicapai (directly linkages between performance and budget);

2. Meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam penganggaran (operational efficiency);

3. Meningkatkan fleksibilitas dan akuntabilitas unit kerjadalam melaksanakan tugas dan pengelolaan anggaran (more flexibility and accountability).

Landasan Konseptual

1. Alokasi anggaran berorientasi pada kinerja (output and outcome oriented);

2. Fleksibilitas pengelolaan anggaran dengan tetap menjaga prinsip akuntabilitas (let the manager manages);

3. Alokasi anggaran program/kegiatan didasarkan pada tugas-fungsi unit kerja yang dilekatkan pada stuktur organisasi (Money follow function).

Tujuan

Landasan Konseptual

Page 19: Manajemen  Pembangunan

Syarat Penerapan PBK• Indikator yang mencerminkan tolok ukur untuk mencapai

sasaran program (outcome);• Pendekatan yang digunakan dapat berfokus thd efek-

tivitas, efisiensi, outcome atau kepuasan pelanggan;• Sebagai instrumen evaluasi kinerja.

Indikator Kinerja

Standar Biaya

Evaluasi Kinerja

• Mencerminkan kebutuhan dana untuk menghasilkan sebuah output atas pelaksanaan sebuah kegiatan;

• Menunjukan seluruh komponen/item yang harus dibiayai;• Penetapan unit cost untuk setiap komponen/item,

menggunakan harga yang paling ekonomis namun tetap memperhatikan kualitas produk.

• Membandingkan antara rencana kinerja dan realisasinya berdasarkan indikator yang telah ditetapkan;

• Menganalisis perbedaan (gap) yang terjadi dan merumuskan alternatif solusinya;

• Menyempurnakan indikator kinerja untuk tahap selanjutnya;

• Rekomendasi kelangsungan kebijakan.

19dadang-solihin.blogspot.com

Page 20: Manajemen  Pembangunan

Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM)

dadang-solihin.blogspot.com 20

Tujuan 1. Pengalokasian sumber daya anggaran yang lebih efisien (allocative efficiency)

2. Meningkatkan kualitas perencanaan penganggaran (to improve quality of planning)

3. Lebih fokus terhadap pilihan kebijakan prioritas (best policy option)

4. Meningkatkan disiplin fiskal (fiscal dicipline)5. Menjamin adanya kesinambungan fiskal (fiscal

sustainability)Landasan

Konseptual1. Penerapan sistem rolling budget2. Mempunyai baseline (angka dasar)3. Adanya mekanisme penyesuaian angka dasar4. Penetapan Parameter5. Adanya mekanisme usulan tambahan anggaran bagi

kebijakan baru (additional budget for new initiatives)

Tujuan

Landasan Konseptual

Page 21: Manajemen  Pembangunan

(R)APBN Prakiraan Maju

Implikasi anggaran

KPJM

Prakiraan Maju

Kebijakan ditetapkan sbg baseline

2012 2013 20142011

APBN2011

T0

RAPBN2012

T+1

Prakiraan Maju2013

T+2

Prakiraan Maju2014

T+3

REALISASI2011

T-1

APBN2012

T0

RAPBN2013

T+1

Prakiraan Maju2014

T+2

Prakiraan Maju2015

T+3

TA 2011 danKPJM 2012 - 2014

TA 2012 dan KPJM 2013 - 2015

Rolling Budget

21

KPJM : Ilustrasi dan Cara Kerja

dadang-solihin.blogspot.com

Page 22: Manajemen  Pembangunan

Penganggaran Secara Terpadu• Semua kegiatan instansi pemerintah disusun secara terpadu,

termasuk mengintegrasikan anggaran belanja rutin dan anggaran belanja pembangunan.

• Tahapan yang diperlukan sebagai bagian upaya jangka panjang untuk membawa penganggaran menjadi lebih transparan, dan memudahkan penyusunan dan pelaksanaan anggaran yang berorientasi kinerja.

• Dalam kaitan dengan menghitung biaya input dan menaksir kinerja program, sangat penting untuk mempertimbangkan secara simultan biaya secara keseluruhan, baik yang bersifat investasi maupun biaya yang bersifat operasional.

22dadang-solihin.blogspot.com

Page 23: Manajemen  Pembangunan

Perimbangan Keuangan Pusat-Daerah

dadang-solihin.blogspot.com 23

Page 24: Manajemen  Pembangunan

dadang-solihin.blogspot.com 24

Page 25: Manajemen  Pembangunan

Syarat Utama Keberhasilan Proses Implementasi(Teori Implementasi Edward III)

1. Komunikasi– Keberhasilan kebijakan mensyaratkan agar implementor

mengetahui apa yang harus dilakukan. – Apabila tujuan dan sasaran suatu kebijakan tidak jelas atau

bahkan tidak diketahui sama sekali oleh kelompok sasaran, maka kemungkinan akan terjadi resistensi dari kelompok sasaran.

dadang-solihin.blogspot.com 25

Page 26: Manajemen  Pembangunan

2. Sumber Daya– Walaupun isi kebijakan sudah dikomunikasikan secara jelas dan

konsisten, tetapi apabila implementor kekurangan sumber daya untuk melaksanakan, implementasi tidak akan berjalan efektif.

– Sumber daya tersebut dapat berwujud SDM, yakni kompetensi implementor dan sumber daya finansial.

– Tanpa sumber daya, kebijakan hanya tinggal di kertas menjadi dokumen saja.

dadang-solihin.blogspot.com 26

Page 27: Manajemen  Pembangunan

2. Disposisi– Disposisi adalah watak dan karakteristik atau sikap yang dimiliki

oleh implementor seperti komitmen, kejujuran, sifat demokratis. – Apabila implementor memiliki disposisi yang baik, maka dia akan

dapat menjalankan kebijakan dengan baik seperti apa yang diinginkan oleh pembuat kebijakan.

– Ketika implementor memiliki sifat atau perspektif yang berbeda dengan pembuat kebijakan, maka proses implementasi kebijakan juga menjadi tidak efektif.

dadang-solihin.blogspot.com 27

Page 28: Manajemen  Pembangunan

2. Struktur Birokrasi – Struktur birokrasi yang bertugas mengimplementasikan

kebijakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap implementasi kebijakan.

– Salah satu dari aspek struktur yang penting dari setiap organisasi adalah adanya standard operating procedures (SOP).

– SOP menjadi pedoman bagi setiap implementor dalam bertindak.

– Struktur organisasi yang terlalu panjang akan cenderung melemahkan pengawasan dan menimbulkan red tape, yakni prosedur birokrasi yang rumit dan kompleks.

– Ini pada gilirannya menyebabkan aktivitas organisasi tidak fleksibel.

dadang-solihin.blogspot.com 28

Page 29: Manajemen  Pembangunan

dadang-solihin.blogspot.com 29

Page 30: Manajemen  Pembangunan

Korupsi sebagai KejahatanPersepsi

• Korupsi sbg kebiasaan (ini yg selama ini terjadi, sehingga merusak moral bangsa)

• Korupsi sbg mismanagement (ini yg di masa lalu dianuti, sehingga negara dirugikan)

• Korupsi sbg kejahatan (ini yg harus kita kembangkan)

Kapan Kejahatan (Crime) Korupsi Terjadi ?

Manakala bertemunya unsur-unsur:• Niat untuk melakukan (desire

to act)• Kemampuan untuk melakukan

(ability to act)• Peluang / kesempatan

(opportunity)• Target yang cocok (suitable

target)

dadang-solihin.blogspot.com 30

catatan : penjahat yg profesional akan melakukan kejahatannya apabila pay off > cost.

Page 31: Manajemen  Pembangunan

Kendala Pengungkapan TPK

• Kejahatan yang terorganisir, dalam beberapa kasus melibatkan pejabat/aparat.

• Pelaku intelektual seringkali tidak terlibat langsung dalam aksi kejahatan.

• Rantai kejahatan yang panjang dapat mengakibatkan putusnya rantai alat bukti.

• Locus delicti bersifat lintas batas negara.• Alat/sarana kejahatan semakin canggih.• Hukum seringkali tertinggal dari

kejahatan.

dadang-solihin.blogspot.com 31

Page 32: Manajemen  Pembangunan

Proses Pencucian Uang 1. Placement

– Penempatan hasil kejahatan ke dalam sistem keuangan

2. Layering– Memindahkan atau mengubah

bentuk dana melalui transaksi keuangan yang kompleks dalam rangka mempersulit pelacakan (audit trail) asal usul dana

3. Integration– Mengembalikan dana yang telah

tampak sah kepada pemiliknya sehingga dapat digunakan dengan aman

dadang-solihin.blogspot.com 32

Page 33: Manajemen  Pembangunan

Modus Pencucian Uang 1. Smurfing

– Memecah-mecah transaksi dari sejumlah besar uang menjadi kecil-kecil

2. Structuring– Melakukan transaksi dari yang

semula berjumlah kecil makin lama semakin besar di bawah batas minimum pelaporan.

3. U-turn– Memutar balikkan transaksi untuk

kemudian dikembalikan ke rekening asalnya.

dadang-solihin.blogspot.com 33

A90

A200

A500

A1000

A5000

A1000

80

70 40

85

9995

9585

65

90100

B1000

A570

80

90

90

80

80

50

95

5

Page 34: Manajemen  Pembangunan

Paradigma Baru Memberantas Kejahatan• Diketahuinya “Proceeds of Crimes (Hasil Kejahatan)” adalah “LIVE

BLOOD” kejahatan.• “Proceeds of Crimes” adalah titik terlemah dari rantai kejahatan.• Menghalangi pelaku menikmati hasil kejahatan dapat

menghilangkan motivasi untuk berbuat jahat.• Pelaku selalu berusaha agar harta kekayaan hasil kejahatannya

terlihat sebagai hasil kegiatan yang sah agar aman untuk digunakan.

• Kesulitan mendeteksi kejahatan dan pertanggungjawaban pidana pelaku intelektual dapat diatasi dengan menelusuri harta kekayaan hasil kejahatan (“FOLLOW THE MONEY”).

• Metode alternatif mengungkap kejahatan pelaku dan merampas harta kekayaan hasil kejahatan adalah mengungkap perkara Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).

dadang-solihin.blogspot.com 34

Page 35: Manajemen  Pembangunan

dadang-solihin.blogspot.com 35

Page 36: Manajemen  Pembangunan

Monev?

+ 30 Laws and Regulationsregarding M&E

Picture from John Mancini, ECM in State and Local Governmentdadang-solihin.blogspot.com 36

Page 37: Manajemen  Pembangunan

Definisi Monitoring• Monitoring secara umum dapat diartikan

sebagai fungsi manajemen yang dilakukan pada saat kegiatan sedang berlangsung mencakup aspek-aspek antara lain:– Penelusuran pelaksanaan kegiatan dan

keluarannya (fokus pada input, proses dan output)

– Pelaporan tentang kemajuan– Indentifikasi masalah-masalah

pengelolaan dan pelaksanaan.

37dadang-solihin.blogspot.com

Page 38: Manajemen  Pembangunan

Definisi Evaluasi• Proses menentukan nilai atau pentingnya

suatu kegiatan, kebijakan, atau program.• Sebuah penilaian yang obyektif dan sistematik

terhadap sebuah intervensi yang direncanakan, sedang berlangsung ataupun yang telah diselesaikan.

(OECD, 2010)

38dadang-solihin.blogspot.com

Page 39: Manajemen  Pembangunan

39

Jenis Evaluasimenurut waktu pelaksanaan

Tahap Perencanaan (ex-ante): dilakukan sebelum ditetapkannya rencana pembangunan untuk memilih dan menentukan:

1. skala prioritas dari berbagai alternatif dan 2. kemungkinan cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya

Tahap Pelaksanaan (on-going) Dilaksanakan pada saat pelaksanaan program sudah selesai Bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan program Temuan utama berupa capaian-capaian dari pelaksanaan program

Tahap Pasca-Pelaksanaan (ex-post) dilaksanakan setelah pelaksanaan rencana berakhir untuk melihat apakah pencapaian (output/ outcome/ impact) program

mampu mengatasi masalah pembangunan yang ingin dipecahkan untuk menilai:

1. efisiensi (keluaran dan hasil dibandingkan masukan), 2. efektivitas (hasil dan dampak terhadap sasaran), ataupun 3. manfaat (dampak terhadap kebutuhan) dari suatu program.

dadang-solihin.blogspot.com

Page 40: Manajemen  Pembangunan

Pelaporan hasil MonevTerlalu Banyak

RegulasiInefisiensi

Biaya Pelaporan Penerima Laporan• 7 UU• 11 PP• 1 Perpres• 1 Inpres• 2 Kepmen• 4 Permendagri• 20 Laporan K/L• 58 Laporan

(Pemda)

• 74 K/L• 653 Eselon I• 11.240 Eselon II • 33 Provinsi 990 SKPD• 441 Kab/Kota 13.230

SKPD• Diperkirakan kebutuhan

kertas mencapai 112.757 rim/tahun (225 ton)

• Biaya antar ......? Berapa total biaya??

• Bappenas = 8 Laporan• Depkeu = 11 Laporan• Depdagri = 20 Laporan• Kemenpan = 4

Laporan• BPK = 8 Laporan• Presiden = 20 Laporan• LAN = 1 Laporan• K/L = 5 Laporan

dadang-solihin.blogspot.com 40

Page 41: Manajemen  Pembangunan

Gambaran Sistem M&E

www.dadangsolihin.com 41

Sekarang Akan Datang Adanya berbagai macam peraturan yang

mengamanatkan agar sektor (K/L) dan daerah menyusun laporan evaluasi kinerja pembangunan Kemdagri LAN Menpan Kemkeu Bappenas Setneg K/L terkait

Tidak adanya implikasi/dampak dari pelaksanaan kegiatan evaluasi

Sangat Mahal (Biaya dan Waktu) Evaluasi top-down Evaluasi fragmentasi 1 waktu Evaluasi pasif Kurangnya penghargaan terhadap hasil

evaluasi

Satu laporan dapat diakses oleh seluruh institusi (K/L) dan daerah

Evaluasi dapat dilakukan secara komprehensif

Sistem evaluasi yang baru diharapkan mewujudkan integrasi dan saling keterkaitan yang bersinergi dan mempengaruhi antara hasil evaluasi yang satu dengan yang lainnya

Lebih efisien dan biaya rendah Memperkenalkan evaluasi yang

terintegrasi, sistem top-down dan bottom-up

Evaluasi yang kontinu untuk proses pembelajaran institusi

Evaluasi aktif (melibatkan pihak eksternal) Menciptakan sistem insentif-disinsentif dari

hasil evaluasi Adanya komunitas evaluator

Page 42: Manajemen  Pembangunan

dadang-solihin.blogspot.com 42

Page 43: Manajemen  Pembangunan

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

dadang-solihin.blogspot.com 43

Diacu Diperhatikan Diserasikan melalui MUSRENBANG

RKP RPJM Nasional

RPJP Nasional

Renstra KL Renja ‐KL

RAPBN

RKA‐KL

APBN

Rincian APBN

Pedoman Dijabarkan Pedoman

Pedoman

Pedoman

Pedoman

Diacu

Pemerintah Pusat

RPJM Daerah

RPJP Daerah

RKP Daerah

Renstra SKPD

Renja ‐SKPD

RAPBD

RKA ‐SKPD

APBD

Rincian APBD

Pedoman

Pedoman

Pedoman Dijabarkan

Pedoman

Pedoman

Diacu

UU SPPN (No.25/2004)

Pemerintah 

Daerah

BahanBahan (diserasikan dlm RAKORPUS & Trilateral Meeting)

Bahan Bahan

UU KeuNeg (No.17/2003)

Page 44: Manajemen  Pembangunan

RPJMN 2015-2019 dalam Kerangka RPJPN 2005-2025

dadang-solihin.blogspot.com 44

Visi Pembangunan 2005‐2025

INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR

(UU 17 TAHUN 2007)

Page 45: Manajemen  Pembangunan

Kerangka Penyusunan RPJMN

dadang-solihin.blogspot.com 45

Rancangan TeknokratisRPJMN 

2015‐2019

RancanganRPJMN 

2015‐2019

Rancangan AkhirRPJMN 

2015‐2019

Visi – Misi Presiden terpilih

Musrenbang RPJMN dan Sidang Kabinet

Arahan RPJPN 2005‐2025

Isu Strategis Jangka Menengah 2015‐2019 (background studies)

Evaluasi RPJMN 2010‐2014

Aspirasi Masyarakat

Page 46: Manajemen  Pembangunan

RPJMN :Menjabarkan Visi – Misi Presiden Terpilih Ke Dalam

Berbagai Program dan Kegiatan Pembangunan

dadang-solihin.blogspot.com 46

RPJMN 2015‐2019 :1. Prioritas Nasional2. Arah Kebijakan dan Sasaran Pembangunan Nasional3. Dukungan Mekanisme Implementasi :

‐ Kerangka Regulasi‐ Kerangka Kelembagaan‐ Kerangka Pendanaan

4. Pembangunan Bidang‐bidang5. Pembangunan Wilayah

Visi – Misi Presiden terpilih

Arahan RPJPN 2005‐2025

Page 47: Manajemen  Pembangunan

Kerangka Pikir Penyusunan RPJMN 2015-2019

dadang-solihin.blogspot.com 47

Bac

kgro

und

Stud

ies

Bac

kgro

und

Stud

ies

SDA

SDM

IPTE

K*Sumber UU 17/2007 tentang

RPJPN Tahun 2005-2025

Evaluasi RPJMN 2

MASUKAN STAKEHOLDERS

1. Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama

2. Ekonomi3. Iptek4. Sarana dan

Prasarana5. Politik6. Hankam7. Hukum dan

Aparatur8. Wilayah dan

Tata Ruang9. SDA dan LH

9 Bidang:

PEMBANGUNANBERDAYA SAING,

INKLUSIF,BERKELANJUTAN &

BERKEADILAN

Pengarusutamaan

Tantangan &Kendala

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN

Page 48: Manajemen  Pembangunan

Kerangka Pembangunan Berkelanjutan

dadang-solihin.blogspot.com 48

Aspek Ekonomi1. Struktur Ekonomi2. Pola Konsumsi dan

Produksi 3. Ketahanan Pangan4. Ketahanan Energi5. Infrastruktur/

Konektivitas

Aspek Sosial1. Pemerataan2. Kesehatan3. Pendidikan4. Keamanan 5. Perumahan6. Kependudukan

Aspek Lingkungan1. Atmosfir2. Tanah3. Pesisir dan Laut4. Air Bersih 5. Keaneka-ragaman

Hayati

Aspek Kelembagaan1. Kerangka

Kelembagaan2. Kapasitas

Kelembagaan dan Aparatur

Framework for Construction of Sustainable Development Indicators, September, 2001

MDG dan Post-2015 Development Agenda

Tata Kelola dan Pemberantasan

KorupsiLingkungan dan

Keanekaragaman Hayati

PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN : Bukan Lagi Pilihan, Namun menjadi Keharusan

Kelemahan 1: aspek lingkungan belum berkembang seperti pilar sosial dan ekonomi ukuran dan indikator Kelemahan 2: valuasi aspek

lingkungan dan internalisasi ke dalam pilar ekonomi dan sosial

Ekonomi Hijau

Page 49: Manajemen  Pembangunan

Kerangka Teknokratik RPJMN 2015 – 2019 Menguatkan Landasan untuk Keluar dari Middle Income Trap (MIT)

Keluar dari MIT

RT-RPJMN 2015 – 2019Amanat RPJP :SDA, SDM, Iptek

KerangkaPendanaan :

APBN dan Non

KerangkaRegulasi

PolhukamBonus Demografi, AEC, Post 2015, Climate Change

Ekonomi Kesra Lingkungan

-RB-Tertib hukum -Anti korupsi-Demokrasi-Stabilitas DN

- TranfromasiStruktur

- Resiliensi- Infrastruktur- Inovasi

Daerah

- Mutu SDM- Kemiskinan - Pemerataan- Employment- BPJS

- PengelolaanSDA dan biodiv

- Kelautan- Mitigasi

adaptasi PI

- Pemerataan- SPM terpenuhi- Urbanisasi- Pelaksanaan

Desentralisasi

KerangkaKelembagaan

• MembutuhkanComprehensif reform

• Not BAU (out the box)• Prinsip berkelanjutan• Terpadu tidak sendiri-

sendiri

Delivery Mechanism

Jangka Panjang:Tercapai tahun 2030 apabila Ekonomi tumbuh 6-8%/tahun

• Sangat penting untuk menguatkan fondasi keluar MIT

• Tidak boleh meleset masa 5 tahunke depan.

49

Page 50: Manajemen  Pembangunan

50dadang-solihin.blogspot.com

Page 51: Manajemen  Pembangunan

Tantangan Sektor Publik ke Depan• Peran negara yang semakin kecil• Masalah pembangunan yang lebih komplek• Keterbatasan sumber daya• Meningkatnya biaya pemerintahan• Masyarakat yang lebih kritis dan resistensi budaya perubahan• Meningkatnya harapan masyarakat• Pemerintahan tanpa batas (globalisasi)• Keterlibatan sektor swasta yang lebih besar• Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi

Apa yang kita butuhkan? Peningkatan Kapasitas :• Level individu (setiap kita)• Level organisasi• Level system

dadang-solihin.blogspot.com 51

Page 52: Manajemen  Pembangunan

52dadang-solihin.blogspot.com

1. Sebagai Perencana

2. Sebagai Pelaksana

3. Sebagai Pengawas

Page 53: Manajemen  Pembangunan

Theory of Change

dadang-solihin.blogspot.com 53

INPUT OUTPUT OUTCOME IMPACTPROSES

Birokrasi yg efektif dan

efisien

Birokrasi yg efektif dan

efisien

ASN yg kompeten dan

kompetitif

ASN yg kompeten dan

kompetitif

6 M6 M Thinking Ahead, Again, Across

Thinking Ahead, Again, Across

Pemerintahan yg terbuka dan

berbasis IT

Pemerintahan yg terbuka dan

berbasis IT

Pemerintahan yg melayani dan

partisipatif

Pemerintahan yg melayani dan

partisipatif

Pemerintahan yg:• Bebas KKN• Akuntabel dan

Kapable• Melayani

Pemerintahan yg:• Bebas KKN• Akuntabel dan

Kapable• Melayani

Page 54: Manajemen  Pembangunan

Manajemen Kinerja

dadang-solihin.blogspot.com 54

Perencanaan Kinerja

Pelaporan Kinerja

Monev Kinerja Pengukuran Kinerja

Page 55: Manajemen  Pembangunan

Merubah DNA Birokrasi melalui Lelang Jabatan

dadang-solihin.blogspot.com 55

• Dilayani• Orientasi Proses• Menunggu• Inkompeten• Rumit• Koruptif

• Melayani• Orientasi Outcome• Menjemput• Kompeten• Sederhana• Bersih dari KKN

2013

20182025

Closed Career System

Open Career System

Open System

Reformasi Birokrasi

Page 56: Manajemen  Pembangunan

Transformasi ASN

dadang-solihin.blogspot.com 56

• Pola pikir ruled based

• Dynamics Governance: Thinking Ahead, Again, Across

2013

2018

2025

Administrasi Kepegawaian

Manajemen SDM

Pengembangan Potensi Human

Capital

Reformasi Birokrasi

• Performanced based bureaucracy

Page 57: Manajemen  Pembangunan

57dadang-solihin.blogspot.com