manajemen pelayanan klinis
DESCRIPTION
manajemen klinisTRANSCRIPT
MANAJEMEN PELAYANAN KLINIS(STANDAR AKREDITASI 2012)DR. Ahmad Aryono, SpB.RS PKU Muhammadiyah Temanggung2013
Definisi Manajemen Pelayanan Klinis adalah Seni mengelola
“setting” pelayanan kepada pasien agar sesuai dengan tata kelola klinis yang baik (Good Clinical Governance).
Tata Kelola klinis Adalah sistem peningkatan mutu RS yg terdiri atas komponen Quality Assurance (Penjaminan Mutu) yaitu Setting Standards (Pembuatan dan implementasi standar-standar), Conforms to Standard (Sesuai dengan standar yang berlaku lokal atau internasional), dan Continuous Quality Improvements (Peningkatan Mutu yang Berkelanjutan).
Tata Kelola Klinis
Manajemen Pelayanan
klinisCQI
Sesuai standa
r
Setting standar
AKREDITASI RS VERSI 2012MENJADI STANDAR DALAM TATA KELOLA KLINIS YANG BAIK
Ruang Lingkup Manajemen Pelayanan Klinis• Rawat Jalan• Rawat Inap• Ruang Gawat Darurat• Instalasi Bedah• Penunjang Diagnostik: Instalasi Radiologi,
Instalasi Patologi Klinik/Laboratorium• Penunjang Terapetik: Instalasi Farmasi,
Instalasi Gizi• Upaya Rujukan kesehatan (ke dan dari RS)• Manajemen Risiko Klinis dan Keselamatan
Pasien
Konsep Pelayanan Klinis RS PKU Muhammadiyah Temanggung•Pelayanan Berfokus Kepada Pasien•Pelayanan yang terintegrasi dan
berkesinambungan.•Pelayanan dengan standar mutu dan
keselamatan pasien.•Pelayanan Islami, Bercitrakan SOFT n
FAST
Pelayanan Berfokus Kepada Pasien•Kemudahan dan Kejelasan Akses•Kesinambungan Pelayanan•Hak Pasien dan keluarga•Asesmen Pasien•Pelayanan Pasien•Pelayanan Anestesi dan Bedah•Manajemen dan penggunaan obat•Pendidikan Pasien dan Keluarga
Pelayanan terintegrasi dan berkesinambungan •Terstandarisasi dan merupakan kolaborasi
antar staf kesehatan Sesuai dengan Panduan Praktik Klinik (PPK) Kedokteran bagi staf medis, PPK Asuhan Keperawatan bagi staf keperawatan, PPK Unit Dossage bagi staf Farmasi, Standart Prosedur Operasional bagi Staf Penunjang Medis dan Non-Medis.
•Keterlibatan seluruh komponen pelayanan sesuai kebutuhan pasien dan tidak “terkotak-kotak”
Pelayanan dengan standar mutu dan keselamatan pasien• Panduan Praktik Klinik berdasarkan Evidence Based
Practice (Medicine, Nursing, Pharmacy) sebagai standar mutu praktik klinik, tool nya adalah clinical care pathways yang harus selalu dievaluasi dan dimonitor.
• Identifikasi pasien secara tepat• Komunikasi yang efektif• Keamanan penggunaan Obat yang perlu diwaspadai (high
Alert) yang LASA (Look Alike, Sound Alike)• Ketepatan identitas, Lokasi dan Prosedur Operasi.• Pengurangan resiko Infeksi, Standar Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di RS.• Identifikasi, assesment dan pengurangan risiko pasien
jatuh.
Pelayanan IslamiBercitrakan SOFT n FAST• Senyum dan salam saat berjumpa• Menanyakan kabar dan perkembangan kondisi• Bismillah, InsyaAllah dan Alhamdulillah saat ,
akan dan selesai melakukan tindakan, saat memberi edukasi.
• Mohon ijin, permisi, nyuwun sewu saat akan melakukan tindakan.
• Memberikan motivasi dan pikiran positif• Dll• SOFT n FAST (akan disampaikan dlm materi
tersendiri)
Standar Pelayanan sesuai standar akreditasi, contoh:•Alur Pelayanan Pasien Dalam RS•Alur Rujukan (secara Vertikal dan
Horizontal)•Identifikasi Pasien•Alur Keselamatan Pasien•Alur deteksi potensi Risiko Klinis•Manajemen Risiko klinis
Pelayanan Klinis Standar Akreditasiversi 2012
Akses dan kontinuitas Pelayanan• Skrining Pasien• Pendaftaran Pasien• Admisi Rawat Inap• Prosedur EmergencyTRIAGE• Observasi Pasien• Prosedur Kamar Penuh• Rujukan Pasien Stlh Stabil dan Layak Transport• Skrining untuk DPJP Penyakit prioritas (sesuai kebutuhan
pasien)• Penundaan Pelayanan diagnostik dan pengobatan pasien
tidak ditelantarkan, tetap diperhatikan kebutuhan klinisnya.• Informasi kpd pasien dan keluarganya sesuai kebutuhan dan
didokumentasikan. (Dx, Tx, Px, Biaya dll)• Prosedur mengatasi Hambatan identifikasi dan kendala
lainnya• Kriteria keluar dan masuk ICU/pelayanan khusus lainnya
• Asuhan kepada pasien terkoordinasi antar para tenaga medis, berkesinambungan dan komprehensif. (IGD-Rawat inap-Penunjang diagnostik-penunjang terapetik-pelayanan bedah-pelayanan non bedah-rawat jalan-rujuk ke RS lain)
• Kriteria pindah rawat yang jelas• Case manajer• Dlm semua fase pelayanan ada staf yang
kompeten sebagai orang yang bertanggung jawab terhadap pelayanan pasien.
• Kriteria Rujuk, Pulang dengan tindak lanjut yang jelas, diinformasikan dan melibatkan keluarga.
Akses dan kontinuitas Pelayanan
•MoU dgn Institusi lain terkait Rujukan pasien, RS rujukan mampu melayani!
•Resume pasien Pulang lengkap, disalin sesuai kebutuhan
• Informasi dan edukasi tindak lanjut pelayanan kepada pasien dan keluarga yang tepat
•Prosedur penatalaksanaan pasien yg menolak nasehat medis
•Seluruh fase pelayanan terdokumentasi dengan baik.
Akses dan kontinuitas Pelayanan
Hak Pasien dan Keluarga• Menjunjung tinggi hak pasien dan keluarga• Staf memahami hak pasien dan keluarga• Menghormati dan merespon permintaan pasien
terkait nilai2 pribadi, agama dan kepercayaan pasien
• Menghormati kebutuhan privasi pasien• Mempunyai prosedur dalam melindungi barang
milik pasien dari pencurian atau kehilangan.• Pasien dilindungi dari kekerasan fisik khususnya
bayi, anak-anak, lansia, individu yg cacat.• Informasi tentang pasien adalah RAHASIA.
• Mendukung partisipasi pasien dan keluarga dalam pelayanan
• Hak pasien dalam mendapatkan second opinion• Prosedur edukasi kpd pasien dan keluarganya mengenai
kondisi medis, diagnosis pasti, rencana pelayanan dan pengobatan dgn bhs yang mudah dipahami dan jelas. Termasuk hasil yg tidak diharapkan.
• Menjelaskan hak dan tanggung jawab keluarga thd penolakan atau tidak melanjutkan pengobatan.
• Menghormati pilihan pasien/keluarga untuk tidak mendapatkan atau membatalkan pelayanan resusitasi atau bantuan hidup dasar
• Asesmen dan manajemen nyeri yang tepat
Hak Pasien dan Keluarga
• Pelayanan yang islami, penuh hormat dan kasih sayang di akhir kehidupan pasien.
• Melibatkan pasien/keluarga dalam menyelesaikan keluhan, konflik atau perbedaan pendapat dalam pelayanan
• Staf RS mampu mengidentifikasi nilai-nilai dan kepercayaan pasien serta melindungi hak pasien.
• Penjelasan tentang hak2 pasien dgn bahasa yang mudah dipahami.
• Informed consent oleh staf yang terlatih dgn bahasa yang mudah dipahami.
• Penjelasan yg memadai mengenai penyakit, saran pengobatan dan para pemberi pelayanan kpd pasien dan keluarga shg dapat mengambil keputusan ttg pelayanan.
Hak Pasien dan Keluarga
•Pada kondisi tertentu Informed consent diambil dari orang lain.
•Persetujuan umum dan khusus/tersendiri didokumentasikan dlm rekam medis
•Informed consent sblm operasi, anestesi, penggunaan darah/produk darah dan tindakan serta pengobatan lain yang beresiko tinggi.
•Penjelasan bila ada penelitian klinis•Donasi organ
Hak Pasien dan Keluarga
Asesmen pasien• Identifikasi kebutuhan pelayanan pasien dgn proses
asesmen yg baku• Isi minimal asesmen berdasarkan undang-undang
dan standar profesi• Asesmen awal: faktor fisik, psikologis, sosial-
ekonomi, px fisik dan riwayat kesehatan.• Kebutuhan pelayanan berdasarkan asesmen awal
dan dicatat.• Asesmen harus selesai dalam kerangka waktu yang
ditetapkan rumah sakit, asesmen awal medis dan keperawatan harus lengkap dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk rawat inap atau lebih cepat.
•Temuan dalam asesmen didokumentasikan dlm rekam medis, dan siap tersedia bagi para penanggung jawab pasien
•Asesmen medis dan pemeriksaan diagnostik harus didokumentasikan sblm tindakan anestesi dan bedah
•Skrining status gizi dan tindak lanjutnya•Skrining rasa nyeri dan tindak lanjutnya•Asesmen pada kasus khusus, konfidensial
dan memerlukan asesmen individual
Asesmen pasien
•Asesmen dan asesmen ulang pasien yang akan meninggal
•Asesmen khusus, contoh: gigi, pengengaran, mata dsb dirujuk didalam atau keluar RS dicatat dlm rekam medis
•Staf medis, keperawatan dan staf lain yg bertanggung jawab atas pelayanan pasien, bekerja sama dlm menganalisis dan mengintegrasikan asesmen pasien.
Asesmen pasien
Pelayanan laboratorium• Program safety di laboratorium• Kompetensi staf• Ketepatan waktu pemeriksa dan hasil• Pelaporan hasil test diagnosis yang kritis• Maintenance, pemeliharaan, kalibrasi alat• Prosedur evaluasi reagensia esensial dan lain2 yg diperlukan
sehari-hari untuk memastikan akurasi dan presisi hasil.• Prosedur pengambilan spesimen, identifikasi, penanganan,
pengiriman yg aman, dan pembuangan spesimen dipatuhi.• Ditetapkan rentang nilai normal sbg dasar intepretasi hasil• Ada prosedur kontrol mutu• Ada proses test kecakapan/keahlian• Mereview scr teratur hasil kontrol mutu untuk semua
pelayanan oleh laboratorium luar.
Pelayanan Radiologi dan Diagnostik Imaging• Pelayanan radiologi memenuhi stanar nasional,
undang-undang dan peraturan yg berlaku.• Ada program pengamanan radiasi• Staf yg kompeten• Hasil yg tepat waktu sesuai ketentuan rs• Peralatan dirawat dan kalibrasai teratur• Film x-ray dan perbekalan lain tersedia secara
teratur• Ada prosedur kontrol mutu, tmsk pemeriksaan
diluar RS• RS mempunyai akses dgn para ahli dlm bidang
diagnostik spesialistik
Pelayanan Pasien• Asuhan yang seragam bagi semua pasien• Prosedur untuk mengintegrasikan dan
mengkoordinasikan asuhan yg diberikan kepada setiap pasien
• Asuhan kepada pasien direncanakan dan tertulis di rekam medis pasien
• Mereka yg dijinkan memberi perintah menuliskan perintah di dalam rekam medis npasien di lokasi yang seragam,
• Prosedur yg dicatat hrs dicatat dlm rekam medis pasien• Pasien dan keluarga diberi tahu tentang hasil asuhan
dan pengobatan termasuk kejadian tdk diharapkan
Pelayanan Pasien Resiko Tinggi• Anak2 dan lansia• Pasien yg ketakutan, bingung, atau koma• Dialisis• Penggunaan darah atau produk darah• Kemoterapi • Dsb• harus diidentifikasi dan ada kebijakan dan prosedur
pelayanan yg sesuai standar untuk asuhan kasus emergency, pemberian pelayanan resusitasi di seluruh unit, penggunaan peralatan bantuan hidup dasar, asuhan pasien menular dan imunosupresif, penggunaan alat penghalang (restraint).
Pelayanan makanan dan terapi nutrisi
•Variasi makanan sesuai status gigi dan konsisten dengan asuhan klinisnya
•Penyiapan makanan, penanganan, penyimpanan dan distribusinya, aman dan memenuhi undang-undang, peraturan dan praktek terkini yang berlaku.
•Pasien yg beresiko nutrisi mendapat terapi gizi.
•Dicatat, dimonitor dan evaluasi
Pengelolaan rasa nyeri
•Hak pasien dlm mendapatkan asesmen dan pengelolaan nyeri
•Identifikasi nyeri pada asesmen awal dan asesmen ulang
•Ada pedoman dan protokol pengelolaan nyeri
•Melibatkan pasien dan keluarga dlm pengelolaan nyeri
Pelayanan pd tahap terminal (akhir hidup)• RS mengatur adanya pelayanan akhir kehidupan.
Asuhan yg diberikan meliputi:▫Pemberian pengobatan sesuai gejala dan keinginan
pasien dan keluarga▫Menyampaikan isu yg sensitif spt autopsi, dan donasi
organ.▫Menghormati nilai yg dianut pasien, agama dan
preferensi budaya▫Mengikut sertakan pasien dan keluarganya dalam
semua aspek pelayanan▫Memberi respon pada masalah psikologis, emosional,
spiritual, dan budaya dari pasien dan keluarganya
Pelayanan Anestesi• Sesuai kebutuhan pasien, terstandarisasi• Penangung jawab anestesi yg kompeten• Ada kebijakan dan prosedur yg standart dan
terus dimonitor serta evaluasi• Asesmen pra anestesi dan pra induksi• Melibatkan paasien dan keluarga• Selama pemberian anestesi, status fisiologis
setiap pasien terus menerus dimonitor dan didokumentasikan di rekam medis
• Monitoreing post anestesi oleh petugas yg kompeten atau dengan kriteria yg baku
Pelayanan bedah•Setiap asuhan bedah direncanakan dan
didokumentasikanberdasarkan hasil asesmen•Melibatkan pasien dan keluarganya dlm
pengambilan keputusan stlh dilakukan innformed consent
•Ada laporan operasi di RM•Status fisiologis setiap pasien dimonitor terus
menerusselama dan segera setelah pembedahan
•Asuhan post operasi direncanakan dan didokumentasikan
Manajemen dan Penggunaan Obat•Penggunaan obat di RS sesuai dgn UU,
peraturan yg berlaku dan diorganisir sesuai kebutuhan pasien.
•Supervisi pelayanan kefarmasian oleh ahli farmasi berijin
•Cara seleksi obat yg benar•Obat ada di stok dan siap tersedia•Ada metode untuk mengawasi daftar obat
yg tersedia dan penggunaan obat di RS•Obat disimpan dengan baik dan aman
•Tersedia obat2 emergensi, dimonitor dan aman bilamana disimpan di luar farmasi
•Ada sistem penarikan (recall) obat•Ada kebijakan dan prosedur peresepan,
pemesanan dan pencatatan. Agar aman dan sesuai indikasi
•Memperhatikan prosedur khusus untuk obat2 dgn nama-rupa-ucapan mirip.
•RS mengidentifikasi petugas yg kompeten dan diijinkan menuliskan atau memesan obat2an
Manajemen dan Penggunaan Obat
•Ada suatu sistem untuk menyalurkan obat dgn dosis yg tepat, kpd pasien yg tepat, disaat yg tepat.
•Pemberian obat termasuk proses untuk memverivikasi apakah obat sudah betul berdasarkan pesanan obat.
•Kebijakan untuk obat yg ddibawa ke dlm rs yg digunakan oleh pasien sendiri
•Efek obat terhadap pasien dimonitor•Kesalahan obat (medication error)
dilaporkan melalui proses dalam kerangka waktu yg ditetapkan oleh RS
Manajemen dan Penggunaan Obat
Pendidikan pasien dan keluarga•Membantu pasien berpartisipasi dlm
asuhan yg diberikan dan mendapatkan informasi dalam mengambil keputusan terkait dengan asuhannya.
•Pendidikan yg efektif diawali dgn asesmen kebutuhan pembelajarannya, dan paling efektif ketika cocok dgn pilihan pembelajaran yg tepat, agama, nilai budaya, kemampuan membaca serta bahasa.
ALHAMDULILLAHIROBBIL’ALAMIN
TERIMA KASIH..