manajemen biaya (pemanufakturan)

Upload: restika-fajri

Post on 09-Jul-2015

181 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN

A. Pendahuluan Dalam bidang teknologi pemanufakturan timbul teknologi pemanufakturan maju (advanced manufacturing technology). Perkembangan teknologi ini didorong oleh dan mendorong persaingan global. Dalam persaingan global, konsumen menginginkan produk yang bermutu tinggi, sangat fungsional, dan berharga murah. Untuk menjawab kebutuhan konsumen tersebut perusahaan harus menggunakan strategi unggul (excellent) dengan mengutamakan tujuan laba jangka panjang. Strategi ini dapat dilaksanakan jika perusahaan menguasai teknologi pemanufakturan maju. Teknologi pemanufakturan maju memungkinkan perusahaan menghasilkan produk yang bermutu tinggi, meningkatkan produktivitas dengan cara mengeliminasi aktivitas yang tidak bernilai tambah, sehingga biaya perusahaan secara total dapat ditekan dan kebutuhan konsumen dapat dipenuhi. Perkembangan teknologi informasi yang cepat memungkinkan manusia untuk memperoleh informasi dari lokasi yang jauh di belahan dunia lain dalam waktu singkat, mutu tinggi, dan biaya murah. Dengan demikian, manusia, termasuk manajemen, dapat menggunakan informasi tersebut untuk pembuatan keputusan. Selain itu, teknologi informasi memungkinkan para pelanggan (pelanggan akhir dan industri sebagai pembeli produk antara) untuk memperoleh produk dan jasa terbaik yang diinginkan baik dari pasar dunia maupun dari pasar dalam negeri. Para pamasok yang semula hanya menghadapi para pesaing lokal sekarang harus dapat bersaing secara global. Perubahan teknologi ini telah menyebabkan perubahan dahsyat,

BAB II PEMBAHASAN A. Tujuan Perekayasaan dan Pemanufakturan Tujuan baku perekayasaan dan pemanufakturan maju adalah mengeliminasi pemborosan sampai menjadi nol. Tujuan ini mungkin bukanlah merupakan konsep baru yang radikal namun menggambarkan pandangan strategis pemanufakturan. Tujuan pemanufakturan maju dinyatakan dalam ukuran-ukuran absolut misalnya kerusakan nol dan bukan lagi kerusakan minimal. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu mengubah mindset perusahaan untuk memburu penyempurnaan secara berkesinambungan. Untuk itu, perusahaan dapat merekonstruksi aktivitas-aktivitasnya dalam mencapai salah satu atau beberapa tujuan. Tujuan entitas pemanufakturan adalah menentukan struktur aktivitas-aktivitasnya agar sumber-sumber dapat dimanfaatkan untuk memproduksi dan memasarkan produk secara efisien dan efektif dalam ukuran biaya, mutu, fungsi, dan tepat waktu di pasar global. Suatu perusahaan dapat merealisasi sasaran tersebut dengan menerapkan teknologi pemanufakturan maju. Sedangkan Pemanufakturan teroptimumisasi adalah pemanufakturan yang dapat menggunakan semua alat-alat dan teknik-teknik secara optimal untuk mencapai sasaran bisnis tanpa pemborosan. Desain SMB mengidentifikasi sepuluh tujuan baku yang dapat digunakan sebagai basis pemanufakturan teroptimumisasi yaitu: a. Berproduksi untuk memenuhi permintaan Tujuan perusahaan berproduksi adalah untuk memenuhi permintaan konsumen. Produksi mendasar atas tarikan permintaan (demand pull). Oleh karena itu, perusahaan hanya berproduksi sesuai dengan jumlah, mutu, dan tepat waktu yang diminta oleh konsumennya. Setiap unit produk yang diproduksi harus sesuai dengan permintaan konsumen. Dengan cara ini: Persediaan dapat ditekan serendah mungkin atau bahkan nol. Biaya pemilikan dan keusangan persediaan dapat ditekan serendah mungkin atau bahkan nol. Waktu tunggu menjadi pendek dan mungkin nol

Meningkatkan fleksibilitas Keterkaitan secara elektronis, dan Memperbaiki hubungan dengan pemasok

b. Mendeteksi desain produk terbaik Perusahaan harus memilih salah satu alternatif terbaik dari berbagai alternatif desain produk. Desain produk terbaik adalah desain produk yang dapat: Sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan konsumen Berbiaya murah untuk diproduksi Bermutu tinggi Mudah dipelihara Sangat reliabel dengan toleransi yang ditentukan oleh spesifikasi produk

Dengan desain produk terbaik diharapkan dapat dieliminasi aktivitas dan biaya tidak bernilai tambah dalam setiap tahap dan keseluruhan daur hidup produk. c. Meminimumkan waktu pengiriman produk Perusahaan harus mendesain, membuat, dan mengirimkan produk pada konsumen dalam waktu yang sesingkat mungkin tanpa mengorbankan tujuan biaya rendah, mutu tinggi, mudah dipelihara, dan reliabilitas tinggi. Untuk meminimumkan waktu daur pengiriman produk terdapat 3 dimensi penting yaitu: desain dan pengembangan perekayasaan produksi pengiriman pada konsumen

d. Mendorong kerusakan nol Mutu mempengaruhi profitabilitas. Untuk mencapai tujuan kerusakan nol perlu diperlukan penyempurnaan berkesinambungan serta pemberdayaan dan keterlibatan para karyawan e. Mengoptimalkan penggunaan alat-alat produksi Setiap kegiatan pemanufakturan harus menggunakan metode yang dapat menghasilkan kinerja maksimum dan skaligus berbiaya daur hidup produk yang rendah. Driver-driver yang dapat digunakan untuk menilai optimalisasi penggunaan alat-alat produksi antara lain keterbatasan sumber, pengetahuan, variabilitas, volume dan daur hidup manfaat

produk, spesifikasi produk, ketelitian ramalan, ketelitian dokumentasi, permintaan perubahan perekayasaan dan produksibilitas. f. Mendorong waktu nol antara kegiatan-kegiatan pemanufakturan Jika waktu antara kegiatan pemanufakturan sempurna (tidak ada waktu yang berniali tambah) maka arus pemanufakturan sempurna (MCE sebesar 1 ). g. Mendorong waktu setup nol Jika waktu setup onlinre dapat dikurangi maka produksi dapat lebih ekonomis dengan lot-lot produksi yang kecil. h. Memelihara persediaan nol Perusahaan menggunakan just-in-time untuk pembelian dan produksi sehingga perusahaan tisdak memerlukan persediaan penyangga berupa bahan, produk dalam proses maupun produk selesai. i. Meminimumkan struktur manajemen Biaya-biaya untuk pemeliharaan struktur dan aktivitas manajemen dapat dikurangi secara signifikan dengan penyederhanaan prosedur, merampingkan organisasi, dan

meminimumkan aktivitas manajemen. j. Meminimumkan biaya daur-hidup total Diperlukan perspektif jangka panjang untuk pelaporan biaya hidup. Laporan biaya produk selain disusun berdasarkan periode akuntansi, juga harus mencakup data mengenai biaya daur hidup produk. Fokus aktivitas perekayasaan harus mencakup penekanan pada tampilan yang berhubungan dengan produk dan perencanaan untuk pemanufak-turabilitas. B. Model Fungsional Perekayasaan dan Pemanufakturan SMB Model fungsional digunakan untuk menentukan definisi standar mengenai aktivitas-aktivitas perekayasaan yang terjadi selama daur hidup produk. Manfaat model fungsional: 1. Menjelaskan aktivitas-aktivitas atau driver-driver biaya dan kinerja bernilai tambah dan tidak bernilai tambah. 2. Menjadi dasar bagi akuntansi aktivitas. 3. Titik awal untuk menentuka aktivitas-aktivitas yang dipertimbangkan signifikan. 4. Menyediakan alat untuk mengidentifikasi dan mengeleminasi pemborosan

Fungsi-fungsi yang dapat diterapkan untuk model SMB dapat diidentifikasikan menjadi lima belas yaitu: 1. Perencanaan strategis Rencana strategis menentukan tujuan-tujuan dan kendala-kendala bagi kegiatan perusahaan. Aliran data yang penting diperlukan dari rencana strategis antara lain: a) Misi perusahaan, yaitu bagaimana kehendak organisasi berinteraksi dengan lingkungannya dan bagaimana kehendak organisasi untuk mencapai visi dan misi tertentu. b) Ramalan produk, yaitu untuk menentukan pasar produk untuk jangka panjang di masa yang akan dating. c) Strategi pemasaran, yaitu untuk persiapan bersaing di pasar. Strategi dapat bersifat proaktif tanggap teknologi atau reaktif. d) Kendala keuangan, yaitu untuk menentukan jumlah dana yang tersedia untuk investasi, untuk peramalan produk yang diramalkan, strategi persaingan yang dipilihdan kondisi keuangan perusahaan.

2. Riset dan Pengembangan Dasar Berfungsi untuk mengembangkan keistimewaan dan kapabilitas produk baru, atau untuk menemukan metode teknologi pemanufakturan yang baru agar perusahaan mempunyai keunggulan daya saing. 3. Pemasaran Pemasaran digunakan sebagai alat untuk menginterface konsumen secara total dari riset pasar ke penjualan. Pemasaran merupakan sumber data yang mendrive banyak fungsi lainnya termasuk Riset Pasar, Penentuan Harga Jual, Peramalan Penjualan, Penentuan Jadwal Produksi Induk, dan Penjualan. 4. Pengembangan dan Pemeliharaan Produk dan Proses Hal ini mencakup aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk menentukan, mendesain, mengembangkan, menguji, merilis, dan memelihara deskripsi lengkap produk yang diproduksi. Pengembangan dan pemeliharaan proses mencakup aktivitas-aktivitas perencanaan, perekayasaan, dan pemilihan teknologi yang diperlukan untuk

menyiapkan organisasi dan fasilitas fisik dalam rangka merilis produk ke tahap manajemen produksi. 5. Pemrograman Peralatan dan Produksi Berfungsi untuk menentukan alat-alat yang diperlukan, menciptakan desain alat, dan melaksanakan aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk menyiapkan alat-alat untuk diproduksi. 6. Manajemen Produksi Fungsi manajemen produksi mencakup semua aktivitas yang diperlukan untuk mengelola dan mengendalikan kegiatan produksi yang mencakup: System perencanaan dan pengendalian produksi Alokasi pekerja Pengendalian lantai pabrik Pemantauan produksi Pembebanan waktu Pengendalian keuangan

7. Gerakan Bahan Dalam Proses Gerakan bahan dalam proses mencakup penyimpanan, distribusi, dan transportaasi dalam proses. Aktivitasnya berhubungan dengan masalah otomasi yaitu penanganan bahan, penyimpanan bahan, system retrieval, identifikasi elemen, dan pengepakan dalam proses. Kegiatan-kegiatan tersebut mencakup: Penyimpanan barang dalam proses Transportasi bahan Gerakan bahan dihubungkan dengan barang dalam proses

8. Kegiatan-kegiatan Produksi Kegiatan ini mencakup aktivitas-aktivitas produksi secara fisik yang dapat menambah nilai produk misalnya pabrikasi, yaitu pembuatan komponen secara terputus-putus yang mungkin akan dirakit maupun tidak dirakit menjadi komponen yang lebih besar dan perakitan yaitu mencakup aktivitas aktivitas yang diperlukan untuk membentuk komponen-komponen individualmenjadi rakitan selesai atau subrakitan-subrakitan. 9. Pengendalian Bahan yang Masuk

Pengendalian yang masuk memiliki aktivitas-aktivitas sebagai berikut: Pengadaan yang mencakup semua aktivitas pembelian. Penyimpanan bahan yang mencakup pengendalian persediaan, gerakan, dan penyimpanan bahan. Transport yaitu yang merupakan gerakan fisik dari saat diterima di gudang ke kegiatan pemanufakturan tahap pertama. 10. Pengendalian Barang yang Keluar Pengendalian barang yang keluar merupakan aktivitas untuk mengelola dan mengendalikan proses produksi seperti transport produk selesai, penyimpanan produk selesai, pengiriman produk selesai, dan distribusi produk selesai. 11. Pengendalian Mutu Produksi Pengendalian mutu produksi merupakan aktivitas-aktivitas yang bertanggung jawab untuk merencanakan, mengimplementasikan, dan melaksanakan mutu yang dikembangkan untuk elemen-elemen yang dimanufaktur. 12. Sumber Daya Manusia Fungsi sumberdaya manusia adalah menangani semua aktivitas yang berhubungan dengan komponen tenaga kerja pemanufakturan termasuk manajemen personalia (SDM), administrasi personalia, hubungan ketenagakerjaan, pelatihan, kompensasi, dan administrasi kesejahteraannya. 13. Sistem Informasi Sistem ini menyediakan data dan teknologi komputer yang diperlukan untuk mendukung dan melaksanakan proses pemanufakturan. 14. Manajemen Fasilitas Aktivitas manajemen fasilitas mencakup: Pemeliharaan Keamana pabrik Manajemen energi Pengaturan konstruksi pabrik

15. Pelayanan Produk

Pelayanan produk mencakup aktivitas-aktivitas pemeliharaan produk setelah produk tersebut dikirimkan kepada para konsumen. Aktivitas ini mencakup instalasi, pemeliharaan, pelayanan jaminan, dan suku cadang. C. Manajemen dan Akuntansi Mutu Banyak perusahaan yang secara berkesinambungan hanya memusatkan

perhatiannya pada masalah-masalah koreksi kesalahan dan tidak berusaha mengintegrasikan mutu kedalam desain dan pengembangan produk. Manajemen seharusnya berusaha untuk mengurangi biaya mutu yang tidak bernilai tambah. Jika manajer mengetahui biaya atas mutu yang jelek seharusnya mereka dapat membuat keputusan agar tercapai trade-offs antara mutu dan biaya. Dalam pengendalian mutu digunakan dua pendekatan yaitu: 1. Pengendalian mutu on-line Merupakan cara-cara pengendalian mutu yang berusaha keras menjaga proses pemanufakturan dalam pengendalian statistika sehingga dapat mengurangi produk yang tidak sempurna. Namun metode ini berbiaya tinggi

2. Pengendalian mutu off-line Merupakan cara-cara pengendalian mutu yang menekankan desain pemanufakturan dan proses pemanufakturan sehingga dapat dihasilkan produk bermutu tinggi dan berbiaya rendah. Untuk memantau dan melaporkan mutu produk dan biaya mutu diperlukan akuntansi mutu yaitu akuntansi yang secara khusus didesain untuk memantau dan melaporkan mutu dan biaya mutu. Akuntansi mutu mempunyai tiga dimensi yaitu: 1. Kinerja Spesifikasi-Spesifikasi Produk bermutu yaitu produk yang memenuhi spesifikasi-spesifikasi. Proses inspeksi berfungsi untuk menjamin produk memenuhi spesifikasi-spesifikasi. Dalam konsep kerusakan nol, biaya inspeksi harus ditekan serendah mungkin namun tidak ada produk yang rusak(minimal) 2. Desain Mutu Pendesainan mutu menekankan pada pentingnya fungsi perekayasaan dalam pendesainan produk untuk meminimumkan atau mencagah masalah-masalah mutu dengan cara mendesain yang manufakturabilitas.

3. Pencegahan Kerusakan Tujuan pencegahan kerusakan adalah untuk mengolah produk secara benar sejak pertama yang menekankan peda pentingnya proses pemanufakturan dalam mencegah produk rusak.

BAB III KESIMPULAN Dalam bidang teknologi pemanufakturan timbul teknologi pemanufakturan maju (advanced manufacturing technology). Teknologi pemanufakturan maju memungkinkan perusahaan menghasilkan produk yang bermutu tinggi, meningkatkan produktivitas dengan cara mengeliminasi aktivitas yang tidak bernilai tambah, sehingga biaya perusahaan secara total dapat ditekan dan kebutuhan konsumen dapat dipenuhi. Tujuan pemanufakturan maju dinyatakan dalam ukuran-ukuran absolut misalnya kerusakan nol dan bukan lagi kerusakan minimal. Tujuan entitas pemanufakturan adalah menentukan struktur aktivitas-aktivitasnya agar sumber-sumber dapat dimanfaatkan untuk memproduksi dan memasarkan produk secara efisien dan efektif dalam ukuran biaya, mutu, fungsi, dan tepat waktu di pasar global. Sepuluh tujuan baku yang dapat digunakan sebagai basis pemanufakturan teroptimumisasi yaitu: berproduksi untuk memenuhi permintaan, mendeteksi desain produk terbaik, meminimumkan waktu pengiriman produk, mendorong kerusakan nol, mengoptimalkan penggunaan alat-alat produksi, mendorong waktu nol antara kegiatan-kegiatan pemanufakturan, mendorong waktu setup nol, memelihara persediaan nol, meminimumkan struktur manajemen, meminimumkan biaya daur-hidup total. Fungsi-fungsi yang dapat diterapkan untuk model SMB dapat diidentifikasikan menjadi lima belas yaitu: perencanaan strategis, riset dan pengembangan dasar, pemasaran, pengembangan dan pemeliharaan produk dan proses, pemrograman peralatan dan produksi, manajemen produksi, gerakan, bahan dalam proses, kegiatan-kegiatan produksi, pengendalian bahan yang masuk, pengendalian bahan yang keluar, pengendalian mutu produksi, sumber daya manusia, sistem informasi, manejemen fasilitas, dan pelayanan produk. Banyak perusahaan yang secara berkesinambungan hanya memusatkan perhatiannya pada masalah-masalah koreksi kesalahan dan tidak berusaha mengintegrasikan mutu kedalam desain dan pengembangan produk. Manajemen seharusnya berusaha untuk mengurangi biaya mutu yang tidak bernilai tambah. Jika manajer mengetahui biaya atas mutu yang jelek seharusnya mereka dapat membuat keputusan agar tercapai trade-offs antara mutu dan biaya. Untuk memantau dan melaporkan mutu produk dan biaya mutu diperlukan akuntansi mutu yaitu akuntansi yang secara khusus didesain untuk memantau dan melaporkan mutu dan biaya mutu.