manajemen 3. etika dan tanggung jawab sosial.ppt
TRANSCRIPT
STANDAR KOMPETENSI
Mampu menjelaskan pengertian etika bisnis
Mampu menjelaskan isu-isu dalam etika bisnis
Mampu menjelaskan standar etika bisnis
Mampu menjelaskan pengertian tanggung jawab social
Mampu menjelaskan penerapan tanggung jawab social
Mampu menjelaskan tanggung jawab social yang melekat pada budaya organisasional
ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIALMerupakan salah satu alat kelengkapan dalam berbisnis atau berdagang yang bersifat soft.
Kenapa harus beretika dan bertanggung jawab social?
-Karena melibatkan berbagai pihak
-Mencari keseimbangan antara keuntungan dan tanggung jawab social
ETIKA BISNIS
Prinsip dan standar yang menentukan perilaku dalam oganisasi bisnis (Ebert dan Griffin, 2009)
Standar perilaku dan nilai-nilai moral yang mengarahkan tindakan dan keputusan di lingkungan kerja (Boone dan Krtz, 2005)
ETIKA BISNIS
Perilaku Etis menunjukkan keyakinan individual dan norma-norma social mengenai hal yang baik dan hal yang benar.
Kode Etik merupakan pernyataan tentang kebijakan yang berfokus pada permasalahan benar atau salah dan bukan merupakan standar perilaku.
Menurut Harrison (2005), ada beberapa peran yang pneting dalam etika bisnis, yaitu :
1.Mendiskripsikan dan mengategorisasikan proses pembentukan nilai dalam organisasi dan dalam perekonomian pasar bebas
2.Menjelaskan dan mengategorisasikan sebagai moral, bagaimana mengambil keputusan dalam organisasi
3.Memberikan kritik dalam proses pembentukan nilai dalam organisasi dan dalam perekonomian pasar bebas
4.Mengarahkan nilai-nilai yang harus dipertahankan dalam organisasi dengan memperhatikan kombinasi pengalaman dan temuan dalam ilmu social.
5.Menjelaskan bagaimana keputusan harus dibuat dengan cara memperhatikan prinsip-prinsip moral.
Etika Bisnis
ETIKA BISNIS
Untuk melaksanakan peran etika bisnis tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
1.Tanggung jawab dan kewenangan sesuai dengan hierarki yang ada.
2.Mengelola ketidakpastian dan berani mengambil resiko
3.Rantai hubungan sebab dan akibat yang kompleks
4.Peran kunci aliran informasi dan asimetri informasi
5.Ukuran dan hubungan antar system dengan pertimbangan tertentu
JENIS ETIKA DALAM ORGANISASI DAN PENGELOLAANNYA Etika Organisasi adalah etika kerja dalam organisasi, meliputi tindakan, peran, kewajiban, dan tanggung jawab individual dalam struktur formal organisasi baik sebagai pemilik, pemangku kepentingan, dan sasaran.
Etika Manajemen adalah etika yang mengatur hubungan antarmanajer dan hubungan antara manajer dan karyawan.
Etika Bisnis adalah Etika yang menunjukkan pada bisnis tersebut sebagai entitas yang berbeda dan bertindak kompetitif.
PERTIMBANGAN ETIS
Menurut Ebert dan Griffin (2009)
1.Kegunaan (Utility)
2.Hak-hak (Rights)
3.Keadilan (Justice)
4.Kepedulian (Caring)
TEORI DALAM MENGANALISIS PERILAKU ETIS1. Pendekatan utilitarianisme, keputusan yang menghasilkan
produk yang terbaik untuk sejumlah pemangku kepentingan yang terbaik merupakan keputusan yang etis atau bermoral.
2. Pendekatan Hak, yang menyatakan bahwa pendekatan dalam mengambil keputusan harus mengasumsikan bahwa hak individual selalu dilindungi.
3. Pendekatan Keadilan menyatakan bahwa setiap keputusan yang diambil diasumsikan menganut prinsip keadilan, kesamaan, dan onyektif.
LANGKAH PREVENTIF MENCEGAH KEGIATAN YANG TIDAK ETIS DAN ILEGAL
1. Menyusun kode etik
2. Mengembangkan kejelasan posisi perilaku yang etis
3. Menunjukkan dukungan manajemen yang lebih tinggi terhadap standar etika yang digunakan
KEPUTUSAN BISNIS YANG DINILAI TIDAK ETISMenurut Madura (2007)
1.Pemberian komisi agar mendapatkan harga produk yang lebih murah atau mendapatkan proyek tertentu
2.Manajer yang merekrut calon karyawan yang tidak memenuhi kualifikasi karena calon karyawan tersebut adalah teman sekolahnya dulu.
3.Manajer yang memberikan kemenangan dalam tender untuk pembelian bahan-bahan dari pemasok yang dapat memberikan komisi kepadanya.
4.Untuk menghemat biaya, perusahaan membuang limbah ke sembarang tempat yang dapat menyemarkan lingkungan sekitarnya
12 LANGKAH MENERAPKAN KODE ETIK(Cole, 2004)
1.Mengintegrasikan kode etik dalam system nilai perusahaan
2.Menjamin bahwa kode etik yang ada didukung oleh pimpinan
3.Menyosialisasikan kode etik pada semua karyawan dengan benar
4.Mengarahkan karyawan mengenai cara mengelola kesulitan pelaksanaan kode etik dan cara menangani kemungkinan terjadinya penyimpangan dari kode etik.
5.Memberikan kesempatan kepada seluruh personil dalam organisasi untuk menanggapi isi kode etik tersebut.
6.Memberitahukan persyaratan yang harus dijalankan manajer untuk memahami dan menerapkan kode etik dalam praktik
7.Mengenalkan prosedur untuk meninjau dan merevisi kode etik bila diperlukan
8.Membuat suatu kontrak kesediaan untuk melakukan kode etik bagi karyawan
9.Menyediakan pelatihan mengenai isu-isu yang relevan bila menerapkan kode etik
10.Menerjemahkan kode etik ke dalam Bahasa yang lebih mudah dipahami bila diperlukan.
11.Mendistribusikan foto kopi kode etik kepada pemasok dan pelanggan.
12.Memasukkan kode etik dalam laporan tahunan sehingga para pemangku kepentingan dan masyarakat umum mengetahui kode etik yang berlaku.
KETERKAITAN ANTARA ETIKA DAN HUKUM1. Ada kalanya tindakan yang dilakukan telah sesuai hokum,
namun dipandang tidak etis oleh beberapa individu dalam masyarakat
2. Ada kalanya tindakan yang dilakukan melanggar hokum (illegal) namun tidak mengandung konten secara khusus
3. Beberapa pendekatan dalam etika berhubungan dengan pengembangan atau untuk memaksimumkan manfaat social yang tidak secara sederhana diatur dengan hokum kecuali untuk hl-hal dengan foreigner.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
-Merupakan keseluruhan cara yang di lakukan bisnis dalam usaha menyeimbangkan komitmen terhadap kelompok yang relevan dan individu dalam lingkungan sosialnya
-Merupakan tanggung jawab organisasi yang bertinda sebagai entitas korporasi terhadap masyarakat secara keseluruhan (Harrison, 2005)
-Tanggung jawab social menunjukkan tanggung jawab organisasi sebagai entitas korporasi kepada masyarakat luas.
-Kelompok ataupun individu yang secara langsung dipengauhi oleh praktek organisasi tersebut sebagai pemangku kepentingan organisasi
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Pemangku Kepentingan Organisasi adalah
1.Pelanggan
2.Karyawan
3.Investor
4.Pemasok
5.Komunitas Lokal
KONSEP TANGGUNG JAWAB SOSIAL(ROBBIN VAN COULTER, 2012)1. Tanggung jawab social bila perusahaan terikat dalam kegiatan
social karena tanggung jawabnya untuk memenuhi tanggung jawab social dan legal.
2. Pandangan klasik mengenai tanggung jawab social yang merupakan tanggung jawab manajemen untuk memaksimumkan keuntungan
KARAKTERISTIK TANGGUNG JAWAB SOSIAL(CRANE DAN MATTEN)1. Tanggung Jawab Sosial Korporasi, tanggapan korporasi terhadap
tekanan lingkungan yang berhubungan dengan tindakan proaktif untuk mengantisipasi peraturan masa mendatang dan harapan social.
2. Kewargaan Korporasi, hak semua warga organisasi yang harus dipenuhi seperti keselamatan, keadilan dan sebagainya
CARA MENGEMBANGKAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL(COLE, 2004)1. Mendorong pelaksanaannya menggunakan hokum
2. Memengaruhi personil organisasi atau perusahaan untuk secara sukarela melakukan tanggung jawab social perusahaan pada masyarakat.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA PELANGGANMerupakan Tanggung Jawab perusahaan dalam menghasilkan produk, baik barang maupun layanan yang dilakukan ketika melakukan produksi atau penjualan produk tersebut
CARA UNTUK MENJAMIN TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN KEPADA PELANGGAN1. Menyusun kode tanggung jawab bisnis,
2. Memantau complain pelanggan,
3. Mendapatkan dan menggunakan umpan balik dari pelanggan.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA KARYAWANMerupakan Tanggung Jawab untuk menjamin keselamatan kerja karyawan dan keadilan bagi seluruh karyawan
CARA UNTUK MENJAMIN TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN KEPADA KARYAWAN1. Menyusun Tanggung Jawab
2. Kebijakan Mengkritik
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PADA INVESTOR DAN KREDITURMerupakan tanggung jawab menggunakan dana untuk menghasilkan produk yang menguntungkan para pemangku kepentingan
TANGGUNG JAWAB PADA LINGKUNGANMerupakan tanggung jawab untuk mengendalikan dampak negative lingkungan.
PENDEKATAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL (MADURA, 2007)1. Pendekatan Halangan (Obstructionist)
2. Pendekatan Bertahan (Defensive)
3. Pendekatan Akomodatif (Accomodative)
4. Pendekatan Proaktif (Proactive)
MENGELOLA PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL(EBERT DAN GRIFFIN, 2009)
1. Tanggung jawab social harus dimulai dari pimpinan tertinggi dan terdapat dalam perencanaan strategis
2. Para manajer puncak harus mengembangkan perencanaan secara mendetail dukungan manajemen
3. Seorang eksekutif perusahaan harus bertanggung jawab dalam melaksanakan agenda perusahaan
4. Organisasi harus melakukan audit sosial