makalah tekfar setengah mateng

Upload: isynaaa

Post on 14-Oct-2015

49 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng

    1/17

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar BelakangTablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya dibuat

    dengan penambahan bahan tambahan farmasetika yang sesuai. Tablet dapat berbeda

    dalam ukuran, bentuk, berat, kekerasan, ketebalan, daya hancur, dan dalam aspek

    lainnya tergantung pada cara pemakaian tablet dan metode pembuatannya. Kebanyakan

    tablet digunakan pada pemberian obat secara oral atau melalui mulut (Ansel, 1989).

    Sediaan tablet merupakan sediaan yang paling banyak diproduksi dan juga

    banyak mengalami perkembangan dalam formulasinya. Beberapa keuntungan sediaan

    tablet adalah sediaan lebih kompak, dosisnya tepat, mudah pengemasannya danpenggunaannya lebih praktis dibanding sediaan yang lain (Lachman dkk., 1994).

    Asam askorbat adalah vitamin yang dapat larut dalam air dan sangat penting

    untuk biosintesis kolagen, karnitin, dan berbagai neurotransmitter. Kebanyakan tumbuh

    tumbuhan dan hewan dapat mensintesis asam askorbat untuk kebutuhannya sendiri.

    Akan tetapi manusia dan golongan primata lainnya tidak dapat mensintesa asam

    askorbat disebabkan karena tidak memiliki enzim gulunolactone oxidase, begitu juga

    dengan marmut dan kelelawar pemakan buah. Oleh sebab itu asam askorbat harus

    disuplai dari luar tubuhterutama dari buah, sayuran, atau tablet suplemen Vitamin C.

    Banyak keuntungan di bidang kesehatan yang didapat dari fungsi askorbat, seperti

    fungsinya sebagai antioksidan,anti atherogenik, immunomodulator dan mencegah flu

    (Naidu, 2003). Akan tetapi untuk dapat berfungsi dengan baik sebagai antioksidan,

    maka kadar asam askorbat ini harus terjaga agar tetap dalam kadar yang relatif tinggi di

    dalam tubuh (Yi li, 2007 dalam Siregar, 2009).

    Antioksidan adalah substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal

    bebas dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas terhadap sel

    normal, protein, dan lemak. Antioksidan menstabilkan radikal bebas dengan melengkapi

    kekurangan elektron yang dimiliki radikal bebas, dan menghambat terjadinya reaksi

    berantai dari pembentukan radikal bebas yang dapat menimbulkan stres oksidatif

    (Iswara, 2009).

    Antioksidan yang berupa mikronutrien dikenal tiga yang utama, yaitu : Bkaroten,

    Vitamin C dan Vitamin E. B-caroten merupakan scavengers (pengumpul) oksigen

    tunggal, Vitamin C pemulung superoksida dan radikal bebas yang lain, sedangkan

    Vitamin E merupakan pemutus rantai peroksida lemak pada membran dan Low Density

    Lipoprotein. Vitamin E yang larut dalam lemak merupakan antioksidan yang

  • 5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng

    2/17

    melindungi Poly Unsaturated Faty Acids (PUFAs) dan komponen sel serta membran sel

    dari oksidasi oleh radikal bebas (Iswara, 2009). Asam askorbat adalah 6 atom karbon

    lakton yang disintesis dari glukosa yang terdapat dalam liver. Nama kimia dari asam

    askorbat 2-oxo-L-threo-hexono-1,4lactone-2,3-enediol. Bentuk utama dari asam

    askorbat yang dinamakan adalah Lascorbic dan dehydroascorbic acid (Naidu, 2003).

    Selain mengandung bahan aktif, tablet biasanya mengandung bahan tambahan yang

    mempunyai fungsi tertentu. Bahan tambahan yang umum digunakan adalah bahan

    pengisi, bahan pengikat, bahan pengembang, bahan pelicin atau zat lain yang cocok.

    Bahan tambahan yang digunakan pada pembuatan tablet harus inert, tidak toksik dan

    mampu melepaskan obat dalam keadaan relatif konstan pada jangka waktu tertentu

    (Soekemi, dkk, 1987).

    Bahan pelicin adalah bahan untuk meningkatkan daya alir granul pada corongpengisi, mencegah melekatnya massa pada punch dan die, mengurangi gesekan antara

    butir-butir granul dan mempermudah pengeluaran tablet dari die (Voigt, 1995). Bahan

    pelicin ditambahkan pada pembuatan tablet yang berfungsi untuk mengurangi gesekan

    yang terjadi antara dinding ruang kempa dengan tepi tablet selama pentabletan

    (lubrikan), memperbaiki sifat alir granul (glidant), atau mencegah bahan yang dikempa

    agar tidak melekat pada dinding ruang kempa dan permukaan punch (anti adherent).

    Konsentrasi amilum sebagai glidant 1-10% dan sebagai anti adherent 3-10% (Siregar,

    2010; Rowe, dkk., 2006

    1.1Rumusan Masalah1. Bagaimana menyusun preformulasi dalam tablet vitamin C ?2. Bagaimana menentukan metode pembuatan tablet yang tepat dengan melihat sifat

    sifat vitamin C ?

    3. Bagaimana melakukan evaluasi (QC) terhadap tablet vitamin C yang telah jadi?

    1.2Tujuan1. Mengetahui praformulasi tablet2. Mampu menentukan metode yang cocok untuk pembuatan tablet3. Mampu melakukan evaluasi (QC) terhadap tablet4. Memenuhi tugas Teknologi Farmasi

  • 5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng

    3/17

    BAB II

    PRAFORMULASI

    Formula 1

    Vitamin C 50 g

    Supertab 42 g

    Talkum 2 g

    PVP 4 g

    Asam Stearat 2 g

    Formula 2

    Vitamin C

    Starch 1500 10%

    Mg Stearat 1%Talk 2%

    Avicel PH 102 q.s

    Formula 3

    2.1Tinjauan Bahan Aktif ObatNama bahan : Acidum Ascorbicum

    Nama kimia : 3-okso-L-gulfuranolaetone

    2,3-didehydro-L-thero-hexono-1,4-Lactone

    Struktur kimia :

    BM : 176,13

    176,12Kemurnian : Mengandung tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 100%

    Efek terapeutik : Antiskorbut, Antioxidan, terapeutik agent

  • 5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng

    4/17

    Dosis Pemakaian : Orang dewasa yang kekurangan vitamin C dosisnya 10 mg

    Pemakaian oral/parenteral dewasa 250mg 1-2 sehari

    Unuk memenuhi nutrisi 11 mg/kg

    Untuk mencegah anemia 2 mg/hari

    2.1.1 OrganoleptisWarna : Putih atau Kristal uning atau serbuk

    Bau : tidak berbau

    Rasa : Asam

    2.1.2 Karateristik Fisik / FisikomekanikTitik lebur : 190o-192o

    Bobot Jenis : 1,688 gr /cm

    3

    ; 165 gr /cm

    3

    Ukuran / distribusi ukuran partikel : -

    Sifat alir : Baik

    Kompaktibilitas : Baik

    Higroskopisitas : sangat mudah larut bila terkena air

    Polimorfisme : bentuk jarum

    2.1.3 Karateristik FisikokimaKelarutan : sangat mudah larut air dan larut alcohol, tidak

    larut dalam eter, kloroform,benzene, minyak dan lemak

    pKa : 4,2 dan 11,6 pKa 1 = 4,17 ; pKa 2 = 11,57

    Profil kelarutan terhadap pH : pH 3 (5 mg / ml) ; pH 2 (50 mg / ml)

    Laju disolusi : -

    Koefisien partisi : -

    2.1.4 Stabilitas2.1.4.1Stabilitas bahan padat

    Terhadap suhu : stabil pada udara sejuk, namun kurang stabil lebih

    mudah mengalami oksidasi.

    Terhadap cahaya : secara bertahap menjadi gelap

    Terhadap kelembaban : tidak stabil, mudah teroksidasi

    2.1.4.2Stabilitas larutanTerhadap pelarut : cepat teroksidasi oleh media alkalis,

  • 5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng

    5/17

    teroksidasi oleh alkali, enzim oksidasi, besi, tembaga

    Terhadap pH : 2,1-2,6 ; lebih stabil pada pH 6-6,5; 5,4

    Terhadap oksigen : tidak stabil, dengan cepat teroksidasi.

    2.1.5 InkompaktibilitasVitamin C (Asam Askorbat) sebaiknya tidak diformulasikan dengan Sodium

    Salisilat, Sodium Nitrat, Theobromin Sodium Salisilat dan Metamin.

    2.2 Pemerian Bahan Tambahan

    Avicel PH 102Sinonim : Gel selulosa, kristalin selulosa

    Pemerian : Serbuk putih halus, tidak berbau, tidak berasa.Kelarutan : Tidak larut dalam air, larut dalam asam dan larutan organik.

    Penggunaan : Adsorbent; suspending agent; tablet and capsule diluent; tablet

    disintegrant. Biasanya digunakan dalam proses cetak langsung dan granulasi kering

    tablet. Sebagai disintegrant digunakan dalam konsentrasi 5-15 %, antiadherent 5-20 %

    dan sebagai pengikat dengan konsentrasi 20-90 %.

    Stabilitas : tetap stabil meskipun ada di lingkungan yang higroskopis.

    Sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup baik di tempat yang dingin dan kering.

    Inkompatibilitas : inkompatibel dengan zat pengoksidasi kuat

    StarchSinonim : Amilum (C6H10O5)n, n = 300-1000

    Pemerian : Serbuk halus, putih, tidak berbau dan tidak berasa

    Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan etanol 95% dingin.

    Amilum mengembang cepat dalam air pada suhu 37C

    Penggunaan : Pengisi tablet; penghancur tablet (3-15% b/b); pengikat tablet

    (5-25% b/b); glidan

    Stabilitas : Amilum dalam keadaan kering dan tidak dipanaskan stabil jika

    terlindung dari kelembaban tinggi. Larutan atau pasta amilum yang dipanaskan tidak

    stabil secara fisik dan mudah ditumbuhi mikroorganisme. Harus disimpan dalam wadah

    kedap udara pada tempat kering dan sejuk

    Inkompatibilitas : -

    Magnesium StearatSinonim : magnesium octadecanoate; Synpro 90

  • 5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng

    6/17

    Deskripsi : Magnesium stearat merupakan senyawa magnesium dengan

    campuran asam-asam organik padat yang diperoleh dari lemak, terutama terdiri dari

    magnesium stearat dan magnesium palmitat dalam berbagai perbandingan. Mengandung

    setara dengan tidak kurang dari 6,8% dan tidak lebih dari 8,3% MgO. Berupa serbuk

    halus putih dan voluminous, bau lemah khas, mudah melekat di kulit, bebas dari

    butiran.

    Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, etanol, dan dalam eter. Agak larut

    dalam larutan hangat benzene dan etanol 95%.

    Penggunaan : lubrikan dalam kapsul dalam tablet sejumlah -2%

    Stabilitas : merupakan bahan yang stabil dan sebaiknya disimpan dalam

    wadah tertutup baik di tempat yang kering dan dingin.

    Inkompatibilitas : inkompatibel dengan asam kuat, basa kuat dan garam besi.Hindari pencampuran dengan bahan pengoksidasi kuat. Mg-stearat tidak dapat

    digunakan dalam sediaan yang mengandung aspirin, beberapa vitamin dan sebagian

    besar garam alkaloid.

    Talkum/talkDeskripsi : Talk adalah magnesium silikat hidrat alam, kadang-kadang

    mengandung sedikit aluminium silikat. Berupa serbuk hablur sangat halus, putih atau

    putih kelabu. Berkilat, mudah melekat pada kulit dan bebas dari butiran.

    Kelarutan : tidak larut dalam hampir semua pelarut.

    Penggunaan : anticaking agent; tablet and capsule diluents dengan konsentrasi

    5-30 %; tablet and capsule lubricant; glidant dengan konsentrasi 1-10 %.

    Stabilitas : merupakan bahan yang stabil dan dapat disterilkan dengan

    pemanasan pada suhu 160 C selama tidak kurang dari 1 jam. Dapat juga disterilkan

    dengan penyinaran menggunakan ethylene oxide atau gamma irradiation. Disimpan

    dalam wadah tertutup baik di tempat yang dingin dan kering.

    Inkompatibilitas : inkompatibel dengan senyawa ammonium kuartener

    2.3 Pertimbangan pemilihan metode

    Formulasi 1

    Pada praktikum kali ini tablet yang akan dibuat berisi zat aktif

    Vitamin C 50 g dengan menggunakan metode kempa langsung yang

    merupakan metode dari pembuatan dan pencetakan tablet. Tablet Vitamin

    C dikenal sebagai salah satu vitamin yang memiliki banyak manfaat.

  • 5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng

    7/17

    Selain bersifat antioksidan yang mampu melawan radikal bebas, vitamin

    C juga berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

    Tujuan dari metode kempa langsung ini untuk menghindari

    berbagai masalah yang timbul pada granulasi basah maupun granulasi

    kering. Pembuatan tablet dengan kecepatan tinggi memerlukan eksipien

    yang memungkinkan pengempaan langsung tanpa tahap granulasi

    terlebih dahulu. Eksipien ini terdiri dari zat berbentuk fisik khusus yang

    mempunyai sifat aliran dan kempa yang diinginkan. Sedikit perubahan

    pada sifat fisik dapat mengubah sifat alir dan sifat kempa sehingga

    menjadi tidak sesuai untuk dikempa langsung. Metode Kempa Langsung

    biasanya dilakukan untuk bahan-bahan obat yang mempunyai dayakompresibilitas tinggi dan daya alir yang tinggi.

    2.4 Spesifikasi sediaan

    Nama produk : Skorbut-C

    Kandungan zat aktif : Asam Askobat

    Bentuk sediaan : tablet

    Diamater per tablet : 6 mm

    Tebal tablet : 4 mm

    Kekuatan sediaan : 50 mg

    Berat total per tablet : 150 mg

    Bahan pengemas primer : botol kecil berbentuk tabung

    Bahan pengemas sekunder : kardus berukuran 3x3x6 cm

  • 5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng

    8/17

    2.5 Penyusunan formula

    N

    o

    Nama

    BahanFungsi

    % Rentang

    Pemakaian

    %Yang

    Dibuat

    Juml

    ah

    tiap

    table

    t

    (mg)

    Jumlah

    1000

    Tablet

    (gr)

    1

    2

    3

    4

    5

    Asam

    Askorbat

    Mg Stearat

    Starch

    Talk

    Avicel 102

    Bahan aktif

    Lubrikan

    Penghancur

    Glidan

    Binder

    0,25-5 %

    3-15%

    1-5%

    20-90%

    100x100%/1

    50=66,6%

    1%

    10%

    2%

    100%-

    (66,67%+10

    %+1%+2%)=

    20,33%

    150

    1,5

    15

    3

    20,33%

    x150mg

    /100=

    30,5 mg

    150mgx1000

    =15 gram

    1,5mgx1000

    =1,5gram

    15mgx1000

    =15 gram

    3mgx1000

    =3 gram

    30,5 gram

  • 5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng

    9/17

    2.6 Cara Kerja

    1. Timbang semua bahan obat

    2. Campurkan Vit. C + Starch ( Fase dalam ) + Avicel

    3. Cetak menjadi tablet besar ( slug )

    4. Pecahkan slug menjadi granul-granul kecil lalu diayak dengan mesh 16 hingga diperoleh

    jumlah yang diinginkan

    5. Lakukan evaluasi terhadap granul yang dihasilkan

    6. Timbang granul kembali

    7. Hitung kembali Avicel ( pengembang luar), pelicin ( Talkum dan Mg stearat )

    8. Tambahkan Avicel ( pengembang luar), pelicin ( Talkum dan Mg stearat ) aduk hingga

    homogen

    9. Cetak menjadi tablet

    2.7 Rancangan Evaluasi Sediaan

    2.1.6 Keseragaman Ukuran (FI III hal.6)a. Cara Evaluasi :

    Diambil 10 tablet, lalu diukur diameter dan tebalnya satu per satu

    menggunakan jangka sorong, kemudian dihitung rata-ratanya. Adapun

    ketelitian jangka sorong adalah 0,05 mm. Penulisan hasil tiga angka di

    belakang koma dengan satuan cm (centimeter).

    b. Persyaratan : Diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1 3 kali

    tebal

    tablet.

    c. Cara Menghitung :

  • 5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng

    10/17

    diameter = lebar tablet + tebal tablet

    d. Alat : jangka sorong

    2.1.7 Keseragaman Bobot (FI III hal.7)a. Cara Evaluasi :

    Mengambil 20 tablet, ditimbang satu per satu dengan timbangan analitik.

    Kemudian menghitung bobot rata-rata tiap tablet.

    b. Persyaratan : Saat ditimbang tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing

    bobotnya

    menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang

    ditetapkan kolom A dan tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpanglebih besar dari harga yang ditetapkan kolom B.

    Bobot rata-rataPenyimpangan bobot rata-rata dalam %

    A B

    25 mg atau kurang

    26 mg 150 mg

    151 mg 300 mg

    Lebih dari 300 mg

    15 %

    10%

    7,5%

    5%

    30%

    20%

    15%

    10%

    c. Cara Menghitung : Bobot A Bobot RatarataBobot Ratarata

    x 100%

    d. Pengambilan Kesimpulan:

    2.1.8 Uji Kerapuhan (FI IV hal.)a. Cara Evaluasi :

    Mengambil 20 tablet, ditimbang 20 tablet sekaligus. Masukkan ke dalam

    Friabilator 20 tablet sebelah kanan dan 20 tablet sebelah kiri. Kemudian

    diputar dengan kecepatan 25 rpm dalam waktu . Setelah itu tablet

    dikeluarkan lalu dibersihkan dan ditimbang lagi.

    b. Persyaratan :Untuk tablet konvensional adalah kurang dari 0,5-1%

    Selisihnya tidak 80%

    c. Cara Menghitung :

    x 100%

    d. Alat : Friabilator

  • 5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng

    11/17

    2.1.9 Uji Kekerasan (FI IV hal.)a. Cara Evaluasi :

    Mengambil 20 tablet, lalu diletakkan pada tempat diantara dua baja yang

    bergerak. Jalankan alat, amati angka yang tertera pada alat. Apabila tablet

    telah pecah, maka angka pada alat akan berhenti. Angka yang tertera dalam

    satuan Newton. Persyaratan kekerasan untuk tablet konvensional adalah 4-8

    kg, sedangkan untuk tablet hisap > 10 kg.

    b. Persyaratan :untuk tablet konvensional 4 8 kg

    untuk tablet hisap > 10 kg

    c. Cara Menghitung : -d. Alat : Hardness Tester.

    2.1.10 Uji Waktu Hancur (FI III hal.7)a. Cara Evaluasi :

    Masukkan 5 tablet ke dalam tabung keranjang, diturun-naikkan keranjang

    secara teratur sebanyak 30 kali tiap menit. Tablet dinyatakan hancur jika

    tidak ada bagian tablet yang tertinggal diatas kasa, kecuali fragmen yang

    berasal dari zat penyalut. Jika tablet tidak memenuhi persyaratan maka

    diulangi menggunakan 5 tablet dengan cakram penuntun.

    b. Persyaratan :Untuk tablet tanpa selaput dibutuhkan waktu 15 menit

    Untuk tablet dengan selaput dibutuhkan waktu 30-60 menit

    c. Cara Menghitung :dengan stopwatch

    d. Alat : disintegrator2.1.11 Uji Keseragaman kandungan

    a. Cara Evaluasi :Mengambil 30 tablet. Dari 30 tablet tersebut, tetapkan kadar 10 tablet

    satu

    per satu sesuai dengan cara yang tertera pada penetapan kadar dalam

    monografi, kecuali dinyatakan lain

  • 5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng

    12/17

    b. Persyaratan : Tidak lebih dari 1 tablet dari 30 tablet ada di luar 85.0% atau 115.0%

    Tidak ada 1 tabletpun yang di luar rentang 75.0% atau 125.0%

    Simpangan Baku Relatif tidak lebih besar dari 7.8%

    c. Cara Menghitung : Simpangan baku relatif =

    x 100%

    2.1.12 Uji DisolusiMasukkan sejumlah volume media disolusi sesuai monografi, alat dipasang

    dan biarkan media hingga mencapai suhu 37O - 0,50O C. Masukkan 1 tablet

    kedalam alat, hilangkan gelembung udara dari permukaan sediaan, dan jalankan alat

    pada laju kecepatan seperti yang tercantum pada monografi.

    Dalam interval waktu yang ditetapkan, ambil cuplikan pada daerah

    pertengahan antara media disolusi dan bagian atas keranjang atau dayung, tidak

    kurang dari 1 cm dari dinding wadah. Lakukan penetapan kadar sesuai monografi.

  • 5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng

    13/17

    BAB III

    PENUTUP

    3.1KesimpulanPada praformulasi hingga formulasi bahan obat vitamin c ini dapat

    disimpulkan bahwa proses formulasi serta Evaluasi sediaan tablet vitamin c

    disimpulkan menggunakan metode granulasi kering. Pada proses granulasi serta

    evaluasinya didapat hasil yang sangat baik, sehingga layak untut k dilanjutkan

    penempaan sebagai tablet.

    Pada proses pembuaatan setelah tablet jadi dilakukan evaluasi sediaan

    tablet dengan masing masing persyaratan yg tertera.

    Untuk itu perlu diadakan pengkajian ulang dimana letak permasalahan

    yang menyebabkan hasil yang tidak memenuhi syarat tersebut

  • 5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng

    14/17

    DAFTAR PUSTAKA

    Anonim. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

    Jakarta.

    Rowe, Raymond C; Sheskey, Paul J; Quinn, Marian E. 2009. Handbook of Pharmaceutical

    Exipient Sixth Edition. Pharmaceutical Press and American Pharmacists Association.

    USA.

    Buhler, Volker. 1998. Generic Drug Formulation. BASF Fine Chemical.

    Niazi, Safaraz K. 2004. Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations

    Over-The-Counter Products volume 5. CRC Press. London, New York, Washington

    DC.

  • 5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng

    15/17

    DAFTAR ISI

    BAB 1 : Pendahuluan

    1.1Latar belakang1.2Rumusan Masalah1.3Tujuan

    Bab II : Praformulasi

    2.1 Tinjauan Bahan Aktif

    2.2 Pemerian Bahan Tambahan

    2.3 Pertimbangan pemilihan metode

    2.4 Spesifikasi Sediaan

    2.5 Penyusunan Formula

    2.6 Cara Kerja2.7 Rancangan Evaluasi Sediaan

    BAB III

    3.1 Kesimpulan

    DAFTAR PUSTAKA

  • 5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng

    16/17

    MAKALAH TEKNOLOGI FARMASI

    PEMBUATAN TABLET VITAMIN C

    DI SUSUN OLEH :

    DIMAS HUSADA

    EKA AYU A.

    ERNA KUSTIYANINGSIH

    ISYNA LATIFATUR RIKHANA

  • 5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng

    17/17