makalah tekfar setengah mateng
TRANSCRIPT
-
5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng
1/17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar BelakangTablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya dibuat
dengan penambahan bahan tambahan farmasetika yang sesuai. Tablet dapat berbeda
dalam ukuran, bentuk, berat, kekerasan, ketebalan, daya hancur, dan dalam aspek
lainnya tergantung pada cara pemakaian tablet dan metode pembuatannya. Kebanyakan
tablet digunakan pada pemberian obat secara oral atau melalui mulut (Ansel, 1989).
Sediaan tablet merupakan sediaan yang paling banyak diproduksi dan juga
banyak mengalami perkembangan dalam formulasinya. Beberapa keuntungan sediaan
tablet adalah sediaan lebih kompak, dosisnya tepat, mudah pengemasannya danpenggunaannya lebih praktis dibanding sediaan yang lain (Lachman dkk., 1994).
Asam askorbat adalah vitamin yang dapat larut dalam air dan sangat penting
untuk biosintesis kolagen, karnitin, dan berbagai neurotransmitter. Kebanyakan tumbuh
tumbuhan dan hewan dapat mensintesis asam askorbat untuk kebutuhannya sendiri.
Akan tetapi manusia dan golongan primata lainnya tidak dapat mensintesa asam
askorbat disebabkan karena tidak memiliki enzim gulunolactone oxidase, begitu juga
dengan marmut dan kelelawar pemakan buah. Oleh sebab itu asam askorbat harus
disuplai dari luar tubuhterutama dari buah, sayuran, atau tablet suplemen Vitamin C.
Banyak keuntungan di bidang kesehatan yang didapat dari fungsi askorbat, seperti
fungsinya sebagai antioksidan,anti atherogenik, immunomodulator dan mencegah flu
(Naidu, 2003). Akan tetapi untuk dapat berfungsi dengan baik sebagai antioksidan,
maka kadar asam askorbat ini harus terjaga agar tetap dalam kadar yang relatif tinggi di
dalam tubuh (Yi li, 2007 dalam Siregar, 2009).
Antioksidan adalah substansi yang diperlukan tubuh untuk menetralisir radikal
bebas dan mencegah kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas terhadap sel
normal, protein, dan lemak. Antioksidan menstabilkan radikal bebas dengan melengkapi
kekurangan elektron yang dimiliki radikal bebas, dan menghambat terjadinya reaksi
berantai dari pembentukan radikal bebas yang dapat menimbulkan stres oksidatif
(Iswara, 2009).
Antioksidan yang berupa mikronutrien dikenal tiga yang utama, yaitu : Bkaroten,
Vitamin C dan Vitamin E. B-caroten merupakan scavengers (pengumpul) oksigen
tunggal, Vitamin C pemulung superoksida dan radikal bebas yang lain, sedangkan
Vitamin E merupakan pemutus rantai peroksida lemak pada membran dan Low Density
Lipoprotein. Vitamin E yang larut dalam lemak merupakan antioksidan yang
-
5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng
2/17
melindungi Poly Unsaturated Faty Acids (PUFAs) dan komponen sel serta membran sel
dari oksidasi oleh radikal bebas (Iswara, 2009). Asam askorbat adalah 6 atom karbon
lakton yang disintesis dari glukosa yang terdapat dalam liver. Nama kimia dari asam
askorbat 2-oxo-L-threo-hexono-1,4lactone-2,3-enediol. Bentuk utama dari asam
askorbat yang dinamakan adalah Lascorbic dan dehydroascorbic acid (Naidu, 2003).
Selain mengandung bahan aktif, tablet biasanya mengandung bahan tambahan yang
mempunyai fungsi tertentu. Bahan tambahan yang umum digunakan adalah bahan
pengisi, bahan pengikat, bahan pengembang, bahan pelicin atau zat lain yang cocok.
Bahan tambahan yang digunakan pada pembuatan tablet harus inert, tidak toksik dan
mampu melepaskan obat dalam keadaan relatif konstan pada jangka waktu tertentu
(Soekemi, dkk, 1987).
Bahan pelicin adalah bahan untuk meningkatkan daya alir granul pada corongpengisi, mencegah melekatnya massa pada punch dan die, mengurangi gesekan antara
butir-butir granul dan mempermudah pengeluaran tablet dari die (Voigt, 1995). Bahan
pelicin ditambahkan pada pembuatan tablet yang berfungsi untuk mengurangi gesekan
yang terjadi antara dinding ruang kempa dengan tepi tablet selama pentabletan
(lubrikan), memperbaiki sifat alir granul (glidant), atau mencegah bahan yang dikempa
agar tidak melekat pada dinding ruang kempa dan permukaan punch (anti adherent).
Konsentrasi amilum sebagai glidant 1-10% dan sebagai anti adherent 3-10% (Siregar,
2010; Rowe, dkk., 2006
1.1Rumusan Masalah1. Bagaimana menyusun preformulasi dalam tablet vitamin C ?2. Bagaimana menentukan metode pembuatan tablet yang tepat dengan melihat sifat
sifat vitamin C ?
3. Bagaimana melakukan evaluasi (QC) terhadap tablet vitamin C yang telah jadi?
1.2Tujuan1. Mengetahui praformulasi tablet2. Mampu menentukan metode yang cocok untuk pembuatan tablet3. Mampu melakukan evaluasi (QC) terhadap tablet4. Memenuhi tugas Teknologi Farmasi
-
5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng
3/17
BAB II
PRAFORMULASI
Formula 1
Vitamin C 50 g
Supertab 42 g
Talkum 2 g
PVP 4 g
Asam Stearat 2 g
Formula 2
Vitamin C
Starch 1500 10%
Mg Stearat 1%Talk 2%
Avicel PH 102 q.s
Formula 3
2.1Tinjauan Bahan Aktif ObatNama bahan : Acidum Ascorbicum
Nama kimia : 3-okso-L-gulfuranolaetone
2,3-didehydro-L-thero-hexono-1,4-Lactone
Struktur kimia :
BM : 176,13
176,12Kemurnian : Mengandung tidak kurang dari 90% dan tidak lebih dari 100%
Efek terapeutik : Antiskorbut, Antioxidan, terapeutik agent
-
5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng
4/17
Dosis Pemakaian : Orang dewasa yang kekurangan vitamin C dosisnya 10 mg
Pemakaian oral/parenteral dewasa 250mg 1-2 sehari
Unuk memenuhi nutrisi 11 mg/kg
Untuk mencegah anemia 2 mg/hari
2.1.1 OrganoleptisWarna : Putih atau Kristal uning atau serbuk
Bau : tidak berbau
Rasa : Asam
2.1.2 Karateristik Fisik / FisikomekanikTitik lebur : 190o-192o
Bobot Jenis : 1,688 gr /cm
3
; 165 gr /cm
3
Ukuran / distribusi ukuran partikel : -
Sifat alir : Baik
Kompaktibilitas : Baik
Higroskopisitas : sangat mudah larut bila terkena air
Polimorfisme : bentuk jarum
2.1.3 Karateristik FisikokimaKelarutan : sangat mudah larut air dan larut alcohol, tidak
larut dalam eter, kloroform,benzene, minyak dan lemak
pKa : 4,2 dan 11,6 pKa 1 = 4,17 ; pKa 2 = 11,57
Profil kelarutan terhadap pH : pH 3 (5 mg / ml) ; pH 2 (50 mg / ml)
Laju disolusi : -
Koefisien partisi : -
2.1.4 Stabilitas2.1.4.1Stabilitas bahan padat
Terhadap suhu : stabil pada udara sejuk, namun kurang stabil lebih
mudah mengalami oksidasi.
Terhadap cahaya : secara bertahap menjadi gelap
Terhadap kelembaban : tidak stabil, mudah teroksidasi
2.1.4.2Stabilitas larutanTerhadap pelarut : cepat teroksidasi oleh media alkalis,
-
5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng
5/17
teroksidasi oleh alkali, enzim oksidasi, besi, tembaga
Terhadap pH : 2,1-2,6 ; lebih stabil pada pH 6-6,5; 5,4
Terhadap oksigen : tidak stabil, dengan cepat teroksidasi.
2.1.5 InkompaktibilitasVitamin C (Asam Askorbat) sebaiknya tidak diformulasikan dengan Sodium
Salisilat, Sodium Nitrat, Theobromin Sodium Salisilat dan Metamin.
2.2 Pemerian Bahan Tambahan
Avicel PH 102Sinonim : Gel selulosa, kristalin selulosa
Pemerian : Serbuk putih halus, tidak berbau, tidak berasa.Kelarutan : Tidak larut dalam air, larut dalam asam dan larutan organik.
Penggunaan : Adsorbent; suspending agent; tablet and capsule diluent; tablet
disintegrant. Biasanya digunakan dalam proses cetak langsung dan granulasi kering
tablet. Sebagai disintegrant digunakan dalam konsentrasi 5-15 %, antiadherent 5-20 %
dan sebagai pengikat dengan konsentrasi 20-90 %.
Stabilitas : tetap stabil meskipun ada di lingkungan yang higroskopis.
Sebaiknya disimpan dalam wadah tertutup baik di tempat yang dingin dan kering.
Inkompatibilitas : inkompatibel dengan zat pengoksidasi kuat
StarchSinonim : Amilum (C6H10O5)n, n = 300-1000
Pemerian : Serbuk halus, putih, tidak berbau dan tidak berasa
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dingin dan etanol 95% dingin.
Amilum mengembang cepat dalam air pada suhu 37C
Penggunaan : Pengisi tablet; penghancur tablet (3-15% b/b); pengikat tablet
(5-25% b/b); glidan
Stabilitas : Amilum dalam keadaan kering dan tidak dipanaskan stabil jika
terlindung dari kelembaban tinggi. Larutan atau pasta amilum yang dipanaskan tidak
stabil secara fisik dan mudah ditumbuhi mikroorganisme. Harus disimpan dalam wadah
kedap udara pada tempat kering dan sejuk
Inkompatibilitas : -
Magnesium StearatSinonim : magnesium octadecanoate; Synpro 90
-
5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng
6/17
Deskripsi : Magnesium stearat merupakan senyawa magnesium dengan
campuran asam-asam organik padat yang diperoleh dari lemak, terutama terdiri dari
magnesium stearat dan magnesium palmitat dalam berbagai perbandingan. Mengandung
setara dengan tidak kurang dari 6,8% dan tidak lebih dari 8,3% MgO. Berupa serbuk
halus putih dan voluminous, bau lemah khas, mudah melekat di kulit, bebas dari
butiran.
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, etanol, dan dalam eter. Agak larut
dalam larutan hangat benzene dan etanol 95%.
Penggunaan : lubrikan dalam kapsul dalam tablet sejumlah -2%
Stabilitas : merupakan bahan yang stabil dan sebaiknya disimpan dalam
wadah tertutup baik di tempat yang kering dan dingin.
Inkompatibilitas : inkompatibel dengan asam kuat, basa kuat dan garam besi.Hindari pencampuran dengan bahan pengoksidasi kuat. Mg-stearat tidak dapat
digunakan dalam sediaan yang mengandung aspirin, beberapa vitamin dan sebagian
besar garam alkaloid.
Talkum/talkDeskripsi : Talk adalah magnesium silikat hidrat alam, kadang-kadang
mengandung sedikit aluminium silikat. Berupa serbuk hablur sangat halus, putih atau
putih kelabu. Berkilat, mudah melekat pada kulit dan bebas dari butiran.
Kelarutan : tidak larut dalam hampir semua pelarut.
Penggunaan : anticaking agent; tablet and capsule diluents dengan konsentrasi
5-30 %; tablet and capsule lubricant; glidant dengan konsentrasi 1-10 %.
Stabilitas : merupakan bahan yang stabil dan dapat disterilkan dengan
pemanasan pada suhu 160 C selama tidak kurang dari 1 jam. Dapat juga disterilkan
dengan penyinaran menggunakan ethylene oxide atau gamma irradiation. Disimpan
dalam wadah tertutup baik di tempat yang dingin dan kering.
Inkompatibilitas : inkompatibel dengan senyawa ammonium kuartener
2.3 Pertimbangan pemilihan metode
Formulasi 1
Pada praktikum kali ini tablet yang akan dibuat berisi zat aktif
Vitamin C 50 g dengan menggunakan metode kempa langsung yang
merupakan metode dari pembuatan dan pencetakan tablet. Tablet Vitamin
C dikenal sebagai salah satu vitamin yang memiliki banyak manfaat.
-
5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng
7/17
Selain bersifat antioksidan yang mampu melawan radikal bebas, vitamin
C juga berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Tujuan dari metode kempa langsung ini untuk menghindari
berbagai masalah yang timbul pada granulasi basah maupun granulasi
kering. Pembuatan tablet dengan kecepatan tinggi memerlukan eksipien
yang memungkinkan pengempaan langsung tanpa tahap granulasi
terlebih dahulu. Eksipien ini terdiri dari zat berbentuk fisik khusus yang
mempunyai sifat aliran dan kempa yang diinginkan. Sedikit perubahan
pada sifat fisik dapat mengubah sifat alir dan sifat kempa sehingga
menjadi tidak sesuai untuk dikempa langsung. Metode Kempa Langsung
biasanya dilakukan untuk bahan-bahan obat yang mempunyai dayakompresibilitas tinggi dan daya alir yang tinggi.
2.4 Spesifikasi sediaan
Nama produk : Skorbut-C
Kandungan zat aktif : Asam Askobat
Bentuk sediaan : tablet
Diamater per tablet : 6 mm
Tebal tablet : 4 mm
Kekuatan sediaan : 50 mg
Berat total per tablet : 150 mg
Bahan pengemas primer : botol kecil berbentuk tabung
Bahan pengemas sekunder : kardus berukuran 3x3x6 cm
-
5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng
8/17
2.5 Penyusunan formula
N
o
Nama
BahanFungsi
% Rentang
Pemakaian
%Yang
Dibuat
Juml
ah
tiap
table
t
(mg)
Jumlah
1000
Tablet
(gr)
1
2
3
4
5
Asam
Askorbat
Mg Stearat
Starch
Talk
Avicel 102
Bahan aktif
Lubrikan
Penghancur
Glidan
Binder
0,25-5 %
3-15%
1-5%
20-90%
100x100%/1
50=66,6%
1%
10%
2%
100%-
(66,67%+10
%+1%+2%)=
20,33%
150
1,5
15
3
20,33%
x150mg
/100=
30,5 mg
150mgx1000
=15 gram
1,5mgx1000
=1,5gram
15mgx1000
=15 gram
3mgx1000
=3 gram
30,5 gram
-
5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng
9/17
2.6 Cara Kerja
1. Timbang semua bahan obat
2. Campurkan Vit. C + Starch ( Fase dalam ) + Avicel
3. Cetak menjadi tablet besar ( slug )
4. Pecahkan slug menjadi granul-granul kecil lalu diayak dengan mesh 16 hingga diperoleh
jumlah yang diinginkan
5. Lakukan evaluasi terhadap granul yang dihasilkan
6. Timbang granul kembali
7. Hitung kembali Avicel ( pengembang luar), pelicin ( Talkum dan Mg stearat )
8. Tambahkan Avicel ( pengembang luar), pelicin ( Talkum dan Mg stearat ) aduk hingga
homogen
9. Cetak menjadi tablet
2.7 Rancangan Evaluasi Sediaan
2.1.6 Keseragaman Ukuran (FI III hal.6)a. Cara Evaluasi :
Diambil 10 tablet, lalu diukur diameter dan tebalnya satu per satu
menggunakan jangka sorong, kemudian dihitung rata-ratanya. Adapun
ketelitian jangka sorong adalah 0,05 mm. Penulisan hasil tiga angka di
belakang koma dengan satuan cm (centimeter).
b. Persyaratan : Diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1 3 kali
tebal
tablet.
c. Cara Menghitung :
-
5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng
10/17
diameter = lebar tablet + tebal tablet
d. Alat : jangka sorong
2.1.7 Keseragaman Bobot (FI III hal.7)a. Cara Evaluasi :
Mengambil 20 tablet, ditimbang satu per satu dengan timbangan analitik.
Kemudian menghitung bobot rata-rata tiap tablet.
b. Persyaratan : Saat ditimbang tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-masing
bobotnya
menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang
ditetapkan kolom A dan tidak satu tablet pun yang bobotnya menyimpanglebih besar dari harga yang ditetapkan kolom B.
Bobot rata-rataPenyimpangan bobot rata-rata dalam %
A B
25 mg atau kurang
26 mg 150 mg
151 mg 300 mg
Lebih dari 300 mg
15 %
10%
7,5%
5%
30%
20%
15%
10%
c. Cara Menghitung : Bobot A Bobot RatarataBobot Ratarata
x 100%
d. Pengambilan Kesimpulan:
2.1.8 Uji Kerapuhan (FI IV hal.)a. Cara Evaluasi :
Mengambil 20 tablet, ditimbang 20 tablet sekaligus. Masukkan ke dalam
Friabilator 20 tablet sebelah kanan dan 20 tablet sebelah kiri. Kemudian
diputar dengan kecepatan 25 rpm dalam waktu . Setelah itu tablet
dikeluarkan lalu dibersihkan dan ditimbang lagi.
b. Persyaratan :Untuk tablet konvensional adalah kurang dari 0,5-1%
Selisihnya tidak 80%
c. Cara Menghitung :
x 100%
d. Alat : Friabilator
-
5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng
11/17
2.1.9 Uji Kekerasan (FI IV hal.)a. Cara Evaluasi :
Mengambil 20 tablet, lalu diletakkan pada tempat diantara dua baja yang
bergerak. Jalankan alat, amati angka yang tertera pada alat. Apabila tablet
telah pecah, maka angka pada alat akan berhenti. Angka yang tertera dalam
satuan Newton. Persyaratan kekerasan untuk tablet konvensional adalah 4-8
kg, sedangkan untuk tablet hisap > 10 kg.
b. Persyaratan :untuk tablet konvensional 4 8 kg
untuk tablet hisap > 10 kg
c. Cara Menghitung : -d. Alat : Hardness Tester.
2.1.10 Uji Waktu Hancur (FI III hal.7)a. Cara Evaluasi :
Masukkan 5 tablet ke dalam tabung keranjang, diturun-naikkan keranjang
secara teratur sebanyak 30 kali tiap menit. Tablet dinyatakan hancur jika
tidak ada bagian tablet yang tertinggal diatas kasa, kecuali fragmen yang
berasal dari zat penyalut. Jika tablet tidak memenuhi persyaratan maka
diulangi menggunakan 5 tablet dengan cakram penuntun.
b. Persyaratan :Untuk tablet tanpa selaput dibutuhkan waktu 15 menit
Untuk tablet dengan selaput dibutuhkan waktu 30-60 menit
c. Cara Menghitung :dengan stopwatch
d. Alat : disintegrator2.1.11 Uji Keseragaman kandungan
a. Cara Evaluasi :Mengambil 30 tablet. Dari 30 tablet tersebut, tetapkan kadar 10 tablet
satu
per satu sesuai dengan cara yang tertera pada penetapan kadar dalam
monografi, kecuali dinyatakan lain
-
5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng
12/17
b. Persyaratan : Tidak lebih dari 1 tablet dari 30 tablet ada di luar 85.0% atau 115.0%
Tidak ada 1 tabletpun yang di luar rentang 75.0% atau 125.0%
Simpangan Baku Relatif tidak lebih besar dari 7.8%
c. Cara Menghitung : Simpangan baku relatif =
x 100%
2.1.12 Uji DisolusiMasukkan sejumlah volume media disolusi sesuai monografi, alat dipasang
dan biarkan media hingga mencapai suhu 37O - 0,50O C. Masukkan 1 tablet
kedalam alat, hilangkan gelembung udara dari permukaan sediaan, dan jalankan alat
pada laju kecepatan seperti yang tercantum pada monografi.
Dalam interval waktu yang ditetapkan, ambil cuplikan pada daerah
pertengahan antara media disolusi dan bagian atas keranjang atau dayung, tidak
kurang dari 1 cm dari dinding wadah. Lakukan penetapan kadar sesuai monografi.
-
5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng
13/17
BAB III
PENUTUP
3.1KesimpulanPada praformulasi hingga formulasi bahan obat vitamin c ini dapat
disimpulkan bahwa proses formulasi serta Evaluasi sediaan tablet vitamin c
disimpulkan menggunakan metode granulasi kering. Pada proses granulasi serta
evaluasinya didapat hasil yang sangat baik, sehingga layak untut k dilanjutkan
penempaan sebagai tablet.
Pada proses pembuaatan setelah tablet jadi dilakukan evaluasi sediaan
tablet dengan masing masing persyaratan yg tertera.
Untuk itu perlu diadakan pengkajian ulang dimana letak permasalahan
yang menyebabkan hasil yang tidak memenuhi syarat tersebut
-
5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng
14/17
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Jakarta.
Rowe, Raymond C; Sheskey, Paul J; Quinn, Marian E. 2009. Handbook of Pharmaceutical
Exipient Sixth Edition. Pharmaceutical Press and American Pharmacists Association.
USA.
Buhler, Volker. 1998. Generic Drug Formulation. BASF Fine Chemical.
Niazi, Safaraz K. 2004. Handbook of Pharmaceutical Manufacturing Formulations
Over-The-Counter Products volume 5. CRC Press. London, New York, Washington
DC.
-
5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng
15/17
DAFTAR ISI
BAB 1 : Pendahuluan
1.1Latar belakang1.2Rumusan Masalah1.3Tujuan
Bab II : Praformulasi
2.1 Tinjauan Bahan Aktif
2.2 Pemerian Bahan Tambahan
2.3 Pertimbangan pemilihan metode
2.4 Spesifikasi Sediaan
2.5 Penyusunan Formula
2.6 Cara Kerja2.7 Rancangan Evaluasi Sediaan
BAB III
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
-
5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng
16/17
MAKALAH TEKNOLOGI FARMASI
PEMBUATAN TABLET VITAMIN C
DI SUSUN OLEH :
DIMAS HUSADA
EKA AYU A.
ERNA KUSTIYANINGSIH
ISYNA LATIFATUR RIKHANA
-
5/24/2018 Makalah Tekfar Setengah Mateng
17/17