makalah petrologi
TRANSCRIPT
MAKALAH
PRAKTIKUM PETROLOGI
NAMA : DEDI TAMBUNAN
NPM : 1003017
PELAJARAN : PRATIKUM PETROLOGI
PRODI : TEKNIK EKSPLORASI PRODUKSI MIGAS
POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
T.A 2010 / 2011
DEDI TAMBUNAN1003017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan anugrah-Nyalah saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah
ini.
Pada kesempatan ini, saya selaku penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terkait, terutama Asisten Dosen dan
Dosen Pembimbing yang telah banyak membantu kami mulai dari panduan hingga
sampai penyusunan laporan ini. Saya pun berbahagia seandainya mahasiswa
Akamigas semakin antusias mengikuti pembelajaran Pratikum Petrologi ini.
Dan juga saya selaku penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan
dalam bentuk penyajian maupun dalm bentuk ilmiah yang saya sajikan, dan meminta
kepada semua pihak agar memberikan kritik dan sarannya, guna menyempurnakan
makalah ini, dan saya berharap ini dapat bernanfaat bagi mahasiswa/i Akamigas
khususnya bagi jurusan Teknik Eksplorasi dan Produksi Migas.
Palembang, Agustus 2011
Penyusun
DEDI TAMBUNAN1003017
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. TUJUAN DAN KEGUNAAN...…………………………………………
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………...
C. METODE PENULISAN…………………………………………………
BAB II. PEMBAHASAN ………………………………………………………….
A. PENGERTIAN BATUAN BEKU………………………………………
B. PEMBENTUKAN BATUAN BEKU …………………………………
C. KLASIFIKASI BATUAN BEKU..............................................................
C.1 Berdasarkan Tempat Terjadinya ......................................................
C.2 Kadar Silika ………………………………………………………….....
D. STRUKTUR BATUAN .………………………………………………....
E. TEKSTUR BATUAN ……………………………………………………
BAB III. INTI PEMBAHASAN
1.BATUAN BEKU DALAM ..........................................................................
1.a. Pengertian Batuan Beku Dalam ………………………………………....
1.b. Contoh batuan ……….…………………………………………………..
2. BATU GRANIT....................................................................................
2.a. Indentifikasi Granit ………………………………………………………
2.b. Terbentuknya Granit ……………………………………………………..
2.c. Determinasi batuan ………………………………………………………
2.d. Kegunaan Batuan ……...………………………………………………...
BAB IV. PENUTUP
KESIMPULAN………………………………………………………………
BAB V. DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………...
DEDI TAMBUNAN1003017
BAB I
PENDAHULUAN
A.TUJUAN DAN KEGUNAAN
Tujuan dan kegunaannya adalah untuk mengetahui pengertian, jenis-jenis,
dan kegunaan dari batuan yang di bahas pada makalah ini, sehingga dapat
memudahkan pembaca atau penulis untuk menambah ilmu dalam pelajaran
Petrologi
B.RUMUSAN MASALAH
Klasifikasi Batuan Beku
Struktur Batuan
Tekstur Batuan
Batu Granit
C.METODE PENULISAN
Metode yang digunakan oleh penulis adalah dengan mengumpulkan teori teori
yang terkait dengan isi makalah ini baik dari buku bacaan ataupun dari internet.
DEDI TAMBUNAN1003017
BAB II PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN BATUAN BEKU
Batuan beku merupakan batuan yang terjadi dari pembekuan larutan silica
cair dan pijar, (yang kita kenal atau sering disebut dengan nama magma) yang
membeku. Karena tidak adanya kesepakatan dari para ahli petrologi dalam
mengklasifikasikan batuan beku mengakibatkan sebagian klasifikasi dibuat atas
dasar yang berbeda-beda. Perbedaan ini sangat berpengaruh dalam menggunakan
klasifikasi pada berbagai lapangan pekerjaan dan menurut kegunaannya masing-
masing. Bila kita dapat menggunakan klasifikasi yang tepat, maka kita akan
mendapatkan hasil yang memuaskan.
B.PEMBENTUKAN BATUAN BEKU
Magma yang merupakan asal batuan beku bersifat panas dan secara kimiawi
mengandung campuran unsur yang kompleks. Ketika magma membeku, mineral-
mineral yang berbeda-beda akan terbentuk. Bahkan, dua magma yang memiliki
komposisi yang sama dapat membentuk kumpulan mineral yang berbeda,
tergantung pada kondisi kristalisasinya.
C.KLASIFIKASI BATUAN BEKU
Penggolongan batuan beku dapat didasarkan pada tiga patokan utama yaitu
berdasarkan tempat terjadinya, dan berdasarkan kadar silika yang terkadung pada
batuan tersebut.
D.1 Berdasarkan Tempat Terjadinya
Batuan beku terdiri atas kristal-kristal mineral dan kadang-kadang mengandung
gelas, berdasarkan tempat kejadiannya (genesa) batuan beku terbagi menjadi 3
kelompok yaitu:
a.Batuan beku dalam (pluktonik), terbentuk jauh di bawah permukaan bumi. Proses
pendinginan sangat lambat sehingga batuan seluruhnya terdiri atas kristal-kristal
(struktur holocrytalin).
DEDI TAMBUNAN1003017
b.Batuan beku korok (gang), terbentuk pada celah-celah atau pipa gunung api.
Proses pendinginannya berlangsung relatif cepat sehingga batuannya terdiri atas
kristal-kristal yang tidak sempurna dan bercampur dengan massa dasar sehingga
membentuk struktur porfiritik.
c.Batuan beku luar (ekstrusif) terbentuk di dekat permukaan bumi. Proses
pendinginan sangat cepat sehingga tidak sempat membentuk kristal. Struktur batuan
ini dinamakan amorf.
D.2 Bedasarkan Kadar Silika
Berdasarkan komposisi kimianya batuan beku dapat dibedakan menjadi:
a.Batuan beku ultra basa memiliki kandungan silika kurang dari 45%. Contohnya
Dunit dan Peridotit.
b.Batuan beku basa memiliki kandungan silika antara 45% - 52 %. Contohnya
Gabro, Basalt.
c.Batuan beku intermediet memiliki kandungan silika antara 52%-66 %. Contohnya
Andesit dan Syenit.
d.Batuan beku asam memiliki kandungan silika lebih dari 66%. Contohnya Granit,
Riolit.
D.STRUKTUR BATUAN
Struktur adalah kenampakan hubungan antara bagian-bagian batuan yang
berbeda.pengertian struktur pada batuan beku biasanya mengacu pada pengamatan
dalam skala besar atau singkapan dilapangan.pada batuan beku struktur yang sering
ditemukan adalah:
1.Masif : Struktur batuan yang menunjukan batuan kompak dan keras.
2.Vesikular : Struktur batuan yang menunjukan adanya lubang-lubang bekas
keluarnya gas.
3.Skoria : Struktur batuan yang mrmperlihatkan lubang-lubang yang tidak
beraturan akibat pendinginan yang cepat.
4.Amigdaloidal : Struktur batuan yang menunjukan adanya lubang-lubang yang
tidak teratur yang telah diisi oleh mineral lain.
5.Xenolitis : Struktur batuan yang menunjukan adanya mineral ikutan yang
ikut membeku.
DEDI TAMBUNAN1003017
D.TEKSTUR BATUAN
Pengertian tekstur batuan mengacu pada kenampakan butir-butir mineral
yang ada di dalamnya, yang meliputi tingkat kristalisasi, ukuran butir, bentuk butir,
granularitas, dan hubungan antar butir (fabric). Jika warna batuan berhubungan erat
dengan komposisi kimia dan mineralogi, maka tekstur berhubungan dengan sejarah
pembentukan dan keterdapatannya. Tekstur merupakan hasil dari rangkaian proses
sebelum,dan sesudah kristalisasi. Pengamatan tekstur meliputi :
1.Derajat kristalisasi
Tingkat kristalisasi batuan beku dibagi menjadi:
a. Holcorystalin : Jika mineral-mineral dalam batuan semuanya mengkristal.
b. Hipocrystalin : Jika massa yang mengkristal lebih banyak dari massa glass.
c. Hypohyalin : Jika massa yang mengkristal lebih sedikit dari massa glass.
d. Holohialin : Jika seluruhnya terdiri dari gelas.
2.Ukuran Butir
Ukuran kristal adalah sifat tekstural yang paling mudah dikenali.ukuran kristal
dapat menunjukan tingkat kristalisasi pada batuan.
a.Faneritik : Butiran Kristal yang terbentuk relative besar dan dapat
dilihat dengan mata telanjang.
b.Porfiritik : Butiran kristalnya sebagian besar dan sebagian halus.
c.Afaneritik : Butiran kristal yang terjadi sangat halus sehingga tidak
dapat dilihat dengan mata telanjang.
3.Bentuk Kristal
a. Euhedral : Bentuk kristal dari butiran mineral mempunyai bidang
kristal yang sempurna.
b. Subhedral : Bentuk kristal dari butiran mineral dibatasi oleh
sebagian bidang kristal yang sempurna.
c. Anhedral : Berbentuk kristal dari butiran mineral dibatasi oleh
bidang kristal yang tidak sempurna.
4.Hubungan Antar Kristal
a.Equigranular : Ukuran butir kristal seragam.
b.Inequigranular : Ukuran butir kristal tidak seragam.
DEDI TAMBUNAN1003017
BAB III
INTI PEMBAHASAN
1.BATUAN BEKU DALAM
1.a. Pengertian Batuan Beku Dalam
Batuan beku dalam terjadi di dalam perut bumi atau jauh dari permukaan bumi,
dengan proses pembekuan yang sangat lambat sehingga kristal-kristalnya terbentuk
dengan sempurna. Pada umumnya batuan jenis ini mempunyai tekstur holocrystalin,
phanerik dan equigranular.
2.b. Contoh Batuan Beku dalam
Contoh-contoh batuan beku dalam adalah batu Diorit dan Granit adapun
pengertian dari batuan-batuan tersebut yaitu:
- Batu Diorit
Diorit adalah batuan beku dalam, mineralnya berbutir kasar hingga sedang,
warnanya agak gelap. Diorit merupakan batuan yang banyak terdapat di alam.
Sebagian besar mineral diorit adalah plagioklas selain itu terdapat juga kuarsa dan
mika begitu pula dengan amphibol dan proksen . Diorit dapat digunakan untuk
pengeras jalan, pondasi, dan lain-lain.
- Batu Granit
Batu granit adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku atau
mendingin pada kedalaman yang jauh.Granit mempunyai banyak warna umumnya
putih, kelabu, merah jambu atau merah. Warna ini disebabkan oleh variasi warna
dari mineral feldspar. Granit terbentuk jauh di dalam bumi dan tersingkap di
permukaan bumi karena adanya erosi dan tektonik. Granit merupakan batuan yang
banyak terdapat di alam.
Di Indonesia, granit terdapat di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya (Papua),
dan lain-lain. Granit dapat digunakan sebagai bahan pengeras jalan, pondasi,
galangan kapal, dan bahan pemoles lantai, serta pelapis dinding.Dan ciri-cirinya
batuan tersebut adalah berwarna cerah/terang tersusun oleh mineral kuarsa, felspar
dan mika berukuran besar.
DEDI TAMBUNAN1003017
2.BATU GRANIT
2.a Identifikasi Granit
Batu granit memiliki warna yang terang, bertekstur kasar dengan susunan
mineral acak. Granit memiliki kilau yang bagus dan tahan cuaca serta hujan asam.
Granit adalah jenis batuan intrusif, felsik, igneus yang umum dan banyak ditemukan.
Granit kebanyakan besar, keras dan kuat, dan banyak digunakan sebagai batuan
untuk konstruksi bangunan. Kepadatan rata-rata granit adalah 2,75 gr/cm³ dengan
jangkauan antara 1,74 dan 2,80.
2.b Terbentuknya Granit
Granit ditemukan dalam pluton-pluton besar pada benua, ketika kerak bumi telah
mengalami pengikisan yang besar. Granit mengalami proses pendinginan yang
sangat lambat pada kedalaman jauh dari permukaan tanah, untuk membentuk
butiran-butiran mineral besar. Pluton yang ukurannya kurang dari 100 km2 disebut
dengan galang dan yang lebih besar disebut batolit.
Selain itu, granit juga terbentuk dari letusan gunung berapi yang mengeluarkan
lava pijar. Ketika lava keluar dari dalam perut bumi dan memenuhi daratan bumi,
tetapi lava dengan komposisi sama dengan granit hanya ke luar pada permukaan
bumi. Ini berarti, granit harus terbentuk melalui pelelehan batuan benua yang dapat
terjadi karena dua alasan, yaitu penambahan panas dan penambahan volatil (air
atau karbon dioksida atau keduanya).
Permukaan benua relatif panas karena mengandung sebagian besar uranium
dan potasium yang memanaskan daerah sekelilingnya melalui peluruhan radiokatif.
Proses lempeng tektonik terutama subduksi dapat menyebabkan magma basaltik
naik di bawah benua. Selain panas, karbon dioksida ini melepaskan magma dan air
yang membantu semua jenis batuan meleleh pada suhu lebih rendah. Diperkirakan
bahwa sejumlah besar magma basaltik dapat menempel ke bagian bawah sebuah
benua dalam proses yang disebut underplating. Dengan pelepasan panas dan
cairan yang lambat, sejumlah besar kerak benua bisa berubah menjadi granit pada
waktu bersamaan.
DEDI TAMBUNAN1003017
Ada tiga hal yang membedakan granit dengan batuan lainnya, yaitu :
1) Granit terbetuk dari butiran-butiran mineral besar yang bersatu erat.
2) Granit selalu terdiri atas mineral kuarsa dan feldspar, dengan atau tanpa jenis
mineral lain di dalamnya.
3) Hampir semua jenis granit berbentuk beku dan plutonik. Pengaturan acak
butiran pada batu granit merupakan bukti otentik asal plutoniknya. Batuan
dengan komposisi yang sama seperti granit bisa terbentuk melalui proses
metamorfisme batuan sedimen yang lama. Akan tetapi, jenis batuan ini memiliki
corak yang kuat dan biasanya disebut dengan granit gneiss.
2.c Determinasi Batuan Granit
BATU GRANIT
1. Warna : Putih keabu-
abuan
2. Jenis Batuan : Batuan beku asam
3. Srtuktur : Massive
4. Tekstur
a. Derajat Kristalisasi :Holokristalin
b. Ukuran Butir : Faneritik
c. Bentuk Kristal : Euhedral
d. Hubungan Antar Kristal : Equigranular
5. Komposisi Mineral : - Kwarsa
-Sanidin
-Amfibol
DEDI TAMBUNAN1003017
-Plagioklas
2.d Kegunaan Batuan
Dalam bidang industri dan rekayasa, granit banyak dipakai sebagai bidang
acuan dalam berbagai pengukuran dan alat pengukur. Hal ini dikarenakan granit
bersifat kedap air, kaku (rigid), non-higroskopis dan memiliki koefisien ekspansi
termal yang sangat rendah. Salah satu penerapannya adalah pada mesin pengukur
koordinat.
DEDI TAMBUNAN1003017
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN:
Batuan beku merupakan batuan yang terjadi dari pembekuan larutan silica cair
dan pijar, (yang kita kenal atau sering disebut dengan nama magma) yang
membeku. Batuan beku dalam (pluktonik), terbentuk jauh di bawah permukaan bumi.
Proses pendinginan sangat lambat sehingga batuan seluruhnya terdiri atas kristal-
kristal (struktur holocrystalin).Salah satu contoh batuan beku dalam adalah batu
Granit adalah batuan yang terbentuk dari magma yang membeku atau mendingin
pada kedalaman yang jauh.Granit mempunyai banyak warna umumnya putih,
kelabu, merah jambu atau merah. Warna ini disebabkan oleh variasi warna dari
mineral feldspar. Granit terbentuk jauh di dalam bumi dan tersingkap di permukaan
bumi karena adanya erosi dan tektonik. Granit merupakan batuan yang banyak
terdapat di alam.
DEDI TAMBUNAN1003017
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Buku Panduan Pratikum Geologi Dasar
Buku Panduan Pratikum Petrologi
http://wapedia.mobi/id/Petrologi Batuan.html
http://ilmubatuan.blogspot.com/batu beku dalam/batu granit.html
http://lionel08.wordpress.com/2011/02/22/batuan-granit.html
DEDI TAMBUNAN1003017