makalah pengantar ilmu lingkungan

26
MAKALAH PENGANTAR ILMU LINGKUNGAN KERUSAKAN HUTAN Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Pengantar Ilmu Lingkungan Dosen Pembimbing : Dianty Rosirda Dewi Kurnia, ST.,MT SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2015/2016 OLEH : FAJAR NUGRAHA ( 151411040) HILDA DELILAH (151411044) LATIFA DAWA PADMADINATA ( 151411046) LORA TRISMIGO PANGESTI (151411047) IB/D3 – TEKNIK KIMIA PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA

Upload: aditya-meita-nugraha

Post on 17-Feb-2016

253 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

makalah pengantar ilmu lingkungan

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pengantar Ilmu Lingkungan

MAKALAH PENGANTAR ILMU

LINGKUNGAN

KERUSAKAN HUTANDiajukan untuk memenuhi salah satu tugas Pengantar Ilmu Lingkungan

Dosen Pembimbing : Dianty Rosirda Dewi Kurnia, ST.,MT

SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2015/2016

OLEH :FAJAR NUGRAHA (151411040)

HILDA DELILAH (151411044)

LATIFA DAWA PADMADINATA (151411046)

LORA TRISMIGO PANGESTI (151411047)

IB/D3 – TEKNIK KIMIA

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIAJURUSAN TEKNIK KIMIA

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG2015/2016

Page 2: Makalah Pengantar Ilmu Lingkungan

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hutan merupakan sumber daya alam yang tidak ternilai karena didalamnya

terkandung keanekaragaman hayati sebagai sumber plasmanutfah, sumber hasil hutan

kayu dan non-kayu, pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi serta kesuburan

tanah, perlindungan alam hayati untuk kepentingan ilmu pengetahuan, kebudayaan,

rekreasi, pariwisata dan sebagainya. Karena itu pemanfaatan hutan dan

perlindungannya telah diaturdalam UUD 45, UU No. 5 tahun 1990, UU No 23 tahun

1997, UU No. 41tahun 1999, PP No 28 tahun 1985 dan beberapa keputusan Menteri

Kehutanan serta beberapa keputusan Dirjen PHPA dan Dirjen Pengusahaan Hutan.

Namun gangguan terhadap sumber daya hutan terus berlangsung bahkan

intensitasnya makin meningkat.

Pembangunan kehutanan mencakup semua upaya untuk memanfaatkan dan

memantapkan fungsi sumber daya alam hutan dan sumber daya alam hayati lain serta

ekosistemnya, baik sebagai pelindung sistem penyangga kehidupan dan pelestari

keanekaragaman hayati maupun sebagai sumber daya pembangunan. Dengan

demikian, pembangunan kehutanan mencakup aspek pelestarian fungsi lingkungan

hidup, pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial, baik di dalam maupun di luar

hutan negara. Menurut fungsinya, hutan terbagi ke dalam hutan produksi, hutan

produksi yang dapat dikonversi (hutan konversi), hutan lindung, hutan suaka alam

dan hutan wisata.

Hutan negara adalah hutan milik negara yang diperuntukkan bagi hutan dan

kegiatan kehutanan dan dapat dikelola baik oleh dunia usaha, masyarakat maupun

oleh pemerintah sesuai dengan tujuan dan fungsi hutan yang telah ditetapkan. Selain

hutan negara terdapat pula hutan atau kebun kayu yang dibangun oleh rakyat atau

masyarakat di atas tanah miliknya, yang disebut hutan milik atau hutan rakyat.

Page 3: Makalah Pengantar Ilmu Lingkungan

Pemerintah memberikan pula bimbingan teknik dan menciptakan iklim yang sehat

dalam pengelolaan hutan yang dilakukan oleh masyarakat sehingga kemandirian dan

pengembangan usaha rakyat dalam kehutanan tumbuh dengan baik, dan sumber daya

alam hayati lain serta ekosistemnya, baik sebagai pelindung sistem penyangga

kehidupan dan pelestari keanekaragaman hayati maupun sebagai sumber daya

pembangunan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Definisi hutan

2. Jenis jenis hutan

3. Manfaat Hutan

4. Kerusakan Hutan

5. Penanggulan Kerusakan Hutan

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengaruh kerusakan hutan terhadap lingkungan.

2. Untuk mengajak masyarakat khususnya mahasiswa dalam usaha

pemberdayaan kawasan sekitar hutan.

3. Untuk menyadarkan masyarakat terutama penulis mengenai arti penting dari

eksistensi hutan di Indonesia umumnya di dunia.

4. Untuk mengetahui cara penanggulangan kerusakan hutan.

5. Untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar ilmu lingkungan.

Page 4: Makalah Pengantar Ilmu Lingkungan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN HUTAN

Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber

daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam

lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. Kawasan hutan

adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk

dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.

Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai

perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir,

mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.

Kawasan hutan lindung adalah kawasan hutan yang telah ditentukan oleh

pemerintah untuk dilindungi dari segala macam aktivitas manusia yang

mengakibatkan kerusakan hutan atau kehilangan fungsi hutan, seperti mengatur tata

air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara

kesuburan tanah.

JENIS-JENIS HUTAN

Jenis-jenis hutan dapat dibedakan berdasarkan hal-hal berikut

BERDASARKAN FUNGSINYA

1. Hutan LindungHutan Lindung adala hutan yang berfungsi menjaga kelestarian tanah dan tata air wilayah.

2. Hutan Suaka AlamHutan Suaka alam adalah kawasan hutan yang karena sifat-sifatnya yang khas diperuntukan secara khusus untuk perlindungan alam hayati atau manfaat-manfaat yang lainnya.Hutan suaka alam terdiri dari Cagar alamdan Suaka margasatwa.

3. Hutan Wisata

Hutan Wisata adalah hutan yang diperuntukan untuk dibina dan dipelihara guna kepentingan pariwisata atau wisata baru. Hutan wisata terdiri dari Taman Wisata, Taman Barudan Taman Laut.

Page 5: Makalah Pengantar Ilmu Lingkungan

Taman Wisata adalah hutan wisata yang memiliki keindahan alam baik keindahan nabati, keindahan hewani, maupun keindahan alamnya sendiri yang mempunyai corak khas yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan rekreasi dan kebudayaan

Hutan ProduksiHutan Produksi berfungsi sebagai penghasil kayu atau non kayu, seperti hasil industri kayu dan obat-obatan

2. Berdasarkan Jenis PohonnyaMenurut jenis pohonnya, hutan dapat dibedakan menjadi:

Hutan HeterogenHutan Heterogen adalah hutan yang ditumbuhi oleh berbagai macam pohon, misalnya hutan rimba.Biasanya di daerah tropic yang banyak hujannya seperti di Amerika Tengah dan Selatan, Afrika, Asia Tenggara dan Australia Timur Laut pohon-pohonnya tinggi dan berdaun lebar. Di Indonesia hutan Heterogen antara lain terdapat di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Irian Jaya.

b. Hutan HomogenHutan Homogen adalah hutan yang ditumbuhi oleh satu macam tumbuhan. Pada umumnya hutan homogen dibuat dengan tujuan tertentu, misalnya untuk reboisasi, penghijauan, atau keperluan perluasan industri.Contoh hutan homogen antara lain hutan jati dan hutan pinus

3) Berdasarkan Proses TerjadinyaMenurut terjadinya atau terbentuknya hutan dibedakan menjadi dua, yaitu hutan asli atau hutan alam dan hutan buatan.

HutanAsli adalah hutan yang terjadi secara alami, misalnya hutan rimba.

Hutan Buatan adalah hutan yang terjadi Karena dibuat oleh manusia. Biasanya hutan ini terdiri dari pohon-pohon yang sejenis dan dibuat untuk tujuan tertentu.Khusus untuk hutan mangrove (hutan bakau) kebanyakan merupakan hutan alami, namun ada juga hutan mangrove yang sengaja dibuat oleh manusia untuk menanggulangi pantai dari bahaya yang ditimbulkan oleh gelombang atau arus laut.

Page 6: Makalah Pengantar Ilmu Lingkungan

4) Berdasarkan Tempatnya

Untuk daerah tropik yang memiliki curah hujan tinggi, hutan dapat tumbuh di berbagai tempat, sehingga hujan tersebut dinamai berdasarkan tempat tumbuhnya. Contoh hutan menurut tempatnya adalah hutan rawa, hutan pantai dan hutan pegunungan.

5) Berdasarkan IklimnyaBerdasarkan iklimnya, hutan dibedakan menjadi:

Hutan Hujan TropisHutan hujan tropis terdapat di daerah tropic basah dengan curah hujan tinggi dan terbesar sepanjang tahun.Hutan hujan tropis antara lain terdapat di Amerika Tengah dan Selatan, Australia timur Laut, Afrika dan Asia Tenggara. Ciri khas dari tumbuhan-tumbuhan yang terdapat di hutan hujan tropis adalah ukuran pohon yang tinggi, berdaun lebar, selalu hijau dan jumlah jenis besar. Hutan ini kaya akan hewan Vertebrata dan Invertebrata.

Hutan Musim TropikHutan ini terdapat di daerah tropic beriklim basah, tetapi mempunyai musim kemarau yang panjang. Biasanya pohon-pohon di hutan musim tropic menggugurkan daunnya pada musim kemarau. Hutan musim tropic banyak terdapat di kawasan India dan Asia Tenggara, termasuk juga Indonesia.

Hutan Hujan Iklim SedangHutan hujan iklim sedang adalah hutan raksasa yang terdapat di Australia dan sepanjang pantai Pasific di Amerika Utara dan California sampai Negara bagian Washington. Hutan hujan iklim sedang di Australia merupakan hutan dengan pohon-pohon tertinggi di dunia.

Hutan Pegunungan TropikHutan jenis ini mirip dengan hutan hujan iklim sedang, namun struktur dan karakteristik lainnya sangat berbeda.

Hutan Hujan Iklim Sedang yang selalu hijauTerdapat di daerah beriklim sedang. Hutan jenis ini tersebar di Amerika Serikat dan Eropa yang beriklim kontinen.

Hutan Gugur Iklim SedangHutan ini terdapat didaerah dengan iklim kontinen sedang namun agak basah dengan musim hujan di musim panas dan dengan musim dingin yang keras. Pohon-pohon

Page 7: Makalah Pengantar Ilmu Lingkungan

yang dominant adalah pohon-pohon yang berdaun lebar yang menggugurkan daunnya dimusim dingin. Hutan ini banyak tersebar di kawasan Amerika Serikat, Eropa, Asia Timur, Chile dan Amerika Tengah.

TaigaTaiga terdiri dari jenis-jenis conifer yang tumbuh di tempat terdingin dari daerah iklim hutan. Taiga terbesar terdapat di Amerika Utara, Eropa dan Asia.

Hutan LumutHutan lumut adalah komunitas pegunungan tropik yang memilki struktur yang berbeda dengan taiga. Hutan lumut terdapat di daerah yang memilki ketinggian 2500 m. pohon-pohonnya kerdil dan juga ditumbuhi lumut dan lumut kerak.

SabanaSabana adalah padang rumput tropis yang diselingi pohon-pohon besar. Umumnya sabana merupakan daerah peralihan antara hutan dan padang rumput. Sabana antara lain terdapat di Australia dan Brasilia.

GurunGurun adalah wilayah daratan yang tidak ada tumbuhan kecuali beberapa jenis kaktus.

6) BerdasarkanTujuannya

Menurut jenisnya hutan digolongkan menjadi:

1. HutanKonservasidan Taman Nasional2. HutanProduksiTerbatasdanHutanProduksiTetap3. HutanLindung4. HutanKonversi

A. PENYEBAB KERUSAKAN HUTAN

a) Segi biofisik

1. Illegal logging (Penebangan liar)

Terjadinya penebangan liar dalam suatu kawasan hutan semakin memicu terjadinya

kereusakan hutan dan menurunnya/berubah fungsi hutan, walaupun penebangan liar

telah dilarang selama bertahun-tahun oleh pemerintah setempat dan pihak militer,

Page 8: Makalah Pengantar Ilmu Lingkungan

namun sekarang ini terdapat bahaya besar yang mengancam dengan merajalelanya

pandangan “bebas bagi siapa saja” termasuk penduduk untuk menebang kayu

sebanyak-banyaknya.

2. Program pembangunan

Program pembangunan yang mendayagunakan lahan hutan seperti sawah,

transmigrasi (pemukiman), perkebunan, dan lain-lain sehingga hutan menjadi

berubah fungsi dan akan berakibat buruk bagi lingkungan.

3. Serangan hama dan penyakit

Timbulnya ledakan hama secara besar-besaran akibat dari penggunaan pestisida yang

berlebihan sehingga membuat hama dan penyakit ada yang menjadi kebal terhadap

pestisida dan menyerang semua tumbuhan atau pepohonan yang ada dalam suatu

kawasan hutan.

4. Kebakaran Hutan

Penyebab kebakaran hutan sampai saat ini masih menjadi topic perdebatan, apakah

karena alami atau karena kegiatan manusia. Namun berdasarkan beberapa hasil

penelitian menunjukkan bahwa penyebab utama kebakaran hutan adalah faktor

manusia yang berawal dari kegiatan atau permasalahan sebagai berikut:

Sistem perladangan tradisional dari penduduk setempat yang berpindah-

pindah.

Pembukaan hutan oleh para pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) untuk

insdustri kayu maupun perkebunan kelapa sawit.

Penyebab struktural, yaitu kombinasi antara kemiskinan, kebijakan

pembangunan dan tata pemerintahan, sehingga menimbulkan konflik antar

hukum adat dan hukum positif negara.

Perladangan berpindah merupakan upaya pertanian tradisional dikawasan hutan

dimana pembukaan lahannya selalu dilakukan dengan cara pembakaran karena cepat,

murah dan praktis. Namun pembukaan lahan untuk perladangan tersebut umumnya

sangat terbatas dan terkendali karena telah mengikuti aturan turun temurun (Dove,

1988). Kebakaran liar mungkin terjadi karena kegiatan perladangan hanya sebagai

Page 9: Makalah Pengantar Ilmu Lingkungan

kamuflasa dari penebang liar yang memanfaatkan jalan HPH dan berada di kawasan

HPH.

Pembukaan hutan oleh pemegang HPH dan perusahaan perkebunan untuk

pengembangan tanaman industri dan perkebunan umumnya mencakup areal yang

cukup luas. Metoda pembukaan lahan dengan cara tebang habis dan pembakaran

merupakan alternatif pembukaan lahan yang paling murah,mudah dan cepat. Namun

metoda ini sering berakibat kebakaran tidak hanya terbatas pada areal yang disiapkan

untuk pengembangan tanaman industri atau perkebunan, tetapi meluas ke hutan

lindung, hutan produksi dan lahan lainnya.

Sedangkan penyebab struktural, umumnya berawal dari suatu konflik antara

para pemilik modal industri perkayuan maupun pertambangan, dengan penduduk asli

yang merasa kepemilikan tradisional (adat) mereka atas lahan, hutan dan tanah

dikuasai oleh para investor yang diberi pengesahan melalui hukum positif negara.

Akibatnya kekesalan masyarakat dilampiaskan dengan melakukan

pembakaran demi mempertahankan lahan yang telah mereka miliki secara turun

temurun. Disini kemiskinan dan ketidak adilan menjadi pemicu kebakaran hutan dan

masyarakat tidak akan mau berpartisipasi untuk memadamkannya.

5. Mentalitas Manusia

Manusia sering memposisikan dirinya sebagai pihak yang memiliki otonomi

untuk menyusun blue print dalam perencanaan dan pengelolaan hutan, baik untuk

kepentingan generasi sekarang maupun untuk anak cucunya. Hal ini kemungkinan

disebabkan karena manusia sering menganggap dirinya sebagai ciptaan yang lebih

sempurna dari yang lainnya.Pemikiran antrhroposentris seperti ini menjadikan

manusia sebagai pusat. Bahkan posisi seperti ini sering ditafsirkan memberi lisensi

kepada manusia untuk “menguasai” hutan. Karena manusia memposisikan dirinya

sebagai pihak yang dominan, maka keputusan dan tindakan yang dilaksanakanpun

sering lebih banyak di dominasi untuk kepentingan manusia dan sering hanya

memikirkan kepentingan sekarang daripada masa yang akan datang. Akhirnya

hutanpun dianggap hanya sebagai sumber penghasilan yang dapat dimanfaatkan

dengan sesuka hati. Masyarakat biasa melakukan pembukaan hutan dengan

Page 10: Makalah Pengantar Ilmu Lingkungan

berpindah-pindah dengan alasan akan dijadikan sebagai lahan pertanian. Kalangan

pengusaha menjadikan hutan sebagai lahan perkebunan atau penambangan dengan

alasan untuk pembangunan serta menampung tenaga kerja yang akan mengurangi

jumlah  pengangguran. Tetapi semua itu dilaksanakan dengan cara pengelolaan yang

exploitatif yang akhirnya menimbulkan kerusakan hutan. Dalam struktur birokrasi

pemerintahan mentalitas demikian juga seakan-akan telah membuat aparat tidak

serius untuk menegakkan hukum dalam mengatasi kerusakan hutan bahkan terlibat di

dalamnya.

b) Segi manajemen

1. Kebijakan pemerintah yang tidak memihak kepada lingkungan misalnya, dalam

penyusunan tata ruang, yang seharusnya suatu lahan itu adalah kawasan hutan,

menjadi kawasan pertanian, pemukimam dan lain-lain.

2. Perencanaan pembangunan yang kurang memperhatikan kelestarian hutan seperti

pembangunan rumah dari batu merah, dimana pabrik batu merah berdiri di sekitar

kawasan hutan, dimana pabrik itu menggunakan bahan bakar kayu yang diambil dari

hutan sehingga masyarakat beramai-ramai menggunduli hutan untuk memenuhi

kebutuhan pasokan kayu bakar dari pabrik batu merah.

3. Persepsi dan pemahaman masyarakat yang tidak tepat terhadap sumber daya hutan,

dimana masyarakat lebih dominan menanam tanaman pertanian dari pada tanaman

kehutanan karena waktu yang dibutuh kan oleh tanaman pertanian lebih cepat

menghasilkan daripada tanaman kehutanan.

4. Penegakan Hukum yang Lemah, lemahnya penegakan hukum di Indonesia telah

turut memperparah kerusakan hutan Indonesia. Penegakan hukum barulah

menjangkau para pelaku di lapangan saja. Biasanya merekahanya orang-orang

upahan yang bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka sehari-harinya.

Mereka hanyalah suruhan dan bukan orang yang paling bertanggungjawab. Orang

yang menyuruh mereka dan paling bertanggungjawab sering belum disentuh hukum.

Page 11: Makalah Pengantar Ilmu Lingkungan

Mereka biasanya mempunyai modal yang besar dan memiliki jaringan kepada

penguasa. Kejahatan seperti ini sering juga melibatkan aparat pemerintahan yang

berwenang dan seharusnya menjadi benteng pertahanan untuk menjaga kelestarian

hutan seperti polisi kehutanan dan dinas kehutanan. Keadaan ini sering menimbulkan

tidak adanya koordinasi yang maksimal baik diantara kepolisian, kejaksaan dan

pengadilan sehingga banyak kasus yang tidak dapat diungkap dan penegakan hukum

menjadi sangat lemah.

B. FUNGSI HUTAN

Hutan memiliki fungsi yang penting bagi kehidupan manusia diantaranya sebagai

berikut :

1. Pelestarian Plasma Nutfah

Plasma nutfah merupakan bahan baku yang penting untuk pembangunan di

masadepan, terutama di bidang pangan, sandang, papan, obat-obatan dan

industri.Penguasaannya merupakan keuntungan komparatif yang besar bagi Indonesia

dimasa depan. Oleh karena itu, plasma nutfah perlu terus dilestarikan

dandikembangkan bersama untuk mempertahankan keanekaragaman hayati.

2. Penahan dan Penyaring Partikel Padat dari Udara

Udara alami yang bersih sering dikotori oleh debu, baik yang dihasilkan

olehkegiatan alami maupun kegiatan manusia. Dengan adanya hutan, partikel

padatyang tersuspensi pada lapisan biosfer bumi akan dapat dibersihkan oleh tajuk

pohonmelalui proses jerapan dan serapan. Partikel yang melayang-layang di

permukaanbumi sebagian akan terjerap pada permukaan daun, khususnya daun yang

berbulu dan yang mempunyai permukaan yang kasar dan sebagian lagi terserap

masuk kedalam ruang stomata daun. Ada juga partikel yang menempel pada kulit

pohon,cabang dan ranting. Dengan demikian hutan menyaring udara menjadi lebih

bersihdan sehat.

Page 12: Makalah Pengantar Ilmu Lingkungan

3. Penyerap Partikel Timbal dan Debu Semen

Kendaraan bermotor merupakan sumber utama timbal yang mencemari udara

didaerah perkotaan. Diperkirakan sekitar 60-70 % dari partikel timbal di

udaraperkotaan berasal dari kendaraan bermotor. Hutan dengan

kanekaragamantumbuhan yang terkandung di dalamnya mempunyai kemampuan

menurunkankandungan timbal dari udara.Debu semen merupakan debu yang sangat

berbahaya bagi kesehatan, karenadapat mengakibatkan penyakit sementosis. Oleh

karena itu debu semen yangterdapat di udara bebas harus diturunkan kadarnya.

4. Peredam Kebisingan

Pohon dapat meredam suara dan menyerap kebisingan sampai 95% dengan

caramengabsorpsi gelombang suara oleh daun, cabang dan ranting. Jenis

tumbuhanyang paling efektif untuk meredam suara ialah yang mempunyai tajuk yang

tebaldengan daun yang rindang. Berbagai jenis tanaman dengan berbagai strata

yangcukup rapat dan tinggi akan dapat mengurangi kebisingan, khususnya

darikebisingan yang sumbernya berasal dari bawah.

5. Mengurangi Bahaya Hujan Asam

Pohon dapat membantu dalam mengatasi dampak negatif hujan asam

melaluiproses fisiologis tanaman yang disebut proses gutasi. Proses gutasi

akanmemberikan beberapa unsur diantaranya ialah : Ca, Na, Mg, K dan bahan

organikseperti glumatin dan gula. Bahan an-organik yang diturunkan ke lantai hutan

daritajuk melalui proses through fall dengan urutan K>Ca> Mg>Na baik untuk tajuk

daritegakan daun lebar maupun dari daun jarum.

Hujan yang mengandung H2SO4 atau HNO3 apabila tiba di permukaan daun

akanmengalami reaksi. Pada saat permukaan daun mulai dibasahi, maka asam

sepertiH2SO4 akan bereaksi dengan Ca yang terdapat pada daun membentuk

garamCaSO4 yang bersifat netral. Dengan demikian adanya proses intersepsi dan

gutasioleh permukaan daun akan sangat membantu dalam menaikkan pH, sehingga

Page 13: Makalah Pengantar Ilmu Lingkungan

airhujan menjadi tidak begitu berbahaya lagi bagi lingkungan. pH air hujan yang

telahmelewati tajuk pohon lebih tinggi, jika dibandingkan dengan pH air hujan yang

tidakmelewati tajuk pohon.

6. Penyerap Karbon-monoksida

Mikro organisme serta tanah pada lantai hutan mempunyai peranan yang baik

dalammenyerap gas. Tanah dengan mikroorganismenya dapat menyerap gas ini

dariudara yang semula konsentrasinya sebesar 120 ppm (13,8 x 104 ug/m3)

menjadihampir mendekati nol hanya dalam waktu 3 jam saja.

7. Penyerap Karbon-dioksida dan Penghasil Oksigen

Hutan merupakan penyerap gas CO2 yang cukup penting, selain dari fitoplankton,

ganggang dan rumput laut di samudera. Cahaya matahari akan dimanfaatkan oleh

semua tumbuhan baik di hutan kota, hutan alami, tanaman pertanian dan lainnya

dalam proses fotosintesis yang berfungsi untuk mengubah gas CO2 dan air menjadi

karbohidrat dan oksigen. Dengan demikian proses ini sangat bermanfaat bagi

manusia, karena dapat menyerap gas yang bila konsentrasinya meningkat akan

beracun bagi manusia dan hewan serta akan mengakibatkan efek rumah kaca. Dilain

pihak proses ini menghasilkan gas oksigen yang sangat diperlukan oleh manusia dan

hewan.

Page 14: Makalah Pengantar Ilmu Lingkungan

8. Penahan Angin

Angin kencang dapat dikurangi 75-80% oleh suatu penahan angin yang berupahutan

kota.

9. Penyerap dan penapis bau

Daerah yang merupakan tempat penimbunan sampah sementara atau permanen

mempunyai bau yang tidak sedap. Tanaman dapat menyerap bau secara langsung,

atau tanaman akan menahan gerakan angin yang bergerak dari sumber bau.

10. Mengatasi Penggenangan

Daerah bawah yang sering digenangi air perlu ditanami dengan jenis tanaman

yang mempunyai kemampuan evapotranspirasi yang tinggi. Jenis tanaman yang

memenuhi kriteria ini adalah tanaman yang mempunyai jumlah daun yang

banyak,sehingga mempunyai stomata yang banyak pula.

11. Mengatasi Intrusi Air Laut dan Abrasi

Kota-kota yang terletak di tepi pantai seperti DKI Jakarta pada beberapa tahun

terakhir ini dihantui oleh intrusi air laut. Pemilihan jenis tanaman dalam

pembangunan hutan kota pada kota yang mempunyai masalah intrusi air laut harus

betul-betul diperhatikan. Upaya untuk mengatasi masalah ini yakni membangun

hutan lindung kota pada daerah resapan air dengan tanaman yang mempunyai daya

evapotranspirasi yang rendah. Hutan berupa formasi hutan mangrove dapat bekerja

meredam gempuran ombakdan dapat membantu proses pengendapan lumpur di

pantai. Dengan demikian hutan selain dapat mengurangi bahaya abrasi pantai, juga

dapat berperan dalam proses pembentukan daratan.

12. Produksi Terbatas

Hutan memiliki fungsi in-tangible juga tangible. Sebagai contoh, pohon

mahoni dihutan kota Sukabumi sebanyak 490 pohon telah dilelang dengan harga Rp.

74 juta. Penanaman dengan tanaman yang menghasilkan biji atau buah yang dapat

Page 15: Makalah Pengantar Ilmu Lingkungan

dipergunakan untuk berbagai macam keperluan warga masyarakat dapat

meningkatkan taraf gizi dan penghasilan masyarakat.

13. Ameliorasi Iklim

Salah satu masalah penting yang cukup merisaukan penduduk perkotaan

adalah berkurangnya rasa kenyamanan sebagai akibat meningkatnya suhu udara

diperkotaan. Hutan kota dapat dibangun untuk mengelola lingkungan perkotaan agar

pada saat siang hari tidak terlalu panas, sebagai akibat banyaknya jalan aspal, gedung

bertingkat, jembatan layang, papan reklame, menara, antene pemancar radio, televisi

dan lain-lain. sebaliknya pada malam hari dapat lebih hangat karena tajuk pepohonan

dapat menahan radiasi balik (reradiasi) dari bumi.

14. Pelestarian Air Tanah

Sistem perakaran tanaman dan serasah yang berubah menjadi humus akan

memperbesar jumlah pori tanah. Karena humus bersifat lebih higroskopis dengan

kemampuan menyerap air yang besar maka kadar air tanah hutan akan

meningkat.Jika hujan lebat terjadi, maka air hujan akan turun masuk meresap ke

lapisan tanah yang lebih dalam menjadi air infiltrasi dan air tanah dan hanya sedikit

yang menjadi air limpasan. Dengan demikian pelestarian hutan pada daerah resapan

air dari kota yang bersangkutan akan dapat membantu mengatasi masalah air dengan

kualitas yang baik.

15. Penapis Cahaya Silau

Manusia sering dikelilingi oleh benda-benda yang dapat memantulkan cahaya

seperti kaca, aluminium, baja, beton dan air. Apabila permukaan yang halus dari

benda-benda tersebut memantulkan cahaya akan terasa sangat menyilaukan dari arah

depan, akan mengurangi daya pandang pengendara. Keefektifan pohon dalam

meredam dan melunakkan cahaya tersebut bergantung pada ukuran dan kerapatannya.

16. Mengurangi Stress, Meningkatkan Pariwisata dan Pencinta Alam

Page 16: Makalah Pengantar Ilmu Lingkungan

Kehidupan masyarakat di lingkungan hidup kota mempunyai kemungkinan

yang sangat tinggi untuk tercemar, baik oleh kendaraan bermotor maupun industri.

Petugas lalu lintas sering bertindak galak serta pengemudi dan pemakai jalan lainnya

sering mempunyai temperamen yang tinggi diakibatkan oleh cemaran timbal dan

karbon-monoksida. Oleh sebab itu gejala stress (tekanan psikologis) dan tindakan

ugal-ugalan sangat mudah ditemukan pada anggota masyarakat yang tinggal dan

berusaha di kota atau mereka yang hanya bekerja untuk memenuhi keperluannya saja

di kota. Hutan kota juga dapat mengurangi kekakuan dan monotonitas.

C. PENANGGULANGAN KERUSAKAN HUTAN

Pemerintah :

1. Memberikan penyuluhan kepada petani ladang, ladang berpindah untuk

mengubah sistem pertaniannya dari ladang berpindah menjadi ladang

menetap.

2. Melarang menebang hutan liar, tanpa izin dari pemerintah .

3. Memberikan sanksi tegas kepada pembalak, sehingga menjadi efek jera

4. Memberikan pengarahan tentang penebangan hutan secara selektif.

5. Menghentikan pengambilan hutan dengan sistem tebang habis.

6. Melakukan penghijauan

Masyarakat :

1. Masyarakat harus sadar akan dampak yang ditimbulkan akibat kerusakan

hutan

2. Masyarakat harus melakukan kegiatan reboisasi yaitu penanaman kembali

pada hutan yang gundul untuk mengembalikan fungsi hutan yang sebenarnya

sebagai habitat dari makhluk hidup

3. Masyarakat harus menghindari ancaman kebakaran hutan seperti melakukan

pembakaran di sekitar hutan pada musim kemarau

4. Menjaga kelestarian hutan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab

Page 17: Makalah Pengantar Ilmu Lingkungan

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Hutan lindung sebagai salah satu sumber daya alam yang berperan menjaga,

mempertahankan dan meningkatkan kesediaan air dan kesuburan tanah merupakan

urat nadi kehidupan manusia yang saat ini cenderung menurun keberadaannya.

Perambahan dan pembalakan liar (illegal logging) terjadi dimana-mana dan

menyebabkan kerusakan hutan yang tidak terkendali. Akibatnya bencana alam seperti

banjir, tanah longsor itu sudah biasa pada musim hujan tiba, yang tidak jarang

menelan korban ratusan jiwa yang tidak berdosa. Ironisnya, banyak pihak termasuk

pemerintah selalu menyalahkan dan bahkan menuduh masyarakat sekitar masyarakat

hutan, sebagai penyebab utama kerusakan hutan. Oleh karena itu perlu perbaikan

secara menyeluruh, terutama yang terkait dengan kesejahteraan masyarakat pinggiran

atau dalam kawasan hutan.

Saran

Bagi pembaca makalah ini dan juga seluruh masyarakat bahwa hutan

merupakan sumber kehidupan bagi manusia, apabila hutan sudah tidak ada lagi. Maka

kehidupan manusia akan berubah dan kemiskinan akan terjadi maka dari itu menjaga

kelestarian hutan janganlah dianggap mudah.

Dan bagi pencinta alam, teruskanlah usaha penjagaan itu dengan sebaik-

baiknya dan juga tingkatkan kewaspadaan terhadap orang-orang yang mau merusak,

cegah agar tidak terjadi kerusakan di hutan ini.

DAFTAR PUSTAKA

http://komunitasarekips.blogspot.com/2011/11/makalah-kerusakan-hutan-mempengaruhi.html http://sangsurya-wahana.blogspot.com/2011/07/penyebab-akibat-dan-cara-penangulangan.html http://michaelnorman.blogspot.com/2012/04/penanggulangan-masalah-kerusakan-hutan.html http://sadar-hutanku.blogspot.co.id/p/blog-page_5744.html

Page 18: Makalah Pengantar Ilmu Lingkungan

http://jokowarino.id/penyebab-dan-dampak-akibat-kebakaran-hutan/