Download - Makalah Pengantar Ilmu Lingkungan
MAKALAH PENGANTAR ILMU
LINGKUNGAN
KERUSAKAN HUTANDiajukan untuk memenuhi salah satu tugas Pengantar Ilmu Lingkungan
Dosen Pembimbing : Dianty Rosirda Dewi Kurnia, ST.,MT
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2015/2016
OLEH :FAJAR NUGRAHA (151411040)
HILDA DELILAH (151411044)
LATIFA DAWA PADMADINATA (151411046)
LORA TRISMIGO PANGESTI (151411047)
IB/D3 – TEKNIK KIMIA
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIAJURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG2015/2016
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Hutan merupakan sumber daya alam yang tidak ternilai karena didalamnya
terkandung keanekaragaman hayati sebagai sumber plasmanutfah, sumber hasil hutan
kayu dan non-kayu, pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi serta kesuburan
tanah, perlindungan alam hayati untuk kepentingan ilmu pengetahuan, kebudayaan,
rekreasi, pariwisata dan sebagainya. Karena itu pemanfaatan hutan dan
perlindungannya telah diaturdalam UUD 45, UU No. 5 tahun 1990, UU No 23 tahun
1997, UU No. 41tahun 1999, PP No 28 tahun 1985 dan beberapa keputusan Menteri
Kehutanan serta beberapa keputusan Dirjen PHPA dan Dirjen Pengusahaan Hutan.
Namun gangguan terhadap sumber daya hutan terus berlangsung bahkan
intensitasnya makin meningkat.
Pembangunan kehutanan mencakup semua upaya untuk memanfaatkan dan
memantapkan fungsi sumber daya alam hutan dan sumber daya alam hayati lain serta
ekosistemnya, baik sebagai pelindung sistem penyangga kehidupan dan pelestari
keanekaragaman hayati maupun sebagai sumber daya pembangunan. Dengan
demikian, pembangunan kehutanan mencakup aspek pelestarian fungsi lingkungan
hidup, pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial, baik di dalam maupun di luar
hutan negara. Menurut fungsinya, hutan terbagi ke dalam hutan produksi, hutan
produksi yang dapat dikonversi (hutan konversi), hutan lindung, hutan suaka alam
dan hutan wisata.
Hutan negara adalah hutan milik negara yang diperuntukkan bagi hutan dan
kegiatan kehutanan dan dapat dikelola baik oleh dunia usaha, masyarakat maupun
oleh pemerintah sesuai dengan tujuan dan fungsi hutan yang telah ditetapkan. Selain
hutan negara terdapat pula hutan atau kebun kayu yang dibangun oleh rakyat atau
masyarakat di atas tanah miliknya, yang disebut hutan milik atau hutan rakyat.
Pemerintah memberikan pula bimbingan teknik dan menciptakan iklim yang sehat
dalam pengelolaan hutan yang dilakukan oleh masyarakat sehingga kemandirian dan
pengembangan usaha rakyat dalam kehutanan tumbuh dengan baik, dan sumber daya
alam hayati lain serta ekosistemnya, baik sebagai pelindung sistem penyangga
kehidupan dan pelestari keanekaragaman hayati maupun sebagai sumber daya
pembangunan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Definisi hutan
2. Jenis jenis hutan
3. Manfaat Hutan
4. Kerusakan Hutan
5. Penanggulan Kerusakan Hutan
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengaruh kerusakan hutan terhadap lingkungan.
2. Untuk mengajak masyarakat khususnya mahasiswa dalam usaha
pemberdayaan kawasan sekitar hutan.
3. Untuk menyadarkan masyarakat terutama penulis mengenai arti penting dari
eksistensi hutan di Indonesia umumnya di dunia.
4. Untuk mengetahui cara penanggulangan kerusakan hutan.
5. Untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar ilmu lingkungan.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN HUTAN
Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber
daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam
lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan. Kawasan hutan
adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk
dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.
Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai
perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir,
mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.
Kawasan hutan lindung adalah kawasan hutan yang telah ditentukan oleh
pemerintah untuk dilindungi dari segala macam aktivitas manusia yang
mengakibatkan kerusakan hutan atau kehilangan fungsi hutan, seperti mengatur tata
air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara
kesuburan tanah.
JENIS-JENIS HUTAN
Jenis-jenis hutan dapat dibedakan berdasarkan hal-hal berikut
BERDASARKAN FUNGSINYA
1. Hutan LindungHutan Lindung adala hutan yang berfungsi menjaga kelestarian tanah dan tata air wilayah.
2. Hutan Suaka AlamHutan Suaka alam adalah kawasan hutan yang karena sifat-sifatnya yang khas diperuntukan secara khusus untuk perlindungan alam hayati atau manfaat-manfaat yang lainnya.Hutan suaka alam terdiri dari Cagar alamdan Suaka margasatwa.
3. Hutan Wisata
Hutan Wisata adalah hutan yang diperuntukan untuk dibina dan dipelihara guna kepentingan pariwisata atau wisata baru. Hutan wisata terdiri dari Taman Wisata, Taman Barudan Taman Laut.
Taman Wisata adalah hutan wisata yang memiliki keindahan alam baik keindahan nabati, keindahan hewani, maupun keindahan alamnya sendiri yang mempunyai corak khas yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan rekreasi dan kebudayaan
Hutan ProduksiHutan Produksi berfungsi sebagai penghasil kayu atau non kayu, seperti hasil industri kayu dan obat-obatan
2. Berdasarkan Jenis PohonnyaMenurut jenis pohonnya, hutan dapat dibedakan menjadi:
Hutan HeterogenHutan Heterogen adalah hutan yang ditumbuhi oleh berbagai macam pohon, misalnya hutan rimba.Biasanya di daerah tropic yang banyak hujannya seperti di Amerika Tengah dan Selatan, Afrika, Asia Tenggara dan Australia Timur Laut pohon-pohonnya tinggi dan berdaun lebar. Di Indonesia hutan Heterogen antara lain terdapat di pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Irian Jaya.
b. Hutan HomogenHutan Homogen adalah hutan yang ditumbuhi oleh satu macam tumbuhan. Pada umumnya hutan homogen dibuat dengan tujuan tertentu, misalnya untuk reboisasi, penghijauan, atau keperluan perluasan industri.Contoh hutan homogen antara lain hutan jati dan hutan pinus
3) Berdasarkan Proses TerjadinyaMenurut terjadinya atau terbentuknya hutan dibedakan menjadi dua, yaitu hutan asli atau hutan alam dan hutan buatan.
HutanAsli adalah hutan yang terjadi secara alami, misalnya hutan rimba.
Hutan Buatan adalah hutan yang terjadi Karena dibuat oleh manusia. Biasanya hutan ini terdiri dari pohon-pohon yang sejenis dan dibuat untuk tujuan tertentu.Khusus untuk hutan mangrove (hutan bakau) kebanyakan merupakan hutan alami, namun ada juga hutan mangrove yang sengaja dibuat oleh manusia untuk menanggulangi pantai dari bahaya yang ditimbulkan oleh gelombang atau arus laut.
4) Berdasarkan Tempatnya
Untuk daerah tropik yang memiliki curah hujan tinggi, hutan dapat tumbuh di berbagai tempat, sehingga hujan tersebut dinamai berdasarkan tempat tumbuhnya. Contoh hutan menurut tempatnya adalah hutan rawa, hutan pantai dan hutan pegunungan.
5) Berdasarkan IklimnyaBerdasarkan iklimnya, hutan dibedakan menjadi:
Hutan Hujan TropisHutan hujan tropis terdapat di daerah tropic basah dengan curah hujan tinggi dan terbesar sepanjang tahun.Hutan hujan tropis antara lain terdapat di Amerika Tengah dan Selatan, Australia timur Laut, Afrika dan Asia Tenggara. Ciri khas dari tumbuhan-tumbuhan yang terdapat di hutan hujan tropis adalah ukuran pohon yang tinggi, berdaun lebar, selalu hijau dan jumlah jenis besar. Hutan ini kaya akan hewan Vertebrata dan Invertebrata.
Hutan Musim TropikHutan ini terdapat di daerah tropic beriklim basah, tetapi mempunyai musim kemarau yang panjang. Biasanya pohon-pohon di hutan musim tropic menggugurkan daunnya pada musim kemarau. Hutan musim tropic banyak terdapat di kawasan India dan Asia Tenggara, termasuk juga Indonesia.
Hutan Hujan Iklim SedangHutan hujan iklim sedang adalah hutan raksasa yang terdapat di Australia dan sepanjang pantai Pasific di Amerika Utara dan California sampai Negara bagian Washington. Hutan hujan iklim sedang di Australia merupakan hutan dengan pohon-pohon tertinggi di dunia.
Hutan Pegunungan TropikHutan jenis ini mirip dengan hutan hujan iklim sedang, namun struktur dan karakteristik lainnya sangat berbeda.
Hutan Hujan Iklim Sedang yang selalu hijauTerdapat di daerah beriklim sedang. Hutan jenis ini tersebar di Amerika Serikat dan Eropa yang beriklim kontinen.
Hutan Gugur Iklim SedangHutan ini terdapat didaerah dengan iklim kontinen sedang namun agak basah dengan musim hujan di musim panas dan dengan musim dingin yang keras. Pohon-pohon
yang dominant adalah pohon-pohon yang berdaun lebar yang menggugurkan daunnya dimusim dingin. Hutan ini banyak tersebar di kawasan Amerika Serikat, Eropa, Asia Timur, Chile dan Amerika Tengah.
TaigaTaiga terdiri dari jenis-jenis conifer yang tumbuh di tempat terdingin dari daerah iklim hutan. Taiga terbesar terdapat di Amerika Utara, Eropa dan Asia.
Hutan LumutHutan lumut adalah komunitas pegunungan tropik yang memilki struktur yang berbeda dengan taiga. Hutan lumut terdapat di daerah yang memilki ketinggian 2500 m. pohon-pohonnya kerdil dan juga ditumbuhi lumut dan lumut kerak.
SabanaSabana adalah padang rumput tropis yang diselingi pohon-pohon besar. Umumnya sabana merupakan daerah peralihan antara hutan dan padang rumput. Sabana antara lain terdapat di Australia dan Brasilia.
GurunGurun adalah wilayah daratan yang tidak ada tumbuhan kecuali beberapa jenis kaktus.
6) BerdasarkanTujuannya
Menurut jenisnya hutan digolongkan menjadi:
1. HutanKonservasidan Taman Nasional2. HutanProduksiTerbatasdanHutanProduksiTetap3. HutanLindung4. HutanKonversi
A. PENYEBAB KERUSAKAN HUTAN
a) Segi biofisik
1. Illegal logging (Penebangan liar)
Terjadinya penebangan liar dalam suatu kawasan hutan semakin memicu terjadinya
kereusakan hutan dan menurunnya/berubah fungsi hutan, walaupun penebangan liar
telah dilarang selama bertahun-tahun oleh pemerintah setempat dan pihak militer,
namun sekarang ini terdapat bahaya besar yang mengancam dengan merajalelanya
pandangan “bebas bagi siapa saja” termasuk penduduk untuk menebang kayu
sebanyak-banyaknya.
2. Program pembangunan
Program pembangunan yang mendayagunakan lahan hutan seperti sawah,
transmigrasi (pemukiman), perkebunan, dan lain-lain sehingga hutan menjadi
berubah fungsi dan akan berakibat buruk bagi lingkungan.
3. Serangan hama dan penyakit
Timbulnya ledakan hama secara besar-besaran akibat dari penggunaan pestisida yang
berlebihan sehingga membuat hama dan penyakit ada yang menjadi kebal terhadap
pestisida dan menyerang semua tumbuhan atau pepohonan yang ada dalam suatu
kawasan hutan.
4. Kebakaran Hutan
Penyebab kebakaran hutan sampai saat ini masih menjadi topic perdebatan, apakah
karena alami atau karena kegiatan manusia. Namun berdasarkan beberapa hasil
penelitian menunjukkan bahwa penyebab utama kebakaran hutan adalah faktor
manusia yang berawal dari kegiatan atau permasalahan sebagai berikut:
Sistem perladangan tradisional dari penduduk setempat yang berpindah-
pindah.
Pembukaan hutan oleh para pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) untuk
insdustri kayu maupun perkebunan kelapa sawit.
Penyebab struktural, yaitu kombinasi antara kemiskinan, kebijakan
pembangunan dan tata pemerintahan, sehingga menimbulkan konflik antar
hukum adat dan hukum positif negara.
Perladangan berpindah merupakan upaya pertanian tradisional dikawasan hutan
dimana pembukaan lahannya selalu dilakukan dengan cara pembakaran karena cepat,
murah dan praktis. Namun pembukaan lahan untuk perladangan tersebut umumnya
sangat terbatas dan terkendali karena telah mengikuti aturan turun temurun (Dove,
1988). Kebakaran liar mungkin terjadi karena kegiatan perladangan hanya sebagai
kamuflasa dari penebang liar yang memanfaatkan jalan HPH dan berada di kawasan
HPH.
Pembukaan hutan oleh pemegang HPH dan perusahaan perkebunan untuk
pengembangan tanaman industri dan perkebunan umumnya mencakup areal yang
cukup luas. Metoda pembukaan lahan dengan cara tebang habis dan pembakaran
merupakan alternatif pembukaan lahan yang paling murah,mudah dan cepat. Namun
metoda ini sering berakibat kebakaran tidak hanya terbatas pada areal yang disiapkan
untuk pengembangan tanaman industri atau perkebunan, tetapi meluas ke hutan
lindung, hutan produksi dan lahan lainnya.
Sedangkan penyebab struktural, umumnya berawal dari suatu konflik antara
para pemilik modal industri perkayuan maupun pertambangan, dengan penduduk asli
yang merasa kepemilikan tradisional (adat) mereka atas lahan, hutan dan tanah
dikuasai oleh para investor yang diberi pengesahan melalui hukum positif negara.
Akibatnya kekesalan masyarakat dilampiaskan dengan melakukan
pembakaran demi mempertahankan lahan yang telah mereka miliki secara turun
temurun. Disini kemiskinan dan ketidak adilan menjadi pemicu kebakaran hutan dan
masyarakat tidak akan mau berpartisipasi untuk memadamkannya.
5. Mentalitas Manusia
Manusia sering memposisikan dirinya sebagai pihak yang memiliki otonomi
untuk menyusun blue print dalam perencanaan dan pengelolaan hutan, baik untuk
kepentingan generasi sekarang maupun untuk anak cucunya. Hal ini kemungkinan
disebabkan karena manusia sering menganggap dirinya sebagai ciptaan yang lebih
sempurna dari yang lainnya.Pemikiran antrhroposentris seperti ini menjadikan
manusia sebagai pusat. Bahkan posisi seperti ini sering ditafsirkan memberi lisensi
kepada manusia untuk “menguasai” hutan. Karena manusia memposisikan dirinya
sebagai pihak yang dominan, maka keputusan dan tindakan yang dilaksanakanpun
sering lebih banyak di dominasi untuk kepentingan manusia dan sering hanya
memikirkan kepentingan sekarang daripada masa yang akan datang. Akhirnya
hutanpun dianggap hanya sebagai sumber penghasilan yang dapat dimanfaatkan
dengan sesuka hati. Masyarakat biasa melakukan pembukaan hutan dengan
berpindah-pindah dengan alasan akan dijadikan sebagai lahan pertanian. Kalangan
pengusaha menjadikan hutan sebagai lahan perkebunan atau penambangan dengan
alasan untuk pembangunan serta menampung tenaga kerja yang akan mengurangi
jumlah pengangguran. Tetapi semua itu dilaksanakan dengan cara pengelolaan yang
exploitatif yang akhirnya menimbulkan kerusakan hutan. Dalam struktur birokrasi
pemerintahan mentalitas demikian juga seakan-akan telah membuat aparat tidak
serius untuk menegakkan hukum dalam mengatasi kerusakan hutan bahkan terlibat di
dalamnya.
b) Segi manajemen
1. Kebijakan pemerintah yang tidak memihak kepada lingkungan misalnya, dalam
penyusunan tata ruang, yang seharusnya suatu lahan itu adalah kawasan hutan,
menjadi kawasan pertanian, pemukimam dan lain-lain.
2. Perencanaan pembangunan yang kurang memperhatikan kelestarian hutan seperti
pembangunan rumah dari batu merah, dimana pabrik batu merah berdiri di sekitar
kawasan hutan, dimana pabrik itu menggunakan bahan bakar kayu yang diambil dari
hutan sehingga masyarakat beramai-ramai menggunduli hutan untuk memenuhi
kebutuhan pasokan kayu bakar dari pabrik batu merah.
3. Persepsi dan pemahaman masyarakat yang tidak tepat terhadap sumber daya hutan,
dimana masyarakat lebih dominan menanam tanaman pertanian dari pada tanaman
kehutanan karena waktu yang dibutuh kan oleh tanaman pertanian lebih cepat
menghasilkan daripada tanaman kehutanan.
4. Penegakan Hukum yang Lemah, lemahnya penegakan hukum di Indonesia telah
turut memperparah kerusakan hutan Indonesia. Penegakan hukum barulah
menjangkau para pelaku di lapangan saja. Biasanya merekahanya orang-orang
upahan yang bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka sehari-harinya.
Mereka hanyalah suruhan dan bukan orang yang paling bertanggungjawab. Orang
yang menyuruh mereka dan paling bertanggungjawab sering belum disentuh hukum.
Mereka biasanya mempunyai modal yang besar dan memiliki jaringan kepada
penguasa. Kejahatan seperti ini sering juga melibatkan aparat pemerintahan yang
berwenang dan seharusnya menjadi benteng pertahanan untuk menjaga kelestarian
hutan seperti polisi kehutanan dan dinas kehutanan. Keadaan ini sering menimbulkan
tidak adanya koordinasi yang maksimal baik diantara kepolisian, kejaksaan dan
pengadilan sehingga banyak kasus yang tidak dapat diungkap dan penegakan hukum
menjadi sangat lemah.
B. FUNGSI HUTAN
Hutan memiliki fungsi yang penting bagi kehidupan manusia diantaranya sebagai
berikut :
1. Pelestarian Plasma Nutfah
Plasma nutfah merupakan bahan baku yang penting untuk pembangunan di
masadepan, terutama di bidang pangan, sandang, papan, obat-obatan dan
industri.Penguasaannya merupakan keuntungan komparatif yang besar bagi Indonesia
dimasa depan. Oleh karena itu, plasma nutfah perlu terus dilestarikan
dandikembangkan bersama untuk mempertahankan keanekaragaman hayati.
2. Penahan dan Penyaring Partikel Padat dari Udara
Udara alami yang bersih sering dikotori oleh debu, baik yang dihasilkan
olehkegiatan alami maupun kegiatan manusia. Dengan adanya hutan, partikel
padatyang tersuspensi pada lapisan biosfer bumi akan dapat dibersihkan oleh tajuk
pohonmelalui proses jerapan dan serapan. Partikel yang melayang-layang di
permukaanbumi sebagian akan terjerap pada permukaan daun, khususnya daun yang
berbulu dan yang mempunyai permukaan yang kasar dan sebagian lagi terserap
masuk kedalam ruang stomata daun. Ada juga partikel yang menempel pada kulit
pohon,cabang dan ranting. Dengan demikian hutan menyaring udara menjadi lebih
bersihdan sehat.
3. Penyerap Partikel Timbal dan Debu Semen
Kendaraan bermotor merupakan sumber utama timbal yang mencemari udara
didaerah perkotaan. Diperkirakan sekitar 60-70 % dari partikel timbal di
udaraperkotaan berasal dari kendaraan bermotor. Hutan dengan
kanekaragamantumbuhan yang terkandung di dalamnya mempunyai kemampuan
menurunkankandungan timbal dari udara.Debu semen merupakan debu yang sangat
berbahaya bagi kesehatan, karenadapat mengakibatkan penyakit sementosis. Oleh
karena itu debu semen yangterdapat di udara bebas harus diturunkan kadarnya.
4. Peredam Kebisingan
Pohon dapat meredam suara dan menyerap kebisingan sampai 95% dengan
caramengabsorpsi gelombang suara oleh daun, cabang dan ranting. Jenis
tumbuhanyang paling efektif untuk meredam suara ialah yang mempunyai tajuk yang
tebaldengan daun yang rindang. Berbagai jenis tanaman dengan berbagai strata
yangcukup rapat dan tinggi akan dapat mengurangi kebisingan, khususnya
darikebisingan yang sumbernya berasal dari bawah.
5. Mengurangi Bahaya Hujan Asam
Pohon dapat membantu dalam mengatasi dampak negatif hujan asam
melaluiproses fisiologis tanaman yang disebut proses gutasi. Proses gutasi
akanmemberikan beberapa unsur diantaranya ialah : Ca, Na, Mg, K dan bahan
organikseperti glumatin dan gula. Bahan an-organik yang diturunkan ke lantai hutan
daritajuk melalui proses through fall dengan urutan K>Ca> Mg>Na baik untuk tajuk
daritegakan daun lebar maupun dari daun jarum.
Hujan yang mengandung H2SO4 atau HNO3 apabila tiba di permukaan daun
akanmengalami reaksi. Pada saat permukaan daun mulai dibasahi, maka asam
sepertiH2SO4 akan bereaksi dengan Ca yang terdapat pada daun membentuk
garamCaSO4 yang bersifat netral. Dengan demikian adanya proses intersepsi dan
gutasioleh permukaan daun akan sangat membantu dalam menaikkan pH, sehingga
airhujan menjadi tidak begitu berbahaya lagi bagi lingkungan. pH air hujan yang
telahmelewati tajuk pohon lebih tinggi, jika dibandingkan dengan pH air hujan yang
tidakmelewati tajuk pohon.
6. Penyerap Karbon-monoksida
Mikro organisme serta tanah pada lantai hutan mempunyai peranan yang baik
dalammenyerap gas. Tanah dengan mikroorganismenya dapat menyerap gas ini
dariudara yang semula konsentrasinya sebesar 120 ppm (13,8 x 104 ug/m3)
menjadihampir mendekati nol hanya dalam waktu 3 jam saja.
7. Penyerap Karbon-dioksida dan Penghasil Oksigen
Hutan merupakan penyerap gas CO2 yang cukup penting, selain dari fitoplankton,
ganggang dan rumput laut di samudera. Cahaya matahari akan dimanfaatkan oleh
semua tumbuhan baik di hutan kota, hutan alami, tanaman pertanian dan lainnya
dalam proses fotosintesis yang berfungsi untuk mengubah gas CO2 dan air menjadi
karbohidrat dan oksigen. Dengan demikian proses ini sangat bermanfaat bagi
manusia, karena dapat menyerap gas yang bila konsentrasinya meningkat akan
beracun bagi manusia dan hewan serta akan mengakibatkan efek rumah kaca. Dilain
pihak proses ini menghasilkan gas oksigen yang sangat diperlukan oleh manusia dan
hewan.
8. Penahan Angin
Angin kencang dapat dikurangi 75-80% oleh suatu penahan angin yang berupahutan
kota.
9. Penyerap dan penapis bau
Daerah yang merupakan tempat penimbunan sampah sementara atau permanen
mempunyai bau yang tidak sedap. Tanaman dapat menyerap bau secara langsung,
atau tanaman akan menahan gerakan angin yang bergerak dari sumber bau.
10. Mengatasi Penggenangan
Daerah bawah yang sering digenangi air perlu ditanami dengan jenis tanaman
yang mempunyai kemampuan evapotranspirasi yang tinggi. Jenis tanaman yang
memenuhi kriteria ini adalah tanaman yang mempunyai jumlah daun yang
banyak,sehingga mempunyai stomata yang banyak pula.
11. Mengatasi Intrusi Air Laut dan Abrasi
Kota-kota yang terletak di tepi pantai seperti DKI Jakarta pada beberapa tahun
terakhir ini dihantui oleh intrusi air laut. Pemilihan jenis tanaman dalam
pembangunan hutan kota pada kota yang mempunyai masalah intrusi air laut harus
betul-betul diperhatikan. Upaya untuk mengatasi masalah ini yakni membangun
hutan lindung kota pada daerah resapan air dengan tanaman yang mempunyai daya
evapotranspirasi yang rendah. Hutan berupa formasi hutan mangrove dapat bekerja
meredam gempuran ombakdan dapat membantu proses pengendapan lumpur di
pantai. Dengan demikian hutan selain dapat mengurangi bahaya abrasi pantai, juga
dapat berperan dalam proses pembentukan daratan.
12. Produksi Terbatas
Hutan memiliki fungsi in-tangible juga tangible. Sebagai contoh, pohon
mahoni dihutan kota Sukabumi sebanyak 490 pohon telah dilelang dengan harga Rp.
74 juta. Penanaman dengan tanaman yang menghasilkan biji atau buah yang dapat
dipergunakan untuk berbagai macam keperluan warga masyarakat dapat
meningkatkan taraf gizi dan penghasilan masyarakat.
13. Ameliorasi Iklim
Salah satu masalah penting yang cukup merisaukan penduduk perkotaan
adalah berkurangnya rasa kenyamanan sebagai akibat meningkatnya suhu udara
diperkotaan. Hutan kota dapat dibangun untuk mengelola lingkungan perkotaan agar
pada saat siang hari tidak terlalu panas, sebagai akibat banyaknya jalan aspal, gedung
bertingkat, jembatan layang, papan reklame, menara, antene pemancar radio, televisi
dan lain-lain. sebaliknya pada malam hari dapat lebih hangat karena tajuk pepohonan
dapat menahan radiasi balik (reradiasi) dari bumi.
14. Pelestarian Air Tanah
Sistem perakaran tanaman dan serasah yang berubah menjadi humus akan
memperbesar jumlah pori tanah. Karena humus bersifat lebih higroskopis dengan
kemampuan menyerap air yang besar maka kadar air tanah hutan akan
meningkat.Jika hujan lebat terjadi, maka air hujan akan turun masuk meresap ke
lapisan tanah yang lebih dalam menjadi air infiltrasi dan air tanah dan hanya sedikit
yang menjadi air limpasan. Dengan demikian pelestarian hutan pada daerah resapan
air dari kota yang bersangkutan akan dapat membantu mengatasi masalah air dengan
kualitas yang baik.
15. Penapis Cahaya Silau
Manusia sering dikelilingi oleh benda-benda yang dapat memantulkan cahaya
seperti kaca, aluminium, baja, beton dan air. Apabila permukaan yang halus dari
benda-benda tersebut memantulkan cahaya akan terasa sangat menyilaukan dari arah
depan, akan mengurangi daya pandang pengendara. Keefektifan pohon dalam
meredam dan melunakkan cahaya tersebut bergantung pada ukuran dan kerapatannya.
16. Mengurangi Stress, Meningkatkan Pariwisata dan Pencinta Alam
Kehidupan masyarakat di lingkungan hidup kota mempunyai kemungkinan
yang sangat tinggi untuk tercemar, baik oleh kendaraan bermotor maupun industri.
Petugas lalu lintas sering bertindak galak serta pengemudi dan pemakai jalan lainnya
sering mempunyai temperamen yang tinggi diakibatkan oleh cemaran timbal dan
karbon-monoksida. Oleh sebab itu gejala stress (tekanan psikologis) dan tindakan
ugal-ugalan sangat mudah ditemukan pada anggota masyarakat yang tinggal dan
berusaha di kota atau mereka yang hanya bekerja untuk memenuhi keperluannya saja
di kota. Hutan kota juga dapat mengurangi kekakuan dan monotonitas.
C. PENANGGULANGAN KERUSAKAN HUTAN
Pemerintah :
1. Memberikan penyuluhan kepada petani ladang, ladang berpindah untuk
mengubah sistem pertaniannya dari ladang berpindah menjadi ladang
menetap.
2. Melarang menebang hutan liar, tanpa izin dari pemerintah .
3. Memberikan sanksi tegas kepada pembalak, sehingga menjadi efek jera
4. Memberikan pengarahan tentang penebangan hutan secara selektif.
5. Menghentikan pengambilan hutan dengan sistem tebang habis.
6. Melakukan penghijauan
Masyarakat :
1. Masyarakat harus sadar akan dampak yang ditimbulkan akibat kerusakan
hutan
2. Masyarakat harus melakukan kegiatan reboisasi yaitu penanaman kembali
pada hutan yang gundul untuk mengembalikan fungsi hutan yang sebenarnya
sebagai habitat dari makhluk hidup
3. Masyarakat harus menghindari ancaman kebakaran hutan seperti melakukan
pembakaran di sekitar hutan pada musim kemarau
4. Menjaga kelestarian hutan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Hutan lindung sebagai salah satu sumber daya alam yang berperan menjaga,
mempertahankan dan meningkatkan kesediaan air dan kesuburan tanah merupakan
urat nadi kehidupan manusia yang saat ini cenderung menurun keberadaannya.
Perambahan dan pembalakan liar (illegal logging) terjadi dimana-mana dan
menyebabkan kerusakan hutan yang tidak terkendali. Akibatnya bencana alam seperti
banjir, tanah longsor itu sudah biasa pada musim hujan tiba, yang tidak jarang
menelan korban ratusan jiwa yang tidak berdosa. Ironisnya, banyak pihak termasuk
pemerintah selalu menyalahkan dan bahkan menuduh masyarakat sekitar masyarakat
hutan, sebagai penyebab utama kerusakan hutan. Oleh karena itu perlu perbaikan
secara menyeluruh, terutama yang terkait dengan kesejahteraan masyarakat pinggiran
atau dalam kawasan hutan.
Saran
Bagi pembaca makalah ini dan juga seluruh masyarakat bahwa hutan
merupakan sumber kehidupan bagi manusia, apabila hutan sudah tidak ada lagi. Maka
kehidupan manusia akan berubah dan kemiskinan akan terjadi maka dari itu menjaga
kelestarian hutan janganlah dianggap mudah.
Dan bagi pencinta alam, teruskanlah usaha penjagaan itu dengan sebaik-
baiknya dan juga tingkatkan kewaspadaan terhadap orang-orang yang mau merusak,
cegah agar tidak terjadi kerusakan di hutan ini.
DAFTAR PUSTAKA
http://komunitasarekips.blogspot.com/2011/11/makalah-kerusakan-hutan-mempengaruhi.html http://sangsurya-wahana.blogspot.com/2011/07/penyebab-akibat-dan-cara-penangulangan.html http://michaelnorman.blogspot.com/2012/04/penanggulangan-masalah-kerusakan-hutan.html http://sadar-hutanku.blogspot.co.id/p/blog-page_5744.html
http://jokowarino.id/penyebab-dan-dampak-akibat-kebakaran-hutan/