makalah kelompok 4 (quantum teaching)

Upload: nurul-emier-al-fatih

Post on 14-Oct-2015

82 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

E

TRANSCRIPT

  • 5/24/2018 Makalah Kelompok 4 (Quantum Teaching)

    1/21

    TEORI STRATEGI PEMBELAJARAN

    QUANTUM TEACHING

    MAKALAH

    Untuk memenuhi tugas matakuliah

    Pendekatan Pembelajaran Kimia

    yang dibina oleh Prof. Dra. Srini M. Iskandar, M.Sc, Ph.D

    oleh:

    Kelompok 4

    Dwi Asti Ardiani 130331811079

    Dhidi Erwanto 120

    Nurul Fathonah 130331811090

    UNIVERSITAS NEGERI MALANG

    PROGRAM PASCASARJANA

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

    Februari 2014

  • 5/24/2018 Makalah Kelompok 4 (Quantum Teaching)

    2/21

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    B. Rumusan Masalah

    C. Tujuan

  • 5/24/2018 Makalah Kelompok 4 (Quantum Teaching)

    3/21

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Sejarah munculnya model pembelajaran Quantum TeachingTokoh utama di balik pembelajaran ini adalah Bobbi DePorter, seorang

    ibu rumah tangga yang kemudian terjun di bidang bisnis properti dan keuangan,

    dan setelah semua bisnisnya bangkrut akhirnya menggeluti bidang

    pembelajaran.Dialah perintis, pencetus, dan pengembang utama

    pembelajaran.Semenjak tahun 1982 DePorter mematangkan dan

    mengembangkan gagasan pembelajaran di Super Camp, sebuah lembaga

    pembelajaran yang terletak Kirkwood Meadows, Negara Bagian California,

    Amerika Serikat.Super Camp sendiri didirikan atau dilahirkan oleh Learning

    Forum, sebuah perusahahan yang memusatkan perhatian pada hal pembelajaran

    guna pengembangan potensi diri manusia. Dengan dibantu oleh teman-temannya,

    terutama Eric Jansen, Greg Simmons, Mike Hernacki, Mark Reardon, dan Sarah

    Singer Nourie, DePorter secara terprogram dan terencana mengujicobakan

    gagasan-gagasan pembelajaran kepada para remaja di Super Camp selama tahun-

    tahun awal dasawarsa 1980an.

    Dia belajar dari Dr. Georgi Lozanov, seorang pendidik berkebangsaan

    Bulgaria yang bereksperimen dengan apa yang disebutnya sebagai

    Suggestology atau Suggestopedia. Prinsipnya adalah bahwa Sugesti dapat

    dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan setiap detail apapun dapat

    ,memberikan sugesti positif ataupun negatif. Istilah lain dari suggestology adalah

    accelerated learning ( pemercepatan belajar).Kemudian metode pembelajaran merambah ke berbagai tempat dan

    bidang kegiatan manusia, mulai lingkungan pengasuhan di rumah (parenting),

    lingkungan bisnis, lingkungan perusahaan, sampai dengan lingkungan kelas

    (sekolah).Hal ini menunjukkan bahwa sebenarnya pembelajaran merupakan

    falsafah dan metodologi pembelajaran yang bersifat umum, tidak secara khusus

    diperuntukkan bagi pengajaran di sekolah.

  • 5/24/2018 Makalah Kelompok 4 (Quantum Teaching)

    4/21

    Falsafah dan metodologi pembelajaran yang telah dikembangkan,

    dimatangkan, dan diujicobakan tersebut selanjutnya dirumuskan, dikemukakan,

    dan dituliskan secara utuh dan lengkap dalam buku Learning.

    Teaching dan Learning merupakan model pembelajaran yang sama-sama

    dikemas Bobbi DePorter yang diilhami dari konsep kepramukaan, sugestopedia,

    dan belajar melalui berbuat. Teaching diarahkan untuk proses pembelajaran guru

    saat berada di kelas, berhadapan dengan siswa, merencanakan pembelajaran, dan

    mengevaluasinya. Pola Teaching terangkum dalam konsep TANDUR, yakni

    Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan. Sementara

    itu, Learning merupakan konsep untuk pembelajar agar dapat menyerap fakta,

    konsep, prosedur, dan prinsip sebuah ilmu dengan cara cepat, menyenangkan,

    dan berkesan. Jadi, Teaching diperuntukkan guru dan Learning diperuntukkan

    siswa atau masyarakat umum sebagai pembelajar. Sebagai guru, Ibu tentunya

    perlu mendalami keduanya agar bisa menyerap konsep secara utuh dan

    terintegrasi.

    Dalam Teaching, guru sangat diharapkan sebagai aktor yang mampu

    memainkan berbagai gaya belajar anak, mengorkestrakan kelas, menghipnotis

    kelas dengan daya tarik, dan menguatkan konsep ke dalam diri anak. Prinsipnya,

    bawalah dunia guru ke dunia siswa dan ajaklah siswa ke dunia guru. Dalam

    Teaching, tidak ada siswa yang bodoh, yang ada adalah siswa yang belum

    berkembang karena titik sentuhnya belum cocok dengan titik sentuh yang

    diberikan guru. Berarti, guru perlu penyesuaian sesuai dengan kondisi siswa

    dengan berpedoman pada segalanya bertujuan, segalanya berbicara, mengalami

    sebelum pemberian nama, akui setiap usaha, dan rayakan.

    Learning merupakan strategi belajar yang bisa digunakan oleh siapa sajaselain sisiwa dan guru karena memberikan gambaran untuk mendalami apa saja

    dengan cara mantap dan berkesan. Caranya, seorang pembelajar harus

    mengetahui terlebih dahulu gaya belajar, gaya berpikir, dan situasi dirinya.

    Dengan begitu, pembelajar akan dengan cepat mendalami sesuatu. Banyak orang

    yang telah merasakan hasilnya setelah mengkaji sesuatu dengan cara Learning.

    Segalanya dapat dengan mudah, cepat, dan mantap dikaji dan didalami dengan

    suasana yang menyenangkan.Konsep itu sukses diterapkan di Super Camp,

  • 5/24/2018 Makalah Kelompok 4 (Quantum Teaching)

    5/21

    lembaga kursus yang dibangun de Porter.Dilakukan sebuah penelitian untuk

    disertasi doktroral pada 1991, yang melibatkan sekitar 6.042 responden.Dari

    penelitian itu, Super Camp berhasil mendongkrak potensi psikis siswa. Antara

    lain peningkatan motivasi 80%, nilai belajar 73% , meningkatkan harga diri 84%

    dan melanjutkan penggunaan keterampilan 98%. Berdasarkan persamaan ini

    dapat dipahami, interaksi serta proses pembelajaran yang tercipta akan

    berpengaruh besar sekali terhadap efektivitas dan antusiasme belajar pada peserta

    didik.

    B. Landasan Filosofis dan pengertian Quantum TeachingQuantum Teaching merupakan pengubahan belajar yang meriah,mdengan

    segala nuansanya. Quantum Teaching juga menyertakan segalakaitan, interaksi

    dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar.Quantum Teaching

    berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungankelas, interaksi yang

    mendirikan landasan dan kerangka untuk belajar(Deporter, 2002:3).

    Quantum adalah interaksi yang mengubah energi menjadi

    cahaya.Quantum Teaching adalah orkestrasi bermacam-macam interaksiyang ada

    didalam dan sekitar momen belajar. Interaksi-interaksiini mencakup unsur-unsur

    untuk belajar efektif yangmempengaruhi kesuksesan siswa. Interaksi-interaksi

    inimengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi lebihbaik yang akan

    bermanfaat bagi mereka sendiri dan orang lain(Deporter, 2002: 5).

    Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa Quantum

    Teaching adalah usaha maksimal yang dilakukan oleh wargabelajar untuk

    meningkatkan pengalaman dan hasil belajar denganmenyertakan segala potensi

    yang ada pada dalam diri dan lingkungan Quantum Teaching adalah sebuahstrategi pembelajaranyang didasarkan pada beberapa teori yang dihasilkan dari

    beberapapenelitian sebelumnya. Salah satu teori yang mendasari adalahteori

    penyeimbangan penggunaan otak kanan dan otak kiri.Teori tersebut menjelaskan

    bahwa otak manusia dibagi menjadidua belahan, yakni belahan otak kanan dan

    belahan otak kiri.Proses berpikir otak kiri bersifat logis, sekuensial, linear

    danRasional. Cara berpikir yang sesuai untuk tugas-tugas detail danfakta,

    fonetik, serta simbolisme. Sedangkan proses berpikir otakkanan memiliki sifat

  • 5/24/2018 Makalah Kelompok 4 (Quantum Teaching)

    6/21

    acak, tidak teratur, intuitif dan holistik. Caraberpikirnya sesuai dengan cara untuk

    mengetahui yang bersifatnonverbal seperti perasaan dan emosi, kesadaran

    spasial,pengenalan bentuk dan pola, musik, seni, kepekaan warna,kreatifitas dan

    sosialisasi. Orang yang memanfaatkan keduabelahan otak ini cenderung

    seimbang dalam setiap aspek hidupnya.Aspek emosi coba disinggung oleh

    Quantum Teaching sehinggakedua belahan otak dapat berjalan bersama dalam

    kegiatan belajar.Teori lain yang mendasari adalah tentang tiga gaya

    belajar,visual, auditorial, dan kinestetik. Setiap orang diyakini mempunyaicara

    yang optimal dalam mempelajari informasi baru, orang visualbelajar melalui apa

    yang mereka lihat, pelajar auditorialmelakukannya melalui apa yang mereka

    dengar dan pelajarkinestetik belajar lewat gerak dan sentuhan. Quantum

    Teachingmenawarkan cara untuk membantu siswa memaksimalkan gayabelajar

    mereka masing-masing..

    Model Pembelajaran Quantun teaching merupakan bagian dari

    pembelajaran konsruktivistik yang mengedepankan aktivitas belajar yang

    menyenangkan dan menggairahkan. Segala pengetahuan yang didapat berangkat

    dari permasalahan dan pengalaman yang dialami oleh siswa sendiri, sehingga

    bebar-benar bermakna bagi siswa. Pembelajaran Quantum akan menghasilkan

    siswa yang sejahtera dengan menggunakan orkestra belajar dan mengajar yang

    bersandar pada konsep Bawalah dunia kita dan antarkan dunia kita ke dunia

    mereka . Orkestra belajar mengajar quantum ibarat berlayar di laut lepas

    tanpa batas,

    C. Asas-asas model pembelajaran quantum teachingAsas utama dari Quantum Teaching adalah Bawalah Dunia Mereka ke

    Dunia Kita, Antarkan Dunia Kita ke Dunia Mereka. Maksud dari asas utama

    Quantum Teaching adalah pertama-tama, guru harus membangun jembatan untuk

    memasuki dunia kehidupan peserta didik, dengan cara memahami apa yang

    mereka inginkan, menciptakan hubungan yang harmonis, menjalin rasa simpatik

    dan rasa pengertian antara kita sebagai guru dan mereka sebagai peserta didik.

    Karena dengan kita memasuki dunia mereka akan memberi kita izin untuk

  • 5/24/2018 Makalah Kelompok 4 (Quantum Teaching)

    7/21

    memimpin, menuntut dan memudahkan peserta didik untuk mengikuti kegiatan

    belajar mengajar (Deporter, 2002).

    Setelah peserta didik masuk kedunia kita maka kaitan antara guru dan peserta

    didik telah terbentuk. Dengan kaitan yang terbentuk guru dapat membawa

    mereka kedalam dunia kita dengan cara kegiatan belajar mengajar. Dengan

    adanya jembatan yang terbentuk memudahkan guru untuk melibatkan peserta

    didik dalam kegiatan belajar mengajar, memudahkan pengelolaan kelas dan

    meningkatkan kegembiraan. Karena peserta didik memiliki perasaan percaya,

    aman dan gembira pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung peserta didik

    tidak lagi merasa sekolah itu menakutkan, guru itu musuh, dan nmereka

    menganggap akan gagal dalam proses pembelajaran. Dengan sendirinya peserta

    didik akan merasakan sekolah itu menakutkan bukanlah suatu yang harus

    ditakuti, sehingga peserta termotivasi untuk belajar lebih baik.

    D. Prinsip-prinsip dari Model Pembelajaran Quantum TeachingPembelajaran Quantum Teaching memiliki prinsip-prinsip yangperlu

    diterapkan agar tujuan pembelajaran tercapai. Menurut DePorter (2002 : 7)

    prinsip prinsip Quantum Teachingadalah sebagai struktur dasar dari belajar.

    Prinsip-prinsip ini adalah :

    1. Segalanya BerbicaraSegalanya dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh, dari kertas yang

    dibagikan hingga rancangan pembelajaran; semuanya mengirim pesan

    tentang belajar. Menurut Ala (2010 : 29) bahwa semua anggota tubuh bisa

    dijadikan alat untuk pembelajaran yang akan dilakukan. Hal ini akan

    mempermudah guru untuk menyampaikan berbagai materi yang akandiajarkan. Selain itu, dalam sebuah kelas bukan hanya guru yang berhak

    berbicara, namun semua yang ada di dalam kelas memiliki hak yang sama

    untuk saling berargumentasi dan menyatakan pendapatnya.

    2. Segalanya BertujuanSemuanya yang terjadi dalam pengubahan mempunyai tujuan, semuanya.

    Menurut Ala (2010 : 30) bahwa apa yang disusun dalam pelajaran yang akan

    diberikan kepada siswa harus mempunyai tujuan dan batasan yang jelas. Hal

  • 5/24/2018 Makalah Kelompok 4 (Quantum Teaching)

    8/21

    ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaan belajar mengajar tidak sampai

    melenceng dari tujuan utama yang sudah dirumuskan karena sudah

    dipersiapkan terlebih dahulu secara matang.

    3. Pengalaman sebelum Pemberian NamaOtak kita berkembang pesat dengan adanya rangsangan kompleksyang akan

    menggerakkan rasa ingin tahu. Oleh karena itu, prosesbelajar paling baik

    terjadi ketika siswa telah mengalami informasisebelum mereka memperoleh

    nama untuk apa mereka pelajari.

    4. Akui Setiap UsahaBelajar mengandung resiko.Belajar berarti melangkah keluar dari

    kenyamanan.Pada saat siswa mengambil langkah ini, mereka patut

    mendapatkan pengakuan atas kecakapan dan kepercayaan diri mereka.

    Dengan adanya pengakuan akan dapat menumbuhkan rasa bangga, percaya

    diri, dan bahagia. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik maka perlu untuk

    mengakui setiap usaha yang telah dilakukan oleh siswa.

    5. Jika Layak Dipelajari Layak Pula Dirayakan!Perayaan adalah sarapan pelajar juara.Perayaan memberikan umpan balik

    mengenai kemajuan dan meningkatkan asosiasi emosi positif dengan belajar.

    Dengan adanya perayaan ini akan membangun keinginan siswa untuk sukses.

    E. Unsur-unsur dalam Quantum TeachingUnsur-unsur dalam Quantum Teaching dapat dibagi menjadi dua kategori :

    konteks dan isi. Konteks yaitu penataan panggung belajar. Guru membuat kelas

    menjadi rumah tempat peserta didik tidak hanya terbuka terhadap umpan balik,tetapi juga mencarinya, tempat mereka belajar mengakui dan mendukung orang

    lain, tempat mereka mengalami kegembiraan dan kepuasan, memberi dan

    menerima, belajar dan tumbuh.

    Penerapan Quantum Teaching dari seksi Konteks, yaitu (Deporter, 2002)

    1. Suasana yang memberdayakan

  • 5/24/2018 Makalah Kelompok 4 (Quantum Teaching)

    9/21

    Suasana yang mencakup bahasa ynag dipilih, cara yang menjalin rasa simpati

    dengan siswa dan sikap terhadap sekolah mengenai belajar. Suasana yang

    penuh kegembiraan pula dalam belajar.

    2. Landasan yang kukuhLandasan adalah kerangka kerja : tujuan, kenyakinan, kesepakatan,

    kebijakan, prosedur dan aturan bersama yang memberi guru dan siswa sebuah

    pedoman untuk bekerja dalam komunitas belajar.

    3. Lingkungan yang mendukungLingkungan adalah cara menata ruang kelas : pencahayaan, warna,

    pengaturan meja dan kursi dan semua hal yang mendukung proses belajar.

    4. Rancangan belajar yang dinamisRancangan adalah penciptaan (rancangan pengajaran) yang terarah ke unsur-

    unsur penting yang bisa menumbuhkan minat siswa, mendalami makna dan

    memperbaiki proses tukar-menukar informasi.

    Isi yaitu fasilitas keterampilan didalam penyampaian kurikulum seperti

    strategi penyajian, fasilitas dan keterampilan didalam mengajar.Seperti didalam

    penyajian yang prima, fasilitas yang luwes, keterampilan belajar untuk mengajar.

    Penerapan Quantum Teaching dari seksi Isi, yaitu

    1. Penyajian yang primaSedapat mungkin menyajikan kurikulum dengan ketakjuban, minat, pesona,

    antusiasme dan memadukannya sesuai modalitas dan gaya pelajarnya.

    2. Fasilitas yang luwesMenfasilitasi, yaitu : memudahkan tingkat fasilitas partisipasi siswa seperti

    yang diinginkan, sehingga siswa mudah untuk belajar.

    3.

    Ketermpilan belajar-untuk-belajarAda lima keterampilan hidup akan membantu membentuk suasana dan

    landasan yang kukuh di kelas. Dengan menggunakan komunikasi yang jernih,

    membangun perhatian atau menciptakan lingkungan kelas yang aman untuk

    belajar.

    4. Ketrampilan hidup

  • 5/24/2018 Makalah Kelompok 4 (Quantum Teaching)

    10/21

    Ketrampilan hidup akan membantu membentuk suasana dan landasan yang

    kukuh di kelas. Dengan menggunakan komunikasi yang jernih, membangun

    perhatian atau menciptakan lingkungan kelas yang aman untuk belajar.

    F. Langkah-langkah model quantum teachingDeporter (2002 : 9) menjelaskan bahwa kerangka rancangan belajar

    Quantum Teaching dikenal dengan istilah TANDUR.

    1. TumbuhkanTumbuhkan minat belajar siswa dengan memuaskan rasa ingin tahu siswa

    dalam bentuk Apakah Manfaatnya BagiKu (AMBAK), dan manfaat

    kehidupan siswa.Dalam fase Tumbuhkan ini dapat diberikan pertanyaan,

    pantomim, lakon pendek dan lucu, drama, video, cerita.

    2. AlamiMemberikan pengalaman kepada siswa dan memanfaatkan hasrat alami otak

    untuk menjelajah.Dalam fase Alami ini dapat digunakan jembatan keledai,

    permainan, dan simulasi.

    3. NamaiPenamaan ini akan memuaskan hasrat alami otak seperti memberikan

    identitas, mengurutkan, dan mendefinisikan. Penamaan dibangun di atas

    pengetahuan dan keingintahuan siswa saat itu. Dalam fase Namai ini dapat

    digunakan sususan gambar, warna, alat bantu, kertas tulis, dan poster di

    dinding.

    4. DemonstrasikanMemberikan kesempatan kepada siswa untuk menerjemahkan danmenerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam pembelajaran yang lain, dan

    ke dalam kehidupan seharihari atau memberi kesempatan kepada siswa

    untuk menunjukkan bahwa mereka tahu. Dalam fase Demonstrasikan ini

    dapat digunakan sandiwara, video, permainan, rap, lagu, penjabaran dalam

    grafik.

  • 5/24/2018 Makalah Kelompok 4 (Quantum Teaching)

    11/21

    5. UlangiPengulangan akan memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa Aku

    tahu bahwa aku memang tahu ini. Jadi, pengulangan harus dilakukan secara

    multimodalitas, multikecerdasan, lebih baik dalam konteks yang berbeda

    dengan asalnya.

    6. RayakanPengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan keterampilan

    dan ilmu pengetahuan.Dalam fase Rayakan ini dapat dilakukan seperti

    pujian, bernyanyi bersama, pamer pada pengunjung atau pesta kelas.

    Tabel 1. Pelaksanaan Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas

    Langkah Pokok Aktivitas Aspekaspek yang digunakandalam model Quantum TeachingGuru Siswa

    Pendahuluan

    Menggunakan kerangkaTANDUR

    Kegiatan Inti

    1. TumbuhkanPenciptaan suasana kelas

    yang mampu

    menumbuhkan minat dan

    motivasi siswa

    2. AlamiMemaknai pengalamansiswa. Disinilah otak

    siswa yang penuh

    pertanyaan dan

    penasaran mengenai

    pengalaman mereka.

    dengan menggunakan

    susunan gambar, warna,

    dan poster.

    3. NamaiDisinilah kita

    memuaskan otak siswa

    yang penuh pertanyaan

    dan penasaran mengenai

    pengalamannya.

    4. DemonstrasiPenerapan pengetahuan

    siswa.

    5. UlangiMemperkuat koneksi

    saraf dan menumbuhkan

    rasa Aku tahu bahwaaku tahu ini.

    Menyampaikan tujuanpembelajaran.

    Memotivasi siswa dengan

    memanfaatkan

    pengalaman mereka.

    tujuan untuk mendapatkan

    umpan balik dari siswa.

    Menyampaikan informasidengan cara menjelaskan

    materi untuk memaknai

    pengalaman awal yang

    sudah terurut pada tahap

    tumbuhkan.

    Mendefinisikan,

    mengurutkan dan memberi

    identitas dari informasi

    yang diberikan.

    Mendemonstrasikan

    kegiatan LKS kemudian

    menyuruh siswamengerjakan LKS

    Memberi kuis dari materi

    yang diberikan.

    Mendengarkan danmemperhatikan yang

    disampaikan.

    Memberikan umpan balik

    Mengaitkan informasidengan pengalaman awal

    mereka dengan membuat

    contoh dibuku catatan.

    Mendefinisikan,

    mendengarkan penjelasan

    guru dan mencatat.

    Melakukan kegiatan

    didalam LKS dan

    menyelesaikan soal yangterdapat dalam LKS

    tersebut.

    Mengerjakan kuis.

    1. Prinsip komunikasi ampuh :- Munculkan kesan- Arahkan fokus- Inklusif- spesifik

    2. Prinsipprinsip QuantumTeaching :

    - Segalanya berbicara- Segalanya bertujuan- Akui setiap usaha- Pengalaman sebelum

    memberi nama

    3. Delapan kunci keunggulan4. MPT

    Prinsip Quantum Teaching:

    - Jika layak dipelajarimaka layak pula

    dirayakan

    - MPT

  • 5/24/2018 Makalah Kelompok 4 (Quantum Teaching)

    12/21

    Penutup

    6. RayakanMemberikan selamat dan

    menghormati usaha,

    ketekunan darikesuksesan

    -Menyimpulkan materi-Memberi penghargaan

    kepada siswa aktifberupa hadiah / pujian

    -Memberikan PR.

    -Menyimpulkan materi-Mencatat PR.

    (Deporter dalam Maruf dan Salamiah (2008 : 33)).

    G. Kelebihan Model Pembelajaran Quantum TeachingMenurut Ala (2010 : 41) terdapat empat ciri yang menonjol dari

    pembelajaran Quantum Teaching diantaranya adalah sebagai berikut :

    1. Adanya unsur demokrasi dalam pengajaran. Hal ini dapat terlihat bahwa

    dalam penerapan Quantum teaching terdapat kesempatan yang luas bagi

    siswa untuk terlibat secara aktif dan partisipasi dalam setiap tahapan

    tahapan kajian suatu mata pelajaran. Dengan begitu, maka memungkinkan

    untuk tergali dan terekspresikannya seluruh potensi dan bakat yang terdapat

    dalam siswa.

    2. Adanya kepuasan pada diri siswa. Hal ini sangat terlihat dari adanyapengakuan terhadap temuan dan kemampuan yang ditunjuukan oleh siswa

    sehingga secara proporsional siswa akan mampu memahami dan mengerti

    akan apa yang telah disampaikan dengan cepat tanpa adanya hambatan yang

    besar.

    3. Adanya unsur pemantapan dalam menguasai materi atau suatu keterampilan

    yang diajarkan. Hal ini terlihat dari adanya pengulangan terhadap sesuatu

    yang telah dikuasai oleh siswa sehingga jika seandainya ada materi yangkurang dipahami, maka dengan sendirinya siswa akan paham.

    4. Adanya unsur kemampuan pada diri seorang guru dalam merumuskan temuan

    yang dihasilkan oleh siswa, dalam bentuk konsep, teori, model, dan

    sebagainya. Hal ini sangat penting karena antara guru dan siswa akan mampu

    terjalin ikatan emosional yang kuat diantara keduanya.

  • 5/24/2018 Makalah Kelompok 4 (Quantum Teaching)

    13/21

    H. Pembelajaran Kimia dengan Model QuantumTeachingPembelajaran terbentuk dari kata kerja belajar yang mempunyai pengertian

    sebagai proses pengalaman perubahan perilaku berbentuk kegiatan yang dapat

    atau tidak dapat diamati. Sebagai proses, belajar terjadi apabila seseorang

    mengamati sesuatu, berbicara dengan orang lain, membaca tulisan atau

    melakukan kegiatan mental selagi dia menghadapi suatu keadaan atau masalah.

    Sedangkan pengajaran menurut Nana Sudjana (1996:7), terbentuk dari kata kerja

    mengajar yang berarti membimbingkegiatan sistem belajar. Mengajar adalah

    mengatur dan mengorganisasi lingkungan yang ada disekitar siswa sehingga

    dapat mendorong dan menumbuhkan siswa melakukan kegiatan belajar. Dalam

    kamus besar bahasa Indonesia dinyatakan bahwa sains adalah suatu pengetahuan

    sistematis tentang alam dan dunia fisik, termasuk di dalamnya, botani, fisika,

    kimia, geologi, zoology dan sebagainya atau sering disebut Ilmu Pengetahuan

    Alam (IPA). Sedangkan dalam kurikulum 2004 disebutkan bahwa sains

    merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai

    pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsipprinsip, proses penemuan, dan

    memiliki sikap ilmiah. Quantum Teaching pada pembelajaran sains menekankan

    pada pemberian pengalaman langsung dan kegiatan praktis untuk

    mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajah dan memahami alam

    sekitar secara ilmiah. Pembelajaran sains disarankan untuk mencari tahu dan

    berbuat sehingga membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih

    mendalam tentang alam sekitar (Anonym, 2003: 7). Pokok bahasan yang diambi

    dalam penelitian ini adalah daur air dengan standar kompetensi memahami

    perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan pengaruh SDM dan

    kompetensi dasar mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan yang dapatmempengaruhinya.

  • 5/24/2018 Makalah Kelompok 4 (Quantum Teaching)

    14/21

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Adapun kesimpulan yang

    DAFTAR RUJUKAN

    Ala, M. 2010. Quantum Teaching. Jogjakarta : Diva Press.

    Deporter. 2002. Quantum Teaching : Mempraktekkan Quantum Learning di

    Ruangrung Kelas. Bandung : Penerbit Kaifa.

    Maruf dan Salamiah. 2008. Pembelajaran Quantum Teaching dengan

    Pendekatan Multi Kecerdasan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika.

    Jurnal Geliga Sains 2 (1), 3239, 2008.

    Tanjung dan Nasution. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Quantum Teaching

    terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Cahaya di Kelas VIII

    Semester II SMP Negeri 1 Percut Sei Tuan Deli Serdang. eJurnal

    Penelitian Inovasi dan Pembelajaran Fisika. Vol. 4 Juni 2012.

    http://eprints.uny.ac.id/10386/1/JURNAL.pdf

    http://eprints.uny.ac.id/10386/1/JURNAL.pdfhttp://eprints.uny.ac.id/10386/1/JURNAL.pdfhttp://eprints.uny.ac.id/10386/1/JURNAL.pdf
  • 5/24/2018 Makalah Kelompok 4 (Quantum Teaching)

    15/21

    I. Contoh Skenario PembelajaranKegiatan Guru Kegiatan Siswa

    Alokasi

    Waktu

    Kegiatan Pendahuluan

    Fase Tumbuhkan- Guru mengucapkan salam dan mengabsen

    kehadiran siswa

    - Guru Menanyakan apakah siswa sudahmenyiapkan catatan dan buku kimianya

    - Guru membangkitkan motivasi siswa denganmeminta siswa mengomentari poster tentang

    kasus kimia yang berkaitan dengan materi

    senyawa hidrokarbon

    - Guru memberikan apersepsi dengan memintasiswa menyebutkan contoh-contoh senyawa

    hidrokarbon dalam kehidupan sehari-hari

    - Guru membagi seluruh siswa menjadi 6kelompok dan meminta siswa berkumpul

    dengan kelompok yang sudah ditentukan

    Kegiatan Pendahuluan

    - Menjawab salam danmemberitahukan siswa yang tidak

    hadir

    - Siswa menjawab pertanyaan guru- Siswa memperhatikan daan

    menjawab pertanyaan guru

    - Siswa menyebutkan contohcontoh-contoh senyawa

    hidrokarbon dalam kehidupan

    sehari-hari

    - Siswa berkumpul dengankelompok yang sudah ditentukan

    10

    Kegiatan Inti

    Fase Alami- Guru dan siswa mendiskusikan secara singkat

    tentang perbedaan rumus umum, struktur, dan

    tata nama senyawa alkana, alkena, alkuna

    - Guru meminta masing-masing kelompokmembuat satu struktur senyawa hidrokarbon

    dengan menggunakan media molimood yang

    disertai dengan rumus kimia dan

    penamaannya

    Fase Namai- Guru meminta masing-masing kelompok

    mendiskusikan perbedaan rumus molekul,

    rumus struktur dan rumus struktur yang

    dikondensasi sesuai dengan molimod yang

    telah dibuat

    - Guru meminta masing-masing kelompokmenentukan masing-masing nama senyawa

    hidrokarbon-hidrokarbon sederhan yang sesuai

    dengan molimod yang ditelah dibuat sesuaidengan aturan tata nama IUPAC

    - Siswa berdiskusi secara singkat.

    - Siswa bersama kelompokmembuat satu struktur senyawa

    hidrokarbon dengan

    menggunakan media molimood

    yang disertai dengan rumus kimia

    dan penamaannya.

    - Siswa berdiskusi perbedaanrumus molekul, rumus struktur

    dan rumus struktur yang

    dikondensasi sesuai dengan

    molimood yang telah dibuat.

    - Siswa menentukan masingmasing senyawa hidrokarbon

    yang sesuai dengan molimood

    yang telah dibuat sesuai dennganaturan tata nama IUPAC.

    75

  • 5/24/2018 Makalah Kelompok 4 (Quantum Teaching)

    16/21

    Kegiatan Guru Kegiatan SiswaAlokasi

    Waktu

    Fase Demonstrasi- Guru meminta perwakilan dari masing-masing

    kelompok untuk mempersentasikan hasil

    diskusi

    - Guru menjelaskan dan meminta siswa untukmelakukan model pengembangan snowball

    throwing

    - Guru meminta masing-masing kelompokuntuk menuliskan nomor pertanyaan sesuai

    dengan nomor kelompok pada bola kecil yang

    telah disediakan oleh guru

    - Guru meminta setiap kelompok untukmelempar bola bernomor tersebut kekelompok lain dengan waktu yang sudah di

    tentukan untuk guru pelemparann bola

    bernomor tersebut dimulai dan diakhiri

    berdasarkan petunjuk atau aba-aba dari guru

    - Guru meminta masing-masing kelompokmenangkap lemparan bola bernomor dari

    kelompok lain

    - Guru meminta masing-masing kelompokmenangkap lemparan bola bernomor dari

    kelompok lain- Guru meminta masing-masing kelompok

    untuk menjawab soal dalam LKS sesuai

    dengan nomor pada bola yang telah ditangkap

    .

    - Guru meminta perwakilan dari masing-masingkelompok untuk menyampaikan jawaban dan

    didiskusikan dalam diskusi kelas

    - Guru membahas hasil diskusi siswaFase Ulangi

    - Guru meminta siswa untuk merangkum dapatmembuat kesimpulan dengan kata-kata sendiri

    dar hasil pembelajaran yang telah dilakukan

    - Guru memberitahukan kepada siswa untukmempersiapkan diri menghadapi kuis

    - Guru membagikan soal kuis kepada masing-masing siswa

    - Guru meminta siswa untuk mengerjakan soalkuis

    - Guru meminta siswa untuk mengumpulkan

    - Siswa mempresentasikan hasildiskusi.

    - Siswa melakukan modelpengembangan Snowball

    throwing

    - Siswa menuliskan nomorpertanyaan sesuai dengan nomor

    kelompok pada bola kecil yang

    telah disediakan

    - Siswa melempar bola bernomortersebut ke kelompok lain denganwaktu yang sudah di tentukan

    untuk guru

    - Siswa menangkap lemparan bolabernomor dari kelompok lain

    - Siswa menangkap lemparan bolabernomor dari kelompok lain

    - Siswa menjawab soal dalam LKSsesuai dengan nomor pada bola

    yang telah ditangkap

    - Siswa menyampaikan jawabandan didiskusikan dalam diskusi

    kelas

    - Siswa memperhatikan penjelasanguru

    - Siswa merangkum dapatmembuat kesimpulan dengan

    kata-kata sendiri dar hasil

    pembelajaran yang telah

    dilakukan

    - Siswa mempersiapkan dirimenghadapi kuis

    - Siswa menerima soal kuis- Siswa mengerjakan soal kuis- Siswa mengumpulkan jawaban

  • 5/24/2018 Makalah Kelompok 4 (Quantum Teaching)

    17/21

    Kegiatan Guru Kegiatan SiswaAlokasi

    Waktu

    jawaban kuisnya kuis

    Kegiatan Penutup

    Fase Rayakan- Guru menginformasikan keberhasilanpembelajaran setiap kelompok dan

    memberikan reward pada kelompok terbaik

    - Guru meminta siswa merayakan keberhasilanpembelajaran siswa dengan tepuk tangan

    bersama-sama.

    - Siswa memperhatikan penjelasanguru

    - Siswa merayakankeberhasilannya dengan bertepuk

    tangan bersamasama.

    5

    (Mawaridah, 2010)

  • 5/24/2018 Makalah Kelompok 4 (Quantum Teaching)

    18/21

    Rubrik Penilaian Presentasi

    Aspek Skor Kriteria Penilaian

    Kecakapan pada

    saat presentasi

    3

    2

    1

    Cakap dan mampu mempresentasikan materi di depan kelas : suara

    keras dan dapat didengar oleh seluruh siswa, bahasa mudah dipahami,

    informasi yang disampaikan sesuai topik, alokasi waktu sesuai

    dengan yang ditentukan.

    Kurang cakap presentasi di depan kelas : suara kurang keras dan

    kurang dapat didengar oleh seluruh siswa, bahasa kurang jelas,

    informasi yang disampaikan kurang sesuai dengan topik, alokasi

    waktu kurang sesuai dengan yang ditentukan.

    Tidak bisa presentasi didepan kelas : suara tidak keras dan tidak bisa

    didengar oleh seluruh siswa, bahasa tidak jelas, informasi yang

    disampaikan tidak sesuai dengan topik, alokasi waktu tidak sesuai

    dengan yang ditetapkan.

    Keaktifan dalammenyampaikan

    pendapat

    32

    1

    Sering memberikan pendapat saat presentasiJarang memberikan pendapat saat presentasi

    Tidak pernah memberikan pendapat saat presentasi

    Keaktifan dalam

    mengajukan

    pertanyaan

    3

    2

    1

    Sering memberikan pertanyaan pada saat presentasi

    Kurang memberikan pertanyaan pada saat presentasi

    Tidak pernah memberikan pertanyaan pada saat presentasi.

    (Nursanti, 2012)

    Lembar Penilaian Presentasi

    No. Nama

    Aspek

    JumlahKecakapan pada saat

    presentasi

    Keaktifan menyamp.

    pendapat

    Keaktifan mengajukn

    pertanyaan

    3 2 1 3 2 1 3 2 1

  • 5/24/2018 Makalah Kelompok 4 (Quantum Teaching)

    19/21

    Lembar Observasi Aktivitas Siswa

    Siklus :

    Hari/Tanggal :

    Observer :

    Kelompok :No Nama AspekYangDiamati

    A B C D E F

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.6.

    7.

    8.

    9.

    Jumlah

    Persentase

    KategoriIsilah skor pada tabel diatas menggunakan angka dengan kriteria sebagai

    berikut:

    A. Menyatakan pendapat

    1. Tidak berpendapat

    2. Menyatakan pendapat dengan alasan yang kurang baik

    3. Menyatakan pendapat dengan alasan yang baik

    B. Menerima pendapat orang lain

    1. Langsung menerima pendapat tanpa alasan

  • 5/24/2018 Makalah Kelompok 4 (Quantum Teaching)

    20/21

    2. Menerima pendapat dengan alasan yang kurang baik

    3. Menerima pendapat dengan alasan yang baik

    C. Bekerjasama dalam kelompok

    1. Tidak mau bekerjasama dengan anggota kelompok

    2. Bekerjasama dengan anggota tertentu

    3. Bekerjasama dengan semua anggota

    D. Mengikuti presentasi yang sedang berlangsung

    1. Tidak mengikuti presentasi yang sedang berlangsung

    2. Terkadang mengikuti presentasi yang sedang berlangsung

    3. Selalu mengikuti presentasi yang sedang berlangsung

    E. Membuat catatan materi

    1. Tidak membuat catatan materi

    2. Membuat catatan dengan mencontoh catatan orang lain

    3. Membuat catatan dengan karya sendiriF. Mengikuti proses pembelajaran dengan antusias

    1. Tidak mengikuti proses pembelajaran dengan antusias

    2. Mengikuti proses pembelajaran dengan kurang antusias

    3. Mengikuti proses pembelajaran dengan antusias

    J. Perbedaan quantum teaching dan quantum learningQuantum Teaching dan Quantum Learning merupakan model

    pembelajaran yang sama-sama dikemas Boby DePorter yang diilhami darikonsep kepramukaan, sugestopedia, dan belajar melalui berbuat.

    1. Quantum Teaching diarahkan untuk proses pembelajaran guru saat berada dikelas, berhadapan dengan siswa, merencanakan pembelajaran, dan

    mengevaluasinya. Pola Quantum Teaching terangkum dalam konsep

    TANDUR, yakni Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan

    Rayakan.

    2. Quantum Learning merupakan konsep untuk pembelajar agar dapat menyerapfakta, konsep, prosedur, dan prinsip sebuah ilmu dengan cara cepat,

    menyenangkan, dan berkesan.Pola Quantum Teaching terangkum dalam

    konsep AMBAK yakni Apa Manfaatnya Bagiku

    Jadi, Quantum Teaching diperuntukkan guru dan Quantum Learning

    diperuntukkan siswa atau masyarakat umum sebagai pembelajar.

  • 5/24/2018 Makalah Kelompok 4 (Quantum Teaching)

    21/21

    http://eprints.uny.ac.id/9910/2/bab%202%20-%2008108241156.pdf

    http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._SENI_RUPA/196501111994121-

    TASWADI/model_pembelajaran/model-pemb_quantum.pdf

    http://pandidikan.blogspot.com/2010/05/sejaran-dan-pengertian-quantum-

    learning.html

    http://digilib.unila.ac.id/356/11/Bab%20II.pdf

    http://edukasi.kompasiana.com/2011/02/17/quantum-teaching-and-learning-

    341628.html

    http://sarkomkar.blogspot.com/2009/02/model-pembelajaran-quantum-teaching.html

    http://eprints.uny.ac.id/9910/2/bab%202%20-%2008108241156.pdfhttp://eprints.uny.ac.id/9910/2/bab%202%20-%2008108241156.pdfhttp://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._SENI_RUPA/196501111994121-TASWADI/model_pembelajaran/model-pemb_quantum.pdfhttp://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._SENI_RUPA/196501111994121-TASWADI/model_pembelajaran/model-pemb_quantum.pdfhttp://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._SENI_RUPA/196501111994121-TASWADI/model_pembelajaran/model-pemb_quantum.pdfhttp://pandidikan.blogspot.com/2010/05/sejaran-dan-pengertian-quantum-learning.htmlhttp://pandidikan.blogspot.com/2010/05/sejaran-dan-pengertian-quantum-learning.htmlhttp://pandidikan.blogspot.com/2010/05/sejaran-dan-pengertian-quantum-learning.htmlhttp://digilib.unila.ac.id/356/11/Bab%20II.pdfhttp://digilib.unila.ac.id/356/11/Bab%20II.pdfhttp://edukasi.kompasiana.com/2011/02/17/quantum-teaching-and-learning-341628.htmlhttp://edukasi.kompasiana.com/2011/02/17/quantum-teaching-and-learning-341628.htmlhttp://edukasi.kompasiana.com/2011/02/17/quantum-teaching-and-learning-341628.htmlhttp://sarkomkar.blogspot.com/2009/02/model-pembelajaran-quantum-teaching.htmlhttp://sarkomkar.blogspot.com/2009/02/model-pembelajaran-quantum-teaching.htmlhttp://sarkomkar.blogspot.com/2009/02/model-pembelajaran-quantum-teaching.htmlhttp://edukasi.kompasiana.com/2011/02/17/quantum-teaching-and-learning-341628.htmlhttp://edukasi.kompasiana.com/2011/02/17/quantum-teaching-and-learning-341628.htmlhttp://digilib.unila.ac.id/356/11/Bab%20II.pdfhttp://pandidikan.blogspot.com/2010/05/sejaran-dan-pengertian-quantum-learning.htmlhttp://pandidikan.blogspot.com/2010/05/sejaran-dan-pengertian-quantum-learning.htmlhttp://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._SENI_RUPA/196501111994121-TASWADI/model_pembelajaran/model-pemb_quantum.pdfhttp://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._SENI_RUPA/196501111994121-TASWADI/model_pembelajaran/model-pemb_quantum.pdfhttp://eprints.uny.ac.id/9910/2/bab%202%20-%2008108241156.pdf