makalah ikd-1
DESCRIPTION
nTRANSCRIPT
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM dan LINGKUNGAN HIDUP
Disusun untuk memenuhi Tugas Ilmu Kealaman Dasar
Oleh :
Kelompok : 3
Nama Anggota : M.Ardhy Zulyo (03121403006)
Putri Ayu Wulandari (03121403024)
Eva Marisa (03121403062)
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2013
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami ucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmu
kealaman dasar. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang
telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini dan berbagai sumber yang telah
kami pakai sebagai data dan fakta pada karya tulis ini.
Kami mengakui bahwa kami adalah manusia yang mempunyai keterbatasan
dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat di selesaikan dengan sangat
sempurna, Begitu pula dengan makalah ini yang telah kami selesaikan. Tidak semua hal
dapat kami deskripsikan dengan sempurna dalam makalah ini. Kami melakukannya
semaksimal mungkin dengan kemampuan yang kami miliki. Dimana kami juga memiliki
keterbatasan kemampuan.
Maka dari itu seperti yang telah dijelaskan bahwa kami memiliki keterbatasan dan
juga kekurangan, kami bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca yang budiman.
Kami akan menerima semua kritik dan saran tersebut sebagai batu loncatan yang dapat
memperbaiki makalah saya di masa datang. Sehingga makalah berikutnya dan makalah
lain dapat diselesaikan dengan hasil yang lebih baik.
Dengan menyelesaikan makalah ini kami mengharapkan banyak manfaat yang
dapat di petik dan di ambil dari makalah ini. Semoga dengan adanya makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan tentang klasifikasi sumber daya alam dan
lingkungan yang ada di sekitar kita.
Palembang, 14 Maret 2013
Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 2
2.1 Pengertian Sumber daya alam dan lingkungan hidup ............... 2
2.2 Klasifikasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup .......... 2
2.3 Penggolongan Sumber Daya Alam …………………………… 6
2.4 Konsep-konsep Pengelolaan Sumber Daya Alam………………. 7
2.5 Masalah Kependudukan dan Lingkungan Hidup………………. 10
2.6 Prinsip dan Usaha Pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 11
2.7 Etika Lingkungan……………………………………………………. 13
BAB III KESIMPULAN ............................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya alam adalah unsur lingkungan yang terdiri atas sumberdaya alam
hayati, sumberdaya alam non hayati dan sumberdaya buatan, merupakan salah satu
aset yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sebagai
modal dasar pembangunan sumberdaya alam harus dimanfaatkan sepenuh-penuhnya
tetapi dengan cara-cara yang tidak merusak, bahkan sebaliknya, cara-cara yang
dipergunakan harus dipilih yang dapat memelihara dan mengembangkan agar modal
dasar tersebut makin besar manfaatnya untuk pembangunan lebih lanjut di masa
mendatang.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka pemakalah dapat mengambil rumusan masalah
yang akan dibatasi dan dibahas menurut pembagian di bawah ini :
1. Apa sajakah klasifikasi sumber daya alam dan lingkungan hidup?
2. Sebutkan penggolongan sumber daya alam?
3. Apa sajakah konsep-konsep pengelolaan sumber daya alam?
4. Sebutkan masalah kependudukan dan lingkungan hidup?
5. Bagaimana prinsip dan usaha pelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup?
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan etika lingkungan?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu dapat mengetahui klasifikasi
sumber daya alam dan manfaatnya serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengelola
sumber daya alam tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Sumber daya alam adalah unsur-unsur lingkungan baik fisik maupun hayati yang
diperlukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dan meningkatkan
kesejahteraannya.
Sumber daya alam berkaitan dengan lingkungan hidup, karena lingkungan hidup
merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup,
termasuk manusia, dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
2.2 Klasifikasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Sumber daya alam dapat di klasifikasikan sebagai berikut :
1. Berdasarkan Sumbernya
Berdasarkan sumbernya, sumber daya alam di bedakan atas :
o Sumber daya alam biotik (organic) yaitu sumber daya alam yang
berasal dari makhluk hidup. Misalnya, kayu, ikan, batu bara, minyak
bumi.
o Sumber daya alam abiotik (anorganik) yaitu sumber daya alam yang
bukan berasal dari makhluk hidup. Misalnya, timah dan besi.
2. Berdasarkan Persebarannya
Berdasarkan persebarannya, sumber daya alam dibedakan menjadi dua, yaitu :
o Sumber daya alam yang terdapat dimana-mana. Misalnya, sinar
matahari, air, udara, areal pertanian, dan hutan.
o Sumber daya alam yang hanya ditemukan di daerah tertentu saja.
Misalnya, tambang uranium, tambang batu bara dan tambang emas.
3. Berdasarkan Tujuannya
Berdasarkan tujuannya, sumber daya alam dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
o Sumber daya alam bahan industri yaitu sumber daya alam yang
umumnya digunakan sebagai bahan dasar atau bahan baku industri.
Misalnya, tanah liat dan belerang.
o Sumber daya alam bahan pangan yaitu sumber daya alam yang
digunakan sebagai bahan pangan baik langsung maupun melalui
pengelolahan terlebih dahulu. Misalnya, padi, jagung dan kedelai.
o Sumber daya alam bahan sandang yaitu sumber daya alam yang dapat
digunakan sebagai bahan baku pembuatan sandang. Misalnya, sutra
dan kapas.
4. Berdasarkan cara Pengelolahan dan Pemanfaatannya
Berdasarkan cara pengelolahan dan pemanfaatannya, sumber daya alam dapat
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
o Sumber Daya Alam yang dapat Diperbaharui (Renewable Resources)
Disebut sumber daya alam yang dapat di perbaharui karena alam
dapat mengadakan pembentukan baru dalam waktu yang relative
cepat. Contohnya sumber daya hayati, hutan, laut, dan sebagainya.
Dengan demikian, sumber daya ala mini tidak akan habis.
Pembaharuan bisa terjadi dengan dua jalan, antara lain :
1. Pembaharuan dengan reproduksi. Pembaharuan ini terjadi
pada sumber daya alam hayati, karena hewan dan tumbuhan
dapat berkembang biak sehingga jumlahnya selalu bertambah.
Sekalipun demikian, bila pengelolaannya tidak tepat, sumber
daya alam hayati dapat punah. Sekali spesies hewan dan
tumbuhan punah, maka alam tidak dapat diperbaharui atau
membentuk lagi. Seringkali aktivitas manusia yang kurang
bertanggung jawab bisa menyebabkan sumber daya alam hayati
menurun kualitas dan keanekaragamannya, misalnya karena
pengaruh pencemaran. Sebaliknya, dengan penerapan prinsip-
prinsip genetika, misalnya hibridisasi dan rekayasa genetika,
sumber daya alam ini dapat ditingkatkan kualitas dan
keanekaragamannya.
2. Pembaharuan dengan Adanya siklus. Beberapa Beberapa
sumber daya alam, misalnya air dan udara terjadi dalam proses
yang melingkar membentuk siklus. Dengan demikian, selalu
terjadi pembaharuan.
Aktivitas manusia seperti berikut dapat menurunkan kualitas dan
kuantitas sumber daya alam.
● Pencemaran udara akan menurunkan kualitas atmosfer bumi
● Penebangan hutan dapat menurunkan kualitas air dan tanah
menimbulkan banjir.
o Sumber Daya Alam yang Tidak Dapat Di perbaharui (Unrenewable
Resource). sumber daya alam ini terdapat dalam jumlah yang relatif statis
karena tidak ada penambahan atau pembentukannya sangat lambat bila di
bandikan dengan umur manusia. Pembentukannya kembali memerlukan
waktu ratusan bahkan jutaan tahun. Manusia tidak dapat
memanfaatkannya selama 2-3 generasi. Sumber daya alam ini dapat habis.
Contoh : Bahan mineral, batu bara, gas alam, dan sumber daya alam fosil
lainnya. Berdasarkan daya pakai dan nilai konsumtifnya, sumber daya
alam ini dibedakan menjadi dua golangan yaitu sebagai berikut :
1. Sumber daya alam yang tidak cepat habis. Karena nilai
konsumtif terhadap barang itu relatif kecil. Manusia hanya
memanfaatkannya dalam jumlah sedikit. Disamping itu, sumber
daya alam ini dapat di pakai secara berulang-ulang hingga tidak
cepat habis. Contoh : intan, batu permata, dan logam mulia
(emas)
2. Sumber daya alam yang cepat habis. Karena nilai konsumtif
akan barang itu relatif tinggi. Manusia menggunakan dalam
jumlah yang banyak, sehingga sumber daya alam ini akan cepat
habis. Di samping itu daur ulangnya sukar di lakukan. Contoh :
bensin, gas alam, dan bahan bakar lainnya
Disini kita melihat bahwa Sumber daya alam yang tidak dapat di perbaharui
kebanyakan didapat dari bahan galian. Menurut cara terbentuknya, bahan galian di
bedakan menjadi berikut.
1. Bahan Galian magmatik, yaitu bahan galian yang terjadi dari magma dan bertempat
di dalam atau berhubungan dan dekat dengan magma.
2. Bahan galian pematit, yaitu bahan galian yang terbentuk di dalam diatrema dan
dalam bentukan instrusi (gang dan apofisa)
3. Bahan galian hasil pengendapan, yaitu bahan galian yang terkonsentrasi karena
pengendapan di dasar sungai atau genangan air melalui proses perarutan atau pun
tidak.
4. Bahan galian hasil pengayaan sekunder, yaitu bahan galian yang terkonsentrasi
karena proses pelarutan pada batuan hasil pelapukan.
5. Bahan galian hasil metamorfosis kontak, yaitu batuan sekitar magma yang karena
bersentuhan dengan magma berubah menjadi mineral ekonomik
6. Bahan galian hidrotermal, yaitu resapan magma cair yang membeku di celah-celah
struktur lapisan bumi atau pada lapisan yang bersuhu relatif rendah (dibawah 500
oC).
Dalam Undang – Undang No. 11 Tahun 1967 tentang Pertambangan, bahan
galian diklafikasikan menurut kepentingannya bagi negara seperti berikut :
Golongan A,yaitu golongan bahan galian strategis. Bahan galian ini
penting untuk pertahanan / keamanan negara atau untuk menjamin
perekonomian negara. Contoh : Semua jenis batu bara, minyak bumi,
bahan radioaktif,tembaga, aluminium (bauksit),timah putih,besi, nikel dan
sebagainya.
Golongan B, yaitu golongan bahan galian vital. (penting untuk hajat hidup
orang banyak). Contoh : emas, perak, magnesium, batu permata, asbes dan
lain-lain.
Golongan C, yaitu bahan galian yang tidak termasuk ke dalam golongan A
maupun golongan B. Contoh : Bahan galian yang termasuk batuan industri
(batu kapur)
2.3 Penggolongan Sumber Daya Alam
Penggolongan sumber daya alam sebagai berikut :
a. Sumber daya alam materi yaitu apabila yang dimanfaatkan adalah materi
sumber daya alam tersebut. Contoh : Mineral magnetit (Fe[FeO2] 2), hematit
(Fe2O3), limonit di lebur menjadi besi / baja yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia di antaranya : kerangka beton, bahan kendaraan, alat
rumah tangga , dan masih banyak lagi kegunaanya
b. Sumber daya alam hayati, ialah sumber daya alam yang berbentuk mahkluk
hidup, yaitu hewan dan tumbuh-tumbuhan disebut sumber daya alam nabati,
sedangkan sumber daya alam hewan di sebut sumber daya alam hewani. Bila
kita telusuri lebih jauh, sumber daya alam hayati dapat digolongkan sebagai
sumber daya alam materi maupun energi. Contoh : Barang yang kita makan
secara langsung adalah materinya, tetapi di dalam tubuh makanan tersebut
memberikan energi, sehingga manusia mempunyai tenaga untuk bergerak dan
bekerja.
c. Sumber daya alam energi, yaitu apabila barang yang di manfaatkan manusia
adalah energi yang terkandung dalam sumber daya alam tersebut. Contoh :
Bahan bakar minyak (bensin,solar,minyak tanah, dan lain-lain). Gas alam,
batu bara, dan kayu bakar merupakan sumber daya alam energi. Manusia
menggunakan energi yang dihasilkan oleh sumber daya alam itu untuk
memasak, menggerakan kendaraan, mesin industri, dan sebagainya.
d. Sumber daya alam ruang, yaitu ruang atau tempat yang diperlukan manusia
dalam hidupnya. Makin besar kenaikan jumlah penduduk, sumber daya alam
makin sulit di peroleh. Ruang, dalam hal ini, dapat berarti ruang untuk mata
pencaharian (Pertanian dan Perikanan), tempat tinggal, arena bermain anak-
anak, dan sebagainya. Di kota-kota besar,seperti Jakarta, sumber daya alam
ruang makin sulit di dapat.
e. Sumber daya alam waktu, sulit dibayangkan bahwa waktu merupakan sumber
daya alam. Sebagai sumber daya alam , waktu tidak berdiri sendiri melainkan
terikat dengan pemanfaatan sumber daya alam lainnya. Contoh : Air sulit
didapat pada musim kemarau. Akibatnya mengganggu tanaman pertanian.
2.4 Konsep-konsep Pengelolaan Sumber Daya Alam
Adapun pengelolaan sumber daya alam yaitu pengelolaan sumber daya alam
berdasarkan prinsip berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, pengelolaan sumber
daya alam berdasarkan prisip mengurangi, dan pengelolaan sumber daya alam
berdasarkan prinsip daur ulang.
a. Pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan
lingkungan dan berkelanjutan.
Pengelolaan sumber daya alam harus hati-hati. Pada prinsipnya,
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan agar tetap terjaga
kelestariannya. Sumber daya alam perlu di lestarikan supaya dapat
mendukung kehidupan mahkluk hidup. Bila sumber daya alam rusak atau
musnah, kehidupan bisa terganggu. Beberapa hal yang dapat diusahakan
untuk menjaga kelestarian daya alam adalah sebagai berikut :
Penghijauan dan Reboisasi
Usaha penghijauan dan reboisasi hutan dapat menjega rusaknya
lingkungan yang berhubungan dengan air, tanah, dan udara.
Keuntungan pelaksanaan penghijauan antara lain sebagai berikut :
1. Tumbuh – tumbuhan dapat menyaring dan mengatur air,
mencegah banjir, dan menimbulkan mata air.
2. Tumbuh – tumbuhan dapat menyuburkan tanah. Daun – daun
yang berguguran , lama kelamaan membusuk dan menajadi
lapisan humus. Akar tanaman dapatmencegah erosi dan
bahaya longsor.
3. Tumbuh-tumbuhan menimbulkan udara yang segar, sebab
tumbuhan mengambil CO2 dan melepaskan O2 yang
diperlukan manusia untuk bernafas. Hal ini terjadi pada
fotosintesis.
Sengkedan
Untuk mencegah erosi dan menjaga kesuburan tanah, pada tanah yang
berbukit – bukit atau tanah miring dibuat sengkedan / terasering.
Tujuanya adalah agar pada waktu hujan air banyak meresap ke dalam
tanah.
Pengembangan Daerah Aliran Sungai
Daerah aliran sungai (DAS) merupakan daerah peka terhadap
kerusakan dan pencemaran, karena seringya terjadi pengikisan lapisan
tanah oleh arus sungai. Untuk itu perlu pengendalian khusus bagi
daerah ini. Cara pengendalian daerah aliran sungai, antara lain sebagai
berikut :
1. Tindakan tegas terhadap perusak lingkungan sesuai UU No. 4
Tahun 1982, tentang ketentuan – ketentuan pokok
pengelolaan Lingkungan Hidup.
2. Mengadakan penghijauan dan reboisasihutan di sekitar
daerah aliran sungai. Tujuannya mengatur,menyimpan air,
dan mencegah pendangkalan sungai.
3. Membuat bendungan-bendungan dan saluran irigasi yang
teratur.
Pengelolaan Air Limbah
Sumber air limbah dapat berasal dari rumah tangga, industri, dan
pabrik. Air limbah yang dibuang ke tanah bisa merembes, masuk ke
tanah dan bercampur dengan air tanah. Hal itu berarti bukan tanah saja
yang tercemar, tetapi juga air bawah permukaan tanah.
Usaha – usaha untuk mengatasi air limbah adalah sebagai berikut :
1. Pengaturan lokasi industri agar jauh daripemukiman penduduk.
2. Industri yang menimbulkan air limbah, diwajibkan memasang
peralatan pengendali pencemaran air (water Treatment).
3. Daerah industri di jauhkan dari peredaran air yang berhubungan
langsung dengan sumber air minum penduduk.
4. Menemukan sumber bahan beracun dansegera melakukan
netralisasi secara kimia.
5. Mencegah agar saluran air limbah jangan sampai bocor.
6. Unsur – unsur yang dapat yang tidak dapat dinetralisasi harus di
buang dengan dipendam / ditanam di dalam tanah yang di jauhi
dari air, atau di buang ke laut dengan menggunakan drum –drum.
Penertiban Pembuangan Sampah
Sampah dapat menimbulkan permasalahan,seperti sarang penyakit,
menimbulkan bau busuk, dan menggangu pandangan mata. Oleh
sebabitu, buanglah sampah pada tempat yang ditentukan. Jangan
membuang sampah di sembarang tempat. Tempat penimbunan sampah
yang terakhir jangan sampai menggangu lingkungan kehidupan.
Disamping itu perlu dipikirkan pula cara pemusnahan sampahnya.
b. Pengelolaaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Mengurangi
Guna memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia memerlukan berbagai
sumber daya alam. Baik sumber alam yang bersifat hasil tambang, energi,
maupun hayati. Dalam mengambilsumber daya alam jangan diambil
semuanya(dihabiskan), tetapi berprinsip mengurangi saja, pengambilan
yang dihabiskan akan merusak lingkungan dan mengganggu ekosistem
lingkungan.
Sumber daya alam mempunyai sifat saling bergantung satu sama lain.
Dengan demikian suatu tindakan terhadap suatu sumber daya alam efeknya
akan terasa pada sumber daya alam yang lain. Rusaknya hutan akan
mempengaruhi ekosistem, sehingga dapat menyebabkan terjadinya erosi,
banir, kekeringan dan sebagainya.
c. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Daur Ulang
Dengan teknologi maju, manusia dapat memanfatkan sampah untuk
dijadikan kertas ataupun pupuk organis. Sampah-sampah yang berasal dari
organik dapat diproses menjadi pupuk organik dan digunakan untuk
memupuk tanah. Proses daur ulang adalah pengelolahan kembali suatu
massa atau bahan-bahan bekas dalam bentuk sampah kerin yang tidak
mempunyai nilai ekonomi menjadi suatu barang yang berharga dan
berguna kehidupan manusia. Ada dua system pengelolaan sampah yaitu :
o Sistem Pengelolaan Formal
pengelolaan formal yakni pengumpulan,pengangkutan dan
pembuangan yang dilakukan oleh aparat pemerintahan setempat
misalnya Dinas kebersihan dan Pertamanan. Sistem ini memandang
sampah sebagi beban lingkungan, sehingga memerlukan dana dan
tenaga yang besar. Walaupun ada program adipura, namum pada
kenyataanya masalah sampah tidak pernah terselesaikan secara
sempurna. Hal ini disebabkan oleh rendahnya partisipasi
masyarakat dalampengananan sampah.
o Sistem Pengelolaan Informal
Pengelolaan informal yakni aktivitas yang dilakukan oleh dorongan
kebutuhan untuk hidup dari sebagai masyarakat untuk hidup dari
sebagai masyarakat. Secara tidak sadar mereka berperan serta dalam
kebersihan kota, seperti pemulung dan industri daur ulang baik jenis
kertas, plastik, kaleng, seng, botol, kardus dan lai-lain.
2.5 Masalah Kependudukan dan Lingkungan Hidup
Kependudukan atau demografi merupakan studi tentang statistik kepentingan dan
sosial lainnya dari populasi manusia. Dalam studi ini dikenal beberapa indikator
yaitu:
Age specific fertility, yaitu kelahiran per 1000 orang pertahun.
Crude birth rate, yaitu kelahiran per 1000 orang pertahun.
Crude death rate, yaitu kematian per 1000 orang pertahun.
General fertility rate, yaitu kelahiran / tahun / 1000 perempuan berumur
15 – 44 tahun.
Net growth rate, yaitu laju peningkatan natural ditambah persentase
perubahan dari migrasi netto.
Net migration, yaitu imigrasi dikurangi emigrasi (biasanya bernilai
negatif).
Rate of natural increase, yaitu laju kelahiran dikurangi laju kematian
dibagi dengan 10 (dinyatakan dalam persentase).
Faktor yang sangat penting dalam permasalahan lingkungan hidup adalah
besarnya populasi manusia. Dengan pertambahan populasi yang cepat mengakibatkan
perubahan yang besar dalam lingkungan hidup. Dengan bertambahnya populasi
manusia makan dibutuhkan sumber daya seperti pangan, bahan bakar, permukiman,
lahan dalam jumlah yang meningkat pula, sehingga menyebabkan penyusutan sumber
daya. Bertambahnya populasi manusia juga mengakibatkan pencemaran lingkungan
seperti pencemaran limbah domestik, dan kemudian diikuti oleh pencemaran dari
industri dan transportasi.
2.6 Prinsip dan Usaha Pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
a. Prinsip Kepemilikan Sumber Daya Alam
Pemahaman atas segala isitilah ini khususnya terhadap pemahaman
kepemilikan menjadikan terjadinya pemanfaatam tanpa kenal batas waktu
sehingga mengakibatkan kerusakan ekosistem. Tidak adanya kepemilikan
mengakibatkan tidak adanya konservasi yang mengakibatkan degradasi
sumber daya alam. Pengelolaaan sumber daya alam ditujukan untuk
menjamin kelestarian kualitas lingkungan dan menjamin adanya
kelestarian hasil, berarti menjalin hubungan yang harmonis antara
kebutuhan hidup manusia dengan sumber daya alam. Dengan demikian
jelas bahwa pemanfataan sumber daya alam harus memperhatikan konsep
keberlanjutan yang merupakan amanah yang dibebankan dari satu generasi
ke generasi berikutnya sehingga pemanfataan oleh satu generasi tidak
boleh menghilangkan kesempatan generasi mendatang untuk memperoleh
manfaat dari keberadaan sumber daya alam.
b. Prinsip Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dengan demikian pemerintah mempunyai kewajiban menjaga kelestarian
lingkungan hidup yang baik dan sehat kepada seluruh masyarakat, melalui
pelaksanaan pembangunan berkelanjutan dengan menyelaraskan
pembangunan ekomoni, sosial, maupun lingkungan hidup secara baik dan
harmonis.
c. Pembangunan Berkelanjutan
Istilah “Pembangunan Berkelanjutan” pertama kali muncul dalam
dokumen World Conservation Strategy yang diterbitkan oleh International
Union for Conservation of Nature and Natural Resources pada tahun
1980. Didalam dokumen tersebut, pembangunan berkelanjutan
didefinisikan sebagai “integrasi antara konservasi dan pembangunan untuk
memastikan bahwa perubahan yang dilakukan terhadap planet (bumi) akan
tetap dapat menjamin keberlangsungan dan taraf hidup layak bagi semua
orang”, sayangnya hal itu tidak mudah dipahami karena terfokus pada
konservasi habitat dan tidak menyentuh aspek politik maupun ekonomi.
Pada tahun1983, UN General Assembly membentuk World Commision of
Enviroment and Development World (WCED) yang dikenal sebagai
Komisi Bruedtland, komisi ini kemudian pada tahun 1987 merumuskan
dokumen Our Common Future yang mendefinisikan pembangunan
berkelanjutan sebagai berikut :
“Development that meets that need of the present without
compromising the ability of the future generation to meet their own
needs”.
Pada intinya pembangunan berkelanjutan berarti “pembangunan
untuk memenuhi kebutuhan generasi sekarang tanpa mengorbankan
kepentingan generasi yang akan datang”. Bagi Indonesia, pelaksanaan
konsep tersebut berdasarkan kepada keseimbangan tiga pilar
pembangunan, yaitu : sosial, ekonomi, lingkungan ditambah dengan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam pelaksanaannya,
pembangunan berkelanjutan harus berlangsung secara simultan dimana
setiap kegiatan pembangunan haruslah layak secara ekonomi
(economically viable); dapat diterima secara sosial (socially acceptable);
serta ramah lingkungan (environmentally friendly).
Dari prinsip umum di atas maka lima prinsip umum pembangunan
berkelanjutan yang dihasilkan oleh United Nations Conference on
Enviroment and Development (UNCED) dalam dokumen pada KTT bumi
pada tahun 1992 di Rio de Janeiro, Brazil, adalah keadilan dalam satu
generasi, prinsip pencegahan dini, perlindungan keanekaragaman hayati,
serta internalisasi biaya lingkungan dan mekanisme insentif.
2.7 Etika Lingkungan
Etika lingkungan dipahami sebagi disiplin ilmu yang berbicara tentang norma dan
kaidah moral yang mengatur perilaku manusia dengan alam serta nilai dan prinsip
moral yang menjiwai perilaku manusia dalam berhubungan dengan alam tersebut.
Dalam sejarah perkembangan pemikiran di bidang etika lingkungan dapat dibedakan
menjadi tiga model teori, yang memiliki cara pandang yang berbeda terhadap alam,
yaitu :
a. Shallow Enviromental Ethics (antroposentrisme)
b. Intermediate Enviromental Ethics (biosentrisme)
c. Deep Enviromental Ethics (ekosentrisme)
Etika lingkungan yang bercorak antroposentrisme merupakan sebuah ksesalahan
cara pandang barat, yang bermula dari Aritoteles hingga filsuf-filsuf modern, dimana
perhatian utamanya menganggap bahwa etika hanya berlaku bagi komunitas manusia.
Maksudnya, dalam etika lingkungan manusia ialah yang dijadikan satu-satunya pusat
pertimbangan dan dianggap relevan dalam pertimbangan moral, yang dilihat dalam
istilah Frankena sebagai satu-satunya moral patient. Akibatnya, secara teleologis
diupayakan agar dihasilkan akibat baik sebanyak mungkun bagi spesies manusia dan
dihindari akibat buruk sebanyak mungkin bagi spesies itu.
Etika antroposentrisme ini dalam pandangan Arne Naess dikategorikan sebagai
Shaloow Ecology (kepedulian lingkungan yang dangkal). Cara pandang
antroposentrisme kini dikritik secara tajam oleh etika biosentrisme dan ekosentrisme.
Bagi biosentrisme dan ekosentrisme, manusia tidak hanya dipandang sebagai
makhluk sosial. Manusia pertama-tama harus dipahami sebagi makhluk biologi dan
makhluk ekologis. Dunia buku sebagai kumpulan objek-objek yang terpisah tetapi
sebagi suatu jaringan fenomena yang saling berhubungan dan saling tergantung satu
sama lain secara fundamental. Etika ini mengakui nilai intrinsik semua makhluk
hidup dan memandang manusia tidak lebih dari satu untaian dalam jaringan
kehidupan.
Ekosentrisme berkaitan denganetika lingkungan yang lebih luas. Berbeda dengan
biosentrisme yang hanya memusatkan etika pada biosentrisme, pada kehidupan
seluruhnya, ekosentrisme justru memusatkan etika pada seluruh komunitas ekologis,
baik yang hidup maupun tidak. Karena secara ekologis, makhluk hidup dan benda-
benda abiotis lainnya saling terkait satu sama lain. Oleh karenanya, kewajiban dan
tanggung jawab moral tidak hanyak dibatasi pada makhluk hidup. Kewajiban dan
tanggung jawab moral yang sama juga berlaku terhadap semua realitas ekologi.
BAB III
KESIMPULAN
Dari materi yang terdapat dalam sumber buku Ilmu Kealaman Dasar (IKD) dan beberapa
sumber dari internet tentang klasifikasi sumber daya alam dan lingkungan hidup dapat
disimpulkan bahwa sumber daya alam itu adalah potensi yang dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan dan kepentingan manusia, Sedangkan Lingkungan Hidup
merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Disini kita melihat bahwa
sumberdaya alam dapat diklasifikasikan berdasarkan sumbernya, berdasarkan
persebarannya,berdasarkan tujuanya serta berdasarkan cara pengolahan dan
pemanfaatannya yang meliputi sumber daya alam yang dapat diperbaharui (Renewable
Resources) dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (Unrenewable
Resource). Di dalam penggelolaan sumberdaya alam adapun pengelolaan sumber daya
alam berdasarkan prinsip berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, pengelolaan sumber
daya alam berdasarkan prisip mengurangi, dan pengelolaan sumber daya alam
berdasarkan prinsip daur ulang. Maka dari itu kita sadar bahwa betapa pentingnya peran
sumberdaya alam untuk kebutuhan dan kepentingan manusia serta pemanfaatanya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim,2013,Sumber Daya Alam.Dalam http:/www. id.wikipedia.org, diakses tanggal 2
Maret 2013.
Anonim,2013,Sumber Daya Alam.Dalam http:/www.google.co.id,diakses tanggal 2
Maret 2013.
Anonim,2013,Pengertian Sumber Daya Alam dan Klasifikasinya.Dalam
http:/www.esdm.go.id,diakses tanggal 2 Maret 2013.
LAMPIRAN
A.Soal
1. Sumber daya alam dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan sumbernya yaitu …
A.Biotik D.Terbarukan
B.Abiotik E.Tidak Terbarukan
C.Udara
2. Sumber daya alam dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan persebarannya yaitu
…
A.Biotik D.Terbarukan
B.Abiotik E.Yang terdapat dimana-mana
C.Udara
3. Sumber daya alam dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan tujuannya yaitu …
A.Biotik D.Terbarukan
B.Bahan Industri E.Yang terdapat dimana-mana
C.Udara
4. Bahan galian yang terjadi dari magma dan bertempat di dalam atau berhubungan dan dekat dengan magma disebut bahan galian …
A.Biotik D.Terbarukan
B.Magma E.Yang terdapat dimana-mana
C.Udara
5. Bahan galian yang terbentuk di dalam diatrema dan dalam bentukan instrusi (gang
dan apofisa) disebut bahan galian …
A.Biotik D.Terbarukan
B.Magma E.Yang terdapat dimana-mana
C.Pematit
6. Undang –undang yang mengatur pembagian dan sumber daya alam adalah undang
undang nomor …
A.10 Tahun 1967 D.11 Tahun 1967
B.20 Tahun 1967 E.40 Tahun 1967
C.30 Tahun 1967
7. Bahan galian yang termasuk dalam golongan A …
A.Minyak Bumi D.Magnesium
B.Emas E.Asbes
C.Perak
8. Bahan galian yang termasuk dalam golongan B …
A.Minyak Bumi D.Asbes
B.Aluminium E.Besi
C.Batubara
9. Bahan galian yang termasuk dalam golongan C …
A.Minyak Bumi D.Asbes
B.Batu kapur E.Besi
C.Batubara
10. KTT Bumi pada tahun 1992 dilaksanakan di kota …
A.Rio de Janeiro D.Lampung
B.Paris E.Bangkok
C.Jakarta
B.Essay
1. Apa yang dimaksud dengan sumber daya alam ?
2. Jelaskan jenis- jenis sumber daya alam berdasarkan sumbernya,beserta contoh?