makalah 2

8
BAB I PENDAHULUAN Community Development adalah suatu bentuk pembangunan komunitas terpadu di daerah sekitar area pembangunan yang dilakukan oleh perusahaan Asing yang bersangkutan. Pembangunan ini mencakup semua aspek dengan maksud untuk membina hubungan baik dengan masyarakat sekitar dan menciptakan sumber-sumber daya manusia yang berpotensi untuk memajukan pembangunan Indonesia mendatang serta membangun daerah sekitar area. Aspek - aspek yang ditingkatkan antara lain : pendidikan, ekonomi, kesehatan, pembangunan sarana dan prasarana, dll. Pemerintah Indonesia telah menetapkan bahwa bagi semua perusahaan Asing yang bergerak dalam bidang pengeboran wajib memberikan ganti rugi kepada daerah tempat dilakukannya pengeboran. Bentuk ganti ruginya berupa pembangunan di segala bidang di area pengeboran yang disebut dengan Community Development. Community Development ini sangatlah penting untuk kelancaran pekerjaan yang dilakukan oleh perusahaan Asing tersebut. Maka dari itu, kami mencoba membahas mengenai community development yang telah dilaksanakan oleh perusahaan Asing dalam hal ini adalah Chevron Pacific Indonesia dalam kegiatan pengeboran di Indonesia.

Upload: nana-silvana-agustini

Post on 30-Jun-2015

237 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah 2

BAB I

PENDAHULUAN

Community Development adalah suatu bentuk pembangunan komunitas terpadu di

daerah sekitar area pembangunan yang dilakukan oleh perusahaan Asing yang

bersangkutan.

Pembangunan ini mencakup semua aspek dengan maksud untuk membina

hubungan baik dengan masyarakat sekitar dan menciptakan sumber-sumber daya

manusia yang berpotensi untuk memajukan pembangunan Indonesia mendatang serta

membangun daerah sekitar area. Aspek - aspek yang ditingkatkan antara lain :

pendidikan, ekonomi, kesehatan, pembangunan sarana dan prasarana, dll.

Pemerintah Indonesia telah menetapkan bahwa bagi semua perusahaan Asing yang

bergerak dalam bidang pengeboran wajib memberikan ganti rugi kepada daerah tempat

dilakukannya pengeboran. Bentuk ganti ruginya berupa pembangunan di segala bidang di

area pengeboran yang disebut dengan Community Development.

Community Development ini sangatlah penting untuk kelancaran pekerjaan yang

dilakukan oleh perusahaan Asing tersebut. Maka dari itu, kami mencoba membahas

mengenai community development yang telah dilaksanakan oleh perusahaan Asing

dalam hal ini adalah Chevron Pacific Indonesia dalam kegiatan pengeboran di Indonesia.

BAB II

TEORI DASAR

Chevron Pacific Indonesia (CPI) adalah anak perusahaan dari Chevron yang

bertugas mengeksplorasi minyak yang ada di Riau. Sebelum diambil alih oleh Chevron,

perusahaan ini bernama Caltex Pacific Indonesia. Para karyawan CPI ditempatkan di 4

kota di Riau yaitu Dumai, Duri, Minas dan Rumbai. CPI juga merupakan perusahaan

minyak kontraktor terbesar di Indonesia, dengan produksi sudah mencapai 2 miliar

barrel.

Page 2: makalah 2

CPI pertama kali didirikan di Indonesia pada awal tahun 1924. Standard Oil

Company of California (Socal) dan Texas Oil Company (Texaco) membentuk sebuah

perusahaan patungan di daerah Sumatera, bernama N.V. Nederlandsche Pacific

Petroleum Maatschappij atau NPPM. Perusahaan ini menemukan sebuah sumur minyak

non-produktif yang akhirnya ditutup. Pada tahun 1944, ahli geologi NPPM, Richard H.

Hopper dan Toru Oki bersama timnya menemukan sumur minyak terbesar di Asia

Tenggara, Minas. Sumur ini awalnya bernama Minas No. 1. Minas terkenal dengan jenis

minyak Sumatera Light Crude (SLC) yang baik dan memiliki kadar belerang rendah.

Pada masa awal 1950-an, NPPM berubah nama menjadi Caltex Pacific Oil

Company (CPOC), dan mulai melakukan ekspor minyak dari Minas, melalui Perawang.

Sumur minyak barupun ditemukan di Duri, Bengkalis, dan Petapahan. Nama Caltexpun

berubah kembali di awal 1960-an menjadi Caltex Pacific Company (CPC).

Seiring semakin banyaknya sumur minyak yang ditemukan di daerah operasi

Caltex, peta daerahpun dibuat. Peta daerah operasi ini biasa disebut Kangaroo Block,

karena bentuknya yang seperti kangguru. Di luar Kangaroo Block, Caltex (yang pada

dekade 1970-an mengubah kembali namanya menjadi PT Caltex Pacific Indonsia) pada

saat itu juga mengopeasikan daerah Coastal Plains Pekanbaru Block (CPP Block) dan

Mount Front Kuantan Block (MFK Block).

Pada 1980, CPI merasa memerlukan suatu terobosan untuk meningkatkan produksi

minyak di ladang minyak Duri. Pada tahun ini dibangunlah proyek Sistem Injeksi Uap

terbesar di dunia, yaitu Duri Steam Flood, yang diresmikan Presiden Soeharto pada

pertengahan 1980an.

Pada tahun 2005, Caltex, sebagai anak perusahaan Chevron dan Texaco Inc.

diakuisisi oleh Chevron bersama dengan Texaco dan Unocal. Maka, resmi nama PT

Caltex Pacific Indonesia berubah menjadi PT Chevron Pacific Indonesia.

PT Chevron Pacific Indonesia merupakan salah satu dari perusahaan pengeboran

Asing yang telah menerapkan Community Development di segala aspek kehidupan

bermasyarakat.

Page 3: makalah 2

BAB III

PEMBAHASAN

Salah satu bentuk kontribusi PT Chevron Indonesia Company dalam pengembangan

lingkungan di sekitar wilayah operasinya yaitu melalui kegiatan Community Development

(CD). Kegiatan tersebut telah dilakukan sejak awal beroperasinya di tahun 1970-an (dulu

Unocal Indonesia Company), meski masih terbatas dalam bentuk charity (sumbangan).

Baru pada tahun 1990-an, ketika wacana Corporate Social Responsibility (CSR) mulai

didengungkan, terjadi perubahan orientasi dimana pihak Chevron mulai proaktif

melakukan pendekatan untuk lebih memahami apa yang menjadi kebutuhan masyarakat

di sekitarnya. "Misi Chevron dalam pelaksanaan CD ini yaitu menunjang bisnis dan

membangun citra Chevron sebagai anggota masyarakat yang baik dengan membantu

masyarakat dalam bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosial untuk mencapai

pertumbuhan yang berkesinambungan dan mandiri,"

Serangkaian dialog dengan masyarakat setempat, kemudian berhasil dirumuskan

berbagai program melalui pola kemitraan (partnership). Dalam hal ini masyarakat

ditempatkan sebagai subyek, dalam rangka penguatan kapasitas (capacity building)

menuju kemandirian. Penyempurnaan pelaksanaan CD terus dilakukan antara lain dengan

dibentuknya divisi khusus di bawah Community Relations Department yang bertanggung

jawab atas pelaksanaan program CD, pada tahun 2001. Melalui divisi khusus itu

dimaksudkan agar pelaksanaan CD lebih fokus, terprogram dan bisa dievaluasi. Sejak

bergabungnya Unocol ke dalam Chevron, kini program CD berada di bawah Government

& Public Affair Department.

Berbagai kegiatan yang pernah dilakukan antara lain pengembangan masyarakat

tani di Desa Lawe-lawe, Kabupaten Panajam Paser Utara (PPU), dimana pada tahun 2005

sejumlah petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Gotong Royong diikutkan dalam

studi banding ke Balai Pertanian “Karya Nyata”, Bogor, Jawa Barat. Begitu juga untuk

program sosial, Chevron aktif membantu pembangunan gedung sekolah, perbaikan jalan,

Page 4: makalah 2

dan sarana sosial lainnya. Meskipun Chevron telah mempunyai divisi khusus yang

menangani pengembangan masyarakat, namun perusahaan pertambangan batubara ini

tetap mempunyai keterbatasan karena kegiatan utamanya adalah di bidang pertambangan.

Disadari bahwa untuk mengoptimalkan kegiatan CD dibutuhkan kompetensi di

bidang pengembangan masyarakat. Oleh karena itu pihak Chevron menganggap perlu

untuk menjalin kerjasama dengan pihak lain yang lebih kompeten. Untuk itu Chevron

memutuskan bekerjasama dengan PT Permodalan Nasional Madani (Persero), khusus

untuk pengembangan Lembaga Keuanagn Mikro (LKM). Kerjasama ini diawali dengan

penandatanganan Nota Kesepahaman bersama antara Chevron dengan PNM tanggal 27

Juni 2005, untuk jangka satu tahun, dari 1 November 2005 hingga 31 Oktober 2006.

Pihak PNM terlebih dahulu melakukan assessment survey terhadap potensi ekonomi dan

komoditas di beberapa wilayah seperti di Kabupaten Kutai Kartanegara (6

desa/kelurahan), Kabupaten Penajam Paser Utara/PPU (13 desa/kelurahan), dan

Kotamadia Balikpapan (4 kelurahan). Dari survey itu berhasil diidentifikasi berbagai

potensi ekonomi sekaligus dirumuskan kemungkinan pengembangannya.

Langkah selanjutnya berupa pengkajian terhadap kebutuhan dan potensi wilayah,

pelatihan kelompok usaha mikro dan kecil (UMK), konsultasi bisnis, pembentukan dan

pendampingan UKM dan LKM, penyediaan teknologi informasi, pemagangan, serta

monitoring dan evaluasi. Pembentukan LKM merupakan instrumen yang dinilai sangat

penting dalam menunjang keberhasilan UMK, baik melalui jasa pembiayaan maupun

konsultasi dan pendampingan. Pola ini dinilai jauh lebih efektif, karena dana CD akan

dikelola secara profesional oleh LKM dalam bentuk dana bergulir. Berbeda dengan pola

charity dimana dana tersebut diberikan secara langsung kepada pelaku UKM yang

umumnya tidak dikembalikan. PNM yang sudah berpengalaman mengembangkan LKM

melalui bantuan jasa manajemen, akan membantu mempersiapkan pendirian LKM

sampai LKM tersebut operasional dan mandiri. Dengan adanya LKM ini diharapkan akan

mampu mendukung pengembangan UMK yang selama ini tidak mempunyai akses

terhadap perbankan. Berbagai kelompok usaha yang selama ini pernah mendapatkan

pembinaan dari Chevron diharapkan bisa menjadi nasabah utama LKM. Untuk itu

Chevron menganggarkan dana sebesar Rp 1,5 miliar, termasuk fee untuk PNM sebesar 15

persen. Kerjasama antara PNM dan Chevron ini merupakan bentuk sinergi yang saling

Page 5: makalah 2

menguntungkan. Bagi PNM sendiri, berdirinya LKM baru sekaligus akan menambah

jaringan PNM dalam pengembangan UMK. Sedangkan Chevron sendiri juga

berkepentingan untuk meningkatkan tarap hidup masyarakat di sekitar daerah operasinya,

sekaligus untuk mendukung program pemerintah daerah.

Dalam pengembangan program CD, pihak Chevreon telah memfokuskan pada

empat kegiatan utama yang meliputi pemberdayaan ekonomi, kesehatan, pendidikan, dan

lingkungan. Pemberdayaan ekonomi merupakan program terdepan, karena kegiatan inilah

diharapkan mampu meciptakan siklus ekonomi. Satu hal yang penting bahwa

pelaksanaan CD ini pada dasarnya harus sejalan dengan program Pemerintah Daerah.

Selain itu, pelaksanaan CD di Chevron juga mengemban misi Goal Corporate Global

Chevron mengenai Community Engagement (CE, istilah lain dari CD), yakni memberikan

kontribusi positif bagi peningkatan kualitas hidup dimana Chevron beroperasi. Hal

tersebut diwujudkan dalam berbagai program yang dapat menciptakan keberlangsungan

pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kapasitas individu maupun institusi.

Dalam pelaksanaan program CD tersebut harus melalui suatu proses mulai dari

usulan masyarakat yang akan kaji dan dinilai kelayakannya. Selanjutnya, rencana

program tersebut akan dikonsultasikan dengan instansi terkait dan stakeholder lainnya

guna mendapatkan tanggapan dan masukan. Apabila dinilai layak maka akan diteruskan

dalam forum konsultasi di Musrenbang (Musyawarah Perencanaan Pembangunan)

tingkat Kecamatan/Kabupaten. Setelah lolos dalam konsultasi di Musrenbang, baru

diajukan ke BP Migas di Jakarta untuk mendapatkan persertujuan. Setelah mendapatkan

persetujuan dari BP Migas, barulah program tersebut dilaksanakan.