majalah mitra investor edisi minggu i bulan maret 2015

50
1 Mitra Investor @mitrainvestor [email protected] Edisi 2 - 8 MARET 2015 Rp 30.000,00 KUPAS TUNTAS Asuransi di Berbagai Lini Regulasi Asuransi Antara Ada dan Tiada Simasnet Tawarkan Produk Asuransi Berbasis Teknologi Indra Baruna Pimpin Adira Insurance dari Nol

Upload: mitra-investor

Post on 08-Apr-2016

263 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Kupas Tuntas Asuransi di Berbagai Lini 1. Regulasi Asuransi antara ada dan tiada 2. Indra Baruna Pimpin adira insurance dari Nol 3. Simasnet Tawarkan Produk Asuransi berbasis teknologi

TRANSCRIPT

Page 1: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

1Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

Edisi 2 - 8 MARET 2015Rp 30.000,00

Kupas TunTas Asuransi

di Berbagai Lini

Regulasi Asuransi Antara Ada dan Tiada

Simasnet Tawarkan Produk

Asuransi Berbasis Teknologi

Indra Baruna Pimpin Adira

Insurance dari Nol

Page 2: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

2 MITRA INVESTOR EDISI 2 - 9 MARET 2015

Page 3: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

3Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

EDITORIAL

Pemimpin Umum ADI PAMUNGKAS, ST

Pemimpin RedaksiSURIYA EFFENDI, SE

EditorialSURIYA EFFENDI, SEKUNTI FARIKHA, S.PiEDWI RIA AGUSTINA, S. PiBADI UZZAMAN, S. Pi

Reporter / PenulisKUNTI FARIKHA, S.PiEDWI RIA AGUSTINA, S. PiRIDHA RIKI PANCAHWATI, SE

Desainer kreatifHIMAWAN INTRADA, SE

FotograferHIMAWAN INTRADA, SE

DistribusiPURWANTO

Produksi HIMAWAN INTRADA, SEPURWANTO

HumasSURIYA EFFENDI, SERIDHA RIKI PANCHAWATI, SEKARTINI INDAH P

Promosi dan iklanHIMAWAN INTRADA, SEADI PAMUNGKAS, STWIDIATMIKO ARI SAPUTRO, ST

KeuanganDESI MAYASARI, SE

SekretarisAYU LESTARI

Alamat Redaksi / UsahaJL. MT. Haryono No 970 Ruko Metro Plaza 21SEMARANGTELP : 024 – 7069 4444 08112778444Web : www.mitrainvestor.co.idEmail : [email protected] dan saran : [email protected] : [email protected] : @mitrainvestorFacebook : mitrainvestor

asuransi Kini Telah Membumi

Resiko dalam hidup selalu muncul, tak pernah bisa terduga dari mana datangnya. Baik resiko kesehatan berupa sakit, resiko keru-gian berupa bencana alam atau kebakaran dan lain sebagainya. Saat ini manusia telah berfikir lebih maju untuk mengurangi resiko tersebut dengan jalan asuransi.

Mengasuransikan aset yang dimiliki merupakan cara paling bi-jaksana untuk mendapatkan rasa aman dan nyaman saat menggu-nakannya. Banyak orang mengasuransikan kesehatannya meng-gunakan asuransi jiwa namun tidak mengerti keuntungan dan kerugian yang didapatkan, tidak mengerti hak dan kewajiban yang seharusnya dia dapatkan. Mereka banyak berharap agar keseha-tannya terjaga dan ketika mengalami sakit bisa menerima santu-nan.

Aset yang lain seperti rumah, tanah, mobil, kendaraan, ba-rang dagangan dan lain sebagainya kini juga diasuransikan agar terhindar dari risiko. Namun semakin berkembang asuransi justru menjadi lahan pengumpul dana yang sangat cepat. Bahkan ban-yaknya asuransi bodong atau penipuan berkedok asuransi sangat meresahkan masyarakat.

Kejahatan yang terjadi pada dunia asuransi bisa berupa pengambilan klaim asuransi yang dipersulit. Pembayaran premi yang dilakukan dengan cara autodebit namun tidak dilakukan debit oleh pihak asuransi sehingga polis ditutup dan nasabah dirugikan.

Pada dasarnya dengan menggunakan asuransi kita memind-ahkan resiko kepada pihak lain. Namun kita tetap harus memilih asuransi yang tepat untuk diri kita. Berdasarkan analisa resiko yang kemungkinan besar terjadi. Sehingga kita tidak sia-sia untuk me-nentukan asuransi yang digunakan.

Asuransi membutuhkan payung hukum yang kuat agar na-sabah dapat terlindungi dari penyalahgunaan oleh pihak yang kurang bertanggung jawab. Pemerintah seharusnya lebih berpihak pada rakyat kecil yang membutuhkan perlindungan dari berbagai kerugian. Bahkan tanpa adanya asuransi yang seringkali membuat mereka yang miskin semakin miskin. Rakyat miskin yang sering-kali kurang terjaga kesehatannya jatuh sakit dan tidak memiliki as-uransi. Alhasil aset yang dimiliki digadaikan dan menjadi semakin miskin.

Page 4: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

PROFIL

HEAD LINE

Regulasi Asuransi Antara Ada dan Tiada hal... 20

Indra Baruna, Pimpin Adira Insurance dari Nol hal... 16

KILASAN

5 Kategori Asuransi Ini Wajib Anda Miliki hal... 6

Histori Asuransi di Indonesia hal... 9

Cara Cerdas Investasi Melalui Asuransi hal... 10

Asuransi Sumbang 32 % Faktor Kemiskinan hal... 11

Kinerja Perbankan Melambat, Asuransi Tetap Cemerlang hal... 12

Payung Bencana Alam Berupa Asuransi hal... 13

Premi Asuransi Tidak Wajib Saat Pembuatan SIM hal... 14

Pasang Surut Jenis Produk Adira Insurance hal... 15

4 MITRA INVESTOR EDISI 2 - 9 MARET 2015

Page 5: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

TECHNOLOGI

ENTREPRENEUR

ANALISA

NEW EVENT

OJK Revitalisasi Industri Asuransi dan Dana Pensiun lewat Call of Papers hal... 46Paperless Claim

Tingkatkan Layanan Asuransi Kesehatan Publik hal... 36

Ide Kreatif Gamal Albinsaid Ciptakan Asuransi Sampah hal... 40

MACDhal... 44

Menguak Kecurangan dan Kesalahan dalam Berasuransi hal... 24

Simasnet, Tawarkan Produk Asuransi Berbasis Teknologi hal... 34

Deretan Penyedia Jasa Asuransi terbaik Di Indonesia hal... 28

RajaPremi.com Hadir sebagai Perusahaan Asuransi Online hal... 42

Layanan Aplikasi Mobile Dekatkan Adira dengan Pelanggan hal... 38

5Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

Page 6: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

6 MITRA INVESTOR EDISI 2 - 9 MARET 2015

KILASAN

Kesehatan merupakan sebuah aset yang bernilai sangat tinggi. Segala sesuatu pasti lebih mudah kita lakukan apabila kesehatan terjaga dengan baik. Pola hidup sehat dan selalu berfikir positif adalah kunci utamanya. Tetapi gangguan kesehatan dapat meny-erang tubuh dengan berbagai faktor. Untuk melindun-gi kesehatan dari ancaman gangguan kesehatan, anda bisa melakukan investasi berupa asuransi kesehatan.

Asuransi kesehatan adalah asuransi yang bertang-gungjawab memberikan perlindungan berupa dana untuk menjalani pengobatan (rawat inap/rawat ja-lan). Pengobatan dapat dilakukan secara medis dan altenatif yang bertempat di rumah sakit dalam negeri ataupun luar negeri. Kepemilikan asuransi kesehatan telah melindungi kesehatan anda dan memberikan ja-minan keringanan dana pada saat anda sakit. Asuransi kesehatan di Indonesia terdiri dari dua jenis yaitu asur-ansi kesehatan kolektif dan individu. Asuransi individu diperuntukkan bagi diri sendiri dan keluarga, sedang-kan asuransi kolektif untuk perusahaan sebagai jami-nan kesehatan terhadap karyawannya. Premi asuransi individu lebih mahal jika dibandingkan dengan asur-

5 Kategori Asuransi I n i Wa j ib Anda Mi l i k i

Berbagai bentuk investasi dapat berupa tabungan, properti, kendaraan, emas dan lain sebagainya. Apakah anda juga telah menginvestasikan dana anda untuk biaya perawatanya?. Kerusakan dan kehilangan bisa terjadi karena kecelakaan sehingga menyebabkan barang investasi anda berkurang nilanyanya. Asuransi adalah sebuah investasi yang menawarkan jasa penyimpanan uang berjangka. Berikut merupakan beberapa referensi katergori asuransi yang sangat anda butuhkan untuk melindungi kualitas barang investasi anda.

1. Asuransi Kesehatan ansi kesehatan kolektif. Sangat besar manfaat yang anda dapatkan jika

anda mengasuransikan kesehatan, seperti ketersedi-aan biaya pengobatan, mulai dari biaya dokter, obat, rawat inap dan tindakan operasi. Ada dua jenis asur-ansi kesehatan yang dapat anda pilih, yaitu inpatient dan outpatient. Inpatient berarti perusahaan sebagai penanggungjawab biaya rumah sakit, biaya cek labo-ratorium, biaya persalinan dan emergency service. Outpatient berarti perusahaan sebagai penanggung-jawab biaya konsultasi dokter umum dan spesialis, re-sep obat, biaya atas tindakan pencegahan, serta biaya alat-alat bantu kesehatan anjuran dokter.

Klaim merupakan pengambilan hak nasabah beru-pa biaya yang digunakan untuk sesuatu yang dis-uransikan. Misalnya, klaim asuransi kesehatan dapat anda ajukan kepada perusahaan apabila anda sakit dan membutuhkan pengobatan. Terdapat dua sistem klaim asuransi kesehatan yaitu reimbursement dan provider. Reimbursement adalah sistem penggantian biaya pengobatan yang diberikan perusahaan kepada nasabah dengan cara penukaran nota yang telah lu-nas dibayarkan. Nasabah menggunakan uang pribadi pada saat pembayaran pengobatan dan setelah itu nota ditukarkan kepada perusahaan asuransi. Sistem provider adalah biaya pengobatan dari perusahaan asuransi yang anda dapatkan mulai awal pengobatan. Perusahaan asuransi telah bekerjasama dengan rumah sakit atau klinik tertentu jadi anda harus menyesuai-kannya.

Di Indonesia ada beberapa perusahaan kesehatan yang bisa jadi referensi bagi anda yang belum men-gasuransikan kesehatan anda. Perusahaan asuransi kesehatan murni yaitu Alianz (Asuransi Kesehatan), Avrist (Mediguard), AXA (SmartCare Executive), Equity (Pro Health Care), Lippo Insurance (HealthPlus+), Man-ulife (Pro Health), Prudential (PRUhospital care) dan Sinar Mas (Simas Sehat Gold). Perusahaan asuransi santunan kesehatan yaitu CIGNA (Health Protection), Equity (Pro Income Safe), Lippo Insurance (HealthPlus Daily Income), MNC Life (Hario Sehat) dan Sunlife (Sun Medicash). Perusahaan asuransi kesehatan syariah yaitu Allianz (AlliSya Care) dan Chartis (Syariah Health Insurance).

Page 7: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

7Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

Pendidikan adalah modal pertama dan utama kes-uksesan seseorang. Semakin tinggi jabatan maka se-makin tinggi pula tingkat pendidikannya. Tingginya tingkat dan fasilitas pendidikan sebanding lurus den-gan biaya yang dikeluarkan. Banyaknya anak putus sekolah di Indonesia diakibatkan karena tidak adan-ya biaya pendidikan. Padahal ada cara mudah untuk memperoleh jaminan biaya pendidikan. Cara cerdas itu adalah dengan cara berinvestasi melaui asuransi pendidikan.

Asuransi pendidikan asuransi yang bertanggung-jawab memberikan perlindungan berupa dana pen-didikan. Tujuannya adalah menjamin pendidikan anak dari hal buruk yang mungkin terjadi sebagai peng-hambat. Premi yang anda bayarka dapat disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan anda. Besarnya tergantung tingkat pendidikan dan jangka waktu yang anda tentukan pada saat polis. Pengajuan klaim da-pat disesuaikan dengan jadwal masuk sekolah anak. Ketersediaan dana asuransi pendidikan tetap terja-min meskipun resiko kematian terjadi. Di Indonesia, banyak pilihan perusahaan penyedia layanan asur-ansi pendidikan yang dapat jadi referensi, diantaranya Bumiputera, Bank Mandiri, Prudential, Manulife, Axa Mandiri dan BNI.

Kematian merupakan hal yang bisa terjadi kapan-pun dan dimanapun. Meski tidak dapat direncana-kan, anda bisa mempersiapkannya mulai dari saat ini. Menginvestasikan dana anda dengan cara kepemilikan produk asuransi jiwa akan menguntungkan khususnya bagi ahli waris. Asuransi jiwa adalah adalah asuransi yang bertanggungjawab memberikan perlindungan berupa dana untuk musibah kematian, cacat per-manen dan penyakit kritis. Seiring perkembangan ja-man, asuransi jiwa juga memberikan fasilitas tabungan persiapan hari tua dengan hasil yang lebih besar dari bunga bank. Tujuan auransi jiwa adalah untuk inves-tasi hari tua dan tabungan bagi ahli waris.

Ketentuan asuransi yang anda pilih dapat disesuai-kan dengan kemampuan dan kebutuhan anda. Per-janjian dalam asuransi disebut polis. Penentuan polis dilakukan pada awal pembelian produk asuransi. Ter-dapat 4 jenis asuransi jiwa yaitu term insurance, whole life insurance, dwiguna dan unitlink. Term insurance adalah kontrak asuransi jiwa dimana uang pertang-gungan akan dibayarkan perusahaan kepada nasabah ketika kematian terjadi dalam periode masa pertang-gungan asuransi masih berlaku. Whole life insurance adalah penangguan biaya kematian dan adanya fasili-tas tabungan yang dikenal sebagai nilai tunai. Asuransi jiwa dwiguna adalah fasilitas yang diberikan berupa perlindungan kematian dan elemen tabungan yang nilainya lebih tinggi daripada whole life insurance se-hingga sangat sesuai untuk tujuan menabung. Asuran-si jiwa unitlink adalah pemotongan premi asuransi jiwa dan dana sisa premi diinvestasikan dalam bentuk unit.

Perusahaan asuransi yang tergabung dalam aso-siasi asuransi jiwa Indonesia yaitu Ace Life Assurance, Adisarana Wanaartha, Aia Financial (D/H Aig Life), Al-lianz Life Indonesia, Aviva Indonesia, Avrist Assurance, Axa Financial Indonesia, Axa Life Indonesia, Axa Man-diri Financialservices, Bakrie Life, Bni Life Insurance, Bringin Jiwa Sejahtera, Bumiputera 1912, Central Asia Financial, Central Asia Raya, Cigna, Cimb Sun Life.

2. Asuransi Jiwa 3. Asuransi Pendidikan

4. Asuransi Kepemilikan Properti

Page 8: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

8 MITRA INVESTOR EDISI 2 - 9 MARET 2015

KILASAN

Kendaraan bermotor merupakan alat transportasi yang memudahkan anda untuk bepergian. Kepemi-likan pribadi mayoritas berupa mobil dan motor. Per-awatan mesin dan keadaan fisik kendaraan dapat anda pastikan sendiri.

Namun bagaimana dengan resiko kerusakan/ke-hilangan yang diakibatkan oleh kecelakaan dan per-buatan oknum yang tidak bertanggungjawab. Solus-inya adalah dengan cara mengasuransikan kendaraan bermotor yang anda miliki.

Asuransi kendaraan adalah asuransi yang bertang-gungjawab memberikan perlindungan berupa dana yang digunakan untuk kerusakan atau kehilangan ken-daraan bermotor milik anda.

Kelalaian yang anda lakukan ataupun pengendara lainnya di jalan merupakan faktor utama penyebab kecelakaan lalu lintas. Asuransi kendaraan bertujuan untuk melindungi kendaraan bermotor dari ancaman bahaya tidak terduga misalnya kerusakan akibat ke-celakaan tabrakan, pencurian yang menyebabkan ke-hilangan.

Klaim nasabah dapat diajukan pada saat terjadi kerusakan/kehilangan pada kendaraan bermotornya kepada perusahaan dengan polis yang telah disepa-kati ketika pembelian produk. Ada dua jenis polis yang ditawarkan oleh perusahaan yaitu comprehensive atau all risk dan Total Loss Only/TLO.

Comprehensive atau All Risk menjamin kerusakan kendaraan akibat kecelakaan besar/kecil dan kehilan-gan kendaraan dan perlengkapannya. Total Loss Only/TLO menjamin kerusakan akibat kecelakaan dengan batas minimum kerusakan sebesar 75% dari harga pertanggungan dan jaminan dana apabila kendaraan hilang.

Di Indonesia telah banyak perusahaan penyedia asuransi kendaraan bermotor, diantaranya Garda Oto, Adira (Autocilin Auto Insurance), Allianz Utama Indo-nesia (Allianz Auto Insurance), AXA Auto Insurance (Asuransi AXA Indonesia) dan Asuransi Mobil ACA Otomate.[]

Properti adalah sesuatu yang dikenal sebagai entitas dalam kaitannya dengan kepemilikan sese-orang atau kelompok atas suatu hak eksklusif, sep-erti kepemilikan tanah, rumah, gedung atau ruko. Investasi properti menjadi pilihan bagi pebisnis di Indonesia.

Alasannya sederhana yaitu kenaikan nilai aset properti sejalan dengan perubahan waktu. Artinya semakin lama properti tersebut dimiliki, maka ketika dijual pada masa yang akan datang pasti nilainya akan meningkat. Hal ini tentunya dengan kualitas properti yang baik. Mempertahankan nilai kualitas properti yang paling aman adalah dengan cara me-ngasuransikannya.

Asuransi properti adalah asuransi yang bertang-gungjawab memberikan perlindungan berupa dana untuk resiko kerusakan bangunan rumah dan isinya. Resiko dapat berupa kebakaran, pembongkaran, kerusakan akibat kerusuhan, bencana (banjir/gempa bumi).

Tujuan asuransi properti adalah melindungi properti dari bencana dan kejahatan tak terduga.

Penanggungjawaban dana asuransi dapat diten-tukan dengan pilihan yang ditawarkan perusahaan. Ada dua jenis polis asuransi properti yaitu property all Risk / industrial all risk dan Polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia (PSAKI).

Polis Property All Risk (PAR) ditujukan untuk bangunan non industri seperti kantor, rumah ting-gal, rumah sakit dan sekolah dll. Sedangkan IAR (Industrial All Risk) untuk bangunan industri seperti pabrik, gudang, toko dan mall.

Jaminan asuransi yang diberikan untuk polis PAR dan IAR berupa penanggungan dana kerusakan/kehilangan properti yang disebabkan oleh bencana (angin topan, badai, banjir, gempa bumi, letusan gu-nung berapi, tsunami, tanah longsor dan pergerakan tanah) dan non bencana (kerusuhan, dan perbuatan jahat).

Polis Standar Asuransi Kebakaran Indonesia (PSAKI) oleh Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) ditujukan khusus untuk asuransi kebakaran.

Manfaatnya adalah melindungi harta benda yang disebabkan oleh kebakaran, petir, ledakan, kejatu-han pesawat terbang (Aircraft) dan asap (smoke). Jaminan dana yang diberikan oleh PSAKI atas ke-hilangan/kerusakan properti karena kerusuhan, kerusakan akibat perbuatan jahat, pembongkaran, banjir, angin topan, badai, tanah longsor dan busi-ness interuption (kehilangan keuntungan).

5. Asuransi kendaraan

Page 9: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

9Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

HISTORI ASURANSI di Indonesia

pra KeMerdeKaan

Asuransi sebenarnya bukanlah hal yang baru di Indonesia. Hal ini karena awal masuknya bisnis asur-ansi ke Indonesia tercatat pada saat masa penjajahan Belanda. Waktu itu, negara Indonesia disebut den-gan nama Nederlands Indie. Pemicu munculnya bis-nis dalam bidang asuransi di negara kita ini sebagai lanjutan dari berhasilnya bisnis Bangsa Belanda se-belumnya. Bisnis tersebut adalah bisnis dalam sektor perkebunan dan perdagangan di seluruh negeri yang menjadi jajahannya. Asuransi mutlak diperlukan untuk jaminan kelangsungan semua sektor usahanya. Fakta ini menunjukkan bahwa usaha perasuransian di Indo-nesia dibagi dalam 2 kurun waktu, yaitu pada jaman penjajahan yang tercatat hingga tahun 1942 dan ja-man setelah Perang Dunia II atau jaman kemerdekaan. Perusahaan asuransi yang terdapat di Hindia Belanda pada masa penjajahan adalah:

1. Perusahaan yang didirikan oleh orang Belanda2. Perusahaan Kantor Cabang dari Perusahaan Asuransi yang berkantor pusat di Belanda, Inggris dan di negeri lainnya.

Sistem monopoli merupakan sistem perdagangan di Hindia Belanda. Hal ini berimbas pada perkemban-gan asuransi yang dijalankan, yaitu hanya terbatas pada kegiatan perdagangan dan kepentingan bangsa Belanda, Inggris, dan bangsa Eropa lainnya. Pada masa itu, manfaat dan peranan asuransi belum dikenal luas oleh masyarakat, kususnya masyarakat pribumi. Peng-guna asuransi adalah bangsawan dan orang-orang tertentu yang bergerak dalam bisnis perkebunan dan perdagangan di Hindia Belanda. Jenis asuransi yang diperkenalkan di Hindia Belanda pada waktu masih sangat terbatas. Mayoritas yang ditawarkan yakni as-uransi kebakaran dan pengangkutan. Asuransi kend-araan bermotor belum memegang peran karena jum-lah kendaraan bermotor pada saat itu masih sangat sedikit. Pemilik kendaraan bermotor pasti berasal dari kalangan bangsawan oleh Bangsa Belanda dan Bangsa Asing lainnya. Perang Dunia II menyebabkan kegiatan perasuransian di Indonesia terhenti. Faktor utamanya karena penutupan perusahaan asuransi yang didirikan

oleh pihak Belanda dan Inggris.

pasca KeMerdeKaan

1. Nasionalisasi perusahaan asuransi asingPerusahaan asuransi peninggalan Belanda yang

telah dinasionalisasikan adalah NV Assurantie Maat-shappij De Nederlandern dan Bloom Vander EE tahun 1845. Berubah nama menjadi menjadi PT Asuransi Bendasraya. Selain itu Perusahaan Asuransi De Neder-landen Van 1845 menjadi PT. Asuransi Jiwasraya sete-lah dinasionalisasikan.

2. Pendirian dan penggabungan perusahaan asuransi baruPT Asuransi Bendasraya (asuransi rupiah) dan PT

Umum Internasional Underwriters (asuransi valuta as-ing) dilebur menjadi PT Asuransi Jasa Indonesia (As-uransi Jasindo). Pemerintah tidak hanya melakukan penggabungan perusahaan tetapi juga mendirikan beberapa perusahaan asuransi baru guna menunjang kesejahteraan masyarakat yaitu:

• Asuransi Jasa Rahardja (resiko kecelakaan lalu lintas)• Perum Taspen (Tabungan dan Asuransi PNS)• Perum Asabri (ABRI)• Jamsostek (kecelakaan tenaga kerja perusahaan swasta)

sejarah perkembangan asuransi modern di Indonesia

Awal tahun 1980-an menjadi bukti bahwa bisnis asuransi terus mengalami perkembangan. Terbukti dengan adanya perusahaan asuransi baru, yakni AIA Financial, Avrist AXA Mandiri, Allianz, Prudential, CIG-NA dan Asuransi Sinar Mas. Tidak hanya swasta yang sadar akan investasi dalam bentuk asuransi, pemer-itah juga tanggap dengan kebutuhan masyarakat akan perlindungan. Tahun 2014 lalu telah diselenggarakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Keseha-tan dan Ketenagakerjaan. Badan ini dibentuk oleh pemerintah sebagai gabungan fungsi dan peran dari Jamsostek dan Askes pada periode sebelumnya.[]

Page 10: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

10 MITRA INVESTOR EDISI 2 - 9 MARET 2015

KILASAN

Asuransi adalah langkah cerdas untuk berinvestasi. Menyisihkan sebagian penghasilan untuk melindungi aset yang kita miliki dari resiko kecelakaan. Berikut merupakan tips untuk berinvestasi melalui asuransi.

1. Sesuai kebutuhan Prioritaskan bidang yang anda anggap paling rent-

an terhadap resiko. Misalnya asuransi jiwa yang wajib dimiliki oleh kepala keluarga, jika suatu meninggal du-nia maka ahli waris akan mendapatkan klaim dari dana yang diasuransikan. Asuransi kesehatan, semua ang-gota memerlukan asuransi jenis ini karena kesehatan tidak dapat diprediksi. Suatu saat terjadi gangguan pada kesehatan, maka dapat segera dilakukan tinda-kan medis ataupun pengobatan alternatif. Selain kes-ehatan, asuransi kecelakaan juga mutlak diperlukan. Kejadian tidak terduga ini adalah musibah yang tidak bisa diantisipasi.

Bidang pendidikan juga menyediakan asuransi dalam bentuk asuransi berjangka untuk memenuhi biaya pendidikan. Kebijakan pemerintah yang tidak menentu membuat orang tua harus melakukan per-encanaan biaya pendidikan anak. Salah satu solusinya yaitu dengan menginvestasikan dana melalui asuransi pendidikan. Properti merupakan aset yang bernilai relatif tinggi. Perlindungan terhadap aset tersebut dapat berupa asuransi properti. Kendaraan bermotor ialah salah satu kebutuhan pokok masyarakat modern saat ini. Sangat beresiko tinggi terhadap kecelakaan lalu lintas. Langkah aman untuk menjaga kepemilikan

Cara Cerdas InvestasiMelalui Asuransi

benda tersebut yakni asuransi kendaraan bermotor. Tidak hanya kerusakan, kehilangan juga telah menjadi tanggungjawab perusahaan asuransi.

2. Sesuai kemampuanAsuransi yang anda pilih tentunya harus disesuai-

kan dengan kemapuan finansial anda. Pembayaran premi wajib anda bayarkan secara rutin kepada peru-sahaan asuransi. Biayanya berkisar antara 10%-15% dari hasil pendapatan perbulan. Jangka waktu pemba-yaran dilakukan sesuai kesepakatan. Misalnya perta-

hun, perenam bulan, pertiga bulan, perbulan maupun sekali bayar dimuka.

3. Perusahaan terpercayaJika anda telah memutuskan untuk melindungi aset

dan menginvestasikan dana melaui asuransi. Maka pilihlah produk asuransi yang berasal dari perusahaan asuransi yang telah terdaftar jelas di OJK. Selain pe-rusahaan, pilih juga tenaga pemasar yang memiliki li-sensi resmi (sertifikasi dari AAJI dan AAUI).

4. Teliti manfaatUtamakan manfaat produk asuransi yang telah

anda beli dan teliti prosedur klaimnya dengan jelas. Hal ini memudahkan anda pada saat pengajuan dana klaim. Jika diperlukan, mintalah copy polis produk as-uransi yang ingin anda beli untuk dipelajari. Asuransi merupakan investasi berjangka, manfaatnyapun dapat anda terima dikemudian hari. Jadi, pilihlah produk as-uransi yang menurut anda paling besar manfaatnya.

5. Ketentuan polisPastikan anda teliti saat membaca ketentuan polis.

Apabila ketidaksesuaian terjadi ketika pada saat polis sudah jadi, pihak perusahaan tidak bertanggungjawab. Hal ini disebabkan karena polis merupakan perjanjian resmi tertulis yang dilakukan antara nasabah dengan perusahaan asuransi. Perjanjian ini mengatur menge-nai kesepakatan kedua belah pihak pada saat proses pembelian produk asuransi.[]

Page 11: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

11Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

Asuransi merupakan investasi yang tepat untuk melindungi aset anda. Aset yang paling berharga dalam hidup adalah kesehatan. Mahalnya biaya kesehatan mem-buat antisipasi berupa tabungan berjangka perlu dilakukan mulai sekarang. Asuransi menyediakan jasa penyimpanan uang berjangka yang dapat anda manfaatkan ke-tika anda terkena musibah beru-pa sakit. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa sebanyak 32 % dari 250 juta jiwa penduduk Indonesia belum terdaftar dalam perusahaan asuransi. Masyarakat yang tidak memiliki perindun-gan asuransi kesehatan teran-cam jatuh miskin. Hal ini lantaran mereka tidak memiliki kemam-puan finansial yang digunakan jika terkena musibah. Selain aset kesehatan yang mutlak anda mi-

AsurAnsi sumbang 32 % Faktor Kemiskinan

liki. Asuransi jiwa juga tidak kalah penting. Jenis asuransi ini dapat dimanfaatkan dana investasinya apabila anda telah meninggal du-nia. Tetapi ada beberapa perusa-haan yang dapat mengeluarkan klaim sebelum anda meninggal. Ahli waris akan menerima sejum-lah uang dari asuransi jiwa yang anda ikuti. Menyangkut properti dan kendaraan pun perlu adanya perlindungan. Aset berupa benda ini sangat rentan mengalami keru-sakan bahkan kehilangan. Kerusa-kan dan kehilangan yang dapat terjadi pada rumah misalnya ke-bakaran atau terkena bencana. Apabila anda tidak memiliki as-uransi properti, maka anda tidak bisa mengembalikan keadaan ru-mah anda seperti semula dalam kurun waktu yang singkat ketika mengalami kerusakan atau ke-

hilangan. Kecelakaan dan pencu-rian terhadap kendaraan bermotor menuntut anda untuk ekstra hati-hati dalam penjagaannya. Perlind-ungan yang paling tepat adalah dengan cara mengasuransikan-nya. Perusahaan akan menang-gung kerusakan dan kehilangan yang terjadi pada kendaraan ber-motor yang anda miliki. Tentunya sesuai dengan kesepakatan pada saat polis.

Selain asuransi yang men-yangkut jasmani dan aset pribadi diatas berupa benda, pendidikan menjadi prioritas lain yang wa-jib diasuransikan. Perkembangan jaman menuntut kita untuk se-lalu mengikuti model pendidikan. Agar dana tidak menjadi kendala untuk mengikuti laju perkemban-gan pendidikan, maka mulailah dengan berinvestasi melalui asur-ansi pendidikan. Premi yang anda bayarkan sesuai dengan jangka waktu dan terget pendidikan yang anda inginkan. Sama seperti jenis asuransi yang lainnya, ketentuan mengenai klaim dan kesepakatan penting lain terdapat dalam polis.

"Mereka itu nyaris miskin ka-lau sakit harus jual rumah. Tukang ojek malah motornya dijual," ucap Muchlasin selaku Direktur Industri Keuangan Non-Bank Syariah OJK.

Menurut Direktur Industri Keuangan Non-Bank Syariah OJK tercatat sebanyak 67 juta jiwa penduduk Indonesia sebagai pe-megang polis asuransi. Secara terperinci, 10 juta jiwa terdaftar sebagai pengguna asuransi dan 57 juta jiwa lainnya memanfaatkan asuransi kumpulan. Contoh dari asuransi kumpulan yaitu asuransi kredit oleh bank yang disalurkan kepada banyak nasabahnya. Atas dasar itulah, maka saat ini OJk dan asosiasi perasuransian memben-tuk tim berupa pengembangan asuransi mikro serta gencar mem-promosikan asuransi mikro terse-but.[]

Page 12: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

12 MITRA INVESTOR EDISI 2 - 9 MARET 2015

KILASAN

Kinerja Perbankan Melambat,Asuransi Tetap Cemerlang

Secara umum, industri jasa keuangan saat ini dalam kondi-si normal. Perlambatan kinerja telah terjadi pada industri terse-but. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melihat bahwa salah satu sektor yang sedang mengalami perlambatan kinerja antara lain adalah perbankan nasional. Fak-tor utama yang menyebabkan perlambatan kinerja perbankan nasional terlihat dari melam-batnya tingkat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) dan kredit. Imansyah selaku Kepala Departemen Pengembangan Kebijakan Strategis OJK men-gungkapkan bahwa pada bulan Desember tahun 2014 lalu, per-tumbuhan DPK nasabah hanya sebesar 12,29 % dan 11,58 % untuk kredit. Nominal ini men-unjukkan adanya penurunan jika dibandingkan dengan bulan November 2014, pertumbuhan DPK 13,79 % dan kredit 11,89

%. Meski secara umum industri jasa keuangan melambat, na-mun pertumbuhan kredit sektor konstruksi dan rumah tangga tetap melaju kencang. "Pening-katan kredit sektor konstruksi tersebut sejalan dengan pro-gram pemerintah yang fokus pada infrastruktur," kata Iman.

Dilihat dari data rasio ke-cukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR), kondisi

perbankan nasional pada De-sember 2014 juga mengalami penurunan. Tercatat dalam CAR hanya sebesar 19,57 %. Dibandingkan dengan Novem-ber 2014 yakni sebesar 19,67 %. Perlambatan kinerja perbankan nasional ini masih dalam taraf relatif baik menurut catatan OJK. Pedoman penilaian terse-but dilihat dari sisi rentabilitas atau kemampuan bank untuk menghasilkan laba selama ku-run waktu tertentu. Penilaian baik oleh OJK berpedoman pada nilai rasio Net Interest Margin (NIM) tumbuh sebesar 4,24 % dan 2,85 % untu pertumbuhan Return On Asset (ROA).

Industri dalam bidang as-uransi masih cemerlang. Nilai investasi industri bidang per-asuransian mengalami pening-katan sebesar 2,12 % dengan nominal sebesar Rp616,2 trili-un pada Desember tahun lalu.

Nilai investasi berupa asuransi dana pensiun mengalami pen-ingkatan sebesar 0,91 %. Sebe-lumnya, investasi dana pensiun tercatat sebesar Rp178,7 triliun dan meningkat menjadi Rp180,4 triliun. Kondisi di Pasar Saham pada bulan Januari 2015 men-unjukkan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus menguat. Penyebabnya yaitu penguatan yang sedang terjadi

di sektor properti, barang-ba-rang konsumsi, industri, perda-gangan dan keuangan. Namun penurunan index terjadi pada sektor pertanian, industri dasar, infrastruktur dan pertamban-gan. "Pelemahan index sektor pertanian dan pertambangan dipengaruhi oleh berlanjutnya tren penurunan harga komodi-tas dunia," ujar Imansyah selaku Kepala Departemen Pengem-bangan Kebijakan Strategis OJK.

Keterangan Imansyah men-unjukkan bahwa bisnis asur-ansi tidak terpengaruh dengan perlambatan kinerja perban-kan nasional yang sedang ter-jadi. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia mulai sa-dar mengenai pentingnya be-rasuransi. Investasi dengan cara ini merupakan langkah cerdas untuk melindungi kepemilikan aset dari kerusakan atau ke-hilangan akibat bencana.[]

Page 13: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

13Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memiliki rencana untuk meniru Negara Jepang dalam pengem-bangan industri asuransi dibidang bencana alam. Lembaga ini bera-sumsi bahwa negara tersebut san-gat maju dalam pengembangan industri asuransi. Muliaman D. Hadad selaku Ketua Dewan Komi-sioner OJK menjelaskan bahwa ide untuk menerapkan asuransi bencana alam di Indonesia segera diterapkan. Model baru bisnis as-uransi dibidang bencana alam ini pasti akan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia. Hal ini ter-lihat dari beberapa tahun terakhir kerap terjadi peristiwa bencana alam, seperti letusan gunung, banjir, gempa dan longsong. As-uransi bencana alam juga meru-pakan salah satu inisiatif yang telah dibahas dalam ASEAN Insur-ance Regulators Meeting. Ketua Dewan Komisioner OJK kembali menegaskan akan segera mereal-isasikan inisiatif tersebut. Beliau menganggap Negara Indonesia sangat rawan terkena musibah bencana alam.

"Meskipun Indonesia termasuk negara yang memiliki risiko ben-cana alam cukup besar, namun hingga saat ini belum ada model bisnis asuransi bencana alam yang komprehensif," kata Muliaman D. Hadad. Muliaman D. Hadad juga berpendapat bahwa untuk asuransi yang mempunyai Prob-able Maximum Loss sangat besar, sebagai contoh asuransi gempa bumi, memerlukan adanya dukun-gan berupa motivasi dan dana dari Pemerintah. Perwujudan asuransi bencana alam akan menjadi sulit apabila ditanggung secara kom-ersial.

payung Bencana alaM Berupa asuransI

"Bentuk dukungan dari Pemerintah ini juga perlu diciptakan, misalnya mekanisme reassuransi kepada pemerintah ataupun bentuk lainnya," ujarnya Muliaman D. Hadad.

Ketua Dewan Komisioner OJK juga menambahkan bahwa yang harus menjadi prioritas dalam asuransi bencana alam merupakan perlindungan masyarakat Indonesia. Mengingat dari banyaknya korban yang diakibat-kan karena bencana alam. Penyediaan produk keuangan yang mampu melindungi aset masyarakat juga perlu segera dilengkapi fasilitasnya. Peningkatan kualitas pengawasan lembaga keuangan juga harus dilaku-kan. Sehingga nasabah asuransi akan yakin dan merasa aman serta ny-aman saat melakukan investasi di lembaga keuangan dalam bentuk as-uransi.

"OJK akan senantiasa mengembangkan kapasitas pengawasan dan bersama industri mengembangkan layanan keuangan yang sesuai den-gan kebutuhan masyarakat," tutur Muliaman D. Hadad.

Inovasi Ketua Dewan Komisioner OJK memang perlu untuk segera di-realisasikan. Catatan penting bagi pemerintah adalah bagaimana cara-nya asuransi tersebut dapat menyeluruh. Hal ini berarti, masyarakat kelas menengah kebawah juga berhak mendapatkan klaim apabila suatu saat terkena musibah bencana alam. Pendapatan yang tidak menentu akan menjadi masalah jika nanti rakyat kecil harus membayarkan cicilan premi dalam jangka waktu tertentu. Sebagai bahan pertimbangan, bila perlu masyarakat kurang mampu diberikan kebebasan mengenai tanggungan premi asuransi bencana alam. Disini peran pemerintah sangat memban-tu, seperti janji pemerintahan Jokowi-JK yang akan selalu berpihak ke-pada rakyat kecil. Wacana ini disambut baik oleh masyarakat, khususnya didaerah yang rawan bencana.[]

Page 14: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

14 MITRA INVESTOR EDISI 2 - 9 MARET 2015

KILASAN

Persyaratan bagi pengen-dara bermotor adalah kelengka-pan surat-surat lalu lintas. Surat tersebut adalah STNK dan kepe-milikan SIM (Surat Ijin Menge-mudi). Masih terjadi simpang siur mengenai kewajiaban pemba-yaran asuransi kecelakaan pada saat pembuatan SIM. Ternyata himbauan pembayaran asuransi kecelakaan memang ditawarkan pada saat pembuatan SIM tetapi tidak diwajibkan.

Menjadi tanda tanya besar bagi masyarakat tentang biaya apa saja yang harus dibayar-kan pada saat pembuatan SIM. Rincian biaya tersebut adalah tarif resmi pembuatan SIM, bi-aya cek kesehatan fisik dan biaya premi asuransi kecelakaan.

Dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com pada hari Selasa, 17 Februari 2015, Dir-lantas Polda Metro Jaya Kombes Risyapudin Nursin menjelaskan bahwa tarif atau biaya yang wa-jib dibayarkan oleh masyarakat untuk proses penerbitan atau perpanjangan SIM A dan SIM C di unit SIM Keliling Polda Metro Jaya sesuai dengan Peraturan

premi asuransi Tidak Wajib

Saat Pembuatan SIM Pemerintah No 50 Tahun 2010 adalah sebagai berikut:

1. Rp80.000 tiap penerbitan SIM A 2. Rp75.000 tiap penerbitan SIM C

Pemeriksaan atau tes kesehatan yang dapat dibuktikan dengan cara melampirkan surat keterangan dokter adalah salah satu syarat dalam proses penerbitan SIM. Hal ini tercantum dalam Pasal 24 huruf c Pera-turan Kapolri Nomor 9 Tahun 2012 tentang Surat Izin Mengemudi (SIM). Pasal tersebut menjelaskan bahwa besarnya biaya untuk tes kesehatan, baik SIM A mapupn SIM C ialah Rp30.000,- tiap penerbitan.

Apabila saat proses penerbitan SIM anda dikenakan tarif tes keseha-tan sebesar Rp30.000,-, maka anda harus mendapat fasilitas kesehatan berupa cek kesehatan. Fasilitas kesehatan tersebut meliputi tes pengli-hatan, tes pendengaran dan tes fisik. Dokter yang malakukan pemerik-saan pun juga harus atas rekomendasi dari kedokteran kepolisian. Tetapi sayangnya, peraturan ini belum dijalankan oleh pihak yang bertanggung-jawab pada pembuatan SIM keliling. Tes kesehatan di-skip, tetapi tetap iur wajib kesehatan tetap dikenaka sebesar membayar Rp30.000,-.

Terkait dengan asuransi kecelakaan diri pengemudi (AKDP) yang dikelola oleh PT Asuransi Bhakti Bhayangkara, petugas di Unit Pelayanan Satpas Polda Metro Jaya tidak boleh mewajibkan biaya asuransi terse-but kepada calon penerbit SIM. Hal ini karena asuransi kecelakaan bu-kanlah salah satu persyaratan atau kewajiban yang harus dilakukan oleh masyarakat sebagai calon penerbit SIM dalam proses pembuatannya. Premi asuransi dengan nominal Rp30.000,- hanya sebatas imbauan.

berdasarkan paparan diatas, maka biaya pembuatan SIM A sebesar Rp 140.000 setiap penerbitan, biaya ini sudah termasuk premi asuransi ke-celakaan. Biaya pembuatan SIM C sebesar Rp135.000,- setiap penerbitan plus biaya premi asuransi kecelakaan. Jika anda merasa belum membu-tuhkan asuransi kecelakaan, maka biaya yang anda bayarkan cukup sebe-sar Rp110.000,- (SIM A) dan Rp105.000,- (SIM C).[]

Page 15: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

15Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) merupakan pe-rusahaan asuransi yang berger-ak dalam bidang otomotif, kes-ehatan, properti, perjalanan dan pendanaan. Produk terbesar yang diminati masyarakat In-donesia adalah produk asuransi dalam bidang otomotif. Asuran-si mobil Autocillin adalah nama

Pasang Surut Jenis Produk Adira Insurance produk asuransi otomotif yang dikeluarkan oleh ADIRA Insur-ance. Prediksi turunnya minat masyarakat terhadap barang-barang otomotif akan secara tidak langsung pasti akan ber-dampak pada perkembangan Autocillin. Meski begitu, Adira Insurance tetap optimis den-gan inovasi-inovasinya terkait produk asuransi. Salah satunya adalah peluncuran produk as-uransi kesehatan. Asuransi kes-ehatan khusus penyakit demam berdarah merupakan produk baru yang dikeluarkan oleh Adi-ra Insurance.

Salah satu faktor masyarakat membeli produk asuransi ada-lah biaya premi yang tidak membebani. Untuk itu, produk asuransi kesehatan baru berupa asuransi khusus penyakit de-

mam berdarah hadir dengan biaya premi yang ringan. Hanya sebesar Rp50.000,- per bulan. Segala pembiayaan rawat inap dan obat akan ditanggung pe-rusahaan.

"Salah satu andalan baru kami, masuk ke asuransi mikro dan kesehatan. Misalnya, ada produk asuransi khusus penyak-

it Demam Berdarah, preminya hanya Rp 50.000,- per bulan, ternyata minatnya cukup ban-yak," kata Donni Gandamana.

Produk asuransi kendaraan bermotor milik PT Asuransi Adi-ra Dinamika (Adira Insurance) yakni Autocilin tidak berharap banyak di tahun ini. Donni Gan-damana selaku Chief Marketing Officer Adira Insurance ber-harap pasar otomotif, baik mo-bil maupun sepeda motor bisa mempertahankan hasil pen-jualannya minimal seperti tahun 2014 lalu. Beliau memprediksi bahwa penjualan sepeda motor akan mengalami penurunan di tahun 2015 ini, sedangkan pen-jualan mobil stagnan.

“Prediksi kami, total premi Autocilin akan sama seperti ta-hun lalu," tutur Donni Ganda-

mana kepada KompasOtomotif pada Rabu, 18 Februari 2015.

Donni Gandamana menje-laskan bahwa perkembangan asuransi dalam bidang otomo-tif berbanding lurus dengan kondisi pasar mobil dan sepeda motor nasional. Jika pasar oto-motif mengalami peningkatan, maka secara otomatis asuransi otomatis juga akan mengalami peningkatan. Hal ini juga ber-laku sebaliknya.

Sepanjang tahun 2014, Au-tocilin masih menopang Adira Insurance sebagai produk as-uransi unggulan yang bergerak dalam bidang otomotif. Porsi Autocilin menyumbang hing-ga 56 % dari total pendapatan premi Adira Insurance, yakni Rp1,12 triliun.

"Karena prediksi kami sama, namun target total bisnis kami naik, kami mencoba mem-perkuat bidang-bidang baru

khususnya ke sektor mikro," ujar Donni Gandamana.

Secara umum, tahun 2015 ini Adira Insurance menarget-kan pendapatan premi men-ingkat menjadi Rp2,6 triliun dari perolehan tahun 2014 lalu sebesar Rp2,2 triliun.

Tahun 2015 ini merupakan awal bangkitnya produk asur-ansi kesehatan bagi Adira In-surance. Hal ini karena faktor pertumbuhan pasar otomotif yang mengalami perlambatan. Keadaan tersebur berdampak pada Autocillin yang merupakan penyumbang pendapatan premi terbesar di Adira Insurance. Meski begitu, produk asuransi kesehatan baru yang ditujukan khusus bagi penderita Demam Berdarah cukup banyak dimi-nati oleh masyarakat.[]

Page 16: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

16 MITRA INVESTOR EDISI 2 - 9 MARET 2015

PROFIL

Indra BarunaPimpin Adira Insurance dari Nol

Presiden Direktur Adira Insurance, Indra Baruna, salah satu tokoh dalam dunia as-uransi indonesia yang patut diperhitungkan. Sebagai lulusan dengan background pendidikan Kehutanan dengan konsentrasi Konservasi Sumber Daya Alam dari Institut Pertanian Bogor tentu bertolak belakang dengan bisnis asuransi yang sekarang dilakoninya. Indra Baruna tidak pernah menyangka bahkan ter-tarik untuk menggeluti bidang asuransi, namun bidang inilah yang membawanya ke puncak karir.

TanTangan dalaM perjalanan KarIrnya

Perjalanan karirnya dimu-lai dari perusahaan di bidang otomotif, Astra International

tahun 1987. Awalnya Indra berharap akan ditempatkan di anak perusahaannya, Sumalindo yang bergerak di bidang industri kayu agar sesuai dengan latar belakang pendidikannya. Namun dia justru ditempatkan sebagai Management Training (MT) serta dididik untuk ditempatkan sela-ma dua tahun di Pengembangan Sistem Sumber Daya Manusia.

Setelah berkecimpung di dunia otomotif, Indra dipindah ke Astra Buana yang merupakan anak perusahaan Astra bergerak di bidang asuransi. Dia pernah menjabat sebagai manager marketing support, bussiness support hingga kepala cabang utama perusahaan Astra Buana. Setelah 13 tahun berkarir di As-tra, Indra mendapat kesempatan untuk mengembangkan sebuah

perusahaan baru bernama Adira Insurance. Indra yang notabene menyukai tantangan, tertarik untuk mencobanya. Posisi awal sebagai direktur membuatnya bekerja keras untuk mengem-bangkan Adira dari nol hingga sekarang ini.

”Tantangannya justru di situ, bagaimana bayi kecil dapat men-galahkan raksasa sebesar gajah. Kalau kita bermain di lahan yang sama dengan gajah, tentu kita akan kalah. Lalu bagaimana ca-ranya, kita mencoba mencari sisi yang unik. Kita pelajari bahwa kekuatan Adira sendiri itu ada di bidang otomotif, dari situ kita jadikan Adira Insurance sebagai spesialis kendaraan bermotor”, ujar Indra.

Menurutnya, di Indonesia memang banyak berdiri perusa-

Page 17: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

17Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

haan asuransi namun belum ada yang berani meng-klaim sebagai spesialis di bidang tertentu. Untuk itu, Adira memfokuskan pada satu produk. Visi utamanya adalah menjadi perusahaan asuransi dengan spesial-isasi kendaraan bermotor.

TerapKan prInsIp KepeMIMpInan coMMITMenT, InvolveMenT, leadershIp

Indra dalam membangun Adira Insurance me-nerapkan tiga hal yaitu commitment, involvement, dan leadership. Dalam praktik leadership-nya, indra memimpin dari sudut depan, tengah dan belakang. Indra paham kapan dia harus merangkul demi satu tujuan yang sama sekaligus mendorong rekan-rekan kerjanya untuk maju. Indra merupakan tipe pemimpin yang hands on yang bersedia turun ke bawah untuk mengatasi masalah-masalah di lapangan.

Ketika Adira Insurance ini berdiri, hanya ada bela-san karyawan di dalamnya. “Ketika Adira sudah mulai berkembang dengan jumlah orang makin banyak, kedewasaan orang sudah bagus, kami perlu mer-angkul di tengah-tengah. Ke depan kalau sudah kuat kami tinggal mendorong saja”, imbuh Indra.

Baginya, sikap keterbukaan antar semua karyawan sangat diperlukan untuk membangun masa depan bisnis yang pastinya harus searah dengan keinginan

pemilik. Ini semua dilakukan dengan menerapkan filosofi HERE (honesty, excellence, respect, dan en-thusiasm).

MeMBerIKan pelayanan yang BersahaBaTKeberhasilan indra baruna sebagi pelaku bisnis

asuransi di Indonesia tidak lepas dari prinsip capa-ble, caring, simple, reliable. Hal tersebut dibutuhkan dalam merealisasikan visinya untuk menghadirkan polis Adira di setiap rumah tangga. Indra memiliki im-pian baru untuk menjadi asuransi pilihan masyarakat. Sebelumnya, perusahaan di bawah kepemimpinannya telah menjadi the most admire insurance company di Indonesia.

Adira Insurance pun menyediakan aplikasi layanan mobile. Semisal terjadi kecelakaan, customer cukup mengirimkan foto kendaraan lewat smartphone se-hingga tidak perlu verifikasi ke kantor cabang. Produk Adira Insurance juga telah dipasarkan via online meskipun terdapat beberapa produk yang belum dijual melalui website. “Untuk produk yang korporat kami sudah B to B. Antar perusahaan adminnya sudah satu sistem. Sekarang kami kembangkan digital, bagaimana menjual produk asuransi secara virtual,” kata Indra.[]

Page 18: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

18 MITRA INVESTOR EDISI 2 - 9 MARET 2015

Page 19: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

19Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

Page 20: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

20 MITRA INVESTOR EDISI 2 - 9 MARET 2015

HEADLINE

Hukum asuransi di Indonesia secara yuridis tertuang dalam beberapa produk seperti Un-dang-undang, Peraturan Pemer-intah, dan Keputusan Menteri Keuangan, di antaranya Undang-undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992 tentang Penyeleng-garaan Usaha Perasuransian, Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 1999 tentang Peruba-han Atas Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasur-ansian, KMK No.426/KMK/2003

Regulasi Asuransi Antara

Ada dan Tiada

tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi, KMK No.425/KMK/2003 tentang Perizinan dan Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Penunjang Usaha Asuransi, dan KMK No.423/KMK/2003 tentang Pemeriksaan Perusahaan Perasuransian.

Keberadaan Perundang-undangan tersebut di masyarakat sekarang ini sudah tidak lagi memadai untuk mencukupi kebutuhan industri asuransi di Tanah Air. Selama ini, UU tersebut hanyalah melihat asuransi sebagai sebuah bisnis belaka. Dilihat dari aspek perjanjiannya pun asuransi dipayungi landasan KUH Perdata dan KUH Dagang dimana ketentuannya sudah tidak sesuai lagi untuk diterapkan pada peraturan asuransi saat ini.

Lemahnya hukum asuransi di IndonesiaPayung hukum UU No.2 Tahun 1992 dianggap

tidak sesuai lagi dengan perkembangan industri peransuransian sekarang. Regulator pun seakan tidak tegas dengan sengketa-sengketa yang terjadi antara perusahaan asuransi dengan nasabah. Sebut saja seperti kasus pada Bakrie Life yang selama bertahun-tahun tidak membayar ganti rugi kepada nasabahnya.

Kasus Bakrie Life berawal dari penjualan produk asuransi unit link Diamond Investa, adalah produk hibrida antara asuransi jiwa dengan investasi pasar modal (dalam hal ini reksadana). Akan tetapi adanya penyelewengan penempatan portofolio yang dilaku-kan pihak manajemen Bakrie Life menyebabkan PT. Asuransi Jiwa Bakrie tersebut tidak dapat membayar imbal hasil serta pokok dana nasabah yang mencapai Rp 400 miliar. Saat itu akibat krisis global yang terjadi pada tahun 2008, harga saham perusahaan Bakrie Grup berjatuhan sehingga portofolio yang ditanam-

Page 21: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

21Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

kan pun ikut terhempas.Kasus Bakrie Life tersebut

sulit ditangani karena perlind-ungan hukum terhadap dana nasabah asuransi belum mema-dai. Pasalnya, selama ini nasabah asuransi hanya dilindungi oleh UU No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. UU tersebut tidak memuat regulasi terkait penjaminan dan pengem-balian dana nasabah apabila suatu saat terjadi kasus yang menimpa perusahaan asuransi. Hal yang lebih diprioritaskan dalam UU Perlindungan Kon-sumen adalah regulasi tentang hak konsumen dan kewajiban produsen secara umum.

Bapepam-LK (Badan Pen-gawas Pasar Modal, Direktorat Lembaga Keuangan) yang seharusnya melakukan pen-gawasan terhadap sengketa Bakrie Life terkesan tidak serius. Pihaknya menilai kasus tersebut hanyalah sebatas permasalahan kontrak antara Bakrie Life den-gan nasabahnya terkait pengelo-laan dana nasabah. Biro Peran-

suransian Bapepam-LK selaku pihak regulator kala itu meminta nasabah untuk menyelesaikan sengketa dengan cara sesuai polis dan apabila menemukan indikasi tindak pidana, nasabah disarankan untuk melapor ke-pada pihak Kepolisian. Bapepam-LK berdalih bahwa apabila kasus tersebut diintervensi oleh regula-tor maka tidak sesuai dengan perjanjian isi kontrak. Sementara itu, AAJI (Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia) memandang kasus tersebut merupakan masalah internal antara Bakrie Life dengan nasabahnya sehingga menyarankan untuk menemouh jalur hukum. Terkesan logis me-mang, namun sebenarnya secara faktual tetap cenderung merugi-kan nasabah asuransi. Abritase hanyalah sesuai diterapkan pada pihak tertanggung yang memiliki modal besar, sementara mediasi juga belum bisa menjamin dana nasabah kembali. Jalur tersebut dipandang menyulitkan nasabah sehingga diperlukan sebuah pa-yung hukum mengenai perlind-

ungan nasabah. Kasus seperti Bakrie Life

merupakan sebagian contoh permasalah asuransi yang apa-bila tidak terselesaikan dengan baik maka akan berdampak negatif terhadap citra perusa-haan asuransi Indonesia di mata masyarakat. Kasus ini adalah bukti lemahnya pengawasan reg-ulator asuransi yang dilakukan Bapepam-LK. Penyelidikan atau pemerikasaan Bapepam diatur dalam UU No.8 Tahun 1995 ten-tang Pasar Modal. Berdasarkan ketentuan UU tersebut dianggap kelemahan karena Bapepam-LK tidak memiliki wewenang untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap indus-tri keuangan non-bank selain pada pasar modal. Kelemahan penindakan hukum seperti kasus Bakrie Life memang telah men-jadi budaya di negara ini. Indo-nesia sendiri terkenal sebagai negara yang pandai membuat regulasi undang-undang namun lemah dalam implementasi dan penegakannya.

Page 22: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

22 MITRA INVESTOR EDISI 2 - 9 MARET 2015

HEADLINE

Kasus yang terjadi pada Bakrie Life membenarkan fakta bahwa landasan hukum tentang asuransi masih begitu lemah di Inodensia. UU No.2 Tahun 1992 yang dibuat pada masa Orde Baru belum pernah direvisi. Padahal UU Bank Indonesia UU Perbankan telah banyak dilakukan revisi mengacu pada perkembangan sosial, ekonomi dan politik yang berjalan be-gitu cepat. Guna menghadapi kendala pada penegakan hukum di sektor keuangan tersebut, pemerintah dan DPR mem-bentuk suatu lembaga penga-was independen yang dikenal dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagaimana amanat yang tertuang pada Pasal 34 UU Bank Indonesia. Pembentukan OJK ini merupakan isyarat alih fungsi pengawasan yang selama ini dijalankan BI dan Bapepam-LK.

Pembaharuan payung hukum asuransi

Pembaharuan Undang-Undang Nomor 2/1992 dinilai sangat diperlukan mengingat payung hukum tersebut belum

Perlunya reformasi regulator dan hukum asuransi

terlalu rigid dalam mengatur perlindungan nasabah pemeg-ang polis apabila terjadi seng-keta terkait pengajuan klaim kepada perusahaan asuransi. Ke-beradaan Otoritas Jasa Keuan-gan sebagai lembaga regulator untuk industri jasa keuangan di indonesia termasuk indus-tri keuangan non bank seperti asuransi tentu memiliki fungsi mengatur regulasi di dalamnya untuk menjaga stabilitas peran-suransian. OJK pun menerbitkan undang-undang terbaru nomor 40 tahun 2014 tentang perasur-ansian pada tanggal 17 Oktober 2014 lalu untuk menggantikan landasan hukum sebelumnya.

Pembaharuan UU asuransi ini tentu saja meupakan kes-empatan emas untuk mengisi kekosongan dan kelemahan pada KUH Perdata dan KUH Da-gang yang notabene keduanya meregulasi aspek lebih luas, tidak sebatas sektor asuransi. Pembaharuan ini bertujuan untuk mengembangkan usaha dan meningkatkan daya saing asuransi nasional, perlindungan auransi yang komperehensif

serta praktik bisnis asuransi yang sehat. Pembaharuan juga sebagai arahan untuk menjadi-kan asuransi sebagai gaya hidup masyarakat sehingga industri asuransi nasional mampu men-guasai pasar dalam negeri. As-uransi juga diharapkan memiliki peranan penting dalam pereko-nomian Indonesia.

Melalui Kepala Eksekutif Pen-gawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), Firdaus Djaelani mengklaim bahwa undang-un-dang tersebut mampu memberi-kan kekuatan hukum baru bagi industri asuransi di Indonesia. “Undang-undang ini memberi-kan kekuatan hukum bagi indus-tri kita. Kemudian UU ini akan menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap perusa-haan asuransi, lalu menumbuh-kan investasi dan meningkatkan pemahaman bagi perusahaan asuransi,” jelas Firdaus.

Peraturan baru pemerintah ini lebih memfokukan pada pemegang polis. Prinsip untuk mengedepankan perlindungan konsumen pun juga telah diatur. Ini merupakan strategi program penjaminan agar peransuransian di Indonesia bisa lebih bersa-ing sehingga juga berdampak pada peningkatan kepercayaan masyarakat sebagai pemegang polis. Peraturan dalam UU ini memprioritaskan penguatan industri asuransi, perlindungan konsumen, perancangan industri asuransi Tanah Air agar lebih ter-buka di pasar regional, serta best practices di tingkat penyeleng-garaan dan perlindungan pada asuransi internasional. Industri asuransi Indonesia nantinya diharapkan bisa lebih bersaing di internasional.

Industri asuransi yang seka-rang berada di bawah payung hukum UU no. 40 Tahun 2014 setidaknya telah menambah-kan pasal dari semula hanya 28 pasal menjadi 92 pasal dan 13 bab menjadi 18 bab. Perubahan pokok dari UU baru ini diband-

Page 23: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

23Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

ingkan landasan hukum sebel-umnya antara lain terkait dengan bentuk badan hukum, jumlah dan pengawasan konsultan aktuaria, kepemilikan perusa-haan asuransi, serta likuidasi perusahaan asuransi. Keten-tuan baru yang diatur meliputi ketentuan mengenai pengendali, pemegang saham pengendali, penjaminan perlindungan polis, program asuransi wajib, pen-gelola statuter, regulasi asuransi syariah dan reasuransinya yang harus dilakukan oleh entitas sendiri, dan larangan penempa-tan asuransi pada perusahaan asuransi terafiliasi.

Seiring maraknya inovasi produk finansial, membuat bisnis bidang asuransi menjadi semakin kompleks. Untuk itu, melalui beleid landasan hukum yang dilakukan pemerintah haruslah jelas apakah asuransi tersebut merupakan perusahaan terbuka, koperasi, atau usaha bersama. Aturan ini juga harus menegas-kan batasan-batasan kepemi-likan asing dalam bisnis asur-ansinya di Indonesia. Pengaturan

terkait keagenan juga menjadi sorotan. Agen asuransi dipasti-kan menjadi pegawai tetap, bu-kan hanya bekerja berdasarkan komisi. Dengan demikian, status kepegawaian agen asuransi telah sesuai dengan UU Ketenagaker-jaan.

Substansi yang dijabar-kan dalam UU Peransuransian diprediksi akan memberikan banyak manfaat bagi perkem-bangan industri asuransi di dalam negeri. UU ini merupa-kan klausal untuk melindungi konsumen. Menteri Keuangan Chatib Basri menyatakan bahwa industri asuransi berubah signifi-kan dalam merespon fenomena resiko dan pengelolaan investasi. Menurutnya, penyempurnaan perundang-undangan ini men-ciptakan industri asuransi yang sehat, bisa diandalkan, amanah serta kompetitif.

UU Perasuransian sebagai alat pengenalan asuransi ke masyarakat

Lahirnya undang-undang baru tentang peransuransian merupakan harapan bagi industri

asuransi di Indonesia seiring dengan pertumbuhn perekono-mian nasional. Landasan hukum ini akan memberikan kelulua-saan kepada investor domestic untuk mengembangkan perusa-haan asuransinya karena telah mengakomodir kepentingan stakeholder. UU ini mencermin-kan pemerintah yang berpihak dan memprioritaskan kepuasan masyarakat.

Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 240 juta meru-pakan ladang yang berpotensi dalam visi mengembangkan perasuransian di negeri ini. Per-tumbuhan masyarakat golongan menengah mencapai 50 juta orang. Strategi khusus pun harus dipersiapkan untuk men-genalkan manfaat berasuransi kepada masyarakat.

tidak hanya investor lokal, investor atau perusahaan asur-ansi asing juga ikut meramaikan pasar nasional. Hal ini tentu saja bermanfaat bagi pemangku kepentingan untuk memperk-enalkan lebih luas lagi tentang industri asuransi.[]

Page 24: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

24 MITRA INVESTOR EDISI 2 - 9 MARET 2015

HEADLINE

Menjunjung tinggi etika dan norma berbisnis dan perpijak pada filosofi Good Corporate Govermance meru-pakan hal terpenting dalam merealisasikan usaha yang sehat. Pegangan tersebut turut membantu tercentuknya ketertebiban dalam kehidupan bermasyarakat. Akan tetapi, desakan tuntutan hidup yang semakin tinggi sedan-gkan kemampuan tidak memadai, membuka celah peluang-peluang untuk melanggar norma dalam menjalankan

bisnis.Iklim persaingan yang makin

kompetitif juga memiliki kecend-erungan untuk melanggar etika dan norma. Seperti yang telah kita ketahui bahwa pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin meningkat tanpa dibarengi dengan pertumbu-han perekonomian memicu pelang-garan. Fenomena seperti inilah yang menjadi faktor semakin berkem-

bangnya praktik-praktik kecuran-gan di dunia bisnis. Tindakan kecurangan alias fraud hampir bisa ditemui di segala sektor kehidupan, mulai dari unsur pen-egak hukum hingga pelaku bisnis dalam industri jasa keuangan bank maupun non bank seperti asuransi.

Maraknya kecurangan yang tumbuh di sektor bisnis harus diatasi dengan mengupayakan penegakan hukum, jika tidak akan berdampak pada menurun-nya kepercayaan masyarakat. Penghambat melemahnya keper-cayaan publik inilah yang menjadi faktor runtuhnya kejayaan pada institusi bisnis. Demi menjaga kepercayaan dan meningkatkan market share maka diperlukan pendektesian sekaligus pencega-han terhadap peluang terjadinya kecurangan khususnya pada sektor bisnis. Hal ini menjadi harapan bahwa praktik bisnis di Indonesia akan tumbuh dan berkembang.

Praktik kecurangan klaim asuransi

Kecurangan yang kerap terjadi dalam industri asuransi adalah manajemen klaim. Pengelolan klaim sendiri bertujuan untuk memas-tikan data yang diklaimkan tersebut valid dan layak untuk dibayarkan. Oleh karena itu polis asuransi harus ditetapkan terlebih dahulu agar klaim bisa dipastikan telah memenuhi perjanjian atau persyaratan.

Page 25: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

25Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

Kecurangan-kecurangan yang kerap terjadi dilandasi adanya beberapa maksud. Pertama, adalah menyembunyikan dan memalsukan data-data atau informasi material (material misrepresentation). Kedua, untuk tujuan menipu atau mengelabui. Ketiga, bermaksud untuk mendapatkan profit atau unauthorizes benefit. Ketidaklengkapan dari ketiga elemen tersebut cenderung membuat kasus kecurangan atau fraud sulit untuk diajukan secara hukum/legal. Konsep demikianlah yang mendefinisikan bahwa ke-curangan asuransi yang terjadi tidak harus mengindikasikan konsekuensi hukum secara langsung.

Tindakan kecurangan asuransi sendiri muncul akibat adanya motivasi dan peluang. Memang terdengar klise, namun motif ekonomi merupakan motif yang paling kerap dan lazim terjadi sejauh ini. Umumnya mereka melakukan kecurangan untuk mendapatkan keuntungan. Faktor-faktor psikologis seperti kepuasan, prestise, ego, bahkan balas dendam juga menjadi pemicu kecurangan asuransi.

Menguak Kecurangan dan Kesalahan

dalam Berasuransi

Beberapa motif yang kerap dipakai dalam kecurangan asuransi

Pengelolaan klaim yang ber-sifat konsisten harus mengambil peranan demi kesempurnaan persyaratan dalam underwrit-ting sesuai dengan kontrak polis. Hal ini dilakukan untuk mencegah klaim-klaim yang digugat penerima berujung pada ligitasi di pengadilan. Industri asuransi sebaiknya membuat suatu pedoman kerja bagi seluru karyawan agar pengajuan klaim dibayarkan secara wajar men-gacu pada bukti-bukti riil.

Kecurangan asurasi yang ter-jadi di Indonesia pada umumnya dilakukan karena dimensi pelaku, waktu dan perilaku. Pelaku bisa berasal dari pihak dalam (insid-ers) perusahaan asuransi dan

pihak luar atau pihak ketiga. Kecurangan yang biasa dilaku-kan pihak dalam adalah menjual asuransi tanpa melalui lisensi legal ataupun menerbitkan polis sendiri bahkan hingga mengge-lapkan dana asuransi milik nasa-bah. Sementara itu, kecurangan dari pihak luar adalah kejadian memperbesar klaim, pengajuan klaim atau underwritting untuk fiktif seperti yang kerap dilaku-kan marine cargo, dan adanya kerja sama antara pihak luar dan profesional untuk membebani pihak asuransi dengan jasa yang dianggap tidak perlu.

Kecurangan-kecurangan lain-nya yang juga sering ditemukan adalah memberikan informasi

salah untuk mendapatkan pre-mium yang lebih murah agar kon-trak segera disetujui atau disebut dengan premium fraud, menaik-kan besaran klaim melebihi nilai sebenarnya secara ilegal, pen-gajuan klaim seperti kecelakaan, kebakaran dan hal lain yang bersifat fiktif, melibatkan tenaga profesional untuk menipu asur-ansi kompensasi karyawan, dan nasabah yang melakukan nego-siasi kontrak atau klaim tanpa itikad baik.

Kesalahan dalam berasuransi yang sering tidak disadari

Nasabah yang memiliki lebih dari satu bahkan belasan as-uransi jiwa namun ternyata itu

Page 26: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

26 MITRA INVESTOR EDISI 2 - 9 MARET 2015

HEADLINE

tidak menjamin hidup terlindungi dengan baik. Terkadang ada juga nasabah yang telah membayar premi tinggi dan menunjukkan kontrak polisnya, ketika akan mengajukan klaim ke perusahaan asuransinya ternyata asuransi yang dibelinya tidak sesuai den-gan kebutuhan sehingga pen-cairan klaim pun gagal dibayar-kan.

1. Uang pertanggungan di bawah Underinsured

Kesalahan yang paling umum terjadi adalah ketika nasabah membeli asuransi dengan uang pertanggungan di bawah yang dibutuhkan alias underinsured. Orang pada umumnya sudah puas saat uang pertanggungan-nya sebesar Rp 50 juta, Rp 100 juta, atau Rp 250 juta. Nominal sebesar ini akan dirasa kurang ketika pencari nafkah mening-gal, sementara keluarga yang ditinggalkannya hanya mendapat uang pertanggungan sebesar Rp 250 juta padahal untuk memen-uhi kebutuhan selama sebulan

adalah Rp 10 juta. Tentu dengan uang itu hanya cukup dihabiskan selama dua tahun saja. Kebanya-kan orang membeli asuransi yang sebenarnya tidak sesuai dengan tujuan keuangannya.

2. Asuransi untuk anakMembelikan asuransi untuk

anak sebenarnya bukan hal yang bijak. Awalnya tujuan dibelikan-nya asuransi kepada anak adalah untuk investasi dalam mem-proteksi penghasilan sehingga apabila kepala keluarga mening-gal, kehidupan anak-anak yang ditinggalkan akan terjamin. Akan tetapi mencantumkan nama anak yang masih di bawah umur 18 tahun merupakan sebuah kesala-han. Mengapa demikian? Karena untuk mengurus harta pening-galan orangtuangnya, pengadi-lan akan menunjuk penerima pertanggungan sebagai wali dari anak tersebut. Orang tua yang memebeli asuransi untuk anakn-ya haruslah langsung menunjuk seorang wali yang jujur dan tang-gung jawab agar uang pertang-

gungan dari perusahaan asuransi bisa dikelola dengan baik.

3. Merahasiakan asuransi dari orang lain

Sebagian orang beranggapan bahwa merahasiakan asuransi dan menyembunyikan kontrak polis asuransinya dari orang lain adalah cara yang tepat. Be-berapa alasannya karena merasa asuransi kematian tabu untuk diperbincangkan dengan orang terutama keluarga. Kesalahan ini terletak pada menghilangnya agen asuransi ketika nasabah tersebut meninggal dunia. Be-berapa perusahaan asuransi di Indonesia memberlakukan batas akhir klaim asuransi jiwa adalah setahun setelah pihak tertang-gung meninggal. Apabila klaim diajukan melebihi waktu tersebut sementara kontrak polis berada di tempat tersembunyi, klaim asuransi akan sulit dicairkan. Ini tentu saja akan merugikan bagi pihak keluarga nasabah yang se-harusnya berhak menerima uang pertanggungan tersebut.

Rendahnya pengetahuan nasabah tentang asuransi menjadi salah satu faktornya

Masyarakat pada umumnya belum sepenuhnya memahami dan memiliki pengetahuan terkait jasa asuransi. Pemahamannya hanya terpaku pada tabungan konvensional baik di bank umum ataupun bank syariah yang saat ini sedang marak di kalan-gan masyarakat.

Padahal apabila menilik dari segi pengelo-laan keuangan, bentuk perusahaan asuransi juga mmberlakukan pengelolaan keuangan untuk pos-pos yang bersifat darurat. Image asuransi di mata publik tidak selamanya positif atau bahkan lebih cenderung mendekati sigma negatif terutama un-tuk jenis asuransi kecelakaan dan kesehatan.

Persepsi demikianlah yang salah sekalipun manajemen asuransi telah berupaya untuk menun-jukkan peningkatannya. Mereka beranggapan bah-

Page 27: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

27Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

wa untuk mengurus klaim susah padahal hal tersebut bisa saja terjadi akibat tidak lengkap atau rendahnya validitas administrasi yang tidak bisa terpenuhi.

Kita ambil contoh dalam industri asuransi kesehatan, dari total penduduk Indonesia yang mencapai hampir 240 juta jiwa, hanya sekitar 43,7 juta atau 18% yang telah memiliki per-lindungan pada asuransi jiwa. Minimnya pengetahuan tentang asuransi inilah yang membuat masyarakat belum akrab den-gan budaya beransuransi.

Sebenarnya kecelakaan atau sakit tidak pernah bisa dipredik-sikan, untuk itu masyarakat seharusnya menyiapkan dana khusus untuk menanggulangi keadaan darurat seperti ini.

Akan tetapi, di balik masyarakat yang belum me-miliki kesadaran beransuransi, terdapat pula masyarakat dari golongan menengah yang paham tentang pentingnya asuransi dalam hidupnya. Ke-sadaran masyarakat menengah akan pentingnya perlindungan hidup baik dari segi kesehatan, harta, pendidikan dan sejenis-nya memang telah mengalami peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya.

Namun, kelemahan yang muncul adalah kesadaran tersebut tidak dibarengi dengan pengetahuan tentang prioritas dan asuransi mana saja yang tepat bagi mereka.

Minimnya informasi produk asuransi serta keterbasatan edukasi dari tenaga pemasar berlisensi sering menjebak na-sabah masuk ke dalam kesala-han ketika membeli asuransi. Jumlah tenaga pemasar yang tercatat adalah sekitar 303.115 orang.

Kesalahan fatal ketika na-sabah asuransi tidak mengerti tentang produk yang dibel-inya, bahkan yang lebih parah lagi mereka tidak paham jika sebenarnya pertanggungannya kurang.

Sebagai regulator pada industri asuransi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai bahwa pemahaman mengenai asuransi sangat diperlukan agar kecuran-gan seperti misalnya klaim as-uransi nasabah yang tidak bisa dibayarkan bisa diatasi.

Asuransi merupakan salah satu industri yang bisa dika-takan rumit karena tebalnya kontrak polis asuransi serta banyaknya persyaratan dan ketentuan klaim asuransi.

Hal ini tentu saja membutuh-kan ketelitian secara mendetail dari calon pemegang polis. Oleh karena itu OJK memprioritas-kan edukasi kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan ke-sadaran yang dibarengi dengan ketelitian masyarakat dalam beransuransi. Ini dilakukan untuk mencegah kasus teru-langnya kembali kasus-kasus kecurangan asuransi seperti kasus Bakrie Life tahun 2008 silam dan kasus kecelakaan putra Ahmad Dhani yang juga melibatkan perusahaan asuransi ternama di Indonesia.

Diperlukan investigasi dalam bisnis asuransi

Transaksi dan asuransi memang memiliki peluang dan kesempatan untuk mema-nipulasi fakta tentang kualitas, kuantitas, obyek hingga hukum asuransinya. Bisnis asuransi juga bisa memunculkan peluang kejahatan asuransi.

Obyek asuransi umumnya cenderung pada penguasaan

nasabah sementara perusahaan asuransi lebih pasif terhadap obyek asuransinya. Hal ini me-nyebabkan perusahaan asur-ansi sulit untuk merealisasikan resiko kerugian untuk mengeta-hui kebenaran klaim. Beberapa kasus yang pernah terjadi yaitu perusahaan membayarkan klaim asuransi nasabah tanpa dasar fakta yang mendukung kebe-naran dari klaim. Klaim tersebut lebih berdasarkan pertimban-gan bisnis.

Sebagai contoh, demi menjaga citra baik, perusahaan asuransi sangat menghindari sengketa dengan nasabahnya muncul di publik.

Contoh lainnya adalah nasa-bah dengan pembayaran premi yang relatif besar biasanya akan mudah mengajukan klaim dengan mengabaikan kebe-naran dari obyektifitas klaim. Penyelesaian klaim dengan cepat seperti ini memang akan menguntungkan bagi peru-sahaan asuransi. Akan tetapi perusahaan seharusnya harus tetap dapat memutuskan serta menilai suatu klaim yang wajar di mata hukum.

Tindak kejahatan asurasi yang makin meningkat bisa terlihat dari lemahnya pemerik-saan dan pengungkapan fakta yang memvonis pelaku untuk mendapat pengadilan hukum yang benar.

Apabila terjadi suatu seng-keta klaim asuransi yang tidak wajar akan terlihat seperti seng-keta perdata. Oleh karena itu peran dari investigator asuransi sangat diperlukan untuk men-gungkap fakta-fakta klaim yang sebenarnya terjadi.[]

Page 28: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

28 MITRA INVESTOR EDISI 2 - 9 MARET 2015

HEADLINE

dereTan penyedIa jasa asuransI TerBaIK dI IndonesIaSeperti yang telah kita ketahui, sekarang ini

kesadaran masyarakat di Indonesia akan pentingnya proteksi diri dengan layanan asuransi semakin mening-kat. Perusahaan-perusahaan asuransi di Indonesia juga mulai berkompetisi untuk meningkatkan pelayanan terbaik mereka untuk menarik masyarakat menjadi nasabahnya. Berikut ulasan peringkat asuransi jiwa dan asuransi umum yang terbaik versi Majalah Mitra Inves-tor di tahun 2015.

Pada kelompok asuransi jiwa, peringkat pertama diduduki oleh PT. Asuransi Jiwa Allianz Life Indonesia, disusul PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia, PT. AXA Mandiri Financial Service dan PT. Commonwealth Life.

1. PT. Asuransi Jiwa Allianz Life IndonesiaPT. Asuransi Jiwa Allianz Life Indonesia merupakan

cabang dari Allianz SE Jerman yang menjadi salah satu perusahaan asuransi terbesar di pasar dunia. Perusa-haanya menduduki peringkat ke-27 dari 2000 perusa-

haan global dengan market value sebesar $77.2. Al-lianz SE Jerman memasuki Indonesia pada tahun 1981. Cabangnya tersebar di banyak negara dan benua. Perusahaan asuransi ini bergerak pada bidang asuransi jiwa, kesehatan, employee benefit, dana pensiun, dan manjemen aset. Allianz juga pernah meraih pering-kat dengan kategori Ranking by non-Banking Assets. Aset yang dimilikinya pada tahun 2013 mencapai nilai Rp 21,6 triliun. Asetnya mengalami kenaikan sebesar 9,62% dari tahun sebelumnya Rp 19,7 triliun. Laba di tahun 2013 juga meningkat sebesar 42,77% dari Rp 359,7 miliar menjadi Rp 513,6 miliar. Sementara itu premi neto yang dihasilkan pada tahun 2013 mencapai Rp 8,1 triliun.

Allianz juga menawarkan berbagai layanan as-uransi kesehatan. Pertama, Allianz eAZy Claim yang memudahkan proses kliam. Kedua, SmartMed Premier dengan fasilitas kelas VIP yang memudahkan pelang-gan cukup dengan gesekan kartu (Cashless) dalam

Page 29: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

29Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

dereTan penyedIa jasa asuransI TerBaIK dI IndonesIa

jangkauan provider di Indonesia hingga Malaysia dan Singapura. Ketiga, SmartHealth Maxi Violet yaitu layanan asuransi untuk keluarga karena memberikan uang ganti rawat inap sekaligus santunan kematian akibat kecelakaan atau sakit. Keempat, Asuransi Kes-ehatan Allisya Care dengan balutan konsep syariah, bi-aya perawatan baik perorangan maupun keluarga yang mengalami kecelakaan, sakit mapun ketika melahirkan akan ditanggung pihak perusahaan.

Selain asuransi kesehatan, Allianz juga menyedia-kan asuransi jiwa seperti SmartLink Flexi Account, Smartlink CI100, dan Hospital and Surgical Care. SmartLink Flexi Account memberikan layanan tamba-han yang dapat dipilih sesuai kebutuhan dan peluang untuk memasuki pasar sehingga kesempatan berin-vestasi juga dirasakan pelanggan. Smartlink CI100 memberikan proteksi kepada pelanggan dari 100 macam kondisi penyakit kritis untu usia 5 sampai 70 tahun dengan masa pertanggungan selama 100 tahun. Hospital and Surgical Care merupakan asuransi tam-bahan dalam bentuik reimbursement maupun cashless yang didukung oleh Rumah Sakit di seluruh Indonesia. Layanan-layanan canggih dan menarik inilah yang membuat Allianz semakin dipercaya menjadi salah satu rekomendasi perusahaan asuransi terbaik di Indonesia

2. PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia PT. Asuransi Jiwa Manulife Indonesia merupakan

cabang dari Manulife Financial asal Kanada juga men-jadi salah satu perusahaan asuransi jiwa terbesar di dunia yang diukur berdasarkan kapitalisasi pasar. Kini, perusahaan yang berdiri sejak tahun 1985 di Indonesia telah dimiliki sekitar 26.000 karyawan di seluruh dunia. Laba yang pernah dihasilkan pada tahun 2013 men-capai lebih dari Rp 2 triliun dari aset sebesar Rp 30,9 triliun.

Kemudahan yang diberikan perusahaan jasa asur-ansi ini adalah premi yang cukup terjangkau, nasabah bisa meng-cover jiwa dan kesehatan baik perorangan maupun seluruh keluarga.

Meskipun pada tahun 2013 lalu industri asuransi Indonesia mengalami perlambatan pertumbuhan namun Manulife tetap menunjukkan eksistensinya dengan meraih rekor kinerja terbaik di tahun 2014. Di tingkat global, Manulife mampu memposisikan diri pada peringkat ke-173 dengan market value sebesar $36. Nominator Best Insurance Companies 2014 ini pantas untuk menjadi rujukan masyarakat dalam me-milih perusahaan asuransi di Indonesia. Komitmen dan semangat ‘Growth with Quality’ yang dimiliki Manulife telah membantu nasabah dalam mendiferensiasikan

unit bisnis dengan baik. Sebagai perusahaan penyedia jasa asuransi yang komprehensif, Manulife terus men-ciptakan inovasi terbaik bagi para nasabahnya.

3. PT. AXA Mandiri Financial ServicePT. AXA Mandiri Financial Service, sebuah perusa-

haan cabang AXA S.A asal negara Perancis yang men-jadi perusahaan asuransi peringkat 133 tingkat dunia. Mareket value yang dihasilkan sebesar $63.4. Asetnya pun mengalami kenaikan sebesar 11,70% di tahun 2013 dari Rp 14,6 triliun menjadi Rp 16,2 triliun. Laba yang dikantongi mencapai lebih dari Rp 1 triliun.

PT. AXA Mandiri Financial Service sendiri memberi-kan kemudahan dalam pilihan beransuransi kepada nasabah setianya. Misalnya saja pilihan yang diperun-tukkan bagi kesehatan keluarga. Dengan mengaktifkan polis kesehatan asuransi mandiri, nasabah bisa memi-nimalisir biaya perawatan kesehatan. Asuransi rawat inap sebesar Rp 1juta per harinya, pelayanan customer care center setiap saat, premi yang terjangkau sesuai

usia dan paket, jaringan rumah sakit rekanan di seluruh dunia, dan pelayanan terbaik lainnya diberikan kepada nasabah.

PT. AXA Mandiri Financial Service juga menawar-kan berbagai solusi perlindungan yang disesuaikan bisnis nasabah. Perusahaan ini melindungi nasabah dari kerugian finasial yang muncul akibat kematian, penyakit maupun cacat total. Sementara itu, untuk memberikan rasa nyaman kepada nasabah dan seluruh keluarga dalam melakukan aktivitas sehari-hari, PT. AXA Mandiri juga menyediakan beragam produk asur-ansi yang bisa memproteksi finansial nasabah apabila terjadi musibah, misalnya asuransi komprehensif untuk rumah, biaya pengobatan dan bantuan darurat dan sebagainya.

Sebagai perusahaan asuransi yang ingin men-jadi pilihan masyarakat, PT AXA juga menghadirkan asuransi perlindungan kecelakaan secara gratis bagi pengguna kartu kredit Bank Mandiri yang membeli

Page 30: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

30 MITRA INVESTOR EDISI 2 - 9 MARET 2015

HEADLINE

ponsel di gerai Global Teleshop, OkeShop, Samsung by OkeShop dan Global Apple dengan nilai pertanggun-gan sebesar Rp 25 juta.

4. PT. Commonwealth Life Perusahaan asuransi Commonwealth Life

mulai melayani nasabahnya sejak tahun 1992 yang awalnya bernama PT Asuransi Jiwa Sedaya. Sesuai visi dan misi perusahaan untuk menjadi perusahaan as-uransi terbaik, Commonwealth Life mengembangkan layanan dan produknya hingga ke 20 kota besar dan lebih dari 500 ribu nasabah baik perseorangan mau-pun kumpulan mampu dilayani hampir 10 ribu tenaga pemasar.

Commonwealth Life yang memiliki kategori aset antara Rp 5 triliun sampai Rp 15 triliun menawarkan berbagai produk asuransi seperti Investa Link (per-lindungan, simpanan dan investasi dalam program unit link), COMM Protection (perlindungan terhadap tabungan dan kredit), asuransi jiwa tradisional, serta program asuransi tambahan lainnya semisal asuransi kecelakaan, penyakit kritis dan jaminan rawat inap.

Sepanjang tahun 2013, Commonwealth banyak mengalami peningkatan pada sektor keuangannya. Pendapatan preminya pun meningkat sebesar Rp 97,1 miliar. Laba bersih yang diterima mencapai Rp 282,7 miliar, merupakan nominal yang lebih tinggi jika dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 194,7 miliar. Asetnya pun ikut alami peningkatan seiring dengan semakin tingginya nilai aset. Performa yang ditunjukkan Commonwealth Life inilah yang menjadi motivasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan lebih baik lagi. Sementara di kategori asuransi umum diduduki oleh PT. Asuransi Astra Buana, PT. PT. Asur-ansi Bangun Askrindo, dan PT. Pan Pacific Insurance

1. PT. Asuransi Astra BuanaPT Asuransi Astra Buana merupakan anak peru-

sahaan dari Astra International dengan aset kepemi-likan lebih dari Rp 3 triliun. Perusahaan penyedia jasa asuransi bidang otomotif ini memberikan kemudahan bagi pelanggannya dalam kebutuhan asuransi produk-produk kendaraan bermotor dan masyarakat secara umum.

PT Asuransi Astra Buana juga menyediakan tiga layanan asuransi yang komprehensif untuk memberi-kan rasa aman kepada sejumlah pelanggannya. Produk layanan tersebut adalah Garda Center, Garda Mobile Hrakses, dan Garda Siaga (Emergency Roadside As-sistance dan Emergency Medical Assistance).

Guna memperluas wilayah distribusi produk asur-ansinya, tahun 2013 lalu Astra Buana menambah dua cabang hingga total terdapat 28 cabang. Layanan 24

jam contact center Garda Center dan Garda Siaga pun disediakan Astra Buana untuk memberikan bantuan darurat berupa jasa derek. Ketiga layanan ini menjadi bukti komitmen Asuransi Astra Buana dalam memuas-kan pelanggan sehingga perusahaan ini patut disebut sebagai penyedia jasa asuransi terbaik di negeri ini.

2. PT. Asuransi Sinar MasMelalui proses pembayaran klaim yang cepat dan

mudah membuktikan bahwa PT. Asuransi Sinar Mas termasuk ke dalam jajaran perusahaan asuransi terbaik di Indonesia. Komitmen kemudahan dalam pelayanan kepada nasabah terus ditunjukkan melalui akses di berbagai media seperti website, call center,layanan 24 jam custumer care, dan sebagainya. Terdapat lebih dari 97 kantor cabang dan pemasaran yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia.

Berbagai produk yang ditawarkan adalah rekayasa/engineering, bonding/penjaminan, asuransi property, marine/pengangkutan, kendaraan bermotor, ke-celakaan dan kesehatan, serta tanggung gugat/liabil-ity. Selain itu terdapat juga produk inovatif dari Sinar Mas seperti asuransi proteksi PHK, asuransi simas UKM (untuk perlindungan kredit UKM), asuransi simas sepeda dan simas golf insurance, hingga simas mobil bonus.

Sebagai perusahaan yang selalu berinovasi untuk memberikan kemudahan kepada nasabah, PT. Asur-ansi Sinar Mas merambah ke bidang teknologi infor-masi, contohnya saja dengan peluncuran simasnet. Teknologi ini memasarkan produknya secara online. Ini tentu saja menambah nilai plus di mata nasabah dan masyarakat yang akan memebeli asuransi.

3. PT. Asuransi Bangun AskrindoDilihat dari aset kepemilikannya, PT. Asuransi Ban-

gun Askrindo memiliki lebih dari Rp 1 triliun. Perusa-haan asuransi yang didirikan oleh pemerintah tahun 1971 ini merupakan bagian dari upaya untuk mengem-bangkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Awalnya Askrindo menjalankan usaha Asuransi Kredit Bank, namun dalam perkembangannya dileng-kapi juga dengan usaha-usaha lain, terumata di bidang penjaminan. Pada dasarnya, semua usaha tersebut memiliki tujuan untuk memperbesar akses sektor riil terhadap sektor finansial.

Askrindo sendiri juga berkomitmen untuk mem-berikan kemudahan bagi nasabah perbankan yang belum bankable. Dalam hal ini yang dimaksud adalah pelaku usaha UMKM yang tidak memiliki anggunan dan laporan keuangan secara terperinci. Askrindo pun memberikan penjaminan dengan melakukan kerjasa-ma antara bank BUMN maupun swasta.[]

Page 31: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

31Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

Page 32: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

32 MITRA INVESTOR EDISI 2 - 9 MARET 2015

Page 33: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

33Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

Page 34: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

34 MITRA INVESTOR EDISI 2 - 9 MARET 2015

TECNOLOGI

PT. Asuransi Simas Net me-masarkan produk asuransi kepada masyarakat secara online. Hal ini di-lakukan dalam upayanya untuk menjadi perusahaan asuransi berbasis teknologi di Indonesia.

Simasnet merupakan anak perusa-haan dari PT. Asuransi Sinar Mas dengan kepemilikan saham sebesar 99% dan 1% oleh PT. Sinar Mas Multi Artha Tbk yang telah mengantongi ijin dari Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 21 Oktober 2014 lalu. Produk asuransi yang ditawarkan ter-diri dari asuransi umum seperti kecelakaan diri, asuransi kendaraan bermotor, asuransi perjalanan, asuransi rumah/ruko dan asuransi kesehatan. Usaha asuransi online ini dilakukan dalam bentuk kerja sama afinity dengan busi-ness partner maupun penjualan secara lang-sung.

Teguh Aria Djana, Presiden Direktur Si-masnet menyatakan bahwa pembuatan produk asuransi berbasis teknologi merupakan strategi Simasnet untuk menciptakan branding yang lebih kuat. “Walau kami pendatang baru, kami ingin cepat diterima pasar. Karena itu kami juga akan ke sosial media karena di sana ada komunitas dan user multimedia, seperti Path, Google, Facebook, atau Twitter, jadi sejalan dengan perkembangan teknologi tanpa melupakan kaidah dalam produk asuransi,” tutur Teguh.

sIMasneTTawarkan Produk Asuransi Berbasis Teknologi

Page 35: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

35Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

Melalui perusahaan asuransi berbasis online, Simasnet ingin memberikan kemudahan dan kecepatan dalam mengakses produk asuransi yang tidak lagi berbelit-belit dan menggunakan form kertas. Ini dinilai sangat penting mengingat kebutuhan semakin kompleks. Penawaran produk berbasis teknologi sep-erti ini sesuai dengan keinginan masyarakat akan layanan yang cepat dan mudah.

Teguh menyatakan bahwa tar-get Simasnet pada akhir tahun ini bisa mencapai premi bruto senilai Rp 100 miliar. Produk ini dihara-pkan menjadi pelopor penjualan asuransi via online baik melalui website maupun aplikasi yang ada di smartphone. Ini merupakan wujud keseriusan Simasnet untuk bersaing di tingkat nasional dan regional pada perdagangan be-bas masyarakat ekonomi ASEAN.

Simasnet juga meluncurkan situs www.asuransisimasnet.com bagi para konsumen yang ingin mendaftarkan diri secara online untuk mendapatkan SimasnetID sebagai dukungan teknologi informasi dan System Customer Relationship Management (CRM).

Penggunaan SimasnetID akan memudahkan setiap orang untuk mengetahui daftar polis asuransi yang dimiliki, kapan jatuh tempo polis serta mengetahui pengajuan progress klaim.

Teguh menjelaskan bahwa na-sabah akan mendapatkan Simas-Card yang memiliki fungsi sebagi kartu diskon setiap pembelian polis baru. Kerja sama antara SimasCard dengan Ezelink selaku penyedia jasa loyalty program telah dijalin dengan tujuan untuk memberikan point reward agar nasabah bisa mendapatkan pena-waran diskon-diskon menarik di merchant-merchant SimasCard.

Alasan masyarakat belum terbiasa dengan model asuransi via online menjadi tantangan

Simasnet untuk merebutkan pasar. Teguh menilai model asuransi seperti ini sudah lum-rah di luar negeri sehingga yang perlu dilakukan adalah lebih aktif berkampanye dan menyakinkan market di Indonesia bahwa trak-saksi macam ini aman di dunia.[]

Page 36: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

36 MITRA INVESTOR EDISI 2 - 9 MARET 2015

TECNOLOGI

Tingginya traffic kebutu-han pengolahan data klaim asuransi, khususnya asur-ansi kesehatan karena adanya program pemerintah melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang berlaku bagi seluruh rakyat Indonesia oleh BPJS Kesehatan, menuntut institusi kesehatan dan perusahaan Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk terus berinovasi menciptakan layanan berbasis teknologi. Salah satu layanan teknologi yang telah diluncur-kan tahun lalu adalah paperless claim (klaim tanpa kertas), yaitu layanan klaim asuransi berbasis elektronik antara rumah sakit dengan perusahaan asuransi. Layanan ini telah diperkenalkan pertama kali di RS Mayapada Tangerang. Pihak rumah sakit pun merespon positif terkait

Paperless Claim

Tingkatkan Layanan asuransi kesehatan Publikpeluncuran layanan tersebut sebagai alat untuk meningkat-kan pelayanan kepada pasien.

Secara bertahap, layanan paperless claim ini diterap-kan mulai dari wilayah sekitar Tangerang, mengingat Jabo-detabek memiliki jumlah rumah sakit cukup banyak dan selan-jutnya akan diterapkan di selu-ruh rumah sakit di Indonesia.

“Ini merupakan cikal bakal bagi clearing house transaksi kesehatan di Indonesia,” tutur Herry Sartono Hamidjaja, seorang Eksekutif dari Divisi Convergence Solution Telkom.

Harry menyatakan pihak Telkom telah berpengalaman di bidang pengolahan data dalam jumlah besar dan telah men-jadi clearing house transaksi perbankan. Layanan paper-less claim akan mempermudah

dan mempercepat pengiriman data klaim asuransi kesehatan dari rumah sakit ke perusa-haan asuransi. Proses berbasis elektronik ini mempercepat verifikasi dokumen tagihan oleh pihak perusahaan asur-ansi karena pasien tidak perlu lagi menunggu dokumen fisik diterima oleh TPA (Third Party Administration).

Sistem paperless claim yang dihadirkan Telkom tersebut merupakan strategi untuk meningkatkan layanan baik dari pihak rumah sakit maupun pe-rusahaan asuransi karena lebih efisien dalam hal biaya, waktu dan sumberdaya. Dokumen asli dari komputer bisa diunggah langsung ke repository tanpa dicetak fisik kecuali dokumen terkait legal compliance se-hingga verifikasi dokumen bisa

Page 37: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

37Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

Paperless Claim

Tingkatkan Layanan asuransi kesehatan Publik

dilakukan lebih awal oleh analis. Paperless claim ini memberikan sejumlah keuntungan baik bagi pihak rumah sakit, pasien mau-pun perusahaan asuransi. Bagi rumah sakit, paperless claim akan mempercepat proses eli-gibility, discharge, dan admin-istrasi klaim/tagihan, melancar-kan proses pembayaran klaim/tagihan RS dengan asuransi, menghemat pulsa, kertas, dan waktu (cost of money) serta memudahkan integrasi den-gan layanan eHealth Telkom (SPGDT, eRefferal, dan lainnya).

Layanan registrasi check in dan check out di RS oleh pasien akan jauh lebih cepat dengan penggunaan paperless claim ini. Jaminan benefit atau jami-nan kesehatan akan semakin bisa dipastikan. Sementara bagi perusahaan asuransi akan memberikan kemudahan dalam verifikasi klaim dan memudah-kan proses pembayaran dan rekonsiliasi.

Paperless claim sendiri merupakan bagian dari plat-form HIE (Health Information Exchange) yang dikembangkan oleh Telkom yang memiliki lay-anan seperti Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (HIS), ePuskesmas, eKlinik, hingga ePharmacy. Layanan-layanan tersebut menjadi harapan pintu utama dalam perputaran transaksi data kesehatan di Indonesia.[]

Page 38: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

38 MITRA INVESTOR EDISI 2 - 9 MARET 2015

TECNOLOGI

Penyedia layanan asuransi di Indonesia sejak tahun 2014 lalu memang telah menggencarkan inovasi mekanisme asuransi khususnya lewat dunia maya. Seiring dengan perkembangan teknologi, urusan asuransi kini bisa dikatakan tidak terkesan rumit lagi. Adira Insurance hadir dan mengevolusi asuransi melalui aplikasi mobile-nya, yaitu Medicilin Mobile Applica-tion dan Autocilin Mobile Claim Application. Kedua aplikasi tersebut kini dapat dinikmati lewat smartphone.

Medicilin Mobile Application merupakan aplikasi untuk calon pelanggan maupun pelang-gan lama Adira Insurance yang ditujukan untuk mengakses segala informasi yang dibu-

layanan aplikasi Mobile dekatkan adira dengan pelanggan

tuhkan terkait produk asuransi kesehatan.

Adira Insurance yang notabene adalah perusahaan asuransi bidang otomotif juga meluncurkan aplikasi terbaru-nya yang diberi nama Autoci-lin Mobile Claim Application. Aplikasi ini ditawarkan kepada pelanggan asuransi kendaraan yang telah bergabung dengan Adira Insurance. Aplikasi untuk smartphone ini memberikan se-jumlah fasilitas dan pelayanan untuk pelaporan dan pengajuan klaim dari para pelanggan-nya. Akan tetapi, yang menarik dan unik adalah pelanggan cukup meng-upload foto-foto kerusakan kendaraan mereka sesuai dengan petunjuk pada aplikasi sehingga tidak harus

datang ke claim spot Autocilin. Melalui aplikasi ini, pelanggan bebas memilih benkel dan car handling sesuai keinginannya. Ini tentu saja memudahkan dan mempercepat pelanggan Adira Insurance dalam mengklaim asuransinya.

Ernita Sari selaku Business Support Division Head Adira Insurance menambahkan, fitur lain yang melengkapi aplikasi Autocilin Mobile Claim Appli-cation adalah nomor telepon darurat (emergency call). Fitur ini digunakan untuk mensimu-lasikan premi yang masih dalam tahapan pengembangan serta untuk mencari informasi terkait daftar bengkel mitra Adira Insurance di seluruh wilayah Indonesia. Aplikasi ini dapat

Page 39: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

39Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

diakses pelanggan kapan saja dan dimana saja dengan hanya mengunduhnya di Google Play ataupun Blacberry App World.

Adira Insurance menargetkan penggunaan Autocilin Mobile Claim Application ini mencapai 10% dari total klaim yang masuk. Direktur Utama Adira Insurance, Indra Baruna menyatakan bahwa angka tersebut akan terus bertambah sehingga pengajuan klaim oleh pel-anggan dapat diproses secepat mungkin. "ini merupa-kan fitur pertama yang dikembangkan oleh perusahaan asuransi di Indonesia. Sejak November 2013 masyarakat dapat melakukan klaim secara langsung melalui smart phone Android dan Blackberry melalui Autocillin Mobile Claim Application. Saat ini belum ada kompetitor lain yang memiliki aplikasi ini", imbuhnya.

Munculnya dua aplikasi tersebut adalah untuk mengimbangi perkembangan jaman yang makin pesat pada sektor teknologi mobile. Pasar Autocilin pun men-jadi perhatian khusus karena sebanyak 53% pendapatan Adira Insurance berasal dari produk ini. Melalui aplikasi-aplikasi yang ditawarkan Adira Insurance ini diharapkan produk-produknya akan terus eksis dan berkembang agar tetap kompetitif dengan pesaing-pesaingnya. Ber-bagai informasi terkait layanan barunya, Adira Insurance juga terus meng-update lewat akun Facebook maupun Twitter.[]

Page 40: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

40 MITRA INVESTOR EDISI 2 - 9 MARET 2015

ENTREPRENEUR

Telah kita ketahui, sampah merupakan masalah yang ditemukan hampir di setiap negara. Sebut saja Indonesia, sekitar 73 juta ton sampah menumpuk tiap tahunnya. Melihat kondisi tersebut, Gamal Albinsaid, dokter lulusan Universitas Brawijaya, Ma-lang, bersama empat rekannya tergerak mengelola sampah-sampah tersebut menjadi Klinik Asuransi Sampah atau Garbage Clinical Insurance (GCI). Klinik ini menjadi unik karena premi asuransi yang dibayarkan berupa sampah.

Klinik tersebut berawal dari keprihatinan anak seorang pemulung bernama Khaerunisa yang meninggal dunia di gerobak sampah pada Hari Lingkungan Hidup (5 Juni 2005). Orang tua Khaerunisa tak mampu untuk membiayai pengobatan anaknya yang sedang menderita sakit diare. Konsep didirikannya klinik asuransi sampah ini ada-

Page 41: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

41Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

Ide KreaTIF gamal albinsaid c i p t a k a n a s u r a n s i s a m p a h

lah mengumpulkan sumberdaya yang terbuang seperti untuk disulap menjadi sesuatu yang ber-manfaat bagi masyarakat sebagai akses keseha-tan. Asuransi yang diberi nama Indonesia Medika ini mengolah sampah untuk dijadikan dana sehat dengan polesan sociohealthpreneur atau disebut kewirausahaan kesehatan. Meskipun tidak bisa dipungkiri bahwa profit juga menjadi salah satu tujuan perusahaan mereka, namun hal tersebut bukanlah fokus utama. ”Bisnis ini harus punya impact sosial. Jadi, uang yang didapat akan terasa manis,” ujar pria kelahiran Malang, 8 September 1989 ini.

Gamal pun mendapat penghargaan ‘Unilever Sustainable Living Young Entrepreneurs Awards 2013’ pada Januari 2014 silam. Program penghar-gaan tersebut diberikan kepada anak-anak muda inspiratif dalam isu-isu lingkungan, sosial, dan kesehatan dari seluruh dunia. Berkat ide kreatif dan usahanya tersebut, Gamal menduduki pering-kat teratas di ajang finalis dunia hingga akhirnya diundang ke London dalam acara jamuan makan oleh Pangeran Charles, pewaris tahta kerajaan Inggris.

Klinik asuransi sampah besutan Gamal tersebut dirintis sejak tahun 2010 silam di Kota Malang, Jawa Timur ketika masih kuliah. ”Kami belajar dari konsep asuransi mikro dr Rita Rosita. Asuransi sampah saya kembangkan bersama teman-teman lain, Dovi, Sapta, Maulana, Didin,” kata lulusan Fakultas Kedokteran UB pada 2011 lalu dengan predikat cumlaude ini.

Asuransi unik ini memiliki anggota yang be-rasal dari golongan penghasilan rendah. Nasabah cukup dengan membayar premi sampah senilai Rp 10.000 per bulan, mereka akan mendapatkan pe-

layanan kesehatan gratis di sejumlah klinik. ”Tidak hanya untuk pengobatan, tapi juga untuk program peningkatan kualitas kesehatan dengan penyulu-han dan konsultasi gizi, pencegahan, dan rehabili-tatif,” imbuhnya.

Ada sekitar 40 jenis sampah yang diterima. Sampah tersebut bisa organik ataupun anorganik. Sampah-sampah tersebut memiliki nilai jual karena bisa diolah menjadi pupuk untuk yang organik, sementara sampah anorganik dijual ke penge-pul. Masing-masing sampah memiliki harga yang berbeda. Gamal menjalin kerjasama dengan Bank Sampah Malang (BSM) untuk menilai harga sampah yang disetorkan oleh nasabah.

Klinik asuransi sampah yang dijalaninya sempat vakum di tahun 2010 akibat kesibukan menjadi asisten dokter di beberapa rumah sakit. Akan tetapi kepeduliannya terhadap dunia kesehatan, memoti-vasi Gamal untuk menghidupkan kembali kliniknya pada Maret 2013 dan resmi berbentuk CV. Setelah dibangkitkan lagi, klinik asuransi unik tersebut me-miliki ratusan nasabah dengan puluhan anak muda yang tergabung untuk membantunya. Beberapa volunteer juga ikut andil di dalam Indonesia Medi-ka. Mereka tidak hanya berasal dari ilmu disiplin ke-dokteran saja namun juga hukum, ekonomi bahkan TI. Klinik ini pun sekarang tak hanya ada di Malang, ia mengembangkan bisnis sampahnya hingga ke Yogyakarta, Bandung dan kota-kota lain.

Dana operasional Indonesia Medika sendiri didukung oleh banyak perusahaan dan organisasi internasional seperti Ashoka, AusAID (the Austral-ian Agency for International Development), So-centix, dan LGT Venture Philanthropy. Pejualan merchandise juga mereka lakukan untuk menam-bah kas.[]

Page 42: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

42 MITRA INVESTOR EDISI 2 - 9 MARET 2015

ENTREPRENEUR

Industri otomotif men-jadi prioritas dalam kebijakan industri nasional mengingat angka kecelakaan lalu lintas di Indonesia sangat tinggi. Hal ini memicu maraknya asuransi jiwa yang semakin dilirik oleh masyarakat kita. Peran asur-ansi yang begitu penting dalam melindungi para pengendara kendaraan bermotor, membuat industri tersebut membutuhkan suntikan solusi untuk bisa men-jangkau kalangan masyarakat yang semakin mengedepankan efisiensi dalam bertransaksi.

rajapremi.comHadir sebagai Perusahaan Asuransi Online

RajaPremi, merupakan perusahaan e-commerce per-tama yang dipercaya dalam pengembangan portal untuk membandingkan harga produk asuransi yang dikemas secara online. Produk yang ditawarkan di RajaPremi.com terdiri dari asuransi mobil, asuransi motor dan asuransi kecelakaan diri. RajaPremi.com ini legal karena juga telah terdaftar pada Otori-tas Jasa Keuangan (OJK).

Situs ini muncul karena adanya persepsi negatif masyarakat khususnya pengen-

dara bermotor terkait rumitnya proses pembelian dan prosedur klaim asuransi. RajaPremi.com hadir untuk menyederhanakan proses tersebut karena untuk membeli asuransinya tanpa di-lakukan survei terlebih dahulu. Sementara pengurusan klaim asuransi pun sangat aman dan mudah, nasabah cukup mengisi form di halaman website Ra-jaPremi.com. Bebarapa fitur yang tersedia di RajaPremi.com diberikan demi kemudahan dan kenyamanan nasabah. Melalui situs ini, calon nasabah juga

Page 43: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

43Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

rajapremi.comHadir sebagai Perusahaan Asuransi Online

bisa mempelajari, membanding-kan serta mendapatkan asuransi kesehatan secara online dengan mudah. Asuransi yang ditawar-kan tidak mengenal batasan dan golongan jenis pekerjaan sehingga tanpa melalui medical check up dulu. Jaminan yang di-berikan mulai dari biaya berobat

ketika mengalami kecelakaan hingga santunan pemakaman.

Calon nasabah juga bisa membandingkan sejumlah benefit yang akan diperoleh dari berbagai asuransi di RajaPremi.com. Mereka bisa memilih bengkel manapun meskipun hanya berlaku pada beberapa perusahan asuransi dengan sistem cash payment. Apabila nasabah ingin melaku-kan pengajuan klaim asur-ansi, RajaPremi.com juga telah menyediakan layanan pribadi. Loyalty rewards juga diberikan

kepada nasabah yang mereko-mendasikan jasa Raja.Premi.com kepada orang lain.

RajaPremi.com sendiri didirikan oleh Autodirect Corporation, sebuah perusa-haan internet yang fokus pada pengembangan situs portal. RajaPremi.com berkerja sama

dengan broker asuransi, Fresnel Insurance Broker (Fresnel) untuk mengembangkan bis-nis asuransinya. Bidang usaha Fresnel meliputi jasa penem-patan asuransi, administrasi asuransi, survei risiko hingga proses klaim.

Nasabah tidak perlu kha-watir dengan kredibilitas RajaPremi.com karena memi-liki kerja sama dengan banyak perusahaan asuransi terkemuka di indonesia seperti Asuransi Sinar Mas, Asuransi Centra Asia (ACA), MNC Insurance,

Avrist General Insurance, BESS Insurance, Zurich, Asuransi Jaya Proteksi dan lainnya.

Pasar pun merespon positif dengan adanya layanan asuransi berbasis internet yang ada pada RajaPremi.com. Ini dilatarbela-kangi adanya kecepatan akses internet serta pertumbuhan

mobile device seperti smart-phone dan tablet yang semakin meningkat. Sementara itu nasa-bah asuransi juga semakin yakin untuk membeli produk asuransi via online karena tersedianya sistem pembayaran yang meli-batkan sejumlah bank ternama di Indonesia. RajaPremi.com sendiri memudahkan transaksi nasabahnya dengan menjalin kerjasama dengan BRI, BCA, Bank Mandiri dan Bank Per-mata.[]

Page 44: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

SURIYA EFFENDI, SETRAINER MITRA INVESTOR

Dari grafik MACD, kita dapatmelihat tiga poin yang diperlukan dalam pengaturannya.• Yang pertama adalah kita harus mampu menghitung waktu yang digunakan untuk menghitung moving average lebih cepat.• Yang kedua adalah jumlah waktu yang digunakan dalam moving average lebih lambat.• Dan ketiga adalah jumlah bar yang digunakan untuk menghitung rata-rata bergerak dari perbedaan antara moving average yang lebih cepat dan lebih lambat.

Jika Anda melihat “12, 26, 9″ sebagai parameter MACD (yang biasanya pengaturan default untuk sebagian besar paket charting ), ini adalah bagaimana Anda akan menafsirkannya:• 12 mewakili 12 bar sebelumnya moving average yang lebih cepat.• 26 mewakili 26 bar sebelumnya moving average yang lebih lambat.• 9 mewakili 9 bar sebelumnya perbedaan antara dua moving average. Hal ini diplot oleh garis vertikal yang disebut histogram (garis hijau pada grafik di atas).

Cara Menggunakan MACDKarena ada dua moving average dengan berbagai “kecepatan”, yang jelas lebih cepat akan lebih cepat untuk be-

44 MITRA INVESTOR EDISI 2 - 9 MARET 2015

ANALISA

MACDMACD merupakan kepanjangan dari M oving A verage C onvergence D ivergence. Indikator ini dipakai untuk

mengidentifikasi gerakan rata-rata yang memperlihatkan tren yang baru, walaupun itu bullish atau bearish. mari kita prioritas utama adalah kita mampu membaca tren, karena dengan itu kita dapat menganalisa pergerakan market selanjut nya.

Page 45: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

reaksi terhadap pergerakan harga dari pada yang lambat.Ketika sebuah tren baru terjadi, jalur cepat akan bereaksi pertama dan akhirnya melewati garis lebih lambat. Saat ini “crossover” terjadi, dan garis cepat mulai “menyimpang” atau menjauh dari garis lebih lambat, sering menun-jukkan bahwa tren baru telah terbentuk.

45Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

Dari grafik di atas, Anda dapat melihat bahwa garis cepat melintasi bawah garis lambat dan mengidentifikasi trend baru un-tuk menurun.Perhatikan bahwa ketika cross-ing, histogram sementara menghilang.

Hal ini karena perbedaan antara garis-garis adalah 0. Sebagai kecenderungan untuk menurun dimulai dan garis cepat me-nyimpang jauh dari garis lambat, histogram mendapat lebih besar, yang merupakan indikasi baik dari tren yang menguat.

Mari kita lihat sebuah contoh.

Dalam EUR / USD ‘s chart 1-jam di atas, baris cepat melintasi di atas garis lambat sementara histogram meng-hilang. Hal ini menunjukkan bahwa kecenderungan trend naik akan terjadi.

Sejak saat itu, EUR / USD mulai uptrend. Bayangkan jika Anda buy setelah crossover, Anda akan mendapatkan hampir 200 pips! Ada satu kelemahan untuk MACD. Tentu saja, rata-rata bergerak cenderung tertinggal harganya. karena hanya mengunakan rata-rata harga historis masa lalu.

Page 46: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

46 MITRA INVESTOR EDISI 2 - 9 MARET 2015

NEWS EVENT

Mengacu pada data statistik Otoritas Jasa Keuangan, sejak 2009 hingga 2014, aset industri asuransi alami pening-katan sebesar 18,8% setiap tahunnya. Total aset perusahaan asuransi tercatat mencapai Rp 755,4 triliun pada periode De-sember 2014 (unaudited). Sementara itu, pada sektor dana pensiun hanya mencapai Rp 186,3 triliun dengan rata-rata pertumbuhan aset sebesar 9,7% per tahunnya.

Akan tetapi rendahnya penetrasi asuransi dan dana pen-siun, desain produk asuransi dan dana pensiun yang dinilai belum memenuhi kebutuhan masyarakat, minimnya tenaga ahli hingga defisit neraca pembayaran asuransi meru-pakan tantangan bagi industri dan dana pensiun di Tanah Air saat ini. Untuk menjawab tan-tangan-tantangan tersebut, sangat diperlukan peran masyarakat serta link and match ke-butuhan industri dan lulusan dari

OJK Revitalisasi Industri Asuransi dan Dana Pensiun lewat Call of Papers

Page 47: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

47Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

perguruan tinggi. Pemerintah, OJK serta para pelaku indus-tri asuransi dan dana pen-siun melihat hanya beberapa perguruan tinggi saja yang telah mengenalkan mata kuliah terkait industri keuangan non bank seperti asuransi dan dana pensiun. Ini dapat ditarik kes-impulan bahwa edukasi dalam aktivitas akademik di Indone-sia terkait hal tersebut masih rendah.

Sayembara Penulisan Ilmiah atau Call for Papers di bidang asuransi dan dana pensiun yang rutin diselenggrakan OJK merupakan salah satu upaya untuk mengajak masyarakat umum, praktisi, peneliti, dosen, dan mahasiswa untuk berparti-siapasi di bidang asuransi dan dana pensiun. Tema yang di-angkat pada kegiatan ini adalah “Meningkatkan Peran Statistik dan Aktuaria untuk Merevital-isasi Industri Asuransi dan Dana Pensiun”.

Saat launching kegiatan ini di Jakarta (20/2/2015), Muliaman D. Hadad selaku Ketua Dewan Komisioner OJK mengharapkan adanya ide-ide,

metode-metode, serta konsep-konsep baru untuk merevital-isasi industri asuransi dan dana pensiun yang masuk dalam call for papers ini. Kegiatan ini diselenggarakan untuk mening-katkan minat masyarakat untuk mengetahui serta mengharmo-nisasikan teori dengan praktik dalam industri terkait asuransi dan dana pensiun yang dipela-jari di perguruan tinggi.

“Acara yang dilakukan secara rutin tiap tahun ini juga diharapkan bisa men-dorong suksesnya modul pembentukan 1.000 aktuaris. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi sebuah sarana inovasi dalam mengajak peran serta masyarakat umum untuk men-dorong percepatan perkem-bangan industri asuransi dan dana pensiun ke arah yang leb-ih baik dan pada akhirnya untuk mewujudkan industri keuangan nonbank yang berkontribusi lebih besar dalam pembangu-nan ekonomi nasional,” jelas Kepala Eksekutif Pengawas IKNB Firdaus Djaelani.

Acara Call for Papers ini diselenggarakan mulai dari

20 Februari hingga 8 Agustus 2015. Batas akhir penyera-han karya tulis diterima pada tanggal 30 Juni 2015. OJK akan melakukan seleksi yang nantinya akan terpilih 6 finalis dan diumumkan tanggal 31 Juli 2015. Keenam finalis tersebut akan melakukan presentasi karya ilmiahnya pada acara final di Jakarta tanggan 7-8 Agustus 2015.

Tim juri yang terlibat dalam Call for Papers ini berasal dari perwakilan akademisi, Persatu-an Aktuaris Indonesia dan prak-tisi atau ahli regulasi asuransi dan dana pensiun. Penilaian di-dasarkan pada empat indikator, yakni orisinilitas inovasi dengan bobot 10%, kejelasan ide senilai 30%, skala pemanfaatan 30%, serta nilai bobot sebesar 30% dari peluang aplikatif.

Total hadiah yang digelon-torkan OJK pada acara ini ada-lah sebesar Rp 130 juta dengan rincian Rp 50 juta untuk juara I, Rp 30 juta untuk juara kedua, dan Rp 20 juta untuk juara ketiga. Juara harapan I dan II masing-masing mendapatkan hadiah senilai Rp 10 juta.[]

Page 48: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

48 MITRA INVESTOR EDISI 2 - 9 MARET 2015

Page 49: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

49Mitra Investor @mitrainvestor [email protected]

Page 50: Majalah Mitra Investor Edisi Minggu I Bulan Maret 2015

50 MITRA INVESTOR EDISI 2 - 9 MARET 2015

www.mitrainvestor.co.id