lusito bagian/smf ilmu penyakit dalam fakultas ...epidemiologi penyakit 90 % infeksis ini...
TRANSCRIPT
Lusito
Bagian/SMF Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran UNISULA
2018
Pendahuluan Infeksi oleh cacing filaria : Wucheria Bancrofty, Brugia
Malayi, Brugia Timori
Penularan melalui hospes perantara nyamuk dan hospes definitif manusia, kera, anjing,kucing
Prevalensi meningkat pada usia 20-30 tahun dan lebih banyak laki-laki dari perempuan
Kekebalan alami maupun didapat masih belum diketahui
Penyakit menahun dapat menimbulkan kecacatan
Filariae (cacing gilig
Mikroskosis )Filariasis
Filariasis Limfatik
(Elefantiasis)
Epidemiologi Penyakit
90 % infeksis ini dikarenakan oleh W.bancrofti sisa kasus dikarenakan Brugia malayi (B.malayi).
Walapun 80 negara dikenal sebagai
area endemik, sekitar 70 % kasusnya
ada di India, Nigeria, Bangladesh dan
Indonesia
Sejarah Filariasis
1863• Jean Nicolas Demarquay menemukan mikrofilaria dari cairan
hidrokel
1866
• Otto Henry Wucherer menemukan mikrofilaria pada urin di Brazil
• Joseph Bancroft menemukan cacing dewasa
1877
• Patrick Manson menemukan mikrofilaria di nyamuk (vektor)
• Sepsies ini dinamakan Wuchereria bancrofti
1900• George menemukan mikrofilaria pada probocis nyamuk dan
menemukan mekanisme transmisi
Daerah endemik di Indonesia
318 kabupaten dan kota dinyatakan endemis filariasis
Papua
Jawa Barat : Bekasi, Bogor, Depok, Purwakarta, Subang, Tasikmalaya, Kuningan, dan Bandung.
Serang
Jawa Tengah : Pekalongan
Batang hari, Muaro jambi
Filariasis ‘ kaki gajah’ ?Penyakit menular kronik yang
disebabkan sumbatan cacing filaria di kelenjar / saluran getah bening, menimbulkan gejala klinis akut berupa:
demam berulang
radang kelenjar / saluran getah bening
elefantiasis
Penyebab filariasis 3 spesies cacing filaria :
Wuchereria a bancrofti
Filariasis bancrofti
Brugia malayi
Filariasis malayi
Brugia timori
Filariasis timori
10
W.bancrofti ditularkan melalui gigitan nyamuk Culex, Aedes, and Anopheles
B.malayi ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles and Mansonia species.
Anopheles
Aedes
Culex
Mansonia
Habitat nyamuk :hutan rawa, sepanjang sungai besar,Got, saluran air, sawah.
Filariasis bancrofty Wucheriasis
Elephantiasis
Penyebab cacing filaria jenis Wucheria brancrofty
Lingkaran hidup
ManusiaNyamuk
Filaria
Larva
Mikrofilaria
Patologi
FilariaInfiltrasi sel radang
Kerusakan /inkompetensi katup pembuluh limfe
Pelebaran/penebalan pembuluh limfe
Respon imun pejamu
Proses granulomatosa dan proliferasi
Obstruksi pembuluh limfe
Gejala klinik Filariasis tanpa gejala (akut)
pembesaran kelenjar getah bening di daerah pangkal paha(inguinal) nyeripemeriksaan darah banyak terdapat mikrofilaria,eosinofilia
Filariasis dengan peradangan (akut)demam menggigil, sakit kepala, muntah dan lemah (bbrphari-minggu)laki-laki : funikulitis, orkitis, epididimitisabses ginjal
Filariasis dengan penyumbatan (menahun)hidrokel dan limfangitis alat kelamin, elefantiasis
Manifestasi klinisBentuk tanpa gejala Limfadenopati
mikrofilaria dalam darah
eosinofilia
Filariasis dengan peradangan
Limfangitis ( demam, menggigil, sakit kepala)
Hematuria dan proteinuria
Tropical pulmonary eosinophilia
gejala mirip asma
Eosinophilia
titer anti filaria meningkat
membaik dengan pengobatan filariasis
Filariasis dengan penyumbatan Kadar protein tinggi
Jaringan granulasi proliferatif
Jaringan ikat dan kolagen
Edema tungkai
elefantiasis
Pemeriksaan penunjang Leukositosis
Eosinophilia
Pemerikasaan parasit: apusan darah ,membran filtrasi
Pemeriksaan antigen filaria : ICT filariasis
Limfoskintigrafi : dilatasi dan obstruksi saluran limfe
USG : Filaria dance sign
PCR
Pengobatan Pengobatan paling efektif terapi komunitas:
DEC 6 mg/kgbb/hari tiap tahun selama 5 tahun
Albendzol 400 mg dan ivermectin 200 mg/tahun
Kontrol nyamuk
Pengobatan individu ditujukan untuk menghancurkanparasit, mengurangi dan mencegah kesakitan:DEC 6 mg/kgbb/hari selama 12 hari
Pencegahan Adeno-limfangitis Pencucian dengan sabun dan air dua kali per hari
Menaikkan tungkai yang terkena pada malam hari
Ekstremitas digerakkan teratur
Menjaga kebersihan kuku
Memakai alas kaki
Mengobati luka kecil dengan krim antiseptik atau antibiotik
Filariasis MalayiEtiologi : Brugia malayi
Hospes definitif : Manusia
Hospes perantara : Anopheles (kota), Mansonia (desa), Amigeres
Nyamuk hidup didataran rendah yang banyak terdapat kolam dengan tumbuhan Pistia
Gejala klinisLimfadenitis inguinal
demam ,peradangan saluran limfe dan kelenjar limfe hilang timbul / berulang
Peradangan meneyebar ke jaringan sekitar
Limfadenitis, bisul, ulkus, jaringan parut
Elefantiasis : Dibawah tungkai atau siku
Kelenjar limfe genital tidak pernah terlibat
Pemeriksaan penunjang Leukositosis
Eosinophilia
Pemerikasaan parasit: apusan darah ,membran filtrasi
Limfoskintigrafi : dilatasi dan obstruksi saluran limfe
PCR
Pengobatan Pengobatan paling efektif terapi komunitas:
DEC 100 mg/minggu tiap minggu selama 40 minggu
Pengobatan individu ditujukan untuk menghancurkanparasit, mengurangi dan mencegah kesakitan:DEC 6-8 mg/kgbb/hari selama 5 hari
Terapi lain : Fenoxoilien 30 gram untukmenyingkirkan tanaman pistia
Filariasis Timor Rote, flores dan sekitarnya
Gejala klinis, terapi sama dengan Brugia Malayi