lp cvd.docx
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 lp cvd.docx
1/16
DIABETES MELLITUS DENGAN KOMPLIKASI
MAKROVASKULER (CVA)
I. Pengertian.
Diabetes mellitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemi yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin
atau kedua-duanya (ADA, 2005 dalam Soegondo dkk, 2009)
Sedangkan D! tipe 2 adalah D! yang se"ara klinis dinilai tidak mendesak
memerlukan insulin, karena jumlah insulinnya normal bahkan mungkin berlebih,
tetapi jumlah reseptor insulin pada permukaan sel berkurang (#andayani, 200$)
Stroke atau cedera cerebrovaskular (%&A) adalah kehilangan 'ungsi otak
yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak (Smelter *are,
2002) Stroke adalah sindrom klinis yang a+al timbulnya mendadak, progesi "epat,
berupa de'isit neurologis 'okal dan atau global, yang berlangsung 2 jam atau
lebih atau langsung menimbulkan kematian, dan semata.mata disebabkan oleh
gangguan peredaran darah otak non traumatik (!ansjoer, 2000)
!enurut /ri"e ilson (2001) pengertian dari stroke adalah setiap
gangguan neurologik mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau terhentinya
aliran darah melalui sistem suplai arteri otak Dari beberapa uraian diatas dapat
disimpulkan bah+a pengertian stroke adalah gangguan sirkulasi serebral yang
disebabkan oleh sumbatan atau penyempitan pembuluh darah oleh karena emboli,
trombosis atau perdarahan serebral sehingga terjadi penurunan aliran darah ke otak
yang timbulnya se"ara mendadak
Stroke diklasi'ikasikan menjadi dua
3 Stroke 4on #emoragik
Suatu gangguan peredaran darah otak tanpa terjadi suatu perdarahan
yang ditandai dengan kelemahan pada satu atau keempat anggota gerak atauhemiparese, nyeri kepala, mual, muntah, pandangan kabur dan dys'hagia
(kesulitan menelan) Stroke non haemoragik dibagi lagi menjadi dua yaitu
stroke embolik dan stroke trombotik (anhari, 200)
2 Stroke #emoragik
-
7/25/2019 lp cvd.docx
2/16
Suatu gangguan peredaran darah otak yang ditandai dengan adanya
perdarahan intra serebral atau perdarahan subarakhnoid 6anda yang terjadi
adalah penurunan kesadaran, pernapasan "epat, nadi "epat, gejala 'okal berupa
hemiplegi, pupil menge"il, kaku kuduk (anhari, 200)
/enyulit kronik D! pada dasarnya terjadi pada semua pembuluh darah di
seluruh tubuh (angiopati diabetik) Angiopati diabetik dibagi menjadi dua a)
!ikroangiopati (mikro7askular) 8 ginjal, retina mata, b) !akroangiopati
(!akro7askular) 8 jantung koroner, pembuluh darah kaki, pembuluh darah otak
/enyandang D! mempunyai resiko untuk terjadinya /: dan penyakit pembuluhdarah ;tak 2 kali lebih besar, dan 5 kali lebih mudah menderita ulkus kaki, dan kstremitas
:oma
:ematian
Asidosis?esti nutrisi
kurang dari
kebutuhan
/#
:etonemia 4itrogen urine
*4 :etogenesis
/roteinBemak
@lukoneogenesis
@lukagon
!akro7askuler
?esiko injuri
@angguan
pengelihatan
@agal ginjal
?etinopati
diabetik
@injal
!ikro7askuler
Ateroseklerosis
6rombosis
#emokonsentrasi
:ekurangan
7olume "airan
Dehidrasi
;smotik diuresis
@ly"osuria
#iperglikemia
/enurunan pemakaian
glukosa oleh sel
Gangguan integritas
kulit
Nefropati
-
7/25/2019 lp cvd.docx
5/16
III. Manifetai K!ini"
!enurut Smelter *are (2002) dan /ri"e ilson (2001) tanda dan gejala
penyakit stroke adalah
:elemahan atau kelumpuhan lengan atau tungkai atau salah satu sisi tubuh
#ilangnya sebagian penglihatan atau pendengaran
/englihatan ganda atau kesulitan melihat pada satu atau kedua mata
/using dan pingsan
4yeri kepala mendadak tanpa kausa yang jelas
*i"ara tidak jelas (pelo)
Sulit memikirkan atau mengu"apkan kata-kata yang tepat
6idak mampu mengenali bagian dari tubuh
:etidakseimbangan dan terjatuh
#ilangnya pengendalian terhadap kandung kemih
IV. Diagnoi.
Diabetes seringkali tidak terdeteksi dan dikatakan onset atau mulai terjadinya
diabetes adalah tujuh tahun sebelum diagnostik ditegakkan, dan seringkali pasien
terlebih dahulu datang dengan keluhan lain seperti nyeri dada, dan juga %&D,
ataupun komplikasi lainnya, setelah dilakukan penge"ekan terhadap kadar glukosa
darah, baru pasien terdiagnosa dengan D!
!enurut (Doenges dkk, 3999) pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan
pada penyakit stroke adalah
3 Angiogra'i serebral membantu menentukan penyebab stroke se"ara spesi'ik
seperti perdarahan, obstruksi arteri atau adanya titik oklusi ruptur
2 %6-s"an memperhatikan adanya edema, hematoma, iskemia, dan adanya in'ark
$ /ungsi lumbal menunjukkan adanya tekanan normal dan biasanya ada
thrombosis, emboli serebral, dan 6=A (Transient Ischaemia Attack) atau
serangan iskemia otak sepintas 6ekanan meningkat dan "airan yang
mengandung darah menunjukkan adanya hemoragik subarakhnoid atau
perdarahan intra kranial :adar protein total meningkat pada kasus thrombosis
sehubungan dengan adanya proses in'lamasi
!?= (Magnetic Resonance Imaging): menunjukkan daerah yang mengalami
in'ark, hemoragik, dan mal'ormasi arterio7ena
5 ltrasonogra'i Doppler mengidenti'ikasi penyakit arterio7ena
1 >>@ (Electroencephalography) mengidenti'ikasi penyakit didasarkan pada
gelombang otak dan mungkin memperlihatkan daerah lesi yang spesi'ik
-
7/25/2019 lp cvd.docx
6/16
V. Penata!a"anaan.
/enatalaksaan medis menurut menurut Smelter *are (2002) meliputi
3 Diuretik untuk menurunkan edema serebral yang men"apai tingkat maksimum $
sampai 5 hari setelah in'ark serebral
2 Antikoagulan untuk men"egah terjadinya thrombosis atau embolisasi dari
tempat lain dalam sistem kardio7askuler
$ Antitrombosit karena trombosit memainkan peran sangat penting dalam
pembentukan thrombus dan embolisasi
ntuk strategi pengelolaan berbagai komplikasi kronik D!
/engendalian kadar glukosa
6ekanan darah
/engendalian lipid (BDB 300 mgdB)
Eaktor lain (pola hidup sehat, peren"anaan makan)
VI. Kone# A$%an Ke#era&atan.
Peng"a'ian
/engkajian adalah langkah a+al dan dasar bagi seorang pera+at dalam
melakukan pendekatan se"ara sistematis untuk mengumpulkan data dan
menganalisa, sehingga dapat diketahui kebutuhan klien tersebut /engumpulan
data yang akurat dan sistematis akan membantu menentukan status kesehatan
dan pola pertahanan klien serta memudahkan menentukan status kesehatan dan
pola pertahanan klien serta memudahkan dalam perumusan diagnosa
kepera+atan (Doenges dkk, 3999)
Adapun pengkajian pada klien dengan stroke (Doenges dkk, 3999)
adalah
a Akti7itas =stirahat
@ejala merasa kesulitan untuk melakukan akti7itas karena kelemahan,
kehilangan sensasi atau paralisis (hemiplegia), merasa mudah lelah, susah
untuk beristirahat (nyeri kejang otot)
6anda gangguan tonus otot, paralitik (hemiplegia), dan terjadi kelemahan
umum, gangguan penglihatan, gangguan tingkat kesadaran
b Sirkulasi
@ejala adanya penyakit jantung, polisitemia, ri+ayat hipotensi postural
6anda hipertensi arterial sehubungan dengan adanya embolisme
mal'ormasi 7askuler, 'rekuensi nadi ber7ariasi, dan disritmia" =ntegritas >go
-
7/25/2019 lp cvd.docx
7/16
@ejala perasaan tidak berdaya, perasaan putus asa
6anda emosi yang labil dan ketidaksiapan untuk marah, sedih, dan
gembira, kesulitan untuk mengekspresikan dirid >liminasi
@ejala perubahan pola berkemih
6anda distensi abdomen dan kandung kemih, bising usus negati'
e !akanan %airan
@ejala na'su makan hilang, mual muntah selama 'ase akut, kehilangan
sensasi pada lidah, dan tenggorokan, dis'agia, adanya ri+ayat diabetes,
peningkatan lemak dalam darah
6anda kesulitan menelan, obesitas
' 4eurosensori
@ejala sakit kepala, kelemahan kesemutan, hilangnya rangsang sensorik
kontralateral pada ekstremitas, penglihatan menurun, gangguan rasa
penge"apan dan pen"iuman
6anda status mental tingkat kesadaran biasanya terjadi koma pada tahap
a+al hemoragis, gangguan 'ungsi kogniti', pada +ajah terjadi paralisis,
a'asia, ukuran reaksi pupil tidak sama, kekakuan, kejang
g :enyamanan 4yeri
@ejala sakit kepala dengan intensitas yang berbeda-beda
6anda tingkah laku yang tidak stabil, gelisah, ketegangan pada ototh /ernapasan
@ejala merokok
6anda ketidakmampuan menelan batuk hambatan jalan na'as, timbulnya
perna'asan sulit, suara na'as terdengar ron"hi
i :eamanan
6anda masalah dengan penglihatan, perubahan sensori persepsi terhadap
orientasi tempat tubuh, tidak mampu mengenal objek, gangguan berespons
terhadap panas dan dingin, kesulitan dalam menelan, gangguan dalam
memutuskan
j =nteraksi Sosial
6anda masalah bi"ara, ketidakmampuan untuk berkomunikasi
k /enyuluhan /embelajaran
@ejala adanya ri+ayat hipertensi pada keluarga, stroke, pemakaian
kontrasepsi oral, ke"anduan alkohol
Diagnoa Ke#era&atan
Setelah data-data dikelompokkan, kemudian dilanjutkan dengan perumusan
diagnosa Diagnosa kepera+atan adalah "ara mengidenti'ikasi, mem'okuskan,
-
7/25/2019 lp cvd.docx
8/16
dan mengatasi kebutuhan spesi'ik pasien serta respons terhadap masalah aktual
dan resiko tinggi (Doenges dkk, 3999) ntuk membuat diagnosis kepera+atan
yang akurat, pera+at harus mampu melakukan hal berikut yaitu mengumpulkan
data yang 7alid dan berkaitan, mengelompokkan data, membedakan diagnosis
kepera+atan dari masalah kolaborati', merumuskan diagnosis kepera+atan
dengan tepat, dan memilih diagnosis prioritas (%arpenito !oyet, 200dema serebral
b :erusakan mobilitas 'isik berhubungan dengan
3) :erusakan neuromuskuler
2) :elemahan, parestesia
$) /aralisis spastis
) :erusakan perseptual kogniti'
" :erusakan komunikasi 7erbal berhubungan dengan
3) :erusakan sirkulasi serebral
2) :erusakan neuromuskuler
$) :ehilangan tonus otot kontrol otot 'asial
) :elemahan kelelahand /erubahan sensori persepsi berhubungan dengan
3) /erubahan resepsi sensori, transmisi, integrasi (trauma neurologis atau
de'isit)
2) Stress psikologis (penyempitan lapang perseptual yang disebabkan oleh
ansietas)
e :urang pera+atan diri berhubungan dengan
3) :erusakan neuromuskuler, penurunan kekuatan dan ketahanan,
kehilangan kontrol koordinasi otot
2) :erusakan perseptual kogniti'$) 4yeri ketidaknyamanan
) Depresi
' @angguan harga diri berhubungan dengan
3) /erubahan bio'isik, psikososial, perseptual kogniti'
g ?esiko tinggi kerusakan menelan berhubungan dengan
3) :erusakan neuromuskuler per"eptual
h :urang pengetahuan tentang kondisi dan pengobatan berhubungan dengan
3) :urang pemajanan
2) :eterbatasan kogniti', kesalahan interprestasi in'ormasi, kurang
mengingat
$) 6idak mengenal sumber-sumber in'ormasi
-
7/25/2019 lp cvd.docx
9/16
Perenanaan
/eren"anaan adalah kategori dari perilaku kepera+atan dimana tujuan yang
berpusat pada klien dan hasil yang diperkirakan ditetapkan dan inter7ensi
kepera+atan dipilih untuk men"apai tujuan tersebut (/otter /erry, 2005)
/eren"anaan merupakan langkah a+al dalam menentukan apa yang dilakukan
untuk membantu klien dalam memenuhi serta mengatasi masalah kepera+atan
yang telah ditentukan 6ahap peren"anaan kepera+atan adalah menentukan
prioritas diagnosa kepera+atan, penetapan kriteria e7aluasi dan merumuskan
inter7ensi kepera+atan
6ujuan yang ditetapkan harus sesuai dengan S!A?6, yaitu spesific
(khusus), messeurable (dapat diukur), acceptable (dapat diterima), reality
(nyata) dan time (terdapat kriteria +aktu) :riteria hasil merupakan tujuan ke
arah mana pera+atan kesehatan diarahkan dan merupakan dasar untuk
memberikan asuhan kepera+atan komponen pernyataan kriteria hasil
?en"ana tindakan kepera+atan yang disusun pada klien dengan Stroke
( Doenges dkk, 3999) adalah sebagai berikut
3 Diagnosa kepera+atan pertama perubahan per'usi jaringan serebral
berhubungan dengan oedema serebral
6ujuanF kesadaran penuh, tidak gelisah
:riteria hasil tingkat kesadaran membaik, tanda-tanda 7ital stabil tidak
ada tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial
=nter7ensiF
3) /antau"atat status neurologis se"ara teratur dengan skala koma
glas"o+
?asional !engkaji adanya ke"enderungan pada tingkat kesadaran
2) /antau tanda-tanda 7ital terutama tekanan darah
?asional autoregulasi mempertahankan aliran darah otak yang
konstan$) /ertahankan keadaan tirah baring
-
7/25/2019 lp cvd.docx
10/16
?asional akti7itas stimulasi yang kontinu dapat meningkatkan
6ekanan =ntra :ranial (6=:)
) Betakkan kepala dengan posisi agak ditinggikkan dan dalam posisi
anatomis (netral)
?asional menurunkan tekanan arteri dengan meningkatkan drainase
dan meningkatkan sirkulasi per'usi serebral
5) *erikan obat sesuai indikasi "ontohnya antikoagulan (heparin)
?asional meningkatkan memperbaiki aliran darah serebral dan
selanjutnya dapat men"egah pembekuan
2 Diagnosa kepera+atan kedua kerusakan mobilitas 'isik berhubungandengan kelemahan
6ujuanF dapat melakukan akti7itas se"ara minimum
:riteria hasil mempertahankan posisi yang optimal, meningkatkan
kekuatan dan 'ungsi bagian tubuh yang terkena, mendemonstrasikan
perilaku yang memungkinkan akti7itas
=nter7ensiF
3) :aji kemampuan klien dalam melakukan akti'itas
?asional mengidenti'ikasi kelemahan kekuatan dan dapat
memberikan in'ormasi bagi pemulihan
2) bah posisi minimal setiap 2 jam (telentang, miring)
?asional menurunkan resiko terjadinya trauma iskemia jaringan
$) !ulailah melakukan latihan rentang gerak akti' dan pasi' pada
semua ekstremitas
?asional meminimalkan atro'i otot, meningkatkan sirkulasi,
membantu men"egah kontraktur
) Anjurkan pasien untuk membantu pergerakan dan latihan dengan
menggunakan ekstremitas yang tidak sakit
?asional dapat berespons dengan baik jika daerah yang sakit tidak
menjadi lebih terganggu
5) :onsultasikan dengan ahli 'isioterapi se"ara akti', latihan resisti',
dan ambulasi pasien
-
7/25/2019 lp cvd.docx
11/16
?asional program khusus dapat dikembangkan untuk menemukan
kebutuhan yang berarti menjaga kekurangan tersebut
dalam keseimbangan, koordinasi, dan kekuatan
$ Diagnosa kepera+atan ketiga kerusakan komunikasi 7erbal berhubungan
dengan kerusakan neuromuskuler
6ujuanF dapat berkomunikasi sesuai dengan keadaannya
:riteria hasilF :lien dapat mengemukakan bahasa isyarat dengan tepat,
terjadi kesapahaman bahasa antara klien, pera+at dan keluarga
=nter7ensiF
3) :aji tingkat kemampuan klien dalam berkomunikasi
?asional /erubahan dalam isi kogniti' dan bi"ara merupakan
indikator dari derajat gangguan serebral
2) !inta klien untuk mengikuti perintah sederhana
?asional melakukan penilaian terhadap adanya kerusakan sensorik
$) 6unjukkan objek dan minta pasien menyebutkan nama benda tersebut
?asional !elakukan penilaian terhadap adanya kerusakan motorik
) Ajarkan klien tekhnik berkomunikasi non 7erbal (bahasa isyarat)
?asional bahasa isyarat dapat membantu untuk menyampaikan isi
pesan yang dimaksud
5) :onsultasikan dengan rujuk kepada ahli terapi +i"ara
?asional untuk mengidenti'ikasi kekurangan kebutuhan terapi
Diagnosa kepera+atan keempat perubahan sensori persepsi berhubungan
dengan stress psikologis
6ujuanF tidak ada perubahan perubahan persepsi
:riteria hasil mempertahankan tingkat kesadarann dan 'ungsi perseptual,
mengakui perubahan dalam kemampuan =nter7ensiF
3) :aji kesadaran sensorik seperti membedakan panas dingin, tajam
tumpul, rasa persendian
?asional penurunan kesadaran terhadap sensorik dan kerusakan
perasaan kineti" berpengaruh buruk terhadap
keseimbangan
2) %atat terhadap tidak adanya perhatian pada bagian tubuh
?asional adanya agnosia (kehilangan pemahaman terhadap
pendengaran, penglihatan, atau sensasi yang lain)
-
7/25/2019 lp cvd.docx
12/16
$) *erikan stimulasi terhadap rasa sentuhan seperti berikan pasien suatu
benda untuk menyentuh dan meraba
?asional membantu melatih kembali jaras sensorik untuk
mengintegrasikan persepsi dan interprestasi stimulasi
) Anjurkan pasien untuk mengamati kakinya bila perlu dan menyadari
posisi bagian tubuh tertentu
?asional penggunaan stimulasi penglihatan dan sentuhan membantu
dalam mengintergrasikan kembali sisi yang sakit
5) *i"ara dengan tenang dan perlahan dengan menggunakan kalimat
yang pendek?asional pasien mungkin mengalami keterbatasan dalam rentang
perhatian atau masalah pemahaman
5 Diagnosa kepera+atan kelima kurang pera+atan diri berhubungan dengan
kerusakan neuromuskuler, penurunan kekuatan dan ketahanan, kehilangan
kontrol koordinasi otot
6ujuanF kebutuhan pera+atan diri klien terpenuhi
:riteria hasil klien bersih dan klien dapat melakukan kegiatan personal
hygiene se"ara minimal =nter7ensiF
3) :aji kemampuan klien dan keluarga dalam pera+atan diri
?asional ika klien tidak mampu pera+atan diri pera+at dan
keluarga membantu dalam pera+atan diri
2) *antu klien dalam personal hygiene
?asional :lien terlihat bersih dan rapi dan memberi rasa nyaman
pada klien
$) ?apikan klien jika klien terlihat berantakan dan ganti pakaian klien
setiap hari
?asional !emberi kesan yang indah dan klien tetap terlihat rapi
) Bibatkan keluarga dalam melakukan personal hygiene
?asional ukungan keluarga sangat dibutuhkan dalam program
peningkatan akti7itas klien
5) :onsultasikan dengan ahli 'isioterapi ahli terapi okupasi
-
7/25/2019 lp cvd.docx
13/16
?asional memberikan bantuan yang mantap untuk mengembangkan
ren"ana terapi dan
1 Diagnosa kepera+atan keenam gangguan harga diri berhubungan dengan
perubahan bio'isik, psikososial, perseptual kogniti'
6ujuanF tidak terjadi gangguan harga diri
:riteria hasil mau berkomunikasi dengan orang terdekat tentang situasi
dan perubahan yang terjadi, mengungkapkan penerimaan pada diri
sendiri dalam situasi
=nter7ensiF
3) :aji luasnya gangguan persepsi dan hubungkan dengan derajat
ketidakmampuannya
?asional penentuan 'aktor-'aktor se"ara indi7idu membantu dalam
mengembankan peren"anaan asuhan pilihan inter7ensi
2) *antu dan dorong kebiasaan berpakaian dan berdandan yang baik
?asional membantu peningkatan rasa harga diri dan kontrol atas
salah satu bagian kehidupan
$) *erikan dukungan terhadap perilaku usaha seperti peningkatan
minat partisipasi dalam kegiatan rehabilitasi
?asional mengisyaratkan kemampuan adaptasi untuk mengubah dan
memahami tentang peran diri sendiri dalam kehidupan
selanjutnya
) Dorong orang terdekat agar member kesempatan pada melakukan
sebanyak mungkin untuk dirinya sendiri
?asional membangun kembali rasa kemandirian dan menerima
kebanggan diri dan meningkatkan proses rehabilitasi
5) ?ujuk pada e7aluasi neuropsikologis dan atau konseling sesuai
kebutuhan
?asional dapat memudahkan adaptasi terhadap perubahan peran
yang perlu untuk perasaan merasa menjadi orang yang
produkti'
-
7/25/2019 lp cvd.docx
14/16
:riteria hasil mendemonstrasikan metode makan tepat untuk situasi
indi7idual dengan aspirasi ter"egah, mempertahankan berat badan yang
diinginkan =nter7ensiF
3) 6injau ulang patologi kemampuan menelan pasien se"ara indi7idual
?asional inter7ensi nutrisi pilihan rute makan ditentukan oleh
'aktor-'aktor ini
2) Betakkan pasien pada posisi duduk tegak selama dan setelah makan
?asional menggunakan gra7itasi untuk memudahkan proses
menelan dan menurunkan resiko terjadinya aspirasi
$) Anjurkan pasien menggunakan sedotan untuk meminum "airan
?asional menguatkan otot 'asiel dan otot menelan dan menurunkan
resiko terjadinya aspirasi
) Anjurkan untuk berpartisipasi dalam program latihan kegiatan
?asional meningkatkan pelepasan endorphin dalam otak yang
meningkatkan perasaan senang dan meningkatkan na'su
makan
5) *erikan "airan melalui intra 7ena dan atau makanan melalui selang
?asional memberikan "airan pengganti dan juga makanan jika
pasien tidak mampu untuk memasukkan segala sesuatu
melalui mulut
Diagnosa kepera+atan ketujuh kurang pengetahuan tentang kondisi dan
pengobatan berhubungan dengan :eterbatasan kogniti', kesalahan
interprestasi in'ormasi, kurang mengingat
6ujuanF klien mengerti dan paham tentang penyakitnya
:riteria hasil berpartisipasi dalam proses belajar
=nter7ensiF
3) :aji tingkat pengetahuan keluarga klien
?asional untuk mengetahui tingkat pengetahuan klien
2) *erikan in'ormasi terhadap pen"egahan, 'aktor penyebab, serta
pera+atan
?asional untuk mendorong kepatuhan terhadap program teraupetik
dan meningkatkan pengetahuan keluarga klien
-
7/25/2019 lp cvd.docx
15/16
$) *eri kesempatan kepada klien dan keluarga untuk menanyakan hal-
hal yang belum jelas
?asional memberi kesempatan kepada orang tua dalam pera+atan
anaknya
) *eri 'eed ba"k umpan balik terhadap pertanyaan yang diajukan oleh
keluarga atau klien
?asional mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman klien
atau keluarga
5) Sarankan pasien menurunkan membatasi stimulasi lingkungan
terutama selama kegiatan ber'ikir?asional stimulasi yang beragam dapat memperbesar gangguan
proses ber'ikir
VII. Daftar P$ta"a.
%arpenito, B !oyet (200@%
Doenges !>F !oorhouse !EF @eissler A% (3999) Rencana Asuhan
Keperawatan : Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian
Perawatan Pasien edisi 3 akarta >@%
http'akhrudin
-
7/25/2019 lp cvd.docx
16/16
Eakultas :edokteran ni7ersitas =ndonesia (2009) Penatalaksanaan Diabetes
elitus !erpadu"/anduan /enatalaksanaan Diabetes !elitus bagi Dokter dan
>dukator akarta *alai /enerbit E:=
/usat /enerbitan Departemen =lmu /enyakit Dalam Eakultas :edokteran ni7ersitas
=ndonesia (2001)Buku A#ar $lmu Pen%akit Dalamakarta
!alang,
/embimbing =nstitusi
!alang,
/embimbing ?uangan
(? =@D ?S/4)