logam mata uang

26
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tembaga, perak, dan emas sering disebut logam “mata uang” karena menurut sejarahnya, ketiganya merupakan bahan utama unutk pembuatan mata uang logam. Empat alasan utama yaitu logam ini terdapat langsung sebagai logamnya, bersifat fapat ditempa sehingga mudah dibentuk sesuai desain yang dikehendaki, bersifat tidak reaktif secara kimiawi, dan menjadi sangat berharga khususnya karena kelimpahan yang sangat jarang unutk perak dan emas. Kelimpahan ketiga unsur ini dalam kearak bumi, Cu ~ 68 ppm, Ag ~ 0,08 ppm, dan Au ~ 0,004 ppm. Tembaga terdapat terutama sebagai sulfida, oksida atau karbonat, seperti bijih tembaga pirit, kalkopirit (chalcopyrite) yaitu tembaga (I) besi (III) sulfida, CuFeS 2 , tembaga glance kalkosit (chalcopyrite), Cu 2 S, kuprit (cuprite), Cu 2 O, dan malasit (malachite), Cu 2 CO 3 (OH) 2 . mineral yang lebih jarang yaitu turkuis (turquoise) batu permata biru, CuAl 6 (PO 4 ) 4 (OH) 8 .4H 2 O. perak terdapat banyak sebagai bijih sulfida, dan yang paling penting adalah perak glance (argentit), Ag 2 S; tanduk perak (horn silver), AgCl, yang diduga berasal dari reduksi 1

Upload: fitri-aldresti

Post on 20-Oct-2015

147 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

logam mata uang

TRANSCRIPT

Page 1: logam mata uang

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tembaga, perak, dan emas sering disebut logam “mata uang” karena menurut

sejarahnya, ketiganya merupakan bahan utama unutk pembuatan mata uang logam.

Empat alasan utama yaitu logam ini terdapat langsung sebagai logamnya, bersifat

fapat ditempa sehingga mudah dibentuk sesuai desain yang dikehendaki, bersifat

tidak reaktif secara kimiawi, dan menjadi sangat berharga khususnya karena

kelimpahan yang sangat jarang unutk perak dan emas.

Kelimpahan ketiga unsur ini dalam kearak bumi, Cu ~ 68 ppm, Ag ~ 0,08 ppm, dan

Au ~ 0,004 ppm. Tembaga terdapat terutama sebagai sulfida, oksida atau karbonat,

seperti bijih tembaga pirit, kalkopirit (chalcopyrite) yaitu tembaga (I) besi (III)

sulfida, CuFeS2, tembaga glance kalkosit (chalcopyrite), Cu2S, kuprit (cuprite), Cu2O,

dan malasit (malachite), Cu2CO3(OH)2. mineral yang lebih jarang yaitu turkuis

(turquoise) batu permata biru, CuAl6(PO4)4(OH)8.4H2O. perak terdapat banyak

sebagai bijih sulfida, dan yang paling penting adalah perak glance (argentit), Ag2S;

tanduk perak (horn silver), AgCl, yang diduga berasal dari reduksi bijih sulfida oleh

air garam, banyak ditemui di Chile dan New South Wales. Emas umumnya terdapat

sebagai telurida, terasosiasi dengan kwarsa atau pirit.

1.2 Permasalahan

Sehubungan dengan latar belakang di atas, maka permasalahan yang dibahas dalam

makalah ini adalah sebagai berikut :

1) Bagaimana sejarah dari logam mata uang ?

2) Apa saja sifat – sifat fisik dan sifat–sifat kimia dari logam mata uang?

3) Bagaimanakah proses reaksi–reaksi yang terjadi pada logam mata

uang?

1

Page 2: logam mata uang

4) Bagaimana cara mengekstraksi logam mata uang tersebut ?

5) Apa sajakah aplikasi dari logam – logam mata uang ini ?

1.3 Tujuan Makalah

Adapun tujuan dari makalah yang berjudul “Logam – logam Mata Uang” adalah

sebagai berikut :

1) Menjelaskan mengenai sejarah dari logam mata uang.

2) Mendeskripsikan mengenai sifat fisik dan kimia logam mata uang.

3) Menjelaskan mengenai proses reaksi yang terjadi pada logam mata

uang.

4) Menjelaskan mengenai cara ekstraksi logam mata uang.

5) Mendeskripsikan mengenai aplikasi logam mata uang dalam

kehidupan.

1.4 Metode Penulisan

Makalah ini dibuat dengan menggunakan metode pustaka dan penelusuran internet.

1.5 Kegunaan Makalah

Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas Kimia Anorganik II dan diharapkan dapat

berguna dalam proses perkuliahan dan para pembaca.

2

Page 3: logam mata uang

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Logam Mata Uang

2.1.1 Emas

Sansekerta: Jval; Anglo-Saxon gold; Latin: aurum). Emas telah diketahui dan

dinilai sangat tinggi sejak jaman purba kala. Unsur ini ditemukan di alam

sebagai logam tersendiri dan dalam tellurides. Emas tersebar sangat luas dan

selalu diasosiasikan dengan quartz atau pyrite.

Emas ialah unsur kimia dalam jadual berkala yang mempunyai simbol Au (L.

aurum) dan nombor atom 79. Emas adalah logam berharga yang dicari-cari

untuk syiling, barang kemas dan hasil seni lain sejak zaman dahulu lagi.

Logam ini secara asli boleh didapati dalam bentul ketulan nuget atau butir

kecil dalam batuan, atau mendapan aluvial. Kadang-kadang ia juga boleh

didapati dalam sebatian emas selalunya dengan tellurium. Logam emas adalah

padat, lembut, berkilat, dan logam asli yang paling mudah ditempa dan mulur.

Emas tulen mempunyai warna kuning terang dan dianggap menarik dan warna

ini kekal tanpa mengalami pengoksidaan udara atau air

2.1.2 Perak

(Anglo-Saxon, Seolfor siolfur; Latin argentum). Perak telah dikenal sejak

jaman purba kala. Unsur ini disebut dalam Alkitab. Beberapa tempat buangan

mineral di Asia Minor dan di pulau-pulau di Laut Aegean mengindikasikan

bahwa manusia telah belajar memisahkan perak dari timah sejak 3000 SM.

2.1.3 Tembaga

3

Page 4: logam mata uang

Tembaga dipercayai telah ditambang selama 5000 tahun. Tembaga adalah

suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor

atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.Tembaga merupakan

konduktor panas dan listrik yang baik.Selain itu unsur ini memiliki korosi

yang lambat sekali. Tembaga murni sifatnya halus dan lunak, dengan

permukaan berwarna jingga kemerahan. Tembaga dicampurkan dengan timah

untuk membuat perunggu.

Logam ini dan aloinya telah digunakan selama ribuan tahun. Di era Roma,

tembaga umumnya ditambang di Siprus, yang juga asal dari nama logam ini

(сyprium, logam Siprus), nantinya disingkat jadi сuprum). Ikatan dari logam

ini biasanya dinamai dengan tembaga(II).

2.2 Sifat Fisis dan Sifat Kimia Logam Mata Uang

2.2.1 Tabel. Sifat-Sifat Fisis Logam Mata Uang

Tembaga (Cu) Perak (Ag) Emas (Au)

Nomor atom 29 47 79

Massa atom (sma) 63,546 107,868 196,9665

Titik lebur (K) 1356,6 1235,08 1337,58

Titik didih (K) 2840 2436 3130

Massa jenis (gram/cm3) 8,96 10,50 19,3

Warna Kemerah-merahan putih Kuning berkilauan

Konfigurasi electron [Ar] 3d104s1 [Kr] 4d105s1 [Xe] 4f145d106s1

Energi ionisasi pertama

(kJ/mol)

745 731 890

Elektronegativitas 1,90 1,93 2,54

Jari-jari atom (Å) 1,28 1,44 1,46

Potensial elekrode, V

M+ (aq) + e- → M (p)

M2+ (aq) + 2e- → M (p)

M2+ (aq) + 2e- → M (p)

+0,522

+0,337

-

+0,800

+1,39

-

,

+1,68

-

+1,42

Bilangan oksidasi +1, +2 +1, +2 +1, +3

Bentuk Kristal kubus terjejal. kubus terjejal. kubus terjejal.

4

Page 5: logam mata uang

Wujud gambar

(Petrucci, 1992: 164 dan Sunardi, 2006: 104-110)

2.2.2 Sifat fisis

1. Daya hantar listrik dan panas yang baik, mudah dibentuk dan mempunyai kilap.

Hal ini diakibatkan dari cepat tersedianya elektron dan orbital untuk

membentuk ikatan logam. (Perucci, 1985:142)

2. Titik lebur, titik didih, dan massa jenis tinggi

Hal ini disebabkan:

a. Massa jenisnya tinggi, menunjukkan tingkat kepadatan antara atom-

atom logam sangat tinggi;

b. Jari-jari atom unsur relatif pendek, memungkinkan ikatan antara atom

logam sangat kuat yang dikenal dengan ikatan logam. Ikatan kovalen antar

logam semakin kuat bersamaan dengan semakin banyaknya elektron tak

berpasangan yang digunakan untuk membentuk ikatan.

(Kuswati dkk, 1999: 75-76)

3.Memiliki warna

Hal ini disebabkan peralihan elektron yang terjadi pada pengisian subkulit d,

sehingga menyebabkan terjadinya warna pada senyawa logam mata uang.

(Petrucci,1985:144)

Subkulit d memiliki 5 orbital yang masing-masing memiliki tingkat energi

yang sama. Apabila ion unsur-unsur logam mata uang berikatan dengan ion unsur lain

5

Page 6: logam mata uang

(anion) maka muatan listrik anion tersebut akan mempengaruhi 5 orbital subkulit d,

sehingga terjadi perbedaan tingkat energi antara orbital-orbital subkulit d. jadi,

orbital-orbital mengalami spliting ke tingkat energi lebih tinggi dan sebagian ke

tingkat energi lebih rendah dari mula-mula. Elektron pada orbital-orbital d dapat

mengalami perpindahan ke tingkat energy yang lebih tinggi, dengan cara menyerap

energi tampak. Besarnya energi yang diserap tergantung pada jenis atom pusat dan

anionnya. Apabila semua energi cahaya tampak diserap maka senyawa tersebut

berwarna hitam, bila senyawa tersebut tidak menyerap cahaya. Karena orbital d sudah

penuh atau kosong elektron maka senyawa atau ionnya tidak berwarna (putih).

(Kuswati, dkk, 1999: 77-78)

4. Jari-jari Atom semakin bertambah

Dari atas ke bawah dalam satu golongan, jari-jari atom bertambah dengan

bertambahnya nomor atom. Karena ukuran orbital bertambah dengan meningkatnya

bilangan kuantum n. (Chang, 2004: 236)

5. Elektronegativitas

Elektonegativitas adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan daya tarik-

menarik atom pada elektron dalam suatu ikatan.(Brady, 1999: 357)

Elektronegativitas berkaitan dengan energi ionisasi (I) dan afinitas electron (AE)

karena kedua besaran ini mencerminkan kemampuan atom melepaskan atau

memperoleh sebuah elektron.(petrucci, 1985: 258) Unsur yang sangat elektronegatif

mempunyai energi ionisasi yang sangat tinggi, jadi sangat sukar melepaskan

elektronnya.(Brady, 1999: 358)

6. Mempunyai bentuk kristal kubus terjejal.

Unsur-unsur logam mata uang mempunyai bentuk kristal, yaitu kubus terjejal. Dalam

kristal kubus terjejal ( ccp=cubic closest packed) satu atom bersentuhan dengan

empat atom pada lapisan atas dan empat atom pada lapisan bawah. Akibatnya,

6

Page 7: logam mata uang

bilangan koordinasi menjadi dua belas, yaitu empat pada lapisannya, ditambah empat

dari lapisan atas dan empat lapisan dibawahnya. (Syukri, 1999 : 304)

Bilangan koordinasi kristal adalah bilangan yang menunjukkan jumlah atom yang

bersinggungan dengan sebuah atom tertentu. (Petrucci,1985:34)

Gambar 2.1 Kubus terjejal

7. Mempunyai potensial reduksi standar (E˚) positif

Hal ini berarti logam ini lebih cenderung tereduksi dibandingkan teroksidasi.

(Syukri,1999:609)

2.2.3 Sifat kimia

1. Bersifat Paramagnetik

Hal ini disebabkan unsur-unsur logam mata uang memiliki orbital s yang

belum terisi penuh, sehingga atom, unsur bebas maupun senyawanya dapat memiliki

elektron tidak berpasangan.

2.Aktifitas Katalitik

Hal ini diakibatkan dari adnya orbital d pada logam mata uang. Kemampuan

logam mata uang menyerap senyawa berbentuk gas menyebabkan logam mata uang

menjadi katalis heterogen yang baik.

3.Tahan terhadap Korosi

Hal ini disebabkan karena ketika logam mata uang bereaksi dengan udara

akan terbentuk lapisan oksida sehingga bagian dalamnya terlindungi (Cotton dan

Wilkinson, 1989:288)

7

Page 8: logam mata uang

4. Dapat membentuk ion atau senyawa kompleks

Hal ini disebabkan karena kemampuan unsur-unsur logam mata uang

menggunakan electron d pada ikatan kimia. Contoh [Ag(NH3)2]+

[Cu(H20)4]2+

K3Au(OH)6

2.3 Ekstraksi Logam Mata Uang

2.3.1 Ekstraksi Emas

Amalgamasi

Amalgamasi adalah proses penyelaputan partikel emas oleh air raksa dan

membentuk amalgam (Au – Hg). Amalgam masih merupakan proses ekstraksi emas

yang paling sederhana dan murah, akan tetapi proses efektif untuk bijih emas yang

berkadar tinggi dan mempunyai ukuran butir kasar (> 74 mikron) dan dalam

membentuk emas murni yang bebas (free native gold).

Proses amalgamasi merupakan proses kimia fisika, apabila amalgamnya dipanaskan,

maka akan terurai menjadi elemen-elemen yaitu air raksa dan bullion emas. Amalgam

dapat terurai dengan pemanasan di dalam sebuah retort, air raksanya akan menguap

dan dapat diperoleh kembali dari kondensasi uap air raksa tersebut. Sementara Au-Ag

tetap tertinggal di dalam retort sebagai logam.

Sianidasi

Proses Sianidasi terdiri dari dua tahap penting, yaitu proses pelarutan dan

proses pemisahan emas dari larutannya. Pelarut yang biasa digunakan dalam proses

sianidasi adalah NaCN, KCN, Ca(CN)2, atau campuran ketiganya. Pelarut yang

paling sering digunakan adalah NaCN, karena mampu melarutkan emas lebih baik

dari pelarut lainnya. Secara umum reaksi pelarutan Au dan Ag adalah sebagai berikut:

4Au + 8CN- + O2 + 2 H2O = 4Au(CN)2- + 4OH-

4Ag + 8CN- + O2 + 2 H2O = 4Ag(CN)2- + 4OH-

8

Page 9: logam mata uang

Pada tahap kedua yakni pemisahan logam emas dari larutannya dilakukan dengan

pengendapan dengan menggunakan serbuk Zn (Zinc precipitation). Reaksi yang

terjadi adalah sebagai berikut:

2 Zn + 2 NaAu(CN)2 + 4 NaCN +2 H2O = 2 Au + 2 NaOH + 2 Na2Zn(CN)4 + H2

2 Zn + 2 NaAg(CN)2 + 4 NaCN +2 H2O = 2 Ag + 2 NaOH + 2 Na2Zn(CN)4 + H2

Penggunaan serbuk Zn merupakan salah satu cara yang efektif untuk larutan yang

mengandung konsentrasi emas kecil. Serbuk Zn yang ditambahkan kedalam larutan

akan mengendapkan logam emas dan perak. Prinsip pengendapan ini mendasarkan

deret Clenel, yang disusun berdasarkan perbedaan urutan aktivitas elektro kimia dari

logam-logam dalam larutan sianida, yaitu Mg, Al, Zn, Cu, Au, Ag, Hg, Pb, Fe, Pt.

setiap logam yang berada disebelah kiri dari ikatan kompleks sianidanya dapat

mengendapkan logam yang digantikannya. Jadi sebenarnya tidak hanya Zn yang

dapat mendesak Au dan Ag, tetapi Cu maupun Al dapat juga dipakai, tetapi karena

harganya lebih mahal maka lebih baik menggunakan Zn. Proses pengambilan emas-

perak dari larutan kaya dengan menggunakan serbuk Zn ini disebut “Proses Merill

Crowe”. (www.wikipedia.org)

2.3.2 Ekstraksi Perak

Perak diekstraksi dari argentit-bijih (Ag2S). Proses ekstraksi perak disebut

sebagai proses sianida yang menggunakan larutan natrium sianida. Bijih ini

dihancurkan, terkonsentrasi dan kemudian direaksikan dengan larutan natrium

sianida.Reaksi bentuk Argento natrium sianida.

Larutan natrium sianida Argento direaksikan dengan bijih seng dan

menghasilkan cyanozicate natrium tetra dan endapan perak. Ini diendapkan perak

disebut perak spons.

9

Page 10: logam mata uang

Perak spons ini bereaksi dengan nitrat kalium untuk menghasilkan perak

murni. Kemudian perak yang diperoleh dimurnikan dengan proses elektrolisis.

2.3.3 Ekstraksi Tembaga

Bijih tembaga yang penting adalah kalkopirit (CuFeS2). Sebenarnya tembaga

mudah direduksi. Akan tetapi, adanya besi dalam bijih tembaga membuat proses

pengelolahan tembaga terjadi relatif sulit. Pengelolahan tembaga melalui beberapa

tahap. Yaitu flotasi, pemanggangan, peleburan, pengubahan, dan elektrolisis.

Pada umumnya, bijih tembaga hanya mengandung 0,5% Cu. Melalaui pengapungan

dapat diperoleh bijih pekat yang mengandung 20-40% Cu. Bijih pekat itu kemudian

dipanggang untuk mengubah besi sulfida menjadi besi oksida, sedangkan tembaga

tetap merupakan sulfida.

4CuFeS2 + 9O2 2Cu2S + 2Fe2O2 + 6SO2

Bijih yang sudah melalui pemanggangan kemudian dilebur sehingga bahan

tersebut mencair dan terpisah menjadi dua lapisan . lapisan bawah disebut “cooper

matte” yang mengandung Cu2S dan besi cair, sedangkan lapisan atas merupakan

tekhnik silikat yang antara lain mengandung FeSiO3. Selanjutnya, “copper matte”

dipindahkan kedalam tungku lain dan ditiupkan udara sehingga terjadi reaksi redoks

yang menghasilkan tembaga lepuh (blister copper).

2Cu2S + 3O2 2 Cu2O + 2SO2

Cu2S + Cu2O 2Cu + SO2

Tembaga lepuh adalah tembaga yang mengandung gelembung gas SO2 beku.

Tembaga lepuh mengandung 98-99% Cu dengan berbagai jenis pengotor seperti besi,

zink, perak, emas dan platina.

Pemurnian tembaga dilakukan dengan elektrolisis. Tembaga lepuh digunakan sebagai

anode sedangkan tembaga murni digunakan sebagai katodenya. Elektrolisis

digunakan sebagai larutan CuSO4. Selama elektrolisis, Cu dipindahkan dari anode ke

katode. Dengan menggunakan potensial tertentu, bahan pengotor dapat terpisah.

10

Page 11: logam mata uang

2.4 Reaksi-reaksi Penting Logam Mata Uang

1. Reaksi logam mata uang dengan udara

a. Emas stabil di udara dalam kondisi normal.

4Au(s) + O2(g) 2Au2O(s)

b. Logam Perak stabil di udara bersih dalam kondisi normal.

4Ag(s) + O2(g) 2Ag2O(s)

c. Logam Tembaga stabil di udara dalam kondisi normal. Pada kondisi panas tembaga

logam dan oksigen bereaksi membentuk Cu2O.

4Cu(s) + O2(g) 2Cu2O(s)

2. Reaksi logam mata uang dengan halogen

a. Logam emas bereaksi dengan klorin, Cl2, atau bromin, Br2, untuk membentuk emas

trihalida (III) klorida, AuCl3, atau emas (III) bromida, AuBr3, masing-masing.. Di sisi

lain, logam emas bereaksi dengan yodium, I2, untuk membentuk emas monohalide (I)

klorida, AuI.

2Au (s) + 3Cl2 (g) → 2AuCl3 (s)

2Au (s) + 3Br2 (g) → 2AuBr3 (s)

2Au (s) + I2 (g) → 2AuI (s)

b. Perak difluorida mempunyai suhu yang stabil, perak (II) difluorida AgF2, dibentuk

dalam reaksi logam perak dan fluorin F2.

Ag(s) + F2 (g) AgF2 (s) [coklat]

Ag(s) + Cl2(g) AgCl

Ag(s) + I2(g) AgI2

c. Reaksi antara logam tembaga dan halogen fluorin, F2, klorin, Cl2, atau bromin, Br2,

membentuk dihalida tembaga (II) fluoride, CuF2, tembaga (II) klorida, CuCl2, atau

tembaga (II ) bromida, CuBr2 masing-masing:

Cu (s) + F2 (g) → CuF2 (s) [putih]

Cu (s) + Cl2 (g) → CuCl2 (s) [kuning-coklat]

11

Page 12: logam mata uang

Cu (s) + Br2 (g) → CuBr2 (s) [hitam]

3. Reaksi logam mata uang dengan asam

a. Logam emas larut dalam aqua regia (campuran asam klorida, HCl dan asam nitrat

pekat, HNO3, dalam rasio 3:1). Namun tidak larut dalam larutan HNO3.

Au(s) + 6H+(aq) + 3NO3-(aq) → AuCl4

-(aq) + 3NO2(g) + 3H2O

b. Logam Perak larut dalam asam sulfat pekat panas dan asam nitrat encer atau pekat,

HNO 3.

3Ag(s) + 4H+(aq) + NO3-(aq) → 3Ag+(aq) + NO(g) + 2H2O

c. Logam tembaga larut dalam asam sulfat pekat panas untuk membentuk larutan ion

Cu (II) (aq) dengan gas hidrogen,

Cu(s) + H2SO4 (aq) → Cu 2 + (aq) + SO4 2 - (aq) + H2 (g)

Logam Tembaga juga larut dalam asam nitrat encer atau pekat, HNO3.

3Cu(s) + 8H+(aq) + 2NO3-(aq) → 3Cu2+(aq) + 2NO(g) + 4H2O

(http://www.webelements.com/metal/chemistry.html/)

2.5 Aplikasi Logam Mata Uang Emas

2.5.1 Aplikasi Emas

Emas ini terutama digunakan untuk:

o Pembuatan mata uang logam

o Perhiasan

o Emas hijau umumnya digunakan untuk perhiasan. Emas hijau merupakan

paduan emas, perak dan tembaga, dan dinilai 14-18 karat.

o Serpihan emas digunakan untuk lapisan radiasi-control untuk pesawat ruang

angkasa

12

Page 13: logam mata uang

o Pada tabung elektronik, sebagai grid kawat berlapis emas, untuk memberikan

konduktivitas yang tinggi dan emisi sekunder menekan

o Emas bubuk dan lembaran emas digunakan untuk semikonduktor menyolder,

dengan emas memiliki kemampuan yang baik untuk silikon basah pada 371 °

C (725 ° F)

o Emas digunakan sebagai bahan plating, dimana natrium sianida emas [NaAu

(CN) 2] adalah digunakan sebagai solusi plating emas. Plating memiliki

ketahanan kimia yang baik dan sifat listrik, namun pelapisan kekurangan

ketahanan aus, dalam hal ini emas-indium plat digunakan.

2.5.2 Aplikasi Perak

o Silver sebagai perak yang digunakan untuk perhiasan, perak, kontak

listrik dan sejenisnya.

o Perak adalah yang paling penting dalam fotografi (dimana sekitar 30%

dari konsumsi Industri AS masuk ke dalam aplikasi ini).

o Pembuatan mata uang logam

o Perak digunakan dalam pembuatan paduan solder dan mematri dan

kontak listrik

o Kapasitas tinggi perak-seng dan baterai perak-kadmium

o Seperti cat digunakan untuk membuat sirkuit cetak dan aplikasi

elektronik lainnya

o Perak dapat disimpan pada kaca atau logam dengan pengendapan

kimia, elektrodeposisi, atau dengan penguapan untuk membuat cermin

Senyawa perak digunakan untuk:

o Perak iodida digunakan untuk pembenihan awan untuk menghasilkan hujan

o Perak klorida digunakan sebagai semen untuk gelas

13

Page 14: logam mata uang

o Perak nitrat (senyawa perak paling penting) digunakan secara luas dalam

fotografi. Hal ini digunakan juga untuk mirror silvering, untuk perak-plating,

di tinta tak terhapuskan.

o Perak sulfida digunakan untuk inlaying dalam pekerjaan logam dan pemutus

sirkuit diri-ulang. (http://www.azom.com/details.asp?ArticleID=600)

o Air Perak dapat digunakan untuk membunuh bakteri, pathogen dan virus.

Penelitian membuktikan bahwa ukuran perak yang nano dapat menyusup

kedalam bakteri, pathogen, dan virus dan menghancurkannya melalui saluran

nafas dari dalam.

o Pada bidang kedokteran juga dapat digunakan sebagai pelapis pisau bedah.

(http://www.air-ionperak-ajaib.blogspot.com)

2.5.3 Aplikasi Tembaga

o Digunakan untuk membuat alat-alat listrik dan salah satunya adalah

kabel.Sebab tembaga merupakan logam yang berdaya hantar listrik tinggi.

o Digunakan sebagai campuran atau paduan logam seperti kuningan (tembaga +

seng), perunggu (tembaga + timah), alniko, monel dan paduan-paduan logam

lainnya.

o Senyawa CuSO4 digunakan untuk menguji kemurnian alkohol, dan sebagai

campuran pereaksi fehling A dan fehling B yang berguna untuk menguji

senyawa hidrokarbon yang mengandung gugus aldehid.

o Cu(OH)2 dalam larutan NH4OH digunakan untuk melarutkan selulosa pada

pembuatan rayon (sutera buatan).

o Campuran Cu(OH)2 dan CaSO4 (bubur Bordeaux) digunakan sebagai obat anti

hama dan serangga.

(Sunardi, 2006 : 105)

o Tembaga senyawa dalam bentuk cair yang digunakan sebagai pengawet kayu,

terutama dalam mengobati bagian asli dari struktur selama perbaikan

kerusakan akibat kering membusuk .

14

Page 16: logam mata uang

BAB III

KESIMPULAN

1.Unsur-unsur logam mata uang adalah unsur-unsur yang terletak pada golongan IB.

Unsur golongan IB (yaitu tembaga, perak dan emas) disebut logam mata unag karena

dipakai sejak lama sebagai uang dalam bentuk lempengan (koin). Hal ini disebabkan

karena logam ini tidak reaktif, sehingga tidak berubah dalam waktu lama.

2.Sifat-sifat umum dari logam mata uang yaitu :

Daya hantar listrik dan panas yang baik, mudah dibentuk dan mempunyai

kilap.

Titik lebur, titik didih, dan massa jenis tinggi

Memiliki warna

Jari-jari Atom Cu ke Au semakin bertambah

Mempunyai bentuk kristal kubus terjejal.

Mempunyai potensial reduksi standar (E˚) positif

Dapat membentuk ion atau senyawa kompleks

3.Ekstraksi Logam mata uang dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti

Amalgamasi, Sianidasi, elektrolisis maupun ekstraksi dari bijih-bijihnya.

4. Kebanyakan unsur logam mata uang dapat bereaksi dengan udara, halogen dan

asam.

5. Logam mata uang memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari seperti

emas hijau umumnya digunakan untuk perhiasan, perak disimpan penguapan untuk

membuat cermin, serta tembaga digunakan untuk membuat alat-alat listrik dan salah

16

Page 17: logam mata uang

satunya adalah kabel.Sebab tembaga merupakan logam yang berdaya hantar listrik

tinggi.

DAFTAR PUSTAKA

Brady, James. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur Jilid Satu. Jakarta:

Binampa Aksara.

Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid 2. Jakarta:

Kuswati, Tine Maria, dkk. 1999. Sains Kimia 3B. Jakarta: Bumi Aksara.

Petrucci, R.H, Suminar. 1992. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Edisi

Keempat Jilid 1,2 dan 3. Jakarta: Erlangga.

Purba, Michael. 2006. Kimia untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.

S,Syukri. 1999. Kimia Dasar Jilid 2 dan 3. Bandung: ITB.

Sunardi. 2006. 116 Unsur Kimia Deskripsi dan Pemanfaatannya. Bandung:

Yramawidya.

Universitas Indonesia.

http://geology.com/minerals/gold/uses-of-gold.shtml

http://id.wikipedia.org/wiki/teori_medan_kristalwarna_kompleks_logamtransisi

http://wapedia.mobi/ms/tembaga

http://www.azom.com/details.asp%3FArticleID%3D9

http://www.webelements.com/metal/chemistry.html/

17

Page 18: logam mata uang

18