lo 2 gingivektomi dan periodontal dressing

2
LO 2 GINGIVEKTOMI Penyembuhan luka setelah dilakukan gingivektomi tergantung dari luasnya permukaan yang dipotong dan pengaruh dari infkesi lokal maupun iritasi lokal. Penyembuhan (repair) secara lengkap terjadi sekitar kurang lebih 1 bulan dan untuk penyembuhan dari jaringan ikat selama 7 minggu. PERIODONTAL DRESSING Periodontal dressing merupakan perawatan yang dilakukan setelah bedah untuk membungkus dan menjaga dari infeksi. Periodontal dressing ini sebenarnya tidak mengandung bahan yang dapat memacu penyembuhan tetapi hanya membantu penyembuhan luka karena melindungi luka. Fungsi dari periodontal dressing adalah: a. menjaga agar daerah luka tetap bersih dan mengurangi terjadinya infeksi serta perdarahan pasca bedah b. membantu penyembuhan dengan jalan melindungi luka bedah dari trauma sewaktu pengunyahan c. untuk mengontrol produksi jaringan granulasi yang berlebihan Berdasarkan komposisinya, periodontal dressing dibedakan menjadi: a. periodontal dressing yang mengandung eugenol Pada periodontal dressing jenis ini, didasarkan pada reaksi seng oksida dengan eugenol. Bahan ini juga dapat dimodifikasi dengan menambahkan bahan seperti seng asetat sebagai akselerator untuk mempercepat waktu pengerasan. Selain itu juga dapat ditambahkan asbes dan asam tannat sebagai bahan perekat dan pengisi. Pada bahan ini, dikemas dalam bentuk bubuk dan cairan

Upload: meidi-kurnia-ariani

Post on 19-Nov-2015

35 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

bm

TRANSCRIPT

LO 2

GINGIVEKTOMIPenyembuhan luka setelah dilakukan gingivektomi tergantung dari luasnya permukaan yang dipotong dan pengaruh dari infkesi lokal maupun iritasi lokal. Penyembuhan (repair) secara lengkap terjadi sekitar kurang lebih 1 bulan dan untuk penyembuhan dari jaringan ikat selama 7 minggu.

PERIODONTAL DRESSINGPeriodontal dressing merupakan perawatan yang dilakukan setelah bedah untuk membungkus dan menjaga dari infeksi. Periodontal dressing ini sebenarnya tidak mengandung bahan yang dapat memacu penyembuhan tetapi hanya membantu penyembuhan luka karena melindungi luka. Fungsi dari periodontal dressing adalah:

a. menjaga agar daerah luka tetap bersih dan mengurangi terjadinya infeksi serta perdarahan pasca bedah

b. membantu penyembuhan dengan jalan melindungi luka bedah dari trauma sewaktu pengunyahan

c. untuk mengontrol produksi jaringan granulasi yang berlebihan

Berdasarkan komposisinya, periodontal dressing dibedakan menjadi:

a. periodontal dressing yang mengandung eugenol

Pada periodontal dressing jenis ini, didasarkan pada reaksi seng oksida dengan eugenol. Bahan ini juga dapat dimodifikasi dengan menambahkan bahan seperti seng asetat sebagai akselerator untuk mempercepat waktu pengerasan. Selain itu juga dapat ditambahkan asbes dan asam tannat sebagai bahan perekat dan pengisi. Pada bahan ini, dikemas dalam bentuk bubuk dan cairan yang harus diaduk terlebih dahulu sebelum diaplikasikan. Kelemahan dari bahan ini adalah dapat mengiritasi jaringan karena kandungan dari eugenol dan membutuhkan waktu dalam mempersiapkan sebelum diaplikasikan.

b. periodontal dressing yang tidak mengandung eugenol

Periodontal dressing jenis ini didasarkan pada reaksi oksida logam dengan asam lemak dan dapat juga ditambahkan dengan bahan lain untuk mendapatkan plastisitas. Beberapa contoh bahan yang tidak mengandung eugenol adalah:

Periodontal dressing yang mengandung metakrilik yang berbentuk gel dan dapat disebut juga sebagai tissue conditioner atau dentin liner

Periodontal dressing mengandung sianoakrilat yang mengandung N butil sianoakrilat dalam bentuk cairan dan pemakaiannya sangat mudah yaitu dengan diteteskan atau disemprotkan dan akan mengeras dalam waktu 5 10 menit apabila terkena udara dan cairan saliva dengan pemukaannya yang licin dan rata

Periodontal dressing mengandung oksida seng dan glikol alkohol yang dalam pengemasannya dapat berupa bubuk dan cairan serta telah tersedia dalam wadah botol sehingga tidak perlu dilakukan pengadukan

Periodontal dressing mengandung oksida seng dan asam lemak tidak jenuh dari kelapa yang dikemas dalam bentuk 2 tube pasra yang kemudian dicampur dan diaduk sampai memperoleh warna yang merata sesaat