lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/lampiran.pdf75 mengikat...

39
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli. Copyright and reuse: This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Upload: truongnhan

Post on 04-Aug-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP 

 

 

 

 

 

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.

Page 2: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

74

LAMPIRAN

Transkrip Wawancara yang Telah di Olah

Fauzan Fadli Mulyawan Pia

Arinaiskandar

Clarenza

Adela

Zakiah

Wulandari

Partisipasi Ia

berpartisipasi

sebagai

kontributor

Hipwee

secara

sukarela

berdasarkan

ketertarikan

terhadap

konten di

Hipwee dan

hobi menulis.

Sebagai

kontributor

yang secara

sukarela maka

tidak adanya

hak dan

kewajiban

yang

Partisipasi

yang

dilakukan

adalah

dengan

bergabung

menjadi

kontributor

yang bersedia

menulis

konten secara

sukarela.

Ia

berpartisipasi

di Hipwee

bermula

ketika

mendapat

kesempatan

untuk magang

di Hipwee

sebagai

moderator.

Karena hal

itu, ia menjadi

tertarik

sebagai

kontributor di

Hipwee

secara

sukarela.

Ia

berpartisipasi

sebagai

kontributor

Hipwee

bermula

ketika ia

tertarik

dengan salah

satu artikel di

Hipwee

dengan gaya

bahasa yang

menarik dan

berbeda

dengan

artikel

sejenis. Ia

memilih

untuk

menjadi

Partisipasi

yang

dilakukannya

adalah dengan

menjadi

kontributor

Hipwee yang

secara

sukarela

untuk

membuat

konten.

Partisipasi

yang

dilakukannya

juga

berdasarkan

karena ia

melihat

bahwa

Hipwee hadir

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 3: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

75

mengikat

terhadap

dirinya

sebagai

penulis

konten.

kontributor

secara

sukarela

karena

sebagai

wadah agar

ia bisa

berkreasi

dalam

menulis

konten.

sebagai

wadah untuk

bisa menulis

dan

menuangkan

pikirannya.

Cara

Bergabung

Untuk dapat

berpartisipasi

sebagai

kontributor

Hipwee, ia

harus

melewati

segala proses

untuk dapat

bergabung.

Berawal dari

melakukan

log in melalui

akun

Facebook atau

Email dan

memilih

Tidak ada

persyaratan

khusus untuk

menjadi

kontributor

Hipwee,

hanya dengan

mengikuti

langkah-

langkah yang

ditawarkan

Hipwee.

Proses yang

dilakukan

sesuai dengan

petunjuk

langkah-

langkah yang

di berikan

oleh Hipwee.

Kemudian

akan

diundang

pada grup

kontributor.

Untuk dapat

bergabung

dengan

Hipwee

hanya tinggal

mengikuti

langkah-

langkah yang

diberikan di

situs

Hipwee.com.

Untuk bisa

menjadi

kontributor

Hipwee hanya

perlu

melakukan

register atau

pendaftaran di

situs

Hipwee.com

dan setelah itu

kontributor

sudah bisa

membuat

konten dan

mengirimkann

ya ke Hipwee.

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 4: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

76

kategori

tulisan yang

akan dibuat,

selanjutnya

tinggal

menulis

konten dan

melakukan

submit.

Proses

Produksi

Alur

produksinya

dimulai dari

pemikiran ide

sesuai dengan

apa yang

dipikirkan,

lalu

menuangkan

ide tersebut ke

dalam sebuah

tulisan dan

melakukan

submit ke

Hipwee.

Proses

selanjutnya

adalah

moderasi

Proses

berawal dari

penentuan

ide yang

dapat dilihat

dari

kehidupan

sehari-hari.

Jika ide

sudah

ditentukan,

langsung

dituangkan

ke dalam

bentuk

tulisan dan

setelah itu

mengirimkan

nya ke

Proses

produksi yang

dilakukan

dengan cara

membuka

website

Hipwee lalu

terdapat

kolom untuk

menulis di

forum

Hipwee

Community,

setelah itu

kontributor

perlu

melakukan

submit untuk

kemudian

Bermula dari

penentuan

topik yang

dekat dengan

diri kita,

setelah itu

menuangkan

tulisan kita

ke dalam

dashboard

(kolom

penulisan)

dan submit

artikel ke

Hipwee.

Akan ada

pemberitahua

n jika tulisan

yang dibuat

Proses yang

dilaluinya

hanya fokus

untuk menulis

konten yang

diinginkannya

dan

melengkapiny

a dengan data

pelengkap

seperti foto,

dan

mengirimkann

ya serta

menunggu

kabar apakah

tulisannya di

muat atau

tidak di kolom

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 5: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

77

yang

dilakukan

oleh Hipwee

hingga tulisan

kita dapat

dimuat.

Hipwee

untuk dapat

di publish.

dimoderasi

oleh Hipwee

untuk dapat

diterbitkan.

telah

diterbitkan

oleh Hipwee.

Hipwee

Community.

Timbal

Balik

Timbal balik

yang

dilakukan

Hipwee

adalah selain

memberikan

achievement

sebagai

kontributor

terbaik di tiap

bulan, Hipwee

sering

mengundang

untuk ikut

serta dalam

setiap

workshop atau

pelatihan

yang

diadakan.

Hipwee tidak

pernah

memberikan

apa-apa

selama ia

menjadi

kontributor,

karena

Hipwee

benar-benar

menjadi

wadah untuk

menulis saja

dan secara

sukarela. Dan

selama

mendapatkan

achievement

sebagai

kontributor

terbaik,

Hipwee

Timbal balik

yang

diberikan

adalah

memberikan

apresiasi

kepada

kontributor

terbaik di tiap

bulan dalam

bentuk

merchandise

dan di update

pada akun

media sosial

Hipwee.

Timbal balik

yang Hipwee

berikan

adalah dalam

setiap bulan

Hipwee

selalu

memberikan

apresiasi

kepada lima

kontributor

terbaik

dengan

memberikan

bingkisan.

Timbal balik

yang ia

dapatkan

berupa

bingkisan

menarik

sebagai

apresiasi

karena telah

menjadi

kontributor

terbaik.

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 6: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

78

hanya

memberikan

merchandise.

Hak Cipta Menjadi hak

cipta Hipwee.

Karena

konten yang

telah di

publish di

Hipwee,

kontributor

tidak boleh

mengunggahn

ya di platform

lain.

Ia

menjelaskan,

bahwa karena

tidak adanya

perjanjian,

sepertinya

hak cipta

tetap dimiliki

oleh pembuat

konten.

Hak cipta

menjadi milik

Hipwee

sehingga

kontributor

tidak dapat

mengunggah

kembali di

media online

lain.

Hak cipta

tetap menjadi

hak penulis

sebagai

pembuat

konten.

Tetap menjadi

hak cipta

penulis dan

boleh di share

ke blog

pribadi.

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 7: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

79

LAMPIRAN

Transkrip Wawancara Mentah

Informan 1

Nama : Angga Arief Hidayatullah

Pekerjaan : Head of Marketing Communication

Apa itu Hipwee?

“Hipwee itu sebenarnya adalah media Lifestyle Companies, jadi kita selalu

menyebut Hipwee itu lifestyle companies, karena kita itu bukan cuma mau deket ke

pembaca sebatas media gitu tapi ikut berkontribusi di hidup anak muda di Indonesia.

Hipwee itu berdiri di tahun 2014 di inisiasi oleh ekspatriat dari Estonia namanya

Laori. Ide awal Laori ini, dia ingin punya media dan di tahun 2014 itu belum ada

media yang jualan dengan konten yang tidak hard sell adanya soft sell. Dan di tahun

itu baru ada media seperti liputan 6 dan media-media lainnya yang sejenis. Dan itu

kalo jualan ya review, pokoknya literally jualan deh. Mungkin dia (Laori) melihat

bahwa pola konsumsi dan informasi itu berubah, makanya setelah itu dia menggagas

kita bikin media yang berjualan dengan cara soft sell gitu jadi lebih related sama anak

muda sih. Trus akhirnya berkembang sampai sekarang dan sekarang dia sudah

hengkang dari Hipwee, dan tinggal co-foundernya aja sekarang Rendra Rengganis.

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 8: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

80

Awalnya Hipwee berada di bawah naungan PT Hipwee Media Solution trus ganti

nama jadi PT Konten Baik Indonesia.”

Mengapa segmentasi Hipwee anak muda?

“Sebenarnya kenapa segmentasi Hipwee ke anak muda, karena pertama voice

tone-nya Hipwee kan positif ya, anak muda itu kan cenderung lebih kritis lebih

mudah terbawa informasi kan. Karena kebanyakan media-media memandang sesuatu

secara negatif dan kita ingin menanamkan pikiran anak muda Indonesia dengan sudut

pandang positif salam segala hal.”

Apa visi dan misi Hipwee?

“Visi Hipwee itu sebenarnya ingin jadi teman bagi anak muda Indonesia,

makanya kita punya slogan Menemani Langkahmu, karena kita ingin jadi perusahaan

yang bukan cuma, ketika kamu baca itu ketika usia mu sudah lewat kamu berhenti

baca Hipwee gitu, karena Hipwee mau mengikuti perkembangan mu gitu.”

Kenapa membentuk Hipwee Community? Apa alasannya?

“Untuk awalnya Hipwee Community itu dibentuk sebagai engagement awal

kepada usher. Karena kalo cuma sebagai media aja, deketnya itu ya cuma di layar

gadget aja gitu, nah makanya kita turun ke real life dan membentuk komunitas di

kota-kota besar Jakarta, Bandung, Solo, Jogja, Malang dan Surabaya. Setelah itu kita

bikin komunitas awalnya bukan spesifik untuk nulis ya, tapi kumpulan anak muda

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 9: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

81

yang mau bikin perubahan. Komunitas anak muda positif yang ingin bergerak

membuat kegiatan-kegiatan positif dan kita support, contohnya misalnya temen-

temen komunitas itu suka nulis, kita kasih mereka traning tentang penulisan, jadi

waktu itu temen-temen bikin campaign kado untuk pahlawan, waktu itu hari

pahlawan 2016, nah itu komunitas Hipwee di seluruh kota menggalang dana untuk

ngasih kado untuk pahlawan-pahlawan yang gak kelihatan, ada yang kasih kado ke

tukang sampah dan itu kan orang-orang yang ga kelihatan tapi kan berjasa di hidup

kita dan tidak pernah ter-ekspose. Trus ada yang kasih kado untuk ibu yang punya

panti asuhan yang dibuat dan diinisiasi sendiri bersama masyarakat sekitarnya untuk

menampung anak-anak dengan kebutuhan khusus. Semakin kesini Hipwee merasa

kalau komunitasnya seperti itu saja, kurang pas sama bentuk Hipwee sendiri waktu

itu, sebenarnya kita masih mendukung apapun kegiatan komunitas, akhirnya secara

nyata kita kasih pelatihannya lebih ke penulisan karena bagaimanapun Hipwee kan

lebih ke media dan penulisan kan. Akhirnya semua teman-teman yang menulis di

Hipwee kita jadikan sebagai member komunitas aja, bukan cuma teman-teman yang

daftar di enam kota itu, tapi juga teman-teman di Indonesia bisa jadi bagian di

Hipwee Community.”

Apa syarat untuk bergabung sebagai kontributor? Atau ada ketentuan

khususnya?

“Sebenarnya ketentuan khusus itu ga ada, untuk gabung sebagai kontributor

Hipwee itu secara teknis tinggal daftar di website www.Hipwee.com terus nanti di

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 10: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

82

sebelah kanan ada icon tulis artikelmu itu di klik aja nanti bisa daftar dan log in via

Facebook atau email dan ini sifatnya sukarela.”

Bagaimana ajakan yang Hipwee lakukan untuk mengajak anak muda

Indonesia bergabung di Hipwee?

“Kalau untuk ajakan menjadi kontributor itu, mostly lebih melalui social media

sih tapi ada juga acara-acara yang kita adakan di kota besar dan terbuka untuk umum,

selain kita berbagi ilmu tentang penulisan kita juga mengajak mereka untuk gabung

di Hipwee Community, karena memang kita percaya bahwa setiap orang punya cerita

yang ingin disampaikan. Hipwee Community kan juga punya slogan Ceritamu Selalu

Layak Dibagi, makanya kita percaya bahwa setiap orang itu punya cerita tapi

terkadang orang itu malu buat ceritanya, mereka berpikiran ah siapa sih yang mau

baca tulisan gue.”

Bagaimana term of use sebagai kontributor?

“Kalo secara spesifik kita tidak membatasi konten yang di submit ke

Hipwee.com, tapi memang ada beberapa konten yang memang harus kita kembalikan

dengan alasan biasanya artikel itu mengandung sara, mengandung unsur promosi

kayak dia jualan sesuatu gitu dan itu ga kita terbitkan, trus hate speech kadang juga

ada yang nulis dia benci sama artis misalnya waktu itu pernah ada yang nulis tentang

Ayu Ting-Ting dan dia itu benci banget sama Ayu Ting-Ting karena itu kontennya

jelas negatif dan bisa mempengaruhi orang lain untuk membenci juga.”

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 11: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

83

Apa yang dimaksuda listicle, opinion, quizzez, dan narasi pada sub kanal di

website Hipwee?

“Untuk jenis-jenis artikel di Hipwee itu ada empat, listicle, quizzes, opinion

sama narasi. Untuk narasi dan opini sebenarnya tidak ada perbedaan yang signifikan,

kalau narasi itu mostly dipakai sama teman-teman itu untuk nulis soal tentang

cerita, cerpen. Kalau opini itu biasanya opini-opini yang bersifat menanggapi isu

sosial, dan itu bentuknya sama-sama teks panjang dengan satu gambar utama. Trus

Listicle itu bentuk artikel dengan poin-poin, misalnya artikel dengan judul delapan

hal yang perlu kamu hindari kalau kamu punya maag gitu, dan itu kan ada poin-poin

nomor gitu kan dan nanti ada gambarnya, jadi Listicle itu artikel dengan gambar. Lalu

Quizzes itu sama kayak yang lain, tapi isinya lebih ke pertanyaan ke orang lain,

semacam kuisoner dalam bentuk gambar gt sih.

Bagaimana proses moderasi yang dilakukan Hipwee?

“Untuk proses moderasinya itu kita kasih waktu satu sampai dua minggu,

tergantung tim kita bisa cepet atau engga tergantung banyak data yang masuk. Itu

prosesnya, kita punya tim sendiri namanya moderator, mereka moderasi untuk

melihat kesalahan penulisan, kayak typo, melihat kontennya apakah layak terbit atau

tidak, tapi kadang secara tema udah masuk tapi penulisannya ada yang disingkat-

singkat kita panjangan biar sesuai bahasa Indonesia yang benar, terus kalau gambar

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 12: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

84

utamanya pecah biasanya kita ganti dengan gambar yang lebih related, judulnya juga

kita ubah biar lebih menarik lagi dan enak dibaca.”

Bagaimana pola hubungan yang terbentuk antara kontributor dan Hipwee?

“Untuk pola hubungan itu kita lebih ke take and give yaa, maksudnya teman-

teman kontributor dapat wadah untuk bercerita dan Hipwee dapat konten untuk

website. Dan kontributor dapat ilmu tentang penulisan yang selalu kita kasih baik itu

untuk di media online atau offline. Jadi lebih ke mutual relationship ya, jadi ada

hubungan timbal balik, jadi kita kasih ke mereka bukan dalam bentuk materil tapi

perhatian lebih ke event-event yang kita buat dan mereka mendapat undangan

khusus.”

Bagaimana ketentuan yang dilakukan oleh Hipwee untuk menentukan

kontributor terbaik di tiap bulan?

“Untuk kontributor terbaik, itu sebenarnya bentuk apresiasi Hipwee untuk

teman-teman kontributor yang sudah setia membagikan ceritanya di bulan itu. Jadi

kalau sudah ada yang submit dan terbit kita pilih kepada teman-teman yang aktif,

terus juga dengan jumlah share terbanyak.”

Dari aspek mana saja Hipwee mendapatkan pendapatan?

“Kalau soal ini agaknya confidential ya mas, jadi mungkin engga bisa aku

jawab dulu.”

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 13: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

85

Apakah Hipwee menjalankan monetisasi konten?

“Tentu kita menjalankan monetisasi konten, kan kita juga ada penulis inhouse

nah jadi kita monetize-nya dari konten-konten penulis inhouse.”

Apakah Hipwee melakukan kerjasama dengan pihak lain?

“Kalau kerja sama pasti ada, tapi aku engga bisa jelasin detail tapi yang pasti

Hipwee juga bekerja sama dalam hal media partner, tapi kalau media partner banyak

banget ya sampe aku lupa hehe. Mulai dari event musik, Kepencet Festival waktu itu

di Jakarta, terus event-event lokal kayak event kampus, kita support jadi media

partner. Terus event yang kita buat sendiri juga ada, partnership sama Bukalapak

waktu itu, trus Bukalapak jadi sponsor utamanya. Kita juga bikin event-event

eksklusif kayak Ruang Belajar tapi tidak pakai sponsor, sama waktu itu bikin

influencer gathering dan sponsornya MacOver produk make up gitu jadi kalau ada

event yang kerja sama dengan kita, maka acaranya bakal kita liput dan kita bantu

promosi di media sosial kita.”

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 14: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

86

Informan 2

Nama : Fauzan Fadli

Usia : 28 Tahun

Pekerjaan : Corparate Communication PP Urban

Domisili : Depok

Apa yang Anda pahami tentang Hipwee Community?

“Seinget saya dulu sih belum ada Hipwee Community ya. Sekitar dua sampai

tiga tahun lalu ketika saya tergabung di Hipwee, tiba-tiba saya di invite lah ke Hipwee

Community, saya pikir sama kayak Hipwee Homepage-nya. Ternyata saya baru sadar

kalau tulisan-tulisan dari publik itu dimasukan dulu ke Hipwee Community, dan kalo

memang tulisan itu bagus baru di publish di Hipwee-nya. Jadi, menurut saya sih

Hipwee Community itu mungkin buat kontributor-kontributor yang secara aktif suka

menulis kali yaa.”

Bagaimana Anda tertarik untuk menulis dan menjadi kontributor di Hipwee?

“Lupa sih sebenarnya alasannya apa, yang pasti gaya bahasanya sama karena

dari awal itu kan judul-judulnya click bait banget kemudian pas saya baca segala

macem udah cocok sama gaya bahasanya, sama tulisannya, sama kontennya ternyata

saya bisa nulis juga nih di Hipwee. Yasudah saya coba nulis, dan itu yang bikin

tertarik karena Listicle (kanal di Hipwee) sih, karena Listicle kontennya beda sama

yang lain dan itu yang bikin saya tertarik.”

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 15: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

87

Selain menulis di Hipwee, pernah menulis di platform apa saja? Lalu apa

kegiatan atau pekerjaan Anda lainnya?

“Saya nulis di Culturenesia, sekarang juga masih aktif nulis di beberapa media

nasional juga sebagai kontributor juga tapi profesional dan di Hipwee juga nulis tapi

sebagai kontributor lepas. Dan untuk pekerjaan utama sekarang di PP Urban ini”.

Kapan biasanya Anda menulis di Hipwee? Apakah di waktu senggang atau

bagaimana?

“Karena sekarang udah kerja yaa paling di hari libur aja sih, karena emang udah lama

juga ga nulis. Terakhir itu kalau ga salah dua atau tiga bulan yang lalu.”

Apa persyaratan untuk bisa menjadi kontributor Hipwee? Apakah terdapat

surat perjanjian kerjasama dan sebagainya?

“Engga ada persyaratan apa-apa, bahkan kalo kamu bikin akun sendiri juga

bisa langsung nulis, cuma mungkin moderasinya mungkin ya. Sistem moderasi di

sana yang mengaplikasikan ranking dan sebagainya. Tapi ga ada syarat khusus sih

setau saya.”

Bagaimana alur produksi konten yang Anda lalui hingga tulisan Anda dimuat

oleh Hipwee? Ada editing ga sih dari pihak Hipwee?

“Alur produksinya sih, dimulai dari pemikiran ide. Hipwee pun membebaskan

kontributornya untuk menulis tema apa saja yang mereka mau. Setelah penentuan ide,

langsung dituangkan dalam tulisan. Lalu langsung kita kirim ke Hipwee. Disini butuh

proses yang lumayan lama, tergantung dari pihak Hipweenya bisa seminggu ataupun

lebih. Kalo memang tulisan kita layak naik, akan segera di publish oleh Hipwee. Dan

setau saya sih tidak ada editing naskah lagi oleh Hipwee.”

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 16: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

88

Apakah Hipwee memiliki standar produksi penulisan untuk tulisan yang Anda

buat?

“Selama ini sih ga ada standar yang saya tahu, tapi yaa saya nulisnya sebisa

mungkin enak untuk dibacanya.”

Tema / konten apa yang Anda sematkan dalam setiap artikel yang anda buat?

Sudah berapa artikel yang Anda buat?

“Lebih ke kehidupan di sekitar aja sih, kayak motivasi, atau lebih ke isu yang

disekitar aja.”

Sudah berapa banyak tulisan yang Anda buat?

“Sejauh ini ada sekitar 56 tulisan dan untuk ranking dari seluruh kontributor

itu saya di peringkat 43. Sempat dapat ranking pertama juga tapi itu udah lama

banget.”

Berapa lama waktu yang dibutuhkan bagi Anda hingga tulisan dapat di

publish?

“Kalo dulu sih langsung dan langsung ada link-nya. Tapi kalo sekarang engga

dan harus di moderasi dulu oleh Hipwee. Dan sekarang lumayan lama sih nunggunya

sekitar seminggu lebih. Bahkan dulu saya sampai message via Facebook “Kok tulisan

saya belum naik ya” “Oh iya judulnya apa ya” Dan baru di publish.”

Bagaimana tanggapan / saran dari pembaca terhadap artikel anda?

“Tanggapannya bisa di bilang biasa sih ga ada tanggapan yang bener-bener

deep gitu. Lebih seperti “wah bagus banget nih” atau “ini related banget sama gue”.

Kayak gitu sih biasanya. Kalo untuk saran yang specific sih ga pernah ada.”

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 17: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

89

Apa hak dan kewajiban Anda sebagai kontributor Hipwee?

“Tidak ada hal seperti itu sih sebagai kontributor. Karena bagaimapun kita

disini kan secara sukarela. Jadi yaa beneran turun langsung untuk menulis. Dan kita

juga ga dapat apa-apa dari Hipwee.”

Apakah Anda memiliki pengalaman sebelumnya dalam menulis? Bagaimana

Anda belajar untuk membuat tulisan?

“Untuk nulis yang serius sih mulai SMA, nulis-nulis yang ada plot dan ada

kontennya. Awal mulai karena banyak baca sih dan dengan baca tulisan orang lain

jadi semacam referensi untuk nulis-nulis ke depannya.”

Apakah Hipwee memberikan pelatihan penulisan kepada setiap

kontributornya? Pernah ikut workshop oleh Hipwee ga?

“Seinget saya rutin, tapi di kota-kota kayak Jogja dan Malang, karena disana

mereka punya komunitas-komunitas kontributor kan. Misalkan pelatihan dengan

kontributor ini atau dengan siapa gitu. Tapi saya ga pernah ikut pelatihannya, karena

ga pas juga sama waktunya”.

Ada tidak komunitas kontributor Hipwee di daerah Anda?

“Ada, tapi setau saya jarang aktif. Waktu itu pernah ada event Hipwee

International Summit itu kalo tidak salah di tahun 2015. Tujuannya itu buat

ngumpulin komunitas tiap daerah di Jakarta. Pembahasannya juga tentang konten

development, current issues, dan lain-lain.”

Apakah ada wadah di media sosial bagi tiap kontibutor untuk saling bertukar

ide, seperti What’s App dan lainnya?

“Ada tapi saya sudah leave hehehe. Karena ramai bangett jadi saya leave.

Biasanya di grup itu pembahasannya ga jauh-jauh dari konten. Atau ada juga yang

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 18: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

90

nanya soal tulisan yang belum di publish Hipwee. Kenapa share-nya jadi berubahh,

karena bagaimanapun kita sebagai penulis pasti bangga dong dengan share yang

tinggi, tapi karena ada maintenance dan lain-lain share-nya jadi turun. Dan lebih

banyak pembahasan tentang complainment sih karena di grup itu juga ada perwakilan

dari Hipwee juga yang mengontrol kita semua.”

Apakah setiap artikel yang telah Anda tulis dan di unggah di Hipwee tetap

menjadi hak cipta Anda atau sudah menjadi Hak Hipwee?

“Setau saya sih jadi milik Hipwee, karena kalau udah dipublish kita ga bisa

kirim tulisan kita ke media manapun.”

Timbal balik apa yang diberikan Hipwee kepada setiap kontributornya atas

tulisan / konten yang telah dibuat selain achievement sebagai kontributor

terbaik?

“Engga ada, paling mereka suka mengundang kita ke acara di luar kota gitu,

tapi saya bisa apa itu jauh dan saya kan juga ada kesibukan lain. Pernah ada juga kalo

tidak salah Hipwee Camp atau apa gitu selama dua kali seingat saya. Acaranya itu

lebih seperti bounding selama dua atau tiga hari bareng-bareng kontributor lain dan

itu free.”

Bagaimana jika Hipwee mendapatkan keuntungan dari aspek trafik pembaca,

like dan sebagainya dari tulisan-tulisan Anda?

“Bagi saya saya sih tidak masalah, selama tulisan-tulisan saya tidak di embel-

embeli sama advertisement dan editing yang komersial saya tidak ada masalah.”

Tapi apakah hal itu adil bagi Anda? Anda tidak merasa dirugikan?

“Engga pernah merasa dirugikan sih, karena kan tujuan saya nulis di Hipwee

ya pertama karena saya suka nulis yaa lebih ke mencurahkan apa yang lagi dipikirin

sih. Kecuali kalau saya nulis di akun Facebook pribadi dan tiba-tiba tulisan saya

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 19: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

91

dipake untuk tujuan komersil sama pihak lain baru saya disitu merasa dirugikan.

Karena bagaimanapun Hipwee dari awal udah ngebangun dirinya sebagai wadah

menulis untuk anak muda.”

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 20: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

92

Informan 3

Nama : Mulyawan

Pekerjaan : Mahasiswa Sampoerna University

Usia : 21 Tahun

Domisili : Jakarta

Apa yang Anda pahami tentang Hipwee Community?

“Yang gue pahami, Hipwee Community itu sebagai platform media yang

menampung anak-anak muda yang memiliki bakat nulis tapi mereka kayak masih

belum tau gimana caranya, belum tau how should they do, akhirmya terbentuklah

Hipwee Community dan jadi tempat buat anak-anak muda yang suka nulis dan di

publish di Hipwee”.

Bagaimana Anda tertarik untuk menulis dan menjadi kontributor di Hipwee?

“Kenapa bisa tertarik itu, dari zaman SMA sering banget disuruh buat nulis esai

yang banyak banget gitu. Nah gue mikir, gue udah berkali-kali nulis esai tapi tulisan

gue cuma mentok di akademik doang gitu loh dan ga pernah menghasilkan artikel di

luar akademik. Akhirnya dari situ mulai tertarik untuk nulis. Pertama sih nulisnya di

Tumblr, tapi karena merasa masih kurang deh dan gw mau coba lebih. Trus tau deh

tentang Hipwee yang punya channel buat nulis dan menyampaikan ide kita secara

langsung dan makanya gue tertarik untuk nulis”.

Selain menulis di Hipwee, apa kegiatan atau pekerjaan Anda lainnya?

“Belum kerja sih yaa masih pendidikan dan fokus kuliah dan skripsi dulu.”

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 21: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

93

Berarti untuk menulis di Hipwee di waktu luang ya?

“Iyaa kalo lagi senggang baru coba untuk nulis lagi, tapi kadang kalo lagi ada

ide tiba-tiba ya langsung coba nulis lagi biar ga lupa.”

Pernah atau ada ga sih nulis konten di platform lain selain Hipwee?

“Waktu itu sih pernah nyoba nulis di IDN Times tapi ga diterima artikelnya

makanya ga di publish jadi ga lanjut lagi.”

Apa persyaratan untuk bisa menjadi kontributor Hipwee? Apakah terdapat

surat perjanjian kerjasama dan sebagainya?

“Sejauh ini sih Hipwee ga pernah kasih persyaratan khusus untuk kontributor

harus minial apa segala macem sih engga. Tapi kalo kamu ingin nulis yaa tinggal

nulis aja ga pernah ada persyaratan yang ribet-ribet gitu. Di hipwee lebih sukarela

sih”.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan bagi Anda hingga tulisan dapat di

publish?

“Ga tentu sih yaa, bisa seminggu bahkan pernah lebih ya tergantung sih

sebenarnya”.

Apakah Anda pernah mengikuti pelatihan oleh Hipwee?

“Pernah, Waktu aku gabung sama Hipwee Community Jakarta, itu pernah dikasih

sedikit training gimana sih nge-generated content yang menarik dan bisa viral, trus

tips-tips nulis itu kayak gimana, dan nulis koten yang disukai sama masyarakat itu

konten yang seperti apa. Lebih ke artikel motivasi, tips-tips, intinya lebih ke info ke

masyarakat gitu”.

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 22: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

94

Apakah Anda memiliki pengalaman sebelumnya dalam menulis? Bagaimana

Anda belajar untuk membuat tulisan?

“Ya itu tadi waktu SMA, semenjak punya keinginan buat nulis ga sekedar untuk

akademik doang jadi semangat buat nulis artikel di platform”.

Ada tidak sih standar penulisan yang di patok oleh Hipwee?

“Secara teknis sih standar yaa, standar penulisan pada umumnya ga ada typo dan

kalo bikin narasi sekitar 200 kata minimalnya”.

Apakah Hipwee menerapkan gatekeeping terhadap artikel yang dibuat oleh

kontributor?

“Jadi kalo di Hipwee Community ada sistem dimana ketika artikel masuk dari

kontributor itu ga langsung di publish. Jadi ada posisi editor dan moderator, nah

moderator ini yang memilah artikel-artikel mana saja yang bisa terbit baru habis itu

editor yang akan mengedit artikel dari kontributor kayak typo dan semacamnya”.

Bagaimana proses yang Anda lalui dari mulai praproduksi hingga

pascaproduksi?

“Kalo proses sih dari awal itu penentuan ide, nah penentuan ide ini yang agak

susah karena kadang kita paksain mikir tapi malah ga kepikiran tapi malah ketika kita

lagi duduk santai tiba-tiba jadi kepikiran. Dan kalo aku penentuan ide itu dilihat dari

kehidupan sehari-hari aja sih. Kalo idenya udah ketemu baru deh saya tuangkan ke

dalam word sesuai dengan apa yang ada dipikiran saya. Selebihnya kalo artikel kita

udah jadi langsung kita kirim aja ke Hipwee Community dan nunggu sampe artikel

kita di publish”.

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 23: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

95

Tema apa saja yang sering Anda sematkan dalam tiap artikel yang dibuat?

“Gue pernah buat tema hubungan, motivasi, bikin tema cinta juga pernah sama

tips”.

Sampai saat ini sudah berapa artikel yang Anda buat?

“Sekarang sih udah 15 artikel”.

Jumlah share dan rankingnya?

“Terakhir ngecek sih udah 10.900 dan kalo ranking sekitar 700-an”.

Bagaimana saran dan tanggapan dari pembaca artikel Anda?

“Waktu itu gue ga ngerti apakah itu saran atau bukan. Dulu pernah bikin artikel

tentang pernikahan Raisa sama Hamizh dan itu di publish di Fanpage Hipwee

Community di Facebook, dan ada yang bilang ‘wahh lucu ya artikelnya bagus juga’,

tapi justru ada yang komen ‘ngapain sih ngurusin hidup orang’. Bermacam-macam

lah tanggapannya”.

Sebelumnya apakah Anda tahu tentang syarat bagaimana bisa mendapatkan

achievement sebagai kontributor terbaik?

“Waktu itu pernah nanya ke pihak Hipwee, katanya sih ya kalo ngirim artikelnya

rajin, artikelnya berbobot, trus jumlah share-nya juga banyak”.

Timbal balik apa yang Anda dapatkan selama menjadi kontributor Hipwee?

“Sampe sekarang Hipwee itu ga pernah ngasih apa-apa, ga pernah ngasih uang

juga ke kontributor, bener-bener pure sebagai wadah kita untuk nulis gitu. Dan

biasanya kalo nulis di media lain kan bisa dapat honor tapi di Hipwee engga dan

secara sukarela aja kita nulis. Dan yang gue tau Hipwee memposisikan dirinya

sebagai wadah buat penulis untuk mencurahkan ekspresi, pikiran, berkreasi dan

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 24: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

96

berkarya. Dan selama mendapatkan achievement sebagai kontributor terbaik, Hipwee

itu cuma memberikan merchandise”.

Apakah tulisan yang telah di publish Hipwee tetap menjadi hak milik

kontributor atau Hipwee?

“Nah karena ga ada perjanjian, kayaknya sih tetap jadi hak milik gue deh. Dan ga

ada peraturan soal boleh tidaknya artikel kita di publish di media lain juga”.

Bagaimana jika Hipwee mendapatkan keuntungan dari aspek trafik pembaca,

like dan sebagainya dari tulisan-tulisan Anda?

“Secara jujur ya gue tidak merasa kalau dieksploitasi, ya kalau mereka

mendapatkan keuntungan it’s fine. Karena disini gue cuma menyalurkan apa yang

gue pikirkan sih”.

Apakah ada wadah di media sosial bagi tiap kontibutor untuk saling bertukar

ide, seperti What’s App dan lainnya?

“Ada, tapi gue belum dimasukin sampe sekarang hehe. Tapi pernah nanya sih

waktu itu ke pihak Hipweenya biasanya sih ngomongin soal konten, dan ngasih tau

kalo aku udah ngirim artikel dan sebagainya sih. Intinya lebih banyak nanya-nanya

gitu”.

Ada tidak komunitas kontributor Hipwee di daerah Anda?

“Ada, tapi sudah lama tidak aktif. Awal 2017 itu sudah ga aktif, karena orang-

orangnya antara niat dan ga niat sebenernya”.

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 25: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

97

Informan 4 (Wawancara melalui email)

Nama : Pia Arinaiskandar

Pekerjaan : Swasta

Usia : 25 Tahun

Domisili : Tasikmalaya

Apa yang anda pahami tentang Hipwee Community?

“Wadah untuk para warga net yg punya hobi menulis atau pembaca hipwee yg

juga ingin menuangkan tulisannya dan dibaca oleh para pembaca hipwee.”

Bagaimana Anda tertarik untuk menulis dan menjadi kontributor di Hipwee?

“Memang senang menulis tapi genrenya cerpen. Suatu ketika , dapat kesempatan

magang di hipwee jadi moderator. Dan diberikan kesempatan menulis dihipwee

community. Dan berakhir ketagihan untuk menulis “gaya” artikelhipwee.”

Selain menulis di Hipwee, apa kegiatan atau pekerjaan Anda lainnya?

“Staff administrasi yayasan & menulis di blog pribadi.”

Apa persyaratan untuk bisa menjadi kontributor Hipwee? Apakah terdapat

surat perjanjian kerjasama dan sebagainya?

“Tidak ada, hanya menulis saja langsung dengan petunjuk yg hipwee arahkan,

lalu kemudian di undang pada grup kontibutor.”

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 26: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

98

Apakah Anda memiliki pengalaman sebelumnya dalam menulis? Bagaimana

Anda belajar untuk membuat tulisan?

“Sudah senang memulis cerita dari SD, lanjut sampai SMA masih menulis

sastra pop yakni cerpen. Sempat menjadi content writer di website. Otodidak, banyak

menulis saja.”

Apakah Hipwee memberikan pelatihan penulisan kepada setiap

kontributornya?

“Setahu saya sering ada event tentang kepenulisan tapi tidak hanya untuk

kontributor, tapi untuk umum”

Apakah Anda pernah mengikuti event / workshop dariHipwee?

“Ya pernah.

Apakah Hipwee memiliki standar produksi penulisan untuk tulisan yang Anda

buat? Seperti tulisan harus sesuai dengan EYD atau yang lainnya?

“Lebih bisa bersahabat untuk dibaca dalam artian tidak terlalu EYD tapi masih

dalam kaidah penulisan seperti menulis kanimbuhan yg benar. Tidak mengandung isu

sara, unsure promosi dan tidak mengandung unsure plagiasi.”

Bagaimana alur produksi konten yang Anda lalui hingga tulisan Anda dimuat

oleh Hipwee?

“Caranya membuka website hipwee lalu terdapat kolom untuk menulis di forum

community, kemudian disubmit untuk dimoderasi oleh moderator untuk diterbitkan.”

Apakah ada hak dan kewajiban Anda sebagai kontributor Hipwee?

“Tidak ada hal-hal seperti itu.”

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 27: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

99

Tema / konten apa yang Anda sematkan dalam setiap artikel yang anda buat?

Sudah berapa artikel yang Andabuat?

“Hiburan, style dan motivasi. Lebih dari 10 artikel.”

Bagaimana tanggapan / saran dari pembaca terhadap artikel anda?

“Menyukai artikel teraebut dan membagikannya di sosial media.

Untuk menjadi kontributor terbaik, kriteria apa yang diberikan oleh Hipwee

agar kontributor bisa meraih achievement semacamitu?

“Setahu saya yg pernah magang di hipwee, jumlah page view dan seringnya

artikel tsb di baca.”

Timbal balik apa yang diberikan Hipwee kepada setiap kontributornya atas

tulisan / konten yang telah dibuat?

“Apresiasi dalam bentuk merchandise dan di update pada akun instagram

siapa saja yg menjadi kontributor terbaik pada setiap bulannya.”

Apakah setiap artikel yang telah Anda tulis dan di unggah di Hipwee tetap

menjadi hak cipta Anda atau sudah menjadi Hak Hipwee?

“Hak hipwee sehingga kami tidak dapat mengunggahnya kembali di media

online lain.”

Bagaimana jika Hipwee mendapatkan keuntungan dari aspek trafik pembaca,

like dan sebagainya dari tulisan-tulisan Anda?

“Tidak masalah, karena sebelumnya saya sudah mengetahui kalau Hipwee

sebagai wadah untuk menulis setidaknya tulisan saya dibaca dan disukai orang lain.”

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 28: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

100

Tapi apakah hal itu adil bagi Anda? Anda tidak merasa dirugikan?

“Tidak merasa dirugikan asal setiap tulisan yang saya buat tercantum nama saya

sebagai penulis aslinya.”

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 29: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

101

Informan 5 (Wawancara melalui email)

Nama : Clarenza Adela

Pendidikan : SMA Kristen Petra 4 Sidoarjo

Usia : 17 Tahun

Domisili : Sidoarjo

Apa yang anda pahami tentang Hipwee Community?

“Hipwee community itu sebuah komunitas yang tersebar di beberapa kota

besar seperti Jakarta, Surabaya, Jogja, Solo, dan Malang yang bertujuan untuk

mewadahi anak muda yang suka komunitas, kegiatan kreatif, dan dunia kepenulisan.”

Bagaimana Anda tertarik untuk menulis dan menjadi kontributor di Hipwee?

“Awal mula saya tertarik menulis di Hipwee karena membaca salah satu

artikel disana yang bahasanya sangat menarik dan berbeda dengan artikel-artikel

sejenisnya.”

Apakah Anda memiliki pengalaman sebelumnya dalam menulis konten?

Bagaimana proses Anda belajar menulis?

“Tidak ada. Menulis di Hipwee adalah pertama kalinya saya menulis konten di

platform online. Prosesnya, sih panjang hehe.. Suka menulis sudah sejak SD tetapi

setiap menulis selalu mandek dan stuck. Tapi terus saja berlatih dengan banyak

menulis dan membaca tulisan-tulisan orang lain.”

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 30: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

102

Selain sebagai kontributor Hipwee, apa kegiatan atau pekerjaan Anda lainnya?

“Saat ini saya masih berstatus pelajar SMA tingkat akhir dan di sela-sela waktu

saya bekerja part time menjadi freelance writer.”

Pernah menulis di platform lain selain Hipwee? Di website apa?

“Good News From Indonesia, Kompasiana, IDpelago, dan lain-lain.”

Apa persyaratan untuk bisa menjadi kontributor Hipwee? Apakah terdapat

surat perjanjian kerjasama dan sebagainya?

“Untuk menjadi kontributor Hipwee tidak ada syarat atau perjanjian khusus.

Cukup siapkan niat, ide, laptop, dan jaringan internet.”

Apakah Hipwee memberikan pelatihan penulisan kepada setiap

kontributornya? Pernah ikut workshop oleh Hipwee ga? Alasannya?

“Pelatihan penulisan Hipwee, sih saya belum pernah ikut. Tapi Hipwee sering

mengadakan semacam workshop di kota-kota besar tentang kepenulisan dan tak

jarang mengadakan pelatihan secara online.”

Apakah Hipwee memiliki standar produksi penulisan untuk konten yang Anda

buat? Seperti harus menggunakan EYD dan sebagainya?

“Seharusnya setiap konten yang hendak di publish, sih EYD nya harus bagus

dan tepat. By the way, artikel pertama saya di Hipwee EYD nya masih berantakan

banget. Tapi don’t worry karena sekarang setiap artikel yang masuk akan di check

oleh tim hipwee.”

Bagaimana penentuan topik / ide yang Anda lakukan?

“Pilih topik yang dekat dengan diri kita.”

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 31: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

103

Tema / konten apa yang Anda sematkan dalam setiap artikel yang anda buat?

Sudah berapa artikel yang Anda buat?

“Saya suka dan sering menulis konten inspirasi dan keluarga di hipwee. Berapa

ya.. 10 lebih rasanya.”

Bagaimana alur produksi konten yang Anda lalui hingga tulisan Anda dimuat

oleh Hipwee?

“Setelah menulis lengkap di dashboard hipwee, submit artikel kamu. Kamu akan

mendapat email pemberitahuan bila artikel buatanmu sudah terbit di hipwee. Hipwee

tidak langsung menerbitkan artikel yang telah dibuat. Biasanya dua sampai empat

hari baru terbit. Punya saya pernah tiga bulan kemudian baru diterbitkan, karena

adanya moderasi yang dilakukan Hipwee”

Apa hak dan kewajiban Anda sebagai kontributor Hipwee?

“Kalau hak sepertinya berhak menulis konten apa saja dan mendapat kejelasan

soal artikel yang belum diterbitkan. Kewajibanya harus mematuhi aturan-aturan di

hipwee seperti hak cipta.”

Bagaimana tanggapan / saran dari pembaca terhadap artikel anda?

“Sejauh ini pembaca cukup terhibur dan merasa bahwa artikel yang saya tulis

cocok dengan mereka. Dulu ketika awal menulis juga pernah ada pembaca yang

memberi saran soal EYD yang masih berantakan.”

Hingga saat ini sudah berapa jumlah tulisan Anda yang dimuat Hipwee? Dan

saat ini berapa ranking Anda di Hipwee?

“Tepat 30 artikel dan saya berada di ranking 112.”

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 32: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

104

Untuk menjadi kontributor terbaik, kriteria apa yang diberikan oleh Hipwee

agar kontributor bisa meraih achievement semacam itu?

“Jumlah pageviews, shares, dan keaktifan menulis di hipwee.”

Timbal balik apa yang diberikan Hipwee kepada setiap kontributornya atas

tulisan / konten yang telah dibuat?

“Tiap bulan hipwee selalu memberikan apresiasi kepada 5 kontributor terbaik

dengan memberikan bingkisan.”

Apakah setiap artikel yang telah Anda tulis dan di unggah di Hipwee tetap

menjadi hak cipta Anda atau sudah menjadi Hak Hipwee?

“Menjadi hak cipta saya sebagai penulis.”

Ada tidak komunitas kontributor Hipwee di daerah Anda? Apakah Anda

tergabung ke dalamnya? Berapa jumlah anggotanya?

“Di kota saya tidak ada tetapi di kota sebelah yaitu Surabaya ada tetapi saya tidak

bergabung.”

Kegiatan / event apa saja yang dilakukan oleh komunitas kontributor tersebut?

“Setahu saya bakti social, workshop, sharing, dan event-event kreatif lainya.”

Bagaimana jika Hipwee mendapatkan keuntungan dari tulisan-tulisan Anda?

Tapi apakah hal itu adil bagi Anda? Anda tidak merasa dirugikan?

“Kalau ditanya adil tidaknya, saya merasa ini adil, karena saya tidak punya

wadah untuk menulis dan Hipwee memberikan kesempatan itu. Jadi sebagai timbal

balik dari saya yaa tidak apa-apa kalau Hipwee mendapat keuntungan.”

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 33: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

105

Informan 6 (Wawancara melalui email)

Nama : ZakiahWulandari

Pekerjaan : Wiraswasta

Domisili : Surakarta

Apa yang anda pahami tentang Hipwee Community?

“Wadah bagi warga net yang ingin mengirimkan tulisan/artikelnya ke media

online.”

Bagaimana Anda tertarik untuk menulis dan menjadi kontributor di Hipwee?

“Karena Hipwee menjadi tempat untuk saya bisa menulis dan menuangkan

pikirannya.”

Apakah Anda memiliki pengalaman sebelumnya dalam menulis konten?

Bagaimana proses Anda belajar menulis?

“Sebelumnya Saya menulis di blog pribadi saja. proses belajar sambil

berjalan.”

Selain sebagai kontributor Hipwee, apa kegiatan atau pekerjaan Anda lainnya?

“Wiraswasta.”

Pernah menulis di platform lain selain Hipwee? Di website apa?

“Blog pribadi.”

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 34: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

106

Apa persyaratan untuk bisa menjadi kontributor Hipwee? Apakah terdapat

surat perjanjian kerjasama dan sebagainya?

Jadi kontributor Hipwee, register di Hipwee dan sudah bisa mengirim tulisan.

Tidak ada perjanjian kerjasama.”

Apakah Hipwee memberikan pelatihan penulisan kepada setiap

kontributornya? Pernah ikut workshop oleh Hipwee ga? Alasannya?

“Pernah ikut workshop oleh Hipwee yang diadakan Kumpulan Emak Blogger

Soloraya. Alasannya untuk mengetahui cara menulis di media online seperti Hipwee.

Dan belajar tentang gaya tulisan yang kekinian.”

Apakah Hipwee memiliki standar produksi penulisan untuk konten yang Anda

buat? Seperti harus menggunakan EYD dan sebagainya?

“Hipwee mempunyai editor untuk mengoreksi tulisan. Saya menulis saja dan

editor yang menyeleksi.”

Bagaimana penentuan topik / ide yang Anda lakukan?

“Berdasarkan pengalaman dan keinginan sendiri.”

Tema / konten apa yang Anda sematkan dalam setiap artikel yang anda buat?

Sudah berapa artikel yang Anda buat?

“Biasanya lebih cenderung ke parenting, pernikahan dan gayahidup.”

Bagaimana alur produksi konten yang Anda lalui hingga tulisan Anda dimuat

oleh Hipwee?

“Hanya menulis dan melengkapinya dengan foto yang menarik. Lalu kirim

tulisan dan menanti kabar apakah dimuat Hipwee melalui email.”

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 35: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

107

Apa hak dan kewajiban Anda sebagai kontributor Hipwee?

“Gak ada hak dan kewajiban. Bebas.”

Bagaimana tanggapan / saran dari pembaca terhadap artikel anda?

“Saya tidak tahu, jarang melihatnya.”

Hingga saat ini sudah berapa jumlah tulisan Anda yang dimuat Hipwee? Dan

saat ini berapa ranking Anda di Hipwee?

“Saya tidak tahu infonya.”

Untuk menjadi kontributor terbaik, kriteria apa yang diberikan oleh Hipwee

agar kontributor bisa meraih achievement semacam itu?

“Setau saya dari jumlah tulisan yang dimuat dan dibaca orang lain.”

Timbal balik apa yang diberikan Hipwee kepada setiap kontributornya atas

tulisan / konten yang telah dibuat?

“Bingkisan menarik.”

Apakah setiap artikel yang telah Anda tulis dan di unggah di Hipwee tetap

menjadi hak cipta Anda atau sudah menjadi Hak Hipwee?

“Boleh di share ke blog pribadi.”

Ada tidak komunitas kontributor Hipwee di daerahAnda? Apakah Anda

tergabung kedalamnya? Berapa jumlah anggotanya?

“Belum tau infonya.”

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 36: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

108

Kegiatan / event apa saja yang dilakukan oleh komunitas kontributor tersebut?

Apakah Anda pernah mengikutinya?

“Belumpernah.”

Bagaimana jika Hipwee mendapatkan keuntungan financial dari tulisan-tulisan

Anda? Anda tidak merasa dirugikan?

“Saya tidak pernah merasa dirugikan selama menulis di Hipwee. Kalau

Hipwee mendapat keuntungan itu sudah menjadi haknya.”

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 37: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

109

Foto narasumber Angga (Hipwee)

melalui What’s App Voice Call

Foto narasumber Fauzan Fadli

Foto narasumber Mulyawan

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 38: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018

Page 39: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah ...kc.umn.ac.id/5079/4/LAMPIRAN.pdf75 mengikat terhadap dirinya sebagai penulis konten. kontributor secara sukarela karena sebagai

Budaya Partisipatoris Dalam..., Albertus Jodi Kristianto, FIKOM, 2018