lingkungan internal

65
TUTORIAL B – 2 CASE VI HOMEOSTASIS “ TOUR DE FRANCE “ Dessy Budiastuti (0910.211.018) Shindy Kurnia Putri (1010.211.057) Ramano Untoro Putro (1010.211.058) Annisa (1010.211.063) Amelia Lestari (1010.211.070) Inas Hanuniza (1010.211.071) Karlita Riandini (1010.211.072) Prithania Nurindra (1010.211.073) Niken Faradila Kartika Utami (1010.211.074) Regina Lisa Permata (1010.211.075) Arie Valencia (1010.211.076) Larasjati Tartiko (1010.211.058) Tutor : dr. Marlina FAKULTAS KEDOKTERAN

Upload: shafira-nur-aditya

Post on 21-Nov-2015

48 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

njb,mnxf

TRANSCRIPT

TUTORIAL B 2CASE VIHOMEOSTASIS TOUR DE FRANCE

Dessy Budiastuti (0910.211.018)Shindy Kurnia Putri (1010.211.057)Ramano Untoro Putro (1010.211.058)Annisa (1010.211.063)Amelia Lestari (1010.211.070)Inas Hanuniza (1010.211.071)Karlita Riandini (1010.211.072)Prithania Nurindra (1010.211.073)Niken Faradila Kartika Utami (1010.211.074)Regina Lisa Permata (1010.211.075)Arie Valencia (1010.211.076)Larasjati Tartiko (1010.211.058)Tutor : dr. Marlina

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTATAHUN 2010-2011Page 1 Tour de France Tur sepeda perancis yang berlangsung 3 minggu dan sejauh 3500 km ini bisa dibilang paling ekstrim dan menuntut dari semua acara atletik. pesaing berada di sepeda 5 sampai 7 jam sehari, berkuda di kecepatan rata-rata lebih dari 41 km dan jam di daerah yang mencakup pegunungan Alpen Perancis. tur bisa dibandingkan dengan berjalan 20 maraton dengan kecepatan kelas dunia dalam 20 hari. pada tahun 2003, Amstrong tombak memenangkan tur untuk kelima kalinya. tombak adalah atlet luar biasa terutama karena kapasitas sistem fisiologis nya.Selama perlombaan, sel-sel otot di kaki Amstrong tombak adalah mengambil oksigen dan molekul bahan bakar dan melepaskan karbon dioksida dan asam laktat. metabolisme mereka memberikan kontribusi panas ke lingkungan internal. berkeringat tombak untuk mengusir panas itu dan dengan demikian kehilangan air dan garam dari lingkungan internal nya. untuk tombak untuk melanjutkan perlombaan, sel-selnya, jaringan dan organ harus terus memperbaiki komposisi fisik dan kimia lingkungan internal nya sehingga sel-sel otot nya dapat berfungsi optimal.

Page 2 Tour de France Karena wilayah ini memiliki iklim yang ekstrim, tur telah menjadi begitu menantang. kinerja dalam acara seperti france wisata, dipengaruhi oleh begitu banyak faktor termasuk asupan kalori dan pakaian yang sesuai. selama tur tombak membakar sekitar 6500 kalori per hari - 10000 kalori pada hari puncak. bayangkan makan tiga sampai empat kali diet normal Anda dan mampu bekerja secara intensif pada saat yang sama. tombak minum dan makan banyak. dia juga pilih yang sesuai.

Kata PengantarPuji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Yang dengan izinnya maka makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini merupakan makalah mengenai kasus keenam yaitu mengenai homeostasis.Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dr. Marlina atas segala pengarahan, bimbingan, dan kasih sayang yang telah dicurahkan selama proses tutorial. Terima kasih juga kepada tutorial B-2 atas kerjasamanya mulai dari proses pembahasan hingga pembuatan makalah ini.Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai laporan dan kesimpulan dari diskusi yang telah kami lakukan dalam pembahasan kasusketiga ini serta untuk menambah pengetahuan penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.Kami menyadari bahwa maklah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar kami dapat lebih baik lagi untuk kedepannya.Terimakasih atas segala perhatiannya dan semoga makalah ini dapat bermanfaat

Jakarta, November 2010

Penulis

1. Terminologi

Homeostasis Homeostasis adalah Kecenderungan untuk tetap stabil dalam keadaan tubuh organisme normal (lingkungan internal) Termoregulasi Termoregulasi adalah suatu mekanisme makhluk hidup untuk mempertahankan suhu internal agar berada di dalam kisaran yang dapat ditolelir

2. Problem

Mengapa setelah menghirup oksigen tubuh mengeluarkan Co2 asam laktat? Mengapa metabolisme mengeluarkan panas? Apakah kapasitas sistem fisiologis tiap organisme itu berbeda? Bagaimana cara kerja sel otot dalam mengambil oksigen dan molekul? Bagaimana cara kerja homeostasis? Apa hubungan antara hemeostasis dengan bersepeda? Sistem tubuh mana saja yang berperan dalam homeostasis? Siapa yang mengontrol homeostasis? Apa yang dimaksud dengan lingkungan internal? Apa yang dimaksud dengan cairan? Bagaimana proses pengeluaran cairan? Kandungan dan fungsi cairan? Mengapa dengan bersepeda bisa mengeluarkan cairan? Kenapa suhu, pakaian, makanan, minuman dapat mempengaruhi homeostasis? Bagaimana suhu, pakaian, makanan dan minuman dapat mempengaruhi homeostasis? Bagaimana peran makanan dan minuman dalam menghasilkan energi dan pengganti cairan? Bagaimana tubuh mengatur suhu dalam homeostasis?

3. Hipotesis

Homeostasis

Learning Issue

1. Definisi homeostasis2. Peran homeostasis3. Lingkungan internal4. Faktor internal5. Kontribusi sistem tubuha. Sistem sirkulasib. Sistem pencernaanc. Sistem respirasid. Sistem kemihe. Sistem rangkaf. Sistem ototg. Sistem integumenh. Sistem imuni. Sistem sarafj. Sistem endokrink. Sistem reproduksi6. Keseimbangan energia. Definisib. Macam macamc. Faktor pengontrold. Fungsi 7. Termoregulasi a. Definisi b. Mekanisme perubahan suhuc. Heat gaind. Heat loss8. Kontrol homeostasisa. Kontrol internalb. Kontrol eksternalc. Umpan balik positifd. Umpan balik negatif9. Transpor transmembrana. Transpor pasifa) Difusi Difusi sederhana Difusi terfasilitasib) Osmosis b. Transpor aktifa) Transpor aktif primerb) Transpor aktif sekunderc) Transpor aktif vesikulerSimakBaca secara fonetikKamus - Lihat kamus yang lebih detailTerjemahkan situs web mana pun Arte Toreo-Spanyol NouvelObs-Prancis Berlingske.dk-Denmark Sueddeutsche.de-Jerman Venezuela Tuya-Spanyol Guardian.co.uk-Inggris Spiegel Online-Jerman Telegraph.co.uk-Inggris Pblico.es-Spanyol Bild.de-Jerman Gotujmy.pl-Polski L'Express-PrancisLakukan banyak hal dengan Google Terjemahan Ahli bahasa, robot, atau alien? Pelajari tentang teknologi di balik Google Terjemahan dan bagaimana Anda dapat membantu kami menyempurnakan mutu. Ingin agar penggemar di Norwegia dapat membaca blog Anda? Pasang Elemen Google Terjemahan untuk menerjemahkan dengan mudah. Kesulitan memahami situs web berbahasa asing? Unduh Google Chrome, peramban web yang selain cepat dan aman, dilengkapi pula dengan perangkat penerjemahan internal. Jangkau pengunjung internasional. Tambahkan teks terjemahan ke video YouTube Anda.

Definisi HomeostasisAhli ilmu faal Amerika Serikat Water Cannon menyebutkan bahwa HOMEOSTASIS berasal dari kata homeo yang berarti sama dan statis yang berarti diam atau menetap. Kesimpulannya : Pemeliharaan lingkungan internal yang relatif stabil disebut HOMEOSTASIS.Homeostasis adalah Kecenderungan untuk tetap stabil dalam keadaan tubuh organisme normal (lingkungan internal) (Kamus Kedokteran DORLAN)Homeostasis adalah suatu kondisi dinamis yang menciptakan lingkungan internal (cairan ekstraseluler) fisik dan kimiawi yang optimal bagi kelangsungan kehidupan.

MEMPERTAHANKAN

MEMBENTUKSISTEM TUBUHHOMEOSTASIS

PENTING UTK KEHIDUPAN SEL

SEL

Peran HomeostasisHomeostasis pada dasarnya adalah untuk menstabilkan cairan disekitar sel-sel organisme multisel yaitu cairan ekstrasel yang merupakan interfase antara sel dan lingkungan luar. Sel-sel tubuh selain harus selalu basah, harus pula mengandung zat-zat-zat tertentu (solut) dalam kadar tertentu.Lingkungan internal Terletak di luar sel tetapi di dalam tubuh Berkontak langsung dengan sel sel tubuh Agar sel dapat melakukan tugasnya dengan baik, sel juga harus berkontak dengan lingkungan eksternalnya, yaitu dengan di jembatani oleh lingkungan internalLingkungan internal terdiri dari CES, yang terdiri dari : Plasma Membentuk 1/5 CES, merupakan bagian cair dari darah Cairan interstisium / cairan jaringanMembentuk 4/5 CES, terdapat di ruang ruang antara sel sel dan membasahi sel LimfeCairan yang dikembalikan dari cairan interstisium ke plasma melalui sistem limfe Cairan lintas sel ( transcellular fluid )Terdiri dari sejumlah volume cairan khusus kecil, yang semuanya disekresikan oleh sel-sel spesifik ke dalam rongga tubuh tertentu untuk melaksanakan fungsi khususa. Cairan serebrospinalis : mengelilingi, membentuk bantalan dan memberi makan otak dan korda spinalisb. Cairan intraokulus : mempertahankan bentuk dan memberi makan matac. Cairan sinovial : membasahi dan berfungsi sebagai penyerap getaran bagi sendid. Cairan perikardium : membasahi gerakan jantunge. Cairan pleura : membasahi gerakan paru paruf. Cairan peritoneum : membasahi gerakan ususg. Getah pencernaan : mencerna makanan yang masuk

kompartemenVolume cairan ( L )Presentase cairan tubuhPresentase berat tubuh

Cairan ekstrasel (CES )143320

plasma2,86,64

20 % CES

Cairan interstisium11,226,416

80 % CES

LimfeDapat diabaikan

Cairan lintas sel

Komposisi IonZatCES

Na+140 mmol / L

K+4 mmol / L

Ca2+2,5 mmol / L

Mg2+1,5 mmol / L

Cl-100 mmol / L

HCO3-27 mmol / L

PO4-2 mmol / L

Glukosa5,5 mmol / L

Protein 2 g/dL

Plasma dan cairan interstisium dipisahkan oleh dinding pembuluh darah

Dinding kapilerLingkungan eksternal dalam tubuh pembuluh darah plasma cairan interstisial sel

Faktor lingkungan internal yang harus dipertahankan secara homeostasis, yaitu :1. Konsentrasi molekul zat zat gizi Sel- sel membutuhkan pasokan molekul nutrienyang tetap untuk digunakan sebagai bahan bakar metabolik untuk menghasilkan energi. Energi kemudian digunakan untuk menunjang aktivitas aktivitas khusus dan untuk mempertahankan hidup

2. Konsentrasi O2 dan CO2 Sel membutuhkan O2 untuk melakukan reaksi reaksi kimia yang menarik sebanyak mungkin energi dari molekul nutrien untuk digunakan oleh sel. CO2 yang dihasilkan selama reaksi-reaksi tersebut berlangsung harus diseimbangkan dengan CO2 yang dikeluarkan oleh paru, sehingga CO2 pembentuk asam ini tidak meningkatkan keasaman di lingkungan internal

3. Konsentrasi zat zat sisa Berbagai reaksi kimia menghasilkan berbagai produk akhir yang berefek toksik bagi sel apabila dibiarkan tertimbun meleihi batas tertentu

4. pH Diantara efek- efek yang paling mencolok dari perubahan keasaman lingkungan cairan internal adalah perubahan mekanisme pembentukan sinyal listrik di sel saraf dan perubahan aktivitas enzim di semua sel 5. Konsentrasi air, garam- garam dan elektrolit elektrolit lain Karena konsentrasi garam dan air di dalam cairan ekstrasel mempengaruhi berapa banyak air yang masuk atau keluar sel, konsentrasi keduanya diatur secara ketat untuk mempertahankan volume sel yang sesuai. Sel sel tidak dapat berfungsi secara normal apabila mereka membengkak atau menciut. Elektrolit lain memiliki bermacam- macam fungsi vital lainnya. Sebagai contoh, denyut jantung yang teratur bergantung pada konsentrasi kalium ( K+ ) di cairan ekstrasel yang relatif konstan

6. Suhu Sel sel berfungsi secara optimal dalam rentang suhu yang sempit. Sel selakan mengalami perlambatan aktivitas yang hebat apabila suhunya terlalu dingin dan, yang lebih buruk, protein protein struktural dan enzimatiknya akan terganggu apabila suhunya terlalu panas

7. Volume dan tekanan Komponen sirkulasi pada lingkungan internal, yaitu plasma, harus dipertahankan pada tekanan darah dan volume yang adekuat agar penghubung vital antara sel dan lingkungan eksternal ini dapat terdistribusi ke seluruh tubuh

Kontribusi Sistem Tubuh1. Sistem Sirkulasi Kontribusi : Mengangkut zat zat gizi, O2, CO2, zat zat sisa, elektrolit, dan hormon ke seluruh tubuh. Contoh: Jantung merupakan pompa ganda mengedarkan darah ke paru paru dan jaringan. Mekanisme ini menggunakan O2 untuk reaksi kimia agar dihasilkan energi. Tetapi jantung merupakan organ yang independen dan inheren. Denyut jantung dipengaruhi epinefrin dan saraf otonom Pembuluh darah kapiler merupakan tempat pertukaran darah dengan sel sekitarnya dibantu dengan hormon, distribusinya harus cepat agar homeostasis terjaga. Darah merupakan cairan interestium yaitu perantara transportasi, dan mengangkut zat perantara berupa hormonDi dalam tubuh manusia, darah mengalir keseluruh bagian (organ-organ) tubuh secara terus-menerus untuk menjamin suplai oksigen dan zat-zat nutrien lainnya agar organ-organ tubuh tetap dapat berfungsi dengan baik. Aliran darah keseluruh tubuh dapat berjalan berkat adanya pemompa utama yaitu jantung dan sistem pembuluh darah sebagai alat pengalir/distribusiSecara umum sistem sirkulasi darah dalam tubuh manusia dapat dibagi menjadi 2 bagian:a. Sistem sirkulasi umumsirkulasi darah yang mengalir dari jantung kiri keseluruh tubuh dan kembali ke jantung kanan.b. Sistem sirkulasi paru-parusirkulasi darah yang mengalir dari jantung kanan ke paru-paru lalu kembali ke jantung kiri.

Bagan Sistem Sirkulasi Darah ManusiaSumber: www.bcb.uwc.ac.zaPembuluh DarahPembuluh darah dapat kita ibaratkan sebagai selang yang bersifat elastis, yaitu diameternya dapat membesar atau mengecil. Sifat elastis ini sangat bermanfaat untuk mempertahankan tekanan darah yang stabil. Pada keadaan normal, apabila tekanan di dalam pembuluh darah meningkat, maka diamater pembuluh darah akan melebar sebagai bentuk adaptasi untuk menurunkan tekanan yang berlebih agar menjadi normal. Sebaliknya diameter pembuluh darah akan mengecil bila tekanan darah turun.Bila pembuluh darah mengalami kekakuan maka ia menjadi kurang fleksibel sehingga tidak dapat melakukan antisipasi terhadap kenaikan/penurunan tekanan darah.Elastisitas pembuluh darah tidak tetap, pembuluh darah akan menjadi kaku seiring bertambahnya usia (misal oleh karena terjadi pengapuran pada dindingnya) oleh karena itu tekanan darah pada orang lanjut usia cenderung sedikit lebih tinggi dari pada orang muda,. Penyebab lain dari kekakuan pembuluh darah adalah karena adanya tumpukan kolesterol pada dinding sebelah dalam pembuluh darah, kolesterol juga menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Pembuluh darah yang kaku akan menyebabkan hipertensi (penyakit darah tinggi), walau sebenarnya tidak semua penyakit darah tinggi disebabkan karena kekakuan pembuluh darah. Apabila pembuluh darah menjadi kaku dan disertai penyempitan pada sebagian besar pembuluh darah dalam tubuh seseorang, maka tekanan darahnya dapat menjadi sangat tinggi (hipertensi berat).Untuk menjaga agar elastisitas pembuluh darah tetap baik sehingga kita tidak mudah terkena penyakit tekanan darah tinggi, salah satu cara terbaik adalah dengan melakukan olahraga (exercise) secara teratur. Dengan melakukan olahraga secara teratur, akan melatih jantung dan pembuluh darah tetap terjaga kelenturannya.Berdasarkan ukuran dan fungsinya, pembuluh darah dapat digolongkan sebagai berikut: Windkessel vessels (compression chamber): pembuluh darah yang sangat besar, misal: aorta dan arteri besar lainnya. Pembuluh ini sangat elastis dan menyimpan energi potensial yang dirubah menjadi energi kenetik. Resistance vessels: diameter agak kecil, memiliki sistem pengaturan yang sangat efisien dan diatur pula oleh sistem syaraf otonom. Exchange vessels: pembuluh darah kapiler. Pembuluh terkecil, dindingnya terdiri dari 1 lapisan sel. Disini terjadi pertukaran air dan zat-zat di dalamnya antara darah dengan cairan tubuh lainnya (cairan interstitiil). Capacity vessels: pembuluh-pembuluh darah balik (vena dan venuli), dapat menampung darah dalam jumlah banyak. Shunt vessels: aliran darah yang tidak melalui pembuluh kapiler akan melewati shunt ini, tidak turut dalam pertukaran cairan dan zat-zat., diatur oleh sistem syaraf otonom dan hanya terdapat di beberapa tempat, misal: kulit. Gunanya agar darah lebih mudah mengeluarkan panas keluar tubuh/permukaan.Sifat darahDarah merupakan cairan yang terdiri dari plasma (cairan bening) dan sel-sel darah (sel darah merah, sel darah putih dan sel pembeku darah). Adanya sel-sel darah menyebabkan adanya semacam pergeseran intern (internal friction) diantara lapisan yang berdampingan sehingga menyebabkan adanya sifat viskositas ( memegang peranan penting dalamaliran darah ) darah.Viskositas darah normal = 3-4 kali viskositas airViskositas plasma darah = 1,5-2 kali viskositas airFaktor-faktor yang mempengaruhi viskositas darah :a. Volume hematokrit (volume sel darah merah)Volume hematokrit yang meningkat akan diikuti viskositas darah yang meningkat

b. Kadar protein plasmaBila kadarnya naik maka viskositas naik dan sebaliknya

c. Suhu tubuhBila suhu tubuh naik, viskositas turun

d. Kecepatan aliran darahBila kecepatan aliran darah turun maka viskositas naik

e. Diameter pembuluh darahBila diameter pembuluh darah kurang dari 1,5 mm, maka viskositas darah turun. Hal ini dikenal sebagai Fahreus-Lindquist effect. Di dalam pembuluhdarah kecil dimana darah mengalir lambat, maka d) dan e) bekerja saling berlawanan.Aliran darahAgar darah dapat mengalir dan mencapai seluruh bagian tubuh, maka diperlukan adanya tekanan darah minimum yang disebut juga critical clossing pressureyield pressure. Tekanan minimal ini diperlukan untuk membuka rongga pembuluh darah kecil (kapiler) yaitu sebesar 20 mm Air Raksa.(Hg). Kecepatan aliran darah yang tercepat pada Aorta (pembuluh darah tempat keluarnya darah dari jantung), makin jauh makin rendah kecepatannya. Jumlah total darah yang dipompa keluar jantung kira-kira 5,5 liter darah per menit. Tekanan darahJantung memompa darah secara terputus-putus (intermittent) kedalam pembuluh darah terbesar (aorta), selanjutnya kedalam arteri, dst sehingga tekanan darah di dalamnya berganti-ganti naik turun. Aorta dan arteri merupakan pembuluh darah yang elastis sehingga tekanan yang mendadak naik dapat turun secara berangsur-angsur dan disebarkan keseluruh tubuh. Oleh karena itu aorta dan arteri besar dinamakan Windkessel vessels (compression chamber). Jenis tekanan darah dapat dibedakan sbb: Tekanan sistole: tekanan darah tertinggi selama 1 siklus jantung, merupakan tekanan yang dialami pembuluh darah saat jantung berdenyut/memompakan darah keluar jantung. Pada orang dewasa normal tekanan sistole berkisar 120 mm Hg Tekanan diastole: tekanan darah terendah selama 1 siklus jantung, suatu tekanan di dalam pembuluh darah saat jantung beristirahat. Pada orang dewasa tekanan diastole berkisar 80 mm Hg Tekanan nadi: selisih antara tekanan sistole dan diastole.Tekanan darah dapat diukur dengan 2 cara: Pengukuran secara langsung (direct): dengan memasukkan sebuah kanula kedalam arteri dan menghubungkannya dengan manometer Air Raksa. Pengukuran secara tidak langsung (indirect): mengukur tekanan darah secara auskultasi memakai stetoskop, manset tekanan, pompa karet, dan manometer air raksa. 2. Sistem PencernaanKontribusi : Makanan yang besar dan berstruktur kompleks yang kita makan akan diuraikan menjadi satuan-satuan kecil yang bisa diserap. Lalu dipindahkan ke darah menembus epitel usus halus untuk disalurkan ke sel untuk menghasilkan ATP serta untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Mengambil zat zat gizi, air, dan elektrolit dari lingkungan eksternal dan memindahkannya ke dalam plasma, membuang sisa sisa makanan yang tidak dicerna ke lingkungan eksternal Semua pasokan untuk homeostasis (kecuali O2 )dari cairan ekstrasel berasal dari sistem pencernaanSistem pencernaan melaksanakan 4 proses pencernaan dasar :a. MotilitasMengacu pd kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran pencernaan. Seperti : otot polos vaskuler, otot polos di dinding saluran pencernaan terus menerus berkontraksi dengan kekuatan rendah yg di kenal sebagai tonus.b. SekresiSejumlah getah pencernaan disekresikan ke dalam lumen saluran pencernaan oleh Kelenjar-kelenjar eksokrin yg terletak di sepanjang rute, masing-masing dengan produk Sekretorik spesifiknya sendiri . Setiap sekresi pencernaan terdiri dari air, elektrolit, dan konstituen organik spesifik yang penting dalam proses pencernaan, seperti enzim , garam empedu, / mukus. Sel-sel sekretorik mengekstrasi dari plasma sejumlah besar air dan bahan-bahan mentah yg penting untuk menghasilkan produk sekretorik mereka. c. PencernaanMengacu pada penguraian makanan dari yang strukturnya kompleks diubah menjadi satuan-satuan lebih kecil yg dapat diserap oleh enzim-enzim yg diproduksi di dalam sistem pencernaan.d. Penyerapan Penyerapan terjadi di usus halus . Melalui proses penyerapan, satuan-satuan kecil yg dapat diserap yg dihasilkan dari proses pencernaan tersebut, bersama dengann air, vitamin, & elektrolit, dipindahkan dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah / limfe .

Hormon Pencernaan Salah satu faktor yang mempengaruhi aktivitas saluran pencernaan a/ kontrol hormon. Berbagai hormon pencernaan tersebut diangkut oleh darah ke bagian lain saluran pencernaan, tempat menimbulkan pengaruh eksitatorik atau inhibitorik pada sel otot polos / kelenjar . Fungsi Komponen Sistem Pencernaan a. Mulut & kelenjar liur Motilitas : mengunyah Sekresi : Saliva : Amilase, Mukus, Lisozim Pencernaan : Pencernaan karbohidrat dimulai Penyerapan : Makanan tidak beberapa obat , contoh : nitrogliserin

b. Faring & Esofagus Motilitas : menelan Sekresi : mukus Pencernaan : tidak ada Penyerapan : tidak ada c. Lambung Motilitas : Relaksasi reseptif, peristalsisSekresi : Getah lambung : HCL, pepsin, mukus, faktor intrinsikPencernaan : Pencernaan karbohidrat berlanjut di badan lambung , pencernaan protein dimulai di antrum lambung.Penyerapan : Makanan tidak diserap , beberapa zat yang larut-lemak,misal: alkohol & aspirin

d. Pankreas EksokrinMotilitas : Tidak Sekresi : Enzim pencernaan pankreas : - Tripsin , kimotripsin, karboksi peptidase , amilase, lipaseSekresi NaHCO3 encer pankreasPencernaan : Enzim-enzim pankreas ini menyelesaikan pencernaan di lumen duodenum. Penyerapan : tidak ada

e. Hati Motilitas : Tidak adaSekresi : Empedu : Garam empedu, Sekresi alkali , bilirubin Pencernaan : Empedu tidak mencernakan apapun, tetapi garam-garam empedu mempermudah pencernaan & penyerapan lemak di lumen duodenumPenyerapan : tidak ada

f. Usus Halus Motilitas : Segmentasi, kompleks motilitas migratif Sekresi : Sukus enterikus : mukus, garam Pencernaan : Dalam lumen, di bawah pengaruh enzim pankreas & empedu, pencernaan karbohidrat & protein berlanjut & pencernaan lemak selesai , di brush border, pencernaan karbohidrat & protein selesai.Penyerapan : Semua nutrien sebagian besar elektrolit, dan air

g. Usus besarMotilitasnya : Haustrasi pergerakan massa Sekresi : MukusPencernaan: tidak adaPenyerapan : garam & air , mengubah isi menjadi feses

3. Sistem RespirasiKontribusi : Sistem pernapasan berperan dalam homeostasis dengan memperoleh O2 dan mengeluarkan CO2 ke lingkungan eksternal. Semua sel tubuh akhirnya memerlukan pasokan O2 untuk menghasilkan ATP. Sel sel otak sangat bergantung pada O2, jika tidak sel otak akan mati jika tidak mendapat O2 selama 4 menit. CO2 dan H2O dapat membentuk asam karbonat, sehingga harus dikeluarkan oleh tubuh, sistem pernapasan berperan penting untuk mengatur keseimbangan asam basa pd lingkungan internal, karena sel- sel hanya bisa hidup dalam rentan pH yg sempit. Respirasi internal atau seluler mengacu pada proses metabolisme intrasel yang berlangsung di dalam mitokondria yang menggunakan O2 dan menghasilkan CO2 selama penyerapan energi dari molekul nutrient.Respirasi eksternal mengacu kepada keseluruhan rangkaian kejadian yang terlibat dalam pertukaran O2 dan CO2 antara lingkungan eksternal dan sel tubuh,yakni: Udara secara bergantian keluar-masuk paru-paru. Oksigen dan CO2 dipertukarkan antara udar di alveolus dan darah di dalam kapiler pulmonalis melalui proses difusi Oksigen dan CO2 diangkut oleh darah antara paru dan jaringan Pertukaran O2 dan CO2 terjadi antara jaringan dan darah melalui proses difusi melintasi kapiler sistemik (jaringan).

Sistem pernapasan juga melakukan fungsi nonrespirasi yang berguna untuk homeostatis,yakni sebagai berikut: Menyediakan jalan untuk mengeluarkan air dan panas. Meningkatkan aliran balik vena. Berperan dalam memelihara keseimbangan asam-basa normal dengan mengubah jumlah CO2 penghasil asam (H+) yang dikeluarkan. Mengeluarkan,memodifikasi,mengaktifkan,atau menginaktifkan berbagai bahan yang melewati sirkulasi paru.

Mekanisme PernapasanUdara cenderung bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah,yaitu,menuruni gradient tekanan.a. InspirasiSebelum inspirasi dimulai otot-otot pernapasan melemas,tidak ada udara yang mengalir,dan tekanan intra-alveolus setara dengan tekanan atmosfer.Pada saat inspirasi,diafragma dan otot-otot antariga eksternal terangsang untuk berkontraksi,sehingga terjadi pembesaran rongga toraks.Diafragma yang melemas berbentuk seperti kubah yang menonjol ke atas ke dalam rongga toraks.Sewaktu berkontraksi karena stimulasi saraf frenikus,diafragma bergerak ke bawah dan memperbesar volume rongga toraks dengan menambah panjang vertikalnya.Pada saat rongga toraks mengembang,paru juga dipaksa mengembang untuk mengisi rongga toraks yang membesar.Sewaktu paru mengembang,tekanan intra alveolus menurun karena molekul dalam jumlah yang sama kini menempati volume paru yang lebih besar.Karena tekanan intra alveolus sekarang lebih rendah daripada tekanan atmosfer,udara mengalir masuk ke paru mengikuti gradient tekanan dari tinggi ke rendah.b. EkspirasiPada akhir inspirasi,otot-otot inspirasi melemas,diafragma kembali ke bentuknya seperti kubah.Dinding dada dan paru yang membesar kembali menciut.Udara sekarang keluar dari paru-paru mengikuti penurunan gradient tekanan dari tekanan intra alveolus tinggi ke tekanan atmosfer lebih rendah.

4. Sistem KemihKontribusi : Penting dalam mengatur volume, komposisi elektrolit, dan pH lingkungan internal. Menarik zat zat sisa dan kelebihan air, garam, asam, dan elektrolit lain dari plasma dan mengeluarkannya ke urin. Ginjal berperan penting karena mengatur komposisi elektrolit, volume, dan pH lingkungan internal dan mengeliminasi semua zat sisa metabolisme tubuh kecuali CO2. Ginjal melakukan semua fungsi ini dengan mengeliminasi zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh melalui urin. Sistem kemih merupakan sistem pembuangan zat-zat sisa pada makhluk hidup seperti : CO2, urea, rawa, dll. Setelah absorbsi air secara besar-besaran di usus besar, maka zat sisa di bawa ke rektum untuk proses defekasi Fungsi : Membuang zat-zat sisa metabolisme Mencegah terhadap gangguan fungsi enzim yg di sebabkan oleh zat sisa metabolisme yg bersifat racun . Mempertahankan kestabilan banyaknya ion-ion yg terlarut dalam cairan tubuh, terutama ion-ion: Na, K, Mg, Ca, Fe, H, Cl, I, PO3Organ-organ pada sistem eksresi :a. Ginjal Fungsi : Mensekresikan zat-zat sisa metabolisme yg mengandung nitrogen . Misal: amonia Mensekresikan zat yg jumlahnya berlebihan , misal: vit. Yg larut dalam air, Mempertahankan keseimbangan asam & basa

b. Paru-paruMensekresikan zat sisa metabolisme CO2

c. Hati ( Hepar ) Berfungsi sebagai alat ekskresi & kelenjar dalam sistem pencernaan Hati merupakan bagian dari sistem ekresi karena menghasilkan empedu

d. Kulit Berfungsi sebagai organ eksresi karena mengandung kelenjar keringat ( glandula sudorivera) yg mengeluarkan 5% 10% dari seluruh sisa metabolisme. Keringat mengandung H2O , larutan garam, urea. Pusat pengatur suhu pada susunan saraf pusat akan mengatur aktivitas kelenjar keringat dalam mengeluarkan keringat

5. Sistem RangkaKontribusi : Memungkinkan tubuh berinteraksi dengan lingkungan eksternal Memberi penunjang dan proteksi bagi jaringan lunak dan organ - organ Mendukung dan melindungi bagian bagian tubuh dan memungkinkan tubuh bergerak; kontraksi otot yang menghasilkan panas penting untuk mengatur suhu; kalsium disimpan di tulang. Tempat penyimpanan kalsium ( Ca2+ ). Kalsium merupakan suatu elektrolit yang konsentrasinya dalam plasma harus dipertahankan dalam rentang yang sangat sempit Bersama dengan sistem otot,sistem rangka juga memungkinkan timbulnya gerakan tubuh dan bagian-bagiannya Hampir semua sistem tubuh bergantung pada sistem otot dan rangka ini Kotraksi otot rangka menimbulkan gerakan-gerakan bagian tubuh dalam kaitannya dengan lingkungan. Dengan demikian, otot-otot ini memungkinkan kita berpindah melalui dan memanipulasi lingkungan eksternal kita. Pada tingkat umum, sebagian dari gerakan gerakan tsb ditujukan untuk mempertahankan homeostasis, misalnya menggerakan tubuh ke arah makanan atau menjauhi bahaya.Tulang Berdasarkan jaringan penyusun dan sifat-sifat fisiknya tulang dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

a. Tulang Rawan (Kartilago) Tulang rawan adalah tulang yang tidak mengandung pembuluh darah dan saraf kecuali lapisan luarnya (perikondrium). Tulang rawan memiliki sifat lentur karena tulang rawan tersusun atas zat interseluler yang berbentuk jelly yaitu condroithin sulfat yang didalamnya terdapat serabut kolagen dan elastin. Maka dari itu tulang rawan bersifat lentur dan lebih kuat dibandingkan dengan jaringan ikat biasa.Pada zat interseluler tersebut juga terdapat rongga-rongga yang disebut lacuna yang berisi sel tulang rawan yaitu chondrosit. Tulang rawan terdiri dari tiga tipe yaitu:

Tulang rawan hialintulang yang berwarna putih sedikit kebiru-biruan, mengandung serat-serat kolagen dan chondrosit. Tulang rawan hialin dapat kita temukan pada laring, trakea, bronkus, ujung-ujung tulang panjang, tulang rusuk bagian depan, cuping hidung dan rangka janin

Tulang rawan elastistulang yang mengandung serabut-serabut elastis. Tulang rawan elastis dapat kita temukan pada daun telinga, tuba eustachii (pada telinga) dan laring

Tulang rawan fibrosatulang yang mengandung banyak sekali bundel-bundel serat kolagen sehingga tulang rawan fibrosa sangat kuat dan lebih kaku. Tulang ini dapat kita temukan pada discus diantara tulang vertebrae dan pada simfisis pubis diantara 2 tulang pubis

b. Tulang Keras (Osteon)Tulang keras atau yang sering kita sebut sebagai tulang berfungsi menyusun berbagai sistem rangka. Tulang tersusun atas:(a). Osteoblas: sel pembentuk jaringan tulang(b). Osteosit: sel-sel tulang dewasa(c). Osteoklas : sel-sel penghancur tulang

Tulang Keras atau Osteon terbagi menjadi :

a. Tulang panjang (tulang pipa) Bagian ujung yang disebut EPIFISE.

Bagian tengah yang disebut DIAFISE Di pusatnya terdapat rongga yang berisi sumsum tulang. Rongga terbentuk karena aktivitas OSTEOKLAS (perombak tulang).

Di antara epifise dan diafise terdapat CAKRAM EPIFISE (DISCUS EPIPHYSEALIS). Cakram ini kaya akan osteoblas dan menentukan pertumbuhan tinggi

b. Tulang pipihc. Tulang pendekd. Tulang pneumatika

Berdasarkan matriksnya tulang dibedakan menjadi 2, yaitu:a. Tulang sponsb. Tulang KompakTulang kompak terdiri dari sistem-sistem Havers. Setiap sistem Havers terdiri dari saluran Havers (Canalis= saluran) yaitu suatu saluran yang sejajar dengan sumbu tulang, di dalam saluran terdapat pembuluh-pembuluh darah dan saraf. Disekeliling sistem havers terdapat lamela-lamela yang konsentris dan berlapis-lapis. Lamela adalah suatu zat interseluler yang berkapur. Pada lamela terdapat rongga-rongga yang disebut lacuna. Di dalam lacuna terdapat osteosit. Dari lacuna keluar menuju ke segala arah saluran-saluran kecil yang disebut canaliculi yang berhubungan dengan lacuna lain atau canalis Havers. Canaliculi penting dalam nutrisi osteosit. Di antara sistem Havers terdapat lamela interstitial yang lamella-lamelanya tidak berkaitan dengan sistem Havers. Pembuluh darah dari periostem menembus tulang kompak melalui saluran volkman dan berhubungan dengan pembuluh darah saluran Havers. Kedua saluran ini arahnya saling tegak lurus. Dan tulang spons tidak mengandung sistem Havers

6. Sistem OtotKontribusi : Sistem otot menggerakka tulang tulang yang melekat kepadanya Dari sudut pandang homeostasis,sistem ini memungkinkan individu mendekati makanan dan menjauhi bahaya. Karena berada dibawah kontrol kesadaran, individu mampu menggunakan otot rangka untuk melakukan bermacam gerakan sesuai keinginan. Gerakan gerakan tersebut, berkisar dari keterampilan motorik halus yang diperlukan,misalnya untuk menjahit sampai gerakan- gerakan kuat yang diperlukan untuk mengangkat beban, tidak selalu diarahkan untuk mempertahankan homeostasis Panas yang dihasilkan kontraksi otot penting untuk mengatur suhuDi dalam tubuh kita ada 3 macam otot, yaitu :a. Otot rangkab. Otot polosc. Otot jantung

a. Otot RangkaOtot rangka merupakan fusi dari banyak sel kecil,dengan demikian ciri-ciri yang paling menonjol adalah banyaknya nucleus di sebuah sel otot,serta banyaknya mitokondria,organel penghasil energi karena tingginya kebutuhan energi suatu jaringan seaktif otot rangka.Dalam homeostatis,otot rangka berfungsi menyusus system otot itu sendiri.Kontraksi otot rangka menimbulkan gerakan bagian-bagian tubuh dalam hubungannya satu sama lain dan pergerakan tubuh secara keseluruhan dalam kaitannya dengan lingkungan.Misalnya menggerakan tubuh ke arah makanan dan menjauhi bahaya.b. Otot PolosOtot polos memiliki ciri tidak bergelendong dan hanya memiliki satu inti yang terletak hampir di tengah,serta memiliki sedikit mitokondria.Dalam homeostasis, otot polos di lambung dan usus memiliki fungsi mendorong makanan melintasi saluran pencernaan dengan kecepatan yang sesuai untuk getah pencernaan yang dikeluarkan di sepanjang perjalanan untuk menguraikan makanan menjadi unit-unit yang dapat digunakan.c. Otot JantungOtot jantung memiliki ciri berbentuk gelendong,memiliki satu nucleus dpada tiap selnya,memiliki sambungan antar sel dan memiliki banyak mitokondria. Dalam homeostasis,otot jantung memiliki fungsi memompa darah keluar jantung

7. Sistem IntegumenKontribusi : Sebagai sawar protektif bagian luar yang mencegah cairan internal keluar dari tubuh dan mikroorganisme masuk ke dalam tubuh Penting dalam mengatur suhu tubuh. Jumlah panas yang dikeluarkan dari permukaan tubuh ke lingkungan eksternal dapat disesuaikan dengan mengatur produksi keringat dan dengan mengatur aliran darah hangat ke kulitKulit adalah salah satu organic terbesar dari tubuh dimana kulit membentuk 15% dari berat badan keseluruhanFungsi kulita. Sebagai pelindung Kulit melindungi struktur interna dari tubuh terhadap trauma dan terhadap invasi oleh mikroorganisme yang membahayakan Kulit mengandung pigmen melanin yang melindungi terhadap sinar ultraviolet sinar mataharib. Sebagi peraba atau alat komunikasi Rasa sentuhan disebabkan rangsngan pada ujung saraf Kulit mempunyai banyak ujung saraf peraba yang menerima merangsang dari luar diteruskan ke saraf otakc. Sebagai alat pengatur panas Dengan penguapan, jumlah keringat yang dibuat tergantung dari banyaknya darah yang mengalir melalui pembuluh dalam kulit. Dengan pemancaran, dengan pelepasan panas pada udara sekitarnyad. Sebagai tempat penyimpananKulit bereaksi sebagai alat penampung air dan lemak , yang dapat melepaskan bilamana diperlukane. Sebagai absorbsif. Sebagai ekskresiZat berlemak, air dan ion-ion, seperti Na+ disekresikan melalui kulit.

8. Sistem ImunKontribusi : Mempertahankan tubuh dari invasi benda asing dan sel- sel tubuh yang telah menjadi kanker Mempermudah jalan untuk perbaikan dan penggantian sel yang tua atau cedera. Sistem imun berperan penting dalam mengenali dan menghancurkan atau menetralisasi benda- benda yang dianggap asing bagi tubuh. Imunitas mengacu kepada kepada kemampuan tubuh menahan atau mengeliminasi benda asing atau sel abnormal yang potensial berbahayaPeran sistem imun :d. Pertahanan terhadap patogen penginvasi ( mikroorganisme penghasil penyakit, misalnya virus dan bakteri )e. Pengeluaran sel sel yang aus ( misalnya sel darah merah yang sudah tua ) dan debris jaringan ( misalnya jaringan yang rusak oleh trauma atau penyakit ). Debris jaringan penting untuk penyembuhan luka dan perbaikan jaringanf. Identifikasi dan destruksi sel abnormal atau mutan yang berasal dari tubuh sendiri. Fungsi ini yang diberi nama surveilans imun, adalah mekanisme pertahanan internal utama terhadap kankerg. Respon imun yang tidak sesuai yang menimbulkan alergi, yaitu tubuh bereaksi terhadap zat kimia dari lingkungan yang tidak berbahaya, atau penyakit otoimun, yaitu saat sistem pertahanan secara salah menghasilkanantibodi terhadap diri sendiri, sehingga terjadi kerusakan sel sel jenis tertentu di dalam tubuhh. Penolakan sel-sel jaringan asing, yang menjadi kendala utama dalam transplantasi organ

Sel- sel yang bertanggung jawab atas berbagai strategi pertahanan imun adalah leukosita. Neutrofil adalah fagositik yang sangat mudah bergerak dan memakan serta menghancurkan bahan bahan yang tidak diperlukanb. Eosinofil mengeluarkan zat zat kimiawi yang menghancurkan cacing parasit dan berperan dalam manifestasi alergic. Basofil mengelurkan histamin dan heparin dan juga terlibat dalam manifestasi reaksi alergid. Limfosit Limfosit B berubah menjadi sel plasma, yang mengeluarkan antibodi yang secara tidak langsung menyebabkan destruksi benda asing

Limfosit T berperan dalam imunitas yang diperantarai oleh sel ( imunitas seluler ) dengan melibatkan destruksi langsung sel sel yang terinvasi virus dan sel sel mutan melelui cara cara nonfagositike. Monosit berubah menjadi makrofag, yaitu spesialis fagositik yang berukuran besar dan terikat ke jaringanBerdasarkan derajat selektivitas mekanisme pertahanan, respon imun diklasifikasikan menjadi :a. Respon imun nonspesifikAdalah respon pertahanan inheren yang secara nonselektif mempertahankan tubuh dari invasi benda asing atau abnormal dari jenis apapun, walaupun baru pertama kali terpajan Peradangan, suatu respon nonspesifik terhadap cedera jaringan, pada keadaan ini spesialis spesialis fagositik ( neutrofil dan makrofag ) berperan penting, disertai bantuan dari sel sel imun jenis lain Interferon, sekelompok protein yang secara nonspesifik mempertahankan tubuh terhadap infeksi virus Sel natural killer, sel jenis khusus mirip limfosit yang secara spontan dan relatif nonspesifik melisiskan ( menyebebkan ruptur ) dan menghancurkan sel pejamu yang terinfeksi virus dan sel kanker Sistem komplemen, sekelompok protein plasma inaktif yang apabila diaktifkan secara sekuensial menghancurkan sel asing dengan menyerang membran plasma. Sistem komplemen dapat secara nonspesifik diaktifkan oleh adanya benda asing. Sistem ini juga dapat diaktifkan oleh antibodi yang dihasilkan sebagai bagian dari respon imun spesifik terhadap mikroorganisme tertentu

b. Respon imun spesifikAdalah respon pertahanan yang secara selektif menyerang benda asing tertentu yang telah mereka temui sebelumnya, diperantarai oleh limfosit Imunitas yang diperantarai oleh antiodi / imunitas humoralMelibatkan pembentukan antibodi oleh turunan limfosit B yang dibentuk sebagai sel plasma Imunitas yang diperantarai oleh sel / imunitas selulerMelibatkan pembentukan limfosit T aktif yang secara langsung menyerang sel sel yang tidak diinginkanPerbedaan limfosit B dan limfosit TKarakteristikLimfosit BLimfosit T

Asal Sumsum tulangSumsum tulang

Tempat proses pematanganSumsum tulangTimus

Reseptor untuk antigenAntibodi yang melekat ke membran plasma berfungsi sebagai reseptor permukaan, sangat spesifikAda reseptor permukaan, tetapi berbeda dengan antibodi, sangat spesifik

Berikatan denganAntigen ekstrasel, misalnya bakteri, virus bebas, dan benda asing yang bersikulasi lainnyaAntigen asing yang berikatan denga antigen diri, misalnya sel sel yang terinfeksi virus

Antigen harus diproses dan disajikan oleh makrofagyaYa

Jenis sel aktifSel plasmaSel T sitotoksik, sel T penolong, sel T penekan

Pembentukan sel pengingatyaYa

Jenis imunitasImunitas diperantarai antibodiImunitas diperantarai sel

Produk sekretorikAntibodi Limfokin

Fungsi Membantu mengeliminasi benda asing bebas dengan meningkatkan respon imun nonspesifik terhadap benda tersebut, membentuk imunitas terhadap sebagian besar bakteri dan beberapa virusMelisiskan sel yang terinfeksi virus dan sel kanker, membentuk imunitas terhadap sebagian besar virus, jamur, dan beberapa bakteri ; membentuk sel B

Lama hidupsingkatlama

Perbedaan imunitas aktif dan imunitas pasifKarakteristikImunitas aktifImunitas pasif

Pajanan ke antigen yang diperlukan untuk pembentukan imunitas ?Ya, baik pajanan alamiah selama infeksi atau pajanan buatan selama vaksinasitidak

Sumber antibodi dalam darahAntibodi dibentuk sendiri jika tubuh terpajan ke antigenAntiodi pinjaman, yaitu antibodi yang dihasilkan oleh sumber lain dan dipindahkan ke individu, baik secara alamiah melalui plasenta atau melalui air susu, atau secara artifisial melalui penyuntikan antibodi yang dipanen dari hewan yang divaksinasi

Memerlukan penyuntikan ?Penyuntikan antigen yang sudah dilemahkan diperlukan untuk merangsang imunitas aktif buatan ( artifisial )Penyuntikan antibodi pinjaman diperlukan untuk menimbulkan imunitas pasif buatan ( artifisial )

Waktu yang diperlukan membentuk resistensi terhadap pajanan antigenDiperlukan waktu beberapa minggu ( respons primer terhadap antigen ) sampai beberapa hari ( respon sekunder terhadap antigen ) untuk membentuk antibodiSegera setelah tubuh mendapat antibodi pinjaman tersebut

Lama resistensiLama, mungkin seumur hidupSingkat, kurang dari sebulan

Indikasi penambahan artifisial imunitas jenis iniJauh sebelum terpajan ke patogen virulenagar tersedia cukup waktu bagi klon sel B yang sesuai untuk berespon ; diperlukan booster untuk mempertahankan imunitas aktifSegera setelah terpajan ke virus yang sangat virulen atau toksin yang dapat mematikan jika diperlukan proteksi segera ( daripada menunggu imunitas aktif yang muncul lebih lambat )

9. Sistem SarafKontribusi : Merupakan salah satu dari dua sistem pengatur ( kontrol ) utama tubuh Sel saraf ( neuron ) mengontrol dan mengoordinasikan aktivitas tubuh yang memerlukan respon cepat dengan mengubah potensialmembran sehingga menghasilkan sinyal sinyal listrik sebagai respon terhadap rangsangan yang sesuai Mendeteksi dan mencetuskan reaksi terhadap berbagai perubahan di lingkungan internal. Contoh :1) Sinyal yang memberitahu tentang penurunan tekanan darahSistem saraf melalui sinyal listriknya memulai penyesuaian penyesuaian aktivitas jantung dan pembuluh darah untuk memulihkan tekanan darah ke tingkat normal apabila tekanan mulai turun Bertanggung jawab untuk fungsi fungsi yg lebih tinggi yang tidak seluruhnya ditujukan untuk mempertahankan homeostasis. Contoh : kesadaran, ingatan, dan kreativitasSecara kolektif,sel sel saraf membentuk sistem saraf. Sel saraf menerima, mengolah, menyandikan dan menyalurkan dengan cepat informasi dari satu bagian tubuh ke bagian yang lain.informasi disalurkan melalui penjalaran potensial aksi di sepanjang sel saraf serta melalui trasmisi kimiawi sinyal dari neuron ke neuron, dari neuron ke otot dan kelenjar melalui interaksi neurotransmiter-reseptor di sinaps. Informasi dari lingkungan eksternal disalurkan melalui sistem saraf ke sistem otot Contoh : kontraksi otot, denyut jantung,pencampuran makanan yang dimakan dengan enzim- enzim pencernaan, menghasilkan panas jika tubuh dingin SSP ( Sistem Saraf Pusat ) yang terdiri dari otak dan korda spinalis menerima informasi mengenai lingkungan eksternal melalui saraf saraf perifer aferen. Setelah penyortiran, pengolahan dan pengintegrasian masukan tersebut, SSP mengirim petunjuk- petunjuk melalui saraf perifer eferen untuk menimbulkan kontraksi otot atau sekresi kelenjar1) Divisi aferen sistem saraf perifer mendeteksi dan membawa informasi ke SSP2) Divisi eferen membawa perintah perintah dari SSP ke organ efektor ( otot dan kelenjar ) yang menjalankan respon yang diinginkan. Divisi eferen terdiri dari :a. Sistem saraf otonomMempersarafi otot polos, otot jantung dan kelenjar dalam aktivitas :a) Pengaturan tekanan darahb) Kontrol sekresi getah pencernaan dan kontraksi saluran pencernaan yang mencampur makanan dengan getah pencernaanc) Kontrol pengeluaran keringat untuk membantu mempertahankan suhu tubuhb. Sistem saraf somatikMempersarafi otot rangka,menimbulkan kontraksi otot yang memungkinkan tubuh bergerak

10. Sistem EndokrinKontribusi : Merupakan sistem kontrol utama tubuh Bekerja melalui hormon yang diekskresikan ke dalam darah untuk mengontrol berbagai proses yang lebih memerlukan durasi daripada kecepatan. Mis aktivitas metabolik dan keseimbangan air dan elektrolitFungsi sistem endokrin : Pengaturan metabolism organic serta keseimbangan H2O dan elektrolit. Yang secara kolektif penting untuk mempertahankan lingkungan internal yang kostan Mendorong perubahan-perubahan adaptif untuk membantu tubuh mengatasi situasi-situasi yang penuh stress Meningkatkan pertumbuhan dan perkembanggan yang bersifat sukensial dan berlangsung mulus Mengontrol reproduksi Mengatur produksi sel darah merah Bersama dengan sistem saraf otonom, mengontrol dan mengintegrasikan sirkulasi serta pencernaan dan penyerapan makanan

Sistem umpan balik :Kadar hormon dalam darah juga dikontrol oleh umpan balik negatif manakala kadar hormon telah mencukupi untuk menghasilkan efek yang dimaksudkan, kenaikan kadar hormon lebih jauh dicegah oleh umpan balik negatif. Peningkatan kadar hormon mengurangiperubahan awal yang memicu pelepasanhormon. Misalnyapeningkatan sekresi ACTH dari kelenjar pituitari anterior merangsang peningkatan pelepasan kortisol dari korteks adrenal, menyebabkan penurunan pelepasan ACTH lebih banyak. Kadar substansi dalam darah selain hormon juga memicu pelepasan hormon dan dikontrol melalui sistem umpan balik. Pelepasan insulin dari pulau Langerhans di pankreas didorong oleh kadar glukosa darah.

11. Sistem ReproduksiKontribusi : Tidak penting untuk homeostasis, tetapi penting untuk keberlangsungan suatu spesiesSistem reproduksi bersifat unik, yaitu bahwa sistem ini tidak esensial untuk homeostasis atau begi kelangsungan hidup individu, tetapi penting untuk mempertahankan benang kehidupan dari generasi ke generasi. Reproduksi bergantung pada penyatuan gamet pria dan wanit, yang masing masing mengandung separuh set kromosom, untuk membentuk individu baru dengan set unit kromosom yang lengkap. Tidak seperti sistem tubuh lainnya, yang pada dasarnya identikdi kedua jenis kelamin, sistem reproduksi pria dan wanita cukup berbeda, sesuai dengan peran masing masing dalam reproduksi.Organ reproduksi pria

Organ reproduksi wanita

Keseimbangan energiDefinisia. Adalah nilai energi ( kalori) makanan yang masuk harus setara dengan energi total tubuh yang diperlukan agar berat badan konstanb. Adalah kesamarataan antara pemasukan energi yang berasal dari makanan dengan pengeluaran energi yang diperlukan oleh tubuhEnergi di dalam makanan merupakan pemasukan energi bagi tubuh, pengeluaran atau pemakaian energi terbagi menjadi dua katagori, yaitu :a. Kerja eksternal mengacu pada energi yang digunakan sewaktu otot rangka berkontraksi untuk memindahkan objek eksternal atau untuk menggerakan tubuh dalam hubungannya dengan lingkungan eksternalb. Kerja internal merupakan semua bentuk lain dari pengeluaran energi biologis yang tidak menyelsaikan kerja mekanis diluar tubuh. Kerja internal mencakup dua jenis aktifitas yang bergantung pada energi, yaitu : Aktivitas otot rangka yang digunakan untuk tujuan selain kerja eksternal, misalnya kontraksi yang berkaitan dengan pemeliharaan postur dan mengigil. Semua aktifitas yang menggunakan energi yang harus terus berlangsung hanya untuk memelihara kelangsungan hidup. Contoh : pemompaan darah dan bernapas.Keseimbangan energi memiliki status yang terbagi menjadi tiga, yaitu :a. Keseimbangan energi netral, jika jumlah energi dalam makanan yang dikonsumsi sama persis dengan jumlah energi yang dikeluarkan oleh otot dalam melakukan kerja eksternal ditambah pengeluaran energi basal yang akhirnya muncul sebagai panas tubuh, pemasukan dan pengeluaran energi berada pada keseimbangan dan berat tubuh tetap konstan.b. Keseimbangan energi positif, jika jumlah energi dalam makanan yang dikonsumsi lebih besar daripada jumlah energi yang dikeluarkan melalui kerja eksternal dan fungsi internal, tambahan energi yang masuk tetapi tidak digunakan tersebut akan disimpan dalam tubuh, terutama sebagai jaringan lemak, sehingga berat badan meningkat.c. Keseimbangan energi negatif, jika energi yang berasal dari makanan lebih kecil daripada kebutuhan energi tubuh yang bersifat segera, maka tubuh harus menggunakan simpanan energi untuk memasok kebutuhan energi tersebut, sehingga berat badan berkurang.

Faktor Faktor Pengontrol Keseimbangan Energi Ukuran simpanan lemak Tingkat distensi saluaran pencernaan Tingkat pemakaiann glukosa Intensitas produksi kekuatan sel Tingkat sekresi kolesistokinin Pengaruh neurotransmiter Pengaruh psikososial

Fungsi Keseimbangan Energi

Pengontrol energi yang di dapat dan energi yang di lepaskan penghasil panas tubuh pengontrol suhu tubuh yang berasal dari pembakaran energi pengontrol berat badan

Laju MetabolikKecepatan pemakaian energi selama kerja eksternal dan internal dikenal sebagai laju metabolik ( rate metabolic ). Laju metabolik biasanya dinyatakan sebagai kecepatan produksi panas dalam satuan kilokalori per jam. Laju metabolik dan akibatnya, jumlah panas yang dihasilkan bervariasi bergantung pada ada tidaknya berbagai faktor, misalnya olahraga, pemasukan makanan, mengigil, dan rasa cemas. Peningkatan aktivitas otot rangka merupakan faktor tersebar yang dapat meningkatkan laju metabolisme.

Tabel Kecepatan Pengeluaran Energi Untuk Orang dengan Berat 70 kg Berbagai Jenis Aktifitas

BENTUK AKTIFITASPENGELUARAN ENERGI (KKAL/JAM)Tidur65Terjaga, berbaring diam77Duduk beristirahat100Berdiri santai 105Memakai baju118Mengetik140Berjalan lambat dipermukaan yang datar( 4,2 km/jam )200Mengecat rumah240Berenang 500Naik tangga1.100

TermoregulasiTermoregulasi adalah suatu mekanisme makhluk hidup untuk mempertahankan suhu internal agar berada di dalam kisaran yang dapat ditolelir . suhu berpengaruh kepada tingkat metabolisme. Suhu yang tinggi akan menyebabkan aktivitas molekul-molekul semakin tinggi karena energi kinetiknya makin besar dan kemungkinan terjadinya tumbukan antara molekul satu dengan molekul lain semakin besar pula. Akan tetapi, kenaikan aktivitas metabolisme hanya akan bertambah seiring dengan kenaikan suhu hingga batas tertentu saja. Hal ini disebabkan metabolisme di dalam tubuh diatur oleh enzim (salah satunya) yang memiliki suhu optimum dalam bekerja. Jika suhu lingkungan atau tubuh meningkat atau menurun drastis, enzim-enzim tersebut dapat terdenaturasi dan kehilangan fungsinya.Termoregulasi manusia berpusat pada hypothalamus anterior, terdapat tiga komponen pengatur atau penyusun sistem pengaturan panas, yaitu :

Termoreseptor, Hypothalamus Saraf eferen

Mekanisme pengaturan suhu tubuh merupakan penggabungan fungsi dari organ-organ tubuh yang saling berhubungan. didalam pengaturan suhu tubuh mamalia terdapat dua jenis sensor pengatur suhu, yautu sensor panas dan sensor dingin yang berbeda tempat pada jaringan sekeliling (penerima di luar) dan jaringan inti (penerima di dalam) dari tubuh.Dari kedua jenis sensor ini, isyarat yang diterima langsung dikirimkan ke sistem saraf pusat dan kemudian dikirim ke syaraf motorik yang mengatur pengeluaran panas dan produksi panas untuk dilanjutkan ke jantung, paru-paru dan seluruh tubuh. Setelah itu terjadi umpan balik, dimana isyarat, diterima kembali oleh sensor panas dan sensor dingin melalui peredaran darah .

Pengaruh suhu pada lingkungan, hewan dibagi menjadi dua golongan, yaitu :a. PoikilotermSuhu tubuhnya dipengaruhi oleh lingkungan. Suhu tubuhnya selalu berubah seiring dengan berubahnya suhu lingkungan. Suhu tubuh bagian dalam lebih tinggi dibandingkan dengan suhu tubuh luar. Hewan seperti ini juga disebut hewan berdarah dingin. Hewan berdarah panas adalah hewan yang berdarah dingin adalah hewan yang suhu tubuhnya kira-kira sama dengan suhu lingkungan sekitarnya. Suhu tubuh tergantung pada neraca keseimbangan antara panas yang diproduksi atau diabsorbsi dengan panas yang hilang

b. Homoiterm suhunya lebih stabil/konstan/tidak berubah sekalipun suhu lingkungannya sangat berubah, hal ini dikarenakan adanya reseptor dalam otaknya sehingga dapat mengatur suhu tubuh. Hewan homoiterm dapat melakukan aktifitas pada suhu lingkungan yang berbeda akibat dari kemampuan mengatur suhu tubuh. Hewan homoiterm sering disebut hewan berdarah panas. Hewan homoiterm dapat menjaga suhu tubuhnya, pada suhu-suhu tertentu yang konstan, biasanya lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitarnya. Sebagian panas hilang melalui proses radiasi, berkeringat yang menyejukkan badan. Melalui evaporasi berfungsi menjaga suhu tubuh agar tetap konstan. Contoh hewan berdarah panas (endoterm) adalah bangsa burung dan mamalia. Hewan homoiterm mempunyai variasi temperatur normal yang dipengaruhi oleh faktor umur, faktor kelamin, faktor lingkungan, faktor panjang waktu siang dan malam, faktor makanan yang dikonsumsi dan faktor jenuh pencernaan air.

Mekanisme perubahan panas tubuh terjadi dengan 4 proses :a. Konduksi merupakan transfer panas secara langsung antara dua materi padat yang berhubungan lansung tanpa ada transfer panas molekul. Panas menjalar dari yang suhunya tinggi ke bagian yang memiliki suhu yang lebih rendah, atau konduksi adalah perubahan panas tubuh karena kontak dengan suatu benda. Contoh sewaktu menggenggam bola salju,panas berpindah secara konduksi dari tangan anda ke bola salju, sehingga tangan anda menjadi dingin

b. Konveksi adalah transfer panas akibat adanya gerakan udara atau cairan melalui permukaan tubuh atau Konveksi adalah suatu perambatan panas melalui aliran cairan atau gas. Besarnya konveksi tergantung pada luas kontak dan perbedaan suhu. Misalnya swaktu mengendarai sepeda, karena gerakan paksa udara menyapu udara. Sehingga angin membuat kita merasa lebih dingin di hari-hai yang panas

c. Radiasi adalah transfer energi secara elektromagnetik, tidak memerlukan medium untuk merambat dengan kecepatan cahaya, sebagai contoh, radiasi sinar matahari

d. Evaporasi proses kehilangan panas dari permukaan cairan yang ditranformasikan dalam bentuk gas. Evaporasi merupakan konveksi dari zat cair menjadi uap air, besarnya laju konveksi kehilangan panas karena evaporasi . misalnya keringat menjadi uap air di serap dari kulit.Kehilangan Panas Suhu kulit lebih tinggi dari suhu lingkungan panas dibuang dengan cara Radiasi dan Konduksi Suhu kulit lebih rendah dari suhu lingkungan panas masuk tubuh dengan cara Radiasi dan konveksi

Kemampuan adaptasi terhadap perubahan suhu lingkungan :Beberapa adaptasi untuk mengurangi kehilangan panas, misalnya adanya bulu dan rambut pada burung dan mamalia, otot, dan modifikasi sistim sirkulasi di bagian kulit. Kontriksi pembuluh darah di bagian kulit dan countercurrent heat exchange adalah salah satu cara untuk mengurangi kehilangan panas tubuh. Perilaku adalah hal yang penting dalam hubungannya dengan termoregulasi. Manusia menggunakan pakaian adalah salah satu perilaku unik dalam termoregulasi.

Jenis-Jenis Dan Macam-Macam Adaptasi

a. Adaptasi MorfologiAdaptasi morfologi adalah penyesuaian pada organ tubuh yang disesuaikan dengan kebutuhan organisme hidup b. Adaptasi FisiologiAdaptasi fisiologi adalah penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang menyebabkan adanya penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk mempertahankan hidup dengan baik

c. Adaptasi Tingkah LakuAdaptasi tingkah laku adalah penyesuaian mahkluk hidup pada tingkah laku / perilaku terhadap lingkungannya.

Manusia biasanya tinggal di lingkungan yang suhunya lebih dingin daripada suhu tubuh manusia. Suhu normal dari manusia adalah 36,10 37,80 C. Faktor yang mempengaruhi suhu adalah :a. Irama biologis inheren atau jam biologis. Suhu manusia bervariasi sekitar 10 C selama siang hari, dengan tingkat terendah terjadi di pagi hari sebelum bangun tidur, dan titik tertinggi terjadi pada sore hari.b. Jenis kelamin. Suhu tubuh laki-laki lebih tinggi daripada wanita. Suhu tubuh wanita rata-rata 0,50 C lebih tinggi selama separuh terakhir siklus dari saat ovulasi ke haid.c. Aktivitas. Ketika berolahraga terjadi peningkatan produksi panas oleh otot-otot yang bekontraksi. Selama olahraga berat, suhu dapat meningkatkan hingga 400 C (1040 F).d. Cuaca atau keadaan lingkungan. Suhu tubuh akan menurun pada cuaca dingin dan suhu akan meningkat pada cuaca yang panas.Penambahan panas harus seimbang dengan pengurangan panas agar suhu tetap stabil. Pemasukan panas terjadi melalui penambahan panas dari lingkungan eksternal dan produksi panas internal. Pengeluaran panas terjadi melalui pengurangan panas dari permukaan tubuh ke lingkungan eksternal.Pengaturan suhu tubuh diatur oleh hipotalamusa. Regio posterior hipotalamus memicu peningkatan produksi panas pada saat suhu lingkungan dingin. Selain itu, mengurangi pengeluaran panas melalui vasokonstriksi kulit dan tindakan menggigil.b. Regio anterior hipotalamus, yang diaktifkan oleh rasa hangat, memicu refleks-refleks yang memperantarai pengurangan panas.

Heat GainPeningkatan produksi panas Tubuh memperoleh panas sebagai akibat dari produksi panas internal yang berasal dari aktivitas metabolik atau dari lingkungan eksternal. Pada seseorang yang sedang beristirahat, sebagian besar panas tubuh dihasilkan oleh organ-organ toraks dan abdomen akibat aktivitas metabolik yang berlangsung terus-menerus. Selain itu, cara untuk meningkatkan produksi panas adalah perubahan aktivitas otot rangka. Perubahan aktivitas otot rangka melalui jalur desendens yang berakhir di neuron-neuron motorik yang mengontrol otot rangka tubuh sehingga terjadi menggigil. Menggigil terdiri dari konstraksi otot rangka yang bergetar dengan frekuensi tinggi. Energi yang dikeluarkan selama tremor otot diubah menjadi panas karena otot tidak melakukan kerja eksternal. Vasokonstriksi pembuluh kulit yang mengurangi aliran darah ke kulit sehingga mengurangi pengeluaran panas dengan menahan darah hangat tetap berada di dalam tubuh dan terisolasi dari lingkungan eksternal.Mekanisme pada suhu panas

Kulit yang menerima rangsang berupa suhu panas dari lingkungan eksternal, akan menyampaikan informasinya ke hipotalamus dengan bantuan termoreseptor perifer. Hipotalamus akan merangsang sistem saraf simpatis agar membuat kelenjar keringat yang berada di kulit mengeluarkan cairan berupa keringat. Dengan keluarnya keringat berarti panas dalam tubuh keluar sehingga terjadi pengurangan panas dari dalam tubuh. Selain itu, pengeluaran panas dapat dilakukan dengan cara adaptasi perilaku, seperti pada suhu panas banyak orang yang meminum minuman dingin.

Mekanisme peningkatan denyut jantungKetika melakukan aktivitas berat, saraf simpatis yang dominan, jadi epinefrin dikeluarkan oleh adrenal, lalu otot aktif menghasilkan panas, panas itu lalu dibuang tubuh melalui kulit. Nah, epinefrin lah yang membuat denyut jantung meningkat.Mengapa haus ?Kekurangan air di dalam tubuh membuat konsentrasi Na naik, osmolaritas darah naik, dan akhirnya osmoreseptor di hipotalamus terstimulus dan akhirnya membuat kita haus.

Heat LossPeningkatkan pengeluaran panasHipotalamus mengurangi produksi panas dengan menurunkan aktivitas otot rangka dan mendorong pengeluaran panas dengan menimbulkan vasodilatasi kulit. Panas dikeluarkan dari tubuh ke lingkungan melalui kulit dalam bentuk keringat.Mekanisme pada suhu dinginRangsang dari kulit terhadap suhu eksternal yang dingin disalurkan ke hipotalamus oleh termoreseptor perifer. Dari hipotalamus menyampaikan informasi ke neuron motorik agar otot rangka berkontraksi sehingga manusia dikatakan menggigil. Dari kontraksi otot, dihasilkan energi yang akan diubah menjadi panas untuk memproduksi panas dalam tubuh. Hipotalamus juga menyampaikan informasi ke sistem saraf simpatis agar pembuluh darah mengalami vasokonstriksi kulit agar mengurangi aliran darah ke kulit sehingga terjadi pengurangan pengeluaran panas dari dalam tubuh ke lingkungan eksternal, dengan cara tersebut dapat menahan darah hangat tetap berada di dalam tubuh dan terisolasi dari lingkungan eksternal. Hal tersebut juga dapat menyebabkan bibir menjadi biru.

Mekanisme menggigilSebagai respons terhadap penurunan suhu inti yang disebabkan oleh pemajanan tubuh ke lingkungan yg dingin, hipotalamus memanfaatkan kenyataan bahwa peningkatan aktivitas otot rangka menghasilkan lenib banyak panas. Melalui jalur jalur desendens yang berakhir di neuron-neuron motorik yg mengontrol otot rangka tubuh, hipotalamus pertama-tama meningkatkan tonus otot rangka. (Tonus otot mengacu pada tingkat ketegangan konstan di dalam otot). Segera timbul menggigil. Menggigil terdiri dari kontraksi otot rangka yg ritmik bergetar yg terjadi dgn frekuensi yg tinggi 10-20 kali per detik. Mekanisme ini sangat aktif menurunkan produksi panas, semua energi yang dibebaskan selama tremor otot ini diubah menjadi panas. Dalam beberapa detik sampai menit, Produksi panas internal dapat meningkat 2-5 kali lipat akibat proses menggigil itu.

Pengontrolan HomeostasisUntuk mempertahankan homeostasis, tubuh harus mampu mendeteksi penyimpangn penyimpangan yang terjadi pada faktor - faktor lingkungan internal yang perlu di jaga dalam rentang waktu yang sempit. Tubuh juga harus mampu mengontrol berbagai sistem tubuh yang bertangggung jawab dalam menyesuaikan faktor - faktor itu. Contohnya adalah pengaturan kadar Co2 dalam cairan ekstra sel dalam kadar yang optimal. Ada 4 cara pengontrolan homeostasis, yaitu :a. Kontrol LokalKontrol lokal adalah suatu mekanisme pengontrolan sistem homeostasis yang hanya melibatkan satu proses penyeimbangan di satu organ. Contohnya pada proses pengaturan keseimbangan kadar O2 dan CO2 dalam tubuh. Pada saat kita beraktivitas manusia memerlukan O2 dan mengeluarkan CO2 untuk mengasilkan energi. Tugas kontrol lokal pada kasus ini adalah menyeimbangkan kadar O2 yang masuk dan CO2 yang keluar. Pada saat kadar CO2 naik dan O2 turun , otot polos akan terangsang untuk bekerja. Pada saat otot polos bekrja, trejadi perubahan senyawa kimia lokal yang mengakibatkan terbukanya pembuluh darah. Pada saat pembuluh darah terbuka aliran O2 yang masuk akan lebih banyak dan mengakibatkan kadar CO2 turun

b. Kontrol EksternalKontrol eksternal adalah suatu mekanisme pengontrolan system homeostasis yang melibatkan beberapa sistem organ dengan cakupan yang lebih luas dari kontrol lokal. Kontrol eksternal biasanya melibatkan sistem syaraf dan system endokrin karena dua system itu adalah pengerak kehidupan yang melingkupi seluruh bagian dalam tubuh kita. Contohnya adalah saat tekanan darah kita naik/turun secara ekstream. Pada saat itu sistem endokrin akan bekerja dengan menghasilkan hormon hormon yang dapat di salurkan ke semua system terutama system syaraf yang akan mersepon sacara otomatis untuk menyeimbangkan keaadan. Setelah sistem syaraf bekerja, jantung dan pembuluh darah yang tugas nya mengatur peredaran darah akan menstabilkan keadaan sampai stabil

c. Umpan Balik Negatif

Umpan balik negatif adalah mekanisme homeostasis yang menggunakan effect kebalikan dari suatu keadaan. Contohnya adalah penurunan tekanan darah. Pada saat tekanan darah naik sensor yang ada dalam tubuh bekerja dengan mamantau berapa kadar kenaikan tekanan darah. Setelah itu system syaraf sensor menghasilkan respon respon kompensatorik berupa sinyal stimulatorik ke system sirkulasi darah. Jantung dan pembuluh darah sebagai pengatur sistem sirkulasi akan menaikan tekanan darah sampai titik seimbang d. Umpan Balik PositifKebalikan dari umpan balik negatif, umpan balik positif menggunakan effect yang searah dengan keadaan untuk menyeimbangkan. Mekanisme ini hanya berlasing pada beberapa keadaan saja, contohnya pada saat proses melahirkan. Pada saat seorang ibu berusaha mendorong bayinya keluar dari rahim, rahim akan mengeluarkan hormon oksitosin yang mengakibatkan kontraksi otot. Tetapi pada saat hormon oksitosin bekerja pada kadar yang normal, energi yang di berikan untuk kontraksi otot masih kurang. Pada keadaan itu sistem tubuh akan berhomeostasis dengan menambahkan kadar hormon oksitosin sampai melebihi kadar normal untuk memebrikan tenaga tambahan untuk sang ibu sehingga bayi akan keluar dengan selamat.

Proses Pengontrolan Kadar Garam. Diantara kemungkinannya ialah:a. Apabila banyak garam dalam badan dan kurang airApabila kadar garam lebih dari jumlah normal dan kurang air dalam badan, tekanan osmosis darah akan meningkat, osmoreseptor pada hipotalamus akan terangsang kemudian kelenjar hipofisis akan dirangsang lebih aktif untuk mensekresikan hormon ADH yang bersifat antidiuretik untuk meningkatkan permeabilitas tubulus ginjal terhadap air, kelenjar adrenal (hormon aldosteron) akan kurang dirangsang, maka lebih banyak air diserap dan kurang ion natrium dan ion kalsium diserap kembali masuk dalam tubuh, tekanan osmosis darah akan turun, proses ini akan berulang sehingga tekanan osmosis darah pada jumlah normal.

b. Apabila kurang garam dalam badan dan banyak airApabila kadar garam lebih rendah dari jumlah normal dalam tubuh dan lebih banyak air dalam tubuh, tekanan osmosis darah akan menurun, osmoreseptor pada hipotalamus akan terangsang kemudian kelenjar pituitari akan kurang dirangsang untuk mensekresikan hormon ADH / antidiuresis ( merangsang penyerapan kembali air pada tubulus ginjal, menambah permeabilitas tubuus ginjal terhadap air ) untuk mengurangi permeabilitas tubulus ginjal terhadap air, kelenjar adrenal / hormon aldosteron ( akan dirangsang dengan lebih aktif, maka lebih sedikit air diserap dan lebih sedikit juga natrium dan kalsium diserap kembali masuk dalam tubuh, tekanan osmosis darah akan naik, proses ini akan berulang sehingga tekanan osmosis darah berada pada jumlah normal.

Fungsi hormon antidiuresis ialah:Merangsang penyerapan kembali air pada tubulus ginjal - Menambah permeabilitas tubulus ginjal terhadap air.

Fungsi hormon aldosteron ialah:a. Agar ion natrium dan ion kalsium dalam darah tetap seimbang b. Memelihara keseimbangan air dan garam dalam darahc. Air yang tidak diserap masuk kembali dalam tubuh dan akan keluar sebagai air seni

Transpor Transmembran1. Transpor Pasif

a. Difusiadalah gerakan memantul secara acak antarmolekul yang terus menerus antar cairan atau gas. Difusi melalui membran sel terbagi atas 2 subtipe :a) Difusi Sederhanaadalah gerakan kinetik molekul atau ion terjadi melalui suatu celah membran atau melalui ruang antarmolekul tanpa berinteraksi dengan protein pembawa dalam membran. Difusi sederhana dapat terjadi melalui membran sel dengan 2 cara :

Difusi zat larut lipid melalui lapisan lipid ganda (Difusi netto)contoh : oksigen, nitrogen, karbon dioksida dan alkohol berdifusi melalui membran dengan cara yang sama seperti difusi partikel larutan yang terjadi pada larutan encer. Faktor yang mempengaruhi difusi netto : Besarnya gradien konsentrasi : semakin besar perbedaan konsentrasi, semakin tinggi kecepatan difusi netto. Permeabilitas membran terhadap zat : semakin permeabel uatu membran terhadap zat, semakin cepat zat tersebut berdifusi menuruni gradien konsentrasinya. Luas permukaan membran tempat difusi berlangsung : semakin luas permukaan membran, semakin cepat membran tersebut mengakomodasikan difusi. Berat molekul zat : molekul-molekul yang lebih ringan, terpantul lebih jauh ketika bertumbukan daripada molekul yang lebih berat. Jarak yang ditempuh : semakin besar jarak, semakin lambat kecepatan difusi.

Difusi air dan molekul tidak larut lipid lainnya melalui kanal proteinBanyak kanal protein bersifat sangat selektif untuk melakukan transpor satu atau lebih ion atau molekul spesifik. Ini adalah akibat dari karakteristik kanal itu sendiri, seperti diameternya, bentuknya, dan jenis muatan listrik dan ikatan kimia di sepanjang permukaan dalamnya. Kanal dibuka tutup oleh gerbang. Pembukaan dan penutupan gerbang pada kanal protein diatur dengan 2 cara utama:

Gerbang voltase : perubahan bentuk molekul atau ikatan kimia pada gerbang timbul sebagai respons terhadap potensial listrik yang melintasi membran. Contoh : kanal natrium Gerbang kimiawi (ligan) : beberapa gerbang kanal akan terbuka karena pengikatan suatu zat kimia (ligan) dengan protein kanal ; hal ini menyebabkan perubahan bentuk atau perubahan ikatan kimia pada molekul protein sehingga gerbang dapat membuka atau menutup. Contoh : kanal asetilkolin

b) Difusi Terfasilitasi disebut juga difusi yang diperantarai pembawa (carrier-mediated diffusion) karena zat yang ditranspor dengan cara ini berdifusi melalui membran dengan bantuan protein pembawa yang spesifik.Semua protein pembawa menembus ketebalan membran plasma dan mampu mengalami perubahan bentuk yang reversibel sedemikian rupa, sehingga tempat-tempat pengikatan (binding sites) spesifi dapat berganti-gantian terpajan ke kedua sisi membran.Difusi terfasilitasi memperlihatkan 3 sifat penting yang menentukan jenis dan jumlah bahan yang dapat dipindahkan melalui membran :

SpesifitasSetiap protein pembawa memilik kekhususan untuk hanya mengangkut zat tertentu. Contoh : asam amino tidak dapat berikatan dengan pembawa glukosa. Saturasi (kejenuhan)Terdapat keterbatasan dalam jumlah suatu zat yang dapat dipindahkan melintasi membran melalui pembawa dalam satu waktu tertentu ; yaitu jumlah tempat pengikatan pembawa yang terbatas yang tersedia untuk zat tertentu di dalam memran plasma. Batas ini dikenal dengan maksimum transpor (Tm). KompetisiBeberapa senyawa yang berkaitan erat dapat bersaing menembus membran dengan menumpang pembawa yang sama. Contoh : pengangkutan asam amino glisin dan alanin.

Contoh difusi terfasilitasi : transportasi glukosa ke dalam sel

b. Osmosisadalah difusi netto air mengikuti penurunan gradien konsentrasinya. Air bergerak melalui osmosis ke daerah dengan konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi.Hasil-hasil osmosis pada dua kasus dengan zat terlarut : a) Jika membran permeabel terhadap zat terlarut serta air, zat terlarut mampu bergerak sesuai penurunan gradien konsentrasinya dalam arah yang berlawanan dengan netto air. Molekul air dan zat hanya bertukar tempat di antara kedua kompartemen sampai distribusi kedua zat merata.b) Jika membran tidak permeabel terhadap zat terlarut, zat terlarut tidak dapat menembus membran menuruni gradien konsentrasinya. Pada kasus ini, hanya air yang berpindah sampai gradien konsentrasi kedua kompartemen seimbang.

Tekanan cairan (hidrostatik) pada osmosis : Apabila kesetimbangan tidak mungkin tercapai karena membran tidak permeabel terhadap zat terlarut, dan di kompartemen yang lainnya tidak terdapat zat terlarut (hanya air murni), maka sewaktu kompartemen 2 mengalami penambahan volume, tercipta perbedaan tekanan cairan(hidrostatik) antara kedua kompartemen tersebut, dan tekanan ini melawan osmosis. Besarnya tekanan yang diperlukan untuk menghentikan osmosis setara dengan tekanan osmotik di larutan di sisi 2. Tekanan osmotik dapat berkaitan secara langsung dengan konsentrasi zat terlarut yang tidak dapat menembus membran. Semakin besar konsentrasi zat terlarut yang tidak dapat menemus membran -> semakin rendah konsentrasi air -> semakin besar dorongan bagi air untuk berpindah melalui proses osmosis dari air murni ke larutan -> semakin besar tekanan osmotik larutan. Larutan yang memiliki konsentrasi zat terlarut yang tinggi menggunakan tekanan osmotik yang lebih besar daripada larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang lebih rendah.

2. Transpor AktifTerbagi menjadi 3:a. Transpor Aktif Primerb. Transpor Aktif Sekunder c. Transpor Vesikuler a. Transport Aktif PrimerTransport aktif primer memakai energi langsung dari ATP, misalnya pada Na-K pump dan Ca pump. Pada Na-K pump, 3 Na akan dipompa keluar sel sedang 2K akan dipompa kedalam sel. Pada Ca pump, Ca akan dipompa keluar sel agar konsentrasi Ca dalam sel rendah. Transpor aktif primer secara langsung berkaitan dengan hidrolisis ATP yang akan menghasilkan energi untuk transpor ini.Contoh transpor aktif primer adalah pompa ion Na- dan ion K+Konsentrasi ion K+ di dalam sel lebih besar dari pada di luar sel, sebaliknya konsentrasi ion Na+ diluar sel lebih besar daripada di dalam sel. Untuk mempertahankan kondisi tersebut, ion-ion Na- dan K+ harus selalu dipompa melawan gradien konsentrasi dengan energi dari hasil hidrolisis ATP. Tiga ion Na+ dipompa keluar dan dua ion K+ dipompa ke dalam sel. Untuk hidrolis ATP diperlukan ATP-ase yang merupakan suatu protein transmembran yang berperan sebagai enzim.Substansi-substansi yang menggunakan transpor aktif antara lain: Sodium= Na Potassium= K Calcium Hydrogen Chloride

Manfaat: Menjaga perbedaan konsentrasi antara sodium dan potassium didalam dan diluar membran Mempertahankan keelektronegatifitasan di intrasel Mentransmit nerve signal saat nervous sistem

b. Transport Aktif SekunderTransport aktif sekunder terdiri atas co-transport dan counter transport (exchange).Transpor sekunder merupakan transpor pengangkutan gabungan yaitu pengangkutan ion-ion bersama dengan pengangkutan molekul lain. Misalnya pengangkutan asam amino dan glukosa dari lumen usus halus menembus membran sel epitel usus selalu bersama dengan pengangkutan ion-ion Na+. Pada transpor aktif sekunder juga melibatkan protein pembawa dan membutuhkan energi dari hasil hidrolisis ATP.

Transport sekunder terdiri dari :a) Transport sekunder co-transport Pada transport sekunder co-transport , glukosa atau asam amino sel mengikuti masuknya Natrium. Natrium yang masuk akibat perbedaan konsentrasi mengikutkan glukosa atau asam amino sel, meskipun asam amino atau glukosa di dalam sel konsentrasinya > tinggi dari luar sel, tetapi asam amino atau glukosa ini memakai energi dari Na Sehingga glukosa atau asam amino ditransport secara transport aktif sekunder co-transport.

b) Counter Transport (exchange) Pada proses counter transport/exchange, masuknya ion Na ke dalam sel akan menyebabkan bahan lain ditransport keluar.Misalnya pada Na-Ca exchange dan Na-H exchange. Pada Na-Ca exchange, 3 ion Na akan ditransport kedalam sel untuk setiap 1 ion Ca yang ditransport keluar sel, hal ini untuk menjaga kadar Ca intrasel, khususnya pada otot jantung sehingga berperan pada kontraktiitas jantung. Na-H exchange terutama berperan mengatur konsentrasi ion Na dan Hidrogen dalam tubulus proksimal ginjal, sehingga turut mengatur pH dalam sel.

c. Transpor Vesikulera) Endositosis Proses pemasukan suatu bahan dr luar sel kedalam sel dgn cara membungkus bahan tsb dgn membran plasma

Endositosis terdiri dari : Fagositosis menelan suatu zat padat yang besar dgn cara melipat membran plasma u/ membentuk suatu vesikel vagositik.

Pinositosis menelan tetesan kecil cairan ekstraseluler yg mungkin mengandung nutrien yg sudah terurai & memasukkannya ke dlm sel.

b) Eksositosis Suatu metode utk mengendalikan sel suatu substansi yg tidak diinginkan. Suatu cara utk melepas produk sel yg berguna ke dlm cairan ekstraseluler. Contoh : pelepasan produk dr sel-sel sekretori pancreas.