lembar kerja praktikum biologi ganjil 2015-2016 (repaired).docx

89
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI NAMA : NIM : JURUSAN : KELAS : KELOMPOK : FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 0

Upload: andromeda

Post on 12-Jul-2016

536 views

Category:

Documents


37 download

TRANSCRIPT

Page 1: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

LEMBAR KERJA PRAKTIKUMBIOLOGI

NAMA : NIM :JURUSAN :KELAS :KELOMPOK :

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG2015

0

Page 2: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

PRE-LAB1. Jelaskan prinsip dasar penggunaan mikroskop!

Prinsip dasar penggunaan mikroskop adalah memperhatikan perbesaran, daya resolusi dan kontras.Perbesaran merupakan perbandingan ukuran objek di mikroskop dengan ukuran sebenarnya. Resolusi merupakan ukuran kejelasan dari pencitraan objek.Sedangakan kontras harus diperhatikan karena kontras akan mempertajam perbedaan bagian-bagian yang terdapat pada objek yang diamati. Pada penggunaan mikroskop, objek diletakkan di ruang dua lensa objek.Bayangan nyata terbalik dan diperbesar akan terbentuk.Pengamatan dapat dilakukan dengan mata tidak berakomodasi dan dengan mata berakomodasi maksimal (Fried, 2006).

2. Apa peranan mikroskop pada praktikum biologi?Peranan mikroskop pada praktikum biologi adalah untuk membantu praktikan mengamati objek mikroskopis yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang dan hanya bisa dilihat melalui mikroskop ( Levine, 2008).

3. Sebutkan dan jelaskan empat (4) jenis mikroskop yang anda ketahui!Mikroskop Cahaya merupakan jenis mikroskop dengan kemampuan perbesaran 1000 kali. Tersusun atas tiga dimensi lensa yaitu objektif, okuler dan kondensor. Mikroskop Elektron merupakan jenis mikroskop dengan perbesaran 2 juta kali. Mikroskop Monokuler merupakan mikroskop yang mengamati objek dengan satu lensa okuler dan Mikroskop Binokuler menggunakan 2 lensa okuler dalam mengamati objek (Respati, 2008).

Praktikum Biologi 2015-2016

1 PENGGUNAAN MIKROSKOP

Page 3: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

4. Apa yang dimaksud dengan obyek mikroskopis? Sebutkan contohnya!Objek mikroskopis adalah objek yang berukuran sangat kecil dan untuk melihat objek ini butuh bantuan mikroskop. Contoh objek mikroskopis adalah jaringan hewan, jaringan tumbuhan dan protozoa ( Levine, 2008).

5. Apa yang membedakan mikroskop cahaya dengan mikroskop elektron? Jelaskan!Mikroskop Cahaya merupakan jenis mikroskop dengan kemampuan perbesaran 1000 kali. Tersusun atas tiga dimensi lensa yaitu objektif, okuler dan kondensor. Menggunakan sumber cahaya seperti sinar matahari atau lampu. Mikroskop Elektron merupakan jenis mikroskop dengan perbesaran 2 juta kali. Penggunaan mikroskop electron menggunakan sinar electron (Respati, 2008).

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 4: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

Diagram Alir

a) Pembuatan Preparat

Diletakkan di atas gelas objek

Ditetesi satu tetes aquades

Ditutup dengan gelas penutup

b) Pengamatan Objek dengan Mikroskop

Diletakkan di meja objek

Diatur hingga tepat pada lingkaran cahaya

Ditentukan perbesaran lensa yang akan digunakan (40x, 100x, 400x)

Objek yang terlihat pada mikroskop diamati dan digambar

Praktikum Biologi 2015-2016

1 potong huruf kertas koran

Preparat huruf

1 potong huruf kertas koran

Hasil

Page 5: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

LAPORAN PRAKTIKUMPraktikum 1. Penggunaan Mikroskop

1. Buatlah diagram alir prosedur kerja penggunaan mikroskop!a) Pembuatan Preparat

Diletakkan di atas gelas objek

Ditetesi satu tetes aquades

Ditutup dengan gelas penutup

b) Pengamatan Objek dengan Mikroskop

Diletakkan di meja objek

Diatur hingga tepat pada lingkaran cahaya

Ditentukan perbesaran lensa yang akan digunakan (40x, 100x, 400x)

Objek yang terlihat pada mikroskop diamati dan digambar

2. Jelaskan peranan kertas koran (huruf) pada praktikum penggunaan mikroskop!Huruf koran pada praktikum penggunaan mikroskop digunakan sebagai objek yang

diamati. Salah satu huruf dari Koran yang sudah dipotong akan diletakkan diatas gelas objek kemudian ditutup dengan kaca penutup. Setelah itu diletakkan di meja objek untuk diamati (Muslimin, 2013).

3. Mengapa pengamatan obyek dilakukan pada perbesaran terkecil kemudian dilanjutkan ke perbesaran yang lebih besar?

Untuk menemukan titik focus mikroskop pada objek yang diamati. Apabila dilakukan dari besar ke kecil akan menyulitkan pengamat untuk menemukan titik focus. Selain itu, hal ini merupakan salah satu cara untuk merawat mikroskop (Muslimin, 2013).

Praktikum Biologi 2015-2016

1 potong huruf kertas koran

Preparat huruf

1 potong huruf kertas koran

Hasil

Page 6: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

4. Mengapa permukaan gelas obyek yang sudah bersih tidak boleh disentuh dengan tangan? Jelaskan!

Permukaan gelas objek dibersihkan untuk mensterilkan gelas objek sebelum dipakai. Setelah proses sterilisasi ini, permukaan tidak boleh disentuh agar tidak ada sidik jari yang tertinggal di gelas objek. Sidik jari yang tertingal akan mempengaruhi atau menganggu bayangan objek yang akan tertangkap oleh mata pengamat ( Adi, 2012).

5. Selain dengan menggunakan alkohol, apakah gelas obyek dan penutup dapat dibersihkan dengan bahan lain? Jelaskan!

Gelas objek dapat dibersihkan dengan bahan lain. Pembersiha gelas objek selain menggunakan alcohol bisa menggunakan aquades. Aquades dipilih karena aquades tidak bersifat korosif dan tidak berwarna. Sehingga aquades tidak akan merusak gelas objek ( Adi, 2012).

6. Mengapa pada penyiapan preparat huruf, ditambahkan aquades? Jelaskan!Penambahan aquades pada preparat huruf bertujuan untuk merekatkan atau

menempelkan huruf ke gelas objek (Muslimin ,2013).

7. Jelaskan apa saja kelebihan dan kekurangan mikroskop cahaya dibandingkan dengan mikroskop elektron!

Kelebihan dari mikroskop cahaya dibandingkan dengan mikroskop electron adalah murah, praktis dan prosedur penggunaanya mudah. Sedangkan kekurangan mikroskop cahaya adalah tergantung pada sumber cahaya. Kelebihan mikroskop electron adalah kualitas bayangan yang dihasilkan lebih jelas dan mampu mengamati objek yang sangat kecil dimana mikroskop cahaya tidak bisa mengamatinya Kekurangan dari mikroskop electron adalah butuh tempat luas untuk meletakkannya, tergantung pada listrik dan harga yang relative mahal ( Respati, 2008).

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 7: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

8. Jelaskan masing-masing peranan bagian mikroskop!1. Lensa okuler berperan sebagai lensa yang dekat dengan mata pengamat, lensa

ini akan membentuk bayangan dari lensa objektif2. Lensa objektif adalah lensa yan terletak di dekat objek yang diamati, lensa ini

akan membentuk bayangan dari objek dengan ukuran yang lebih besar3. Revolver berfungsi sebagai tuas pemutar lensa objektif sehingga

mempermudah saat akan merubah perbesaran4. Meja objek digunakan untuk meletakkan preparat5. Lampu sebagai sumber cahaya pada mikroskop6. Pemutar kasar adalah tuas untk menaik turunkan meja objek dengan cepat7. Pemtar halus adalah tuas untuk menaik turunkan meja objek dengan lambat8. Skrup vertical digunakan untuk menggeser preparat secara vertical9. Skrup horizontal digunakan untuk menggeser preparat secara horizontal10. Penjepit preparat berfungsi untuk menjepit preparat agar tidak mudah bergeser

saat diamati(Levine, 2008).

9. Gambarlah hasil pengamatan preparat huruf anda dengan mikroskop pada tiap perbesaran!

Perbesaran 100x Perbesaran 400x Perbesaran 1000x

10. Jelaskan sifat bayangan yang dibentuk pada pengamatan preparat huruf! Mengapa demikian?

Sifat bayangan yang dibentuk pada pengamatan preparat huruf adalah maya, terbalik dan diperbesar. Banyangan ini terbentuk karena penggunaan dua lensa cembung pada mikroskop yaitu lensa okuler dan lensa objektif, lensa cembung akan membentuk bayangan dengan sifat maya, terbalik dan dperbesar. Benda yang diamati harus terletak diantara fob dengan 2fob sehingga bayangan yang dibentu lensa objektif adalah maya, terbalik diperbesar. Untuk lensa okuler bayangan dari lensa objektif harus terletak pada fok dengan pusat ptik lensa okuler ( Adi, 2012).

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 8: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

KesimpulanPrinsip dasar pengnaan mikroskop adalah untuk mengamati benda mikroskopis

dengan memanfaatkan sifatoptik dari lensa yang digunakan serata menggunakan perbesaran tertentu untuk membentuk sifat akhir bayangan. Mikroskop berfungsi untuk mengamati objek engan ukuran sangat kecil atau objek mikroskopis hidup maupun tak hidup, seperti jaringan hewan, jaringan tumbuhan, stomata dan protozoa. Bayangan mikroskop yang terbentuk adalah maya, terbalik dan diperbesar. Hal ini disebabkan karena lensa okuler dan lensa objektif merupakan lensa cembung dengan sifat bayangan akhir maya, terbalik dan diperbesar.

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 9: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

PRE-LAB1. Apa yang dimaksud dengan mikrometer? Jelaskan pula perananya dalam pengamatan

obyek mikroskopis!Mikrometer adalah k a c a b e r s k a l a d i m a n a d a l a m  penggunaannya ada 2 jenis mikrometer yaitu mikrometer okuler dan mikrometer o b j e k t i f . Peranan micrometer dalam pengamatan adalah untuk mendapatkan kejelasan objek yang diamati dengan mengkalibrasi micrometer (Fried, 2006).

2. Apa beda mikrometer obyektif dan mikrometer okuler? Jelaskan!Mikrometer objektif berbentuk slide yang letaknya di meja preparat mikroskop. Skala pada micrometer objektif sudah diketahui yaitu 0,01 mm yang akan digunakan sebagai tolak ukur micrometer okuler. Mikrometer okuler terdapat pada lensa okuler mikroskop. Jarak antar skala micrometer okuler tergantung pada perbesaran lensa objektif yang digunakan (Aneja, 2005).

3. Jelaskan prinsip kalibrasi mikrometer okuler! Mengapa perlu dikalibrasi?Prinsip dasar dari kalibrasi micrometer okuler adalah menggunakan micrometer objektif. Kalibrasi dilakukan dengan mengatur skala micrometer okuler agar berhimpit dengan skala micrometer objektif dengan memutar lensa okuler. Garis skala paling tepi kedua micrometer dibuat berhimpit, kemudian dihitung jumlah skala yang berhimpit (Aneja, 2005).Mikrometer okuler harus dikalibrasi agar dapat mengetahui satuan panjang skala micrometer okuler dari jumlah skala kecil micrometer objektiv diantara skala yang berhimpit (Aneja, 2005).

4. Jelaskan maksud dari skala 1:100 pada mikrometer obyektif! Skala 1:100 yang terdapat pada mikrometer objektif  maksudnya yaitu pada mikroskop obyektif panjang 1mm  terdapat 100 garis skala.Mikrometer  objektif memiliki skala 0,01 mm yang artinya jarak dari setiap skala adalah 0,01 mm. Jadi 1:100 adalah besarnya skala micrometer objektif (Engelkirk, 2008 ).

Diagram Alir Praktikum Biologi 2015-2016

2 KALIBRASI MIKROMETER

Page 10: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

a) Persiapan Kalibrasi Mikrometer

Diletakkan di atas meja objektif

Lensa okuler diambil dari perangkat lensa okuler

Mikrometer okuler dimasukkan dalam perangkat lensa okuler

b) Kalibrasi Mikrometer Okuler

Dicari bayangan skalanya (perbesaran 100x)

Dicari skala micrometer okuler dan objektif yang berhimpitan pertama kali dari sisi kiri

Dicari skala yang berhimpitan kedua kali

Dihitung banyak skala micrometer objektif dan okuler diantara dua micrometer yang saling berhimpitan

Dihitung nilai kalibrasi micrometer okuler

c) Pengukuran Diameter dan Luas Bidang Pandang

Praktikum Biologi 2015-2016

Mikrometer Objektif

Mikrometer okuler & objektif siap / hasil

Mikrometer okuker dan Mikrometer objektif

Hasil

Page 11: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

Diatur perbesaran 400x

Dihitung jumlah skala micrometer objektif dalam satu bidang pandang

Dihitung panjang diameter bidang pandang (mm)

Dihitung luas bidang pandang (mm2)

Mikrometer objektif diambil dan diganti dengan preparat mikroba

Dihitung jumlah sel dalam satu bidang pandang

Dihitung kerapatan sel

Praktikum Biologi 2015-2016

Mikrometer objektif

Hasil

Page 12: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

LAPORAN PRAKTIKUMPraktikum 2.Kalibrasi Mikrometer

1. Buatlah diagram alir prosedur/tahapan kerja dalam kalibrasi mikrometer okuler!

a) Persiapan Kalibrasi Mikrometer

Diletakkan di atas meja objektif

Lensa okuler diambil dari perangkat lensa okuler

Mikrometer okuler dimasukkan dalam perangkat lensa okuler

b) Kalibrasi Mikrometer Okuler

Dicari bayangan skalanya (perbesaran 100x)

Dicari skala micrometer okuler dan objektif yang berhimpitan pertama kali dari sisi kiri

Dicari skala yang berhimpitan kedua kali

Dihitung banyak skala micrometer objektif dan okuler diantara dua micrometer yang saling berhimpitan

Dihitung nilai kalibrasi micrometer okuler

Praktikum Biologi 2015-2016

Mikrometer Objektif

Mikrometer okuler & objektif siap / hasil

Mikrometer okuker dan Mikrometer objektif

Hasil

Page 13: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

2. Buatlah diagram alir prosedur kerja pengukuran diameter dan luas bidang pandang obyek mikroskopis!

a) Pengukuran Diameter dan Luas Bidang Pandang

Diatur perbesaran 400x

Dihitung jumlah skala micrometer objektif dalam satu bidang pandang

Dihitung panjang diameter bidang pandang (mm)

Dihitung luas bidang pandang (mm2)

Mikrometer objektif diambil dan diganti dengan preparat mikroba

Dihitung jumlah sel dalam satu bidang pandang

Dihitung kerapatan sel

3. Mengapa pada proses kalibrasi, skala pada ujung kiri dari mikrometer obyektif harus berhimpitan dengan mikrometer okuler? Jelaskan!

Skala diujung kiri mikrometer ojektif dan okuler harus berhimpit karena digunakan sebagai tolak ukur untuk menemukan skala yang berhimpit lagi. Jika sudah ditemukan skala yang berhimpit lagi setelah skala berhimpit di ujung kiri, maka dapat diketahui jumlah skala kecil diatara skala yang berhimpit. Jumlah skala ini akan digunakan dalam menentukan jarak antar skala micrometer okuler (Aneja, 2005).

4. Jika banyaknya anak skala pada mikrometer obyektif 100 skala, sedangkan banyaknya anak skala pada mikrometer okuler 12 skala. Panjang total skala pada mikrometer obyektif yaitu 1 mm. Hitunglah hasil kalibrasi mikrometer okuler tersebut!Jarak antar skala pada micrometer objektif

1

100 = 0,01 mm

Kalibrasi micrometer okuler

10012 × 0,01 mm = 0,084 mm

Praktikum Biologi 2015-2016

Mikrometer objektif

Hasil

Page 14: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

5. Lengkapilah tabel berikut ini!

PerbesaranJumlah skala pada diameter bidang pandang

Panjang diameter bidang pandang (mm)

Luas bidang pandang (mm2)

400x 45 1,8 2,5434

1000x - - -

100x - - -

6. Bahas data yang anda peroleh dilihat dari pertumbuhan koloni !

Pertama kita harus menghitung jumlh skala pada diameter bidang pandang dan didapatkan hasil 45 skala. Dengan 45 skala maka panjang diameter bidang pandang adalah 45 × 0,01 mm = 1,8 mm. Sedangkan untuk menghitung luas bidang pandang

kita menggunakan rumus 14 × 3,14 × (panjang diameter )2. Data kita masukkan dan

dihitung, 14 × 3,14 × (1,8)2 = 2,5434. Jadi luas bidang pandang adalah 2,5434 mm2.

7. Mengapa dilakukan perhitungan luas bidang pandang dan diameter bidang pandang? Jelaskan!Perhitungan luas bidang pandang perlu dilakukan untuk menentukan panjang dan lebar dari sel atau objek mikroskopis yang sedang diamati (Bland, 2007).

8. Jelaskan aplikasi pengukuran luas bidang pandang dan diameter bidang pandang pada ilmu sains!Penghitungan luas dan diameter bidang pandang digunakan untuk menghitung kerapatan sel dan laju respirasi dari stomata itu sendiri. Sehingga kita dapat mengetahui seberapa rapat sel stomata dan laju respirasinya (Fatonah, 2013).

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 15: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

KesimpulanKalibrasi micrometer berfungsi untuk menentukan besarnya satu skala pada micrometer

okuler berdasarkan micrometer objektif. Prinsip dasar kalibrasi micrometer adalah menentukan besar skala dari micrometer okuler berdasarkan micrometer objektif yang besar skalanya sudah diketahui yaitu 0,01 mm. tujuan dari kalibrasi micrometer adalah menentukan jarak antar skala okuler berdasarkan skala objektif.

Berdasarkan data hasil praktikum besar skala micrometer okuler adalah 0,01 mm. kemudian dilakukan pengamatan pada sel stomata dengan perbesaran 400x . Didapatkan jumlah skala pada diameter bidang pandang adalah 45 skala, panjang diameter 1,8 mm, luas bidang pandang 2,5434 mm2 , panjang sel 20 skala atau 2 mm dan lebar sel adalah 20 skala atau 2 mm.

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 16: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

PRE-LAB1. Apa yang anda ketahui tentang morfologi koloni mikroorganisme?

Morfologi mikroorganisme berarti pengetahuan mengenai bentuk dari mikroorganisme. Pengetahuan bentuk ini meliputi ukuran, warna, margin, elevansi, konsistensi dan tepi koloni. Ukuran dari koloni tergantung pada tingkat pertumbuhan organisme. Warna pada koloni bakteri atau mikroorganisme disebabkan oleh pigmen yang diproduksi. Morfologi koloni juga termasuk hasil dari aktifitas enzim diatas berbagai macam media kultur. Koloni sendiri adalah turunan dari sel tunggal yang terlihat sebagai tumpukan dengan berbagai bentuk dan warna tergantung sel tunggal atau spesiesnya. Jadi morfologi koloni mikroorganisme adalah pengetahuan bentuk turunan sel tunggal mikroorganisme yang meliputi warna, bentuk dan bentuk keseluruhan (Paul, 2008).

2. Jelaskan tujuan dari pengamatan morfologi koloni mikroorganisme?Tujuan dari morfologi koloni mikroorganisme adalah untuk mengidentifikasi mikroorganisme seperti jamur dan bakteri secara makroskopis. Identifikasi ini termasuk identifikasi warna, bentuk, margin dan elevansi dari koloni mikroorganisme yang diamati. Karakterisktik dari morfologi koloni adalah pengamatan yang dilakukan pada plate agar (Davey, 2006).

3. Jelaskan parameter apa sajakah yang digunakan untuk pengamatan morfologi koloni mikroorganisme?

Parameter dalam pengamatan morfologi koloni mikroorganisme adalah sebagai berikut :

1. Bentuk koloni, apakah berbentuk bulat, lonjong atau tidak beraturan bentuknya2. Ukuran koloni, menggukur diameter koloni3. Elevansi, melihat ketinggian tampak samping koloni4. Konsistensi , apakah lengket dan susah dilepas, berlendir atau kering

(Davey, 2006)

Praktikum Biologi 2015-2016

3 MORFOLOGI KOLONI MIKROORGANISME

Page 17: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

TINJAUAN PUSTAKA

Gambar Colony Countera. Prinsip Atau Mekanisme Kerja Colony Counter

Cara kerja colony counter ini adalah memanfaatkan perbesaran luv untuk menghitung jumlah koloni di dalam cawan petri dengan menggunakan bulpoint yang terdapat di colony counter atau menggunakan tombol check. Prinsip dari metode penghitungan cawan adalah sel mikroba hidup yang ditumbuhkan pada medium akan terus berkembang biak dan membentuk koloni (Fitria, 2010).

b. Fungsi Colony Counter

Colony counter berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh. Perhitungan dilakukan setelah proses inkubasi dengan memanfaatkan kaca pembesar pada colony counter. Dengan kaca pembesar ini, penghitungan koloni tidak perlu menggunakan mikroskop ( Hassrudin, 2009 ).

c. Tahapan SOP Penggunaan Colony Counter

Tahapan perhitungan dengan colony counter adalah mempersiapkan terlebih dahulu cawan petri berisi media yang sudah ditumbuhi oleh mikroorganisme yang akan dihitung jumlah koloninya. Kemudian menyalakan colony counter. Cawan petri diletakkan di tempat cawan dengan skala. Kemudian dihitung jumlah koloni dengan menggunakan bolpoint colony counter (Hassrudin, 2009).

Koloni kapang A. niger

(Ade, 2010)

Koloni khamir Saccharomices cereviceae

(Putranto, 2010)

Koloni E. coliPraktikum Biologi 2015-2016

Page 18: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

(Pelzchar, 2006)DIAGRAM ALIR

A. Pengamatan Koloni Mikroorganisme

Diamati morfologi koloni

Ditentukan cirinya (ukuran, warna, diameter, tempat tumbuh koloni dan bentuk)

B. Penggunaan Colony Counter

Dihubungkan dengan stop kontak

Ditekan tombol “ON”

Direset jumlah perhitungan hingga menunjuk angka “0”

Diletakkan cawan petri yang berisi koloni bakteri yang akan dihitung di atas meja yang dilengkapi dengan skala

Ditandai koloni dengan mengarahkan pulpen ke meja skala

Dihitung koloni bakteri yang terpisah

Dilihat koloni dengan bantuan kaca pembesar

Dimatikan alat dengan menekan tombol “OFF”

Praktikum Biologi 2015-2016

SAMPEL KOLONI

Hasil

Colony Counter

Hasil

Page 19: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

LAPORAN PRAKTIKUMPraktikum 3. Morfologi Koloni Mikroorganisme

1. Tuliskan hasil pengamatan morfologi koloni mikroorganisme yang telah anda lakukan!Data Primer

Nama mikroorganisme

Ukuran Warna Diameter Tempat tumbuh

Konfigurasi Elevasi Tepian Keterangan

E.coli large Putih tulang 0,7 cm permukaan irregular Halus mengkilap lobate Tidak terkontaminasiA.niger large hitam 2,95 cm permukaan circular Halus mengkilap serate kontaminasiCandida large white 3 cm permukaan irregular Halus mengkilap lobate KontaminasiData Campuran

Nama mikroorganisme

Ukuran Warna Diameter Tempat tumbuh

Konfigurasi Elevasi Tepian Keterangan

Udara Medium Hijau 0,5 cm permukaan circular Berkerut Entire -A.niger Point Hitam 0,3 cm permukaan circular Kasar Entire kontaminasiMonascus Medium Orange 0,3 cm permukaan irregular Kering Entire KontaminasiData Litelatur

Nama mikroorganisme

Ukuran

Warna Diameter Tempat tumbuh

Konfigurasi Elevasi Tepian Keterangan

E.coli dot Merah muda

0,7 mikrometer

permukaan circular Halus mengkilap Entire Tidak terkontaminasi

A.niger large Putih kehijauan

≥9 cm permukaan Filamentus Berkerut Filamentus Tidak terkontaminasi

Candida Large krem 2 mm dasar circular Halus mengkilap filamentus Tidak terkontaminasi

18

Page 20: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

2. Tuliskan klasifikasi mikroorganisme yang telah anda amati dan simpulkan jenis mikroorganisme (bakteri, kapang atau khamir) sesuai klasifikasi tersebut!

a) Bakteri : Escheria coliBakteri Escheria coli merupakan kuman dari kelompok gram negatif, berbentuk

batang pendek sampai kokus, saling terlepas antara satu dengan yang lainnya tetapi ada juga yang bergandeng dua-dua (diplobasil) dan ada juga yang bergandeng seperti rantai pendek. Bakteri ini tidak membentuk spora maupun kapsula dan berdiameter ± 1,1 – 1,5 x 2,0 – 6,0 µm. Escheria Coli merupakan penghuni mormal usus dan sering menyebabkan infeksi. Dapat bertahan hidup di medium sederhana dan memfermentasikan laktosa menghasilkan asam dan gas (Pelczar , 2006).

Klasifikasi E. coli menurut Pelczar dan Chan (2006) adalah sebagai berikut:Kingdom : Bacteria

Filum : ProteobacteriaKelas : Gamma Proteobacteria

Ordo : EnterobacterialesFamili : Enterobacteriaceae

Genus : EscherichiaSpesies : Escherichia coli.

b) Kapang : Aspergillus niger

Aspergillus niger adalah suatu jamur yang termasuk dalam kelas Ascomycetes yang dapat ditemukan dimana–mana di alam ini. Ia tumbuh sebagai saprofit pada tumbuh-tumbuhan yang membusuk dan terdapat pula pada tanah, debu organik, makanan dan merupakan kontaminan yang lazim ditemukan di rumah sakit dan Laboratorium. Aspergillus membentuk filamen-filamen panjang bercabang, dan dalam media biakan membentuk miselia dan konidiospora. Cici–ciri Aspergillus adalah mempunyai hifa berseptat dan miselium bercabang, hidup berkoloninya berkelompok dan konidium–konidium pada Aspergilus niger berwarna hitam kelam atau kecoklatan danberbentuk bulat ( Acton, 2012).

Klasifikasi Aspergillus Niger :Kingdom: Fungi

Phylum: AscomycotaSubphylum: Pezizomycotina

Class: EurotiomycetesOrder: Eurotiales

Family: TrichocomaceaeGenus: Aspergillus

Species: Aspergillus niger (Acton, 2012).

MonascusMonascus adalah salah satu kapang homotalik yang termasuk kelompok

Ascomycetes. Pada tahun 1884, nama Monascus pertama kali diperkenalkan oleh Philippe van Tieghem, dengan nama spesies M. ruber. Monascus purpureus

19

Page 21: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

memiliki spora yang berentuk bulat dengan diameter 5 mikron atau bulat telur dengan ukuran 6x5 mikron. Selain itu, Monascus purpureus memproduksi kleistotesia dan aleuriokonidia. Kleistotesia merupakan kantung (askus) yang tertutup sempurna. Pertumbuhan Monascus purpureus adalah kunci indikator sintesis pigmen. Selama periode awal fermentasi, kapang memanfaatkan sumber karbon dan nitrogen dari substrat untuk membentuk energi, karbondioksida, dan air (Tanggara, 2013).

Kalasifikasi Monascus purpureus adalah :Kerajaan : FungiFilum : AscomycotaKelas : EurotiomycetesBangsa : EurotialesKeluarga : ElaphomycetaceaeMarga : MonascusSpesies : Monascus purpureus (Tanggara, 2013).

c) Khamir : Candida albicansCandida Albicans adalah spesies cendawan patogen dari golongan

deuteromycota. Spesies cendawan ini merupakan penyebab infeksi oportunistik yang disebut kandidiasis pada kulit, mukosa, dan organ dalam manusia. Beberapa karakteristik dari spesies ini adalah berbentuk seperti telur (ovoid) atau sferis dengan diameter 3-5 µm dan dapat memproduksi pseudohifa. Candida albicans memperbanyak diri dengan membentuk tunas yang akan terus memanjang membentuk hifa semu. Hifa semu terbentuk dengan banyak kelompok blastospora berbentuk bulat atau lonjong di sekitar septum (D’enfert, 2007).

Candida albicans termasuk dalam :

Kingdom :FungiFilum : EumycopphytaFamili : CryptococcaceaeSub Famili : CandidoideaeKelas : DeuteuromycetesOrdo : MonilialesGenus : CandidaSpesies : Candida sp (D’enfert, 2007).

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 22: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

3. Jelaskan perbedaan morfologi koloni mikroorganisme (bakteri, kapang dan khamir) berdasarkan hasil pengamatan anda!

Berdasarkan pengamatan data primer yang telah dilakukan, pada kelompok bakteri, kultur yang digunakan adalah E. coli. Setelah melakukan pengamatan, didapatkan beberapa morfologi yang akan dijabarkan pada uraian berikut ini. Untuk parameter ukuran, koloni bakteri ini termasuk dalam kategori large. Warnanya putih tulang dan memiliki diameter 0,7 cm. Tempat tumbuhnya adalah di permukaan karena bakteri ini termasuk dalam kategori aerob. Namun pada kondisi tertentu, E. coli juga bisa bertahan di lingkungan anaerob menjadi aerob fakultatif. Konfigurasi koloni yang dihasilkan adalah irregular. Sedangkan elevasi yang terbentuk yaitu halus mengkilap. Untuk tepiannya, tipe yang dihasilkan adalah lobate dan kultur ini tidak terkontaminasi.

Berdasarkan pengamatan litelatur Elfidasari (2011), dengan kultur yang sama untuk parameter ukuran bakteri E. coli termasuk dalam kategori dot. Warnanya merah muda dengan diameter 0,7 mikrometer. Bakteri ini tumbuh di permukaan dengan konfigurasi circular. Elevasi dan tepian yang diamati didapatkan hasil berturut – turut yaitu halus mengkilap dan entire. Data primer dan data litelatur menunjukkan banyak perbedaan di parameter ukuran, warna, konfigurasi dan tepian. Hal ini mungkin terjadi karena disebabkan perbedaan media tumbuh yang digunakan, proses dan perlakuan selama pertumbuhan dan kontaminasi yang terjadi selama inkubasi.

Selanjutnya pada kelompok kapang, dengan kultur A. niger, didapati bahwa ukuran kapang tersebut termasuk dalam kategori large. Warna yang dihasilkan adalah hitam, sedangkan diameternya 2,95 cm. Tempat tumbuh kapang ini ada di permukaan. Untuk konfigurasi kapang pada pengamatan kali ini adalah circular. Sedangkan untuk elevasinya, kapang ini merupakan tipe elevasi halus mengkilap. Tepiannya, merupakan tipe serate. Untuk kultur A. niger ditemukan kontaminasi pada cawan.

Sedangkan data litelatur untuk A. niger yang didapatkan adalah sebagai berikut, ukuran A niger di cawan petri large dengan warna putih kehijauan. Diametrnya kurang dari 9 cm. A. niger tumbuh dipermukaan media dan konfigurasinya filamentus. Untuk elevasi dan tepiannya adalah berkerut dan filamentus (Masniawati, 2013). Dari data primer dan litelatur untuk kultur kelompok kapang ditemukan perbedaan di parameter warna, diameter, konfigurasi, elevasi dan tepian. Hal ini mungkin terjadi karena disebabkan perbedaan media tumbuh yang digunakan, proses dan perlakuan selama pertumbuhan dan kontaminasi yang terjadi selama inkubasi.

Yang terakhir, kelompok khamir, digunakan Candida. Kali ini, bentuk yang dihasilkan oleh khamir ini adalah large. Sedangkan warnanya adalah putih dan diameternya 3 cm. Tempat tumbuhnya ada di permukaan. Konfigurasi, elevasi, dan tepian yang dihasilkan secara berurutan adalah irregular, halus mengkilap, dan lobate. Untuk kultur Candida ditemukan kontaminasi pada cawan.

Untuk data percobaan dari Setiawati (2006), dengan kultur yang sama di kelompok khamir didapatkan hasil pengukuran large. Warnanya krem dengan diameter 2 mm. tempat tumbuh Candida albicans adalah dipermukaan, konfigurasi filamentus dan

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 23: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

elevansi halus mengkilap. Tepiannya masuk dalam kategori filamentus. Dari data primer dan litelatur untuk kultur kelompok khamir ditemukan perbedaan di parameter warna, diameter, tempat tumbuh, konfigurasi dan tepian. Hal ini mungkin terjadi karena disebabkan perbedaan media tumbuh yang digunakan, metode penanaman kultur di mediad serta proses dan perlakuan selama pertumbuhan dan kontaminasi yang terjadi selama inkubasi.

4. Sebutkan dan jelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme !

a) Suhu, tinggi rendahnya suhu mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme. Bakteri dapat tumbuh dalam rentang suhu minus 50C sampai 800C, tetapi bagaimanapun juga setiap species mempunyai rentang suhu yang pendek yang ditentukan oleh sensitifitas sistem enzimnya terhadap panas. Psikrofil adalah bakteri yang dapat tumbuh pada suhu 0 C sampai 20 C. Mesofil adalah bakteri yang dapat tumbuh pada suhu 20 C sampai 45 C. Termofil adalah bakteri yang dapat tumbuh pada suhu 45 C atau lebih. Perubahan suhu dapat mempengaruhi : pertumbuhan, perubahan karakteristik seperti pembentukan pigmen, misalnya Serratia marcescens, pada suhu kamar merah, suhu lebih tinggi atau rendah dari suhu kamar, pigmen merah hilang. Produksi selulosa Acetobacter xylinum pada suhu lebih tinggi dari suhu kamar akan menurun (Hamdiyati, 2010).

b) Derajat keasaman (pH), pengaruh pH terhadap pertumbuhan tidak kalah pentingnya dari pengaruh temperatur. Ada pH minimum, pH optimum, dan pH maksimum. Rentang pH bagi pertumbuhan bakteri antara 4 – 9 dengan pH optimum 6,5 – 7,5. Jamur lebih menyukai pH asam, rentang pH pertumbuhan jamur dari 1 – 9 dan pH optimumnya 4 – 6 (Hamdiyati, 2010).

c) Kebutuhan oksigen, oksigen tidak mutlak diperlukan mikroorganisme karena ada juga kelompok yang tidak memerlukan oksigen bahkan oksigen merupakan racun bagi pertumbuhan. Mikroorganisme terbagi atas empat kelompok berdasarkan kebutuhan akan organisme, yaitu mikroorganisme aerob yang memerlukan oksigen sebagai akseptor elektron dalam proses respirasi (Hamdiyati, 2010).

5. Jelaskan fungsi dan langkah – langkah dalam menggunakan colony counter dalam perhitungan mikroba !

KesimpulanMorfologi koloni mikroorganisme adalah pengetahuan bentuk koloni mikroorganisme

Praktikum Biologi 2015-2016

Fungsi colony counter adalah sebagai alat bantu untuk menghitung koloni bakteri yang di tumbuhkan di media dalam cawan petri. Cara menggunakannya yaitu memencet tombol ”on”, kemudian meletakkan cawan petri yang berisi bakteri atau jamur ke dalam meja skala, dan mengatur alat penghitung sesuai dengan objek yang dihitung dan mulai menghitung dengan menggunakan spidol dan dilihat hasil perhitungan di layar display (Fitria, 2010).

Page 24: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

yang meliputi warna, bentuk, elevansi, tepian dan bentuk keseluruhan. Tujuan dari praktikum morfologi koloni mikroorganisme adalah mampu mengamati morfologi koloni bakteri dan jamur serta mampu membedakan morfologi joloni bakteri dan jamur.

Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan, didapatkan hasil untuk kelompok bakteri dengan kultur E. coli memiliki ukuran large, warna putih tulang, diameter 0,7 cm, tumbuh di permukaan, konfigurasi irregular, elevasi halus mengkilap dan tepian lobate. Untuk kelompok kapan dengan kultur A. niger bentuknya large, warna hitam, diameter 2,95 cm , tumbuh di permukaan, konfigurasi circular, elevasi halus mengkilap dan tepian serate. Sedangkan untuk kelompok khamir dengan kultur Candida ukurannya large, warnanya putih, tempat tumpuh dipermukaan, konfigurasi irregular, elevasi halus mengkilap dan tepian lobate. Jika dibandingkan dengan data dari litelatur terdapat perbedaan di parameter warna, ukuran, diameter, konfigurasi, elevasi dan tepian. Hal ini mungkin disebabkan karena perbedaan media tumbuh yang digunakan, proses dan perlakuan selama pertumbuhan atau metode penumbuhan kultur di media yang digunakan.

Praktikum Biologi 2015-20164 PENGAMATAN JARINGAN TANAMAN

Page 25: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

PRE-LAB

1. Apa yang dimaksud dengan sel eukariotik?Sel eukariotik adalah pembagian sel berdasarkan organisasi internalnya atau struktur sel. Eukariot atau eukariota berasal dari bahasa Yunani yaitu “ eu ” artinya baik dan “karyon ” artinya Inti sel atau nucleus. Jadi sel eukariotik adalah sel yang sudah memiliki membran inti. Contoh dari sel eukariot adalah sel pada hewan dan tumbuhan (Mulyani, 2006).

2. Sebutkan dan jelaskan jenis jaringan pada tanaman (minimal 3)!Jaringan Dasar :Sel Parenkim adalah sel yang ditemukan pada seluruh system jaringan. Sel – sel parenkim merupakan sel hidup. Secara umum memiliki kemampuan untuk membelah dan memiliki dinding sel primer yang tipis. Sel ini berperan dalam menyimpan makanan selama fotosintesis atau menyimpan cadangan makanan pada tumbuhan (Yadav, 2006).Sel kolenkim adalah sel hidup yang serupa dengan sel parenkim dengan dinding sel yang lebih tebal dan memanjang. Kolenkim mampu merengang dan memberikan sokongan secara mekanik pada system jaringan dasar. Sel ini biasanya secara khusus terdapat pada daerah subepidermal dari batang (Yadav, 2006).Sel Sklerenkim adalah sel yang mirip dengan kolenkim, kuat dan berfungsi sebagai penyokong. Namun sel sklerenkim adalah sel mati, dinding sekundernya tebal dan mengandung lignin. Sklerenkim dengan dinding kaku berfungsi sebagai penopang untuk menyokong tumbuhan (Yadav, 2006).Jaringan Dermal :Sel epidermis merupakan bagian utama pelindung bagian luar tumbuhan. Sel – sel ini mengalami modifikasi membentuk variasai sperti stomata dan tricoma. Epidermis memiliki sel – sel hidup, dinding sel setebal dinding sel primer dan bagian permukaan luarnya ditutupi kutikula yang dilapisi lilin (Yadav, 2006).Jaringan Pembuluh :Floem berperan dalam transport larutan organic hasil fotosintesis pada tumbuhan. Sel – sel penyokong utamanya yang lurus membentuk tabung yang disebut sebagai pembuluh tapis yang merupakan sel aktif. Elemen pembuluh tapis mengadakang hubungan dengan sel pendamping yang memiliki fungsi tambahan secara aktif mentransfer molekul – molekul makanan (Yadav, 2006).Xylem berperan dalam membawa air dan ion – ion terlarut dalam tumbuhan. Sel – sel penyokong utama adalah elemen pembuluh. Sel penyokong tersebut adalah sel mati pada saat proses pematangan dan tidak memiliki membrane plasma. Dinding sel

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 26: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

mengalami penebalan sekunder dan penimbunan lignin (Yadav, 2006).

3. Berilah tanda (v) untuk setiap komponen yang dimiliki oleh sel tanaman Komponen Sel TanamanDinding sel VPlasma membrane VNukleus VNukleolus VRibosom VEndoplasmic retikulum VAparatus golgi VLisosom -Mitokondria VKloroplas VPeroxisomes VSistokeleton VSentriol -(Campbell, 2010)

4. Jelaskan prinsip pengujian atau pengamatan jaringan tanaman!Prinsip pengujian atau pengamatan jaringan tanaman adalah melihat dan

mengamati keseluruhan bagian dari jaringan tanaman yang secara fungsional berbeda. Proses pengamatan yang digunakan adalah pengamatan mikroskopis dengan bantuan mikroskop cahaya. Anatomi tumbuhan dibagi menjadi 3 yaitu sitologi, histology dan organologi (Mulyani, 2006).

DIAGRAM ALIR

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 27: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

Diagram Alir Pengamatan Jaringan Tumbuhan

Diletakkan di meja preparat

Diatur hingga tepat pada lingkaran cahaya

Ditentukan perbesaran lensa yang digunakan

Diamati objek yang terlihat

Digambar

Praktikum Biologi 2015-2016

Preparat jaringan tumbuhan

Hasil

Page 28: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

LAPORAN PRAKTIKUMPraktikum 4.Pengamatan Jaringan Tanaman

1. Gambarkan hasil pengamatan preparat sel Tumbuhan dan beri keterangan bagian-bagiannya secara lengkap1) Sel parenkim pada tangkai daun kana

Keterangan:

2) Sel kolenkim dan penebalan dindingnya pada daun seledri Keterangan:

3) Sel Sklerenkim pada tangkai waruKeterangan:

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 29: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

4) Sel Parenkim pada kulit pisangKeterangan:

1) Sel Parenkim kulit pisangKeterangan:

2) Sel parenkim daun kanaKeterangan:

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 30: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

3) Sel Kolenkim tangkai daun seledriKeterangan:

4) Sel Sklerenkim daun waruKeterangan:

2. Jelaskan perbedaan sel parenkim, sklerenkim dan kolenkim pada tanaman hasil pengamatan!

Sel parenkim berdasarkan pengamatan dengan perbesaran 400x baik dari kulit pisang maupun daun kana terlihat berbentuk heksagonal atau segienam. Letak antar selnya tidak beraturan dan ukuran sel penyusunnya cukup besar. Dinding sel dari daun kana terlihat tipis dan ruang antar sel tidak terlalu tampak begitu juga dengan

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 31: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

jaringan parenkim pada kulit pisang. Sedangkan menurut pengamatan yang dilakukan Mahardika (2009), sel parenkim pada daun kana terlihat sel penyusunnya memiliki ukuran yang besar . Dinding sel juga terlihat sangat jelas dan tebal. Letak sel penyusunnya tidak beraturan dan berbentuk segi enam. Terdapat beberapa nucleus yang dapat dilihat dengan jelas. Untuk pengamatan sel parenkim di kulit pisang yang dilakukan oleh Aryenti (2012), sel parenkim terlihat hamper sama dengan sel parenkim pada daun kana dan terlihat sama dengan hasil pengamatan. Sel penyusun jaringan parenkim pada kulit pisang berbentuk heksagonal dan tidak beraturan.

Sel Sklerenkim pada daun waru yang telah diamati, terlihat berbentuk heksagonal tidak beraturan. Ruang antar sel pada jatringan sklerenkim tidak terlihat. Hanya ada dinding tipis pembatas antar sel pada jaringan sklerenkim. Pada pengamatan yang dilakukan Pertiwi (2013), jaringan sklerenkim tersusun dari sel – sel berbentuk heksagonal. Ruang antar sel tidak terlihat dan hanya terlihat dinding antar sel. Sel penyusunnya terlihat lebih panjang di bandingkan dengan sel penyusun parenkim. Selain itu sel sklerenkim terdiri oleh sel mati yang tidak dapat tumbuh atau berkembang lagi.

Sel Kolenkim pada tangkai daun seledri berdasarkan hasil pengamatan, terlihat seperti garis panjang dengan titik – titik bulat menyebar sebagai nukleus. Penebalan terlihat tidak merata dan tidak tampak ruang antar sel. Sedangkan pada pengamatan yang dilakukan Mahardika (2009), jaringan Kolenkim tersusun oleh sel berbentuk heksaginal tidak beraturan. Hasil pengamatan dan litelatur terlihat jelas berbeda, ini munkin disebabkan oleh penampan yang diamati. Hasil pengamatan menggunakan penampang membujur sedangkan litelatur menggunakan penampang melintang.

3. Faktor apa saja yang mempengaruhi penebalan sel kolenkim? Jelaskan mengapa demikian!

Kolenkim merupakan sel yang terdiri atas sel – sel berprotoplas yang masih hidup. Penebalan dinding kolenkim dari selulosa, hemiselulosa dan kadar pectin yang cukup tinggi. Dinding kolenkim tumbuhan yang terkena angin lebih tebal.Dinding sel terdiri atas selulosa, sejumlah besar pektin, dan hemiselulosa, tetapi tidak mengandung lignin.Senyawa pektinnya bersifat hidrofil sehingga dinding kolenkim banyak mengandung air.Dinding kolenkim yang menebal sekunder dapat menjadi tipis dan kemudian selnya menjadi meristematis lagi dan mulai membelah.Hal ini terdapat pada jaringan kolenkim yang membentuk felogen.Noktah primer sering kali terdapat dalam dinding kolenkim. (Evert, 2006).

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 32: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

KesimpulanPrinsip dasar pengamatan jaringan tanaman adalah mengambil bagian tertentu dari

jaringan tanaman untuk kemudian dijadikan preparat dan diamati dengan menggunakan mikroskop cahaya. Pengamatan jaringan tanaman ini bertujuan mampu mengamati struktur dari beberapa jenis tanaman dan mampu menggambar jaringan dari beberapa jenis tanaman. Data hasil praktikum menunjukkan bahwa jaringan sklerenkim pada daun waru tersusun atas sel berbentuk heksagonal dengan dinding sel yang tebal serta terlihat hijau sedikit coklat tua. Sedangkan jaringan kolenkim pada batang seledri terlihat memanjang dengan warna yang berbeda – beda. Serta terlihat titik – titik bulat yang merupakan nukleous dari jaringan. Untuk sel parenkim baik pada kulit pisang ataupun daun kana, tersusun oleh sel – sel berbentuk heksagonal dengan letak tidak beraturan dan dinding sel lebih tipis dibandingkan dengan jaringan kolenkim serta memiliki ruang antar sel.

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 33: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

PRE-LAB

1. Sebutkan dan jelaskan minimal 3 perbedaan sel tanaman dan sel hewan!

a) Dinding SelDinding sel merupakan bagian terluar dari sel.Dinding sel tumbuhan

berfungsi sebagai pelindung dan penunjang sel tumbuhan.Dinding sel yang terbentuk pada waktu sel membelah disebut dinding primer dan setelah mengalami penebalan,berubah menjadi dinding sekunder.Sedangkan pada sel hewan tidak ditemukan dinding sel melainkan hanya plasma tipis dan lentur serta tidak mengalami penebalan (Yablonsky, 2005).

b) VakuolaVakuola merupakan organel bermembran yang berisi cairan vakuola.Sebenarnya

vakuola terdapat pada sel hewan dan sel tumbuhan.Namun,Vakuola pada tumbuhan memiliki bentuk dan fungsi yang lebih nyata dibandingkan vakuola pada sel hewan. Pada beberapa jenis hewan bersel satu ditemukan adanya vakuola, misalnya pada amoeba dan paramecium. Namun vakuolanya cukup kecil dibandingkan vakuola tumbuhan (Yablonsky, 2005).

c) PlastidaPlastida adalah organel bermembran lengkap,dengan bentuk dan fungsi yang

bermacam-macam.Organel ini hanya ditemukan pada sel tumbuhan,berupa butir-butir yang mengandung pigmen. Dalam perkembangannya,proplastida dapat berubah menjadi tiga tipe,yaitu tipe kloroplas, kromoplas, dan leukoplas. Untuk sel hewan tidak memiliki plastid (Yablonsky, 2005).

d) SentriolSentriol merupakan sepasang struktur seperti silinder yang memiliki lubang tengah

dan tersusun dari protein mikrotubulus. Tersusun dari mikrotubulus yang membentuk suatu struktur protein seperti jala yang tampak berdekatan dengan kromosom selama pembelahan sel (metosis dan meiosis). Sentriol berperan untuk mengatur polaritas (kutub) pembelahan sel hewan dan mengatur pemisahan kromosom selama pembelahan. Sentriol tidak dimiliki oleh tumbuhan (Yablonsky, 2005).

e) LisosomLisosom merupakan organel sel berupa kantong terikat membran yang berisi enzim

hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan. Lisosom memiliki struktur agak bulat dengan batas membran tunggal, memiliki ukuran diameter 1,5 mikron. Lisosom berisi enzim yang dapat memecahkan

Praktikum Biologi 2015-2016

5 PENGAMATAN JARINGAN HEWAN

Page 34: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

(mencerna) polisakarida, lipid, fosfolipid, asam nukleat, dan protein. Lisosom memiliki peran dalam pencernaan intra sel seperti pada sel darah putih dan auto fagus selain itu juga peran untuk imunitas. Lisosom hanya ditemukan pada sel hewan saja (Yablonsky, 2005).

2. Sebutkan dan jelaskan minimal 3 jenis jaringan pada hewan!Jaringan Epitel tersusun atas sel – sel yang dikemas dengan rapat dan melapisi

permukaan tubuh. Seringkali epitel disebut dengan sawar atau barrier yang berfungsi sebagai pengatur penyerapan zat, ataupun pelindung dari dehidrasi, dingin dan serangan mikroba. Kulit sebagian besar tersusun atas jaringan epitel. Jaringan epitel terdiri atas sel skuamosa, kuboidal dan kolumnar. Ketiga jenis sel ini salah satu ujungnya biasanya tertambat pada membrane basal yang berserat ( Fried, 2005).

Jaringan ikat terdapat dalam berbagai bentuk, tetapi dicirikan oleh matriks ekstraselular tempat selnya berada. Misalnya tulang yang terdiri atas sebuah matriks ekstraseluler dengan sel tulang yang relative sedikit berada dalam lacuna dalam matriks padat. Bentuk jaringan ikat lainnya adalah darah, kartilago dan tulang rawan dan berbagai jenis serat penyokong yang member kekuatan dan elastisitas ( Fried, 2005).

Jaringan saraf terdiri atas neuron, beberapa diantaranya dapat mencapai semester panjangnya. Impuls saraf bergerak dari badan sel neuron melalui aksonnya dan menuju badan sel neuron melalui dendritnya. Neuron sensoris seringkali sangat terspesialisasi untuk memberikan respons terhadap rangsangan yang spesifik. Neuron motoris berperan dalam mengaktifkan respon otot dan biasanya berkoordinasi dengan neuron sensoris melalui neuron asosiasi ( Fried, 2005).

Jaringan otot adalah jaringan kontraktil yang tersusun atas tiga jenis otot yang berbed. Otot lurik yang menghasilkan gerakan sadar. Otot polos yang mempengaruhi hamper semua gerakan tak sadar. Dan otot jantung yang membentuk otot pada jantung ( Fried, 2005).

3. Berilah tanda (v) untuk setiap komponen yang dimiliki oleh sel hewanKomponen Sel HewanDinding sel -Plasma membrane VNukleus VNukleolus VRibosom VEndoplasmic reticulum VAparatus golgi VLisosom VMitokondria V

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 35: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

Komponen Sel HewanKloroplas -Peroxisomes VSistokeleton Vsentriol V(Campbell, 2010)

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 36: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

DIAGRAM ALIR

Diagram Alir Pengamatan Hewan

Diamati dengan mikroskop perbesaran 100x dan 400x

Digambar

Praktikum Biologi 2015-2016

Preparat hewan

Hasil

Page 37: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

LAPORAN PRAKTIKUMPraktikum 5.Pengamatan Jaringan Hewan

1. Gambarkan hasil pengamatan preparat anda dan beri keterangan bagian-bagiannya!Sel/jaringan .................. Keterangan:

Sel/jaringan ......................

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 38: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

LitelaturSel/jaringan .................. Keterangan:

Sel/jaringan ......................

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 39: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi perbedaan stuktur jaringan hewan?

Faktor yang mempengaruhi perbedaan struktur dari jaringan hewan adalah fungsi jaringan itu sendiri. Jaringan syaraf yang berfungsi untuk mentransfer impuls tentu berbeda strukturnya dengan jaringan otot yang berfungsi sebagai alat gerak aktif. Selain itu jumlah sel penyusun jaringan, jumlah lapisan dan suhu juga dapat mempengaruhi perbedaan struktur jaringan (Sukirman, 2008).

3. Jelaskan perbedaan hasil pengamatan anda!

Berdasarkan hasil pengamatan pada jaringan epitel ginjal sapi, terlihat jaringan epitel tersusun atas nucleus, lumen dan membrane basal. Jaringan epitel memiliki lumen yang letaknya tidak beraturan dan nucleus yang tidak teratur. Namun pada pengamatan yang dilakukan Hernawati (2008), jaringan epitel terlihat memiliki bentuk tidak beraturan, tidak memiliki ruang antar sel dan nucleus yang tersebar di dalam cytoplasma.

Untuk jaringan ileum sesuai dengan hasil pengamatan terlihat berbentuk memanjang dengan sel goblet yang tersebar. Nucleus ditemukan ditengah crypt of liberkun. Pengamatan yang dilakukan Suwiti (2010), menunjukkan penampang yang hamper sama dengan hasil pengamatan. Di dalam jaringan ileum terdapat beberapa sel goblet dan crypt of liberkun. Namun pada pengamatan Suwiti, nucleus tidak tampak secara jelas karena menggunakan perbesaran 100x.

4. Apa hubungan antara bentuk jaringan dengan fungsi dalam organisme hewan?

Bentuk jaringan pada organism hewan dipengaruhi oleh fungsi jaringan itu sendiri. Setiap jaringan pada hewan tersusun atas beberapa sel dengan fungsi tertentu. Seperti halnya definisi jaringan yaitu kumpulan sel yang memiliki fungsi dan struktur yang sama. Sehingga setiap jaringan memiliki sel penyusunnya sendiri sesuai fungsi jaringan. Sel – sel penyusun jaringan inilah yang akan menentukan fungsi dari

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 40: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

jaringan tersebut (Susilowarno, 2008).

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 41: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

KesimpulanPrinsip pengamatan jatingan hewan adalah mengamati struktur jaringan hewan di bawah

mikroskop dengan menggunakan perbesaran normal sampai perbesaran kuat. Tujuan pengamatan jaringan hewan untuk mampu mengamati struktur jaringan hewan dan mampu menggambarkan struktur jaringan hewan. Dari data hasil praktikum menunjukkan bahwa sel epitel dari ginjal sapi memiliki nucleus, lumen dan membrane basal. Nucleus terletak tidak beraturan dan membrane basal juga tidak terletak secara teratur. Untuk jaringan ileum, terdapat banyak sel goblet yang letaknya menyebar dan nucleus yang tidak beraturan. Serta ada crypt of liberkun di dalam jaringan ileum.

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 42: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

PRE-LAB1. Apa yang anda ketahui tentang respirasi dan fotosintesis? Jelaskan!

Respirasi merupakan reaksi katabolisme atau eksorgenik. Katabolisme adalah reaksi metabolism yang mengahsilkan energy dengan merombak molekul kompleks menjadi senyawa sederhana. Disebut eksorgenik karena dalam proses respirasi akan membebaskan energy. Respirasi terbagi atas dua macam yaitu respirasi eksternal dan respirasi internal. Pada dasarnya respirasi eksternal sama dengan bernafas atau pengambilan oksigen dari udara. Sedangkan respirasi internal adalah proses penggunaan oksigen oleh sel tubuh dan pembuangan zat sisa metabolism sel berupa CO2. Untuk fotosintesis berasal dari kata foton (cahaya) dan sintesis (penyusunan). Fotosintesis merupakan reaksi anabolisme yang menyusun senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks. Selain itu fotosintesi juga disebut sebagai reaksi endorgenik yang membutuhkan energy. Fotosintesis berarti penyusunan glukosa atau amilum dari zat anorganik berupa H2O dan CO2 pada klorofil dengan bantuan cahaya. Dari pengertian fotosintesis, dapat disimpulkan bahwa fotosintesis memiliki hubungan erat dengan proses respirasi. CO2 dari proses respirasi menjadi bahan baku pada proses fotosintesis (Abdurrahman, 2008).

2. Jelaskan pentingnya proses respirasi suatu organisme!Proses respirasi digunakan untuk mengambil O2 dari lingkungan dan melepaskan sisa metabolism seperti CO2 ke lingkungan. Oksigen ini akan membantu proses perombakan makanan menjadi energy untuk aktivitas organism. Apabila organism berhenti memasukkan oksigen ke tubuhnya maka sel – sel mereka akan rusak atau mati. Sel membutuhkan energy untuk melakukan tugasnya termasuk menggerakkan otot, menjaga organ vital dan pembelahan sel serta replikasi (Fried, 2005).

3. Jelaskan pentingnya fotosintesis bagi tanaman dan organism lain!Fotosintesis dilakukan tumbuhan untuk merubah zat anorganik H2O dan CO2 menjadi amilum atau glukosa yang menjadi sumber makanan tumbuhan. Hasil fotosintesis inilah yang akan disebarkan oleh pembuluh angkut keseluruh tubuh sebagai sumber energy aktivitas tumbuhan untuk bertahan hidup. Selain bermanfaat untuk tumbuhan, fotosintesis juga berarti penting untuk organism lain. Gas karbondioksida sisa metabolism organism yang dikeluarkan saat respirasi dijadikan bahan baku fotosintesis. Fotosintesis inilah yang akan menghasilkan gas oksigen untuk proses respirasi. (Ai, 2012).

Praktikum Biologi 2015-2016

6 RESPIRASI DAN FOTOSINTESIS

Page 43: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

4. Jelaskan perbedaan antara respirasi dan fotosintesis!Respirasi dan fotosintesis adalah dua hal yang saling berlawanan namun saling ketergantungan. Respirasi bisa dilakukan semua organism termasuk tumbuhan, namun untuk fotosintesis hanya dapat dilakukan oleh tumbuhan yang mengandung klorofil. Respirasi merupakan reaksi katabolisme sedangkan fotosintesis adalah reaksi anabolisme. Proses katabolisme disebut juga sebagai reaksi eksorgenik atau membebaskan energy. Dan untuk fotosintesis sering disebut sebagai reaksi endogernik yang membutuhkan energy. Meskipun begitu, kedua proses ini saling bergantung satu sama lain. Dimana respirasi menyediakan bahan baku fotosintesis yaitu CO2 dan fotosintesis menyediakan O2 untuk proses respirasi (Fried, 2005).

5. Jelaskan Pengertian dan Prinsip Uji Sach !Uji sach adalah percobaan yang dilakukan Julius Von Sach seorang botani asal Jerman yang menyimpulkan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum atau zat tepung. Untuk mengetahui adanya amilum dapat di uji dengan iodium. Prinsip dasar pengujian Sach adalah mengamati perubahan warna pada daun yang sebelumnya sudah dimatikan sel – selnya dan ditetesi iodium atau lugol. Bagian yang berwarna biru kehitaman menunjukkan bahwa terdapat amilum di bagian daun tersebut (Nurjannah, 2014).

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 44: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 45: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 46: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

LAPORAN PRAKTIKUMPraktikum 6.Respirasi dan Fotosintesis

1. Jelaskan mekanisme perubahan warna indikator phenol red dalam pengujian zat sisa CO2 dalam respirasi!Pada praktikum pengujian zat sisa CO2 dalam respirasi, phenol red digunakan sebagai indicator perubahan warna. Karbondioksida ditambahkan air dan phenol red akan menghasilkan kompleks warna orange dan HCO3

- atau biasa dituliskan denganCO2 + H2O + phenol red Kompleks warna orange + HCO3

-. Setelah phenol red dimasukkan ke dalam tabung reaksi, di diamkan dan di simpan di tempat gelap minimal 1 jam untuk dapat mengamati perubahan warna dari indicator phenol red. Apabila terjadi respirasi, phenol red akan membentuk kompleks warna orange terang dengan pH 6,8 – 7. Dan apabila tidak terjadi respirasi, phenol red berwarna merah atau tidak berubah warnanya.

2. Tuliskan dan jelaskan hasil pengamatan zat sisa CO2 dalam respirasiNo.

Sampel Warna awal phenol red

Perubahan warh na phenol red

1 Jangkrik Hidup Orange Merah2 Jangkrik mati Orange Merah3 Kecambah segar Orange Merah4 Kecambah matang Orange Merah5 Gula ragi segar Orange Kuning6 Gula ragi matang Orange Merah7 Perlakuan kontrol Orange Orange

Dalam percobaan uji respirasi disiapkan 7 tabung reaksi sebagai wadah meletakkan sampel dan phenol red, pipet ukur untuk memgukur dan memindahkan phenol red ke dalam tabung reaksi, 7 penyumbat karet yang digunakan untuk menyumbat tabung reaksi, phenol red sebagai indicator terjadinya respirasi, mur dan skrup yang digunakan untuk memberi jarak antara phenol red dengan sampel, spatula dan pinset untuk membantu memasukkan sampel ke dalam tabung reaksi serta 7 sampel yang akan diuji : jangkrik hidup, jangkrik mati, kecambah segar, kecambah matang, gula ragi segar dan gula ragi matang. Semua tabung reaksi diisi dengan phenol red sebanyak 1 mL dengan menggunakan pipet ukur. Setelah di isi dengan phenol red, bagian dalam tabung dibersihkan dengan menggunakan tisu. Mur dan skrup di masukkan ke dalam tabung reaksi dengan posisi mur vertical dan saat memasukkan tabung reaksi harus dimiringkan. Sampel dimasukkan ke dalam tabung reaksi, satu tabung reaksi yang tersisa digunakan sebagai perlakuan control. Selanjutnya semua tabung ditutup dengan penyumbat karet dan didiamkan selama minimal 1 jam serta diletakkan di tempat yang gelap untuk mengoptimalkan respirasi serta menghindari kecambah segar berfotosintesis.Dari data hasil percobaan diatas, setelah disimpan selama kurang lebih 1 jam dapat diamati perubahan warna phenol red. Pada sampel jangkrik hidup warna pheol red yang awalnya orange menjadi merah. Hal ini juga terjadi pada jangkrik mati,

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 47: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

kecambah segar, kecambah matang dan gula ragi matang yang sama – sama memiliki warna phenol red awal orange dan setelah disimpan warna phenol red menjadi merah. Hanya pada sampel gula ragi segar yang warna phenol red berubah dari merah menjadi kuning. Sedangkan pada tabung perlakuan control warnanya tetap orange.

Data hasil praktikum ini sedikit berbeda dengan kesimpulan hasil percobaan Gomma(2005), dimana phenol red akan berubah warnanya menjadi kuning apabila terjadi respirasi. Perubahan warna ini disebabkan karena karbondioksida yang menurunkan pH dari phenol red sehingga warna phenol red berubah menjadi kuning. Phenol red dengan pH dibawah 7 akan berubah warna menjadi kuning. Dalam hasil praktikum jangkrik hidup dan kecambah segar yang berrespirasi tidak mengubah warna phenol red dari orange ke kuning seperti gula ragi segar. Hal ini terjadi karena faktor kurang lamanya waktu menyimpan sehingga warna ohenol red belum berubah, kondisi fisiologis komoditas yang mendekati fase tua ataupun pengaruh tingginya kadar CO2 di udara.

3. Jelaskan mekanisme kerja uji amilum dalam pengamatan peranan sinar matahari dan klorofil dalam proses fotosisntesis!Dalam uji amilum digunakan daun koleus yang sudah diberi perlakuan dengan menutup ujung daun dengan aluminium foil dan bagian pangkal daun dibiarkan terbuka selama seminggu. Selama itu daun mengalami fotosintesis dengan bantuan sinar matahari untuk merubah CO2 + H2O menjadi C6H12O6 (amilum) + O2. Kemudian untuk uji amilum diteteskan iodium atau lugol sebagai indicator. Bagian ujung daun yang selama seminggu tertutup aluminium foil berubah warna menjadi coklat. Sedangkan pangkal daun yang dibiarkan terbuka berubah warna menjadi biru kehitaman. Hal ini menunjukkan bahwa pangkal daun memiliki kandungan amilum sedangkan ujung daun tidak memiliki amilum. Bagian daun yang tertutup aluminium foil tidak mendapatkan cahaya matahari yang menyebabkan klorofil tidak dapat berfotosintesis sehingga amilum tidak terbentuk. Hal inilah yang menyebabkan indicator lugol berubah menjadi coklat karena tidak adanya amilum.

4. Gambar dan jelaskan hasil pengamatan warna daun setelah uji amilum pada pengamatan peranan sinar matahari dalam fotosintesis!Dalam praktikum uji amilum disiapkan daun koleus yang sudah diberi perlakuan dengan menutup bagian ujung daun dengan aluminium foil selama seminggu, alcohol, air, pengaduk kaca untuk mengambil daun saat direbus, tisu untuk mengeringkan daun setelah direbus, beaker glass untuk memanaskan air dan alcohol, tabung reaksi untuk wadah selama memanaskan daun dengan alcohol, iodine sebagai indicator uji amilum dan cawan petri sebagai tempat meletakkan daun setelah direbus. Pertama daun koleus dilepas aluminium foilnya kemudian di remas – remas dan digulung

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 48: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

untuk membuka pori – porinya sehingga antosianin dalam daun dapat keluar dengan cepat. Direbus di dalam air mendidih selama 10 menit untuk melarutkan antosianinpada daun koleus. Setelah 10 menit , daun dikeringkan dengan tisu untuk menghilangkan air sehingga tidak menganggu kinerja alcohol. Daun dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang sudah diisi alcohol 3 mL untuk dipanaskan di atas beaker glass berisi air mendidih. Pemanasan dilakukan sampai alcohol dalam tabung reaksi habis . Kemudian daun di keringkan untuk menghilangkan sisa alcohol sehingga tidak terjadi percikan saat perebusan dengan air. Daun koleus kembali direbus dengan air. Setelah cukup, daun diangkat dan diletakkan di atas cawan petri tanpa ada bagian daun yang menggulung. Diatas daun ditetesi iodine secukupnya dan diratakan. Diamati perubahan warna yang terjadi pada daun.Berdasarkan hasil uji amilum daun koleus yang awalnya berwarna unggu berubah menjadi hijau setelah perebusan. Setelah ditetesi iodine, bagian ujung daun yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi coklat dan bagian pangkal daun dari hijau berubah menjadi biru kehitaman. Ujung daun adalah bagian yang tertutup aluminium foil sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis sehingga menyebabkan warnanya justru berubah coklat saat ditetesi iodine. Sedangkan pangkal daun adalah bagian yang dibiarkan terbuka sehingga terjadi proses fotosintesis . Iodine yang diteteskan merubah warna pangkal daun dari hijau ke biru kehitaman yang menandakan keberadaan amilum pada daun. Hasil ini sesuai dengan pendapat Manatar (2012) yang menyatakan bahwa penamabahan iodine akan membentuk kompleks warna biru kehitaman pada kompleks yang mengandung pati atau amilum hasil fotosintesis.

Gb daun sebelum diberi perlakuan Gb daun sesudah diberi perlakuan

Keterangan : Daun Koleus berwarna

unggu karena adanya pigmen antosianin

Keterangan : Daun koleus setelah diberi

perlakuan dan ditetesi iodine, bagian yang

tertutup aluminium foil berwarna coklat dan yang

terbuka berwarna biru kehitaman

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 49: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

5. Mencari litelatur uji fotosintesis pada daun koleus hijau dan merah lalu dijelaskan tentang pengaruh klorofil pada fotosintesis daun koleus hijau dan merah disertai gambar dijelaskan perbedaan dan faktor – faktornya !Daun koleus atau yang biasa disebut daun iler / daun minna memiliki beragam jenis warna sama seperti tumbuhan lain yang memiliki banyak warna. Ada daun koleus dengan warna unggu, hijau ataupun merah. Peyebab adanya perbedaan warna adalah kandungan pigmen pada daun itu sendiri. Daun koleus unggu memiliki pigmen antosianin yang dominan sedangkan koleus hijau pigmen klorofil nya lebih dominan. Meskipun berwarna unggu, daun koleus tetap memiliki klorofil hanya saja antosianin lebih dominan. Saat diuji fotosintesis daun berwarna unggu tetap memiliki amilum dengan di terbentuknya kompleks warna biru kehitaman setelah ditetesi iodine. Hal ini membuktikan bahwa daun berwarna unggu tetap memiliki klorofil meskipun pigmennya tidak dominan. Sedangkan daun yang berwarna hijau juga mengalami fotosintesis yang menghasilkan amilum sehingga muncul kompleks warna biru kehitaman setelah ditetesi iodine (Dalimarta, 2006).Dalam fotosintesis ada beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu : klorofil, cahaya matahari, kadar CO2 dan suhu. Pada tanaman hanya akan terjadi fotosintesis apabila memiliki klorofil. Meskipun tanaman bewarna selain hijau seperti merah, unggu ataupun kuning mereka tetap memiliki pigmen klorofil sehingga fotosintesis tetap dapat berlangsung. Jumlah klorofil yang lebih sedikit hanya akan mempengaruhi cepat atau lambatnya proses fotosintesis. Sedangkan untuk tanaman berwarna hijau dapat berlangsung fotosintesis yang lebih cepat karena pigmen klorofil yang dominan (Campbell, 2010).

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 50: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

KesimpulanPrinsip uji sach adalah menguji terjadinya fotosintesis pada tanaman berdaun hijau yang ditandai dengan perubahan warna daun setelah ditetesi iodine. Untuk respirasi phenol red digunakan sebagai indicator terjadinya respirasi dimana phenol red akan berubah warna menjadi kuning cerah. Karbondioksida yang bereaksi dengan phenol red akan membentuk kompleks warna orange dan HCO3

-. Tujuan dari dilakukannya uji sach adalah untuk membuktikan perlunya sinar matahari dan klorofil dalam fotosintesis. Sedangkan respirasi memiliki tujuan untuk membuktikan dihasilkannya karbondioksida selama respirasi. Dari data hasil praktikum uji respirasi dapat disimpulkan bahwa hanya pada sampel gula ragi segar yang warna phenol red nya berbah dari orange ke kuning segar. Padahal sampel jangkrik hidup dan kecambah segar juga mengalami proses respirasi namun warna phenol rednya tidak berubah. Hal ini mungkin disebabkan karena kurang lamanya proses penyimpanan sehingga phenol red belum berubah warna atau karena banyaknya kadar CO2

di udara. Untuk data hasil praktikum uji amilum, daun koleus yang tadinya berwarna unggu setelah direbus berwarna hijau. Selanjutnya ditetesi iodine, bagian ujung daun yang ditutup aluminum foil berwarna coklat sedangkan bagian pangkal daun yang dibiarkan terbuka berwarna biru kehitaman. Warna biru kehitaman ini menunjukkan adanya amilum pada daun sebagai hasil dari fotosintesis.

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 51: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

PRE-LAB

1. Mengapa keanekaragaman hayati dalam biosfer perlu dipelajari ?

2. Jelaskan tujuan pengambilan sampel pada beberapa jenis lokasi perairan!

3. Parameter apa saja yang dapat mempengaruhi viabilitas/kemampuan hidup dari organisme yang terdapat pada sampel perairan? Jelaskan!

Praktikum Biologi 2015-2016

7 PENGAMATAN KEANEKARAGAMAN HAYATI PADA EKOSISTEM PERAIRAN

Page 52: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

4. Berdasarkan cara pengumpulannya, sampel dibagi menjadi dua macam, yaitu sampel individu(discrete) dan campuran (composite). Jelaskan mengenai perbedaan kedua jenis sampel tersebut!

Tanggal Nilai Paraf Asisten

LAPORAN PRAKTIKUMPraktikum 7.Pengamatan Keanekaragaman Hayati Pada Ekosistem Perairan

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 53: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

A. Data sampel cair

No Sampel Asal Sampel

1

2

3

4

5

B. Parameter fisik sampel cair

No sampel Warna Bau Suhu Kekeruhan

1

2

3

4

5

C. Parameter kimia sampel cair

No sampel pH

1

2

3

4

5

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 54: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

D.Parameter biologi sampel cair Gambarkan jumlah dan bentuk morfologi dari sampel limbah cair yang diamati!

Praktikum Biologi 2015-2016

Sampel 1 Sampel 2

Sampel 3

Sampel 4 Sampel 5

Page 55: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

Pertanyaan:

1. Jelaskan mengenai perbedaan karakteristik fisik dari setiap sampel limbah cair yang diamati! Hubungkan antara parameter fisik tersebut dengan asal sampel cair!

2. Sampel air limbah diteliti berdasarkan parameter fisik, kimia dan biologi. Jelaskan mengenai analisis air limbah yang berkaitan dengan parameter fisik dan kimia!

3. Sampel air limbah diteliti berdasarkan parameter fisik, kimia dan biologi. Jelaskan mengenai analisis air limbah yang berkaitan dengan parameter biologi!

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 56: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

4. Organisme apa saja yang mungkin terdapat pada setiap sampel cair? Jelaskan alasan anda!

5. Bagaimana hubungan antara pH dan jarak pengambilan sampel limbah cair yang diamati? Mengapa demikian?

6. Bagaimana hubungan antara bentuk dan morfologi organisme yang ditemukan pada sampel air limbah dengan parameter fisik dan kimia sampel? Mengapa demikian?

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 57: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

7. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi bervariasinya organisme pada setiap sampel cair hasil pengamatan anda!

Kesimpulan

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 58: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

Daftar Pustaka

Tanggal Nilai Paraf Asisten

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 59: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

PRE-LAB

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Ekosistem!

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Komponen Biotik dan Abiotik!

3. Jelaskan jenis-jenis interaksi komponen biotik dalam suatu ekosisitem, dan berikan masing2 interaksi tersebut 1 contoh !

Praktikum Biologi 2015-2016

8 INTERAKSI KOMPONEN BIOTIK DALAM EKOSISTEM

Page 60: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

Tanggal Nilai Paraf Asisten

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 61: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

LAPORAN PRAKTIKUMPraktikum 8.Interaksi Komponen Biotik dalam Ekosistem

1. Identifikasi Komponen Biotik

No Jenis komponen Jumlah Kepadatan Cara hidup Fungsi / Peran

2. Interaksi Komponen Biotik

Gejala Interaksi Nama komponen biotik yang terlibat Jenis interaksi

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 62: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

3. Jelaskan interaksi komponen biotik yang terjadi dalam ekosistem yang diamati!

4. Jelaskan peran interaksi komponen biotik dalam mewujudkan kesetimbangan ekosistem!

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 63: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

5. Lampirkan gambar interaksi komponen biotik selama pengamatan!

Kesimpulan

Praktikum Biologi 2015-2016

Page 64: LEMBAR KERJA PRAKTIKUM BIOLOGI GANJIL 2015-2016 (Repaired).docx

Nama Ayu TrianingrumNIM 155100300111057Jurusan TIPKelas CKelompok C3

Daftar Pustaka

Tanggal Nilai Paraf Asisten

Praktikum Biologi 2015-2016