lembar anamnesis
TRANSCRIPT
RINGKASAN AWAL
Seorang wanita, 41 tahun, mengeluh penglihatan kedua mata kabur dan pusing
memberat dalam 3 tahun terakhir. Keluhan dirasakan sejak masih anak-anak sekitar
SD, semakin lama semakin kabur. Keluhan terasa pada penglihatan jauh maupun
dekat, terutama pada mata kiri. Keluhan lebih dirasakan pada malam hari. Kedua
mata cepat lelah saat menonton televisi, Silau (+). Nyeri (-).Penglihatan berbayang
(+). Sakit kepala (+). Pada pemeriksaan mata kanan didapat: visus 5/60 koreksi
dengan S-2.00 C+0.75 Ax 90o visus 6/15 pinhole (-). Pemeriksaan mata kiri didapat:
visus 3/60,visus pinhole (-) . Pemeriksaan segmen anterior pada mata kanan dan kiri
dalam batas normal. TIO mata kanan maupun kiri pada palpasi didapatkan kesan N
(+). Pemeriksaan funduskopi mata kanan didapatkan reflek fundus (+), pada mata kiri
didapatkan reflek fundus (+) namun terlihat daerah gelap pada. Diagnosis : Retinitis
Pigmentosa, Astigmat miktus, namun berubah menjadi astigmat myopia kompositus
OD (setelah transposisi menjadi= S-1.25 C-0.75 Ax 0). Rencana terapi : pemberian
neurotropik dan vitamin A, dan koreksi kacamata OD.
LAPORAN KASUS
Identitas:
Nama : Ny. Ulfah Faudziah
Umur : 41 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Banjar Melati RT 03 Rw 05, Kediri
Tanggal Pemeriksaan : 23 September 2013
Anamnesis
Keluhan utama : Penglihatan kabur dan pusing
RPS:
Penglihatan kabur dan pusing memberat 1 tahun ini. Mata sebelah kiri terasa
lebih kabur daripada mata kanan.
Pasien mengeluhkan susah melihat terutama pada malam hari. Pada siang hari
pasien merasa silau.
Pasien hanya bisa melihat fokus hanya pandangan di depan (penglihatan
sentral), pandangan lateral (penglihatan perifer) tidak terlihat.
Sering merasa pusing
Riwayat pemakaian kaca mata:
Pernah menggunakan kaca mata (ukuran lupa) pada umur 28 tahun, tapi di
lepas karena tidak nyaman dan tetap kabur.
RPD:
Susah melihat pada malam hari sudah sejak SD
RPK:
Riwayat keluarga tidak tahu.
Status Lokalis
Pemeriksaan Mata kanan Mata kiri
Visus VOD 5/60 S-200 C+075
Ax 90o 6/15 PH (+)
VOS 3/60 PH(-)
Fotofobia (+) (+)
Kantus medial Kotoran (-) Kotoran (-)
Gerakan bola mata Baik ke segala arah
Tidak terasa nyeri
Baik kesegala arah
Tidak terasa nyeri
Kedudukan bola mata Normal Normal
Palpebra superior
- Edema
- Hiperemi
- Bulu mata
- Margo palpebra
-
-
Trikiasis (-)
Krusta (-)
Enteropion (-)
-
-
Trikiasis (-)
Krusta (-)
Enteropion (-)
Palpebra inferior
- Edema
- Hiperemi
- Bulu mata
- Margo palpebra
-
-
Trikiasis (-)
Enteropion / Ekstropion(-)
-
-
Trikiasis (-)
Enteropion/Ekstropion (-)
Konjungtiva palpebra
- superior
- inferior
Hiperemi (-)
Hiperemi (-)
Hiperemi (-)
Hiperemi (-)
Konjungtiva bulbi Hiperemi (-) Hiperemi (-)
Kornea Jernih, edema (-) Jernih, edema (-)
COA N N
Iris Warna coklat
Bentuk reguler
Warna coklat
Bentuk reguler
Pupil Bulat, letak tengah
Ukuran 3 mm
Reflek langsung dan tak
langsung (+)
Isokor
Bulat, letak tengah
Ukuran 3 mm
Reflek langsung dan tak
langsung (+)
Isokor
Lensa Kesan keruh Kesan keruh
Palpasi TIO
Pemeriksaan TIO dengan
Schiozt
Kesan normal
Tidak dilakukan
Kesan normal
Tidak dilakukan
Funduskopi Reflek fundus (+) Reflek fundus (+), terlihat
kumpulan bintik-bintik
kehitaman.
Pemeriksaan Slit lamp Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Pemeriksaan lapang
pandang
Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Tes Ishihara Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Diagnosis:
Retinitis Pigmentosa, Astigmat miktus OD
Diagnosa banding:
Defisiensi vitamin A
Usulan Pemeriksaan:
pemeriksaan kampimetri
pemeriksaan ERG
Rencana terapi:
koreksi miopia dengan kacamata (diagnosis berubah menjadi Astigmat myopia
kompositus OD ( setelah transposisi menjadi= S-1.25 C-0.75 Ax 0); pemberian
neurotropik dan vitamin A.
KIE pasien dan keluarga:
Penyakit yang diderita oleh pasien adalah kelainan bawaan, dan semakin lama
dapat semakin memburuk dan dapat mengakibatkan kebutaan, akan tetapi hal
tersebut berlangsung lambat.
Pada pasien juga didapatkan kelainan rabun jauh, hal tersebut dapat dikoreksi
dengan penggunaan kacamata.
Pemakaian kacamata gelap
Keluarga sebaiknya tetap memberikan dukungan moral kepada pasien
Prognosis: dubia ad malam
IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan hasil anamnesis, didapatkan keluhan dirasakan memburuk dalam 1 tahun
terakhir, timbul perlahan, semakin lama semakin kabur. Keluhan terasa pada
penglihatan jauh maupun dekat, terutama pada mata kiri. Keluhan lebih dirasakan
pada malam hari. Kedua mata cepat pegal/lelah saat beraktivitas. Terasa silau pada
kedua mata (+). Pasien juga mengaku sering sakit kepala,serta adanya penglihatan
ganda. Sejak SD sekitar usia 8-9 tahun pasien susah melihat jika sore hingga malam
hari. Riwayat keluarga tidak diketahui. Pada pemeriksaan lokalis, didapatkan pada
mata kanan, visus 5/60, koreksi dengan S-2.00 C+0.75 Ax90o visus 6/15 pinhole (-).
Pada mata kiri didapatkan: visus 3/60, pinhole (-). Pemeriksaan segmen anterior pada
mata kanan maupun kiri dalam batas normal. TIO pada mata kanan maupun mata kiri
secara didapatkan dalam batas kesan normal. Setelah pemeriksaan funduskopi,
didapatkan reflek fundus (+), terlihat kumpulan bintik-bintik pigmen kehitaman pada
daerah retina. Berdasarkan data subyektif dan obyektif tersebut, mendekatkan kepada
diagnosis retinitis pigmentosa ODS serta astigmat myopia kompositus OD
(ditransposisi menjadi S-1.25 C-0.75 Ax 0o).
Pada pasien tersebut didapatkan tanda dan gejala dari retinitis pigmentosa, dimana
pasien merasa penglihatan lebih kabur pada malam hari (buta senja). Adanya buta
senja pada pasien ini kemungkinan terjadi akibat adanya degenerasi sel batang, yang
terjadi pada retinitis pigmentosa. Fungsi dari sel batang adalah perseptor stimuli
visual dalam suasana gelap. Sel batang banyak terdapat di daerah perifer. Oleh karena
itu, apabila terjadi defek pada daerah perifer retina, maka akan mengganggu
penglihatan malam (night vision).
Pada pemeriksaan mata, tidak didapatkan kelainan pada segmen anterior mata, akan
tetapi pada pemeriksaan funduskopi, didapatkan kumpulan bintik-bintik pigmen
kehitaman pada daerah perifer retina. Adanya kumpulan bintik-bintik pigmen
kehitaman tersebut merupakan salah satu karateristik retinitis pigmentosa.
Usulan pemeriksaan:
Pemeriksaan kampimetri untuk mengetahui defek lapang pandang, pada
retinitis pigmentosa akan didapatkan lapang pandang menyempit dan lebih
lanjut menyebabkan tunnel vision pada pasien.
Pemeriksaan ERG untuk mengetahui gambaran respons listrik lapisan retina
dalam terhadap stimulus, pada retinitis pigmentosa akan didapatkan respon
ERG negatif.
Untuk menyingkirkan diagnosis banding defisiensi vitamin A, dapat
dilakukan dengan pemeriksaan fisik (adanya xerosis konjunctiva, bitot spot,
dan lain-lain).
Penanganan
Obat yang efektif untuk penyakit ini masih belum diketahui. Apabila pasien
rutin mengkonsumsi vitamin A, akan dapat menunda terjadinya kebutaan
untuk 10 tahun.
Pemberian neurotropik untuk meningkatkan fungsi sel-sel syaraf penglihatan
Pemberian kacamata dengan S-1.25 C-0.75 Ax 0o pada mata kanan, untuk
mengkoreksi astigmat myopia kompositus pada pasien.
Pada pasien dapat diberikan kacamata gelap untuk menghindari paparan sinar
ultaviolet yang dapat memperburuk penglihatan pasien.
Prognosis pasien ini adalah akan semakin memburuk dengan progresifitas
penyakit yang berjalan lambat.