lecture3

26
OPINI PUBLIK Raidah Intizar, MA UIN, 3 Mei 2014

Upload: raidah-yusuf

Post on 06-Jul-2015

163 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Lecture3

OPINI PUBLIK

Raidah Intizar, MA

UIN, 3 Mei 2014

Page 2: Lecture3

KIU

SI

Tulis

nama

dan

NIM

1. Mengapa opini publik dikaitkan

dengan polling?

2. Apakah indikator ilmiahnya suatu

polling?

3. Jelaskan satu alasan mengapa

terdapat dua hasil polling yang

berbeda dengan tema polling yang

sama!

4. Mengapa polling/survey di televisi

tergolong tidak ilmiah?

Jawablah dua pertanyaan saja yang

Anda yakin jawaban Anda tepat.

Selamat menjawab. Waktu 15 menit.

Page 3: Lecture3

EFEK PUBLIKASI POLLING TERHADAP

PRILAKU PEMILIH (ERIYANTO, 2008)

Page 4: Lecture3

LATAR BELAKANG

Maraknya survey pendapat umum

(polling) di Indonesia

Hasil-hasil polling yang

memprediksikan kemenangan pihak

tertentu dipublikasi luas

Adakah dampak dari publikasi tersebut

pada prilaku pemilih?

Page 5: Lecture3

PENDAPAT PENGAMAT MENGENAI EFEK

PUBLIKASI POLLING

Publikasi polling

berdampak langsung

pada pemilih (pemilih

menentukan pilihan

berdasarkan publikasi

polling)

Publikasi polling tidak

berdampak langsung

pada pemilih (pemilih

telah menentukan

pilihan sebelum pemilu

alasan sosiologis)

Langsung Tidak langsung

Page 6: Lecture3

TUJUAN PENELITIAN

Apakah polling dalam konteks Indonesia

mempunyai dampak atau tidak?

Bandwagon

effect

Underdog

effect

Page 7: Lecture3

KERANGKA TEORI

Lang & Lang (1984) dan Henshel & Johnston

(1987) mengkategorikan dampak publikasi polling

menjadi 2

1. Dampak Tidak Langsung

Efek yang terjadi pada publikasi hasil polling yang

tidak berhubungan langsung dengan pemilih.

Kandidat/partai yang diunggulkan mendapat

manfaat (liputan media, dana dsb)

2. Dampak Langsung

Dampak publikasi pada perilaku pemilih. Pemilih

menjadikan hasil polling dasar pengambilan

keputusan

Page 8: Lecture3

Dampak Langsung adalah efek psikologis

yang bisa merubah dukungan pemilih dalam

tiga bentuk (Henshel & Jhonston, 1987):

Pemilih mengambang menjadikan hasil

polling dasar dalam memilih

Pemilih menggunakan hasil polling untuk

memantapkan dukungan

Pemilih mengubah preferensi atau

dukungan berdasarkan hasil polling

Page 9: Lecture3

PENELITIAN YANG RELEVAN

Eriyanto menelusuri 24 penelitian sebelum studinya

yang membahas efek polling pada pemilih, lalu

mengkategorisasikan 3 posisi hasil penelitian

1. Tidak ada efek polling pada pemilih (Gallup &

Rae, 1940; Price & Stroud, 2005; etc.)

2. Ada efek polling berupa bandwagon effect

(Ansolabehere & Iyenger, 1994; Bartels, 1985;

etc)

3. Efek polling berupa underdog effect (Ceci & Kain,

1982; Fleitas, 1971)

Page 10: Lecture3

Sejumlah faktor yang terbukti berperan dalam

menghasilkan efek publikasi polling berdasarkan

penelusuran studi sebelumnya (Eriyanto, 2008)

Lingkup pemilihan (lokal/nasional)

Jenis pemilihan

Orientasi pemilih (precommited voters/last minute

deciders)

Pengetahuan/informasi atas isu & kandidat

Persepsi trend suara di masa mendatang

Predisposisi pemilih pada kandidat

Page 11: Lecture3

TEORI INFORMASIONAL & PSIKOLOGI

Teori Informasional: kecenderungan

untuk mencari informasi dalam

memandu diri membuat pilihan

Teori psikologi: kecenderungan orang

untuk mengikuti suara mayoritas

(Norwitz & Pluziski, 1996)

Page 12: Lecture3

METODOLOGI

Metode penelitian: eksperimental lapangan

(field experiment)

Desain eksperimen: desain faktor 2x3

2 variabel independen . 1 variabel memiliki 2

tingkatan. 1 lagi dengan 3 tingkatan

Variabel independen: (a) kandidat yang menang

atau unggul dalam publikasi hasil polling (b)

prosentase kandidat dalam hasil polling

tinggi/rendah

Kelompok kontrol

Page 13: Lecture3

Kandidat yang

menang dalam

polling

Prosentase/ Tingkat

Kemenangan Kandidat dalam

Tinggi

70%:20%

Rendah

52%:42%

Kandidat A I II

Kandidat B III IV

Page 14: Lecture3

Lokasi Kota Bandung

Pemilih dalam kota besar dengan arus informasibesar cenderung tidak mendapat pengaruh publikasipolling

Kabupaten Garut

Pemilih dengan pendidikan relatif rendah dankemungkinan akses media yang kecil.

Desain

Before-(treatment)-After

Waktu

10-20 Maret 2008

Peserta

Random assignment. 880 orang responden di duawilayah. 5 kelompok (I,II,III, IV, kontrol) masing-masing 88 peserta

Page 15: Lecture3

TREATMENT/PERLAKUAN

Kota Bandung

Informasi polling pilkada kota Bandung

mempertemukan Dada Rosada & Aa Tarmana

Informasi polling pemilu nasional mempertemukan

SBY dan megawati

T1: Kandidat A menang telak

T2: Kandidat A menang tipis

T3: Kandidat B menang telak

T3: Kandidat B menang tipis

Page 16: Lecture3

Kabupaten Garut

Informasi polling pilkada kabupaten Garut

mempertemukan Memo Hermawan & Dedi Suryadi

Informasi polling pemilu nasional mempertemukan

SBY dan megawati

T1: Kandidat A menang telak

T2: Kandidat A menang tipis

T3: Kandidat B menang telak

T3: Kandidat B menang tipis

Treatment untuk masing-masing wilayah berbentuk 8

berita dalam suratkabar

Page 17: Lecture3

HASIL

1. Responden atau peserta eksperimen yang ada di

Bandung ditanyakan siapa kandidat walikota yang

akan dipilih: Dada Rosada atau Aa Tarmana. Hasil

menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan

antara pilihan di kelompok kontrol & perlakuan

(Kruskall Wallis Test, p= .983)

Page 18: Lecture3
Page 19: Lecture3
Page 20: Lecture3

HASIL

2. Hasil penelitian di kabupaten Garut menemukan

adanya efek informasi hasil polling pada prilaku

memilih responden. Terdapat perbedaan yang

signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok

perlakuan (Kruskall Wallis-Test, p= .002)

Page 21: Lecture3
Page 22: Lecture3

MEMO HERMAWAN

Page 23: Lecture3

HASIL

3. Hasil penelitian mengenai efek polling pemilu

presiden menunjukkan tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antara kelompok kontrol dan

kelompok perlakuan. Di kota Bandung (Kruskall

Wallis-test, p= .072) maupun di Kabupaten Garut

(Kruskall Wallis-Test, p= .061) .

4. Demikian pula ketika membandingkan antara

sebelum dan sesudah diberikan perlakuan Tidak

terdapat perubahan signifikan baik itu responden di

kota Bandung (Freidman Test, p= .332) maupun

responden di Kabupaten garut (Friedman Test, p=

.317)

Page 24: Lecture3

HASIL

Bandwagon Effect/ Underdog Effect?

Di eksperimen pilkada, tidak ada efek publikasi

polling. Namun 9 orang diidentikasi terkena

dampak. Di Garut, 45 responden. Masing-masing

menampilkan efek bandwagon.

Di eksperimen pemilu presiden, tidak ada efek

publikasi polling. Namun dari responden Bandung.

11 orang diidentifikasi terkena dampak publikasi

hasil polling. Garut sebanyak 24 orang. Masing-

masing mengidentifikasikan efek bandwagon

Page 25: Lecture3

KETERBATASAN

Keterbatasan definisi efek

Dilakukan sekali waktu

Kelemahan desain eksperimen lapangan

dll

Page 26: Lecture3

PEKAN DEPAN (10/5/14):

Penyerahan Laporan Survey

dan Presentasi