latihan 1-7

10
LATIHAN PROGRAM MICROSOFT WORD ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN TRAUMA SISTEM PERKEMIHAN Trauma system perkemihan bisa terjadi karena trauma tumpul dan trauma tajam. Trauma tumpul system perkemihan lebih besar tingkat kejadiannya 80%-90% dibandingkan dengan trauma tajam yang mencapai 10%-20%, biasanya cedera saluran kemih disertai trauma pada stuktur organ yang lain, kecuali cedera atrogenik yang umumnya merupakan cedara tunggal. PENANGGULANGAN Prioritas ditunjukan kepada system repirasi, kardiovaskuler , apakah klien jatuh shick dan system saraf pusat. Bila ketiga system tersebut sudah dievaluasi, baru dilakukan pemeriksaan manifestasi local baik pada pinggang untuk menilai ginjal, abdomen untuk menilai adanya cedera pada rongga intraperional. TRAUMA GINJAL Cedera ginjal terbagi atas cedera minor, cedera mayor, dan cedara vaskuler, cedera minor meliputi 90% dari trauma ginjal. Secara patologis cedera ginjal dibagi atas kontusio, ruptor simpai, dan laserasi parenkim. Laserasi parenkim dibagi menjadi laserasi yang tidak mencapai pielum, yang disertai robekan dan yang total, yaitu kerusakan meliputi seluruh parenkin ginjal laserasi ringan disertai hematoma di bawah simpai atau subkapsuler laserasi yang menyertai pelvis disertai hematuria. SMAK SOVERDI / SANTI / 32 / X.4 1

Upload: santy-agustini

Post on 16-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

jkjhu

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN TRAUMA SISTEM PERKEMIHAN

LATIHAN PROGRAM MICROSOFT WORD

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN TRAUMA SISTEM PERKEMIHAN

Trauma system perkemihan bisa terjadi karena trauma tumpul dan trauma tajam. Trauma tumpul system perkemihan lebih besar tingkat kejadiannya 80%-90% dibandingkan dengan trauma tajam yang mencapai 10%-20%, biasanya cedera saluran kemih disertai trauma pada stuktur organ yang lain, kecuali cedera atrogenik yang umumnya merupakan cedara tunggal.PENANGGULANGAN Prioritas ditunjukan kepada system repirasi, kardiovaskuler, apakah klien jatuh shick dan system saraf pusat. Bila ketiga system tersebut sudah dievaluasi, baru dilakukan pemeriksaan manifestasi local baik pada pinggang untuk menilai ginjal, abdomen untuk menilai adanya cedera pada rongga intraperional.

TRAUMA GINJAL

Cedera ginjal terbagi atas cedera minor, cedera mayor, dan cedara vaskuler, cedera minor meliputi 90% dari trauma ginjal. Secara patologis cedera ginjal dibagi atas kontusio, ruptor simpai, dan laserasi parenkim. Laserasi parenkim dibagi menjadi laserasi yang tidak mencapai pielum, yang disertai robekan dan yang total, yaitu kerusakan meliputi seluruh parenkin ginjal laserasi ringan disertai hematoma di bawah simpai atau subkapsuler laserasi yang menyertai pelvis disertai hematuria. 1. Judul : PERUBAHAN WUJUD ZAT/MENYUBLIM2. Kelas/semester : X/2

3. Waktu : 2 X 45 menit (1 pertemuan)

4. Kompetensi dasar : 5.1. Melakukan percobaan yang berkaitan dengan kalor

5. Hipotesa Kegiatan

---------------------------------------------------------------------------------------------------

6. Variabel-variabel kegiatan

Variabel control

Variabel manipulasi

Variable respon

Variable penganggu

7. Informasi kegiatan

Zat dapat berubah wujudnya karena pengaruh suhu

Zat akan berubah menjadi gas dari pada jika menerima suhu, peristiwa ini dikenal dengan mengkristal.

Zat akan berubah menjadi padat dari gas jika melepaskan suhu peristiwa ini dikenal dengan menyublim

8. Alat dan Bahan:

A. Alat

1. Penumbuk

2. Plastik

3. busen/pembakar kaki tiga

4. Gelas kimia

5. Cawan petri/penutup

6. Termometer

B. Bahan

1. Es

2. Kapur barus/kamper (berwarna-warni)

3. Korek api

9. Langkah-langkah kegiatan

1) Tumbu kamper agar ukurannya menjadi kecil-kecil

2) Masukan kamper pada gelas kimia

3) Panaskan di atas pembakar kaki tiga

4) Letakan tutup (cawan petri) diatasnya (posisitutup menghadap ke atas)

5) Masukan es di cawan petri

6) Setelah beberapa saat angkat cawan petri dan buang esnya

7) Amati bagian bawah cawan petri

8) Masukan hasil pengamatan secara kuantitatif ke dalam hasil pengamatan secara lengkap

9) Buatlah kesimpulan dan penerapan pada kehidupan sehari-hari

SUSUNAN ORGANISASI

PARTAI SISWA INDONESIA

TAHUN 2007

PT. RABERA FAFA BERSAUDARA

Jln. Kebun Bunga No.566 Palembang Sumatera Selatan

Telp.(0711) 374856

DAFTAR STOK BARANG

S/D 20 DESEMBER 2008----------------------------------------------------------------------------------------------------------------

No. Nama Barang

Stok

Harga

Jumlah

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------1. Mie bungkus 10 box Rp. 250.000,00

2. Gula Merah 150 kg Rp. 350.000,00 ...

3. Gula Pasir 300 kg Rp. 500.000,00

4. Susu Bayi 60 kg Rp. 900.000,00 .

5. Minyak Goreng 150 kg Rp. 600.000,00 .

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Jumlah

.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Bagian Gudang,

(Andira Subki)

PENDEKATAN KONTEKTUAL

Sebuah Pendekatan Pembelajaran

Apakah itu Pendekatan Kontekstual?

Ada kecenderungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa belajar akan lebih jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetensi jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali anak memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang. Dan, itulah yang tejadi di kelas-kelas sekolah kita!

Pendekatan kontekstual (Contekxtual Teaching and Learning) merupakan konsep belajar membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi nyata siswa. Hal ini mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan menerapkannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Dalam konteks itu, siswa belajar, apa manfaat dan dalam status apa mereka, dan bagaimana mencapainya. Mereka sadar bahwa apa yang mereka pelajari memposisikan mereka sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal untuk hidupnya nanti. Mereka mempelajari apa yang bermanfaat bagi dirinya dan berupaya menggapainya. Dan upaya itu, mereka memerlukan guru sebagai pengarah dan pembimbing.

Dalam kelas kontekstual, tugas guru adalah membantu siswa mencapai tujuannya. Maksudnya, guru lebih banyak berurusan dengan strategi dari pada memberikan informasi. Tugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas (siswa). Sesuatu yang baru (dibaca: pengetahuan dan keterampilan) data dari menemukan sendiri, bukan dari apa kata guru. Begitulah peran guru dikelas yang dikelola dengan pendekatan kontekstual.

Kontekstual hanya sebuah strategi pembelajaran yang lain, kontekstuan dikembangkan dengan tujuan agar pembelajaran lebih produktif dan bermakna. Pendekatan kontekstual dapat dijalankan tanpa harus mengubah kurikulum dan tatanan yang ada. Dalam buku ringkas ini dibahas pesoalan yang berkenaan dengan pendekatan kontekstual dan implikasi penerapannya.

Mengapa Pendekatan Kontekstual Menjadi Pilihan?

Sejarah pendidikan kita masih didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai fakta-fakta yang harus dihafal. Kelas masih berfokus pada guru sebagai sumber utama pengetahuan, kemudian ceramah menjadi pilihan utama strategi belajar. Untuk itu, diperlukan sebuah strategi belajar baru yang lebih memberdayakan siswa. Sebuah strategi yang mendorong siswa mengkonstuksikan pengetahuannya dibenak mereka sendiri.

Melalui landasan filosofi kontrukstivisme, CTL dipromosikan menjadi alternatif strategi belajar melalui mengalami bukan menghafal.

Sony & Amy

Denpasar, 12 Desember 2008

Salam Damai,

Atas limpahan dan kasih karunia-Nya, kami mengundang Bapak / Ibu / sdr / i untuk menghadiri pesta pernikahan kami, Sony dan Amy Sastro pada:

Hari

: Sabtu, 15 Desember 2008

Waktu

: 18.00 sampai selesai

Tempat: Aula SMAK Soverdi Tuban

: Jln. Kompleks Burung No. 46 Tuban

Hiburan: Orgen Tunggal SOARA

Pemberkatan pernikahan dilaksanakan pada:

Hari

: Sabtu, 15 Desember 2008

Waktu

: 16.00

Tempat: Gereja St. Frasiskus Xaverius Tuban

Merupakan kehormatan bagi kami apabila Bapak / Ibu / berkenan hadir untuk memberikan doa restu kepada kedua mempelai. Atas kehadiran Bapak / Ibu / Sdr/i kami ucapkan terima kasih.

Turut mengundang:

Hormat kami,1. Doy Renggu

Kedua mempelai2. Sukur Sastro Utomo, Spd

3. Jacob Moge, SH

1. ((x2 + x + 2)dx = ..

a. (x2dx + x + 2

b. ((x2 + x)dx + 2

c. x2 + x + (2dx

d. (x2dx + (xdx + (2dx

e. x2 + ((x + 2)dx

3. ((x2 + 2x -2 + 3)dx =

a. x2 + 2x -1 + 3x C

d. x3 2x -1 + 3x + C

b. x3 - 2x -1 - 3x + C

e. x3 2x -1 + 3x + C

3

3

c. x3 + 2x -1 + 3x + C

3

4. ((3x - 2)2dx = ..

a. 2(3x 5) + C

d. 1 (3x 5x)3 + C

3

b. -1 (3x 5x)3 + C

e. 1 (3x 5x)3 + C 3

9 c. -1 (3x 5x)3 + C

9

5. Ditentukan F (x) = 3x2 2x + 5 dan F(2) = 6 adalah turunan pertama F(x),

maka F(X) = ..

a. x3 - x2 + 5x + 6

d. x3 x2 + 5x - 8

b. x3 x2 + 5x + 20

e. x3 x2 + 5x + 8

c. x3 x2 +5x 6

7. (4 (3(x x) dx = 0a. 2

d. 20

b. 8

e. 16

c. -2 1 2

Ketua

Bendahara

Sekretaris

Seksi Rumah Tangga

Seksi organisasi

Seksi Pengkaderan

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

Anggota

PAMERAN KOMPUTER PALING

SPEKTAKULER

10-17 NOVEMBER 2008

PC : Accar

Notebook Ntos Hiba

PC : Kompak

Intel Pentium 4 2,4 Ghz

256 MB DDR-SDRAM

30 GB HDD

DVD ROM

15.0XGA TFT Display

Eternet + Modem + IEEE

1394

Port + IrDA

Ms Win XP Home Edition

Intel Celeron 1,2 GHz

128 MB PC 133 SDRAM

20 GB HDD

14,1 TFT XTA Display

24x CDROM

Internal 56 Kbps modem

32 MB Video Memory

Ms Win Xp Home Edition

Intel Pentium 4 1.8 GhHz

256 MB DDR RAM

15 Color Monitor

40 GB HDD/720 rpm

48x CD-ROM

Internal 56 kbps modem

Ms. Win Xp Home Edition

US$

1,899

US$

1,098

US$

946

Kepada Yth,

Bapak / Ibu /Sdr/i

di.

mohon maaf jika ada kesalahan nama dan gelar

Lembar Kerja Siswa

HYPERLINK "SANTI%201.doc" Latihan 1

HYPERLINK "SANTI%202.doc" Latihan 2

HYPERLINK "SANTI%203.doc" Latihan 3

HYPERLINK "SANTI%204.doc" Latihan 4

HYPERLINK "SANTI%205.doc" Latihan 5

HYPERLINK "SANTI%206.doc" Latihan 6

HYPERLINK "SANTI%207.doc" Latihan 7

PAGE 8SMAK SOVERDI / SANTI / 32 / X.4