latar belakang melon
DESCRIPTION
MelonTRANSCRIPT
![Page 1: Latar Belakang Melon](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022072109/55cf922b550346f57b943efe/html5/thumbnails/1.jpg)
Triyana Agus Safari
A24144020
Paralel 4/Kamis
Perlakuan Invigorasi Benih dengan Metode Matriconditioning
Untuk Meningkatkan Produksi Melon (Cucumis melo L.)
1.1. Latar Belakang
Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman semusim yang termasuk
dalam family cucurbitaceae atau kelompok tanaman labu-labuan. Menurut data
Badan Pusat Statistik (BPS) (2015), jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2013
mencapai 248.8 juta jiwa, sedangkan konsumsi buah melon Indonesia mencapai
34.06 kg/ kapita/ tahun (Deptan 2013). Pada tahun 2013 produksi melon di
Indonesia hanya sebesar 125 207 ton sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan
melon di dalam negeri (BPS 2015). Akibatnya buah melon harus di impor dari
luar negeri, konsumsi buah melon yang terus bertambah dari tahun ke tahun
sangat mendukung perkembangan melon di Indonesia.
Melon (Cucumis melo L.) termasuk komoditas Hortikultura yang
memerlukan penanganan yang intensif seperti penanganan suhu, tanah, air,
kelembapan, dan ketinggian tempat dari suatu wilayah (Margianasari et all. 2012).
Selain dari syarat tumbuh, faktor yang dapat mempengaruhi produksi dari melon
tersebut adalah kualitas benih melon. Tanaman melon yang sehat dan berproduksi
optimal berasal dari bibit tanaman yang sehat, dan terawat dengan baik, sehingga
mampu menghasilkan melon yang berproduksi tinggi di lapangan (Prajnanta
2004).
Perlakukan (treatment) terhadap benih. Perlakukan benih dilakukan
dengan tujuan untuk mematahkan masa dormansi benih dan memilih benih yang
bernas agar benih dapat tumbuh cepat, seragam dan sehat serta salah satu
perlindungan awal tanaman terhadap serangan hama dan penyakit terutama pada
stadia bibit (Pertaniansehat.com 2012). Salah satu metode yang digunakan untuk
![Page 2: Latar Belakang Melon](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022072109/55cf922b550346f57b943efe/html5/thumbnails/2.jpg)
menghasilkan benih melon yang baik adalah uji invirogasi benih dengan Matri-
conditioning.
Matriconditioning adalah salah satu cara untuk memperlakukan benih
sebelum tanam sehingga benih dapat terangsang proses metabolisme dan siap
berkecambah tetapi struktur penting embrio belum muncul. Matriconditioning
digunakan untuk conditioning benih dalam media padat yang lembab, terutama
dengan kekuatan matrik, tanpa pelarut osmotik dan membedakan ini dari
osmoconditioning yang menggunakan pelarut organik dan inorganik (Koes, F dan
Ramlah, A 2011).
1.2. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan
Matriconditioning terhadap peningkatan produksi tanaman melon.
Hipotesis
Perlakuan invigorisasi dengan Matriconditioning dapat meningkatkan vigor dan
viabilitas benih melon serta peninngkatan produksi.
Daftar Pustaka
Badan Pusat statistik. 2015. Produksi Melon Indonesia tahun 2013.
http://www.bps.go.id. [8 Maret 2015].
Badan Pusat statistik. 2015. Jumlah Penduduk tahun 2013. http://www.bps.go.id.
[8 Maret 2015].
Departemen Pertanian. Statistik Pertanian 2013. 2015. www.deptan.go.id. [8
Maret 2015].
Margianasari et all. 2012. Bertanam Melon Ekslusif dalam Pot. Penebar Swadaya:
Jakarta.
Frajnanta. 2004. Melon. Penebar Swadaya: Jakarta.
Pertanian Sehat Indonesia. 2012. Bagaimana Perlakuan dan Pemilihan Benih yang
Baik. www. Pertaniansehat.com. [8 Maret 2015].
![Page 3: Latar Belakang Melon](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022072109/55cf922b550346f57b943efe/html5/thumbnails/3.jpg)
Koes, F dan Ramlah, A. 2011. Pengaruh Perlakuan Matriconditioning Terhadap
Viabilitas dan Vigor Benih.