lapsus skabies ikm

Upload: ecank-rsmr

Post on 07-Jul-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm

    1/24

    TUGAS KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

    LAPORAN KASUS INDIVIDU

    SKABIES

    DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA

    BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM/PUSKESMAS KEDIRI

    2012

    0

  • 8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm

    2/24

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Penyakit berbasis lingkungan masih merupakan masalah kesehatan terbesar 

    masayarakat Indonesia. Hal ini tercermin dari tingginya kunjungan penderita Infeksi Saluran

    Pernapasan Akut (ISPA) diare malaria demam berdarah dengue (!"!) kecacingan infeksi

    kulit dan lainnya (!epkes #I $00%).

    Skabies merupakan salah satu penyakit kulit yang endemik pada banyak masyarakat.

    Penyakit ini dapat mengenai semua ras dan golongan di seluruh dunia. Penyakit skabies

     banyak dijumpai pada anak dan orang de&asa muda insidennya sama terjadi pada pria dan

    &anita (Harahap $000).

    Insiden skabies di negara berkembang menunjukkan siklus fluktuasi yang sampai saat

    ini belum dapat dijelaskan. 'enurut !epartemen esehatan #I prealensi skabies di

    Puskesmas seluruh Indonesia pada tahun *+,- adalah %-/*$+ dan skabies menduduki

    urutan ketiga dari *$ penyakit kulit tersering. !i "agian ulit dan elamin 12I3#S4'

     pada tahun *+,, dijumpai 56% kasus skabies yang merupakan 55 dari seluruh kasus baru.

    Pada tahun *+,+ dan *++0 prealensi skabies adalah - dan 6+. !i berbagai belahan

    dunia laporan kasus skabies masih sering ditemukan pada keadaan lingkungan yang padat penduduk status ekonomi rendah tingkat pendidikan yang rendah dan kualitas higienis

     pribadi yang kurang baik atau cenderung jelek (!epkes #I $0*0).

    !ari data *0 penyakit terbanyak tahun $0** di Puskesmas ediri penyakit kulit

    infeksi (termasuk skabies) menduduki peringkat ke/empat terbanyak dengan jumlah *%60

    kasus (7im penyusun $0**). !engan tingginya angka kejadian penyakit kulit infeksi

    (termasuk skabies) tersebut maka dapat menurunkan derajat kesehatan masyarakat di

    &ilayah ediri. 2ntuk itu laporan ini akan membahas tentang pemberantasan dan

     pencegahan penyakit kulit infeksi khususnya skabies pada masyarakat.

    *

  • 8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm

    3/24

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. GAMBARAN PENYAKIT KULIT INFEKSI DI PUSKESMAS KEDIRI

    Pada tahun $00+ didapatkan penyakit kulit infeksi menempati urutan kedua setelah

    ISPA pada data sepuluh penyakit terbanyak tahun $00+ di Puskesmas ediri dengan jumlah

    kasus sebanyak *-$, kasus. Hal ini dapat dilihat pada tabel di ba&ah ini.

    7abel $.*. !aftar *0 Penyakit 7erbanyak Puskesmas ediri 7ahun $00+

     8o asus 9umlah asus

    * Infeksi akut pernafasan atas 6+

    $ Penyakit.pulpa dan jaringan periapikal *++$

    6 Penyakit kulit infeksi *-$,

    % Pnemonia **+,

    :ingiitis dan penyakit periodontal **5$

    - Penyakit lain pada sal pernafasan atas **-+

    5 Penyakit pada sistim otot dan jar. pengikat +$-

    , !isentri ,+*

    + Penyakit kulit alergi ,65

    *0 Penyakit darah tinggi ,6

    !ilihat dari tabel sepuluh penyakit terbanyak tahun $0*0 di ba&ah ini penyakit kulit

    infeksi menempati urutan ketiga setelah ISPA serta penyakit pada pulpa dan jaringan apikal

    dengan jumlah kasus sebanyak *-,+ kasus. Hal ini menunjukkan adanya sedikit peningkatan

    dibanding tahun $00+ dengan *-$, kasus.

    7abel $.$. !aftar *0 Penyakit 7erbanyak Puskesmas ediri 7ahun $0*0

     8o asus 9umlah asus

    * Infeksi akut pernafasan atas 6,0

    $ Penyakit.pulpa dan jaringan periapikal $*-%

    6 Penyakit kulit infeksi *-,+

    $

  • 8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm

    4/24

    % Penyakit lain pada sal pernafasan atas **+-

    :astritis **$

    - :ingiitis dan penyakit periodontal **00

    5 !emam oleh sebab lain +,6

    , Hipertensi ,+-

    + Penyakit pada sistim otot dan jar. pengikat ,56

    *0 Penyakit kulit alergi ,$-

    Pada tahun $0** penyakit kulit infeksi turun pada urutan ke/empat dari daftar *0

     penyakit terbanyak di Puskesmas ediri. Pada bulan 9anuari sampai dengan !esember $0**

    terdapat *%60 kasus penyakit kulit infeksi termasuk skabies.

    7abel $.6. !aftar *0 Penyakit 7erbanyak di Puskesmas ediri 7ahun $0**

     8o asus 9umlah asus

    * Infeksi akut pernafasan atas 6-6*

    $ Penyakit.pulpa dan jaringan periapikal $$56

    6 :ingiitis dan penyakit periodontal *-60

    % Penyakit kulit infeksi *%60

    Penyakit pada sistim otot dan jar. pengikat *$,+

    - :astritis **--

    5 Hipertensi ***0

    , Penyakit odontofasial termasuk maloklusi *00*

    + Asma bronchial +%*

    *0 Penyakit kulit alergi ,,

    9ika jumlah kasus penyakit kulit infeksi tahun $00+ $0*0 dan $0** dibandingkan maka

    tampak peningkatan kasus dari tahun $00+ ke tahun $0*0 yaitu dari *-$, kasus menjadi *-,+

    kasus kemudian menurun pada tahun $0** menjadi *%60 kasus seperti yang tertera pada

    grafik di ba&ah ini.

    6

  • 8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm

    5/24

    2.2. KONSEP PENYAKIT SKABIES

    A. Definii S!"#ie

    Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap

    Sarcoptes scabiei var hominins  dan produknya. Ada beberapa sinonim yang dikenal

    masyarakat untuk skabies ini yaitu the itch gudik budukan dan gatal agogo (!juanda dkk

    $005).

    B. E$i%e&i'(')i

    Skabies banyak menyerang anak/anak &alaupun orang de&asa dapat pula terkena.

    1rekuensi antara laki/laki dan perempuan sama. Ada dugaan bah&a setiap siklus 60 tahun

    terjadi epidemik skabies. "anyak faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini antara

    lain; sosial ekonomi yang rendah higiene yang buruk hubungan seksual yang bersifat

     promiskuitas kesalahan diagnosis dan perkembangan demografik serta ekologi (!juanda

    dkk $005).

    4ara penularan scabies yaitu melalui (!juanda dkk $005) ;

    *. ontak langsung (kontak kulit dengan kulit) misalnya berjabat tangan tidur bersama dan

    hubungan seksual.

    $. ontak tak langsung (melalui benda) misalnya pakaian handuk seprei bantal dan lain/

    lain.

    *. E+i'(')i

    Sarcoptes scabiei termasuk filum Arthropoda kelas Arachnida ordo Ackarima super 

    family Sarcoptes. Pada manusia disebut Sarcoptes scabiei var hominins.  Secara morfologi

    merupakan tungau kecil berbentuk oal punggungnya cembung dan bagian perutnya rata.

    7ungau ini translusen ber&arna putih kotor dan tidak bermata. 2kuran betina berkisar antara

    660/%0 mikron < $0/60 mikron sedangkan yang jantan lebih kecil. "entuk de&asa

    %

    1,2-

    1,-

    10

    200 2010 2011

  • 8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm

    6/24

    mempunyai % pasang kaki $ pasang kaki di depan sebagai alat untuk melekat dan $ pasang

    kaki dibelakang sedangkan pada yang jantan memiliki 6 pasangan kaki (!juanda dkk $005).

    :ambar * ; Sacrcoptes scabiei (:andahusa $00%)

    D. Si!( Hi%$

    2ntuk siklus hidupnya Sarcoptes scabiei adalah Setelah kopulasi (perka&inan ) yang

    terjadi diatas kulit yang jantan akan mati kadang/kadang masih dapat hidup beberapa hari

    dalam tero&ongan yang digali oleh yang betina. 7ungau betina yang telah dibuahi menggali

    tero&ongan dalam stratum korneum dengan kecepatan $/6 milimeter sehari dan sambil

    meletakkan telurnya $/% butir sehari sampai mencapai %0 atau 0. "entuk betina yang dibuahi

    ini dapat hidup sebulan lamanya kemudian telur akan menetas dalam &aktu 6/ hari dan

    menjadi lara yang mempunyai 6 pasang kaki. =ara ini dapat tinggal dalam tero&ongan

    tetapi dapat juga keluar. Setelah $/6 hari lara akan menjadi nimfa yang mempunyai dua

     bentuk jantan dan betina dengan % pasang kaki. Seluruh siklus hidupnya dari telur sampai

     bentuk de&asa memerlukan &aktu antara ,/*$ hari (!juanda $005).

    E. P"+')enei

    7ungau hidup didalam tero&ongan ditempat predileksi yaitu sela jari pergelangan

    tangan bagian entral siku bagian luar lipatan ketiak depan umbilikus daerah gluteus

    ekstremitas genital eksterna pada laki/laki dan areola mammae pada perempuan. Pada bayi

    dapat menyerang telapak tangan dan telapak kaki. Pada tempat predileksi dapat ditemukan

    tero&ongan ber&arna putih abu/abu dengan panjang yang berariasi rata/rata * mm

     berbentuk lurus atau berkelok/kelok. 7ero&ongan ini ditemukan bila belum terdapat infeksi

    sekunder. !iujung tero&ongan dapat ditemukan esikel atau papul kecil. 7ero&ongan yang

     berkelok/kelok umumnya ditemukan pada penderita kulit putih dan sangat jarang ditemukan

     pada penderita indonesia (:andahusa $00%).

  • 8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm

    7/24

    Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan; penderita selalu

    mengeluh gatal terutama pada malam hari. #asa gatal disebabkan oleh sensitasi terhadap

    sekreta dan ekskreta tungau yang memerlukan &aktu kira/kira sebulan setelah infestasi. Pada

    saat itu kelainan kulit menyerupai dermatitis dengan ukuran papul esikel urtika dan lain/

    lain. !engan garukan dapat timbul erosi ekskoriasi dan infeksi sekunder (pustul) (!juanda

    dkk $005).

    F. Di")n'i

    !iagnosis dapat dibuat bila menemukan minimal $ dari % tanda kardinal sebagai

     berikut (!juanda dkk $005) ;

    *. Pruritus nokturna artinya gatal pada malam hari yang disebabkan karena aktiitas tungau

    ini lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas.

    $. Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok misalnya dalam sebuah keluarga

     biasanya seluruh anggota keluarga terkena infeksi. "egitu pula dalam sebuah

     perkampungan yang padat penduduknya sebagian besar tetangga yang berdekatan akan

    diserang oleh tungau tersebut. !ikenal keadaan hiposensitisasi yang seluruh anggota

    keluarganya terkena. >alaupun mengalami infestasi tungau tetapi tidak memberikan

    gejala. Penderita ini bersifat sebagai pemba&a (carrier).

    6. Adanya tero&ongan (kunikulus) pada tempat/tempat predileksi yang ber&arna putih atau

    keabu/abuan berbentuk garis lurus atau berkelok rata/rata panjang * cm pada ujung

    tero&ongan ditemukan papul atau esikel. 9ika timbul infeksi sekunder ruam kulitnya

    menjadi polimorf (pustule ekskoriasi dan lain/lain). 7empat predileksinya biasanya

    merupakan tempat dengan stratum korneum yang tipis yaitu; sela/sela jari tangan

     pergelangan tangan bagian olar siku bagian olar siku bagian luar lipat ketiak bagian

    depan areola mamae (&anita) umbilikus bokong genetalia eksterna (pria) dan perut

     bagian ba&ah. Pada bayi dapat menyerang telapak tangan dan telapak kaki.

    %. 'enemukan tungau merupakan hal yang paling diagnostik. !apat ditemukan salah satu

    atau lebih stadium hidup tungau ini.

    G. Di")n'i B"n%in)

    !iagnosis banding dari skabies antara lain (!juanda $005);

    *. Prurigo Hebra; biasanya berupa papula/papula yang gatal predileksi pada bagian

    ekstensor ekstremitas

    $. :igitan serangga? biasanya jelas timbul sesudah gigitan efloresensinya urtikaria

     popular 

    6. 1olikulitis; nyeri eflorensensi berupa pustul miliar di kelilingi daerah eritema

    H. Pe&ei!""n Penn3"n)

    -

  • 8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm

    8/24

    7idak dibutuhkan pemeriksaan penunjang khusus untuk membantu menegakkan

    diagnosis scabies. Sarcoptes scabiei didapatkan dengan membuka atau menggali tero&ongan

    atau esikula atau pustule dengan jarum kemudian diletakkan pada kaca obyek dan tetesi

    dengan minyak imerson lalu tutup dengan kaca penutup. =ihat di ba&ah mikroskop dengan

     pembesaran *0< dan %0

  • 8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm

    9/24

    1. Cara-cara pencegahan

    =akukan penyuluhan kepada masyarakat dan komunitas kesehatan tentang cara

     penularan diagnosis dini dan cara pengobatan penderita scabies dan orang/orang

    yang kontak dengan penderita.

    2. Pengawasan penderita, kontak dan lingkungan sekitarnya*) =aporan kepada !inas esehatan setempat.

    $) Isolasi; Sis&a sekolah atau pekerja yang terinfeksi dilarang masuk ke sekolah dan

     pekerja sampai dilakukan pengobatan. Penderita yang dira&at di #umah Sakit

    diisolasi sampai dengan $% jam setelah dilakukan pengobatan yang efektif.

    6) !isinfeksi serentak; Pakaian dalam dan sprei yang digunakan oleh penderita

    dalam %, jam pertama sebelum pengobatan dicuci dengan menggunakan sistem

     pemanasan pada proses pencucian dan pengeringan hal ini membunuh kutu dan

    telur. 7indakan ini tidak dibutuhkan pada infestasi yang berat. 'encuci spreisarung bantal dan pakaian pada penderita  Norwegian scabies sangat penting

    karena potensi untuk menularkan sangat tinggi

    %) Penyelidikan terhadap penderita kontak dan sumber penularan; 7emukan

     penderita yang tidak dilaporkan dan tidak terdeteksi diantara teman dan anggota

    keluarga? penderita tunggal dalam satu keluarga jarang ditemukan. "erikan

     pengobatan profilaktik kepada mereka yang kontak kulit ke kulit dengan penderita

    (anggota keluarga dan kontak seksual)

    ) Pengobatan spesifik; Pengobatan pada anak/anak adalah dengan permetrin .

    Alternatif pengobatan menggunakan  gamma benzena hexachloride * (obat ini

    kontra indikasi untuk bayi yang lahir premature dan pemberiannya harus hati/hati

    kepada bayi yang berumur C * tahun serta ibu yang sedang hamil)? Crotamiton?

    Tetraethylthiuram monosulfide  dalam larutan diberikan $ kali sehari? atau

    menggunakan emulsi benzyl benzoate untuk seluruh badan kecuali kepala dan

    leher. (#incian pengobatan berariasi tergantung dari jenis obat yang digunakan).

    Pada hari berikutnya setelah pengobatan mandi berendam untuk membersihkan badan baju dan sprei diganti dengan yang bersih. #asa gatal mungkin akan tetap

    ada selama * sampai $ minggu? hal ini jangan dianggap bah&a pengobatan

    tersebut gagal atau telah terjadi reinfeksi. Pengobatan berlebihan sering terjadi

    untuk itu harus dihindari karena dapat menyebabkan keracunan terhadap obat

    tersebut terutama  gamma benzena hexachloride. Sekitar kasus perlu

     pengobatan ulang dengan interal 5 D *0 hari jika telur bertahan dengan

     pengobatan pertama. =akukkan superisi ketat terhadap pengobatan begitu juga

    mandi yang bersih adalah penting.

    ,

  • 8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm

    10/24

    3. Penanggulangan wabah

    *) "erikan pengobatan dan penyuluhan kepada penderita dan orang yang berisiko.

    $) Pengobatan dilakukan secara massal.

    6) Penemuan kasus dilakukan secara serentak didalam keluarga lingkungan padat

     penduduk pondok pesantren dll

    %) Sediakan sabun sarana pemandian dan pencucian umum.

    +

  • 8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm

    11/24

    BAB III

    LAPORAN KASUS

    I. IDENTITAS PASIEN

     8ama Pasien ; An. !

    2mur ; *+ bulan

    9enis kelamin ; laki / laki

    Alamat ; Sedayu Selatan #7 $

    unjungan ke P' ; * 'aret $0*$

    Identitas keluarga ; Anak kandung ketiga

    II. ANAMNESIS (tanggal * 'aret $0*$ kepada orang tua pasien)

    Ke(6"n +"&" ; :atal/gatal

    Ri7"8"+ Pen8"!i+ Se!""n) ;

    @rang tua pasien mengeluhkan An. ! sering gatal/gatal sejak $ bulan yang lalu. :atal/

    gatal terutama dikeluhkan pada malam hari sehingga pasien tidak bisa tidur dan re&el.

    Pada a&alnya muncul bentol/bentol ber&arna merah pada kedua tangan termasuk sela/

    sela jari tangan dan serta telapak tangan kemudian muncul pada kedua kaki. Selanjutnya

    muncul pada bagian pantat dan sekitar kemaluan ketiak bagian depan dan punggung.

    "entol/bentol berisi cairan yang gatal tersebut seringkali luka karena garukan oleh kuku

    tangan pasien sendiri. Selain itu beberapa bentolan berisi cairan kekuningan. Saat ini ibu

    dan saudara/saudara pasien mengalami keluhan serupa muncul bentol berukuran kecil

     pada sela/sela jari tangan sejak * minggu yang lalu.

    Ri7"8"+ Pen8"!i+ D"6( ;

    Sebelumnya pasien pernah mengalami penyakit serupa.

    *0

    I%en+i+" I# A8"6 8ama 8y. S 7n. S

    2mur $+ 7h 6$ 7h

    Pendidikan3"erapa tahun S! S'A

    Pekerjaan I#7 !agang

  • 8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm

    12/24

    Ri7"8"+ Pen8"!i+ Ke(")" 9

    ibu dan saudara/saudara pasien menderita keluhan serupa sejak * minggu yang lalu.

    Ri7"8"+ S'i"(: e!'n'&i %"n Lin)!n)"n 9

    ondisi sosial ekonomi keluarga menengah keba&ah dimana ayah pasien bekerja sebagai

     penjual gorden dengan penghasilan #p. %00.000 sebulan. eluarga pasien tinggal di

    lingkungan padat penduduk di &ilayah pondok pesantren 8urul Hakim dimana banyak 

    tetangga pasien yang menderita penyakit serupa.

    Ri7"8"+ Ke6"&i("n %"n Pe"(in"n 9

    • Ibu pasien - kali A84 di posyandu

    • #i&ayat sakit berat selama hamil (/) dan minum obat/obatan tertentu (/)

    • Pasien lahir normal di Puskesmas ediri dengan ""= 6.000 gr 

    Ri7"8"+ N+ii

    'enurut pengakuan ibu pasien pasien diberikan ASI eksklusif sampai usia - bulan saat

    ini pasien sudah diberikan makanan pendamping ASI.

    S+"+ I&ni"i

    'enurut pengakuan orang tua pasien dan berdasarkan buku IA pasien mendapatkan

    imunisasi sesuai jad&al di posyandu.

    Ri7"8"+ T6 Ke"n)

    #i&ayat tumbuh kembang pasien sesuai dengan anak D anak seusianya.

    I!6+i" Ke(")"

    ; L"!i4L"!i

    ; Pee&$"n

    **

    A8"6 I#

    An"! I An"! II An"! III

  • 8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm

    13/24

    III.PEMERIKSAAN FISIK 

    eadaan 2mum ; Sedang

    esadaran ; 4ompos 'entis

    "" ; +* kg

    Status :iBi ; :iBi baik  

     8adi ; *0,

  • 8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm

    14/24

    VII. REN*ANA KERJA

    Ren5"n" Te"$i

    topikal salep yang mengandung asam salisilat $ dan sulfur presitatum %

    dioleskan di seluruh tubuh sesudah mandi dan dipakai 6 hari berturut/turut. 47' 6 < *3% tab

    Amo

  • 8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm

    15/24

    BAB IV

    PENELUSURAN

  • 8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm

    16/24

    tetangga. !ari kedua kamar ditemukan banyak baju yang telah dipakai digantung dan

    ditumpuk. =antai rumah terbuat dari semen dinding rumah berupa tembok plafon

    terbuat dari triplek dan atap rumah terbuat dari genteng.

    Sumber air minum berasal dari air sumur bersama dan PA' berjarak G + meter dari

    rumah. Air sumur digunakan untuk kebutuhan mandi dan cuci sedangkan air PA'

    digunakan untuk kebutuhan air minum dan mengolah masakan.

    eluarga pasien menggunakan fasilitas jamban umum dengan sebuah kamar mandi

    umum yang terletak G *0 meter di samping rumah.

    Pendapatan keluarga dari penghasilan ayah pasien yang bekerja sebagai penjual

    gorden. ira/kira penghasilan ayah pasien mencapai #p.%00.000 per bulan.

    'enurut ibu pasien anak/anak tetangga banyak yang memiliki keluhan yang sama

    dengan pasien serta mereka sering bermain ke rumah pasien. Pasien telah berobat ke

     puskesmas * bulan yang lalu namun keluhan muncul kembali.

    Ibu pasien mengakui seluruh anggota keluarga mandi $< sehari namun satu keluarga

    hanya memiliki $ handuk yang digunakan secara bergantian. Pakaian handuk dan

    seprai yang akan dipakai tidak disetrika terlebih dahulu. asur jarang dijemur.

    S!e+" Den"6 R&"6

     utara eterangan;

     barat timur / / ; Pintu

    teras ; 9endela

    ; !apur 

    ; amar tidur 

    #uang

    7amu

    *

  • 8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm

    17/24

     

    BAB V

    PEMBAHASAN

    A. A$e! K(ini! 

    !ari hasil anamnesis didapatkan keluhan gatal/gatal di kulit terutama dirasakan pada

    malam hari hal ini disebabkan karena skabies beraktiitas saat udara dingin (malam hari).

    Selain itu hampir seluruh anggota keluarga serta tetangga pasien mengalami keluhan serupa

    hal ini disebabkan karena skabies menyerang manusia secara berkelompok (pada anggota

    keluarga lain dalam satu rumah dan juga pada perkampungan padat penduduk). !ari hasil

     pemeriksaan fisik ditemuka lokasi lesi yaitu disela jari telapak tangan pergelangan tanganketiak bagian depan paha bagian dalam kedua kaki genetalia pria dan sekitar bokong yang

    merupakan tempat predileksi dari skabies. floresensi skabies yang ditemukan pada pasien

    ini berupa papul dan esikel multipel disertai ekskoriasi dan pustul yang menandai adanya

    infeksi sekunder pada lesiakibat garukan.

    !ari anamnesis didapatkan $ dari % tanda kardinal dari skabies yaitu gatal/gatal

    terutama pada malam hari (pruritus nokturna) serta menyerang manusia secara berkelompok 

    dalam suatu rumah atau pemukiman padat penduduk. Pemeriksaan penunjang yang

    sebenarnya dapat dilakukan adalah dengan menemukan tero&ongan (kunikulus) dan tungau

     pada ujung tero&ongan namun diagnosis skabies sudah cukup ditegakkan dengan penemuan

    $ dari % tanda kardinal tersebut.

    7erapi yang diberikan untuk pasien ini adalah salep $/% hal ini disesuaikan dengan

    ketersediaan obat yang dimiliki oleh puskesmas ediri. Penggunaan salep ini dilakukan

    dengan mengoleskannya pada daerah lesi sebanyak 6/% kali perhari sesudah mandi.

    andungan dari salep $/% ini salah satunya adalah sulfur presipitatum. ekurangan obat dari

     jenis ini adalah tidak efektif terhadap stadium telur sehingga tidak boleh digunakan kurang

    dari 6 hari. ekurangan yang lain adalah berbau dan mengotori pakaian dan kadang/kadang

    menimbulkan iritasi. 8amun pengobatan skabies yang tersedia di puskesmas hanyalah obat

     jenis ini sehingga terapi yang diberikan sesuai dengan obat yang tersedia.

    Selain pemberian salep $/% obat lain yang dapat diberikan adalah antibiotik 

    amo

  • 8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm

    18/24

    B. A$e! I(& Kee6"+"n M"8""!"+

    Penyakit berbasis lingkungan masih merupakan masalah kesehatan terbesar 

    masyarakat Indonesia. Hal ini tercermin dari tingginya angka kejadian penyakit berbasis

    lingkungan seperti ISPA dan penyakit kulit infeksi. Pada data sepuluh penyakit terbanyak 

    tahun $00+/$0** penyakit kulit infeksi (termasuk skabies) selalu masuk dalam *0 penyakit

    terbanyak di Puskesmas ediri. Salah satu upaya penting untuk memutuskan hubungan atau

    mata rantai penularan penyakit yaitu dengan meningkatkan sanitasi dan higiene perorangan.

    Secara umum kasus skabies dapat meluas secara cepat baik jumlah kasus maupun

    daerah terjangkit. Penularan penyakit skabies terutama di daerah yang padat penghuninya

    seperti asrama panti asuhan dan pondok pesantren hal ini disebabkan oleh kurangnya

    higiene perorangan dan buruknya sanitasi lingkungan.

    Suatu penyakit dapat terjadi oleh karena adanya ketidakseimbangan faktor/faktor 

    utama yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Paradigma hidup sehat yang

    diperkenalkan oleh H. =. "lum mencakup % faktor yaitu faktor genetik (keturunan) perilaku

    (gaya hidup) indiidu atau masyarakat faktor lingkungan (sosial ekonomi fisik politik) dan

    faktor pelayanan kesehatan (jenis cakupan dan kualitasnya). Skabies juga menjadi masalah

    di mayarakat disebabkan oleh karena faktor/faktor berikut ;

    1. F"!+' $ei("!

    1aktor perilaku manusia sangat berperan dalam penyebaran dan perkembangan

     penyakit terutama penyakit menular. Penerapan pola hidup yang bersih dan sehat merupakan

    suatu kebiasaan baik bersih dan berdaya guna serta berhasil guna. Penerapan pola hidup

    seperti ini sedapat mungkin diterapkan di rumah tempat tinggal institusi/institusi maupun

    tempat/tempat umum.

    'asyarakat a&am secara luas menganggap bah&a skabies merupakan penyakit gatal/

    gatal biasa bahkan karena tidak menyebabkan kematian skabies tidak dianggap bermasalah

    hingga akhirnya si pasien yang terkena skabies mengeluh kurang istirahat karena gatal/gatal

    yang sudah menyebar luas di badannya. Perilaku yang terkesan kurang memperhatikan

     penyakit yang sedang dideritanya ini terkait dengan kurangnya pengetahuan tentang skabies

    itu sendiri.

    *5

  • 8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm

    19/24

    Perilaku hidup bersih sangat ditekankan untuk menghentikan penyebaran dan

     perkembangan penyakit ini terutama kebersihan diri (personal hygiene). Pencegahan skabies

    dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut;

    *) 'andi secara teratur menggunakan sabun sebanyak $ kali sehari

    $) 'encuci tangan dengan sabun. "erikut ini merupakan lima &aktu penting cuci tangan

     pakai sabun yaitu ; sebelum makan sesudah buang air besar sebelum memegang bayi

    sesudah menceboki anak dan sebelum menyiapkan makanan.

    6) 'encuci pakaian seprei sarung bantal selimut dan lainnya secara teratur minimal $ kali

    seminggu

    %) 'enjemur kasur dan bantal minimal $ minggu sekali

    ) 7idak saling bertukar pakaian dan handuk dengan orang lain

    -) Hindari kontak dengan orang/orang atau kain serta pakaian yang dicurigai terinfeksi

    tungau skabies

    5) 'enjaga kebersihan rumah dan entilasi yang baik.

    Perlu penyuluhan oleh petugas kesehatan untuk memberi pengetahuan tentang

     berbagai hal tentang skabies seperti penyebab cara penularan dan pencegahan penularan.

    4ara/cara tersebut perlu disosialisasikan kepada masyarakat agar mereka dapat mencegah

     berkembangan skabies di lingkungan tempat tinggal mereka. Peran aktif masyarakat dalam

    hal ini sangat diperlukan untuk mencegah berkembangan skabies sebab tanpa peran aktif 

    masyarakat skabies sulit diberantas.

    2. F"!+' Lin)!n)"n

    1aktor lingkungan menjadi hal yang sangat erat kaitannya dengan penyebaran skabies

    di berbagai tempat karena skabies dapat menular melalui kontak langsung serta kontak tidak 

    langsung. ontak langsung (kontak kulit dengan kulit) dapat terjadi saat bermain bersama

     bahkan sering tidur bersama. Hubungan erat tersebut dimulai sejak lama bahkan sebelum

    keduanya menderita skabies. ontak tak langsung (melalui benda) misalnya pakaian

    handuk seprei bantal dan lain/lain digunakan secara bersama/sama.

    Pemukiman padat penduduk merupakan salah satu faktor lingkungan yang menunjang

     perkembangan penyakit menular seperti skabies. 9arak antar rumah yang berdempetan

     berperan penting dalam mudahnya transmisi parasit skabies. 9arak yang demikian

    memungkinkan para penghuni dalam suatu kompleks untuk berinteraksi lebih erat sehingga

    menyebabkan transmisi parasit skabies semakin mudah.

    *,

  • 8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm

    20/24

    Pada kasus ini pasien tinggal di lingkungan padat penduduk yang letaknya di &ilayah

    dekat pondok pesantren dimana kebanyakan tetangga yang berinteraksi erat dengan pasien

    memiliki keluhan yang serupa. 1aktor kedekatan inilah yang membuat pasien dapat terkena

    skabies dengan mudah. Penyebaran juga terjadi dalam keluarga pasien dimana Ibu pasien

    yang selalu tidur bersama pasien serta masih menyusuinya ikut terinfeksi oleh skabies

     begitupula dengan kedua saudaranya yang tinggal serumah dan menggunakan handuk yang

    sama dengan pasien. eadaan ini diperparah dengan kondisi lingkungan di dalam rumah

    dimana entilasi kurang baik banyak ditemukan pakaian digantung dalam kamar dll.

    2ntuk mengurangi risiko penyebaran dan penularan skabies dapat dilakukan dengan

    menciptakan pemukiman yang sehat dengan jarak antar rumah yang tidak terlalu dekat.

    Selain mengatur jarak antar rumah entilasi yang baik serta pengaturan intensitas cahaya

    yang masuk ke dalam rumah juga dapat menekan risiko penyebaran dan penularan skabies.

    3. F"!+' S'i"(: E!'n'&i: %"n B%"8"

    1aktor sosial ekonomi mempunyai peran yang sangat penting untuk penularan dan

     penyebaran skabies. eluarga pasien harus secara rutin dan berkala mengganti seprei sarung

     bantal handuk pakaian serta menjemur kasur untuk memperkecil risiko perkembangan dan

     penyebaran skabies. Semua itu memerlukan dana yang tidak sedikit untuk pengadaan barang/

     barang tersebut sedangkan pada keluarga ini termasuk dalam golongan ekonomi menengah

    keba&ah dimana penghasilan dari kepala keluarga tidak menentu namun harus membiayai

    seluruh anggota keluarganya ( orang).

    @bat/obatan untuk pasien diperoleh secara gratis dari puskesmas ediri dengan

    menyertakan kartu 9amkesmas (9aminan esehatan 'asyarakat) yang di harus diba&a ke

     puskesmas untuk dapat mengakses pelayanan kesehatan tanpa dipungut biaya. Adanya

     program 9amkesmas ini mereka nilai cukup membantu dalam mendapatkan pelayanan

    kesehatan dengan gratis.

    Skabies merupakan penyakit kulit infeksi yang sangat menular bila dikaitkan dengan

    kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat di kecamatan ediri seperti demikian.

    Peningkatan kasus dari tahun ke tahun belum meningkatkan kesadaran masyarakat tentang

     penyakit ini. 'ereka menganggap bah&a skabies merupakan penyakit gatal biasa dan tidak 

     berbahaya. 'asyarakat perlu mengetahui bah&a rasa gatal yang ditimbulkannya terutama

    &aktu malam hari secara tidak langsung juga ikut mengganggu kelangsungan hidupnya

    karena &aktu untuk istirahat tidur tersita karena gatal sehingga kegiatan yang akan

    *+

  • 8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm

    21/24

    dilakukannya disiang hari juga ikut terganggu. 9ika hal ini dibiarkan berlangsung lama maka

    efisiensi dan efektifitas kerja menjadi menurun dan pada akhirnya mengakibatkan

    menurunnya kualitas hidup masyarakat.

    Skabies merupakan penyakit yang dapat disembuhkan secara total jika diobati dengan

     baik. 8amun dalam pelaksanaan pengobatan kadang/kadang penderita tidak melakukan

    dengan benar dan juga tidak memperhatikan lingkungannya. Hal ini karena beberapa orang

    menganggap hanya dirinya saja yang sakit tanpa melihat bah&a tanpa memperhatikan

    keadaan lingkungan sekitarnya penyakit ini dapat menyerangnya kembali dan bahkan dapat

     juga menyerang orang lain di lingkungan sekitarnya.

    . F"!+' Pe("8"n"n Kee6"+"n

    Pelayanan esehatan yang belum terpenuhi pada pasien ini adalah informasi yang

     belum memadai mengenai skabies serta peran kader dalam penemuan kasus skabies dan

     penanganannya yang belum maksimal. Pelayanan kesehatan sangat berperan penting terhadap

     pencegahan penularan ataupun penyebaran berbagai penyakit menular termasuk skabies.

    2ntuk kasus skabies pelayanan kesehatan yang dimaksud meliputi I tentang penyebab

    cara penularan dan cara pencegahan skabies. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan

     penyuluhan/penyuluhan di lokasi/lokasi target seperti kompleks perumahan padat penduduk 

    asrama serta pondok pesantren. !i tempat/tempat semacam inilah penularan dan penyebaran

    skabies dapat terjadi dengan mudah.

    Selain mengadakan penyuluhan pengadaan obat/obatan di tempat/tempat pelayanan

    kesehatan merupakan hal mutlak yang harus diadakan dalam jumlah yang cukup. Pengobatan

    simtomatis dan kausatif dapat diberikan kepada penderita. Pengobatan kausatif dapat berupa

     pemberian salep $/% yang hingga kini dapat memberikan angka kesembuhan yang cukup baik 

    untuk pasien skabies. Selain itu jenis obat inilah yang tersedia di puskesmas serta harga yang

    terjangkau bagi pasien ekonomi rendah dan menengah. Antibiotik dapat juga diberikan

    karena infestasi parasit ini seringkali disertai dengan infeksi sekunder. :atal/gatal yang

    sering dialami oleh penderita skabies sebagian besar disebabkan oleh sekret yang dikeluarkan

    oleh tungau skabies yang memicu reaksi inflamasi yang bermanifestasi sebagai rasa gatal.

    2ntuk mengurangi rasa gatal tersebut terutama pada malam hari dapat diberikan antihistamin

    yang tersedia di puskesmas yaitu 47'. fek lain yang diharapkan dari 47' adalah efek 

    mengantuk sehingga dapat membantu pasien untuk mengurangi masalah kurang tidur yang

    dialaminya.

    $0

  • 8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm

    22/24

    Penyuluhan dan pengadaan obat/obatan lengkap tidak efektif bila tidak disertai

    dengan pengadaan tenaga kesehatan yang ahli dalam mendiagnosis penyakit ini. 7erdapat

     beberapa penyakit kulit yang mirip dengan lesi yang ada pada skabies serta menimbulkan

    gejala gatal yang mirip dengan yang ada pada skabies. !engan pengetahuan dan pengalaman

    yang cukup seorang tenaga kesehatan terutama dokter dan pera&at akan dapat menegakkan

    diagnosis skabies yang selanjutnya akan berpengaruh pada tata laksana serta upaya

     pemberantasan skabies.

    Interensi yang dilakukan oleh pihak puskesmas ediri terhadap penderita yang telah

    didiagnosis dengan skabies antara lain; memberikan terapi yang sesuai di balai pengobatan

    kemudian mengarahkan pasien ke klinik sanitasi untuk mendapatkan penjelasan mengenai

    skabies termasuk faktor resiko cara penularan gejala pengobatan serta pencegahannya.

    Selain itu petugas sanitasi juga melakukan kunjungan rumah untuk mengetahui secara

    langsung kondisi lingkungan ditempat tinggal pasien.

    $*

  • 8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm

    23/24

    BAB VI

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kei&$("n

    Pada data sepuluh penyakit terbanyak tahun $00+/$0** penyakit kulit infeksi

    (termasuk skabies) selalu masuk dalam *0 penyakit terbanyak di Puskesmas ediri.

    "elum ada laporan khusus mengenai jumlah kasus skabies dan tingkat penyebarannya

    di tiap/tiap desa di ediri.

    7erdapat 6 faktor utama yang mempengaruhi kejadian penyakit skabies pada pasien

    ini yaitu; perilaku lingkungan dan pelayanan kesehatan.

    B. S""n

    'eskipun skabies merupakan penyakit menular yang tidak &ajib dilaporkan tetapi

     perlu adanya pelaporan pengamatan dan pencatatan mengenai jumlah kasus sertadistribusi penyebaran penyakit skabies.

    2ntuk memutus mata rantai penularan dapat dilakukan dengan meningkatkan sistem

     penemuan penyakit di tingkat masyarakat agar anggota masyarakat mau

    melaporkannya ke pelayanan kesehatan (penemuan kasus secara pasif) sehingga

    dapat dilakukan pengobatan secara masal pada seluruh penderita skabies.

    'emberikan edukasi tentang skabies termasuk cara penularan pengobatan serta

     pengendaliannya.

    $$

  • 8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm

    24/24

    DAFTAR PUSTAKA

    !juanda A. $005.  Ilmu Penyait !ulit dan !elamin disi elima. 9akarta; 1akultas

    edokteran 2niersitas Indonesia

    !epkes #I. $00%. Standar Pelayanan @perasional linik Sanitasi. 9akarta

    !epkes #I. $0*0. !irjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan =ingkungan. 9akarta.

    :andahusa Srisasi. dkk. $00%.  Parasitologi !edoteran edisi etiga. 9akarta ; 1akultas

    edokteran 2niersitas Indonesia.

    Harahap $000. Ilmu Penyait !ulit. 9akarta ; Hipokrates.

    andun I. 8yoman. $000. 'anual Pemberantasan Penyakit 'enular edisi *5. "akti Husada?9akarta.

    7im Penyusun. $00%. Pedoman !iagnostik dan 7erapi Ilmu Penyakit ulit dan elamin.

    #S2 !okter Soetomo ; Surabaya.

    7im Penyusun. $00+. !ata Puskesmas ediri $00+. !inas esehatan abupaten =ombok 

    "arat.

    7im Penyusun. $0*0. !ata Puskesmas ediri $0*0. !inas esehatan abupaten =ombok 

    "arat.

    7im Penyusun. $0**. !ata Puskesmas ediri $0**. !inas esehatan abupaten =ombok 

    "arat

    $6