lapsus skabies ikm
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm
1/24
TUGAS KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
LAPORAN KASUS INDIVIDU
SKABIES
DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MATARAM/PUSKESMAS KEDIRI
2012
0
-
8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm
2/24
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit berbasis lingkungan masih merupakan masalah kesehatan terbesar
masayarakat Indonesia. Hal ini tercermin dari tingginya kunjungan penderita Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) diare malaria demam berdarah dengue (!"!) kecacingan infeksi
kulit dan lainnya (!epkes #I $00%).
Skabies merupakan salah satu penyakit kulit yang endemik pada banyak masyarakat.
Penyakit ini dapat mengenai semua ras dan golongan di seluruh dunia. Penyakit skabies
banyak dijumpai pada anak dan orang de&asa muda insidennya sama terjadi pada pria dan
&anita (Harahap $000).
Insiden skabies di negara berkembang menunjukkan siklus fluktuasi yang sampai saat
ini belum dapat dijelaskan. 'enurut !epartemen esehatan #I prealensi skabies di
Puskesmas seluruh Indonesia pada tahun *+,- adalah %-/*$+ dan skabies menduduki
urutan ketiga dari *$ penyakit kulit tersering. !i "agian ulit dan elamin 12I3#S4'
pada tahun *+,, dijumpai 56% kasus skabies yang merupakan 55 dari seluruh kasus baru.
Pada tahun *+,+ dan *++0 prealensi skabies adalah - dan 6+. !i berbagai belahan
dunia laporan kasus skabies masih sering ditemukan pada keadaan lingkungan yang padat penduduk status ekonomi rendah tingkat pendidikan yang rendah dan kualitas higienis
pribadi yang kurang baik atau cenderung jelek (!epkes #I $0*0).
!ari data *0 penyakit terbanyak tahun $0** di Puskesmas ediri penyakit kulit
infeksi (termasuk skabies) menduduki peringkat ke/empat terbanyak dengan jumlah *%60
kasus (7im penyusun $0**). !engan tingginya angka kejadian penyakit kulit infeksi
(termasuk skabies) tersebut maka dapat menurunkan derajat kesehatan masyarakat di
&ilayah ediri. 2ntuk itu laporan ini akan membahas tentang pemberantasan dan
pencegahan penyakit kulit infeksi khususnya skabies pada masyarakat.
*
-
8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm
3/24
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. GAMBARAN PENYAKIT KULIT INFEKSI DI PUSKESMAS KEDIRI
Pada tahun $00+ didapatkan penyakit kulit infeksi menempati urutan kedua setelah
ISPA pada data sepuluh penyakit terbanyak tahun $00+ di Puskesmas ediri dengan jumlah
kasus sebanyak *-$, kasus. Hal ini dapat dilihat pada tabel di ba&ah ini.
7abel $.*. !aftar *0 Penyakit 7erbanyak Puskesmas ediri 7ahun $00+
8o asus 9umlah asus
* Infeksi akut pernafasan atas 6+
$ Penyakit.pulpa dan jaringan periapikal *++$
6 Penyakit kulit infeksi *-$,
% Pnemonia **+,
:ingiitis dan penyakit periodontal **5$
- Penyakit lain pada sal pernafasan atas **-+
5 Penyakit pada sistim otot dan jar. pengikat +$-
, !isentri ,+*
+ Penyakit kulit alergi ,65
*0 Penyakit darah tinggi ,6
!ilihat dari tabel sepuluh penyakit terbanyak tahun $0*0 di ba&ah ini penyakit kulit
infeksi menempati urutan ketiga setelah ISPA serta penyakit pada pulpa dan jaringan apikal
dengan jumlah kasus sebanyak *-,+ kasus. Hal ini menunjukkan adanya sedikit peningkatan
dibanding tahun $00+ dengan *-$, kasus.
7abel $.$. !aftar *0 Penyakit 7erbanyak Puskesmas ediri 7ahun $0*0
8o asus 9umlah asus
* Infeksi akut pernafasan atas 6,0
$ Penyakit.pulpa dan jaringan periapikal $*-%
6 Penyakit kulit infeksi *-,+
$
-
8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm
4/24
% Penyakit lain pada sal pernafasan atas **+-
:astritis **$
- :ingiitis dan penyakit periodontal **00
5 !emam oleh sebab lain +,6
, Hipertensi ,+-
+ Penyakit pada sistim otot dan jar. pengikat ,56
*0 Penyakit kulit alergi ,$-
Pada tahun $0** penyakit kulit infeksi turun pada urutan ke/empat dari daftar *0
penyakit terbanyak di Puskesmas ediri. Pada bulan 9anuari sampai dengan !esember $0**
terdapat *%60 kasus penyakit kulit infeksi termasuk skabies.
7abel $.6. !aftar *0 Penyakit 7erbanyak di Puskesmas ediri 7ahun $0**
8o asus 9umlah asus
* Infeksi akut pernafasan atas 6-6*
$ Penyakit.pulpa dan jaringan periapikal $$56
6 :ingiitis dan penyakit periodontal *-60
% Penyakit kulit infeksi *%60
Penyakit pada sistim otot dan jar. pengikat *$,+
- :astritis **--
5 Hipertensi ***0
, Penyakit odontofasial termasuk maloklusi *00*
+ Asma bronchial +%*
*0 Penyakit kulit alergi ,,
9ika jumlah kasus penyakit kulit infeksi tahun $00+ $0*0 dan $0** dibandingkan maka
tampak peningkatan kasus dari tahun $00+ ke tahun $0*0 yaitu dari *-$, kasus menjadi *-,+
kasus kemudian menurun pada tahun $0** menjadi *%60 kasus seperti yang tertera pada
grafik di ba&ah ini.
6
-
8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm
5/24
2.2. KONSEP PENYAKIT SKABIES
A. Definii S!"#ie
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan sensitisasi terhadap
Sarcoptes scabiei var hominins dan produknya. Ada beberapa sinonim yang dikenal
masyarakat untuk skabies ini yaitu the itch gudik budukan dan gatal agogo (!juanda dkk
$005).
B. E$i%e&i'(')i
Skabies banyak menyerang anak/anak &alaupun orang de&asa dapat pula terkena.
1rekuensi antara laki/laki dan perempuan sama. Ada dugaan bah&a setiap siklus 60 tahun
terjadi epidemik skabies. "anyak faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini antara
lain; sosial ekonomi yang rendah higiene yang buruk hubungan seksual yang bersifat
promiskuitas kesalahan diagnosis dan perkembangan demografik serta ekologi (!juanda
dkk $005).
4ara penularan scabies yaitu melalui (!juanda dkk $005) ;
*. ontak langsung (kontak kulit dengan kulit) misalnya berjabat tangan tidur bersama dan
hubungan seksual.
$. ontak tak langsung (melalui benda) misalnya pakaian handuk seprei bantal dan lain/
lain.
*. E+i'(')i
Sarcoptes scabiei termasuk filum Arthropoda kelas Arachnida ordo Ackarima super
family Sarcoptes. Pada manusia disebut Sarcoptes scabiei var hominins. Secara morfologi
merupakan tungau kecil berbentuk oal punggungnya cembung dan bagian perutnya rata.
7ungau ini translusen ber&arna putih kotor dan tidak bermata. 2kuran betina berkisar antara
660/%0 mikron < $0/60 mikron sedangkan yang jantan lebih kecil. "entuk de&asa
%
1,2-
1,-
10
200 2010 2011
-
8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm
6/24
mempunyai % pasang kaki $ pasang kaki di depan sebagai alat untuk melekat dan $ pasang
kaki dibelakang sedangkan pada yang jantan memiliki 6 pasangan kaki (!juanda dkk $005).
:ambar * ; Sacrcoptes scabiei (:andahusa $00%)
D. Si!( Hi%$
2ntuk siklus hidupnya Sarcoptes scabiei adalah Setelah kopulasi (perka&inan ) yang
terjadi diatas kulit yang jantan akan mati kadang/kadang masih dapat hidup beberapa hari
dalam tero&ongan yang digali oleh yang betina. 7ungau betina yang telah dibuahi menggali
tero&ongan dalam stratum korneum dengan kecepatan $/6 milimeter sehari dan sambil
meletakkan telurnya $/% butir sehari sampai mencapai %0 atau 0. "entuk betina yang dibuahi
ini dapat hidup sebulan lamanya kemudian telur akan menetas dalam &aktu 6/ hari dan
menjadi lara yang mempunyai 6 pasang kaki. =ara ini dapat tinggal dalam tero&ongan
tetapi dapat juga keluar. Setelah $/6 hari lara akan menjadi nimfa yang mempunyai dua
bentuk jantan dan betina dengan % pasang kaki. Seluruh siklus hidupnya dari telur sampai
bentuk de&asa memerlukan &aktu antara ,/*$ hari (!juanda $005).
E. P"+')enei
7ungau hidup didalam tero&ongan ditempat predileksi yaitu sela jari pergelangan
tangan bagian entral siku bagian luar lipatan ketiak depan umbilikus daerah gluteus
ekstremitas genital eksterna pada laki/laki dan areola mammae pada perempuan. Pada bayi
dapat menyerang telapak tangan dan telapak kaki. Pada tempat predileksi dapat ditemukan
tero&ongan ber&arna putih abu/abu dengan panjang yang berariasi rata/rata * mm
berbentuk lurus atau berkelok/kelok. 7ero&ongan ini ditemukan bila belum terdapat infeksi
sekunder. !iujung tero&ongan dapat ditemukan esikel atau papul kecil. 7ero&ongan yang
berkelok/kelok umumnya ditemukan pada penderita kulit putih dan sangat jarang ditemukan
pada penderita indonesia (:andahusa $00%).
-
8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm
7/24
Perjalanan penyakit termasuk keluhan utama dan keluhan tambahan; penderita selalu
mengeluh gatal terutama pada malam hari. #asa gatal disebabkan oleh sensitasi terhadap
sekreta dan ekskreta tungau yang memerlukan &aktu kira/kira sebulan setelah infestasi. Pada
saat itu kelainan kulit menyerupai dermatitis dengan ukuran papul esikel urtika dan lain/
lain. !engan garukan dapat timbul erosi ekskoriasi dan infeksi sekunder (pustul) (!juanda
dkk $005).
F. Di")n'i
!iagnosis dapat dibuat bila menemukan minimal $ dari % tanda kardinal sebagai
berikut (!juanda dkk $005) ;
*. Pruritus nokturna artinya gatal pada malam hari yang disebabkan karena aktiitas tungau
ini lebih tinggi pada suhu yang lebih lembab dan panas.
$. Penyakit ini menyerang manusia secara kelompok misalnya dalam sebuah keluarga
biasanya seluruh anggota keluarga terkena infeksi. "egitu pula dalam sebuah
perkampungan yang padat penduduknya sebagian besar tetangga yang berdekatan akan
diserang oleh tungau tersebut. !ikenal keadaan hiposensitisasi yang seluruh anggota
keluarganya terkena. >alaupun mengalami infestasi tungau tetapi tidak memberikan
gejala. Penderita ini bersifat sebagai pemba&a (carrier).
6. Adanya tero&ongan (kunikulus) pada tempat/tempat predileksi yang ber&arna putih atau
keabu/abuan berbentuk garis lurus atau berkelok rata/rata panjang * cm pada ujung
tero&ongan ditemukan papul atau esikel. 9ika timbul infeksi sekunder ruam kulitnya
menjadi polimorf (pustule ekskoriasi dan lain/lain). 7empat predileksinya biasanya
merupakan tempat dengan stratum korneum yang tipis yaitu; sela/sela jari tangan
pergelangan tangan bagian olar siku bagian olar siku bagian luar lipat ketiak bagian
depan areola mamae (&anita) umbilikus bokong genetalia eksterna (pria) dan perut
bagian ba&ah. Pada bayi dapat menyerang telapak tangan dan telapak kaki.
%. 'enemukan tungau merupakan hal yang paling diagnostik. !apat ditemukan salah satu
atau lebih stadium hidup tungau ini.
G. Di")n'i B"n%in)
!iagnosis banding dari skabies antara lain (!juanda $005);
*. Prurigo Hebra; biasanya berupa papula/papula yang gatal predileksi pada bagian
ekstensor ekstremitas
$. :igitan serangga? biasanya jelas timbul sesudah gigitan efloresensinya urtikaria
popular
6. 1olikulitis; nyeri eflorensensi berupa pustul miliar di kelilingi daerah eritema
H. Pe&ei!""n Penn3"n)
-
-
8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm
8/24
7idak dibutuhkan pemeriksaan penunjang khusus untuk membantu menegakkan
diagnosis scabies. Sarcoptes scabiei didapatkan dengan membuka atau menggali tero&ongan
atau esikula atau pustule dengan jarum kemudian diletakkan pada kaca obyek dan tetesi
dengan minyak imerson lalu tutup dengan kaca penutup. =ihat di ba&ah mikroskop dengan
pembesaran *0< dan %0
-
8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm
9/24
1. Cara-cara pencegahan
=akukan penyuluhan kepada masyarakat dan komunitas kesehatan tentang cara
penularan diagnosis dini dan cara pengobatan penderita scabies dan orang/orang
yang kontak dengan penderita.
2. Pengawasan penderita, kontak dan lingkungan sekitarnya*) =aporan kepada !inas esehatan setempat.
$) Isolasi; Sis&a sekolah atau pekerja yang terinfeksi dilarang masuk ke sekolah dan
pekerja sampai dilakukan pengobatan. Penderita yang dira&at di #umah Sakit
diisolasi sampai dengan $% jam setelah dilakukan pengobatan yang efektif.
6) !isinfeksi serentak; Pakaian dalam dan sprei yang digunakan oleh penderita
dalam %, jam pertama sebelum pengobatan dicuci dengan menggunakan sistem
pemanasan pada proses pencucian dan pengeringan hal ini membunuh kutu dan
telur. 7indakan ini tidak dibutuhkan pada infestasi yang berat. 'encuci spreisarung bantal dan pakaian pada penderita Norwegian scabies sangat penting
karena potensi untuk menularkan sangat tinggi
%) Penyelidikan terhadap penderita kontak dan sumber penularan; 7emukan
penderita yang tidak dilaporkan dan tidak terdeteksi diantara teman dan anggota
keluarga? penderita tunggal dalam satu keluarga jarang ditemukan. "erikan
pengobatan profilaktik kepada mereka yang kontak kulit ke kulit dengan penderita
(anggota keluarga dan kontak seksual)
) Pengobatan spesifik; Pengobatan pada anak/anak adalah dengan permetrin .
Alternatif pengobatan menggunakan gamma benzena hexachloride * (obat ini
kontra indikasi untuk bayi yang lahir premature dan pemberiannya harus hati/hati
kepada bayi yang berumur C * tahun serta ibu yang sedang hamil)? Crotamiton?
Tetraethylthiuram monosulfide dalam larutan diberikan $ kali sehari? atau
menggunakan emulsi benzyl benzoate untuk seluruh badan kecuali kepala dan
leher. (#incian pengobatan berariasi tergantung dari jenis obat yang digunakan).
Pada hari berikutnya setelah pengobatan mandi berendam untuk membersihkan badan baju dan sprei diganti dengan yang bersih. #asa gatal mungkin akan tetap
ada selama * sampai $ minggu? hal ini jangan dianggap bah&a pengobatan
tersebut gagal atau telah terjadi reinfeksi. Pengobatan berlebihan sering terjadi
untuk itu harus dihindari karena dapat menyebabkan keracunan terhadap obat
tersebut terutama gamma benzena hexachloride. Sekitar kasus perlu
pengobatan ulang dengan interal 5 D *0 hari jika telur bertahan dengan
pengobatan pertama. =akukkan superisi ketat terhadap pengobatan begitu juga
mandi yang bersih adalah penting.
,
-
8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm
10/24
3. Penanggulangan wabah
*) "erikan pengobatan dan penyuluhan kepada penderita dan orang yang berisiko.
$) Pengobatan dilakukan secara massal.
6) Penemuan kasus dilakukan secara serentak didalam keluarga lingkungan padat
penduduk pondok pesantren dll
%) Sediakan sabun sarana pemandian dan pencucian umum.
+
-
8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm
11/24
BAB III
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
8ama Pasien ; An. !
2mur ; *+ bulan
9enis kelamin ; laki / laki
Alamat ; Sedayu Selatan #7 $
unjungan ke P' ; * 'aret $0*$
Identitas keluarga ; Anak kandung ketiga
II. ANAMNESIS (tanggal * 'aret $0*$ kepada orang tua pasien)
Ke(6"n +"&" ; :atal/gatal
Ri7"8"+ Pen8"!i+ Se!""n) ;
@rang tua pasien mengeluhkan An. ! sering gatal/gatal sejak $ bulan yang lalu. :atal/
gatal terutama dikeluhkan pada malam hari sehingga pasien tidak bisa tidur dan re&el.
Pada a&alnya muncul bentol/bentol ber&arna merah pada kedua tangan termasuk sela/
sela jari tangan dan serta telapak tangan kemudian muncul pada kedua kaki. Selanjutnya
muncul pada bagian pantat dan sekitar kemaluan ketiak bagian depan dan punggung.
"entol/bentol berisi cairan yang gatal tersebut seringkali luka karena garukan oleh kuku
tangan pasien sendiri. Selain itu beberapa bentolan berisi cairan kekuningan. Saat ini ibu
dan saudara/saudara pasien mengalami keluhan serupa muncul bentol berukuran kecil
pada sela/sela jari tangan sejak * minggu yang lalu.
Ri7"8"+ Pen8"!i+ D"6( ;
Sebelumnya pasien pernah mengalami penyakit serupa.
*0
I%en+i+" I# A8"6 8ama 8y. S 7n. S
2mur $+ 7h 6$ 7h
Pendidikan3"erapa tahun S! S'A
Pekerjaan I#7 !agang
-
8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm
12/24
Ri7"8"+ Pen8"!i+ Ke(")" 9
ibu dan saudara/saudara pasien menderita keluhan serupa sejak * minggu yang lalu.
Ri7"8"+ S'i"(: e!'n'&i %"n Lin)!n)"n 9
ondisi sosial ekonomi keluarga menengah keba&ah dimana ayah pasien bekerja sebagai
penjual gorden dengan penghasilan #p. %00.000 sebulan. eluarga pasien tinggal di
lingkungan padat penduduk di &ilayah pondok pesantren 8urul Hakim dimana banyak
tetangga pasien yang menderita penyakit serupa.
Ri7"8"+ Ke6"&i("n %"n Pe"(in"n 9
• Ibu pasien - kali A84 di posyandu
• #i&ayat sakit berat selama hamil (/) dan minum obat/obatan tertentu (/)
• Pasien lahir normal di Puskesmas ediri dengan ""= 6.000 gr
Ri7"8"+ N+ii
'enurut pengakuan ibu pasien pasien diberikan ASI eksklusif sampai usia - bulan saat
ini pasien sudah diberikan makanan pendamping ASI.
S+"+ I&ni"i
'enurut pengakuan orang tua pasien dan berdasarkan buku IA pasien mendapatkan
imunisasi sesuai jad&al di posyandu.
Ri7"8"+ T6 Ke"n)
#i&ayat tumbuh kembang pasien sesuai dengan anak D anak seusianya.
I!6+i" Ke(")"
; L"!i4L"!i
; Pee&$"n
**
A8"6 I#
An"! I An"! II An"! III
-
8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm
13/24
III.PEMERIKSAAN FISIK
eadaan 2mum ; Sedang
esadaran ; 4ompos 'entis
"" ; +* kg
Status :iBi ; :iBi baik
8adi ; *0,
-
8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm
14/24
VII. REN*ANA KERJA
Ren5"n" Te"$i
topikal salep yang mengandung asam salisilat $ dan sulfur presitatum %
dioleskan di seluruh tubuh sesudah mandi dan dipakai 6 hari berturut/turut. 47' 6 < *3% tab
Amo
-
8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm
15/24
BAB IV
PENELUSURAN
-
8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm
16/24
tetangga. !ari kedua kamar ditemukan banyak baju yang telah dipakai digantung dan
ditumpuk. =antai rumah terbuat dari semen dinding rumah berupa tembok plafon
terbuat dari triplek dan atap rumah terbuat dari genteng.
Sumber air minum berasal dari air sumur bersama dan PA' berjarak G + meter dari
rumah. Air sumur digunakan untuk kebutuhan mandi dan cuci sedangkan air PA'
digunakan untuk kebutuhan air minum dan mengolah masakan.
eluarga pasien menggunakan fasilitas jamban umum dengan sebuah kamar mandi
umum yang terletak G *0 meter di samping rumah.
Pendapatan keluarga dari penghasilan ayah pasien yang bekerja sebagai penjual
gorden. ira/kira penghasilan ayah pasien mencapai #p.%00.000 per bulan.
'enurut ibu pasien anak/anak tetangga banyak yang memiliki keluhan yang sama
dengan pasien serta mereka sering bermain ke rumah pasien. Pasien telah berobat ke
puskesmas * bulan yang lalu namun keluhan muncul kembali.
Ibu pasien mengakui seluruh anggota keluarga mandi $< sehari namun satu keluarga
hanya memiliki $ handuk yang digunakan secara bergantian. Pakaian handuk dan
seprai yang akan dipakai tidak disetrika terlebih dahulu. asur jarang dijemur.
S!e+" Den"6 R&"6
utara eterangan;
barat timur / / ; Pintu
teras ; 9endela
; !apur
; amar tidur
#uang
7amu
*
-
8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm
17/24
BAB V
PEMBAHASAN
A. A$e! K(ini!
!ari hasil anamnesis didapatkan keluhan gatal/gatal di kulit terutama dirasakan pada
malam hari hal ini disebabkan karena skabies beraktiitas saat udara dingin (malam hari).
Selain itu hampir seluruh anggota keluarga serta tetangga pasien mengalami keluhan serupa
hal ini disebabkan karena skabies menyerang manusia secara berkelompok (pada anggota
keluarga lain dalam satu rumah dan juga pada perkampungan padat penduduk). !ari hasil
pemeriksaan fisik ditemuka lokasi lesi yaitu disela jari telapak tangan pergelangan tanganketiak bagian depan paha bagian dalam kedua kaki genetalia pria dan sekitar bokong yang
merupakan tempat predileksi dari skabies. floresensi skabies yang ditemukan pada pasien
ini berupa papul dan esikel multipel disertai ekskoriasi dan pustul yang menandai adanya
infeksi sekunder pada lesiakibat garukan.
!ari anamnesis didapatkan $ dari % tanda kardinal dari skabies yaitu gatal/gatal
terutama pada malam hari (pruritus nokturna) serta menyerang manusia secara berkelompok
dalam suatu rumah atau pemukiman padat penduduk. Pemeriksaan penunjang yang
sebenarnya dapat dilakukan adalah dengan menemukan tero&ongan (kunikulus) dan tungau
pada ujung tero&ongan namun diagnosis skabies sudah cukup ditegakkan dengan penemuan
$ dari % tanda kardinal tersebut.
7erapi yang diberikan untuk pasien ini adalah salep $/% hal ini disesuaikan dengan
ketersediaan obat yang dimiliki oleh puskesmas ediri. Penggunaan salep ini dilakukan
dengan mengoleskannya pada daerah lesi sebanyak 6/% kali perhari sesudah mandi.
andungan dari salep $/% ini salah satunya adalah sulfur presipitatum. ekurangan obat dari
jenis ini adalah tidak efektif terhadap stadium telur sehingga tidak boleh digunakan kurang
dari 6 hari. ekurangan yang lain adalah berbau dan mengotori pakaian dan kadang/kadang
menimbulkan iritasi. 8amun pengobatan skabies yang tersedia di puskesmas hanyalah obat
jenis ini sehingga terapi yang diberikan sesuai dengan obat yang tersedia.
Selain pemberian salep $/% obat lain yang dapat diberikan adalah antibiotik
amo
-
8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm
18/24
B. A$e! I(& Kee6"+"n M"8""!"+
Penyakit berbasis lingkungan masih merupakan masalah kesehatan terbesar
masyarakat Indonesia. Hal ini tercermin dari tingginya angka kejadian penyakit berbasis
lingkungan seperti ISPA dan penyakit kulit infeksi. Pada data sepuluh penyakit terbanyak
tahun $00+/$0** penyakit kulit infeksi (termasuk skabies) selalu masuk dalam *0 penyakit
terbanyak di Puskesmas ediri. Salah satu upaya penting untuk memutuskan hubungan atau
mata rantai penularan penyakit yaitu dengan meningkatkan sanitasi dan higiene perorangan.
Secara umum kasus skabies dapat meluas secara cepat baik jumlah kasus maupun
daerah terjangkit. Penularan penyakit skabies terutama di daerah yang padat penghuninya
seperti asrama panti asuhan dan pondok pesantren hal ini disebabkan oleh kurangnya
higiene perorangan dan buruknya sanitasi lingkungan.
Suatu penyakit dapat terjadi oleh karena adanya ketidakseimbangan faktor/faktor
utama yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Paradigma hidup sehat yang
diperkenalkan oleh H. =. "lum mencakup % faktor yaitu faktor genetik (keturunan) perilaku
(gaya hidup) indiidu atau masyarakat faktor lingkungan (sosial ekonomi fisik politik) dan
faktor pelayanan kesehatan (jenis cakupan dan kualitasnya). Skabies juga menjadi masalah
di mayarakat disebabkan oleh karena faktor/faktor berikut ;
1. F"!+' $ei("!
1aktor perilaku manusia sangat berperan dalam penyebaran dan perkembangan
penyakit terutama penyakit menular. Penerapan pola hidup yang bersih dan sehat merupakan
suatu kebiasaan baik bersih dan berdaya guna serta berhasil guna. Penerapan pola hidup
seperti ini sedapat mungkin diterapkan di rumah tempat tinggal institusi/institusi maupun
tempat/tempat umum.
'asyarakat a&am secara luas menganggap bah&a skabies merupakan penyakit gatal/
gatal biasa bahkan karena tidak menyebabkan kematian skabies tidak dianggap bermasalah
hingga akhirnya si pasien yang terkena skabies mengeluh kurang istirahat karena gatal/gatal
yang sudah menyebar luas di badannya. Perilaku yang terkesan kurang memperhatikan
penyakit yang sedang dideritanya ini terkait dengan kurangnya pengetahuan tentang skabies
itu sendiri.
*5
-
8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm
19/24
Perilaku hidup bersih sangat ditekankan untuk menghentikan penyebaran dan
perkembangan penyakit ini terutama kebersihan diri (personal hygiene). Pencegahan skabies
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut;
*) 'andi secara teratur menggunakan sabun sebanyak $ kali sehari
$) 'encuci tangan dengan sabun. "erikut ini merupakan lima &aktu penting cuci tangan
pakai sabun yaitu ; sebelum makan sesudah buang air besar sebelum memegang bayi
sesudah menceboki anak dan sebelum menyiapkan makanan.
6) 'encuci pakaian seprei sarung bantal selimut dan lainnya secara teratur minimal $ kali
seminggu
%) 'enjemur kasur dan bantal minimal $ minggu sekali
) 7idak saling bertukar pakaian dan handuk dengan orang lain
-) Hindari kontak dengan orang/orang atau kain serta pakaian yang dicurigai terinfeksi
tungau skabies
5) 'enjaga kebersihan rumah dan entilasi yang baik.
Perlu penyuluhan oleh petugas kesehatan untuk memberi pengetahuan tentang
berbagai hal tentang skabies seperti penyebab cara penularan dan pencegahan penularan.
4ara/cara tersebut perlu disosialisasikan kepada masyarakat agar mereka dapat mencegah
berkembangan skabies di lingkungan tempat tinggal mereka. Peran aktif masyarakat dalam
hal ini sangat diperlukan untuk mencegah berkembangan skabies sebab tanpa peran aktif
masyarakat skabies sulit diberantas.
2. F"!+' Lin)!n)"n
1aktor lingkungan menjadi hal yang sangat erat kaitannya dengan penyebaran skabies
di berbagai tempat karena skabies dapat menular melalui kontak langsung serta kontak tidak
langsung. ontak langsung (kontak kulit dengan kulit) dapat terjadi saat bermain bersama
bahkan sering tidur bersama. Hubungan erat tersebut dimulai sejak lama bahkan sebelum
keduanya menderita skabies. ontak tak langsung (melalui benda) misalnya pakaian
handuk seprei bantal dan lain/lain digunakan secara bersama/sama.
Pemukiman padat penduduk merupakan salah satu faktor lingkungan yang menunjang
perkembangan penyakit menular seperti skabies. 9arak antar rumah yang berdempetan
berperan penting dalam mudahnya transmisi parasit skabies. 9arak yang demikian
memungkinkan para penghuni dalam suatu kompleks untuk berinteraksi lebih erat sehingga
menyebabkan transmisi parasit skabies semakin mudah.
*,
-
8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm
20/24
Pada kasus ini pasien tinggal di lingkungan padat penduduk yang letaknya di &ilayah
dekat pondok pesantren dimana kebanyakan tetangga yang berinteraksi erat dengan pasien
memiliki keluhan yang serupa. 1aktor kedekatan inilah yang membuat pasien dapat terkena
skabies dengan mudah. Penyebaran juga terjadi dalam keluarga pasien dimana Ibu pasien
yang selalu tidur bersama pasien serta masih menyusuinya ikut terinfeksi oleh skabies
begitupula dengan kedua saudaranya yang tinggal serumah dan menggunakan handuk yang
sama dengan pasien. eadaan ini diperparah dengan kondisi lingkungan di dalam rumah
dimana entilasi kurang baik banyak ditemukan pakaian digantung dalam kamar dll.
2ntuk mengurangi risiko penyebaran dan penularan skabies dapat dilakukan dengan
menciptakan pemukiman yang sehat dengan jarak antar rumah yang tidak terlalu dekat.
Selain mengatur jarak antar rumah entilasi yang baik serta pengaturan intensitas cahaya
yang masuk ke dalam rumah juga dapat menekan risiko penyebaran dan penularan skabies.
3. F"!+' S'i"(: E!'n'&i: %"n B%"8"
1aktor sosial ekonomi mempunyai peran yang sangat penting untuk penularan dan
penyebaran skabies. eluarga pasien harus secara rutin dan berkala mengganti seprei sarung
bantal handuk pakaian serta menjemur kasur untuk memperkecil risiko perkembangan dan
penyebaran skabies. Semua itu memerlukan dana yang tidak sedikit untuk pengadaan barang/
barang tersebut sedangkan pada keluarga ini termasuk dalam golongan ekonomi menengah
keba&ah dimana penghasilan dari kepala keluarga tidak menentu namun harus membiayai
seluruh anggota keluarganya ( orang).
@bat/obatan untuk pasien diperoleh secara gratis dari puskesmas ediri dengan
menyertakan kartu 9amkesmas (9aminan esehatan 'asyarakat) yang di harus diba&a ke
puskesmas untuk dapat mengakses pelayanan kesehatan tanpa dipungut biaya. Adanya
program 9amkesmas ini mereka nilai cukup membantu dalam mendapatkan pelayanan
kesehatan dengan gratis.
Skabies merupakan penyakit kulit infeksi yang sangat menular bila dikaitkan dengan
kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat di kecamatan ediri seperti demikian.
Peningkatan kasus dari tahun ke tahun belum meningkatkan kesadaran masyarakat tentang
penyakit ini. 'ereka menganggap bah&a skabies merupakan penyakit gatal biasa dan tidak
berbahaya. 'asyarakat perlu mengetahui bah&a rasa gatal yang ditimbulkannya terutama
&aktu malam hari secara tidak langsung juga ikut mengganggu kelangsungan hidupnya
karena &aktu untuk istirahat tidur tersita karena gatal sehingga kegiatan yang akan
*+
-
8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm
21/24
dilakukannya disiang hari juga ikut terganggu. 9ika hal ini dibiarkan berlangsung lama maka
efisiensi dan efektifitas kerja menjadi menurun dan pada akhirnya mengakibatkan
menurunnya kualitas hidup masyarakat.
Skabies merupakan penyakit yang dapat disembuhkan secara total jika diobati dengan
baik. 8amun dalam pelaksanaan pengobatan kadang/kadang penderita tidak melakukan
dengan benar dan juga tidak memperhatikan lingkungannya. Hal ini karena beberapa orang
menganggap hanya dirinya saja yang sakit tanpa melihat bah&a tanpa memperhatikan
keadaan lingkungan sekitarnya penyakit ini dapat menyerangnya kembali dan bahkan dapat
juga menyerang orang lain di lingkungan sekitarnya.
. F"!+' Pe("8"n"n Kee6"+"n
Pelayanan esehatan yang belum terpenuhi pada pasien ini adalah informasi yang
belum memadai mengenai skabies serta peran kader dalam penemuan kasus skabies dan
penanganannya yang belum maksimal. Pelayanan kesehatan sangat berperan penting terhadap
pencegahan penularan ataupun penyebaran berbagai penyakit menular termasuk skabies.
2ntuk kasus skabies pelayanan kesehatan yang dimaksud meliputi I tentang penyebab
cara penularan dan cara pencegahan skabies. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan
penyuluhan/penyuluhan di lokasi/lokasi target seperti kompleks perumahan padat penduduk
asrama serta pondok pesantren. !i tempat/tempat semacam inilah penularan dan penyebaran
skabies dapat terjadi dengan mudah.
Selain mengadakan penyuluhan pengadaan obat/obatan di tempat/tempat pelayanan
kesehatan merupakan hal mutlak yang harus diadakan dalam jumlah yang cukup. Pengobatan
simtomatis dan kausatif dapat diberikan kepada penderita. Pengobatan kausatif dapat berupa
pemberian salep $/% yang hingga kini dapat memberikan angka kesembuhan yang cukup baik
untuk pasien skabies. Selain itu jenis obat inilah yang tersedia di puskesmas serta harga yang
terjangkau bagi pasien ekonomi rendah dan menengah. Antibiotik dapat juga diberikan
karena infestasi parasit ini seringkali disertai dengan infeksi sekunder. :atal/gatal yang
sering dialami oleh penderita skabies sebagian besar disebabkan oleh sekret yang dikeluarkan
oleh tungau skabies yang memicu reaksi inflamasi yang bermanifestasi sebagai rasa gatal.
2ntuk mengurangi rasa gatal tersebut terutama pada malam hari dapat diberikan antihistamin
yang tersedia di puskesmas yaitu 47'. fek lain yang diharapkan dari 47' adalah efek
mengantuk sehingga dapat membantu pasien untuk mengurangi masalah kurang tidur yang
dialaminya.
$0
-
8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm
22/24
Penyuluhan dan pengadaan obat/obatan lengkap tidak efektif bila tidak disertai
dengan pengadaan tenaga kesehatan yang ahli dalam mendiagnosis penyakit ini. 7erdapat
beberapa penyakit kulit yang mirip dengan lesi yang ada pada skabies serta menimbulkan
gejala gatal yang mirip dengan yang ada pada skabies. !engan pengetahuan dan pengalaman
yang cukup seorang tenaga kesehatan terutama dokter dan pera&at akan dapat menegakkan
diagnosis skabies yang selanjutnya akan berpengaruh pada tata laksana serta upaya
pemberantasan skabies.
Interensi yang dilakukan oleh pihak puskesmas ediri terhadap penderita yang telah
didiagnosis dengan skabies antara lain; memberikan terapi yang sesuai di balai pengobatan
kemudian mengarahkan pasien ke klinik sanitasi untuk mendapatkan penjelasan mengenai
skabies termasuk faktor resiko cara penularan gejala pengobatan serta pencegahannya.
Selain itu petugas sanitasi juga melakukan kunjungan rumah untuk mengetahui secara
langsung kondisi lingkungan ditempat tinggal pasien.
$*
-
8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm
23/24
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kei&$("n
Pada data sepuluh penyakit terbanyak tahun $00+/$0** penyakit kulit infeksi
(termasuk skabies) selalu masuk dalam *0 penyakit terbanyak di Puskesmas ediri.
"elum ada laporan khusus mengenai jumlah kasus skabies dan tingkat penyebarannya
di tiap/tiap desa di ediri.
7erdapat 6 faktor utama yang mempengaruhi kejadian penyakit skabies pada pasien
ini yaitu; perilaku lingkungan dan pelayanan kesehatan.
B. S""n
'eskipun skabies merupakan penyakit menular yang tidak &ajib dilaporkan tetapi
perlu adanya pelaporan pengamatan dan pencatatan mengenai jumlah kasus sertadistribusi penyebaran penyakit skabies.
2ntuk memutus mata rantai penularan dapat dilakukan dengan meningkatkan sistem
penemuan penyakit di tingkat masyarakat agar anggota masyarakat mau
melaporkannya ke pelayanan kesehatan (penemuan kasus secara pasif) sehingga
dapat dilakukan pengobatan secara masal pada seluruh penderita skabies.
'emberikan edukasi tentang skabies termasuk cara penularan pengobatan serta
pengendaliannya.
$$
-
8/19/2019 Lapsus Skabies Ikm
24/24
DAFTAR PUSTAKA
!juanda A. $005. Ilmu Penyait !ulit dan !elamin disi elima. 9akarta; 1akultas
edokteran 2niersitas Indonesia
!epkes #I. $00%. Standar Pelayanan @perasional linik Sanitasi. 9akarta
!epkes #I. $0*0. !irjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan =ingkungan. 9akarta.
:andahusa Srisasi. dkk. $00%. Parasitologi !edoteran edisi etiga. 9akarta ; 1akultas
edokteran 2niersitas Indonesia.
Harahap $000. Ilmu Penyait !ulit. 9akarta ; Hipokrates.
andun I. 8yoman. $000. 'anual Pemberantasan Penyakit 'enular edisi *5. "akti Husada?9akarta.
7im Penyusun. $00%. Pedoman !iagnostik dan 7erapi Ilmu Penyakit ulit dan elamin.
#S2 !okter Soetomo ; Surabaya.
7im Penyusun. $00+. !ata Puskesmas ediri $00+. !inas esehatan abupaten =ombok
"arat.
7im Penyusun. $0*0. !ata Puskesmas ediri $0*0. !inas esehatan abupaten =ombok
"arat.
7im Penyusun. $0**. !ata Puskesmas ediri $0**. !inas esehatan abupaten =ombok
"arat
$6