laporankimiapraktikum1-130129050341-phpapp02

14
ABSTRAK Telah dilakukan percobaan yang berjudul pengenalan alat-alat laboratorium (timbangan dan peralatan gelas). Tujuan dari dilakukannya percobaan ini adalah untuk mengetahui dan mengenal beberapa peralatan timbangan yang digunakan dilaboratorium kimia, mengetahui cara kerja timbangan laboratorium kimia, mengetahui cara kerja timbangan laboratorium kimia, mengetahui peralatan-peralatan gelas dan mengetahui cara kerjanya. Prinsip dari percobaan ini adalah dapat menggunakan dengan benar ,peralatan timbangan dan peralatan-peralatan gelas yang ada dilaboratorium kimia dasar seperti : timbangan triple beam dan analitik. Serta peralatan gelas seperti : erlenmeyer, bola hisap, buret, dan lain- lain.

Upload: zoelfadillh

Post on 29-Nov-2015

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

KimiaDasar1

TRANSCRIPT

Page 1: laporankimiapraktikum1-130129050341-phpapp02

ABSTRAK

Telah dilakukan percobaan yang berjudul pengenalan alat-alat laboratorium

(timbangan dan peralatan gelas). Tujuan dari dilakukannya percobaan ini

adalah untuk mengetahui dan mengenal beberapa peralatan timbangan yang

digunakan dilaboratorium kimia, mengetahui cara kerja timbangan

laboratorium kimia, mengetahui cara kerja timbangan laboratorium kimia,

mengetahui peralatan-peralatan gelas dan mengetahui cara kerjanya. Prinsip

dari percobaan ini adalah dapat menggunakan dengan benar ,peralatan

timbangan dan peralatan-peralatan gelas yang ada dilaboratorium kimia dasar

seperti : timbangan triple beam dan analitik. Serta peralatan gelas seperti :

erlenmeyer, bola hisap, buret, dan lain-lain.

Page 2: laporankimiapraktikum1-130129050341-phpapp02

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kegiatan ilmiah suatu percobaan biasanya dilaksanakan di

laboratorium. Dalam melakukan percobaan di laboratorium tentunya seorang

praktikan harus mengenal alat-alat yang akan dipergunakan. Pengenalan alat-

alat yang akan dipergunakan dalam laboratorium ini sangat penting guna

kelancaran percobaan yang dilaksanakan diantaranya adalah menghindari

kecelakaan kerja dan gagalnya percobaan.

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memperkenalkan alat-alat

laboratorium beserta fungsinya dalam praktikum kimia dasar.  Praktikan

dikenalkan dengan alat-alat yang ada di laboratorium yang akan dipakai

ketika melakukan percobaan-percobaan. Kemudian praktikan diajarkan cara

memakai alat-alat sesuai dengan fungsinya masing-masing. Hasil yang

didapatkan adalah praktikan dapat mengenal dan mengetahui alat-alat

laboratorium beserta fungsinya. Seperti cara pengisian buret yang benar, cara

menggunakan timbanga triple beam, timbangan analitik, bola hisap, dll.

1.2 Tujuan Percobaan

- Untuk mengetahui dan mengenal beberapa peralatan timbangan yang

digunakan di laboratorium kimia

- Untuk mengetahui cara kerja beberapa peralatan timbangan

laboratorium kimia

- Untuk mengetahui beberapa peralatan gelas yang digunakan di

laboratorium kima

- Untuk mengetahui cara kerja beberapa peralatan laboratorium kimia.

1.3 Manfaat Percobaan

- Peserta praktikum dapat menggunakan timbangan triple beam, dan

analitik sesuai aturan

- Peserta praktikum dapat menggunakan peralatan gelas sesuai aturan,

dan mengetahui fungsi dari masing-masing peralatan tersebut.

Page 3: laporankimiapraktikum1-130129050341-phpapp02

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Metode ilmiah lebih dari hanya sekedar pernyataan resmi dan langkah-

langkah yang selalu kita lakukan untuk memecahkan masalah secara logis.

Perhatikan misalnya, bagaimana montir mobil berusaha memperbaiki mobil

yang tidak mau hidup mesinnya bila distater. Mula-mula, penyebab yang jelas

dari masalah ini akan dilokalisir dengan cara mengamati hasil dari satu atau

beberapa percobaan. Selanjutnya bagian/alat yang diperkirakan penyebabnya

diganti atau dibetulkan dan kemudian di coba lagi menghidupkan mesin mobil

tersebut. Bila montir tersebut tepat memperkirakan penyebab masalah

tersebut, mka perkerjaan ini selesai. Jika tidak, maka dilakukan percobaan

lainnya, kemudian mengganti dan membetulkannya lagi sampai akhirnya

mobil tersebut dapat berjalan kembali.

Bila kita memecahkan suatu masalah dalam ilmu pengetahuan, kita

juga akan melaksanakan kita juga akan melaksanakan langkah-langkah yang

hampir sama seperti ini. Oleh sebab itu langkah pertama dalam metode ilmu

dapat disebut penelitian dan observasi. Hal ini merupakan tujuan eksperimen

yang dibuat di laboratorium dimana sifat-sifat dapat diteliti dalam keadaan

terkontrol, jadi hasil eksperimen itu dapat diulangi atau diiru kembali

(Braddy, 1999).

Beberapa peralatan gelas yang sering kita temui di laboratorium

adalah sebagai berikut :

1. Labu Takar

Digunakan untuk menakar volume zat kimia dalam bentuk cair pada

proses reparasi larutan. Alat ini tersedia berbagai macam ukuran.

2. Gelas Ukur

Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Alat ini

mempunyai skala, tersedia bermacam-macam ukuran. Tidak boleh

digunakan untuk mengukur larutan/pelarut dalam kondisi panas.

Perhatikan miniskus pada saat pembacaan skala.

Page 4: laporankimiapraktikum1-130129050341-phpapp02

3. Gelas Beker

Alat ini bukan alat pengukur (walaupun terdapat skala, namun ralatnya

cukup besar). Digunakan untuk tempat larutan dan dapat juga untuk

memanaskan larutan kimia. Untuk menguapkan solven/pelarut atau untuk

memekatkan.

4. Erlenmeyer

Alat ini bukan alat pengukur, walaupun terdapat skala pada alat gelas

tersebut (ralat cukup besar). Digunakan untuk tempat zat yang akan

dititrasi. Kadang-kadang boleh juga digunakan untuk memanaskan

larutan.

5. Tabung reaksi

Terbuat dari gelas. Dapat dipanaskan. Digunakan untuk mereaksikan zat

zat kimia dalam jumlah sedikit.

6. Rak Untuk tempat Tabung Reaksi

Rak terbuat dari kayu atau logam. Digunakan sebagai tempat meletakkan

tabung reaksi.

7. Pipet Tetes

Digunakan untuk mengambil bahan berbentuk larutan dalam jumlah yang

kecil.

8. Pipet Ukur

Adalah alat yang terbuat dari gelas. Pipet ini memiliki skala. Digunakan

untuk mengambil larutan dengan volume tertentu. Gunakan propipet atau

pipet pump untuk menyedot larutan, jangan dihisap dengan mulut.

9. Pipet Gondok

Pipet digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tepat sesuai

dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung (gondok)

pada bagian tengah pipet. Gunakan propipet atau pipet pump untuk

menyedot larutan.

10. Buret

Terbuat dari gelas. Digunakan untuk melakukan titrasi. Zat yang

Page 5: laporankimiapraktikum1-130129050341-phpapp02

digunakan untuk menitrasi (titran) ditempatkan dalam buret, dan

dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui kran. Volume dari zat yang

dipakai dapat dilihat pada skala.

Dalam praktikum analis yang baik biasanya cermat dalam hal

kerapian. Kerapian hendaknya mencakup juga pemeliharaan perabot-perabot

laboratorium yang permanen seperti oven, lemari asam dan bak meja.

Bahkan korosif yang tumpah harus segera dibersihkan dari peralatan, bangku

ataupun lantai. Penting bahwa saluran pembuangan di sterilkan dengan

mengguyur asam dan basa dengan banyak air .

Analisis tidak boleh dilakukan dengan alat kaca yang tidak bersih.

Alat kaca yang bisa dimasuki sikat seperti beker dan erlenmeyer paling baik

dibersihkan dengan sabun, deterjen sintetik atau pembersih sintetik lainnya.

Pipet, buret, tabung reaksi atau labu volumetrik mungkin memerlukan

deterjen panas untuk bisa benar-benar bersih dan hilang atau hilang semua

bekas kotoran yang menempel. Jika permukaan kaca belum membuang

airnya secara keseluruhan, perlu digunakan larutan pembersih yang sifat

oksidasinya kuat sehingga dapat memastikan kebersihan kaca secara

keseluruhan. Setelah dibersihkan, alat itu dibilas dengan air kran, kemudian

dengan sedikit air suling dan biarkan mengering sendiri tanpa di lap

(Underwood, 1991).

 Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan

memahami cara kerja serta fungsi dari alat-alat yang ada dilaboratorium.

Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara

kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan

praktikum dengan sempurna (Walton, 1998).

            Penanganan bahan sebelum melakukan praktikum sangat

mempengaruhi hasil praktikum. Bahan yang mudah menguap diletakkan

didalam wadah, bahan kimia yang dapat menimbulkan bahaya sebaiknya

disimpan dalam sebuah lemari asam (Neilands, 1990).

            Ada beberapa faktor yang sangat penting dalam mengetahui alat-alat

yang ada dilaboratorium, yaitu masalah alat-alat yang digunakan dan adanya

ketelitian praktikan dalam melakukan pengukuran dan perhitungan (Ibnu,

1976).

Page 6: laporankimiapraktikum1-130129050341-phpapp02

            Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para

pekerja atau pemakainya yaitu para praktikan. Aman terhadap kemungkinan

kecelakaan fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya

didalam laboratorium yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan,

dan keracunan seseorang dapat bekerja dengan aman, produktif, dan efesien

(Khasani, 1990).

           Pemakaian bahan kimia akan sangat berpengaruh terhadap alat-alat

yang digunakan. Setiap alat dirancang dengan bahan-bahan yang berbeda, ada

yang terbuat dari gelas, porselen, kayu, alumunium, plastik, dan lain-lain

sesuai dengan fungsinya masing-masing. Alat-alat tersebut ada yang tahan

terhadap basa, tahan terhadap kondisi asam, tahan terhadap panas, dan ada

yang hanya tahan terhadap kondisi normal. Oleh sebab itu, penggunaan alat

dan bahan kimia sangat menentukan keberhasilan suatu penelitian (Mored,

2000).

            Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui

nama-namanya, memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut.

Setiap alat dirancang atau dibuat dengan bahan-bahan yang berbeda satu sama

lain dan mempunyai fungsi yang sangat spesifik.

            Kebanyakan peralatan untuk percobaan–percobaan di dalam

laboraturium terbuat dari gelas. Meskipun peralatan-peralatan tersebut telah

siap dipakai, tetapi di dalam pemasangan alat untuk suatu percobaan kadang

kala diperlukan sambungan-sambungan dengan gelas atau membuat peralatan

khusus sesuai kebutuhan (Imamkhasani, 2000).

Page 7: laporankimiapraktikum1-130129050341-phpapp02

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1. Alat dan Bahan

Erlenmeyer, beaker gelas, bola penghisab, buret, labu ukur, pipet

volume, timbangan triple beam, timbangan analitik, dan peralatan lainnya.

3.2. Konstanta Fisik dan Tinjauan Keamanan

Untuk praktikum ini tidak menggunakan bahan-bahan kimia hanya

saja menggunakan aquadest.

3.3. Cara Kerja

1.

Dibersihkan timbangan

Diberdirikan tegak

Dinolkan timbangan

Diletakkan bahan yang akan digunakan

Digerakkan pemberat

Dikembalikan satu lekukan kebelakang

Dilakukan sama untuk pemberat terbesar

Digerakkan penggeser sampai titik nol

Diangkat wadah tempat bahan dari pan

Dikembalikan pengerak timbangan

Ditekan plat contol (OFF)

Dibersihkan lagi neraca triple beam

Timbangan Triple Beam

Hasil

Page 8: laporankimiapraktikum1-130129050341-phpapp02

2.

Dibersihkan neraca dengan kuas

Diatur kedudukan neraca

Ditekan plat control dengan hati-hati pada posisi “ON”

Ditimbang mengikuti langkah-langkah

Disiapkan botol timbang atau kaca arloji kosong, bersih dan bening

Diletakkan diatas piring timbang

Ditekan plat control untuk “Zero”

Dimasukkan sampel sedikit demi sedikit, hingga nyala lampu menunjukkan massa bahan yang dikehendaki

Diangkat wadah

Ditekan plot “OFF”

Dibersihkan dengan kuas

3.

Dikosongkan bola dengan menekan tombol A

Dipasang ujung bagian bawah pipet

Ditekan tombol S untuk menghisab cairan

Dilepaskan pijitan maka hisapan akan berhenti

Ditekan tombol E untuk melepaskan cairan

Dilepaskan kembali bola dari pipet volume

Dibiarkan bola kembali masuk udara

Dibersihkan kembali bola tersebut

Timbangan Analitik

Hasil

Bola Penghisab

Hasil

Page 9: laporankimiapraktikum1-130129050341-phpapp02

4.

Dipipet terdapat angka kapasitas 1,5,10, ml, dst.

Dicuci pipet dan dikeringkan

Dibilas dengan aquadest

Diletakkan bola penghisab diatasnya

Ditarik larutan dengan menggunakan alat bantu atau bola penghisab

Dilepaskan kembali alat bantu kalau sudah digunakan

Dicuci kembali setelah digunakan

5.

Dibilas dengan aquadest hingga 3 kali

Dicekapa keran/katup berfungsi baik

Didalam pengisian harus diusahakan agar tidak ada gelembung udara

Didalam pemakaian minimum cairan terisi 20 %

Dipengisian cairan dilakukan dengan menggunakan corong

Dilepaskan corong setelaj pengisian

6.

Dibilas dahulu labu ukur dengan baik

Dimasukkan cairan pekat dengan hati-hati menggunakan corong

Ditambahkan aquadest lalu homogenkan

Dipindahkan larutan tersebut pada wadah lain dan dibersihkan kembali

Hasil

Pipet Volume

Hasil

Buret

Labu Takar

Hasil

Page 10: laporankimiapraktikum1-130129050341-phpapp02

DAFTAR PUSTAKA

Brady, James E. 1994. “Kimia Universitas Edisi Kelima”. Jilid Pertama.

Penerbit Erlangga: Jakarta.

Day, R.A. Jr and, A. L. Underwood. 1998. “Analisis Kimia Kualitatif”. Edisi Revisi Terjemahan. R.Soendoro dkk. Erlangga: Jakarta.

Ibnu. 1976. Analisa Kimia Kuantitatif. Jakarta : Erlangga.

Imamkhasani. 2000. Biokimia. Nutrisi dan Metabolisme.. Jakarta: UI Press

Khasani. 1990. Prosedur alat-alat Kimia.Yogyakarta : liberty

Mored. 2000. Biokimia 2000. Jakarta : Erlangga.

Neilands. 1990. Analisa Kimia. Jakarta : Erlangga.

Walton. 1998. Kamus Istilah Kimia Analitik Indonesia. Pusat Pembinaan