laporan ui lusy

Upload: victor-alberto-valentino

Post on 14-Oct-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

saya

TRANSCRIPT

3

PENJERNIHAN AIR1. Tujuan

1. Mempelajari metoda penjernihan air dengan metoda koagulasi.

2. Mengetahui dosis koagulan optimum untuk penjernihan air.

3. Mengetahui koagulan yang dipakai untuk penjernihan air. 2. Teori Dasar

Pada proses koagulasi, koagulan yang digunakan antara lain tawas, FeCl3, FeSO4, dan PAC, dimana koagulan ini dapat membentuk endapan berupa jelly yang akan mengikat zat tarlarut, koloid serta zat organik sehingga terbentuk partikel besar yang akhirnya mengendap.Beberapa jenis coagulant yang bnyak dipakai adalah:

1. Alum/ Tawas Al2 (SO4)3. 14HKelebihannya mudah menurunkan kadar karbonat dalam air dan mudah didapatkan.

2. Poly Alumunium Chlorideb(PAC) Sebagai coagulant acid

3. Fero Sulfat Fe2 (SO4) atau Feri Chlorida (FeCl3) pada Ph 8,0-114. Chargepac yaitu coagulant polimer yang menetralisir impurietas jenis organik dan anorganik, dlam penggunaan digaung dengan tawas.

Tawas atau Al(OH)3 yang digunakan untuk menjernihkan air adalah salah satu contoh dari koagulasi dalam koloid. Pada penjernihan air, dispersi koloid yang bermuatan positif seperti tawas (ionnya positif, Al 3+) ditambahkan ke dalam sol padat yang bermuatan negatif, sehingga partikel yang ada di dalamnya mengendap. Endapan tersebut baru bisa dipisahkan melalui penyaringan.Tawas hanya berfungsi untuk mengendapkan partikel lumpur yang ada bersama air, sehingga jika debet air yang harus dijernihkan itu banyak, maka diperlukan tawas dalam jumlah yang lebih banyak. Agar reaksi lebih cepat maka sebaiknya tawas dihancurkan lebih dulu.Pengendapan ( penjernihan )Air kotor yang hendak dipakai diendapkan dalam sebuah tendon besar , dan sediakan tawas sendok makan halus untuk setiap 20 liter air. Aduk air dan tawas tersebut 5 menit saja. Setelah 10-20 menit akan terlihat hasilnya.

Kotoran akan mengendap di bawah, dan air dapat dipakai. Jika ini dilakukan, kira-kira 80% bakteri akan mati dan air aman digunakan.Penjernih air yang umum dijual dipasaran adalah tawas, atau bahasa kimianya alumunium sulphate Al2SO4, atau menggunakan PAC singkatan dari Polu Alumunium Chloride. Fungsi dari bahan kimia ini adalah memperbesar coloid didalam air sehingga terjadi penggumpalan , dimana coloidal tersebut menjadi besar, berat dan mengendap.

Sebaiknya Tawas dipakai diluar aquarium dengan kadar 40 ppm, aduk selama 5 menit secara perlahan, dan diamkan selama 2 jam, maka akan terjadi endapan, anda tinggal gunakan air yang diatas endapan itu dengan cara ditiriskan.

Tawas akan menurunkan PH cukup besar, satu bungkus bisa menurunkan PH air 1000 l dari 7 menjadi 6.3. PH dapat dinormalkan kembali dengan penambahan Caustic Soda sekitar 10 ppm.Faktor- faktor yang mempengaruhi koagulasi dan flokulasi:

a. Dosis bahan kimia, dosis yang tepat /kurang atau terlalu banyak dapat menghasilkan floc yang berukuran kecil dan sedikit sehingga sulit mengendap.

b. pH, nilai pH akan mempengaruhi pembentukan dan pengendapan floc. pH optimal untuk klarifikasi dengan alum atau tawas 6,5-8,0. Sedangkan dengan fero atau ferri sulfat pH 8,0-11. Penambahan alum atau tawas akan menurunkan pH sehingga perlu bahan kimia untuk mengatur pH seperti Ca(OH)2 juga pembentukan floc, Na2CO3, NaOH atau caustic soda, kaporit juga sebagai pembunuh bakteri.

c. Jenis koagulan yang berhubungan dengan jenis impuriestas jika impuritas yang terdapatdalam air berupa organiik atau anorganik, maka jenis coagulant yang digunakan harus mampu menetralisis impurietas tersebut. Ketidak tepatan jenis koagulan menjadikan hasil tidak optimal.

d. Homogenitas semakin homogeny pencampuran antara koagulasi semakin sempurna. Tahapan selanjutnya adalah sedimentasi atau pengendapan (proses alamiahberdasrkan gaya berat yang bekerja terhadap bahan-bahan yang terkoagulasi). Jika gumpalan-gumpalan telah cukup besar dan berat ia akan turun dan mengendap dan diperoleh air yang jernih.

3. Prosedur Kerja

1. ALAT Jar test

Gelas piala 1 L

Pipet takar 10 mL

Pompa hisap2. BAHAN Sampel air

Tawas 1%C,cara kerja

Kedalam 6 buah gelas piala 1 L di masukkan contoh air sebanyak 500 mL.

1. Ditambahkan tawas 1% sebanyak 0,5 ; 1,0 ; 1,5 ; 2,0 ; 2,5 ; dan 3,0 mL berturut turut kedalam gelas piala yang sudah berisi contoh air tadi sambil dihidupkan pengaduk (jar test) secara pelan pelan.

2. Setelah selesai penembahan tawas pada masing-masing gelas piala, aduk cepat selama 5-10 menit kemudian diaduk pelan selama 20 menit.

3. Setelah selesai angkat pengaduk dan biarkan larutan mengendap sempurna.

4. Amati, pada gelas piala yang mana terdapat banyak endapan.

4. Pengamatan :

Sampel Air keruh

Sampel Air + Tawas 1% F Keruh

5. Hasil :Volume Sampel (mL)Volume Tawas (mL)Warna AirEndapan Yang Dihasilkan

5000,5Sedikit keruhSedikit

5001,0KeruhSedikit

5001,5KeruhSedikit

5002,0KeruhBanyak

5002,5Keruh

5003,0Sangat keruhSangat banyak

6. Pembahasan

Pengadukan dengan menggunakan Jar Test awalnya harus cepat selama 5-10 menit, setelah itu pengadukan dilakukan dengan lambat selama 20 menit agar partikel-partikel yang terdapat pada sampel air dan tawas dapat bertumbukan dengan sempurna sehingga membentuk koagulasi dan air menjadi jernih. Penambahan Tawas di variasikan agar kita dapat mengetahui pada penambahan berapa (tawas) terjadi koagulasi atau penggumpalan, dimana ini disebut dengan volume optimum.

7. Kesimpulan

Dari Praktikum yang dilakukan dapat diketahui bahwa:

Tawas dapat menjernihkan air karena di dalam tawas banyak terdapat ion H+ dimana di dalam sampel air banyak terdapat ion OH sehingga dapat membentuk endapan atau koagulasi dengan sempurna dan air pun menjadi jernih.

Koagulasi terbentuk pada gelas piala ke-6, dimana volume optimumnya adalah 3 mL tawas 1% dalam 500 mL sampel air atau 6mL tawas 1% dalam 1L sampel air.

8. Daftar Pustaka Penuntun Praktikum Utilitas Industri. ATIP. Padang

Wikipedia. Penjernihan Air. http://id.wikipedia.org/wiki/penjernihan-air.com Wikipedia. Tawas. http://id.wikipedia.org/wiki/tawas.com