laporan tutorial modul 5

16
LAPORAN TUTORIAL BLOK 4 MODUL 5 TUTOR : drg, SUSI, MKM KELOMPOK 2 KETUA : SEDACI YANDAKA SEKRETARIS : ADDINA AINUL HAQ ANNISA DESVA ELIA ANGGOTA : MELISA FRISTY EFFENDI WIDYA PUSPA MAYASARI DESMEDIO DENO MERINDA FAUZAN AHMADI ASNUR FIRSTADEINA REZKI ANNISA RIZKA HUMAIRA ROSA JULIASARI S ASRIL WAISAKKA HIDAYAT TIARA ADZAKIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS 12

Upload: addina-ainul-haq-otf

Post on 01-Jul-2015

975 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN TUTORIAL modul 5

LAPORAN TUTORIAL

BLOK 4 MODUL 5

TUTOR : drg, SUSI, MKM

KELOMPOK 2

KETUA : SEDACI YANDAKA

SEKRETARIS : ADDINA AINUL HAQ

ANNISA DESVA ELIA

ANGGOTA : MELISA FRISTY EFFENDI

WIDYA PUSPA MAYASARI

DESMEDIO DENO MERINDA

FAUZAN AHMADI ASNUR

FIRSTADEINA REZKI ANNISA

RIZKA HUMAIRA

ROSA JULIASARI S

ASRIL WAISAKKA HIDAYAT

TIARA ADZAKIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ANDALAS

12

Page 2: LAPORAN TUTORIAL modul 5

Skenario 5

“Nyut-nyut gigi Ariel”

Ariel datang ke praktek dokter gigi karena sering merasakan nyeri gigi dan

sakit kepala. Pada pemeriksaan klinis diketahui gigi 36 dan 46 pulpitis, apabila makan dan

minum terasa nyeri berdenyut pada gigi tersebut. Dokter gigi menjelaskan rasa nyeri itu

disebabkan oleh impuls saraf yang berperan lalu mengirimkannya ke otak dan beliau

menyarankan agar gigi tersebut dilakukan perawatan.

Sesampainya di rumah, Ariel menanyakan kepada sepupunya Ponky yang

merupakan mahasiswa kedokteran gigi PSPDG UNI tentang penjelasn dokter gigi. Ponky

setuju dengan penjelasan dokter gigi dan menjelaskan sedikit tentang berbagai reseptor nyeri

yang terlibat dan persyarafan orofasial.

Bagaimana Anda menjelaskan kasus ini sehubungan dengan rasa nyeri

tersebut?

12

Page 3: LAPORAN TUTORIAL modul 5

I. Terminologi

• Pulpitis : peradangan pulpa dentis yang menimbulkan rasa nyeri, biasanya disebabkan

oleh infeksi bakterial dalam karies dentis, fraktur gigi, atau kondisi lain yang

mengakibatkan pajanan pulpa terhadap invasi bakteri.

• Nyeri : mekanisme pertahanan tubuh akan rasa sakit akibat kerusakan jaringan tubuh

dengan disertai respon perilaku.

II. Masalah

1. Apa saja yang termasuk persarafan orofasial?

2. Bagaimana mekanisme nyeri?

3. Apa-apa saja reseptor nyeri yang terlibat?

4. Kenapa saat nyeri gigi, kepala juga terasa sakit?

5. Bagaimana impuls saraf sampai ke otak?

6. Bagaimana mekanisme impuls saraf gigi?

7. Impuls saraf apa yang berperan pada rasa nyeri?

III. Analisa Masalah

1. Persarafan orofasial

a. N. Trigeminus (NV) : saraf otak yang terbesar

N. Opthalmicus (N.v1)

• Merupakan divisi paling kecil dari N V

• Memasuki rongga tengkorak melalui fisura orbitalis superior

• Cabang-cabang : N. Lacrimalis, N. Nasociliaris, N. Supraorbitalis, N.

Supratrochlearis, N. Infratrochlearis.

12

Page 4: LAPORAN TUTORIAL modul 5

N. Maxillaris (N.v2)

• Ukuran dan posisi berada di tengah-tengah N. opthalmicus dan N.

Mandibularis

• Keluar dari rongga tengkorak melalui foramen rotundum

• Cabang-cabang: N. infraorbitalis, N zygomaticofacialis, N.

zygomaticotemporalis, N. alveolaris superior.

N. Mandibularis (N.V3)

• Merupakan cabang terbesar dari NV

• Keluar melalui foramen ovale

• Cabang-cabang: divisi anterior dan divisi posterior

b. N. Facialis (NVII)

• Merupakan syaraf otak yang mengurus otot-otot muka

• Keluar dari basis cranii foramen stylomastoideum

• Cabang-cabang: N. auricula posterior, R. digastricus, R. stylohyoideus.

c. N. Glossopharyngeal (NIX)

• Keluar dari basis cranii melalui foramen yugulare

• Terdiri atas neuron motorik dan sensorik

• Cabang-cabang: N. tympanicus, N. carotid, N. pharyngeus, R.

muscularis, N. tonsilaris, R. lingualis

2. Mekanisme nyeri

tranduksi stimuli akibat kerusakan jaringan saraf sensorik → aktivasi listrik →

transmisi serabut saraf → cornodorsalis medula spinalis → talamus → serebrum →

dipersepsikan dan didiskriminasikan

12

Page 5: LAPORAN TUTORIAL modul 5

3. Reseptor nyeri

• reseptor nyeri = nosiseptor

• Ujung saraf bebas

• Terletak di permukaan superfisial kulit dan jaringan dalam tertentu

• Jenis reseptor nyeri : mekanis, termal (suhu), dan kimiawi

4. Nyeri gigi menyebabkan sakit kepala

→ merupakan refered pain ( nyeri alih/hantar)

disebabkan karena samanya level saraf sensorik yang masuk ke medula spinalis antara

organ yang rusak dengan yang dipindahkan

5. Cara impuls saraf sampai ke otak

informasi → reseptor → impuls sepanjang saraf sensorik → medula spinalis →

traktus kolumnadorsalis sesuai segmennya → area somatik (interpretasi sederhana) → area

somatosensorik II (interpretasi lebih tinggi) → area wernicke (area intelektual paling tinggi)

6. Mekanisme impuls saraf gigi

apabila makan dan minum

ransangan → dentin → tubuli dentin → penerima saraf (serabut saraf A delta) →

pulpa → foramen apikal → N. trigeminus (dekat batang otak) → kortek serebri → rasa sakit

12

Page 6: LAPORAN TUTORIAL modul 5

IV. Skema

V. Learning Objective

1. M3 TENTANG ANATOMI PERSYARAFAN HEAD AND NECK

2. M3 TENTANG MEKANISME NYERI

3. M3 TENTANG RESEPTOR NYERI DAN REFERRED PAIN

4. M3 TENTANG RANGKAIAN SYARAF DI HEAD AND NECK MENGOLAH

INFORMASI

5. M3 TENTANG MEKANISME PENGHANTARAN IMPULS

6. M3 TENTANG RESEPTOR SYARAF

12

Page 7: LAPORAN TUTORIAL modul 5

LEARNING OBJECTIVE

1. Mahasiswa mampu menjelaskan Persarafan Head and Neck

a. Persyarafan orofacial

terdiri atas :

-N.trigeminus (N V)

-N.facialis (N. VII)

-N.glossofaringeus (N.IX)

A. N.trigeminus

-syaraf otak terbesar dan keluar berupa radix motoria dan sensoria

(mempunyai ganglion besar) yang terpisah

-fungsi : sensasi umum pada wajah, bagian depan kepala, mata. Cavum nasi,

sinus paranasal, sebagian telinga luar dan membran timpani, membran mukosa cavum

oris termasuk anterior lingua gigi dan periodontal

N.Trigeminus bercabang menjadi

a. N.opthalmicus (N.V1)

-berjalan melalui sinus cavernosus dalam hubungan eratnya dengan n.cranialis

III,IV dan VI serta a.carotis interna

-bersifat sensoris murni

-divis paling kecil dari N.V

-cabang-cabang:

• N.lacrimalis

-berjalan di sepanjang dinding lateral orbita dan bergabung dg serabut

communicans parasympaticus sekretomotoris dari ramus zygomaticus

-Mensyarafi kulit dan konjunctiva bagian lateral palpebra superior

• N.supra orbitalis

-berjalan lurus ke depan keluar dari orbita melalui incisura orbitalis

-mensyarafi kulit dan konjunctiva bagian tengah palpebra sup dan kulit dahi

• N.supratrochlearis

-berjalan lebih ke medial dan keluar dari orbita pada angulus medius, di atas

jaringan fibrosus dr m.obligue sup

12

Page 8: LAPORAN TUTORIAL modul 5

-mensyarafi kulit dan konjunctiva bag medial palpebra sup, kulit dahi bagian

bawah

• N.infratrochlearis

-berjalan ke bawah obligue sup

-mensyarafi kulit dan konjunctiva

• R.nasalis externa

-mensyarafi kulit pada sisi hidung sampai ke ujungnya

b. N.maxilaris (N.V2)

-dipercabangkan dari bag.tengah ganglion trigeminale

-keluar dari rongga tengkorak melalui foramen rotundum fossa pterygo

palatina

Cabang-cabang dibagi atas 2 kelompok :

I.Di dalam cavum cranii

r.meningicus

II. Di fossa pterygo palatina

*n.infra orbitalis

-cabang terbesar

-ke facial muncul melalui foramen infra orbitalis dan bercabang-cabang utk

kulit : kelopak mata bag.bawah, bibir atas, sisi hidung

n.Infra orbitalis akan bercabang lagi menjadi :

N.alveolaris anterior sup

-berjalan melalui saluran halus di dinding depan sinus maxilaris untuk

mensyarafi : RA, insisivus, caninus

-memberikan cabang-cabang kecil utk mukosa nasi dan beranastomose dg

n.alveolaris post sup

N.alveolaris posterior sup

-muncul dari n. Maxillaris

-memberikan cabang-cabang utk gingiva, M, P, mucosa sinus maxilaris,

periosteum alveolaris

N. Zygomaticus

-dipercabangkan dari n.maxilaris di dalam fossa pterigopalatina

Setelah keluar dr foramen stylomastoideus , N.fascialis bercabang:

o N.auricularis post > otot auricula , kulit kepala belakang telinga

12

Page 9: LAPORAN TUTORIAL modul 5

o R.digastricus > venter post.M.digastricus

o R.stylohyoideus > M.stylohyideus

C. N.glossopharingeal (N.IX)

Cabang-cabang:

N.tympanicus

-serabut sensorik mensyarafi mukosa tengah

N. Carotid

N.pharyngicus

R.muscularis > mensyarafi M.stylopharyngeus

N.tonsilaris > memberikan serabut sensorik ke : tonsil palatina,palatum mole, dan

arcus palatina

R.lingualis > memberikan serabut sensorik ke taste bud mucosa lidah 1/3 belakang

dan taste bud papilla circum valata

2. Mahasiswa mampu menjelaskan Mekanisme Nyeri

a. Nyeri terjadi apabila ada kerusakan jaringan

b. Nyeri merupakan sensasi somatik dan sistem anterolateral

c. Kerusakan jaringan → transduksi stimulus → saraf sensorik menjadi aktivitas

listrik → transmisi serabut saraf → medula spinalis → talamus → korteks

serebrum (interpretasi higher level)

Jenis nyeri:

• Nyeri cepat

→ ransangan mekanis dan suhu

→ ditransmisikan oleh serat saraf Aδ

→ masuk pada lamina I

→ dibawa oleh traktus neospinothalamic

• Nyeri lambat

→ ransangan mekanis, suhu, dan kimiawi

→ transmisi ole serat saraf tipe c

→ masuk pada lamina II an III

→ dibawa oleh traktus paleospinothalamic

Sistem kontrol nyeri = sistem Analgesia

• Dapat memblok sinyal nyeri pada tempat masuknya ke talamus

12

Page 10: LAPORAN TUTORIAL modul 5

• Dapat memblok sebagian besar refleks-refleks medula spinalis yang timbul

akibat sinyal nyeri, khususnya reflek penarikan

• Dapat menghambat penjalaran rasa nyeri pada beberapa titik jaras nyeri.

3 komponen utama sistem analgesia

1. area periakuaduktusgrisea dan perventrikular : mesensefalon dan pons

2. Nucleus rafemagnus : bagian bawah pons dan atas medula oblongata

3. Kompleks penghambat rasa nyeri: radiks dorsalis medula spinalis

3. Mahasiswa mampu menjelaskan Reseptor Nyeri

• Ujung saraf bebas

• Terdapat pada permukaan superfisial kulit dan jaringan dalam tertentu

• Tidak dapat beradaptasi

• Tereksitasi bahan kimia

• Bersifat hiperalgesia

Reseptor nyeri berdasarkan ransanga

• nosiseptor mekanis → berespons terhadap kerusakan mekanis, seperti tusukan,

benturan, cubitan

• Nosiseptor termal → berespons terhadap peruban suhu

• Nosiseptor polimodal → berespons terhadap semua jenis ransangan yang merusak,

terutama iritasi zat kimia yang dikeluarkan dari jaringan yang cedera

4. Mahasiswa mampu menjelaskan rangkaian syaraf di head and neck mengolah

informasi

Reseptor yang berespon terhadap stimulus (rangsangan) akan membentuk potensial

aksi yang akan dialirkan melalui jalur aferen ke SSP untuk diolah

Daerah-daerah pengolahan informasi di SSP:

1.Daerah-daerah asosiasi di korteks serebrum

-untuk penghubung integratif antara informasi sensorik dan tindakan bertujuan

-untuk ingatan dan pengambilan keputusan

2. Talamus

12

Page 11: LAPORAN TUTORIAL modul 5

- stasiun penyambung untuk pengolahan awal masukan sensorik dalam

perjalanan menuju korteks

-kesadaran mengenai sensasi dan tingkat kesadaran

Macam serabut saraf yang menjalarkan impuls

Serabut jenis A > serabut besar khusus dan berukuran sedang yang bermielin

a. Grup 1A > serabut yg berasal dari ujung anulospinal kumparan otot (A jenis α )

b. Grup 1B> serabut dari organ tendon golgi (A jenis α)

c. Grup II > berasal daeri reseptor raba di kulit (serabut A jenis β dan α )

d. Grup III menjalarkan sensasi suhu, rabaan kasar dan sensasi nyeri tusukan serabut

jenis δ

e. Grup IV serabut tidak bermielin yang menjalarkan rasa nyeri, rasa gatal, suhu, sensasi

rabaan besar

5. Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme penghantaran impuls

Neuron memp kemampuan untuk menerima dan memberikan jawaban terhadap

rangsangan yang diberikan kepadanya. Rangsangan yang diterima oleh reseptor akan

dihantarkan ke pusat susunan syaraf.

Langkah-langkah penghantaran impuls secara kimiawi:

a. Pembentukan neurotransmitter > di dalam elemen presinaptik > dpt terdiri atas 1 atau

lebih langkah dan melibatkan enzim

b. Penyimpanan neurotransmitter > disimpan di dalam gelembung sinaptik untuk

melindungi neurotransmitter dari pengaruh enzim lain

c. Pembebasannya > melibatkan peningkatan permeabilitas membran terhadap ion-ion

kalsium > menerapkan proses Na,K pump > ion K masuk > neurotransmitter

berpindah tempat

d. Reaksinya dengan reseptornya > interaksi antara neurotransmitter dan reseptornya

> neuron post sinaps > inhibisi / eksitasi

e. Penghentian pengaruhnya

Dihancurkan oleh enzim

Berdifusi keluar dari jaringan sinaptik

12

Page 12: LAPORAN TUTORIAL modul 5

6. Mahasiswa mampu menjelaskan reseptor syaraf

Reseptor taktil

1. Free nerve ending

-dalam kulit dan jaringan lain

-deteksi raba dan tekanan

2. merkel’s discs

-ujung jari dan bagian lain

-adaptasi lambat

-dapat menetukan rabaan kontinyu

3. Tactile hair

-reseptor raba

-adaptasi cepat

-deteksi gerakan benda di permukaan tubuh

4. Panician corpuscle

-bawah kulit dan jaringan dalam tubuh

-deteksi fibrasi jaringan dan perubahan mekanik cepat pada jaringn frekuensi

tinggi

5. Meissners corpuscle

-dalam ujung jari, bibir, dan daerah lain

-ujung syaraf berkapsul

-peka terhadap getaran frekuensi rendah

6. Ruffini’s end organ

-lapisan dalam kulit dan jaringan profunda tubuh

-adaptasi sangat lambat

-deteksi perubahan bentuk yang kontinu(sinyal raba dan tekan kuat)

12