laporan tutorial kelompok 7 fkg unand.docx
DESCRIPTION
modul 1 kekebalan tubuhTRANSCRIPT
MODUL 1
KEKEBALAN TUBUH
Skenario 1
“Benjolan di Submandibula”
Amir (25 tahun) sakit gigi sejak 3 hari lalu dan tenggorokannya terasa sakit. Amir takut
karena timbulnya benjolan sebesar telur puyuh di bagian dasar mulut sebelah kiri dan terasa sakit
bila ditekan. Sore harinya segera Amir pergi ke dokter gigi.
Dokter gigi menjelaskan bahwa gigi 36 gangren, sedangkan benjolan di dasar mulut
dengan konsistensi kenyal karena adanya pembesaran kelenjar lymphe sebagai reaksi pertahanan
tubuh terhadap infeksi. Hal ini tidak boleh dianggap remeh karena jika tidak ditangani dengan
baik dapat mempengaruhi organ-organ lain termasuk organ yang berperanan dalam pembentukan
kekebalan.
Bagaimana saudara menjelaskan masalah sistem kekebalan tubuh ini?
Langkah 1. Mengklarifikasi terminologi yang tidak diketahui dan mendefinisikan hal-hal
yang dapat menimbulkan kesalahan interpretasi
Gangren : nekrosisnya jaringan karena kurangnya suplai darah
Kelenjar Lymphe : kelenjar yang berfungsi untuk membunuh benda asing yang masuk ke
tubuh dengan fagositosis
Infeksi : berhasilnya jaringan tubuh diinvasi oleh organisme patogen
Langkah 2. Menentukan masalah
1. Apa hubungan gigi gangren dengan tumbuhnya benjolan dasar mulut?
2. Apa hubungan tenggorokan sakit dengan sistem kekebalan tubuh?
3. Apa contoh pertahanan tubuh terhadap infeksi selain yang terdapat dalam skenario?
4. Apa saja organ-organ yang berperan dalam pembentukan kekebalan?
5. Apa komponen yang mempengaruhi sistem imun?
6. Apa jenis respon imun terhadap infeksi pada tubuh?
7. Apa fungsi sistem imun?
8. Bagaimana respon imun terhadap infeksi?
9. Apa faktor yang mempengaruhi system kekebalan tubuh?
10. Apa saja kelainan sistem imun?
Langkah 3. Menganalisa masalah melalui brain storming dengan menggunakan brain
storming dan menggunakan prior knowledge
1. Apa hubungan gigi gangren dengan tumbuhnya benjolan dasar mulut?
Pada gigi gangren akan terjadi infeksi, sehingga terdapat organisme patogen yang nantinya
akan melakukan pembusukan. Selanjutnya bakteri akan diangkut oleh pembuluh Lymphe
dan dikumpulkan di kelenjar Lymphe. Di dalam kelenjar Lymphe ini terjadi perbanyakan
sel-sel pertahanan tubuh untuk memusnahkan bakteri.
2. Apa hubungan tenggorokan sakit dengan sistem kekebalan tubuh?
- Adanya perlawanan terhadap organisme pathogen dalam membentuk system
kekebalan tubuh.
- Tenggorokan yang sakit bisa akibat dari inflamasi pada tonsil.
3. Apa contoh pertahanan tubuh terhadap infeksi selain yang terdapat dalam skenario?
- Merusak bakteri yang menyerang dengan fagositosis
- Membentuk antibodi
- Peningkatan suhu
4. Apa saja organ-organ yang berperan dalam pembentukan kekebalan?
Jaringan limfoid :
- Primer : sumsum tulang, thymus
- Sekunder : limfonodus, limpa, usus buntu, tonsil
5. Apa komponen yang mempengaruhi sistem imun?
- Antibody : dirangsang oleh antigen yang masuk
- Antigen : substansi yang dilawan oleh antibody
Pada sistem imun rongga mulut terdapat 3 pembagian :
- Barier : epitel, saliva, anatomi gigi
- Imunitas seluler : fagositosis oleh leukosit dan makrofag
- Imunitas humoral : fungsi antibodi di dalam saliva dan cairan celah gusi
6. Apa jenis respon imun terhadap infeksi pada tubuh?
- Respon non-spesifik (bawaan), adalah perlindungan yang telah ada sejak lahir
- Respon spesifik (adaptif), adalah perlindungan yang didapat atau timbul dari antigen
- Respon primer
- Respon sekunder
7. Apa fungsi sistem imun?
- Pertahanan terhadap infeksi organisme
- Fungsi homeostasis
- Fungsi pengawasan
8. Bagaimana respon imun terhadap infeksi?
Saat invasi antigen, sel akan membentuk antibodi, limfosit T menghancurkan organ, dan
terbentuklah respon imun.
9. Apa faktor yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh?
Faktor internal :
- Derajat keratinisasi membrane mukosa
- Jumlah fungsi sel B
- Jumlah sel memori
- Nodus limfatikus
Faktor eksternal :
- Suhu
- Gizi
- Genetik
- Lingkungan
- Kebiasaan
10. Apa saja kelainan sistem imun?
- Sistem imun tidak berfungsi normal (imunodefisiensi), contohnya HIV, alergi,
autoimun
Amir (25 th)
sakit gigi, tenggorokan sakit, terdapat benjolan di dasar mulut
Dokter Gigi
Pembesaran Kelenjar LympheGigi Gangren
Sistem Imun Tubuh
KelainanKekebalan Aktif dan PasifDasar ImunologiKomponen dan OrganFungsiRespon dan MekanismeSistem Imun Rongga Mulut
Langkah 4. Membuat skema atau diagram dari komponen-komponen permasalahan dan
mencari korelasi dan interaksi antar masing-masing komponen untuk mencari
solusi secara teintegrasi
Langkah 5. Memformulasikan tujuan pembelajaran
1. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan Dasar Imunologi
2. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan Komponen dan Organ yang Berperan
dalam Sistem Imun
3. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan Fungsi Sistem Imun
4. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan Respon dan Mekanisme Sistem Imun
5. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan Sistem Imun Rongga Mulut
6. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan Kekebalan Aktif dan Pasif
7. Mahasiswa Mampu Memahami dan Menjelaskan Kelainan Sistem Imun
Langkah 6. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dan lain-lain
Langkah 7. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh
1. Dasar imunologi
Imunologi berasal dari bahasa Latin, yaitu imunis dan logos. Imunis berarti bebas
dari beban, sedangkan logos berarti ilmu. Imunologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal
yang berkaitan dengan sistem pertahanan tubuh, atau ilmu yang mempelajari proses-proses
yang dipergunakan oleh hospes untuk mempertahankan kestabilan dalam lingkungan
internalnya bila dihadapkan dengan benda asing.
Pada awalnya imunologi merupakan cabang dari mikrobiologi. Sekitar abad XV
berkembang suatu penelitian tentang respon tubuh terhadap penyakit infeksi. Pada
perkembangan saat ini, berbagai ilmu berperan dalam perkembangan imunologi, yaitu
ilmu dasar kedokteran (anatomi, histologi, biokimia dll) dan ilmu-ilmu klinis (alergi,
penyakit infeksi, transplantasi dll). Sebelumnya pada abad XI ditemukan wabah cacar di
Cina. Dokter mengamati bahwa pengisapan kerak cacar dapat mencegah penyakit cacar
pada orang sehat. Cari ini pun berkembang di Timur Tengah yaitu dengan pemberian
tepung kerak cacar intradermal untuk menjaga kecantikan kulit akibat cacar. Cara ini juga
meluas sampai ke Inggris yang dipopulerkan oleh Lady Mary. Cara yang disebut variolasi
ini diketahui berbahaya karena kadang dapat menyebabkan kematian sehingga variolasi
pun dilarang. Cara yang efektif untuk penanggulangan cacar ditemukan oleh Edwar Jener.
Pada tahun 1796, Edwar Jener melakukan inokulasi kerak cacar sapi (cowpox) untuk
proteksi cacar manusia (smallpox). Inilah yang menjadi dasar perkembangan imunologi.
Pada tahun 1881, Louis Pasteur mengganti istilah variolasi menjadi vaksinasi dengan
teknik pembiakan mikroorganisme secara invitro yaitu dengan memproduksi vaksin
pasteurella aviseptica yang dilemahkan untuk penyakit kolera ayam. Penggunaan biakan
hidup, biakan yang dilemahkan atau biakan yang dimatikan dengan panas sampai sekarang
masih digunakan untuk pencegahan penyakit infeksi (imunisasi aktif).
Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem imun :
- Genetik : kerentanan seseorang tehadap penyakit ditentukan oleh gen HLA/MHC
- Umur : contohnya hipofungsi sistem imun pada bayi sehingga bayi mudah terkena
infeksi
- Metabolik : penderita penyakit metabolik rentan terhadap infeksi
- Lingkungan dan nutrisi : malnutrisi menyebabkan daya tahan menurun sehingga
mudah terkena infeksi
- Anatomis : contohnya daya tahan terhadap mikroorganisme pada kulit
- Fisiologis : cairan lambung, silia trakea, aliran urin, enzim, dll
- Mikrobial
- Stress : stress dapat melepaskan hormon neuro-endokrin, glukokortikoid, dll
Respon imun terbagi 2 :
- Innate/ non-spesifik, sudah ada sejak lahir yang merupakan perlindungan non-spesifik
terhadap mikroba
- Acquired/ adaptif/ spesifik, member perlindungan spesifik terhadap mikroba.
Beberapa istilah dalam memahami sistem imun :
- Antibodi (immunoglobulin), adalah protein yang dihasilkan oleh limfosit B dan
berinteraksi dengan antigen tertentu
- Antigen, adalah setiap zat yang dapat merangsang reaksi kekebalan tubuh
- Sistem komplemen, adalah kumpulan protein dengan berbagai fungsi
- Natural killer cell, adalah jenis sel darah putih yang dapat membunuh sel-sel abnormal.
2. Komponen dan organ yang berperan dalam sistem imun
1) Sistem Limforetikuler
a. Unsur jaringan dan organ
- Organ limfoid primer
Merupakan organ yang diperlukan untuk pematangan diferensiasi dan
proliferasi sel B dan sel T sehingga menjadi limfosit yang dapat mengenal
antigen dan bersifat spesifik, contohnya sumsum tulang, thymus
- Organ limfoid sekunder
Merupakan tempat terjadinya interaksi antara limfosit dengan linfosit dan
limfosit dengan antigen, misalnya limfonodus, lien, malt/galt
b. Unsur seluler
- Limfosit T dan limfosit B
Limfosit T diproduksi di sumsum tulang dan maturasi di thymus. Pada
permukaannya terdapat TcR (T cell Reseptor) dengan glikoprotein yang
berfungsi mengikat antigen. Limfosit T memiliki beberapa subtype :
1. Th (T helper) : T helper 1 = imunitas seluler
T helper 2 = imunitas humoral
2. Tc (T cytotoxic) : membunuh sel yang infeksi
3. Ts (T suppressor) : menurunkan/ menghentikan system imun
Limfosit B diproduksi di sumsum tulang. Limfosit B akan memproduksi
immunoglobulin (Ig) bila teraktivasi. Beberapa macam limfosit B
1. Sel B plasma : menghasilkan antibodi yang spesifik
2. Sel B memori : mengingat antigen yang spesifik., bereaksi cepat jika
ada infeksi
3. Sel B pembelah
- Sel plasma
Merupakan fase terminal diferensiasi sel B dan memproduksi antibodi
- Sel NK
Disebut juga dengan sel nul/ populasi ketiga karena tidak masuk sel B/ sel
T. Sel NK merupakan pertahanan alamiah terhadap sel kanker dan virus.
- Sel fagosit mononuclear
Merupakan sel fagosit yang berinti satuyaitu makrofag dan prekursornya
manosit. Makrofag diproduksi di sumsum tulang dan memproduksi
sitokin. Makrofag memiliki beberapa fungsi pada system imun, yaitu :
a. Fungsi fagositik, untuk menelan benda asing/ sel mati, sisa sel yang
sudah rusak, antigen, atau kompleks imun.
b. Fungsi sebagai penyaji antigen
c. Fungsi sekresi
- Sel Granulosit Polimorfonuklear
Berasal dari precursor stem sel di sumsum tulang, mendominasi jumlah
leukosit dalam sirkulasi.
2) Antigen/ imunogen
Merupakan substansi yang merangsang respon imun atau bahan yang dapat
bereaksi dengan antibodi yang sudah ada. Bahan kimia pada antigen berupa
polisakarida, lipid, asam nukleat, dan protein.
Pembagian antigen menurut epitop :
- Unideterminan antibody, hanya satu jenis determinan/ epitop pada 1 molekul
- Unideterminan antibody, hanya satu jenis determinan tetapi 2 atau lebih
determinan tersebut ditemukan pada satu molekul
- Multideterminan antibody, banyak epitop yang bermacam-macam tetapi hanya
satu dari setiap macamnya
- Multideterminan antibody, banyak macam determinan dan banyak dari setiap
macam pada satu molekul
Pembagian antigen menurut spesifisitas :
- Heteroantigen, dimiliki oleh banyak spesies
- Xeroantigen, hanya dimiliki spesies tertentu
- Alloantigen, spesifik untuk individu dalam satu spesies
- Antigen organ spesifik, hanya dimiliki organ tertentu
- Autoantigen, dimiliki alat tubuh sendiri
Pembagian antigen menurut ketergantungan terhadap limfosit T :
- T dependen, memerlukan pengenalan oleh limfosit T dan B terlebih dahulu
untuk dapat menimbulkan respon antibodi. Kebanyakan antigen protein
termasuk dalam golongan ini.
- T antibody, dapat merangsang sel B tanpa bantuan limfosit T untuk
membentuk antibodi
Pembagian antigen menurut sifat kimia :
- Hidrat arang (polisakarida)
- Lipid
- Asam nukleat
- Protein
3) Antibody/ imunoglobulin
Merupakan fraksi protein dalam cairan tubuh yang terbentuk atas rangsangan
masuknya antigen yang berasal dari luar dan terjadi secara spesifik. Antibodi sudah
ada sejak manusia lahir, yaitu ditransfer oleh ibu melalui plasenta dari darah ibu ke
janin. Beberapa macam immunoglobulin :
- Ig A, paling dominan pada cairan sekresi seperti air ludah, cairan usus, air
mata, ASI, dan mukosa hidung. Berfungsi untuk menahan antigen agar tidsk
menempel pada permukaan mukosa, menetralisir virus, dsb.
- Ig D, satu-satunya antibody yang sampai sekarang masih sulit ditentukan
sungsi utamanya. Hal ini disebabkan sulitnya mengisolasi antibodi ini dan
kondentrasinya dalam serum sangat kecil.
- Ig E, berhubungan dengan alergi
- Ig G, paling dominan yang berfungsi mengaktivasi komplemen baik lewat jalur
alternative, maupun klasik. Ig G merupakan satu-satunya antibodi yang mampu
menembus plasenta.
- Ig M, merupakan antibodi pertama yang dibentuk dalam respon imun.
4) Major Histocompatibility Antigen (MHC)
5) Komplemen
Adalah sistem pertahanan dalam darah yang terdiri dari campuran zat protein dan
bersifat termolabil. Komplemen ini diaktifkan dengan 3 lintasan, yaitu :
- Lintasan klasik : diaktifkan oleh antibody khusus yang terikat pada antigen
- Lintasan alternatif : diaktifkan oleh produk mikroba tertentu/ antigen
- Lintasan lektin
6) Sitokin
Merupakan mediator yang berperan sebagai hantaran sinyal/ jaringan komunikasi
dari satu sel ke sel lain. Sitokin disekresi hampir oleh semua sel. Dalam bekerja,
sitokin harus menempel pada reseptor yang terdapat di permukaan sel target. Cara
penghantaran sinyal sebagai berikut :
- Endokrin
Yaitu mediator untuk memberikan sinyal kepada sel lain memerlukan sistem
pembuluh
- Parakrin
Yaitu memberikan sinyal kepada sel lain tanpa sistem pembuluh
- Autokrin
Yaitu mediator yang dihasilkan untuk dirinya sendiri
3. Fungsi sistem imun
1) Fungsi pertahanan
Sebagai pertahanan tubuh melawan invasi mokroorganisme yang ditengahi oleh
elemen seluler. Jika elemen seluler hiperaktif maka biasanya akan menimbulkan
alergi, sedangkan bila hipoaktif akan menyebabkan infeksi berulang.
2) Fungsi homeostasis
Yaitu untuk memenuhi kebutuhan umum organisme multiseluler utuk
mempertahankan keseragaman jenis sel, yaitu dengan menyingkirkan sel-sel yang
rusak dalam sirkulasi. Bila terdapat penyimpangan maka akan timbul autoimunitas.
3) Fungsi pengawasan dini
Yaitu untuk memonitor pengenalan jenis sel yang abnormal di dalam tubuh. Sel yang
abnormal dapat terjadi spontan, pengaruh invasi virus, maupun pengaruh zat kimia. Sel
yang abnormal ini akan dieliminasi oleh sel NK. Namun, bila terjadi kegagalan maka
akan timbul penyakit keganasan.
4. Respon dan mekanisme sistem imun
Respon imun berkaitan dengan kemampuan untuk mengenal self dan non-self serta
memberikan respon terhadap non-self. Berdasarkan fungsi, respon imun terbagi 2:
1) Respon alamiah (innate) atau bawaan
Merupakan pertahanan pertama terhadap agen infeksi. Mikroorganisme dihancurkan
sebelum berkembang biak dan menimbulkan infeksi. Respon alamiah ini memiliki 3
komponen:
- Proteksi fisik, mekanik, dan biokimia
- Proteksi melalui mekanisme seluler
a. Respon fagositosis
Proses fagositosis melalui fase pengenalan, kemotkasis, perlekatan, penelanan
dari antigen yang telah mengalami opsonisasi yang melibatkan kompleks reaksi
biokimia.
b. Respon inflamasi
Beberapa perubahan dalam respon inflamasi seperti vasodilatasi, peningkatan
permeabilitas sehingga cairan dan sel keluar dari pembuluh darah, dan imgrasi
sel inflamatori dari dalam pembuluh darah ke jaringan sekitarnya.
- Proteksi melalui barier humoral
Berbagai bahan dalam sirkulasi :
a. Komplemen
Merupakan protein serum yang diproduksi di hati, disusun lebih 20 rantai
protein, dan terdapat dalam bentuk molekul yang larut dalam sirkulasi.
b. C-Reactive Protein (CRP)
Merupakan contoh dari protein fase akut, kadarnya dalam darah meningkat
pada infeksi akut
c. Interferon
Merupakan glikoprotein yang dihasilkan sel tubuh yang terinfeksi virus atau
dapat dihasilkan limfosit sebagai pertahanan pertama pada invasi virus.
Respon imun humoral memiliki 3 elemen penting :
a. Antibody
b. Reseptor sel T/ TCR
c. Molekul MHC
2) Respon didapat (acquired) atau adaptif/ spesifik
Apabila pertahanan pertama tidak dapat mencegah infeksi, system imun adaptif akan
teraktivasi. Respon ini bekerja spesifik yang mana akan meninggalkan memori
imunologi spesifik, sehingga infeksi selanjutnya tidak akan meninggalkan penyakit.
Respon imun spesifik memiliki 3 kekhasan :
- Spesifik
Dapat mendiferensiasi antigen yang berasal dari spesies, individual, dan organ
yang berbeda
- Heterogenitas
Dapat menghasilkan sel yang heterogen
- Memori
Dapat mempercepat dan memperbesar respon spesifik dengan proliferasi dan
diferensiasi
3 mekanisme pertahanan :
1) Pertahanan lini I
Merupakan bagian dari system kekebalan tubuh bawaan, terdiri dari :
- Barier fisik (kulit, selaput lendir, silia)
- Barier kimia (air liur, keringat, air mata, enzim pencernaan, laktoferin, urin)
- Bioflora, mikroba yang hidup pada kulit dan dalam tubuh yang membantu
menghambat infeksi oleh mikroba penyebab penyakit.
2) Pertahanan lini II
Merupakan bagian dari system kekebalan tubuh bawaan, terdiri dari :
- Sel imun non-spesifik (eosinofil, basofil, neutrofil, makrofag)
- Mediator kimia (interleukin-1, interferon, komplemen)
- Demam
- Fagositosis
- Inflamasi
3) Pertahanan lini III
Merupakan bagian dari system imun adaptif/ spesifik dan perlindungan jangka panjang
terhadap mikroba, terdiri dari :
- Sel T (helper dan sitotoksik)
- Sel B (memori dan sel plasma)
- Antibodi
5. Sistem imun rongga mulut
Beberapa komponen jaringan rongga ulut yang terlibat :
a. Membran mukosa
Sebagai barier mekanik, terdiri dari :
- Air liur pada permukaannya
- Lapisan keratin
- Lapisan granular
- Membran basal
- Komponen seluler dan humoral yang berasal dari darah
b. Saliva
Untuk membersihkan rongga mulut dari mikroorganisme dan sebagai pelumas aksi
otot lidah, bibir, dan pipi.
Senyawa daam saliva yang berperan dalam mekanisme pertahanan :
- Lisozim/ muramidase
Merupakan enzim yang bekerja mencerna benda asing yang sudah difagosit,
bersifat baktercidal
- Peroksidase
Merupakan enzim yang mencerna benda asing yang sudah difagosit, bersifat tahan
panas
- Laktoferin
Merupakan enzim yang mencerna benda asing yang sudah difagosit, bersifat tahan
panas
- Leukosit
Saliva mengandung banyak leukosit yang bermigrasi dari pembuluh darah melalui
ceruk gingiva
- Ig A
Untuk mencagah perlekatan mikroba pada permukaan jaringan di rongga mulut
- Komplemen
c. Kelenjar saliva
Mengandung sel plasma dan limfosit, serta memproduksi Ig A
d. Sulkus gingival
Komponen humoral dan seluler darah keluar melalui junctional epitellium dalam
bentuk cairan sulkus gingiva
e. Jaringan limfoid rongga mulut
Merupakan kelenjar lymphe yang berada di daerah superficial.
- Tonsil palatina dan lingual
Menjaga agar mikroba tidak masuk ke dalam saluran pencernaan dan permapasan
- Jaringan limfoid di kelenjar liur
Melindungi mukosa mulut dan permukaan gigi dari kolonisasi mikroba,
menghasilkan Ig A, mencegah infeksi dalam kelenjar liur
- Jaringan imfoid di gingiva
Menjaga cairan gingival dari mikroorganisme yang ada pada plak
- Jaringan limfoid yang tersebar pada subukosa
Melindungi mukosa dari penetrasi mikroorganisme
6. Kekebalan aktif dan pasif
Kekebalan tubuh terbagi 2 :
1) Alamiah, tanpa terinfeksi manusia
- Aktif : infeksi mikroba patogen
- Pasif : antibody ibu
2) Buatan, bila antigen/ antibodi diberkan secara artifisial
- Aktif : vaksinasi
- Pasif : pemberian antiserum, antitoksin, imunisasi pasif
7. Kelainan sistem imun
1) Gangguan autoimun
Merupakan kegagalan system imun tidak dapat membedakan self dan non-self
Penyebab autoimun :
- Genetik
- Senyawa yang ada di tubuh normalnya dibatasi area tertentu, akan tetapi karena
suatu kesalahan maka dilepaskan ke aliran darah
- Senyawa normal di tubuh berubah dan tidak dikenali
- Senyawa asing yang menyerupai senyawa badan alami
- Obat-obatan
- Kegagalan regulasi imun dalam mempertahankan homeostasis
Beberapa penyakit autoimun :
- Oral Lichen Planus
Tampak sebagai lesi dengan garis putih, dapat timbul pada gingival, bibir, bagian
lain dalam mulut. Penyebab pasti tidak diketahui, kemungkinan berhubungan
dengan alergi/ reaksi autoimun
- Pemphigus Vulgaris
Melepuhnya lapisan intradermal kulit dan membrane mukosa. Factor pencetus
dapat berupa obat-obatan dan virus
- Sindrom Sjorgen
Ditandai oleh mata dan mulut kering, melibatkan organ lain seperti paru dan kulit
- Sialadenitis autoimun rekuren
Berupa pembengkakan kelenjar parotis, unilateral, dan menimbulkan nyeri
- Sistemik Lupus Erithematosus
Mengenai semua jaringan di dalam tubuh, terutama daerah vaskululitik sitemik
- Hashimoto tiroiditis (gangguan pada kelenjar tiroid)
- Penyakit Addison
Penyakit yang terjadi ketika kelenjar adrena tidak memproduksi cukup hormone
- Penyakit Grave
Gangguan autoimun yang mengarah ke kelenjer tiroid hiperaktif
- Reactive arthritis
Peradangan sendi, saluran kencing, dan mata
- Multiple sclerosis
Gangguan autoimun yang mempengaruhi otak dan system saraf pusat tulang
belakang
2) Isoimunitas
Tubuh mendapatkan kekebalan dari individu lain yang melawan sel tubuhnya sendiri,
dapat muncul karena transfuse darah/ cangkok organ
3) Hipersensitifitas/ alergi
Merupakan respon berlebihan dalam antigen tertentu, dapat menyebabkan kerusakan
jaringan ketika berusaha melakukan perlawanan
4) Imunodefisiensi
Keadaan dimana sistem imun sangat lemah, bisa karena faktor bawaan atau dapat
muncul saat dewasa
KEPUSTAKAAN
A Samik dan Madarina Julia. 2002. Sistem Imun, Imunisasi, dan Penyakit Imun. Jakarta: Widya
Medika
Darwin, Eryati. Imunologi & Infeksi. Padang: Andalas University Press
Garna, Karnen dan Iris Rengganis. 2009. Imunologi Dasar. Jakarta: Balai Penerbit FKUI
http://m.medicastore.com/index.php?mod=penyakit&id=3177
http://ayulaksmita.blogspot.com/2013/04/sistem-imun-cairan-rongga-mulut.html
http://biobloguphc.wordpress.com/bab-ii/
LAPORAN TUTORIAL MODUL 1
“KEKEBALAN TUBUH”
Oleh,
Agustian Sura Pratama
Ahmad Muhavit
Anisa Rahmi Mulyati
Asti Finda Annisa
Ayesa Rifani
Dhira Pratiwi
Lisma Yendri
Putri Ovieza Maizar
Ratu Amelia
Rezy Kurnia
Kelompok 7
Tutor : Drg. Aida Fitriana
Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Andalas
2013