laporan mingguan analisis kuantitatif dan pengukuran ph
DESCRIPTION
kimia dasarTRANSCRIPT
Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran PH
shinta selviana123020011
Asisten:Nadya Charisma putri
Tujuan percobaan :
1. Untuk mengetahui normalitas, molaritas, dan persen suatu zat dalam larutan.
2. mengetahui jenis larutan baku dan mengetahui cara membuat larutan baku
3. menentukan konsentrasi suatu zat dengan metode volumetric yaitu acidimetric
dan alkalimetri.
Prinsip Percobaan :
Berdasarkan teori asam-basa Arrhenius
Asam adalah zat yang menghasilkan ion hydrogen (H+)
Basa adalah zat yang menghasilkan ion hiroksida (OH-)
Berdaarkan teori asam-basa Bronsted Lowry
Asam adalah donor proton(ion hidrogen)
Basa adalah akseptor proton(ion hidroksida)
Berdasrkan teori asam-basa Lewis
Asam adalah senyawa yang dapat menerima pasangan electron bebas
Basa adalah senyawa yang dapat member pasangan electron
Metode percobaan :
Praktikum kimia dasar 2012
Alkalimetri
a. Larutkan HCL XN 50 ml dimasukan ke dalam buret .sebanyak 25ml
Na2B4O7 dan di tambah dua tetes metal merah dimasukan ke dalam
Erlenmeyer, lalu larutkan borax dan metal merah itu di titrasi oleh larutan
HCL tetes demi tetes sampai larutan berwarna merah muda, volume akhir
titrasi HCL di catat dan normalitas HCL di cari sesuai dengan rumus yang
sudah di tentukan. Lakulan percobaan duplo
b. Larutkan HCL XN 50 ml dimasukan ke dalam buret .sebanyak 25ml
NaOH dan di tambah dua tetes metal merah dimasukan ke dalam
Erlenmeyer, lalu larutkan NaOH dan metal merah itu di titrasi oleh larutan
HCL tetes demi tetes sampai larutan berwarna merah muda, volume akhir
Praktikum kimia dasar 2012
titrasi HCL di catat dan normalitas HCL di cari sesuai dengan rumus yang
sudah di tentukan. Lakulan percobaan duplo.
c. Larutkan NaOH XN 50 ml dimasukan ke dalam buret .sebanyak 25ml
CH3COOH dan di tambah dua tetes metal merah dimasukan ke dalam
Erlenmeyer, lalu larutkan borax dan metal merah itu di titrasi oleh larutan
NaOH tetes demi tetes sampai larutan berwarna merah muda, volume
akhir titrasi NaOH di catat dan normalitas NaOH di cari sesuai dengan
rumus yang sudah di tentukan. Lakulan percobaan duplo.
Asidimetri
a. Larutkan NAOH XN 50 ml dimasukan ke dalam buret .sebanyak 25ml
H2C2O4 dan di tambah dua tetes metal merah dimasukan ke dalam
Praktikum kimia dasar 2012
Erlenmeyer, lalu larutkan borax dan metal merah itu di titrasi oleh larutan
NaOH tetes demi tetes sampai larutan berwarna merah muda, volume
akhir titrasi NaOH di catat dan normalitas NaOH di cari sesuai dengan
rumus yang sudah di tentukan. Lakulan percobaan duplo.
b. Larutkan NaOH XN 50 ml dimasukan ke dalam buret .sebanyak 25ml HCl
dan di tambah dua tetes metal merah dimasukan ke dalam Erlenmeyer, lalu
larutkan borax dan metal merah itu di titrasi oleh larutan NaOH tetes demi
tetes sampai larutan berwarna merah muda, volume akhir titrasi NaOH di
catat dan normalitas NaOH di cari sesuai dengan rumus yang sudah di
tentukan. Lakulan percobaan duplo.
Praktikum kimia dasar 2012
c. Larutkan HCL XN 50 ml dimasukan ke dalam buret .sebanyak 25ml
CH3COOH dan di tambah dua tetes metal merah dimasukan ke dalam
Erlenmeyer, lalu larutkan borax dan metal merah itu di titrasi oleh larutan
HCL tetes demi tetes sampai larutan berwarna merah muda, volume akhir
titrasi HCL di catat dan normalitas HCL di cari sesuai dengan rumus yang
sudah di tentukan. Lakulan percobaan duplo.
Pengukuran PH
a. Kertas lakmus
’
Larutan A larutan B Larutan C
Praktikum kimia dasar 2012
b. Indicator universal
Larutan A larutan B Larutan C
c. PH meter
Larutan A larutan B Larutan C
Hasil percobaan :
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut :Tabel 1.Hasil pengamatan pengukuran kuantitatif
No Keterangan Hasil Pengamatan
1 Asidimetri 1. V HCl =10,25 mlV Na2B4O7 = 25 mlN Na2B4O7 = 0,05 NN HCl = 8,2
2. V HCl = 21,5mlV NaOH = 25 mlN HCl = 0,2 NN NaOH = 0,1 N 3. V NaOH = 10,3 mlN NaOH = 0,01 NFP = 10% cuka =2,4 %
2 Alkalimetri 1. V NaOH = 8,86V H2C2O4 = 25 ml
Praktikum kimia dasar 2012
N H2C2O4 = 0,1 NN NaOH = 0,08 N
2. V NaOH = 31,35 mlV HCl = 25 mlN NaOH= 0,18 NN HCl = 0,1 N
3.V NaOH = 12,4 mlV CH3COOH = 25 mlFP = 50%cuka = 9,5 %
(Sumber : Shinta Selviana ,meja 5,kelompok A,2012)
Tabel 2. Pengukuran pHNo
Nama larutan
Indikator pHJenis
larutanKertas lakmus Indikator
universalpH meter
a. BaOH Merah Biru
Biru Biru
pH = 14 pH= 12,97 Basa
b. C7H5NaO2 Merah Merah
Biru Biru
pH = 7 pH = 7,95 Netral
c. CH3COOH Merah Merah
Biru Merah
pH = 2 pH = 0,84 Asam
(Sumber : Shinta Selviana,meja 5,kelompok A,2012)
Pembahasan : Titrasi adalah proses penentuan banyaknya suatu larutan dengan konsentrasi
yang diketahui dan diperlukan untuk bereaksi secara lengkap dengan sejumlah contoh tertentu yang akan di analisis. Contoh yang akan dianalisis dirujuk sebagai (tak diketahui, unknow). Prosedur analitis yang melibatkan titrasi dengan larutan–larutan yang konsentrasinya diketahui deisebut analisis volumetri. Dalam analisis larutan asam-basa, titrasi melibatkan pengukuran yang seksama, volume-volume asam dan basa dari suatu basa yang tepat saling menetralkan. Tidak semua titrasi membutuhkan indikator. Dalam beberapa kasus reaktan telah
Praktikum kimia dasar 2012
memiliki warna yang kontras dan dapat dijadikan sebagai indikator contohnya titrasi redoks menggunkan potasium permanganat (merah muda atau ungu) peniter tidak membutuhkan indikator. Ketika peniter dikurangi larutan akan menjadi tidak berwarna. Setelah mencapai titik ekivalensi terdapat sisa peniter yang berlebih dalam larutan. Titik ekivalensi didefinisikan pada saat muncul warna merah muda yang pertama (akibat kelebihan permanganat) dalam larutan yang sedang di titrasi.
Alkalimetri adalah penentuan konsentrasi larutan basa dengan menggunakan larutan baku asam, sedangkan asidimetri adalah penentuan konsentrasi larutan bada dengan menggunakan larutan baku basa.
Titik ekuivalen titrasi (TET) adalah kondisi saat larutan asam tepat bereaksi dengan larutan basa. TET didefinisikan pada saat perubahan warna yang pertama kali terlihat (muncul). TET lebih dahulu terbentuk daripada TAT.
Titik akhir titrasi (TAT) adalah kondisi dimana terjadi perubahan warna dari indikator larutan.
Larutan baku adalah larutan yang dipakai untuk menentukan konsentrasi dari larutan lain. Larutan baku terdiri dari dua jenis yaitu, larutan baku primer dan larutan baku sekunder. Larutan baku primer merupakan larutan baku yang dapat dipakai langsung untuk menentukan konsentrasi larutan yang diuji. Contohnya adalah K2Cr2O7, AS2O3, NaCl, dan asam benzoat. Syarat larutan baku primer yaitu stabil, mudah didapat dalam bentuk murni, dan mudah ditimbang. Sedangkan larutan baku sekunder merupakan larutan yang harus distandarisasikan dahulu pada larutan primer untuk menentukan konsentrasi larutan yang diuji. Contoh larutan baku sekunder adalah asam oksalat, AgNO3, KMnO4, Fe(SO4)2 dan boraks (Na2B4O7). Syarat larutan baku adalah derajat kemurnian lebih rendah daripada larutan baku primer, mempunyai BE yang tinggi untuk memperkecil kesalahan penimbangan, dan larutannya relatif stabil dalam penyimpanan.
Indikator adalah senyawa organik yang warnanya tergantung dari pH larutan ke mana indikator itu dilarutkan. Dalam menggunakan indikator universal dapat berupa larutan atau kertas. Di bawah ini merupakan tabel trayek pH beberapa indikator.
Tabel 2. Trayek pH Beberapa Indikator
IndikatorWarna Traye
k pHAsam BasaMetil hijau
Kuning Violet
0,2-1,8
Timol biru Kuning Biru 1,2-2,8
Metil jingga
Merah kuning
3,2-4,4
Metil ungu
Ungu Hijau 4,8-5,4
Bromkres Kuning Ungu 5,2-
Praktikum kimia dasar 2012
ol ungu 6,8Bromtimol biru
kuning Biru 6-7,6
Fenolftalein
Tidak berwarna
Merah muda
8,2-10
Kuning Alizarin
Kuning Merah
10,1-12
Lakmus adalah kertas dari bahan kimia yang akan berubah warna jika dicelupkan ke dalam larutan asam atau basa dengan ditandai perubahan warna pada kertas lakmus tersebut. Larutan bersifat asam bila lakmus biru berubah menjadi merah, dan larutan bersifat basa jika lakmus merah berubah warna menjadi biru.
Berdasarkan teori asam-basa Arrhenius: “Asam adalah zat yang menghasilkan ion hydrogen (H+),Basa adalah zat yang menghasilkan ion hiroksida (OH-)”.
Berdaarkan teori asam-basa Bronsted Lowry: Asam adalah donor proton(ion hidrogen), Basa adalah akseptor proton(ion hidroksida)”
Berdasrkan teori asam-basa Lewis: “Asam adalah senyawa yang dapat menerima pasangan electron bebas, Basa adalah senyawa yang dapat member pasangan electron”
Faktor kesalahan pada saat melakukan titrasi adalah kita mengambil larutan yang akan di titrasi tidak pas dengan jumlah yang dicantumkan atau kita juga terlalu berlebih ketika memasukan larutan kedalam labu Erlenmeyer nya,sehingga kita tidak mencapai TAT yang telah ditentukan . Kalau kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran pH adalah,misalanya ketika kita mengukur dengan kertas lakmus,kesalahan yang bisa terjadi adalah ketika kita mencelupkan kertas lakmus kedalam cairan tersebut,tangan kita sebelumnya sudah memegang larutan
Kesimpulan :
Dari percobaan di atas dapat di simpulkan bahwa persentase cuka pada alkalimetri 2,4% dan asidimetri 9,5% . dari percobaan tersebut juga mempelajari cara pembekuan larutan primer menjadi larutan sekunder . mempelajari pengukuran ph dapat mengetahui ph sampel larutan sehingga lebih mudah mengetahui beberapa ph larutan tersebut dan difat larutan tersebut.
Praktikum kimia dasar 2012
DAFTAR PUSTAKA
S. Turmala Ella, Dra, M.S.dan Nurminabari, S. Ina, Ir, M.Sie.2012. Penuntun
Praktikum Kimia Dasar, Universitas Pasundan : Bandung
Anonim., pengukuran ph , alakalimetri dan asidimetri http://www.google.com.
Accessed, 5 desember 2012.
Brady. E. James.1998; Kimia Universitas Asas dan Struktur, Bina Aksara, Jakarta.
Praktikum kimia dasar 2012
LAPORAN MINGGUANPRAKTIKUM KIMIA DASAR
KONSEP ANALISIS KUANTITATIF DAN PENGUKURAN PH
Oleh :
Nama : Shinta SelvianaNrp : 123020011Kelompok : AMeja : 5 ( Lima )Tgl. Percobaan : 1 desember 2012Asisten : Nadya Charisma Putri
LABORATORIUM KIMIA DASARJURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG2012
Praktikum kimia dasar 2012
LAMPIRAN
asidimetri
V1 = 32,8V2 = 28,8
Duplo : 32,8+28,8
2 = 30,8 V H2C2O4
NaOH = H2C2O4
V1 .N1 = V2.N230,8 N1 =25.0,130,8 N1 = 2,5
N1 = 2,5
30,8= 0,08 N
V1 = 32,8V2 = 29,9
Duplo : 32,8+29,9
2 = 31,35 V HCL
NaOH = HClV1 . N1 = V2 .N231,35.0,08= 25. N2
N2 = = 2,508
25= 0,1N
V1 = 9,6V2 = 9,5 Duplo : 9,6 + 9,5 /2 = 9,55 V CH3COOH
NaOH = CH3COOH V1.N1 = V2.N29,55.0,115 = 25 .N21,098 = 25N2 N2 = 1,098 / 25 = 0,043 N
Praktikum kimia dasar 2012
% CH3COOH ¿Fp x (v .n )NaOH x Mr .cuka . x 100 %
V .Cuka .1000
= 1000
25(0,08 x12,4 ) x 60x 100%
25.1000
= 9,5%
alkalimetri
V1 = 10,4V2 = 10,1
Duplo : 10,4+10,1
2 = 10,25 V H2C2O4
HCL = Na2B4O7
V1 .N1 = V2.N210,25 N1 =25.0,00510,25N1 = 1,25
N1 = 10,251,25
= 8,2 N
V1 = 21,4V2 = 21,5
Duplo : 21,5+21,4
2 = 21,45 V HCL
NaOH = HClV1 . N1 = V2 .N221,45.0,2= 25. N2
N2 = = 2,525
= 0,1N
V1 = 9,6V2 = 9,5 Duplo : 9,6 + 9,5 /2 = 9,55 V CH3COOH
NaOH = CH3COOH V1.N1 = V2.N29,55.0,115 = 25 .N2
Praktikum kimia dasar 2012
1,098 = 25N2 N2 = 1,098 / 25 = 0,043 N
% CH3COOH ¿Fp x (v .n )NaOH x Mr .cuka . x 100 %
V .Cuka .1000
= 1000
25(0,1x 10,3 ) x 60 x100 %
25.1000
= 2,4%
Praktikum kimia dasar 2012