laporan kinerja instansi pemerintah (lkjip)...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
(LKjIP)
TAHUN 2016
PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PERHUBUNGAN Jl. Kapten Cok Agung Tresna I No.1
Telp. (0361) 224436, 227730 Fax. (0361) 222436
Denpasar (Bali), 80235
DINAS PERHUBUNGAN
PROVINSI BALI
BAB I
PENDAHULUAN
1. UMUM
Transportasi merupakan urat nadi kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara,
mempunyai fungsi penggerak, pendorong dan penunjang pembangunan, dimana dalam
penyelenggraannya banyak elemen yang terkait seperti sarana, prasarana, pergerakan, sertifikasi,
kelaikan, perambuan, kenavigasian, sumber daya manusia, geografi, demografi dan lainnya
sehingga jaringan transportasi sebagai akses keluar-masuk barang dan jasa dari Bali ke kota-kota
nasional maupun Internasional dapat dicapai melalui Pelabuhan Penyeberangan,Bandar Udara
Internasional, serta simpul-simpul transportasi keluar-masuk Bali tersebut ke seluruh pelosok
wilayah Provinsi Bali telah dihubungkan dengan prasarana jaringan jalan dan atau prasarana
pelabuhan / lapangan terbang kecil lainnya, artinya untuk mencapai seluruh pelosok wilayah
Provinsi Bali telah tersedia jaringan transportasi secara langsung dan atau transportasi terusan.
Pembangunan transportasi, informasi dan komunikasi perlu terus dimantapkan dan dikembangkan
sejalan dengan tuntutan kualitas pelayanan dan meningkatnya kebutuhan mobilitas barang dan
jasa agar mampu menunjang pemerataan pembangunan, pertumbuhan ekonomi masyarakat
daerah dan stabilitas nasional.
Penetapan Keputusan Kepala SKPD Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi
Bali Nomor 15 Tahun 2014 tentang Rencana Strategis SKPD Dinas Perhubungan, Informasi dan
komunikasi Provinsi Bali Tahun 2014 – 2018 bahwa transportasi merupakan penunjang urat nadi
kehidupan ekonomi, sosial budaya, politik, pertahanan dan keamanan masyarakat berbangsa dan
bernegara mempunyai peranan strategis untuk menunjang pembangunan daerah, sekaligus
sebagai sarana pemersatu Wilayah Nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia; untuk
menunjang kelancaran, keselamatan dan keamanan pelayanan jasa transportasi, informasi dan
komunikasi yang strategis, terpadu, efektif dan efisien, dalam menggerakkan dinamika
pembangunan, pola distribusi serta hubungan Nasional dan Internasional yang dinamis sesuai
aspirasi daerah, yangmana akan dijabarkan kedalam visi, misi, tujuan, sasaran dan kebijakan dan
program kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sebagai acuan dalam pelaksanaan
kegiatan tahunan.
Sasaran strategis tahun 2014 – 2018 pada Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi
Provinsi Bali,yaitu :
a. Pemenuhan kebutuhan kapasitas sarana dan prasarana layanan transportasi sesuai
standar;
b. Pemenuhan kebutuhan keselamatan jasa transportasi sesuai standar;
c. Pemenuhan kebutuhan kelancaran penyelenggaraan jasa transportasi;
d. Tertib dan efisien penyelenggaraan jasa Transportasi dan Infokom;
e. Pemenuhan kebutuhan kemudahan akses informasi dan komunikasi ( handal, up dated,
tepat waktu ).
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintah dan
pembangunan serta pertanggungjawabannya maka Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi
Provinsi Bali diwajibkan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) tahun
2016.
Adapun dasar dalam Penyusunan LKjIP 2016 sebagai berikut ;
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
2. Perpres No.29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53
Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara
Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
4. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan
bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggung jawaban
Kepala Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;
7. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 589/IX/6/Y/99 tanggal 20
September 1999 Jo Nomor 239/IX/6/8/ 2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan
Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
8. Nota Kesepakatan Pemerintah Provinsi Bali dengan DPRD Provinsi Bali tentang Rencana
Kerja Pemerintah Daerah;
9. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2011, tentang Organisasi Tata Kerja
Perangkat Daerah Provinsi Bali;
2. KONDISI ORGANISASI
a. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2011, tentang Organisasi dan Tata
Kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali, Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi, dipimpin
oleh seorang Kepala Dinas sebagai Pejabat Eselon II dibantu 9 Pejabat Eselon III. Eselon III
terdiri dari seorang Sekretaris, 5 ( Lima ) Kepala Bidang yaitu : Bidang Pengkajian dan
Pengembangan, Bidang Perhubungan Darat, Bidang Perhubungan Laut, Bidang Perhubungan
Udara, Bidang Informasi dan Bidang Komunikasi dan 3 ( Tiga ) Unit Pelaksanaan Teknis ( UPT )
yaitu : UPT Sarbagita, UPT Jembatan Timbang dan UPT Pusat Pengendalian Lalu Lintas
Terpadu, dengan Struktur Organisasi sebagai berikut :
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
KASUBAG
KEUANGAN
KASUBAG
UMUM
KASUBAG
KEPEGAWAIAN
N
KABID JIBANG KABID PHB
DARAT
KABID PHB
LAUT
KABID PHB
UDARA
KABID INFORMASI
DAN KOMUNIKASI
JABATAN
FUNGSIONAL
b. Tugas Pokok Dinas
Berdasarkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 76 Tahun 2015 tentang Rincian Tugas Pokok
SKPD Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali adalah melaksanakan
sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang perhubungan, komunikasi dan informatika,
serta melaksanakan kewenangan desentralisasi dan tugas dekosentrasi di bidang perhubungan,
komunikasi dan informatika.
c. Fungsi Dinas
Perumusan kebijakan teknis bidang perhubungan, komunikasi dan informatika;
Pengelolaan sarana prasarana bidang perhubungan, komunikasi dan informatika;
Pemberian rekomendasi dan pelaksanaan pelayanan umum sesuai bidang perhubungan,
komunikasi dan informatika;
Pembinaan pelaksanaan tugas sesuai dengan bidang perhubungan, komunikasi dan
informatika; dan
Pelaksanaan urusan tata usaha
3. PERMASALAHAN UTAMA (STRATEGIC ISSUED)
a. Keterbatasan kapasitas layanan sarana prasarana transportasi
b. Masih tingginya angka kecelakaan lalu lintas jalan di Provinsi Bali
c. Masih kurang lancarnya lalu lintas jalan
d. Masih Rendahnya akses informasi dan komunikasi
KASI POS DAN
TELEKOMUNIKASI
KASI SARANA KOMUNIKASI
DAN DISEMINASI INFORMASI
UPT
SARBAGITA
UPT
JEMBATAN TIMBANG
UPT
PUSAT PENGENDALIAN
LALU LINTAS TERPADU
KASI
DATA DAN
PENGKAJIAN KASI
PENGEMBANGAN
KASI
MONITORING
EVALUASI DAN
PELAPORAN
KASI
LALU LINTAS
KASI
ANGKUTAN
KASI TEKNIK
SARANA DAN
PRASARANA
KASI
ANGKUTAN LAUT
KASI KEPELA
BUHANAN
KASI PERKAPALAN
DAN KEPELAUTAN
KASI
ANGKUTAN
UDARA
KASI KEBAN
DARUDARAAN
KASI
KESELAMATAN
PENERBANGAN
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
1. RENCANA STRATEGIS 2014 – 2018
Rencana Strategis adalah merupakan suatu proses awal dari rangkaian proses usaha untuk
mencapai tujuan dengan menetapkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran serta Cara Mencapai Tujuan dan
Sasaran, dengan demikiaan dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat
Daerah, perlu memperhatikan Lingkungan Internal (Kekuatan dan Kelemahan) serta Lingkungan
Ekternal (Peluang dan Tantangan), sehingga strategi dan kebijakan untuk mencapai sasaran
tahunan yang ditetapkan melalui program kegiatan dapat diantisipasi secara realistis sesuai
potensi yang dimiliki, termasuk hambatan, peluang dan tantangan yang mungkin perlu dihadapi
dimasa depan.
Untuk memenuhi tuntutan tersebut, Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi Provinsi
Bali, telah menyusun Rencana Strategis Tahun 2014 – 2018 sebagai perwujudan Rencana
Pembangunan Jangkah Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bali Tahun 2013 – 2018, sekaligus
sebagai landasan dan pedoman dalam melaksanakan sebagian tugas pemerintahan dan
pembangunan sesuai kewenangan tugas pokok dan fungsi yang dilaksanakan setiap tahun.
Berdasarkan Pola Dasar Pembangunan Provinsi Bali, pemahaman terhadap produk – produk
tata ruang wilayah yang ada di Kabupaten/Kota serta kebijakan umum pembangunan daerah
provinsi bali diarahkan pada pembangunan pertanian dalam arti luas, infrastruktur, industri
kerajinan dan kepariwisataan, dengan tetap berlandaskan pada aspek budaya daerah yang dijiwai
Agama Hindu dengan Konsepsi Tri Hita Karana dan Tri Mandala, sehingga jati diri kehidupan
masyarakat Bali masa dulu, kini dan masa depan tetap dapat dipertahankan, dan menjadikannya
sebagai potensi pariwisata yang mempunyai daya saing tersendiri secara berkesinambungan.
VISI dan MISI
Memperhatikan posisi dan kondisi geografis, potensi lingkungan internal dan eksternal maupun
perkembangan tatanan kehidupan masyarakat lokal, nasional maupun global, maka guna menunjang
pembangunan ekonomi, sosial, budaya, politik dan lingkungan hidup sehingga peran serta sektor
transportasi sangat penting sebagai penggerak untuk dinamika pembangunan, mendukung mobilitas
barang dan jasa serta pola distribusi nasional. Dalam mewujudkan dan tercapainya kesejahteraan
masyarakat berbudaya yang berkelanjutan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi
informasi dan komunikasi yang sangat pesat serta tuntutan aspirasi masyarakat terhadap kualitas
maupun kuantitas pelayanan jasa transportasi yang baik dan terpadu, maka Dinas Perhubungan
Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali , menetapkan Visi dan Misi yang sesuai dengan kewenagan
tugas pokok dan fungsi sebagai berikut :
TERWUJUDNYA PENYELENGGARAAN JASA TRANSPORTASI YANG TERPADU, SELAMAT, LANCAR,
TERTIB DAN EFISIEN SERTA PENINGKATAN AKSES INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI PROVINSI
BALI
VISI DAN MISI
Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas, maka agar pembangunan perhubungan informasi dan
komunikasi mempunyai arah yang jelas dan tepat, dapat dijabarkan kedalam Misi sebagai berikut :
1. Penyelenggaraan jasa transportasi yang terpadu
2. Penyelenggaraan transportasi yang selamat, lancar, tertib dan efisien
3. Penyelenggaraan akses informasi dan komunikasi
Pencapaian Misi yang tertuang dalam Rencana Strategis ( Renstra ) apabila dalam
penyelenggaraan transportasi, informasi, dan komunikasi berjalan dengan baik serta terjadi interaksi
antara pemerintah dalam hal ini Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali sebagai
regulator dan masyarakat sebagai pengguna jasa transportasi, telekomunikasi dan informasi, maka
untuk mentaati tata laksana pemanfaatan jaringan prasarana dan jaringan pelayanan yang telah
ditetapkan sesuai tugas dan fungsi masing-masing sehingga dapat meminimalisasi tantangan dan
hambatan dalam pelaksanaan pembangunan sarana prasarana transportasi, informasi dan
komunikasi.
Dengan demikian, misi Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali secara jelas
akan terlihat memberikan dampak positif terhadap perkembangan pembangunan ekonomi, sosial,
budaya, politik dan lingkungan hidup dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara
berkesinambungan.
Penetapan Tujuan Strategis didasarkan pada identifikasi faktor – faktor kunci keberhasilan
(Critical Success Factor) yang ditetapkan setelah penetapan Visi dan Misi . Penetapan Tujuan
Strategis tersebut akan mengarah kepada perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan
dalam rangka merealisasikan Visi dan Misi. Adapun Tujuan Strategis yang ingin dicapai pada
masing-masing Misi dalam Rencana Strategis Provinsi Bali Tahun 2014-2018, seperti tersebut
dibawah ini :
1. Tujuan Misi Pertama (Penyelenggaraan jasa transportasi yang terpadu) adalah terwujudnya
kapasitas sarana dan prasarana layanan transportasi yang memadai untuk menuju
keseimbangan pembangunan insfrastruktur Bali.
2. Tujuan Misi Kedua (Penyelenggaraann jasa tranportasi yang selamat, lancar, tertib, dan
efisien), terbagi atas 2 tujuan sebagai berikut :
- Terjaminnya Kehandalan penyedian pelayanan jasa transportasi untuk menunjang
aksesibilitas kawasan Pariwisata dan Industri Kecil.
- Meningkatnya Kualitas pelayanan angkutan umum Trans Sarbagita
TUJUAN STRATEGIS
3. Tujuan Misi Ketiga (Penyelenggaraan akses informasi dan komunikasi) adalah
Terwujudnya layanan pos, telekomunikasi dan informasi pembangunan serta keterbukaan
informasi publik yang memadai.
2. PERJANJIAN KINERJA 2016
Perjanjian Kinerja Tahun 2016 untuk Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali,
sebagai berikut :
SASARAN STRATEGIS SKPD INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
1 2 3
1. Pemenuhan kapasitas
sarana dan prasarana layanan
transportasi
1.1. Load Faktor /BOR Dermaga Pelabuhan 80%
1.2. Load Faktor/Frekwensi Landasan Pacu
Bandara I Gusti Ngurah Rai 57%
1.3. Load Faktor Angkutan Umum Trans Sarbagita 30%
2. Keselamatan jasa
transportasi sesuai standar
2.1. Persentase Penurunan Kejadian Kecelakaan
Transportasi Laut 8%
2.2. Jumlah penurunan Insident Penerbangan
sesuai kewenangan Dishub.infokom Prov Bali 25%
2.3. Persentase penurunan angka kecelakaan
kendaraan bermotor di Provinsi Bali 5%
3. Kelancaran
penyelenggaraan kendaraan
angkutan umum Trans
Sarbagita
3. 1. Kecepatan kendaraan umum trans Sarbagita
22 km/jam
4. Terwujudnya
penyelenggaraan layanan pos,
telekomunikasi dan
keterbukaan informasi publik
4.1. Persentase penyelenggaraan pos yang
terkoordinasi 70%
4.2. Persentase desa yang terkoneksi layanan
telekomunikasi dan penyiaran yang terkoordinasi 70%
4.3. Persentase Keterbukaan Informasi publik 80%
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
1. Target dan Realisasi Kinerja tahun 2016 :
Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi
Bali Tahun 2016 dapat dicapai dari target kinerja dan realisasi fisik di masing-masing Indikator
Kinerja Sasaran. Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran berdasarkan pelaksanaan
Program/Kegiatan tahun anggaran 2016, dapat dirinci dalam tabel sebagai berikut :
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 2016 REALISASI CAPAIAN
1.1.1. Pemenuhan kapasitas sarana
dan prasarana layanan transportasi
1.1.1.1. Load Faktor /BOR Dermaga
Pelabuhan
80% 41,41% 52%
1.1.1.2. Load Faktor/Frekwensi
Landasan Pacu Bandara I Gusti Ngurah
Rai
57% 53,6% 94%
1.1.1.3 Load Faktor Angkutan Umum
Trans SarbagitaPenyeberangan
30% 26,04% 87%
2.1.1. Keselamatan jasa transportasi
sesuai standar
2.1.1.1.Persentase Penurunan Kejadian
Kecelakaan Transportasi Laut
8% 12% 150%
2.1.1.2. Jumlah penurunan Insident
Penerbangan sesuai kewenangan
Dishub.infokom Prov Bali
25% 12,50% 50%
2.1.1.3. Persentase penurunan angka
kecelakaan kendaraan bermotor di
Provinsi Bali
5% -9% -182%
3.1.1. Kelancaran penyelenggaraan
angkutan umum Tras Sarbagita di
Persimpangan yang berbasis ATCS
3.1.1.1. Kecepatan rata-rata Angkutan
umum trans Sarbagita di Persimpangan
yang berbasis ATCS
22 Km/Jam 23,63
Km/Jam
107,41%
4.1.1. Persentase penyelenggaraan
pos yang terkoordinasi, persentase
desa yang terkoneksi layanan
telekomunikasi dan penyiaran dan
keterbukaan informasi publik
4.1.1.1. Persentase penyelenggaraan
pos yang terkoordinas
70% 70% 100%
4.1.1.2. Persentase desa yang
terkoneksi layanan telekomunikasi dan
penyiaran yang terkoordinasi
70% 70% 100%
4.1.1.3. Persentase Keterbukaan
Informasi publik
80% 80% 100%
2. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2016 dengan Tahun 2015
SASARAN STRATEGIS SKPD INDIKATOR KINERJA UTAMA REALISASI
2016
REALISASI
2015
1 2 3 4
1. Pemenuhan kapasitas
sarana dan prasarana layanan
1.1. Load Faktor /BOR Dermaga Pelabuhan 41,41 %
75 %
transportasi 1.2. Load Faktor/Frekwensi Landasan Pacu
Bandara I Gusti Ngurah Rai 53,6 %
57%
1.3. Load Faktor Angkutan Umum Trans
Sarbagita 26,04 %
30%
2. Keselamatan jasa
transportasi sesuai standar
2.1. Persentase Penurunan Kejadian
Kecelakaan Transportasi Laut 12 %
5 %
2.2. Jumlah penurunan Insident
Penerbangan sesuai kewenangan
Dishub.infokom Prov Bali
12,5%
12,5%
2.3. Persentase penurunan angka
kecelakaan kendaraan bermotor di Provinsi
Bali -9%
5%
3. Kelancaran
penyelenggaraan kendaraan
angkutan umum Trans
Sarbagita
3. 1. Kecepatan kendaraan umum trans
Sarbagita 23,63 km/jam
20 km/jam
4. Terwujudnya
penyelenggaraan layanan pos,
telekomunikasi dan
keterbukaan informasi publik
4.1. Persentase penyelenggaraan pos yang
terkoordinasi 70%
65%
4.2. Persentase desa yang terkoneksi
layanan telekomunikasi dan penyiaran yang
terkoordinasi
70%
65%
4.3. Persentase Keterbukaan Informasi
publik 80%
70%
3. PERBANDINGAN REALISASI TAHUN 2016 DENGAN TARGET TAHUN 2018
SASARAN STRATEGIS SKPD INDIKATOR KINERJA UTAMA REALISASI
2016
TARGET
2018
1 2 3
1. Pemenuhan kapasitas
sarana dan prasarana layanan
1.1. Load Faktor /BOR Dermaga Pelabuhan 41,41 %
-
transportasi 1.2. Load Faktor/Frekwensi Landasan Pacu
Bandara I Gusti Ngurah Rai 53,6 %
-
1.3. Load Faktor Angkutan Umum Trans
Sarbagita 26,04 %
35%
2. Keselamatan jasa
transportasi sesuai standar
2.1. Persentase Penurunan Kejadian
Kecelakaan Transportasi Laut 12 %
-
2.2. Jumlah penurunan Insident
Penerbangan sesuai kewenangan
Dishub.infokom Prov Bali
12,5 %
-
2.3. Persentase penurunan angka
kecelakaan kendaraan bermotor di Provinsi
Bali -9%
-
3. Kelancaran
penyelenggaraan kendaraan
angkutan umum Trans
Sarbagita
3. 1. Kecepatan kendaraan umum trans
Sarbagita 23,63
Km/Jam
-
4. Terwujudnya
penyelenggaraan layanan pos,
telekomunikasi dan
keterbukaan informasi publik
4.1. Persentase penyelenggaraan pos yang
terkoordinasi 70%
-
4.2. Persentase desa yang terkoneksi
layanan telekomunikasi dan penyiaran yang
terkoordinasi
70%
-
4.3. Persentase Keterbukaan Informasi
publik 80%
-
B. ANALISIS
1. Analisa keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja
Analisis dan evaluasi capaian Kinerja Sasaran tahun 2016 dari Dinas Perhubungan, Informasi dan
Komunikasi Provinsi Bali dapat dijelaskan sebagai berikut :
1.1. Sasaran : “Pemenuhan kapasitas sarana dan prasarana layanan transportasi”
Program/Kegiatan yang mendukung Indikator Sasaran (1) tahun 2016 ini dapat digambarkan
sebagai berikut :
TAHUN
URAIAN INDIKATOR KINERJA 2016 PROGRAM KEGIATAN REALISASI
1 2 3 4 5 6 7
1.1.1. Pemenuhan
kapasitas sarana
dan prasarana
layanan
transportasi
1.1.1.1. Load Faktor
/BOR Dermaga
Pelabuhan
41.41% 51.76% Program :
Pengembangan
Aksesibilitas
Kegiatan: Koordinasi
dan Pembinaan
Kepelabuhan
100%
Program :
Pembangunan
Prasarana dan
Fasilitas
Perhubungan
Kegiatan:
Pemeliharaan fasilitas
sub Infrastruktur
Tanah Ampo
100%
1.1.1.2. Load Faktor/
Frekwensi Landasan
Pacu Bandara I Gusti
Ngurah Rai
53.60% 94.04% Program:
Pengembangan
Aksesibilitas
Kegiatan: Peningkatan
/Pengembangan
aksesibilitas sarana
dan prasarana
perhubungan dan
keselamatan
transportasi
100%
1.1.1.3 Load Faktor
Angkutan Umum
Trans Sarbagita
26.04% 86.80% Program:
Pembangunan
prasarana dan
fasilitas perhubungan
Kegiatan: Penataan
angkutan umum Trans
SARBAGITA
100%
Program:
Peningkatan
pelayanan Angkutan
Kegiatan: Pembelian
layanan Angkutan
Umum Trans
SARBAGITA
100%
Kegiatan: Biaya
Pengelolaan Angkutan
Umum Trans
SARBAGITA
100%
SASARAN STRATEGIS PROGRAM/KEGIATANCAPAIAN
INDIKATOR
Pembahasan Capaian dukungan Program/Kegiatan terhadap Indikator Kinerja Sasaran (1) tahun
2016 ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
Indikator 1.1.1.1. Load Faktor /BOR Dermaga Pelabuhan :
1. Program Pengembangan aksesibiltas
a. Koordinasi dan Pembinaan Kepelabuhan
Berdasarkan Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan, prosentase Fisik di akhir Kegiatan
sebesar 100%. Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi pelaksanaan Koordinasi dan Pembinaan
Pelabuhan di 5 (Lima) Kabupaten selama 12 bulan. Kegiatan ini tidak secara langsung
berkaitan dengan Indikator Kinerja Sasaran, namun sangat penting dalam fungsi Tupoksi
Bidang Perhubungan Laut.
2. Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
a. Pemeliharaan fasilitas sub Infrastruktur Tanah Ampo
Berdasarkan Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan, prosentase Fisik di akhir Kegiatan
sebesar 100%. Pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan DPA tahun 2016 meliputi
Pemeliharaan Gedung Kantor dan Terminal Pelabuhan, Halaman, Pemeliharaan Eskalator,
Pemeliharaan Genset, Pemeliharaan AC, Pemeliharaan alat-alat/suku cadang elektrikal dan
mekanikal serta pembiayaan lainnya terkait Terminal Pelabuhan Tanahampo. Hingga Tahun
2016 belum ada kepastian terkait hasil KPS Pelabuhan, sehingga pembebanan anggaran
pemeliharaan gedung masih pada Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi
Bali.
Kegiatan Pemeliharaan Fasilitas Sub Infrastruktur Tanah Ampo hingga tahun 2015 ini belum
dapat mengukur secara langsung Capaian Indikator Kinerja Sasaran yakni Load Factor/BOR
Dermaga Pelabuhan dikarenakan belum Beroperasi. Namun dalam pengukuran Indikator
Kinerja Sasaran digunakan data dari pelabuhan yang telah beroperasi yakni, Pelabuhan
Benoa dan Celukan Bawang.
Indikator 1.1.1.2. Load Faktor/ Frekwensi Landasan Pacu Bandara I Gusti Ngurah Rai
1. Program Pengembangan Aksesibilitas
a. Peningkatan/Pengembangan Aksebilitas Sarana dan Prasaranan Perhubungan dan
Keselamatan Transportasi
Prosentase Fisik di akhir Kegiatan sebesar 100%. Kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan
DPA tahun 2016 meliputi pelaksanaan koordinasi aksesibilitas dibidang Perhubungan Udara
serta keselamatan transportasi udara. Dalam pelaksanaannya kegiatan ini tidak secara
langsung dapat mendukung tercapainya Indikator Kinerja Sasaran melainkan menunjang
terlaksananya koordinasi sesuai kewenangan dan Tupoksi dari Bidang Perhubungan Udara.
Indikator 1.1.1.3. Load Faktor Angkutan Umum Trans Sarbagita
1. Program Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan
a. Penataan angkutan umum Trans SARBAGITA
Prosentase Fisik di akhir Kegiatan sebesar 100%. Kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan
DPA tahun 2016 dan DPPA tahun 2016 yakni Pemeliharaan rutin Halte dan kelengkapannya,
Pengadaan E-Ticketing System Trans Sarbagita, Pemeliharaan Repeater, Pencetakan Tiket
Bus Trans Sarbagita.
Secara umum kegiatan telah dilaksanakan 100%, dalam kaitannya dengan capaian Load
Factor Angkutan Umum Trans Sarbagita sebagai pendukung secara langsung, mengingat
Kegiatan ini mendukung dari segi penyediaan prasarana dalam operasional Bus Trans
Sarbagita. Sehingga kegiatan ini sangat penting untuk menunjang kelancaran operasional
Trans Sarbagita.
2. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
a. Pembelian Layanan Angkutan Umum Trans Sarbagita
Prosentase Fisik di akhir Kegiatan sebesar 100%. Kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan
DPA tahun 2016 dan DPPA tahun 2016 yakni Pembelian layanan angkutan umum Trans
Sarbagita pada Koridor I dan II yang telah beroperasi sejak Tahun 2011. Kegiatan ini
merupakan kegiatan inti dalam penyediaan layanan angkutan umum massal berbasis subsidi
“Trans Sarbagita” sehingga membutuhkan anggaran yang relative besar disetiap tahunnya.
Seiring dengan Capaian Indikator Kinerja Sasaran yakni Capaian Load Faktor angkutan umum
Trans Sarbagita, kegiatan ini sangat selaras dimana setiap tahunnya terjadi peningkatan
capaian Load Faktor walau tidak signifikan. Hal ini menunjukkan trend positif dari
penyelenggaraan Angkutan Umum Trans Sarbagita yang telah mencapai tahun ke-5
operasionalnya pada tahun 2016. Dengan dukungan secara terus-menerus, kedepan
diharapkan Target dari Kinerja Sasaran dapat dicapai.
b. Biaya Pengelolaan Angkutan Umum Trans Sarbagita
Prosentase Fisik di akhir Kegiatan sebesar 100%. Kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan
DPA tahun 2016 dan DPPA tahun 2016 yakni penyediaan tenaga kerja penunjang operasional
Trans Sarbagita serta kegiatan administrasi dan pendukung lainnya dalam mendukung
operasional Angkutan Umum Trans Sarbagita. Hingga tahun 2016, jumlah tenaga kerja yang
dipergunaka sebanyak 66 orang yang terdiri atas petugas administrasi, pencatatan, serta
petugas pengawasan lapangan.
Kegiatan ini termasuk dalam kegiatan pendukung tercapainya Load Faktor Trans Sarbagita,
dimana dalam proses tercapainya Load Faktor berasal dari kinerja yang dihasilkan oleh tenaga
kerja yang dipergunakan. Hal ini dapat dihitung dengan memberikan pembobotan seberapa
besar pengaruh tenaga kerja terhadap Load Faktor.
1.2. Sasaran : “Keselamatan jasa transportasi sesuai standar”
Sasaran ini dimaksudkan untuk Meningkatkan standar keselamatan jasa transportasi. Dipandang
perlu untuk dapat memberikan pelayanan yang maksimal terhadap kebutuhan keselamatan
transportasi untuk menjamin hak pengguna layanan transportasi.
Keselamatan transportasi baik darat, laut maupun udara merupakan kewajiban Pemerintah untuk
menyediakan, melaksanakan dan mengawasi, sehingga mencerminkan tanggung jawab terhadap hak
pengguna transportasi di Indonesia.
Pembahasan Capaian dukungan Program/Kegiatan terhadap Indikator Kinerja Sasaran (2) tahun
2016 ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
TAHUN
URAIAN INDIKATOR KINERJA 2016 PROGRAM KEGIATAN REALISASI
1 2 3 4 5 6 7
2.1.1. Keselamatan
jasa transportasi
sesuai standar
2.1.1.1.Persentase Penurunan
Kejadian Kecelakaan
Transportasi Laut
12% 150% Program :
Peningkatan Kualitas
dan Penyebarluasan
Informasi
Kegiatan: Pengawasan,
pembinaan dan
keselamatan pelayaran
100%
Program:
Peningkatan
Pelayanan Angkutan
Kegiatan: Pengawasan,
Pembinaan dan
Pengendalian
perusahaan angkutan
laut dan penunjang
angkutan laut
100%
2.1.1.2. Jumlah penurunan
Insident Penerbangan sesuai
kewenangan Dishub.infokom
Prov Bali
12,50% 50% Program:
Pengembangan
Aksesibilitas
Kegiatan:Pengawasan,
pengendalian
pelayanan keselamatan
penerbangan /heliport
100%
Program:Peningkatan
pelayanan angkutan
Kegiatan:Pengawasan,
pengendalian dan
pelayanan perijinan
jasa angkutan udara
dan rute penerbangan
100%
2.1.1.3. Persentase penurunan
angka kecelakaan kendaraan
bermotor di Provinsi Bali
-9% -182% Program Peningkatan
perilaku pengguna
jalan yang
berkeselamatan
(Inpres 4 Tahun 2013)
Kegiatan:Monitoring
Pengendalian dan
Pelayanan Perijinan
Angkutan Umum dan
Angkutan
Penyeberangan serta
Pemberian
penghargaan
supir/jurumudi/awak
kendaraan umum
teladan
100%
Kegiatan:Pelaksana
aksi keselamatan jalan
Provinsi Bali
100%
Kegiatan:Penyidikan
Penyelenggaraan
Perundang-undangan di
Bidang Perhubungan
Darat
100%
Kegiatan
:Penyelenggaraan
Forum Lalu Lintas
Angkutan Jalan (LLAJ)
dan Wahana Tata
Nugraha (WTN)
100%
Program Peningkatan
Kelaikan
Pengoperasian
Kendaraan Bermotor
Kegiatan :Pelaksanaan
Penimbangan
kendaraan bermotor
100%
Program :
Peningkatan kwalitas
dan penyebarluasan
informasi
Kegiatan :Pelaksanaan
penegakan hukum
pengguna kendaraan
bermotor angkutan
barang
100%
SASARAN STRATEGIS PROGRAM/KEGIATANCAPAIAN
INDIKATOR
TAHUN
URAIAN INDIKATOR KINERJA 2016 PROGRAM KEGIATAN REALISASI
1 2 3 4 5 6 7
Kegiatan :Pemeriksaan
Hasil Perubahan
Rancang Bangun
Kendaraan Bermotor
100%
Kegiatan : Pembinaan
Standarisasi Pengujian
Kendaraan Bermotor
100%
Program
Pembangunan
Prasarana dan
Fasilitas
Perhubungan
Kegiatan : Pengadaan
dan pemasangan
Fasilitas Keselamatan
Lalu Lintas Jalan
100%
Program Rehabilitasi
dan Pemeliharaan
Prasarana dan
Fasilitas LLAJ
Kegiatan :
Rehabilitas/Pemelihara
an Fasilitas
Keselamatan Lalu Lintas
Jalan Provinsi
100%
SASARAN STRATEGIS PROGRAM/KEGIATANCAPAIAN
INDIKATOR
Program Peningkatan
Kelaikan
Pengoperasian
Kendaraan Bermotor
Pembahasan Capaian dukungan Program/Kegiatan terhadap Indikator Kinerja Sasaran (2) tahun
2016 ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
Indikator 2.1.1.1. Persentase Penurunan Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut
1. Program Peningkatan Kualitas dan Penyebarluasan Informasi
a. Pengawasan, pembinaan dan keselamatan pelayaran
Kegiatan Pengawasan, pembinaan dan keselamatan pelayaran merupakan kegiata rutin yang
dilaksanakan setiap tahun untuk meningkatkan kinerja Bidang Perhubungan Laut guna
mendukung tercapainya Indikator Sasaran Menurunnya Kejadian Kecelakaan Transportasi
Laut. Bentuk daripada kegiatan ini adalah pengawasan dan pembinaan langsung kepada
pemilik kapal serta melaksanakan sosialisasi rutin disetiap tahunnya kepada
masyarakat/pengusaha pemilik kapal yang beroperasi diwilayah Provinsi Bali. Diharapkan
dengan terus terlaksananya kegiatan ini, dapat mendukung tercapainya “Zero Accident”
Transportasi Laut diwilayah Provinsi Bali.
2. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
a. Pengawasan, Pembinaan dan Pengendalian perusahaan angkutan laut dan penunjang
angkutan laut
Kegiatan ini merupakan kegiatan penunjang tercapainya Indikator Sasaran Penurunan
Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut, dimana bentuk pelaksanaan kegiatan yang
merupakan Tupoksi Bidang Perhubungan Laut ini adalah pengawasan, pembinaan dan
pengendalian terhadap dokumen perijinan perusahaan angkutan laut yang dimiliki oleh
perusahaan yang bergerak di bidang jasa angkutan laut. Dalam pelaksanaan kegiatan,
dokumen perijinan kapal merupakan suatu syarat mutlak yang harus dimiliki sehingga menjadi
suatu kewajiban perusahaan untuk mendaftarkan kembali ijin yang dimiliki kepada Pemerintah
guna terwujudnya tertib administrasi.
Indikator 2.1.1.2. Jumlah penurunan Insident Penerbangan sesuai kewenangan Dishub.infokom
Prov Bali
1. Program Pengembangan Aksesibilitas
a. Pengawasan, pengendalian pelayanan keselamatan penerbangan/heliport
Sinergitas kinerja antar seksi di Bidang Perhubungan Udara merupakan pendukung
terwujudnya Indikator Sasaran tersebut. Kegiatan yang dilaksanakan ini sedianya telah
mengacu pada Program Nasional, Pemprov Bali dan SKPD Dinas Perhubungan, Informasi dan
Komunikasi Provinsi Bali. Dalam upaya mencapai Kinerja Sasaran diatas, kegiatan ini telah
berkontribusi mewujudkan penurunan incident penerbangan sesuai kewenangan
Dishubinfokom Provinsi Bali.
2. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
a. Pengawasan, pengendalian dan pelayanan perijinan jasa angkutan udara dan rute
penerbangan
Kegiatan yang dilaksanakan adalah Pengawasan dan Pengendalian Perijinan Jasa Angkutan
Udara, dimana Bidang Perhubungan Udara sendiri mengeluarkan rekomendasi terkait
perijinan Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU). Hal ini juga merupakan salah pendukung
tercapainya Indikator Kinerja Sasaran Penurunan Insident Penerbangan sesuai kewenangan
Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali.
Indikator 2.1.1.3. Persentase penurunan angka kecelakaan kendaraan bermotor di Provinsi Bali
1. Program Peningkatan perilaku pengguna jalan yang berkeselamatan (Inpres 4 Tahun 2013)
a. Monitoring Pengendalian dan Pelayanan Perijinan Angkutan Umum dan Angkutan
Penyeberangan serta Pemberian penghargaan supir/jurumudi/awak kendaraan umum teladan.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka Monitoring Perijinan Angkutan dan pelayanan
Perijinan Angkutan serta pelaksanaan kegiatan pemberian penghargaan kepada sopir/juru
mudi/awak kendaraan angkutan umum teladan atau berprestasi di Provinsi Bali. Kegiatan
monitoring yang dilaksanakan untuk memberi pembinaan kepada pemilik ijin baik perorangan
maupun perusahaan akan kesadarannya untuk memperpanjang ijin angkutan yang dimiliki
serta kesadaran dalam peremajaan kendaraan.
Sedangkan kegiatan pelayanan dipusatkan dalam pelayanan perpanjangan perijinan angkutan
orang dalam wewenang Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali.
Kegiatan ini secara tidak langsung sangat berperan dalam pencapaian Indikator Sasaran
diatas, dimana salah satu syarat dapat beroperasinya suatu kendaraan angkutan orang adalah
memiliki aspek legalitas dalam hal ini perijinan. Salah satu fungsi pengawasan terletak dalam
perijinan tersebut, sehingga fungsi tersebut diharapkan mampu mendukung penurunan angka
kecelakaan khususnya kendaraan angkutan orang.
b. Pelaksanaan aksi keselamatan jalan Provinsi Bali
Salah satu kegiatan dalam mendukung upaya Pemerintah menekan angka kecelakaan adalah
pelaksanaan aksi keselamatan jalan. Kegiatan ini diharapkan secara nasional mampu
menekan angka kecelakaan sebesar 50% yang ditempuh dalam waktu 10 tahun atau sebesar
5% disetiap tahunnya. Bentuk daripada kegiatan ini adalah sosialisasi kepada masyarakat
umum, mahasiswa/pelajar tentang keselamatan berlalulintas dijalan. Dalam pelaksanaannya
telah dilaksanakan 100% secara fisik, dan diharapkan dapat dilaksanakan setiap tahunnya.
c. Penyidikan Penyelenggaraan Perundang-undangan di Bidang Perhubungan Darat
Kegiatan Penyidikan penyelenggaraan Perundang-undangan di Bidang Perhubungan Darat
ditekankan pada usaha penertiban kendaraan angkutan barang dalam wewenang Pemerintah
Provinsi Bali guna menekan angka lebih muat beban kendaraan. Angka lebih muat pada
kendaraan angkutan barang sering menjadi penyebab dalam kejadian kecelakaan lalu lintas
angkutan barang selain kelalaian sopir/pengemudi dalam mengemudi. Hal ini menjadi
perhatian serius mengingat Provinsi Bali yang memiliki arus lalu lintas yang padat dengan
kendaraan angkutan barang baik yang berasal dari dalam maupun dari luar pulau.
Secara rutin disetiap tahun terlaksananya kegiatan ini sangat mendukung upaya pencapaian
dari target Indikator Kinerja Sasaran diatas sesuai bobot yang dihitung berdasarkan prioritas
dampak/pengaruh.
d. Penyelenggaraan Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) dan Wahana Tata Nugraha (WTN)
Progres fisik dari kegiatan ini pada akhir tahun dapat dikatakan 100%, dimana keseluruhan
dari isi dalam kegiatan dapat terlaksana dengan baik. Pelaksanaan Forum Lalu Lintas
Angkutan Jalan (LLAJ) disetiap tahun diharapkan mampu menciptakan sinergitas antara
instansi-instansi yang langsung bersentuhan dengan penyelenggaraan angkutan jalan guna
mendukung terciptanya regulasi yang tepat dalam penyelenggaraan angkutan di jalan.
Kegiatan ini juga mendukung upaya Pemerintah menurunkan angka kecelakaan dijalan
melalui langkah-langkah kebijakan yang dihasilkan dalam forum bersama.
2. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
a. Pelaksanaan Penimbangan kendaraan bermotor
Kegiatan Pelaksanaan Penimbangan Kendaraan Bermotor angkutan barang dilaksanakan
oleh UPT. Jembatan Timbang, dimana pelaksanaan penimbangan difokuskan pada dua
Jembatan Timbang yakni Cekik dan Seririt.
Pelaksanaan penimbangan ini ditujukan kepada kendaraan angkutan barang yang melalui
Jembatan Timbang dimana dimaksudkan untuk mencegah terjadinya lebih muat angkutan
yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dijalan. Upaya pencegahan ini sangat
diharapkan untuk mendukung upaya tercapainya penurunan 5% angka kecelakaan dijalan
khususnya kendaraan angkutan barang. Pentingnya kegiatan ini dalam mendukung
pencapaian Indikator Kinerja Sasaran diharapkan dapat berkelanjutan.
3. Program Peningkatan kwalitas dan penyebarluasan informasi
a. Pelaksanaan penegakan hukum pengguna kendaraan bermotor angkutan barang
Kegiatan Pelaksanaan Penimbangan Kendaraan Bermotor angkutan barang dilaksanakan
oleh UPT. Jembatan Timbang, dimana pelaksanaan penimbangan difokuskan pada dua
Jembatan Timbang yakni Cekik dan Seririt.
Pelaksanaan penimbangan ini ditujukan kepada kendaraan angkutan barang yang melalui
Jembatan Timbang dimana dimaksudkan untuk mencegah terjadinya lebih muat angkutan
yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dijalan. Upaya pencegahan ini sangat
diharapkan untuk mendukung upaya tercapainya penurunan 5% angka kecelakaan dijalan
khususnya kendaraan angkutan barang. Pentingnya kegiatan ini dalam mendukung
pencapaian Indikator Kinerja Sasaran diharapkan dapat berkelanjutan.
4. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
a. Pemeriksaan Hasil Perubahan Rancang Bangun Kendaraan Bermotor
Output yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah terselenggaranya Pengawasan
Pelaksanaan Rancang Bangun Kendaraan Bermotor Pada Bengkel Karoseri. Sedangkan hasil
yang diharapkan adalah Meningkatnya kualitas rancang bangun kendaraan bermotor pada
bengkel karoseri sesuai standar teknis.
Dari hasil tersebut diharapkan dapat memberi kontribusi dalam upaya pencapaian Indikator
Sasaran penurunan angka kecelakaan.
b. Pembinaan Standarisasi Pengujian Kendaraan Bermotor
Bentuk daripada kegiatan ini adalah terbinanya penguji kendaraan bermotor yang akan
menjadi wakil dari Provinsi Bali untuk berlomba diajang nasional. Kegiatan ini dilaksanakan di
9 Kab./Kota, dengan harapan meningkatnya pengetahuan penguji dapat berpengaruh
signifikan terhadap pelaksanaan pengujian kendaraan yang akurat.
5. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
a. Pengadaan dan pemasangan Fasilitas Keselamatan Lalu Lintas Jalan
Pengadaan dan pemasangan Fasilitas keselamatan lalu lintas jalan merupakan salah satu
kegiatan yang mendukung secara langsung upaya penurunan angka kecelakaan. Penempatan
rambu/isyarat lalu lintas lainnya serta komponen pengaman jalan lainnya diharapkan mampu
meminimalisir terjadinya kecelakaan dijalan.
6. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
a. Rehabilitasi/Pemeliharaan Fasilitas Keselamatan Lalu Lintas Jalan Provinsi
Rehabilitasi/pemeliharaan Fasilitas keselamatan lalu lintas jalan juga merupakan salah satu
kegiatan yang mendukung secara langsung upaya penurunan angka kecelakaan.
Pemeliharaan baik dalam bentuk pembersihan maupun penggantian rambu/isyarat lalu lintas
lainnya serta komponen pengaman jalan lainnya diharapkan mampu meminimalisir terjadinya
kecelakaan dijalan. Kondisi cuaca serta perubahan suhu pada daerah tertentu menyebabkan
fasilitas keselamatan menjadi rusak dan sangat membahayakan pengguna jalan.
1.3. Sasaran : ”Kelancaran penyelenggaraan angkutan umum Tras Sarbagita di Persimpangan
yang berbasis ATCS”
Sasaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan kelancaran pelayanan pergerakan barang dan jasa
antar wilayah sehingga peran serta pemerintah dan pihak swasta serta masyarakat kedepannya bisa
menjadi satu kesatuan dalam mewujudkan transportasi yang terpadu, handal, efektif dan efisien. Hal
yang dimaksudkan diatas agar melakukan tindakan/usaha rehabilitasi/pemeliharaan, pengoperasian,
pengembangan dan penataan. Indikator dan capaian dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai
berikut :
TAHUN
URAIAN INDIKATOR KINERJA 2016 PROGRAM KEGIATAN REALISASI
1 2 3 4 5 6 7
3.1.1. Kelancaran
penyelenggaraan
angkutan umum
Tras Sarbagita di
Persimpangan yang
berbasis ATCS
3.1.1.1. Kecepatan rata-rata
Angkutan umum trans Sarbagita
di Persimpangan yang berbasis
ATCS
22 km/jam 107,41% Kegiatan
:Pengembangan
Inteligent Transport
Sistem
100%
Kegiatan :
Pengoperasian dan
Pemeliharaan Fasilitas
Pengendalian
Lalulintas Kawasan
100%
SASARAN STRATEGIS PROGRAM/KEGIATANCAPAIAN
INDIKATOR
Program :
Rehabilitasi dan
Pemeliharaan
Prasarana dan
Fasilitas LLAJ
Pembahasan Capaian dukungan Program/Kegiatan terhadap Indikator Kinerja Sasaran (3) tahun
2016 ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
Indikator 3.1.1.1. Kecepatan rata-rata Angkutan umum trans Sarbagita di Persimpangan yang
berbasis ATCS
1. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
a. Pengembangan Inteligent Transport Sistem
Pengembangan Inteligent Transport Sistem dimaksudkan untuk menunjang kelancaran lalu
lintas dipersimpangan yang berbasis Area Traffic Control System (ATCS). Kelancaran lalu
lintas dititik persimpangan diharapkan sekaligus mendukung kelancaran Angkutan Umum
Trans Sarbagita dalam hal ini yang dapat diukur adalah rata-rata kecepatan di persimpangan.
Dengan dukungan ATCS diharapkan Angkutan Umum Trans Sarbagita dapat memberikan
pelayanan yang efektif dari segi kecepatan dan ketepatan waktu tempuh.
b. Pengoperasian dan Pemeliharaan Fasilitas Pengendalian Lalulintas Kawasan
Kegiatan ini juga merupakan salah satu pendukung tercapainya kelancaran lalu lintas pada
titik persimpangan berbasis ATCS.
2. Sasaran : “Persentase penyelenggaraan pos yang terkoordinasi, persentase daerah yang
terkoneksi layanan telekomunikasi dan penyiaran dan keterbukaan informasi publik”
Sasaran ini dimaksudkan Meningkatkan tertib administrasi dan efisiensi penyelenggaraan jasa
transportasi dan kominfo. Seiring dengan peningkatan jumlah Angkutan dan Jaringan Telekomunikasi
diimbangi juga dengan peningkatan kepengurusan perijinan guna mematuhi tertib administrasi. Hal ini
untuk menjamin standarisasi dan kelaikan suatu produk Transportasi dan Telekomunikasi. Dalam
sasaran ini yang akan dilakukan antara lain; pelaksanaan Monitoring, Pembinaan, Pengawasan, dan
Pengendalian. Indikator dan capaian dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut :
TAHUN
URAIAN INDIKATOR KINERJA 2016 PROGRAM KEGIATAN REALISASI
1 2 3 4 5 6 7
4.1.1. Persentase
penyelenggaraan
pos yang
terkoordinasi,
persentase desa
yang terkoneksi
layanan
telekomunikasi dan
penyiaran dan
keterbukaan
informasi publik
4.1.1.1. Persentase
penyelenggaraan pos yang
terkoordinasi
70% 100% Kegiatan:Pembinaan
dan Pengawasan Jasa
telekomunikasi dan
Penyiaran
100%
4.1.1.2. Persentase desa yang
terkoneksi layanan
telekomunikasi dan penyiaran
yang terkoordinasi
70% 100% Kegiatan:Pengawasan
dan Pembinaan Jasa
Perposan
100%
4.1.1.3. Persentase Keterbukaan
Informasi publik
80% 100% Program :
Penyebarluasan
Informasi
Pembangunan
Daerah
Kegiatan : Pameran
Pembangunan dan
Pameran Margarana
100%
Program : Pelayanan
Sarana Komunikasi
Kegiatan : Pelayanan
Sound System
100%
Kegiatan : Peningkatan
kualitas sarana
komunikasi
Program :
Peningkatan
Keterbukaan
Informasi Publik
Kegiatan :
Penyelenggaraan
keterbukaan informasi
publik di Provinsi Bali
100%
Kegiatan :
Pembentukan Komisi
Informasi Provinsi Bali
100%
SASARAN STRATEGIS PROGRAM/KEGIATANCAPAIAN
INDIKATOR
Program :Pembinaan
Pengawasan dan
/atau penertiban di
bidang perposan dan
telekomunikasi
Pembahasan Capaian dukungan Program/Kegiatan terhadap Indikator Kinerja Sasaran (4) tahun
2016 ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
Indikator 4.1.1.1. Persentase penyelenggaraan pos yang terkoordinasi
1. Program Pembinaan Pengawasan dan /atau penertiban di bidang perposan dan telekomunikasi
a. Pembinaan dan Pengawasan Jasa telekomunikasi dan Penyiaran
Kegiatan ini merupakan pembinaan di 9 Kabupaten/Kota terhadap perusahaan – perusahaan
yang bergerak dibidang Jasa Telekomunikasi dan Penyiaran. Harapan dari pelaksanaan
kegiatan ini adalah tertibnya kepengurusan ijin daripada pengusaha/perusahaan yang
bergerak dibidang Telekomunikasi dan Penyiaran yang tersebar di 9 Kabupaten/Kota.
Indikator 4.1.1.2. Persentase desa yang terkoneksi layanan telekomunikasi dan penyiaran yang
terkoordinasi
1. Program Pembinaan Pengawasan dan /atau penertiban di bidang perposan dan telekomunikasi
a. Pembinaan dan Pengawasan Jasa Perposan
Bentuk kegiatan ini merupakan pembinaan dan pengawasan terhadap pengusaha/perusahaan
yang bergerak dibidang perposan, dimana diharapkan pada setiap Kabupaten/Kota akan terus
dapat berkembang.
Indikator 4.1.1.3. Persentase Keterbukaan Informasi publik
1. Program Penyebarluasan Informasi Pembangunan DaerahPembinaan dan Pengawasan Jasa
Perposan
a. Pameran Pembangunan dan Pameran Margarana
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendukung terwujudnya penyebarluasan informasi
pembangunan dari Pemerintah Daerah Provinsi Bali kepada masyarakat melalui Pameran
Pembangunan.
2. Program Pelayanan Sarana Komunikasi
a. Pelayanan Sound System
Kegiatan ini merupakan pendukung kegiatan pelayanan sound system menggunakan
kendaraan dilingkungan Pemerintah Provinsi Bali serta kegiatan lainnya dalam Pelayanan
Publik.
b. Peningkatan kualitas sarana komunikasi
Kegiatan ini merupakan pendukung kegiatan pelayanan sound system dimana terdapat
pengadaan alat – alat kebutuhan pelayanan sound system serta petugas pelaksana
operasional yang berasal dari tenaga kontrak sebanyak 5 orang untuk mendukung Pelayanan
kendaraan.
3. Program Peningkatan Keterbukaan Informasi Publik
a. Penyelenggaraan keterbukaan informasi publik di Provinsi Bali
Kegiatan ini merupakan pendukung terwujudnya keterbukaan Informasi Publik, dimana
kegiatan yang dilaksanakan adalah upaya penyelesaian sengketa informasi yang dilaksanakan
oleh komisioner KIP.
b. Pembentukan Komisi Informasi Provinsi Bali
Pembentukan Komisi Informasi Provinsi Bali merupakan salah satu kegiatan untuk menunjang
terwujudnya keterbukaan informasi publik setelah melalui seleksi perekrutan anggota
Komisioner yang berkualitas dan dapat dihandalkan dalam penyelesaian sengketa informasi.
Analisis penyebab keberhasilan /kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta
alternative solusi yang telah dilakukan :
Load Factor Sarbagita
Persentase penurunan kejadian kecelakaan transportasi laut
Tahun Kejadian Musibah pelayaran Persentase penurunan
2014 20 -
2015 9 55 %
2016 8 11 %
Sumber : SAR Provinsi Bali
Berdasarkan tabel tersebut kejadian musibah pelayaran di wilayah provinsi Bali terjadi
penurunan dari tahun ke tahun. Dan diharapkan dengan koordinasi yang dilaksanakan oleh
Pemerintah Provinsi Bali khususnya Dinas Perhubungan Provinsi Bali dengan instansi terkait yang
melaksanakan fungsi keselamatan dan pelayanan dibidang pelabuhan dan pelayaran dapat
menurunkan tingkat kejadian kecelakaan di wilayah perairan pulau Bali.
Persentase penurunan angka kecelakaan kendaraan bermotor di Provinsi Bali
DATA TAHUNAN LAKA DITLANTAS POLDA BALI
NO URAIAN TAHUN JUMLAH
2012 2013 2014 2015 2016
1 RESTA
DENPASAR
2012 2013 2014 2015 2016
JML LAKA 579 565 348 278 401 2171
A. MD 97 122 109 97 109 534
B. LB 419 279 150 110 203 1161
C. LR 501 580 374 281 385 2121
2 RES
BULELENG
2012 2013 2014 2015 2016
JML LAKA 692 489 434 270 334 2219
A. MD 108 96 105 108 71 488
B. LB 219 42 14 6 11 292
C. LR 958 896 727 437 611 3629
3 RES GIANYAR 2012 2013 2014 2015 2016
JML LAKA 362 228 282 309 296 1477
A. MD 72 75 80 57 65 349
B. LB 238 65 58 33 25 419
C. LR 338 248 332 423 424 1765
4 RES TABANAN 2012 2013 2014 2015 2016
JML LAKA 299 236 167 122 130 954
A. MD 95 78 91 54 62 380
B. LB 129 51 22 10 13 225
C. LR 293 309 177 143 175 1097
5 RES BADUNG 2012 2013 2014 2015 2016
JML LAKA 204 177 143 144 126 794
A. MD 70 49 64 42 52 277
B. LB 169 143 80 39 47 478
C. LR 119 134 106 183 121 663
6 RES
KLUNGKUNG
2012 2013 2014 2015 2016
JML LAKA 130 97 79 60 79 445
A. MD 22 30 27 25 37 141
B. LB 5 5 11 1 16 38
C. LR 196 122 106 83 82 589
7 RES BANGLI 2012 2013 2014 2015 2016
JML LAKA 37 39 51 59 55 241
A. MD 5 17 18 19 16 75
B. LB 7 1 9 1 0 18
C. LR 52 43 79 80 88 342
8 RES
KARANGASEM
2012 2013 2014 2015 2016
JML LAKA 190 143 96 111 91 631
A. MD 47 48 32 34 31 192
B. LB 93 64 40 53 40 290
C. LR 214 156 107 122 100 699
9 RES
JEMBRANA
2012 2013 2014 2015 2016
JML LAKA 237 192 137 139 116 821
A. MD 88 63 58 68 45 322
B. LB 4 1 2 1 2 10
C. LR 285 238 151 138 126 938
TOTAL POLDA 2012 2013 2014 2015 2016
JML LAKA 2730 2166 1737 1492 1628 9753
A. MD 604 578 584 504 488 2758
B. LB 1283 651 386 254 357 2931
C. LR 2956 2726 2159 1890 2112 11843
Sumber : Ditlanlantas Polda Bali
Berdasarkan data yang diberikan oleh satuan Ditlantas Polda Bali dari tahun 2013 sampai
tahun 2015 telah terjadi penurunan angka kecelakaan di semua kabupaten/kota di Provinsi Bali.
Tetapi pada tahun 2016 tingkat kecelakaan meningkat sebesar 9,1 % atau peningkatan sebanyak
14% di sepanjang tahun 2016.
Ketidakberhasilan penurunan angka kecelakaan ini disebabkan oleh banyak faktor yang
semakin beragam antaralain dengan semakin banyaknya jumlah kendaraan, faktor usia
kendaraan, faktor lingkungan/kondisi jalan dan perlengkapannya termasuk faktor manusianya.
Tugas atau fungsi dari Dinas Perhubungan adalah untuk dapat memberikan kenyamanan,
keamanan dan keselamatan bagi pengguna transportasi sangat didukung oleh fasilitas – fasilitas
keselamatan dan dukungan dari instansi lain seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Kepolisian
termasuk dukungan dari dunia pendidikan, dunia usaha dan masyarakat luas agar memperhatikan
keselamatan bersama.
Penetapan target kinerja penurunan insiden penerbangan sebesar 25% di tahun 2016
merupakan target penurunan kejadian (insiden) penerbangan berupa gangguan layang-layang dan
Series1; 2013; 2166
Series1; 2014; 1737 Series1; 2015;
1492
Series1; 2016; 1628
Jumlah dan Persentase Kecelakaan 2013-2016
(20,7%)
(19,8%) (14,1%)
(-9,1%)
permainan sejenis, secara akumulatif dari tahun 2014 hingga 2016 dimana pada tahun 2014
terdapat
Tahun Jumlah Kejadian Persentase
2014 8 kali -
2015 7 kali 12,5 %
2016 6 kali 12,5 %
Total kejadian tidak sesuai dengan target yang kita tetapkan, dimana diharapkan terdapat
penurunan secara akumulatif sebesar 25 % atau penurunan 1 kejadian atau terdapat 6 kejadian
pada tahun 2016, hal ini disebabkan antaralain :
1. Penanggulangan berupa pencegahan ke masyarakat melalui koordinasi dengan aparat
setempat hasilnya kurang maksimal
2. Koordinasi pencegahan permainan layang-layang di sekitas Bandara I Gusti Ngurah Rai ke
masyarakat belum tepat sasaran
3. Wilayah kerja pengawasan bersama-sama dengan Satpol PP Pemerintah Daerah Provinsi Bali
sepanjang radius 9 km dari center Bandara sangat luas karena belum adanya zona prioritas.
LOAD FACTOR RUNWAY 2012 - 2016
(DOMESTIK DAN INTERNASIONAL)
TAHUN PESAWAT
DATANG BERANGKAT LCL TOTAL PERBULAN PERHARI PERJAM
2012 56.597 56.555 410 113.562 9.463,5 315,45 13,14
2013 61.840 61.879 848 124.567 10.380,6 346,02 14,42
2014 64.592 64.572 996 130.160 10.846,7 361,56 15,06
2015 62.800 62.801 744 126.345 10.528,8 350,96 14,62
2016 63.064 63.068 779 126.911 10.575,9 352,53 14,69
Untuk Pesawat yang melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai baik Internasional maupun domestik
pada tahun 2016
- Pergerakan rata-rata pesawat perjam sebanyak 15 pergerakan
- Kapasitas maksimal Runway Bandara 28 pergerakan
- Pada saat Peak Hours saat ini pergerakan di runway sudah mencapai 25 pergerakan/jam
- Bandara baru harus sudah direncanakan apabila pergerakan pesawat di runway mencapai
80% dari kapasitas maksimal yaitu 28 x 80% = 22 – 23 pergerakan pesawat/jam.
Series1; 2012; 13,14
Series1; 2013; 14,42
Series1; 2014; 15,06
Series1; 2015; 14,62
Series1; 2016; 14,69
PERGERAKAN RATA-RATA PESAWAT PERJAM
Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya
REKAPITULASI BELANJA DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROVINSI BALI DALAM APBD TAHUN 2016
Berdasarkan hasil rekapitulasi belanja Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi
Provinsi Bali dalam APBD Tahun 2016 maka Dinas mengelola Anggaran Belanja Tidak Langsung
sebesar Rp. 16.690.140.592,00 dan Belanja Langsung sebesar Rp. 28. 091.446.236,00 yang
terdistribusi untuk 6 bidang dan 3 Unit Pelaksana Teknis.
Dengan Pendapatan Asli Daerah yang direncanakan pada tahun 2016 adalah
Rp.3.647.333.000,00
REALISASI ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2016
Realisasi anggaran untuk Belanja Tidak Langsung adalah sebesar 88,84 % atau senilai
14.827.726.341,00 dan belanja langsung terealisasi sebesar 89,12 % atau senilai Rp.
25.033.741.230,00
Sedangkan realisasi dari rencana pendapatan adalah sebesar 113,64 % yang berarti
memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dari yng direncanakan. Dimana hal ini diperoleh dari :
- Retribusi perijinan tertentu (Perda 2 Tahun 2015) Retribusi Kendaraan angkutan orang
terealisasi 118,7%
- Retribusi dari sewa kantin (Pergub No. 68 Tahun 2014 tentang perubahan kedua atas
peraturan gubernur Bali Nomor 41 tahun 2012 tentang Perubahan atas tarif dalam Perda
Provinsi Bali no. 3 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha terealisasi 100 %
- Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah yakni dari hasil penjualan tiket bus trans
sarbagita yang meningkat 11,3 % menjadi 113,3 %
Sedangkan untuk realisasi anggaran belanja langsung perbidang dan UPT disajikan dalam
tabel berikut ini :
Realisasi Anggaran Belanja Langsung per Bidang dan UPT
Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian
pernyataan kinerja
Untuk mengukur sejauh mana Dinas Perhubungan Provinsi Bali dalam mencapai Tujuan
Strategis yang telah ditetapkan, maka disusun suatu Indikator Kinerja dan Target Kinerja Sasaran
yang ditargetkan terdicapai pada akhir tahun kelima (2018). Indikator kinerja masing-masing
Tujuan tersebut merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Perhubungan Provinsi Bali.
Indikator Kinerja Utama berikut target yang ingin dicapai di tahun 2018 dijabarkan sebagai berikut :
TUJUAN
URAIAN INDIKATOR TUJUAN TARGET 2018
1 2 3
1. Terwujudnya kapasitas sarana dan prasarana layanan pelayaran
Pemenuhan kapasitas sarana dan prasarana layanan pelayaran
100%
2. Terwujudnya peningkatan pelayanan
angkutan
2.1. Load Factor Angkutan Umum
Sarbagita
35%
2.2. Persentase Angkutan Jalan
Yang Tertib
100%
3. Terwujudnya peningkatan kinerja
tingkat pelayanan jalan dan
persimpangan
Kelancaran penyelenggaraan
kendaraan angkutan umum
C
4. Terwujudnya Ketersediaan data
pendukung untuk proses perencanaan
pembangunan sarana dan prasarana
perhubungan
4.1. Jumlah data pendukung
proses perencanaan dan
pengembangan sektor
perhubungan
2
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, sehingga penetapan indikator sasaran harus selaras dan
mempunyai hubungan logis dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana strategik. Sasaran bersifat
spesifik dan terukur berdasarkan indikator kinerja sebagai tolok ukur keberhasilan pencapaiannya. Dalam
penetapan sasaran strategis diperlukan Rencana Kerja Tahunan yang dialokasikan dalam 5 (lima) periode
berdasarkan kebijakan yang berlaku dengan menyusun program/kegiatan, sumber daya organisasi dalam
kegiatan atau operasional organisasi pada sampai akhir kurun waktu 5 (lima) tahun.
Sasaran Strategis sebagaimana sudah diuraikan sebelumnya bahwa penjabaran dari apa tujuan
strategis yang terkait sehingga diharapkan pula sasaran strategis telah dapat dicapai. Sasaran strategis
pada Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali yang mendukung dalam pelaksanaan
pembangunan daerah tersusun dalam rencana/kegiatan pengembangan jaringan sarana dan prasarana
transportasi yang lebih selektif sesuai dengan potensi daerahnya.
Sasaran strategis yang ingin dicapai pada masing-masing misi dalam Rencana Strategis Dinas
Perhubungan Provinsi Bali sesuai dengan kewenangan yang tercantum dalam Undang-Undang 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah dan sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 10 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Gubernur Nomor
78 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas
Perhubungan Provinsi Bali dapat dijabarkan lebih spesifik adalah sebagai berikut :
1. Pemenuhan kapasitas sarana dan prasarana layanan pelayaran
SASARAN STRATEGIS
URAIAN INDIKATOR KINERJA
1 2
1.Terwujudnya Pengembangan Aksesibilitas 1.1. Persentase pelayaran yang tertib
administrasi dan operasional
Sasaran Strategis dan
INDIKATOR KINERJA SASARAN
2. Terwujudnya peningkatan pengguna layanan angkutan umum
SASARAN STRATEGIS
URAIAN INDIKATOR KINERJA
1 2
2.Terwujudnya peningkatan pelayanan
angkutan umum
2.1. Load Factor Angkutan Umum Sarbagita
2.2. Persentase Angkutan Jalan Yang Tertib
3. Terwujudnya kelancaran penyelenggaraan kendaraan angkutan umum
SASARAN STRATEGIS
URAIAN INDIKATOR KINERJA
1 2
3. Terwujudnya Optimalisasi Manajemen dan
Rekayasa Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
3.1. Tingkat pelayanan di ruas jalan
3.2 Tingkat pelayanan di persimpangan
3.3 Persentase tertib operasional LLAJ
4. Terwujudnya ketersediaan data pendukung proses perencanaan pembangunan prasarana
perhubungan
SASARAN STRATEGIS
URAIAN INDIKATOR KINERJA
1 2
4.Terwujudnya perencanaan pengembangan
jaringan prasarana dan jaringan pelayanan
transportasi
4.1.Jumlah dokumen perencanaan dan
pengembangan
Selanjutnya untuk mencapai sasaran strategis maka perlu ditunjang oleh pelaksanaan program kegiatan
yang direncanakan. Penetapan program dan kegiatan untuk tahun selanjutnya sesuai dengan Rencana
Strategis Dinas Perhubungan Provinsi Bali antaralain :
1. Program Pengembangan Aksesibilitas dilaksanakan oleh bidang Pelayaran
SASARAN STRATEGIS TARGET
PROGRAM KEGIATAN URAIAN
INDIKATOR
KINERJA 2017 2018
1 2 3 4 5 6
1.1.1.
Terwujudnya
Pengembangan
Aksesibilitas
1.1.1.1.
Persentase
Pelayaran yang
tertib
administrasi
dan operasional
100% 100% Program :
Pengembangan
Aksesibilitas
Kegiatan:
Pengembangan
Kepelabuhanan di
Provinsi Bali
Kegiatan:
Pengawasan,
Pembinaan dan
Pengendalian
Jaringan Pelayaran
Kegiatan:
Pemeliharaan
Fasilitas Sub
Infrastruktur Tanah
Ampo
Kegiatan:
Pengawasan,
Pembinaan dan
Pengendalian
Perusahaan
Angkutan Laut dan
Penunjang
Angkutan Laut.
2. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan untuk mencapai Load Factor Angkutan Umum Sarbagita
dilaksanakan oleh UPT. Trans Sarbagita
SASARAN STRATEGIS TARGET
PROGRAM KEGIATAN URAIAN
INDIKATOR
KINERJA 2017 2018
1 2 3 4 5 6
2.1.1.
Terwujudnya
Peningkatan
Pelayanan
Angkutan
2.1.1.1. Load
Faktor
Angkutan
Umum
Sarbagita
30% 35% Program :
Peningkatan
Pelayanan
Angkutan
Kegiatan: Penataan
angkutan umum Trans
SARBAGITA.
Kegiatan: Pembelian
Layanan Angkutan Umum
Trans SARBAGITA
Kegiatan : Biaya
Pengelolaan Angkutan
Umum Trans SARBAGITA
3. Program Peningkatan Pelayan Angkutan jalan dilaksanakan oleh Bidang Angkutan
SASARAN STRATEGIS TARGET
PROGRAM KEGIATAN URAIAN
INDIKATOR
KINERJA 2017 2018
1 2 3 4 5 6
2.1.1.
Terwujudnya
Peningkatan
Pelayanan
Angkutan
2.1.1.2
Persentase
angkutan jalan
yang tertib
100% 100% Program :
Peningkatan
Pelayanan
Angkutan
Kegiatan : Pemeriksaan
Hasil Perubahan
Rancang Bangun
Kendaraan Bermotor
Kegiatan : Pembinaan
Standarisasi Sarana
Angkutan
Kegiatan : Pengawasan
dan Pengendalian
Angkutan Jalan
Kegiatan :
Penatalaksanaan
Pelayanan Perijinan
Angkutan Jalan dan
Pemberian Penghargaan
Abdi Yasa Teladan
4. Prgram Optimalisasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dilaksanakan oleh
Bidang Lalu Lintas Jalan, UPTD. Perlengkapan Jalan dan UPTD. Pusat Pengendalian Terpadu
SASARAN STRATEGIS TARGET
PROGRAM KEGIATAN
URAIAN
INDIKATOR
KINERJA 2017 2018
1 2 3 4 5 6
3.1.1.
Terwujudny
a
Optimalisasi
Manajemen
3.1.1.1.
Meningkatnya
Tingkat
Pelayanan Ruas
Jalan
C C Program :
Optimalisasi
Manajemen dan
Rekayasa Lalu
Lintas dan
Kegiatan : Pelaksanaan
Aksi Keselamatan Jalan
Provinsi Bali
dan
Rekayasa
Lalu Lintas
dan
Angkutan
Jalan
Angkutan Jalan Kegiatan :
Penyelenggaraan Forum
Lalu Lintas Angkutan
Jalan (LLAJ) dan Wahana
Tata Nugraha (WTN)
3.1.1.2.
Meningkatkan
Tingkat
Pelayanan di
Persimpangan
C C Kegiatan : Pengadaan
dan pemasangan fasilitas
keselamatan lalu lintas
jalan.
Kegiatan :
Rehabiltasi/pemeliharaa
n Fasilitas Keselamatan
Lalu Lintas Jalan Provinsi.
Kegiatan :
Pengoperasioan dan
Pemeliharaan Fasilitas
Sistem Informasi LLAJ
Kegiatan : Pengelolaan
Fasilitas Pengendalian
Lalu Lintas Kawasan
3.1.1.3.
Persentase tertib
operasional LLAJ
100% 100
%
Kegiatan : Penyidikan
Pelanggaran Perundang-
undangan di Bidang
Perhubungan Darat
5. Program Perencanaan Pengembangan Jaringan Prasarana dan Jaringan Pelayanan Transportasi
dillaksanakan oleh Bidang Keterpaduan Moda dan Ka sub bagian Penyusunan Program Sekretariat.
SASARAN STRATEGIS TARGET
PROGRAM KEGIATAN URAIAN
INDIKATOR
KINERJA 2017 2018
1 2 3 4 5 6
Mewujudkan
Perencanaan
Pengembangan
Jaringan
Prasarana dan
Jaringan
Pelayanan
Transportasi
Jumlah
dokumen
perencanaan
dan
pengembangan
2 3 Program :
Perencanaan
Pengembangan
Jaringan
Prasarana dan
Jaringan
Pelayanan
Transportasi
Kegiatan : Pengawasan,
Pengendalian dan
Pelayanan Perijinan
Multimoda
Kegiatan : Pengembangan
Multimoda
Kegiatan : Perencanaan
keterpaduan moda
Kegiatan : Perencanaan
dan evaluasi program
Sektor Perhubungan
BAB IV
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil yang telah disajikan pada bab-bab sebelumnya dapat kami simpulkan bahwa
a. Dinas Perhubungan dibentuk untuk dapat membantu mengkoordinasikan dan menyelesaikan
permasalahan-permasalahan yang terkait dengan permasalahan perhubungan, komunikasi dan
informatika.
b. Berdasarkan dokumen perencanaan strategis (Renstra) Dinas Perhubungan Nomor 15 Tahun
2014 tentang Rencana Strategis SKPD Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi Provinsi
Bali Tahun 2014 -2018, maka Perjanjian Kinerja Tahun 2016 telah ditetapkan antara Bapak
Kepala Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi dengan Bapak Gubernur Bali pada
tanggal 5 Januari 2016.
Yaitu :
1. Indikator Kinerja Utama untuk mencapai sasaran strategis pemenuhan kapasitas sarana dan
prasarana layanan transportasi adalah :
1.1 Load Factor/BOR Dermaga Pelabuhan dengan target 80%
1.2 Load Factor/Frekwensi Landasan Pacu Bandara I Gusti Ngurah Rai dengan target 57%
1.3 Load Faktor Angkutan Umum Trans Sarbagita dengan target 30 %
2. Indikator Kinerja Utama untuk mencapai sasaran Keselamatan Jasa Transportasi sesuai
standar
2.1 Persentase Penurunan kejadian kecelakaan transportasi laut
2.2 Jumlah penurunan insident penerbangan sesuai kewenangan
2.3 Persentase penurunan angka kecelakaan kendaraan bermotor di Provinsi Bali
3. Indikator Kinerja Utama untuk mencapai sasaran strategis kelancaran penyelenggaraan
kendaraan angkutan umum Trans Sarbagita adalah Kecepatan kendaraan umum Trans
Sarbagita dengan target 22 km/jam
4. Indikator Kinerja Utama untuk mewujudkan penyelenggaraan layanan pos, telekomunikasi dan
keterbukaan informasi publik
4.1 Persentase penyelenggaraan pos yang terkoordinasi dengan target 70 %
4.2 Persentase daerah yang terkoneksi layanan telekomunikasi dan penyiaran yang terkoordinasi
dengan target 70 %
4.3 Persentase keterbukaan informasi publik dengan target 80%
c. Hasil Akuntabilitas :
Capaian Kinerja Organisasi
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 2016 REALISASI CAPAIAN
1.1.1.1. Load Faktor /BOR Dermaga
Pelabuhan
80% 41,41% 52%
1.1.1.2. Load Faktor/Frekwensi
Landasan Pacu Bandara I Gusti Ngurah
Rai
57% 53,6% 94%
1.1.1.3 Load Faktor Angkutan Umum
Trans SarbagitaPenyeberangan
30% 26,04% 87%
2.1.1.1.Persentase Penurunan Kejadian
Kecelakaan Transportasi Laut
8% 12% 150%
2.1.1.2. Jumlah penurunan Insident
Penerbangan sesuai kewenangan
Dishub.infokom Prov Bali
25% 12,50% 50%
2.1.1.3. Persentase penurunan angka
kecelakaan kendaraan bermotor di
Provinsi Bali
5% -9% -182%
3.1.1. Kelancaran
penyelenggaraan angkutan
umum Tras Sarbagita di
Persimpangan yang berbasis
ATCS
3.1.1.1. Kecepatan rata-rata Angkutan
umum trans Sarbagita di Persimpangan
yang berbasis ATCS
22 Km/Jam 23,63
Km/Jam
107,41%
4.1.1.1. Persentase penyelenggaraan
pos yang terkoordinas
70% 70% 100%
4.1.1.2. Persentase desa yang
terkoneksi layanan telekomunikasi dan
penyiaran yang terkoordinasi
70% 70% 100%
4.1.1.3. Persentase Keterbukaan
Informasi publik
80% 80% 100%
4.1.1. Persentase
penyelenggaraan pos yang
terkoordinasi, persentase desa
yang terkoneksi layanan
telekomunikasi dan penyiaran
dan keterbukaan informasi
publik
2.1.1. Keselamatan jasa
transportasi sesuai standar
1.1.1. Pemenuhan kapasitas
sarana dan prasarana layanan
transportasi
1.
Pemenuhan Kapasitas sarana dan prasarana layanan transportasi masih dalam taraf yang baik,
artinya kapasitas dermaga, landasan pacu dan kapasitas angkutan umum sarbagita masih dapat
memberikan pelayanan yang aman dan nyaman. Batas maksimal untuk pengembangan ada
pada target maksimalnya, artinya bila melampui target tersebut harus sudah ada pengembangan
dengan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur transportasi.
2. Keselamatan jasa transportasi sesuai data masih perlu peningkatan upaya untuk menurunkan
kejadian kecelakaan baik di darat, laut dan udara dengan terus melakukan sosialisasi dan
penegakan kebijakan dengan seluruh elemen atau instansi yang terkait.
3. Kelancaran angkutan umum trans sarbagita, bila dinilai dari kecepatan rata-rata yang dicapai
maka terjadi peningkatan dari target yang ditentukan.
4. Penyelenggaraan pos yang terkoordinasi, desa yang terkoneksi layanan telekomunikasi dan
penyiaran serta keterbukaan informasi publik telah dapat dicapai dari target yang direncanakan.
Efektivitas anggaran
Pelaksanaan penggunaan alokasi anggaran yang tersedia Rp. 28.091.446.236,00,- Telah
dilaksanakan secara efektif yaitu sesuai target volume dan sasaran spesifikasi fisik jenis barang
yang direncanakan, telah dilaksanakan secara efisien yaitu harga yang wajar sesuai kualitas
barang, jasa dan harga pasar, transparan sesuai acuan, pedoman, kriteria, mekanisme dan
prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan dengan realisasi keuangan
sebesar Rp. 25.033.741.230,00,- Atau 89,12 %.
d. Penghargaan yang diperoleh pada tahun 2016 adalah Penghargaan Wahana Tata Nugraha
Penghargaan Wahana Tata Nugraha adalah penghargaan yang diberikan Pemerintah Republik
Indonesia kepada kota-kota yang mampu menata transportasi publik dengan baik.
Penilaian dilakukan atas kategori kota metropolitan, kota besar, kota sedang dan kota kecil, aspek
penataan transportasi yang berkelanjutan dan berbasis kepentingan publik dan ramah lingkungan.
Pembinaan diberikan dalam rangka pembinaan pemerintah kepada Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten/Kota terhadap penyelenggaraan kinerja sistem transportasi perkotaan
sehingga tercipta sistem lalu lintas dan angkutan kota yang tertib, lancar, selamat, aman, efisien,
berkelanjutan dan menjamin ekuitas hak pengguna jalan.
Jenis penghargaan yang diperoleh untuk Pemerintah Provinsi Bali adalah Wahana Tata Nugraha
Wiratama merupakan piala yang diberikan kepada pemerintah provinsi yang mengikut sertakan
peserta kabupaten/kota dimana jumlah kabupaten/kota yang diikutkan sekurang-kurangnya 50%
memperoleh penghargaan Piala Wahana Tata Nugraha. Dari 9 Kabupaten/kota yang memperoleh
piala Wahana Tata adalah Kabupaten Buleleng, Tabanan, Badung dan Kota Denpasar yang
memperoleh WTN Kencana.
2. Langkah Kinerja Organisasi untuk meningkatkan kinerjanya :
Sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan di Provinsi Bali, adalah melaksanakan
sebagian tugas Pemerintahan dan Pembangunan dibidang Perhubungan, meliputi kelancaran,
keamanan, dan keselamatan mobilitas distribusi barang dan jasa dalam menunjang pemerataan dan
pertumbuhan ekonomi antar wilayah. Dengan demikian keberhasilan pelaksanaan program kegiatan
sebagaimana tersebut diatas, akan dibarengi dengan peningkatan tuntutan kuantitas dan kualitas
pergerakan orang dan barang antar wilayah baik secara lokal, regional maupun nasional.
Mengingat kondisi tersebut, maka agar keberhasilan pelaksanaan program kegiatan bidang
Perhubungan, Informasi dan Komunikasi dapat lebih ditingkatkan maka koordinasi dan komunikasi
antar instansi terkait perlu terus ditingkatkan, utamanya dalam pelaksanaan program kegiatan
sebagai berikut :
1. Dalam pembangunan simpul transportasi seperti Angkutan Umum Trans Sarbagita, Pelabuhan
Penyeberangan Gunaksa, Pelabuhan Tanah Ampo, dipandang perlu terus dilaksanakan
koordinasi secara intensif agar kedepannya menjadi pedoman dalam penetapan arah
kebijakan, acuan dan pedoman bagi instansi terkait dalam melaksanakan tugas pembangunan
maupun pengawasan sesuai kewenangan, sehingga pembangunan dapat dilaksanakan sesuai
kebutuhan target fisik sarana, prasarana dan waktu.
2. Untuk memperoleh data – data kecelakaan dan penyebab terjadinya kecelakaan serta kawasan
daerah mana yang merupakan daerah rawan kecelakaan maka untuk itu harus dilakukan kajian
secara terpadu antara instansi yang terkait sehingga diperoleh kepastian siapa berbuat apa
terhadap kecelakaan yang terjadi sesuai kewenangan yang ada.
3. Untuk mengantisipasi permasalahan kegiatan pengadaan barang dan jasa, maka penyusunan
dokumen teknis, administrasi dan biaya dipersiapkan dan dikoordinasikan dan dikomunikasikan
dengan instansi / pihak terkait sebelum kegiatan diusulkan.
4. Untuk meningkatkan kelancaran dan profesionalisme kinerja aparatur dalam pelaksanaan tugas
pengawasan, pembinaan dan penertiban pelayanan dan operasional serta pengendalian dan
penegakan hukum di bidang Perhubungan, maka kualitas teknis fungsional aparatur perlu terus
ditingkatkan melalui program pendidikan dan latihan teknis fungsional dan PPNS bidang
Perhubungan.
Selain tersebut diatas, untuk menunjang sasaran reformasi birokrasi maka Dinas Perhubungan
Provinsi Bali melaksanakan :
1. Meningkatkan mental aparatur dan melakukan manajemen perubahan
2. Meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaan tupoksi masing-masing aparatur
3. Meningkatkan akuntabilitas sehingga seluruh kinerja dapat dipertanggungjawabkan
4. Meningkatkan fungsi kelembagaan dengan menyesuaikan seluruh kinerja yang dilaksanakan
dengan kewenangan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah
5. Meningkatkan Tata Laksana dalam seluruh proses pelayanan kepada aparatur dan
masyararakat luas
6. Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme sumber daya manusia Aparatur Sipil Negara
7. Mendasari seluruh pelaksanaan pelayanan dan pelaksanaan program kegiatan sesuai dengan
Peraturan Perundang-undangan.
8. Meningkatkan pelayanan publik sesuai dengan tupoksi dan kewenangan.