laporan kasus psikiatri (felicia new).docx

53
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Jiwa Felicia Giovanni (07120070031) LAPORAN KASUS PSIKIATRI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN No. Rekam Medis : 00.65.XX Tanggal Masuk Rumah Sakit : 5 Maret 2011 pukul 12:30 Dokter yang merawat : dr. R, Sp.KJ Riwayat Perawatan :Perawatan ke-13 di Sanatorium Dharmawangsa Perawatan 1 di Sanatorium Dharmawangsa 21 Juni 1985 – 29 Juni 1985 Perawatan 2 di Sanatorium Dharmawangsa 12 Juni 1992 – 24 Juni 1992 Perawatan 3 di Sanatorium Dharmawangsa 27 Juni 1994 – 6 Juli 1994 Perawatan 4 di Sanatorium Dharmawangsa 10 Januari 1999 – 25 Januari 1999 Perawatan 5 di Sanatorium Dharmawangsa 22 Agustus 1999 – 7 September 1999 Perawatan 6 di Sanatorium Dharmawangsa 16 November 2004 – 27 November 2004 Perawatan 7 di Sanatorium Dharmawangsa 16 Juli 2008 – 18 Juli 2008 Perawatan 8 di Sanatorium Dharmawangsa 18 Januari 2009 – 7 Februari 2009 Perawatan 9 di Sanatorium Dharmawangsa 26 Februari 2009 – 9 Maret 2009 Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan Sanatorium Dharmawangsa 1

Upload: ega-jaya

Post on 08-Aug-2015

189 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

LAPORAN KASUS PSIKIATRI

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN

No. Rekam Medis : 00.65.XX

Tanggal Masuk Rumah Sakit : 5 Maret 2011 pukul 12:30

Dokter yang merawat : dr. R, Sp.KJ

Riwayat Perawatan :Perawatan ke-13 di Sanatorium Dharmawangsa

Perawatan 1 di Sanatorium Dharmawangsa 21 Juni 1985 – 29 Juni 1985

Perawatan 2 di Sanatorium Dharmawangsa 12 Juni 1992 – 24 Juni 1992

Perawatan 3 di Sanatorium Dharmawangsa 27 Juni 1994 – 6 Juli 1994

Perawatan 4 di Sanatorium Dharmawangsa 10 Januari 1999 – 25 Januari 1999

Perawatan 5 di Sanatorium Dharmawangsa 22 Agustus 1999 – 7 September 1999

Perawatan 6 di Sanatorium Dharmawangsa 16 November 2004 – 27 November 2004

Perawatan 7 di Sanatorium Dharmawangsa 16 Juli 2008 – 18 Juli 2008

Perawatan 8 di Sanatorium Dharmawangsa 18 Januari 2009 – 7 Februari 2009

Perawatan 9 di Sanatorium Dharmawangsa 26 Februari 2009 – 9 Maret 2009

Perawatan10 di Sanatorium Dharmawangsa 29 Juni 2009 – 16 Juli 2009

Perawatan 11 di Sanatorium Dharmawangsa 25 April 2010– 23 Mei 2010

Perawatan 12 di Sanatorium Dharmawangsa 16 September 2010 – 27 September 2010

Perawatan 13 di Sanatorium Dharmawangsa 5 Maret 2011 – 4 April 2011

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa1

Page 2: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. Y

Jenis Kelamin : Laki – laki

Umur : 50 tahun

Warga Negara : Indonesia

Suku bangsa : Tionghoa

Agama : Kristen

Pendidikan :

SD Katolik Santo Jusuf, Bandung

SMP Katolik Saint Aloysius, Bandung

SMA Kristen Dago, Bandung

SMA Bakti Idhata, Jakarta

Universitas Atmajaya jurusan Bahasa Inggris (selama 4 semester)

Pekerjaan : Tidak Bekerja

Anak ke : 3 dari 4 bersaudara

Status Pernikahan : Tidak Menikah

Alamat : Cinere, Jakarta

II. RIWAYAT PSIKIATRIK

Anamnesis diperoleh secara: Autoanamnesa dan Alloanamnesa

ALLOANAMNESA

Didapat dari

Nama : Tn. P

Hubungan dengan pasien : Perawat pasien di Sanatorium Dharmawangsa

Hari/ tanggal wawancara : Sabtu/ 26 Maret 2011 dan Selasa/ 5 April 2011

Waktu : 10.00 WIB

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa2

Page 3: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

AUTOANAMNESA

1. Wawancara I

- Hari/ tanggal : Selasa, 29 Maret 2011

- Waktu/ tempat : 09.45 WIB/ Kamar pasien

2. Wawancara II

- Hari/ tanggal : Kamis, 31 Maret 2011

- Waktu/ tempat : 11.00 WIB/ Kamar pasien

3. Wawancara III

- Hari/ tanggal : Sabtu, 2 April 2011

- Waktu/ tempat : 10.00 WIB/ Kamar pasien

4. Wawancara IV

- Hari/ tanggal : Senin, 4 April 2011

- Waktu/ tempat : 10.30 WIB/ Kamar pasien

A. Keluhan Utama

Pasien dirawat karena pasien menolak untuk minum obat sejak 3

minggu yang lalu dan apabila minum obat, pasien merasa tidak bisa buang air

besar. Pasien juga menolak untuk makan dan mempunyai emosi yang tinggi.

Maka dari itu, keluarga pasien memutuskan untuk merawat pasien di

Sanatorium Dharmawangsa.

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa3

Page 4: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

B. Riwayat Gangguan Sekarang

Pasien masuk ke Sanatorium Dharmawangsa untuk ketiga belas

kalinya pada tanggal 5 Maret 2011 dan dijemput dari rumah oleh petugas

SDW. Pasien menolak untuk minum obat sejak 3 minggu yang lalu dengan

alasan obat-obatan tersebut membuatnya lebih sakit secara fisik dan

psikologis. Sebagai contoh, pasien memberikan alasan bahwa setelah minum

obat psikotropik pasien merasa tidak bisa buang air besar dan memerlukan

dulcolax untuk memudahkan dirinya untuk buang air besar. Pasien juga

mengeluh bahwa semenjak minum obat-obatan tersebut pasien jadi malas

bicara dengan alasan yang diucapkan pasien “Saya merasa lemas dan

mengantuk, maaf ya dok, ini efek samping dari obat-obatan yang saya

makan.”

Pasien sering terlihat duduk dikamar sambil membaca alkitab. Pasien

merasa bahwa Tuhan sangatlah penting untuk dirinya dan pasien sering kali

terlihat berdoa. Pasien seringkali mengaitkan kehidupan sehari-hari, atau

permasalahan dengan ayat-ayat alkitab. Untuk setiap makanan yang dimakan,

pasien selalu mengucapkan doa dalam bahasa Inggris terlebih dahulu.

Misalnya, pasien memakan pudding terlebih dahulu sebelum memakan nasi

goreng, pasien akan mengucap doa sebelum dan sesudah makan pudding dan

pasien juga melakukan hal yang sama saat memakan nasi goreng. Pasien

percaya bahwa untuk segala hal yang dilakukan harus disertai dengan doa dan

pasien berdoa lebih dari 10 kali sehari. Pasien sering mengajarkan

pewawancara tentang ayat-ayat alkitab. Pasien mengaku bahwa dirinya

menyerupai Tuhan dan mengaku bahwa saat pasien meninggal, dunia juga

akan berakhir (kiamat).

Pasien sering mendengar suara-suara yang berbicara kepadanya dan

apabila ditanya apa yang didengar, pasien akan memenjamkan mata dan

menutup kupingnya untuk mencoba mendengar baik-baik apa yang suara itu

katakan. Suara tersebut berupa komentar seperti “Jangan berteman dengan

wanita yang sudah menyerahkan dirinya kepada Tuhan untuk melaksanakan

kehendakNya”, “Wanita yang duduk disebelah kamu adalah perawan” “The

voice said to me that i can tell you anything”. Pasien mengaku suara yang

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa4

Page 5: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

berbicara adalah suara wanita tetapi pasien tidak mengenali siapa wanita itu

dan pasien hanya dapat mendengar dan tidak dapat melihatnya. Pasien juga

mengaku bahwa dua tahun yang lalu saat sedang masturbasi, pasien merasa

bagian kemaluannya (penis) berbicara kepadanya mengatakan “Have Mercy”.

Setelah mendengar perkataan tersebut, pasien mengaku berhenti masturbasi.

Pasien juga pernah menyuruh pewawancara untuk tidak mengajak bicara

tukang sapu atau tukang-tukang yang membersihkan SDW karena mereka

tidak setara dengan pewawancara.

Akhir-akhir ini pasien terlihat lebih tenang dibandingkan dengan hari

pertama masuk ke SDW. Pasien sudah mulai mau bersosialisasi dengan

mahasiswa ko-ass dan pasien lainnya. Pasien juga mengaku bahwa pasien

sudah berhenti masturbasi sejak dua tahun yang lalu karena hal itu dilarang

oleh alkitab dan menyalahkan masturbasi atas gangguan jiwa yang dialaminya

sekarang. Pasien merasa bahwa masturbasi adalah dosa dan Tuhan sedang

menghukumnya dengan memberikan penyakit gangguan jiwa. Namun, pasien

percaya bahwa lambat laun Tuhan akan memaafkannya sebab pasien sudah

berhenti masturbasi yang merupakan hal yang membuat pasien kecanduan

untuk beberapa puluh tahun.

C. Riwayat Gangguan Sebelumnya

1. Riwayat Gangguan Psikiatri

Pasien sudah dirawat di Rumah sakit Dharmawangsa selama 13 kali.

Pasien dirawat untuk pertama kalinya pada 21 Juni 1985 dengan alasan

gelisah, suka telanjang dan adanya riwayat bunuh diri. Pasien dirawat untuk

kedua kalinya pada 12 Juni 1992 dengan alasan penyakitnya kumat dan selalu

berbicara soal agama, oleh sebab itu keluarga pasien panik dan membawanya

ke SDW.

Pasien bercerita bahwa pasien mulai masturbasi sejak umur 9 tahun

dan diajarkan oleh kakaknya. Pasien mengaku bahwa pasien kecanduan

masturbasi dan susah untuk menghilangkan kebiasaaan tersebut. Namun,

pasien mengaku semenjak dua tahun yang lalu pasien dapat berhenti

masturbasi. Pasien merasa bahwa masturbasi adalah hal yang dilarang oleh

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa5

Page 6: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

agama dan pasien merasa dihukum oleh Tuhan dengan gangguan jiwa yang

dialami oleh pasien sekarang.

Pasien pernah bercerita bahwa pada saat SMA, pasien bersekolah di

Bandung dan hidup sendiri di kos. Rutinitas yang pasien lakukan sama setiap

hari yaitu, ke sekolah, pulang ke kos dan makan makanan yang sama setiap

hari berupa nasi goreng yang setiap sore diantarkan oleh catering. Pasien

mengaku bahwa setiap hari pasien belajar dengan giat dan menghafal semua

pelajaran supaya dapat nilai yang baik. Pasien menyangkal apabila nilai baik

adalah tuntutan dari orang tua. Kemudian, pasien mengaku telah mengalami

stress belajar dan disaat itu pasien sudah berpikir untuk bunuh diri.

Pasien mengaku telah mencoba untuk bunuh diri untuk 5 kali. Pertama

kalinya terjadi pada tahun 1981, pasien meminum baygon dengan alasan stress

mengetahui bahwa pasien mempunyai gangguan jiwa. Kedua kalinya terjadi

pada tahun 1987 dan pasien juga meminum baygon dengan alasan dokter yang

merawatnya tidak mau memberikan surat bukti sehat (bahwa pasien sudah

sembuh dari gangguan jiwanya). Ketiga kalinya terjadi pada tahun 1994,

pasien meminum lemon bebek (obat untuk mencuci kamar mandi) dengan

alasan berkelahi dengan kakaknya dan kakaknya mengatakan “mati saja

kamu”, dan pasien langsung membeli lemon bebek dan meminumnya. Pasien

mengaku untuk bunuh diri untuk keempat kalinya dihari saat princess Diana

meninggal yaitu pada tanggal 31 Agustus 1997 dengan cara meminum densol

(cairan yang digunakan untuk membersihkan lantai), namun pasien tidak dapat

mengingat alasan yang membuat pasien ingin bunuh diri pada saat itu.

Percobaan untuk bunuh diri yang terakhir terjadi pada tahun 1997 juga dengan

cara lompat dari lantai dua rumahnya, alhasil pasien mempunyai kecacatan

dikedua kakinya dan tidak dapat berjalan dengan lancar sampai sekarang

walaupun sudah dioperasi dua kali.

Pasien juga mengaku bahwa saat kuliah, pasien pernah membelanjakan

seluruh uang jajannya untuk membeli buku-buku yang berisi tentang agama

dan memberikannya kepada orang-orang yang kurang mampu dijalanan.

Pasien mempunyai lukisan dengan gambaran Tuhan Yesus beserta

anak kecil. Untuk pertama kalinya, pasien mengaku foto tersebut bergerak dan

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa6

Page 7: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

mendengar Tuhan Yesus mengajak anak kecil itu berbicara dengan bahasa

yang tidak dimengerti pasien.

Pada tanggal 5 Maret 2011, pasien kembali dijemput oleh petugas

Sanatorium Darmawangsa atas permintaan keluarga (adik pasien).

2. Riwayat Gangguan Medis

Pasien lahir dengan ptosis parsialis pada mata kirinya. Pasien mengaku

sudah pernah dioperasi matanya namun jahitannya terbuka kembali, maka

dari itu pasien masih mengalami ptosis pada mata kirinya sampai

sekarang. Pasien juga mengaku pernah mencoba bunuh diri dengan cara

lompat dari lantai dua rumahnya dan mengalami patah tulang pada kedua

lutut kakinya sehingga pasien perlu dioperasi untuk memasang pen pada

kedua lututnya.

3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif (NAPZA)

Pasien mengaku pernah mencoba merokok saat duduk dibangku SMP.

Namun, pasien hanya mencoba merokok beberapa kali dan berhenti karena

tidak menyukainya. Pasien pernah minum alkohol beberapa kali saat SMP.

Penggunaan narkotika dan obat terlarang disangkal oleh pasien.

D. Riwayat Kehidupan Pribadi

1. Riwayat prenatal dan perinatal

Pasien lahir cukup bulan secara normal. Selama masa kehamilan dan

kelahiran, tidak terdapat komplikasi dan ibupun dalam keadaan sehat baik

fisik maupun mental. Namun, pasien lahir dengan ptosis parsialis.

2. Riwayat masa kanak awal (0-3 tahun)

Pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi dan balita normal. Pasien

diasuh oleh ibu dan bapak kandungnya dengan bantuan baby sitter.

Riwayat sakit cukup berat disangkal.

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa7

Page 8: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

3. Riwayat masa kanak pertengahan (3-11 tahun)

Pasien tumbuh dan berkembang normal sesuai dengan usianya. Pasien

mengaku sering dikucilkan saat SD dan hubungan antara pasien dan

teman-temannya kurang baik karena tidak ada yang mau mengajak main

pasien. Pasien mengaku alasannya mungkin karena guru-guru sudah

memberitahu teman-temannya bahwa pasien rapuh dan jangan diajak

bermain. Pasien mengaku mulai masturbasi saat umur 9 tahun dan

diajarkan oleh kakaknya.

4. Riwayat masa kanak akhir (pubertas) dan remaja

Pasien mempunyai teman yang terbatas pada saat remaja. Pasien

mempunyai 3 teman bermain yaitu Y, D, dan B, namun pasien mengeluh

bahwa pasien merasa dimanfaatkan dengan teman-temannya. Sebagai

contoh, Y adalah teman dekat dari pasien pada saat SMP dan sering

meminta uang dari pasien. Pasien tidak mengetahui uangnya akan

digunakan untuk apa tetapi pasien mengakui bahwa selalu memberi

sejumlah uang yang diminta walaupun harus mencuri uang dari ibu pasien.

Kemudian, D adalah seorang teman pasien saat SMP yang sering

membantu membelikan pasien majalah-majalah atau VCD pornografi.

Pasien juga mempunyai teman bermain bernama B yang mempunyai ayah

seorang guru bahasa Inggris. Pasien mengakui mulai senang dengan

bahasa Inggris semenjak mengenal ayah B dan membayar ayah B untuk

kursus bahasa Inggris dengannya.

5. Riwayat Masa Dewasa

a. Riwayat Pendidikan

SD :SD Santo Yusuf, Bandung (6 tahun)

SMP :SMP Katolik Saint Aloysius, Bandung (3 tahun)

SMA :SMA Kristen Dago, Bandung (1 tahun)

SMA Bakti Idhata, Jakarta (2 tahun)

Kuliah :Universitas Atmajaya Jurusan Bahasa Inggris (4

semester)

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa8

Page 9: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

Pasien tidak melanjutkan kuliahnya di Atmajaya karena kondisi dan

gangguan jiwa pasien yang tidak memungkinkan pasien untuk belajar

lebih lanjut di universitas tersebut.

b. Riwayat Pekerjaan

Pasien mengaku tidak pernah bekerja.

c. Riwayat psikoseksual (pernikahan)

Pasien pernah berteman dekat dengan seorang perempuan (Nn. E) pada

saat ia bersekolah di SMA Bakti Idhata, pasien mengaku Nn.E sering

main kerumah pasien. Pasien menyukai Nn.E dan membuatkan surat

cinta untuknya. Namun pada waktu yang sama, pasien dikenalkan

seorang wanita yang bernama Nn.M, pasien mengakui bahwa pasien

juga menyukai Nn.M tetapi pasien mengatakan bahwa hatinya hanya

untuk Nn.E. Maka dari itu, pasien memutuskan untuk tidak

melanjutkan kedekatannya dengan Nn.M dan tetap mendekati Nn. E.

Kedekatan pasien dan Nn. E tidak berlangsung lama karena tanpa

sebab Nn.E menjauhi pasien. Semenjak itu, pasien mengakui tidak

pernah dekat dengan wanita lagi dan tidak pernah menikah.

d. Riwayat kehidupan beragama

Pasien menganut agama Kristen semenjak tahun 1985 dan dibaptis

gereja Pantekosta Surabaya yang berada di Bekasi. Pasien mengakui

ingin rajin ke gereja setiap minggu, namun karena kondisi kakinya

yang menyulitkan pasien untuk berjalan, pasien harus mengurungkan

niatnya. Pasien sangat rajin berdoa dan membaca alkitab. Pasien

mengaku dapat berdoa lebih dari 10 kali sehari. Pasien mengaku

bahwa dulu ia mencoba bunuh diri karena pada saat itu pasien tidak

rajin berdoa. Namun, sekarang pasien mengatakan tidak akan mencoba

untuk bunuh diri lagi karena sekarang sudah taat beragama. Pasien

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa9

Page 10: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

juga mengaku bahwa pasien dulu kecanduan masturbasi dan Tuhan

menghukumnya dengan memberikan ia penyakit gangguan jiwa.

e. Riwayat pelanggaran hukum

Pasien mengaku tidak memiliki riwayat pelanggaran hukum

sebelumnya.

E. Riwayat Keluarga

Pasien adalah anak ke 3 dari 4 bersaudara. Ayahnya (almarhum) dahulu

bekerja sebagai kontraktor di Pekan Baru di perumahan Caltex dan sering

meninggalkan pasien dan keluarga pasien untuk bekerja. Ayah pasien

meninggal saat pasien masih remaja dan pasien tidak mengetahui sebab dari

kematian ayahnya. Didalam keluarga pasien termasuk anak yang dimanja oleh

orang tuanya. Kedua orang tuanya tidak otoriter maupun terlalu keras dalam

mendidik anak-anaknya. Kakak pertama dari pasien, Daniel bekerja sebagai

wiraswasta, kakak kedua pasien Ismail adalah seorang dokter dan Musa adalah

adik pasien yang bekerja sebagai wiraswasta. Hubungan antar keluarga cukup

baik, namun semenjak adanya gangguan jiwa pada pasien, pasien mengaku ibu

pasien sangat sedih. Pasien juga mengaku bahwa ayah pasien mempunyai dua

istri dan mempunyai satu anak dari istri kedua yang lahir pada tahun 1970.

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa10

Page 11: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

PEDIGREE (SILSILAH KELUARGA)

Keterangan:

Ayah (┼) Ibu Kandung pasien

Saudara Laki – laki Pasien

Istri kedua Ayah pasien Anak dari Istri Kedua

Anggota Keluarga

1. Nama : Tn.SetiabudiTanggal lahir : 26 Januari 1931Hubungan dengan pasien : Ayah dari pasien

2. Nama : Ny. DewiTanggal lahir : 2 April 1931Hubungan dengan pasien : Ibu dari pasien

3. Nama : Tn.DanielTanggal lahir : 22 September 1958

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa11

Page 12: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

Hubungan dengan pasien : Kakak dari pasien

4. Nama : Tn.IsmailTanggal lahir : 24 November 1959Hubungan dengan pasien : Kakak dari pasien

5. Nama : Tn.Y(pasien)Tanggal lahir : 1 April 1961

6. Nama : Tn.MusaTanggal lahir : 12 Mei 1963Hubungan dengan pasien : Adik dari pasien

7. Nama : Ny. MHubungan dengan pasien : Istri Kedua Ayah pasien

8. Nama : Tn. HartawanTanggal lahir : 1970Hubungan dengan pasien : Adik tiri

F. Kehidupan Sosial Ekonomi Sekarang

Kehidupan sosial ekonomi sekarang diakui cukup. Pasien dibiayai oleh

keluarga pasien (kakak kandung, Tn.I, yang bekerja sebagai seorang dokter).

G. Persepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya

Pasien ingin keluar dari Sanatorium Dharmawangsa karena merasa rawat jalan

sudah cukup baginya. Obat-obatan yang diminum pasien sering membuatnya

susah buang air besar dan menuntut pasien untuk meminum dulcolax supaya

bisa buang air besar. Pasien tidak merasa memiliki musuh dan menurutnya

semua orang termasuk keluarganya baik. Pasien juga tidak merasa dirinya

sedang dikejar, diejek, dan diintai. Pasien juga mengatakan dirinya baik pada

orang lain. Pasien tidak begitu menyukai dokter karena selalu menyuruh

meminum obat yang dianggapnya bukan membuat lebih baik tetapi lebih sakit.

H. Impian, Fantasi, dan Nilai

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa12

Page 13: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

Pasien mengatakan bahwa tujuan hidupnya adalah ingin membahagiakan

ibunya, namun dengan kondisi pasien saat ini malah ibu pasien yang harus

merawatnya walaupun sudah tua dan rapuh.

III. STATUS MENTAL (29 Maret – 2 April 2011)

A. Deskripsi Umum

1. Penampilan

Pasien adalah seorang pria berumur 50 tahun dengan penampilan

tampak sesuai dengan usianya. Tubuh pasien terlihat kurus, berkulit

putih dan berambut hitam agak botak. Sikap pasien tenang dan

kooperatif. Sehari-hari pasien mengenakan kaos polo dengan celana

pendek. Pasien cukup menjaga kebersihannya.

2. Perilaku dan aktifitas psikomotor

Sebelum wawancara pasien sedang tidur-tiduran di kamarnya.

Ketika wawancara untuk pertama kalinya pasien cukup kooperatif

dengan menjawab semua pertanyaan dengan baik. Namun pasien

harus dipicu dengan pertanyaan supaya bercerita lebih banyak.

Pasien cukup bersahabat, sering tersenyum dan menyapa jika

bertemu. Kontak mata pasien juga baik, ia mampu bertatapan mata

ketika sedang ditanya. Begitu melihat pewawancara memasuki

kamarnya, pasien langsung berdiri menyapa dan dengan

bersemangat memberi salam sambil tersenyum. Selama wawancara

pasien tetap berada di tempat yang sama dan wawancara berjalan

dengan santi. Sesekali pasien sering terlihat melamun, bahkan ketika

sedang dilakukan wawancara. Setelah selesai wawancara, biasanya

pasien langsung tidur-tiduran kembali. Tidak ditemukan adanya

aktivitas psikomotor yang abnormal.

3. Sikap terhadap pemeriksa

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa13

Page 14: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

Selama wawancara pasien bersikap santai, tenang dan kooperatif.

Pasien menjawab setiap pertanyaan yang diberikan, bahkan setelah

beberapa kali wawancara berlangsung, pasien mau bercerita tanpa

ditanya. Pasien tidak merasa curiga atau tegang terhadap pewancara.

B. Pembicaraan

Kuantitas : Pasien berbicara cukup banyak.

Kualitas : Spontan, volume suara cukup, intonasi tidak

monoton dan artikulasi jelas. Pasien menjawab sesuai

pertanyaan dan lancar. Setelah beberapa kali wawancara

dilaksanakan, pasien dapat bercerita banyak tanpa ditanya.

C. Alam Perasaan (Emosi)

Mood : Euthym

Afek : Terbatas

o Stabilitas : Stabil

o Pengendalian : Cukup

o Echt/unecht : Echt

o Empati : Dapat diraba-rasakan

o Dalam/ dangkal : Dangkal

o Skala diferensiasi : Luas

o Keserasian : Serasi

D. Gangguan Persepsi

1. Ilusi

Pasien dapat melihat lukisan (gambar Tuhan Yesus beserta anak

kecil) bergerak dan berbicara dibahasa yang tidak dimengerti oleh

pasien.

2. HalusinasiFakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa14

Page 15: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

a. Auditorik

Pasien sering mendengar suara-suara yang berbicara

kepadanya dan apabila ditanya apa yang didengar, pasien akan

memenjamkan mata dan menutup kupingnya untuk mencoba

mendengar baik-baik apa yang suara itu katakan. Suara

tersebut berupa komentar seperti “Jangan berteman dengan

wanita yang sudah menyerahkan dirinya kepada Tuhan untuk

melaksanakan kehendakNya”, “Wanita yang duduk disebelah

kamu adalah perawan” “The voice said to me that i can tell you

anything”. Pasien mengaku suara yang berbicara adalah suara

wanita tetapi pasien tidak mengenali siapa wanita itu dan

pasien hanya dapat mendengar dan tidak dapat melihatnya.

Pasien juga mengaku bahwa dua tahun yang lalu saat sedang

masturbasi, pasien merasa bagian kemaluannya (penis)

berbicara kepadanya mengatakan “Have Mercy”. Setelah

mendengar perkataan tersebut, pasien mengaku berhenti

masturbasi.

b. Visual

- Tidak ditemukan

3. Depersonalisasi

- Tidak ditemukan

4. Derealisasi

- Tidak ditemukan

E. Proses Pikir

1. Arus pikir

a. Produktivitas : cukup

b. Kontinuitas : Tidak terganggu

c. Hendaya berbahasa : Tidak terganggu

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa15

Page 16: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

2. Isi pikir

a. Preokupasi : Pasien memiliki preokupasi

terhadap agama.

3. Gangguan Pikiran

a. Waham : Ada

Pasien memiliki waham kebesaran dimana pasien merasa

menyerupai Tuhan dan dunia akan berakhir disaat pasien

meninggal.

b. Ideas of reference dan ideas of influence : Tidak ditemukan

F. Fungsi Intelektual (Sensorium dan Kognisi)

1. Sensorium/Taraf Kesadaran dan Kesigapan

Kesadaran Neurologis/ kuantitas kesadaran

Kompos Mentis

Kesadaran Psikiatrik/ kualitas kesadaran

Terganggu (adanya halusinasi)

2. Orientasi

Orientasi Waktu : Tidak terganggu

Pasien mengetahui jam, tanggal, bulan dan tahun wawancara.

Orientasi tempat : Tidak terganggu

Pasien mengetahui bahwa ia sedang dirawat di Sanatorium

Dharmawangsa di Jakarta dan sedang berada di kamar saat wawancara

berlangsung.

Orientasi orang : Tidak terganggu

Pasien mengingat dokter yang merawat dan mengenal nama teman-

temannya.

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa16

Page 17: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

3. Daya Ingat

Jangka Panjang

Tidak terganggu. Pasien dapat menceritakan

kronologis penyakit, kisah hidup, dan hal-hal

lainnya yang terjadi jauh di masa lampau dengan

baik.

Jangka Menengah (recent past)

Tidak terganggu. Pasien dapat melanjutkan

kembali pembicaraan yang terputus beberapa

saat.

Jangka Pendek (recent)

Tidak terganngu. Pasien dapat mengingat hal –

hal yang terjadi adanya beberapa bulan yang

lalu.

Daya ingat segera (immediate)

Tidak terganggu. Pasien dapat mengulangi

kalimat-kalimat yang baru saja diucapkan.

4. Konsentrasi dan perhatian

Tidak terganggu. Pasien dapat mengikuti pembicaraan dan menjawab

pertanyaan dengan baik. Pasien juga mampu menjawab dengan benar

“7 Jump test” dimana pasien siminta untuk berhitung mulai dari 100

dikurang 7 dan seterusnya sebanyak 5 kali.

5. Kemampuan membaca dan menulis

Tidak terganggu. Pasien dapat membaca dan menulis dengan baik.

(Gambar 1) Pasien juga mengaku mengerti banyak istilah kedokteran

dan membaca banyak buku kedokteran, sebagai contoh “Harrison

Internal Medicine” dan PPDGJ. Pasien juga lebih senang menggunakan

bahasa Inggris dibandingkan dengan bahasa Indonesia.

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa17

Page 18: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

6. Kemampuan visuospasial

Tidak terganggu. Baik. Pasien dapat menggambarkan jam dengan

angka-angkanya pada tempatnya yang tepat (Gambar 2). Pasien juga

mampu menggambar 2 buah pentagon yang saling bersinggungan pada

2 sisi.

7. Pikiran abstrak

Tidak terganggu. Pasien mampu mengartikan peribahasa “ada udang

dibalik batu”.

8. Inteligensi dan kemampuan informasi

Taraf pendidikan pasien sesuai dengan tingkat pendidikan/ akademik.

Taraf pengetahuan umumnya cukup baik namun ia kurang mengikuti

berita yang sedang terjadi di Indonesia karena ia jarang menonton

televisi atau berkomunikasi dengan teman/ perawat disana. Namun,

pasien mengetahui banyak istilah kedokteran dan sering membaca

berbagai buku-buku kedokteran.

9. Kemampuan menolong diri sendiri

Baik. Pasien dapat melakukan kegiatan sehari-hari seperti makan dan

mandi tanpa bantuan orang lain.

G. Pengendalian Impuls

Tidak ditemukan adanya gangguan pengendalian impuls.

H. Daya nilai

1. Daya nilai sosial : Tidak terganggu

2. Uji daya nilai : Tidak terganggu

3. Penilaian realita : Terganggu, ditandai dengan adanya

halusinasi auditorik.

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa18

Page 19: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

I. Tilikan

Derajat III. Pasien sadar bahwa dirinya sakit, namun ia menyalahkan

faktor eksternal sebagai penyebab sakitnya.

J. Taraf Dapat Dipercaya

Dapat dipercaya.

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa19

Page 20: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

IV. PEMERIKSAAN FISIK

A . Status Internus

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Kompos Mentis

Tensi : 120/80

Nadi : 80x / menit

Suhu badan : Afebris

Frekuensi pernapasan : 20 x/menit

Kepala : Bentuk normal, tidak teraba benjolan, rambut sedikit botak

berwarna hitam.

Mata : Sklera ikterik (-/-), sklera hiperemis (-/-), konjungtiva anemis

(-/-)

Hidung : Bentuk normal, tidak ada sekret

Telinga : Bentuk normal, fungsi pendengaran baik

Mulut : Bibir lembab, lidah bersih

Jantung : Tidak dilakukan

Paru-paru : Tidak dilakukan

Abdomen : Tidak dilakukan

Ekstremitas atas : Akral teraba hangat, tidak terdapat deformitas

Ekstremitas bawah : Akral teraba hangat, tidak terdapat deformitas

B. Status Neurologik

Rangsang meningeal : Kaku kuduk (Tidak dilakukan)

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa20

Page 21: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

Peningkatan TIK : (-), tidak ada nyeri kepala, muntah

proyektil (-)

N. Craniales : Baik

Pupil : Bulat, isokor, diameter 3 mm,Refleks

cahaya (+/+)

Sensibilitas : Baik

Motorik : Tidak dilakukan

Fungsi Serebelum & Koordinasi : Tidak terganggu

Fungsi Luhur : Bahasa dan kognitif tidak terganggu

Refleks fisiologis : Tidak dilakukan

Refleks patologis : Tidak dilakukan

Kesan : Kondisi medis umum dalam batas normal

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pada pemeriksaan laboratorium pada tanggal 8 Maret 2011 tidak

didapatkan kelainan selain sedikit peningkatan pada LDL cholesterol dan

ureum, BUN dan asam urat.

VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Pasien adalah seorang pria berusia 50 tahun, beragama Kristen, anak

ketiga dari empat bersaudara. Pendidikan terkahir pasien adalah kuliah

namun tidak tamat. Pasien belum pernah menikah. Pasien dirawat di

Sanatorium Dharmawangsa sejak 5 Maret 2011 dengan alasan pasien

menolak untuk minum obat sejak 3 minggu yang lalu dan apabila minum

obat, pasien merasa tidak bisa buang air besar. Pasien juga menolak untuk

makan dan mempunyai emosi yang tinggi. Ini adalah perawatan pasien

yang ketiga belas kalinya di Sanatorium Dharmawangsa.

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa21

Page 22: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

Menurut hasil anamnesa, gangguan jiwa pada pasien dikarenakan

stress dalam pelajaran yang dialami pasien pada saat SMA. Untuk pertama

kalinya, pasien dirawat di Sanatorium Dharmawangsa pada tahun 1985

setelah mengalami stress saat SMA.

Dari penampilan sehari-hari, pasien tergolong cukup bersih.

Pembicaraan dengan pasien berlangsung wajar dan spontan. Pasien juga

mempunyai kebiasaan berdoa dan membaca alkitab. Dari alloanamnesa,

dikatakan bahwa pasien sering terlihat menyendiri dikamar membaca

alkitab atau berdoa. Dari hasil anamnesa, ditemukan juga adanya

halusinasi auditorik, waham kebesaran, ilusi dan preokupasi agama.

Kesadaran : Kompos Mentis

- Afek : Terbatas

- Kualitas Pembicaraan :Menjawab pertanyaan yang diberikan

pemeriksa

- Orientasi waktu : Tidak terganggu

- Orientasi tempat : Tidak terganggu

- Orientasi orang : Tidak terganggu

- Konsentrasi : Tidak terganggu

- Daya ingat : Tidak terganggu

- Halusinasi : Ada (halusinasi auditorik)

- Ilusi : Ada

- Depersonalisasi : Tidak terganggu

- Derealisasi : Tidak terganggu

- Asosiasi longgar : Tidak terganggu

- Inkonherensia : Tidak terganggu

- Preokupasi : Ada (agama)

- Ide bunuh diri : Ada

- Waham : Ada

- Kebersihan diri : cukup

- Psikomotor : Baik

- Tilikan : derajat III

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa22

Page 23: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

VII. FORMULASI DIAGNOSTIK

Aksis I

Berdasarkan Ikhtisar Penemuan Bermakna, kasus ini menurut PPDGJ-III

digolongkan ke dalam Gangguan Jiwa Skizofrenia Paranoid.

Skizofrenia ditegakkan karena adanya gangguan jiwa berupa halusinasi

auditorik commenting dan commanding serta jenis suara halusinasi lain

yang berasal dari salah satu bagian tubuh (penis). Tipe paranoid

ditegakkan karena adanya suara-suara halusinasi auditorik yang menonjol

yang memerintah pasien dan juga waham kebesaran. Tidak ditemukan

adanya halusinasi pembauan atau pengecapan rasa, atau bersifat seksual.

Gangguan afektif, dorongan kehendak dan pembicaraan, serta gejala

katatonik secara relatif tidak nyata atau tidak menonjol.

Aksis II

Tidak ada diagnosis

Aksis III

Tidak ada diagnosis

Aksis IV

Problem psikososial dan lingkungan pada kasus ini berupa pengucilan dan

adanya riwayat pribadi dengan pembahayaan diri.

Aksis V

Berdasarkan Skala Global Assessment of Functioning (GAF), kasus ini

pada saat dievaluasi mempunyai skala GAF. Pada aksis V, dengan

menggunakan skala GAF, maka taraf penyesuaian tertinggi pasien dalam 1

tahun terakhir – GAF Highest Level Past Year (HLPY) adalah 50, yaitu

dengan gejala berat dan disabilitas berat. GAF saat ini (current) adalah 50,

yaitu gejala berat dan disabilitas berat.

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa23

Page 24: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL

Aksis I : F20.0

(Skizophrenia Paranoid)

Aksis II : Tidak ada diagnosis (Z03.2)

Aksis III : Tidak ada diagnosis

Aksis IV :

Z60.4 – Pengucilan dan penolakan oleh lingkungan (Social exclusion and

rejection).

Z91.5 Riwayat pribadi dengan pembahayaan diri (self-harm).

Aksis V : GAF = 50

IX. DAFTAR PROBLEM

1. Organobiologik

Pasien tidak memiliki masalah yang berhubungan dengan

organobiologik pada saat ini.

2. Psikologik

- Halusinasi auditorik

- Preokupasi agama

- Waham kebesaran

3. Sosial/Keluarga/Budaya

o Pasien cenderung menyendiri.

X. PROGNOSIS

A . Faktor-faktor yang mendukung ke arah prognosis baik:

Pasien tidak mengalami gangguan mental organik.

Penyakit yang diderita tidak disebabkan oleh penyalahgunaan zat.

Dukungan keluarga cukup baik.

Gejala gangguan jiwa dapat dikontrol dengan obat.

Mulai dapat menunjukkan keinginan untuk bersosialisasi.

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa24

Page 25: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

B . Faktor-faktor yang mendukung ke arah prognosis buruk :

Gangguan jiwa terjadi sejak muda.

Gangguan jiwa sudah terjadi sejak lama, lebih dari 20 tahun.

Masih adanya halusinasi auditorik

Pernah mencoba membunuh diri

Kesimpulan prognosisnya adalah dubia.

XI. TERAPI

A . Psikofarmaka

o Aripiprazole (Abilify) 1 x 10 mg (tab), pagi

B. Psikoterapi

Terapi suportif

i. Membuat pasien merasa nyaman dan diterima dengan cara bersikap

empati dan dapat memahami hal-hal yang menjadi perhatian pasien,

serta menolong pasien dalam menentukan arah tujuan dan impian di

masa mendatang.

ii. Mendapatkan kepercayaan pasien dan meyakinkan pasien bahwa dia

tidak sendirian dan ada kemauan untuk mengetahui masalah dan

kesulitannya.

iii. Memotivasi pasien agar mau mengungkapkan apa yang dirasakan agar

dapat diberikan positive reinforcement.

C. Sosioterapi

Family support

o Memberikan penjelasan kepada keluarga pasien untuk

mendukung dan memotivasi pasien dalam pengobatan supaya

pasien dapat menuju perbaikkan.

Social skill training

o Membantu pasien untuk bersosialisasi dan berkomunikasi

dengan efektif dengan cara menyertakan pasien dalam Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa25

Page 26: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

kegiatan yang melibatkan komunikasi dengan sesama pasien

maupun orang lain.

XII. DISKUSI

Diagnosis

Dari gejala klinis dan pengamatan selama berada di Sanatorium

Dharmawangsa, berdasarkan pedoman diagnosis PPDGJ-III pasien telah

memenuhi kriteria untuk diagnosis skizofrenia Paranoid.

Berdasarkan Ikhtisar Penemuan Bermakna, kasus ini menurut PPDGJ-

III digolongkan ke dalam Gangguan Jiwa Skizofrenia Paranoid.

Skizofrenia ditegakkan karena adanya gangguan jiwa berupa gangguan

persepsi ditandai dengan halusinasi auditorik commenting dan

commanding serta jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu

bagian tubuh (penis). Tipe paranoid ditegakkan karena adanya suara-suara

halusinasi auditorik yang menonjol yang memerintah pasien dan juga

waham kebesaran. Tidak ditemukan adanya halusinasi pembauan atau

pengecapan rasa, atau bersifat seksual. Gangguan afektif, dorongan

kehendak dan pembicaraan, serta gejala katatonik secara relatif tidak nyata

atau tidak menonjol.

Terapi

- Farmakoterapi

Pada pasien ini masih ditemukan gejala positif seperti halusinasi

auditorik yang menonjol dan waham, oleh karena itu obat antipsikosis patut

diberikan. Dalam kondisi ini pasien diberikan obat antipsikosis atipikal

karena efektif dalam mengurangi gejala positif maupun negatif serta

meminimalisasikan efek samping, yang mungkin dapat timbul pada obat

antipsikosis lainnya, yaitu extrapyramidal syndrome. Apabila obat tipikal

diberikan, pasien dikhawatirkan menjadi lebih diam dan menurunnya

kemampuan untuk bersosialisasi. Pada pasien ini diberikan obat antipsikosis

atipikal yaitu Abilify karena mempunyai efek sedasi yang rendah, Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa26

Page 27: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

mengingat pasien cenderung apathy dan tidak suka marah-marah. Hal lain

yang dipertimbangkan adalah keluarga pasien mampu untuk membiayai

pengobatan pasien sehingga risiko putus obat tidak terjadi. Pemberian dan

pemilihan obat antipsikosis sebaiknya dirundingkan terlebih dahulu dengan

keluarga pasien karena obat antipsikosis adalah obat yang akan diminum

dengan jarak panjang. Apabila pasien menolak untuk minum obat, dapat

dipilih obat suntik jangka panjang.

- Psikoterapi dan sosioterapi

Psikoterapi diberikan dengan tujuan untuk mengurangi gangguan

psikiatri yang timbul seperti gejala positif yang cenderung menonjol pada

pasien ini. Selain itu terapi suportif dilakukan agar pasien merasa diterima

oleh lingkungannya. Sosioterapi juga dapat diberikan untuk membantu

memperbaiki keterampilan komunikasi pasien dan interaksi dengan

sekitarnya agar fungsi sosialnya dapat kembali seperti saat sebelum

timbulnya gejala.

XIII. TINDAK LANJUT (FOLLOW UP)

Subyektif :Pasien sudah merasa lebih baik dan dapat tidur dengan

nyenyak setiap malamnya.

Obyektif : Halusinasi auditorik (+), waham kebesaran

Assesment : Pasien menderita Skizofrenia Paranoid

Perencanaan : Terapi dengan antipsikotik atipikal

Abilify 1 x 10 mg (pagi)

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa27

Page 28: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

LAMPIRAN-LAMPIRAN

A. Gambar 1 Pasien menulis alamat dan menggambarkan pohon keluarga.

B. Gambar 2 Pasien menggambarkan jam.

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa28

Page 29: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

C. Kutipan Wawancara

1. Wawancara I

- Hari/ tanggal : Selasa, 29 Maret 2011

- Waktu/ tempat : 09.45 WIB/ Kamar pasien

- Pakaian : Pasien memakai baju polo dengan celana

pendek. Alas kaki sendal jepit.

- Aktivitas : Pasien sedang tidur-tiduran di kasur.

- Keterangan : A= Pemeriksa

B = Pasien

A : Selamat pagi pak.

B : Selamat pagi juga.

A : Nama saya felicia, bapak namanya siapa?

B : Panggil saya Y, tidak usah pakai pak.

A : baik Y, bagaimana kabarnya hari ini?

B : baik- baik...

A : Y, saya dengar pintar bahasa Inggris ya kata temannya?

B : yes, of course.

A : So, what is your full name?

B : My name is Y.S

A : Ooooo...How old are you now?

B : i am 49 years old now...

A : I see, when is your birthday?

B : 1st April 1961, and my mom is 2nd of April...

A : woww....the difference is one day....nice...

B : yes....(laughing)

A : So, how about your siblings...how many do you have??

B : I have four siblings....

A : I see....and you are the first, second, third or last child?

B : im the third child and all are boys...

A : woww nicee....Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa29

Page 30: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

B : yess...

A : i see you are holding onto a bible....do you like to read it?? Is

it in English??

B : Yes i read the bible everyday and as often as possible....yes its

in English...

A : Why do you read the bible everyday? Maybe you can tell me

a little bit???

B : Because we can learn a lot from the bible and i have nothing

to do....

A : So, do you think we need to pray everyday?

B : (suddenly the patient pray for a moment) and answer yes of

course....

A : Can you tell me a bit more about the prayer..?? what are you

praying about?

B : Ohhh... im praying to God and give thanks because you are all

here and talking to me...and if you receive me then you receive God.

A : Yes...yess of course...So, can you tell me about your family?

B : my first brother is Daniel, second brother is Ismail, the third

one is me and my little brother is Musa.....my brother Ismail is a

successful doctor....he’s an anaesthesiology...

A : ooo....nicee...he must be a really intelligent doctor

B : Yes he is...and i love to borrow his boook at home and i will

read it....do you knoww PPDGj or Harrison?? I love to read that at

home...

A : You love to read medical books?? Woww...why dont you take

medical course then?

B : No, i cant cause i love English and i took sastra English di

Atmajaya....but i know a lot of medical terms....

A : Can you tell me about your parents ?

B : Sejak saya mempunyai gangguan mental,ibu saya sangat sedih.

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa30

Page 31: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

A : Apa yang membuat Y masuk kerumah sakit ini ?

B : Saya stress dalam pelajaran.

A : Emangnya orang tua menuntut Y untuk mendapatkan nilai yang bagus ?

B : Oh tidak, itu kemauan saya sendiri.

A : Tapi di bakti bakti data itu, kenapa pernah ketinggalan kelas sekali ?

B : Sistem dalam pelajaran tersebut.

A : Papanya Y sekarang ada dimana?

B : Sudah meninggal dunia.

A : Jadi hubungan antara papa dan mama bagaimana,ketika papa masih hidup ?

B : Renggang,karena papa saya mempunyai 2 orang istri dan istri keduanya itu adalah orang islam.

A : Jadi papanya menceraikan ibunya Y tidak ?

B : Tidak,tapi dia selingkuh dan ayah saya kurang pendidikan moral agama.

A : Apakah Y sayang sama mama tiri Y ?

B : Sayang, bahkan saya kerumahnya makan.

A : Apakah dia mempunyai anak?

B : Punya,tapi cuma satu, Jurusan UI namanya Taufik Hartawan lahir tahun 1970.

A : Y boleh tolong gambarin pohon keluarga tidak ?

B : Oh, boleh kok.

A : Y, maaf yaa sekarang saya harus naik keatas, nanti besok saya kesini lagi ya....

B : iya gpp....God bless you

2. Wawancara II

- Hari/ tanggal : Kamis, 31 Maret 2011

- Waktu/ tempat : 11.00 WIB/ Kamar pasien

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa31

Page 32: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

A : Y, sedang apa??

B : tidur-tiduran ajaa...

A : gmana tidurnya nyenyak??

B : yahh nyenyakk kokk...

A : Y, masih sering denger2 orang bisik-bisik dikuping Y ga??

B : coba bentar yahh....(sambil menutup mata dan telinga) ooohh...dia bilang

“Jangan berteman dengan wanita yang sudah menyerahkan dirinya kepada Tuhan

untuk melaksanakan kehendakNya”

A : teruss...ada lagi gaa??

B : ohhh dia bilang “Wanita yang duduk disebelah kamu adalah perawan”

A : suaranya suara cewe apa cowo Y?

B : suara cewe...

A : Y, bisa lihat dia??

B : ga bisa lihat tapi bisa denger jelas bangett...

A : ada lagi ga suaranya?

B : dia bilang “The voice said to me that i can tell you anything”

A : ooo...iyaa Y emang boleh cerita apa saya kok ke saya, dijamin rahasia terjaga

heheheh....

B : heheheh iyaa...dulu brapa tahun yang lalu perna lihat ada lukisan Yesus sama

anak kecil terus saya lihat gambarnya bergerak kaya lagi ngelus2 kepala anak kecil

itu.....

A : terus denger apa ga?

B : yahh mereka berbicara sih...tapi saya ga ngerti bahasa yang mereka

omongin...ga tau deh bahasa apa..

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa32

Page 33: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

A : trus Y takut ga??

B : ngga abis gambarnya kan Yesus masa takut? Hehehe

A : iya iya hehehehe....oh iyaa Y kan pernah bilang sering masturbasi

dulu...siapa sih yang pertama kali ajarin??

B : oohh saya diajarin sama kakak saya pertama kali tuh pas saya umur 9 tahun...

A : waa masih kecil juga ya hehehe

B : iyaaa....

A : terus kenapa Y berhenti masturbasi udah dari 2 tahun yg lalu?

B : iya karna di alkitab masturbasi itu dosa....dan saya mau berhenti....makanya

Tuhan sekarang hukum saya dengan gangguan jiwa ini...ya gara2 masturbasi itu...dulu

kan saya susah lepas sama masturbasi...abis gmana saya kan kecanduan...

A : ooohh...jadi Y ngerasa Tuhan hukum Y gara2 masturbasi?

B : iyaaa tapi say atau Tuhan pasti maafin kan saya sudah bisa melepaskan diri

saya dari masturbasi itu...

A : truss apa yang Y rasakan saat masturbasi?

B : ya enak ajaa...hehehe cuman pernah 2 tahun yang lalu saat saya masturbasi

terus penis saya tiba2 ngomong bilang “have mercy” langsung deh saya stop...

A : Y, beneran denger? Sekali itu aja atau pernah lagi??

B : iyaaa...cuman sekali aja abis itu udah ga pernah lagii....

A : menurut Y apa hidup ini selalu harus menjalankan semua perintah Tuhan?

B : iya kita harus taat kepada perintah Tuhan.

A : hm. kalo gitu menurut Y dalam hidup ini kita harusnya seperti apa?

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa33

Page 34: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

B : kita itu harus mematuhi semua perintah Tuhan karena dasarnya perintah

Tuhan itu baik, oleh sebab itu sebagai pengikutnya kita harus mengikuti

perintah tersebut.

A : gitu ya..... Y maaf saya dipanggil. saya ke atas dulu ya

B : baikk... GBU

3. Wawancara III

- Hari/ tanggal : Sabtu, 2 April 2011

- Waktu/ tempat : 10.00 WIB/ Kamar pasien

A : Y pas SMA pernah bergaul dengan anak-anak yang tidak benar ngk ?

B : Pas SD

A : Y pernah coba merokok ngk?

B : Pernah,pas SMP mencoba rokok.

A : Pernah mencoba GANJA tidak ?

B : Oh,kalau itu tidak pernah,kalau BIR iya pada saat SMP.

A : Mabuk tidak Y ?

B : Tidak,malahan rasanya enak.

A : Apakah Y merasa enakan gk,setelah minum obat ?

B : Ngak.

A : Y, itu kakinya dioperasi apaan sih?

B : Pasang pen karena saya pernah mencoba bunuh diri.

A : Y sering dimarahin ya sama mama ?

B : Tidak,Cuma diperingati saja.

A : Y pernah diusir ya dari rumah ?

B : Pernah.

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa34

Page 35: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

A : Y sedih ngk tidak punya pacar ?

B : Saya pernah punya teman dekat, Ermira Namalu

A : Jadi dari Darmawangsa langsung ke Bogor ?

B : Iya, diantar pakai ambulance.

A : Jadi,uda itu terus kemana lagi ?

B : Pergi kepuskesmas.

A : Habis pulang dari Bogor, ada tinggal dirumah sakit lagi tdk ?

B : Iya, disini tahun 1999.

A : Terus berapa lama disini ?

B : Beberapa bulan,setelah itu pulang kerumah dan beberapa lama kemudian balik lg kesini, hahahahaha.

A : So do you think God have forgiven you ?

B : Of course.

A : So do you think, if people have sex before married will got forgiveness ?

B : Yes, but they must leave their habbit.

4. Wawancara IV

- Hari/ tanggal : Senin, 4 April 2011

- Waktu/ tempat : 10.30 WIB/ Kamar pasien

A : haloooo Y!! Good morning...

B : is that you felicia?

A : Yes this is me felicia...

B : How areyou today?

A : im good thank you, how about you Y?

B : yess...i am fine...its just that they give me drugs so im feeling a bit tired

A : Y, mimpi apa semalem?

B : mimpi ketemu temen pas dibandungFakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa35

Page 36: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

A : oh yah? Coba ceritain Y...

B : ya mimpi aja pas dulu sering main bareng cuman itu saja sih...

A : ooohh .... Y pada waktu SMP & SMA punya temen banyak ngk ?

B : Tidak punya.

A : Pas wktu Sd main bareng teman ngk Y ?

B : Saya dikucilkan, krn saya orngnya rapuh karena sering sakit2an.

A : Pertama kali umur berapa masuk rumah sakit ?

B : Ke dokter 1966,karena sakit.

A : Pas wktu kecil Y lahirnya beratnya berapa y?

B : Tidak tau, tapi BOTOL (ugly) hahahahaha

A : Y bisa main basket ?

B : Bisa

A : Y bisa main olahraga apa aja sih ?

B : Pernah ikut kasti.

A : Pas wktu kecil mamanya Y bilang Y sakit apa ?

B : Sakit gigi sampai bengkak, kepala, sakit asmara hahahhaaha

A : Y pernah kejang ?

B : Karena saya pernah minum Baygon umur 18 thn.

A : Y pernah minum Densol y,pas putri Diana meninggal ?

B : Tidak kok.ahhahaha saya cuma putus asa.

A : Sapa yang buat Y putus asa ?

B : Gara2 mikirin masalah.

A : Jadi kalau minum lemon bebek knp ?

B : Waktu itu saya bertengkar dengan kakak saya dan dia suruh saya mati aja, y saya minum aja lemon bebek.hahahhaa

A : Y pernah kerja ?

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa36

Page 37: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

B : Tidak pernah.

A : Y pas SMA punya tmn yg suka ngajar2in Y ngambil uang tuh sapa ?

B : Tuh di SMP Yohanes Sutawan, dia sering minta uang.

A : Kenapa kok Y kasih sih uangnya ?

B : Karena dia minta terus.

A : Selain Yohanes, siapa lagi temennya ?

B : Bobby Tasman, dia teman yg baik ayahnya namanya David Tasman.

A : Yang sering beliin Y vcd porno sapa ?

B : Philip S apa, saya uda lupa.

A : Jadi teman Y Cuma 3 ?

B : Iya, Philip,Yohanes, Bobby dan satu lagi Andreas.

A : Y pas wktu belajar b.inggris disuruh bayar ngk sama temennya ?

B : Bayar.

A : oohh disuruh bayar ya...

B : iyaa...

A : Pertama kali kenal alkitab kapan ?

B : Tahun 1981

A : Dibaptis ngk ?

B : Iya,tahun 1985 di bekasi di gereja pantekosta Surabaya.

A : Siapa yg mengenalkan alkitab kepada Y ?

B : Tuhan datang memberitahu.hahaha

A : Y sekarang jam makan siang ya?? Sekarang makan yahh....jangan ga mau makan terus, saya ambilin mau?

B : ga usahhh saya sendiri ajaa...makasih yaa

A : Tapi jangan lupa dihabiskan yahh...

B : Iya janji.....

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa37

Page 38: LAPORAN KASUS PSIKIATRI (felicia new).docx

Kepaniteraan Ilmu Kedokteran JiwaFelicia Giovanni (07120070031)

A : Ya sudah Y makan duluu yaa...

B : iyaaa GBU yaahh

Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan

Sanatorium Dharmawangsa38