laporan kasus pkm-2
DESCRIPTION
Laporan kasus ishipTRANSCRIPT
Laporan Kasus“Kejang Demam Sederhana”
Disusun Oleh :dr. Faritz Subyaktoro Putro
dr. Mirzaulin Leonaviridr. Lusiana Ayu Lestaridr. Prita Soraya Anandadr. Hamimillah Hannan
Dokter Pendamping :
dr. Malukyanto
Puskesmas GandusariKabupaten Trenggalek
PENDAHULUANBAB I
Pendahuluan
Kejang Demam
(IDAI)
Suhu tubuh >38,4°C
Infeksi SSP (-)
Gangguan elektrolit akut (-)
Anak usia > 1 bulan
Riwayat kejang
sebelumnya (-) Kejang
Demam (AAP)
6 bulan – 6 tahun
Demam
Infeksi Intrakranial
(-)
Gangguan Metabolik
(-)
Riwayat kejang tanpa
demam (-)
Penyebab Demam pada KD
ISK (16,2%)
ISPA A (20%)
Gastroenteritis (38,1%)
Aliabad 2013
Roseola (2,9%); ISK (1,1%); Bakterimia
(0,9%)
GE (5,5%)
ISPA (79,5%)
Chung & Wong 2007
Amerika dan Eropa 2-5%
anak
3 bulan – 5 tahun
Puncak 18 bulan
Hauser (1994)
Kejang Demam
Kompleks
Sederhana
Rasio jenis kelamin L = P
Genetik > KD
KD Kelainan neurologis > ditemukan pada bayi dan anak
KD jarang menimbulkan komplikasi
Komplikasi KD
Penurunan IQ Epilepsi KD berulang Kematian
Penanganan tidak adekuat
STATUS PASIENBAB II
TINJAUAN PUSTAKABAB III
Definisi
Kejang 3 bl – 5 thn demam infeksi SSP (-) kelainan intrakranial lain (-)
Kejang suhu > 38,4 Infeksi SSP (-) Gangguan elektrolit (-) > 1 bln riw kejang sebelumnya (-)
Kejang demam 6bln – 5 thn proses ekstrakranium riw kejang tanpa demam (-)
Kejang Demam
(-)
Riw kejang tanpa
demam
Epilepsi
< 6bln/ > 5thn
Kejang infeksi SSP
Klasifikasi
1. Durasi2. Bangkitan kejang
3. Pengulangan dalam 24 jam
Kejang Demam
Sederhana Kompleks
Etiologi dan Epidemiologi
ISK (16,2%)
ISPA A (20%)
Gastroenteritis (38,1%)
Aliabad 2013
Roseola (2,9%); ISK (1,1%); Bakterimia
(0,9%)
GE (5,5%)
ISPA (79,5%)
Chung & Wong 2007
2-5% < 5 thn
> 6bln – 22 bln
Puncak 18 bln
Patofisiologi
Teori Demam
Teori Imaturitas
Sel Neuron
Faktor Resiko KD
Faktor Resiko
Demam > Virus
Usia
Riw Keluarga
Prenatal
Perinatal
Pascanatal
Manifestasi Klinis
Kejang singkat, bilateral/ unilateral
Defisit neurologis
post kejang (-)
t Rektal > 38,4
Pmx Penunjang
Anamnesis Lab LP
EEG CT Scan
Diagnosis Banding
Epilepsi
Infeksi SSP
Penatalaksanaan
Rumatan
Fase Akut
Tx Rumatan
Kejang > 15 menit
Kelainan neurologis nyata sesudah kejang
Kejang fokal
Berulang 2x atau lebih dalam 24 jam
Bayi < 12 bulan
Kejang > 3x/ tahun
Pilihan Antikonvulsan untuk Tx Rumatan KD
Fenobarbital 3-4mg/kgBB/hari 1-2 dosis
Asam Valproat 15-40mg/kgBB/hari 2-3 dosis
PEMBAHASANBAB IV
Kasus Teori
An , 17 bulan♀ Jenis Kelamin L = P; > 5 bln – 22 bln, puncak 18 bln
Kejang 24 jam sebelumnya febris; kejang general, < 15 menit, tidak
berulang, defisit neurologis post kejang (-)Memenuhi kriteria KD KDS
BAB/ BAK dbn Menyingkirkan dugaan dehidrasi gangguan elektrolit
RPD kejang (-) KD tanpa riwayat kejang tanpa demam sebelumnya
RPK kejang (+) ayah pasien Faktor genetik berperan dalam kejadian KD
Kasus Teori
Pmx fisik UU tidak menonjol Faring hiperemis
UU dbn tanda peningkatan TIK (-)Faring hiperemis Faringitis ISPA A
etiologi demam pada KDPmx neurologis dbn Tanda defisit neurologis post kejang (-)
Pmx lab dbn Pada KDS pemeriksaan lab umumnya dbn EEG tidak ditemukan kelainan
Penatalaksanaan :O2 Nasal 2 lpmDiazepam IV 1/4 ampul suppInf RL 7tpmInj Ceftriaxone 2x0,25gramInj Sodium Metamizole 3x1/4 ampOral
Paracetamol Syr 3xcth1
Penatalaksanaan
Rumatan
Fase Akut
KESIMPULANBAB V
KD Kelainan neurologis > pada bayi dan anak
KD demam > 1bln < 5thn penyebab intrakranial (-) riw kejang tanpa demam sebelumnya (-)
Penyebab demam pada px KD GE, ISPA A, ISK
Faktor riw keluarga KD
Tx Fase akut dan rumatan
SekianDan
Terimakasih