laporan kasus kelompok 17.pdf
TRANSCRIPT
1
LAPORAN KEGIATAN PROGRAM PENGENALAN KOMUNITAS (PPK)
BLOK KESEHATAN MASYARAKAT DAN PENGARUH LINGKUNGAN
DI PUSKESMAS SRUMBUNG
“TUBERKULOSIS PARU”
Oleh :
Nama : Qonitatun Nahdliyyah
Andrieas Kusuma W.
Widowati Destiathree
Yana Adelina
08711075
08711114
Kelompok Tutorial
Tutor
: 17
: dr. Prima
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2011
2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. wb.
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah yang maha cinta,
yang senantiasa melimpahkan berjuta nikmatnya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan laporan PPK ini.
World Health Organization telah memberikan definisi konsep sehat yang
merupaka suatu kondisiTerwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua
pihak tidak hanya oleh orang perorang atau keluarga, tetapi juga oleh kelompok dan
bahkan oleh seluruh anggota masyarakat. Untuk meuwujdkan keadaan sehat tersebut
banyak upaya yang harus dilaksanakanm yang satu diantaranya adalah
penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Upaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan
diharapkan memenuhi faktor 3A 2C I dan Q, yaitu available, accesible, affordable,
continue, comprehensive, integrated dan quality. Secara umum pelayanan kesehatan
dibagi 2 yaitu pelayanan kesehatan personal atau pelayanan kedokteran dan
pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan kedokteran keluarga adalah termasuk
dalam pelayanan kedokteran dimana pelayanan dokter keluarga ini memiliki
karakteristik tertentu dengan sasaran utamanya adalah keluarga.
Oleh karena itu setiap mahasiswa kedokteran Fakultas Kedokteran UII
diharuskan untuk memahami tugas dan tanggung jawab seorang dokter keluarga dan
siap untuk menjadi seorang dokter keluarga. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan
kompetensi setiap lulusan dokter fakultas kedokteran UII.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Yogyakarta, 30 September 2011
Qonita, Ade, Desti, Ri
3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………. i
Daftar Isi ……………………………………………………. ii
BAB I. Pendahuluan
1. Latar Belakang ………………………………………………….... 1
2. Dasar Teori …….………………………………………………. 2
BAB II. Aspek Kesehatan Keluarga
1. Identifikasi Permasalahan Keluarga …………………………….. 8
2. Rencana Penatalaksanaan …………………………………….. 14
3. Penegakan Diagnosis Keluarga …………………………………….. 14
4. Implementasi Penatalaksanaan Masalah …………………………….. 14
BAB III. Aspek Kesehatan Pasien
1. Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik ……………………………… 16
2. Identifikasi Masalah Pasien ……………………………………… 19
3. Penegakan Diagnosis ……………………………………………… 19
4. Penataksanaan ……………………………………………… 19
BAB IV. Kesimpulan dan Saran ……………………………………… 20
Daftar Pustaka
Lampiran
4
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Blok Kesehatan Masyarakat dan Pengaruh Lingkungan (KMPL) dilaksanakan
di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia pada tahun IV, yang mana
mahasiswa telah mempelajari ilmu kedokteran dasar, ilmu kedokteran klinik, dan
ilmu kedokteran perilaku (behavior), sehingga diharapkan mahasiswa sudah cukup
mampu menerapkan dan mengembangkan ilmu dalam blok KMPL ini.
Kegiatan belajar dalam blok KMPL ini terdiri atas diskusi tutorial, kuliah
pakar, dan Program Pengenalan Komunitas (PPK). Tujuan dari kegiatan PPK pada
blok Kesehatan Masyarakat dan Pengaruh Lingkungan ini antara lain adalah :
1. Memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang relevansi materi blok dalam
konteks kedokteran di masyarakat.
2. Melakukan orientasi kondisi tempat pelayanan kesehatan, jenis pelayanan
kesehatan, dan tenaga kesehatan.
3. Membangkitkan sikap kritis mahasiswa untuk menemukan berbagai masalah
kedokteran masyarakat, mampu menganalisis dan memberikan masukan yang
rasional dan sesuai dengan norma dan aturan-aturan baku yang sudah ada.
Pada blok KMPL ini mahasiswa melakukan kunjungan ke Puskesmas,
kemudian dilanjutkan kunjungan ke rumah pasien dengan arahan dari Puskesmas.
Mahasiswa mempelajari mengenai kedokteran keluarga dengan home visit ke rumah
pasien, mengisi daftar tilik homecare sertta melakukan perencanaan penyusunan
media promosi sesuai kasus yang didapatkan.
5
BAB II
ASPEK KESEHATAN KELUARGA
KEDOKTERAN KELUARGA
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Nomor Status:132932
Nomor Berkas Keluarga:
Tanggal Kunjungan Pertama Kali: 18 Mei 2010
BERKAS KELUARGA
Nama Mahasiswa : Rintyoso Widiyatmoko
NIM : 07711157
Kelompok / Tahun : 17 / 2010
BERKAS KESEHATAN KELUARGA
1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN KELUARGA
A. IDENTITAS
1. Kepala Keluarga Pasangan
Nama : Bp. As Ibu DA
Umur : 37 tahun 29 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Status : Menikah Menikah
Agama : Islam Islam
Suku Bangsa : Indonesia Indonesia
Pendidikan : Tamat SD Tamat SMP
Pekerjaan : Peternak Ibu Rumah Tangga
Alamat : Ngadiwinatan 2 RT 03 RW 06 Desa Karanganyar
Kecamatan Borobudur
6
2. Profil Keluarga
No Nama Umur Pendidikan Pekerjaan Hubungan
Keluarga
Status
Perkawinan
Keterangan
Kesehatan
1 Bp.As 37 th SD Peternak KK Menikah Sakit
2 Ibu DA 29 th SMP IRT Istri Menikah Sakit
3 An. JS 10 th SD Pelajar Anak I Belum Sehat
4 An. FM 1,5 th - - Anak II Belum Sakit
3. Genogram
: Pasien : Laki-laki : Tinggal Serumah
: Perempuan : Meninggal
B. DENAH RUMAH
7
Puskesmas
: Rumah Pasien
C. EKONOMI KELUARGA
1. Rumah
2. Barang mewah
3. Daya listrik
4. Lain-lain
Tidak termasuk penilaian:
Penghasilan keluarga/bulan
Pengeluaran keluarga/bulan
D. PERILAKU KESEHATAN
KELUARGA
Permanen, dinding sudah di plester, lantai
dari semen dan ubin, khusus dapur masih
tanah.
TV, setrika listrik, magic jar, radio, motor.
PLN daya 450 watt
Rp. 600.000
Rp. 500.000
Candi
Borobudur
8
1. Pelayanan promotif dan
preventif bayi dan balita
2. Pembinaan kesehatan
anggota keluarga lainnya
3. Pelayanan pengobatan
4. Jaminan kesehatan
E. POLA MAKAN KELUARGA
Bayi, balita, anak, dewasa, usia
lanjut
F. AKTIVITAS KELUARGA/
PENGISIAN WAKTU
LUANG
1. Aktivitas fisik
2. Aktivitas mental
G. LINGKUNGAN
1. Sosial
Ada anggota keluarga dalam usia bayi
balita, sering pergi ke posyandu
Pengetahuan kesehatan didapatkan dari
bidan di puskesmas pembantu. Pasien
sendiri rutin berobat ke puskesmas bila
merasa sakit.
Puskesmas
Tidak terdaftar dalam program
JAMKESMAS
Pola makan 3 kali sehari menggunakan
nasi, sayur, lauk-pauk: tahu, tempe
kadang-kadang ikan.
Pasien bangun subuh, kemudian dari pagi
sampai siang mencari rumput untuk
kambingnya. Siang hari memberi makan
kambingnya. Sore hari beristirahat, sekitar
jam 9 – 10 malam biasanya pasien sudah
tidur
Keluarga pasien taat beribadah. Tidak ada
jadwal rekreasi/liburan keluarga secara
khusus.
Jarak antara rumah yang satu dengan yang
lain berdekatan. Hubungan antar tetangga
9
2. Fisik rumah :
a) luas bangunan
b) ventilasi dan cahaya
c) limbah dan jamban
d) tempat bermain
e) sumber air bersih
H. RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA
1. Penyakit Keturunan
2. Riwayat Penyakit Keluarga
baik, bahkan masih satu keluarga, tidak
pernah ada konflik dalam hubungan
kemasyarakatan. Pasien aktif dalam acara
kemasyarakatan.
Luas bangunan 14 m x 6 m
Ventilasi dan pencahayaan kurang dengan
ukuran jendela depan kira-kira 1 m x 0,5
m, jarang dibuka. Atap tidak ada genting
kaca dan tidak ditutup asbes.
Sampah dibuang di kebun yang berada di
sekitar rumah. Apabila banyak maka
sampah akan dibakar. Tidak mempunyai
jamban, hanya menumpang di rumah
tetangga.
Tempat bermain pasien adalah halaman
rumah dan lapangan di dekat rumahnya.
Dari mata air (menggunakan satu pompa
air untuk satu dusun)
-
Ayah : Asma, sudah meninggal
Kakak : Batuk-batuk, belum berobat
Istri dan anak : Batuk kambuh-kambuhan,
belum berobat
10
DM dan Hipertensi disangkal
2. RENCANA PENATALAKSANAAN
No Jenis Permasalahan Waktu
Terjadinya
Rencana
Penataksanaan
Sasaran
1).
2).
3).
4).
5).
6).
TB BTA (-)
Ventilasi dan
pencahayaan kurang
Anggota keluarga juga
ada yang batuk (istri dan
anak II suspek TB)
Jarak kandang dengan
rumah induk sangat
berdekatan
Tidak mempunyai jamban
di rumah
Kadang bekerja di pabrik
tahu (industri rumah) dan
di terminal (sewa payung)
1 minggu yang
lalu
Sejak dulu
Beberapa bulan
yang lalu,
kambuh-
kambuhan
Sejak dulu
Sejak dulu
Sejak dulu, tapi
karena sakit
berhenti
sementara
Lanjutkan terapi
OAT
Membuka jendela
saat siang hari
Cek sputum di
puskesmas
Penyuluhan
tentang sanitasi
lingkungan
Membuat fasilitas
MCK yang
memadai
Pakai masker agar
tidak terpajan
polusi terlalu
banyak
Bp. As
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Keluarga
Bp As
3. PENEGAKAN DIAGNOSIS KELUARGA
Keluarga kecil (4 orang) dengan 3 anggota keluarga sakit batuk kronis,
ekonomi cukup dan perilaku hidup keluarga kurang sehat. Prognosis keluarga ini
baik.
11
4. IMPLEMENTASI PENATALAKSANAAN MASALAH
A. Medikamentosa dan atau Tindakan
No Permasalahan
Keluarga
Tindakan
Penyelesaian Sasaran Hasil Ket
1).
2).
Ayah sakit TB
BTA (-)
Ibu dan anak
kedua sakit
batuk kambuh-
kambuhan
Minum OAT dan
kontrol teratur
Memeriksakan diri
ke puskesmas
Bp. As
Semua
anggota
keluarga
Keluarga sudah
memahami kondisi
kesehatan anggota
keluarga dan mau
berobat secara
teratur
B. Edukasi dan Pembinaan Keluarga
Tanggal
Pelaksanaan Topik Sasaran Hasil tindakan
Nama
Pelaksana
Motivasi
anggota
keluarga untuk
peduli dan
saling
memperhatikan
Keluarga Dukungan dan perhatian
antar anggota keluarga
sudah baik, peduli
kesehatan satu sama lain
Gizi seimbang
dan berkualitas
Keluarga Keluarga memahami
konsumsi makanan
dengan gizi seimbang
namun kadang terbentur
masalah biaya
Syarat rumah Keluarga Kandang dipindah agak
12
sehat
jauh dari rumah induk,
membuka jendela pada
siang hari, sanitasi
lingkungan harus dijaga,
membuat sarana MCK
sendiri
Catatan : Keluarga ramah dan menerima mahasiswa dengan baik.
BAB III
ASPEK KESEHATAN PASIEN
KEDOKTERAN KELUARGA
BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
Nomor Status:132932
Nomor Berkas Keluarga:
Tanggal Kunjungan Pertama Kali: 18 Mei 2010
BERKAS KESEHATAN PASIEN
13
Nama Mahasiswa : Rintyoso Widiyatmoko
NIM : 07711157
Kelompok / Tahun : 17 / 2010
BERKAS KESEHATAN PASIEN
1. ANAMNESIS DAN PEMERIKSAAN FISIK
Identitas
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Agama
Suku Bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Status Perkawinan
Pasien datang sendiri/rujukan
Waktu kunjungan awal
Alamat
Riwayat Penyakit
Keluhan utama
Keluhan tambahan
Riwayat penyakit sekarang
Bapak As
37 tahun
Laki-laki
Islam
Jawa
SD
Peternak
Menikah
Datang sendiri
18 Mei 2010
Ngadiwinatan 2 RT 03 RW 06 Desa Karanganyar
Kecamatan Borobudur
Batuk lama
-
Batuk berdahak sudah sejak 4 bulan yang lalu.
Dahak selalu disertai dengan darah. Selain itu
pada malam hari sulit tidur karena selalu
berkeringat dingin. Setelah periksa di Puskesmas
dan menjalani pengobatan, batuk berkurang
meski kadang masih disertai dahak namun sudah
tidak keringat dingin lagi.
14
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Pemeriksaan Fisik
Tinggi badan
Berat badan
Nadi
Nafas
Suhu
Tekanan darah
Keadaan umum
Keadaan gizi
Mata
Mulut
THT
Leher
Jantung
Paru
Abdomen
Ektremitas
Palpasi arteri radialis
Status lokalis punggung
Pola makan/minum
Aktivitas mental dan fisik
-
Ayah asma, istri dan anak batuk kambuh-
kambuhan
Tanggal 2 September 2010
172 cm
58 kg
80 kali/menit
20 kali/menit
360 C
100/70 mmHg
Compos mentis
IMT = 68/(1,72)2 =22,9 (normal)
konjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-).
-
-
Limfonodi leher tidak teraba
Tidak dilakukan pemeriksaan
Tidak dilakukan pemeriksaan
Tidak dilakukan pemeriksaan
Edema - -
- -
-
Tidak dilakukan pemeriksaan
Dua sampai tiga kali sehari, teratur.
Bekerja dari pagi sampai siang mencari rumput,
15
Lingkungan sosial
Ciri kepribadian / klasifikasi
psikiatri
Hasil pemeriksaan penunjang
kemudian memberi makan kambingnya. Sore
hari beristirahat. Jarang rekreasi bersama
keluarga.
Hubungan dengan tetangga sekitar baik, tidak
ada konflik sosial.
Ekstrovert
Hasil pemeriksaan dahak :
Bulan Mei 2010 = BTA +3
Bulan Juli 2010 = BTA +1
Bulan Agustus 2010 = BTA –
2. IDENTIFIKASI MASALAH PASIEN
Masalah Saat Timbul Rencana Tindakan Keterangan
TB BTA – Bulan Agustus 2010 Lanjutkan terapi OAT
3. PENEGAKAN DIAGNOSIS
Aksis I : Batuk berdahak kadang disertai darah
Aksis II : -
Aksis III : TB BTA –
Aksis IV : masalah perumahan
Aksis V : 81-90
PROGNOSIS : Baik
4. PENATALAKSANAAN
16
A. CATATAN TINDAKAN/PENGOBATAN/KONSELING
No Masalah Tindakan Hasil Ket
1 TB BTA +3 (Mei 2010) Terapi OAT Sembuh
2 TB BTA +1 (Juli 2010) Terapi OAT Sembuh
3 TB BTA – (Agustus 2010) Terapi OAT Sembuh
B. INSTRUKSI PENATALAKSANAAN PASIEN SELANJUTNYA
Lanjutkan terapi OAT, PMO harus selalu mengawasi waktu minum obat pasien.
Pasien menjalani terapi OAT kategori 1, yaitu 2HRZE/4(HR)3, dan sekarang masuk
bulan ke 4.
C. CATATAN PEMERIKSAAN SELANJUTNYA
Cek dahak pada bulan Oktober 2010
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Dari kasus yang telah disajikan di atas, dapat kita tarik kesimpulan:
a. Dokter keluarga adalah dokter praktek umum yang menyelenggarakan
pelayanan primer yang komprehensif, kontinu, integratif, holistik,
koordinatif, dengan mengutamakan pencegahan, menimbang peran
keluarga dan lingkungan serta pekerjaannya. Pelayanan diberikan kepada
17
semua pasien tanpa memandang jenis kelamin, usia ataupun jenis
penyakitnya.
b. Keluarga Bpk As merupakan keluarga kecil dengan permasalahan utama
yaitu perilaku hidup yang kurang bersih dan sehat.
c. Prevensi yang menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan diperlukan
dalam memperbaiki kualitas kesehatan keluarga Bpk As.
2. Saran
Setelah melakukan kegiatan Program Pengenalan Klinik Blok Ilmu
Kesehatan Masyarakat di Puskesmas Borobudur Magelang dan mengadakan
pembahasan terhadap kasus yang ditemukan, saran-saran yang dapat
mahasiswa ajukan adalah:
a. Program Pengenalan Klinik bagi mahasiswa FK UII wajib dilaksanakan
pada setiap blok, terutama blok Kesehatan Masyarakat dan Pengaruh
Lingkungan.
b. Pelayanan Puskesmas sebagai PPK tingkat 1 harus mencakup seluruh
masyarakat di wilayah kerjanya, terutama yang tinggal di daerah perifer.
Tuberkulosis
a. Definisi
Adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini merupakan kasus yang banyak
dijumpai yang sering dihubungkan dengan tempat tingal dan lingkungan
yang padat dan masalah sosioekonomi.
b. Epidemiologi
18
Di Indonesia, TBC adalah penyebab kematian ke-2 setelah penyakit
kardiovaskuler lainnya. Selain dari itu Indonesia adalah negara ke-3 di
dunia yang mempunyai penderita TBC terbanyak setelah Cina dan India.
TBC banyak terdapat di kalangan penduduk dengan kondisi sosial
ekonomi lemah dan menyerang golongan usia produktif (15-54 tahun).
Sekitar 3/4 pasien TBC adalah golongan usia produktif.
c. Etiologi
Penyebab penyakit tuberkulosis adalah : Mycobacterium
tuberculosis, berbentuk batang, tahan terhadap asam pada pewarnaan
disebut sebagai Basil Tahan Asam (BTA).
Kuman ini cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat
bertahan hidup beberapa jam di tempat yang gelap dan lembab. Dalam
jaringan tubuh dapat tertidur selama beberapa tahun
d. Patogenesis
Mycobacterium tuberculosis masuk kedalam tubuh melalui saluran
nafas, cerna maupun luka yang terbuka. Saat bakteri ini masuk ke dalam
paru-paru maka akan bertemu dengan makrofag. Apabila makrofag
berhasil, maka bakteri ini gagal berkembang, sementara itu apabila
makrofag gagal, maka bakteri akan hidup di dalam makrofag yang pada
akhirnya makrofag akan lisis, bakteri keluar dari makrofag dan
membentuk fokus primer Ghon. Fokus ini dapat menyebar melalui saluran
limfe mengakibatkan limfangitis dan limfadenitis. Fokus Ghon,
limfangitis dan limfadenitis selanjutnya disebut kompleks primer dan
mengakibatkan infeksi primer pada host. Saat infeksi terjadi maka
imunitas seluler spesifik terbentuk. Apabila imunitas buruk maka bakteri
akan terus berproliferasi dan akan mengakibatkan host sakit TB. Namun
19
apabila imunitas seluler tersebut baik maka proliferasi dari bakteri
tuberkulosa akan terhenti atau inaktif dan masuk fase dorman Suatu saat
dari fase dorman dapat menjadi aktif lagi jika imunitas menurun.
e. Gejala dan Tanda
Batuk
Sputum mukoid atau purulen
Nyeri dada
Hemoptisis
Dispne
Demam ringan
Berat badan berkurang
Anoreksia
Malaise
Ronki basah di apeks paru dan wheezing
f. Pemeriksaan
20
g. Terapi
Paduan obat anti tuberkulosis (OAT) yang digunakan oleh Program
Nasional Penanggulangan Tuberkulosis di Indonesia adalah :
1) Kategori 1 : 2HRZE/4(HR)3
Kategori ini diberikan kepada pasien baru TB paru BTA +, pasien TB
paru BTA negatif foto thorax positif, dan pasien TB ekstra paru
2) Kategori 2 : 2HRZES/HRZE/5H3R3E3
21
Kategori ini diberikan kepada pasien kambuh, pasien gagal, dan pasien
dengan pengobatan setelah putus obat
Disamping kedua kategori di atas, disediakan paduan OAT Sisipan yaitu
HRZE, yang diberikan kepada pasien BTA + yang pada akhir pengobatan
intensif masih tetap positif.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2008. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Edisi 2 Cetakan
Kedua. Departemen Kesehatan Republik Indonesia
Sudoyo, A.W. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II. Edisi IV. Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FK UI: Jakarta
http://prematuredoctor.blogspot.com/2009/11/konsep-dasar-dokter-keluarga.html .
Diunduh pada 30 Agustus 2010
22
23
LAMPIRAN
24
25
26
27
28