laporan kasus fraktur clavikula
DESCRIPTION
ortopediTRANSCRIPT
FRAKTUR
1. PendahuluanFraktur adalah retaknya tulang, biasanya disertai dengan cedera di jaringan sekitarnya. Clavicula merupakan salah satu tulang yang sering mengalami fraktur apabila terjadi cedera pada bahu karena letaknya yang superfisial.
2. EpidemiologiLaki-laki > perempuan 2 : 1Fraktur clavicula :Medial 85%Distal 10%Proximal 5 %
3. Etiologi Traumatik adanya tekanan yang berlebihan Non traumatik adanya proses patologi (ex.
Keganasan, post radioterapi)
4. Anatomi Bentuk seperti huruf S Bagian medial melengkung lebih besar dan
menuju ke anterior Lengkungan bagian lateral lebih kecil dan
menghadap ke posterior
5. Klasifikasi Tipe I : Fraktur pada bagian tengah clavicula.. Tipe II : Fraktur pada bagian distal clavicula. Tipe III : Fraktur pada bagian proksimal
clavicula.
6. PatofisiologiFraktur clavicula paling sering disebabkan oleh karena mekanisme kompressi atau penekanan, paling sering karena suatu kekuatan yang melebihi kekuatan tulang tersebut dimana arahnya dari lateral bahu apakah itu karena jatuh, kecelakaan olahraga, ataupun kecelakaan kendaraan bermotor.
7. Diagnosis bandinga. Fraktur kostab. Fraktur sternumc. Dislokasi sendi bahud. Rotator cuff injury pada bahu
8. Penatalaksanaan Pembidaian Pemasangan gips : merupakan bahan kuat yang
dibungkuskan di sekitar tulang yang patah Modifikasi spika bahu (gips klavikula) atau balutan berbentuk angka delapan atau strap klavikula dapat digunakan untuk mereduksi fraktur ini, menarik bahu ke belakang, dan mempertahankan dalam posisi ini. Bila dipergunakan strap klavikula, ketiak harus diberi bantalan yang memadai untuk mencegah cedera kompresi terhadap pleksus brakhialis dan arteri aksilaris. Peredaran darah dan saraf kedua lengan harus dipantau.
Penarikan (traksi) Fiksasi internal : dilakukan pembedahan untuk
menempatkan piringan (plate) atau batang logam pada pecahan-pecahan tulang atau sering disebut open reduction with internal fixation (ORIF).
Fiksasi eksternal Fisioterapi
9. Komplikasi Malunion Delay union Nonunion Komplikasi neurovaskular trombosis dan
pseudoaneurisma pada arteri axillaris dan vena subclavian cerebral emboli. Kerusakan nervus supraclavicular menyebabkan timbulnya nyeri dinding dada.
Refraktur Pneumothoraks biasa didapatkan pada
pasien dengan fraktur clavicula terutama yang mengalami multiple traumatik, diakibatkan oleh karena robeknya lapisan pleura sehingga masuk udara pada ruang potensial antara pleura viseral dan parietal.
FRAKTUR HUMERUS
Definisi Fraktur humerus adalah diskontinuitas atau hilangnya struktur dari tulang humerus yang terbagi atas :11
Fraktur Collum Humerus Fraktur Batang Humerus Fraktur Suprakondiler Humerus Fraktur Interkondiler Humerus
2. AnatomiHumerus atau tulang pangkal lengan ada sepasang dan berbentuk tulang panjang dan terletak pada brachium. Humerus berartikulasi dengan scapula di proksimal dan dengan radius ulna di distal. Humerus dapat dibagi menjadi 3 bagian.a. Proksimal humerib. Shaft humeric. Distal humeri
Muskulus yang berhubungan dengan pergerakan dari tulang humerus meliputi mm. biceps brachiimm. CoracobrachialisMm. Brachialistriceps brachii
Selain itu humerus juga sebagai tempat insersi: mm. latissimus dorsi, mm. Deltoideus mm. pectoralis mayor mm. teres mayor mm. teres minor mm. Subscapularis tendon insersio mm. supraspinatus dan
infraspinatus
Persarafan yang berjalan pada regio brachii adalaha. N. Axillarisb. N. Medianusc. N. Ulnaris
ANTERIOR DAN POSTERIOR HUMERUS. TEMPAT INSERSI OTOT-OTOT BERHUBUNGAN DENGAN PERGERAKAN HUMERUS
3. Etiologi Cedera dan benturan seperti pukulan
langsung, gaya meremuk, gerakan puntir mendadak, kontraksi otot ekstrim.
Letih karena otot tidak dapat mengabsorbsi energi seperti berjalan kaki terlalu jauh.
Kelemahan tulang akibat penyakit kanker atau osteoporosis pada fraktur patologis
4. KlasifikasiBerikut klasifikasi fraktur diafisis humerus menurut Ortopaedics Trauma Association (OTA) Tipe A: fraktur sederhana (simple fracture)
A1: spiral A2: oblik (>30°) A3: transversa (<30°)
Tipe B: fraktur baji (wedge fracture) B1: spiral wedge B2: bending wedge B3: fragmented wedge
Tipe C: fraktur kompleks (complex fracture) C1: Spiral C2: Segmental C3: Ireguler (significant comminution)
TIPE A = FRAKTUR SEDERHANA. A1 = FRAKTUR SPIRAL (.1 PADA SEPERTIGA PROKSIMAL, .2 PADA SEPERTIGA TENGAH, DAN .3 PADA SEPERTIGA DISTAL), A2 = FRAKTUR OBLIK, A3 = FRAKTUR TRANSVERSA.22
TIPE B = FRAKTUR BAJI (WEDGE FRACTURE). B1 = FRAKTUR BAJI SPIRAL (SPIRAL WEDGE FRACTURE), B2 = BENDING WEDGE FRACTURE, A3 = FRAGMENTED WEDGE FRACTURE.
TIPE C = COMPLEX FRACTURE. C1 = FRAKTUR SPIRAL KOMPLEKS, C2 = FRAKTUR SEGMENTAL KOMPLEKS, A3 = FRAKTUR IREGULER.
LOKASI FRAKTUR DAN ARAH PERGESERAN FRAGMEN. (DARI KIRI KE KANAN) FRAKTUR DIATAS INSERSI PECTORALIS MAYOR, FRAKTUR ANTARA INSERSI PECTORALIS MAYOR DAN DELTOID, FRAKTUR DI BAWAH INSERSI DELTOID
TABEL POSISI FRAGMEN FRAKTUR.
Lokasi fraktur Fragmen proksimal Fragmen distal
Diatas insersi
pectoralis mayor
Abduksi, eksorotasi oleh
rotator cuff
Medial, proksimal oleh
deltoideus dan pectoralis
mayor
Antara pectoralis
mayor dan
tuberositas
deltoideus
Medial oleh pectoralis,
teres mayor dan
latissimus dorsi
Lateral, proksimal oleh
deltoideus
Distal tuberositas
deltoideus
Abduksi oleh deltoideus Medial, proksimal oleh
biceps dan triceps brachii
5. PenatalaksanaanBerikut beberapa metode dan alat yang digunakan pada terapi konservatif: Hanging cast Coaptation splint Thoracobranchial immobilization (velpeu
dressing) Shoulder spica cast Functional bracing
6. Komplikasi Komplikasi Awal
Cedera vaskulerCedera saraf Infeksi
Komplikasi lanjut Delay union Non union Joint stiffness