laporan ibuv ke-1.doc
DESCRIPTION
ibuvTRANSCRIPT
![Page 1: Laporan IBUV ke-1.doc](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082123/55cf9926550346d0339bdfce/html5/thumbnails/1.jpg)
1
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang
Bedah atau pembedahan (Bahasa Inggris: surgery, Bahasa Yunani:
cheirourgia "pekerjaan tangan") adalah spesialisasi dalam kedokteran yang
mengobati penyakit atau luka dengan operasi manual dan instrumen. Ahli bedah
(surgeon) dapat merupakan dokter, dokter gigi, atau dokter hewan yang memiliki
spesialisasi dalam bidang ilmu bedah. Ilmu bedah adalah salah satu cabang ilmu
kedokteran yang mengembalikan fungsi anatomi normal dengan cara
pembedahan.
Alat bedah adalah alat yang dirancang dan digunakan untuk kegiatan
pembedahan, seperti membedah hewan, baik kulit, organ, ataupun jaringan
lainnya. Seorang dokter hewan sangat penting mengetahui jenis-jenis alat bedah,
fungsi serta cara penggunaannya. Oleh karena itu diperlukan pengenalan
terhadap alat-alat bedah, baik alat bedah yang konvensional maupun yang
modern. Agar nanti ketika diperlukan suatu tindakan bedah seorang dokter dapat
memakai alat yang dibutuhkan dengan tepat. Dalam praktikum kali ini akan
dikenalkan alat-alat bedah minor yang digunakan dalam kegiatan pembedahan.
Alat bedah minor hanya digunakan pada kegiatan bedah minor saja, alatnya
sederhana dan mudah untuk dimiliki setiap praktikan. Alat-alat bedah minor
tersebut digabung pada suatu wadah dan disebut sebagai surgery minor set.
Selain alat-alat bedah minor juga diperkenalkan apa cara pembuatan
tampon bedah. Tampon adalah sumbat yang terbuat dari kain kasa dengan atau
tanpa obat untuk menghentikan perdarahan saat melakukan tindakan
pembedahan. Dalam praktikum kali ini akan dibuat tampon dengan ukuran besar
dan kecil menggunakan kapas serta tampon kain kasa tanpa menggunakan
kapas.
B. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum kali ini adalah untuk mengenalkan alat-alat bedah minor
dan tata cara pembuatan tampon.
![Page 2: Laporan IBUV ke-1.doc](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082123/55cf9926550346d0339bdfce/html5/thumbnails/2.jpg)
2
Bab 2 Material dan Metode
C. Alat dan Bahan
1) Alat bedah minor
2) Kain kassa
3) Kapas
D. Langkah Kerja
a. Mengenal Nama dan Fungsi Alat Bedah Minor
1) Membuka kain pembungkus bak stainless kemudian membuka
penutupnya sehingga akan terlihat 1 set alat bedah minor;
2) Mengamati dengan cermat bentuk dan ciri khas dari masing-masing
peralatan bedah minor tersebut;
3) Mencatat nama dan kegunaan dari masing-masing alat dalam bidang
pembedahan;
4) Setelah mencatat nama dan kegunaan, alat bedah dimasukkan kembali
ke dalam bak stainless seperti semula.
b. Cara Membuat Tampon
1) Memotong kain kassa membentuk persegi panjang dengan ukuran kira-
kira 15x8 cm;
2) Mempersiapkan kapas dengan 2 ukuran yang berbeda untuk membuat
tampon berukuran besar dan tampon berukuran kecil berbentuk bulat;
3) Meletakkan bulatan kapas tersebut tepat di tengah kassa, kemudian
kassa digulung membulat serta ujung kassa diikatkan, sehingga kapas
yang berada di dalam kassa tidak keluar dan tampon terlihat rapih.
![Page 3: Laporan IBUV ke-1.doc](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082123/55cf9926550346d0339bdfce/html5/thumbnails/3.jpg)
3
Bab 3 Pembahasan
Tampon atau kassa lipat diperlukan dalam setiap tindakan pembedahan,
hal ini didasarkan oleh fungsi tampon itu sendiri yaitu media menghapushamakan
lewat usapan antibiotik, maupun mengurangi atau menyerap darah dan cairan
yang keluar dalam pembedahan sehingga tidak mengganggu penglihatan.
Minor operating set atau alat bedah minor adalah peralatan standar yang
harus dimiliki oleh ahli bedah dengan pembedahan yang sederhana,
pelaksanaan prosedur bedah minor mengharuskan seorang dokter hewan
mengetahui beberapa pengetahuan dasar mengenai tindakan ini, pengetahuan
dasar tersebut berupa instrumen bedah minor, bahan serta tehnik disinfeksi dan
tehnik menjahit jaringan. Instrumen dasar bedah minor terbagi atas empat
berdasarkan fungsi, yakni instrumen dengan fungsi memotong (pisau scalpel +
pegangan dan beragam jenis gunting), instrumen dengan fungsi menggenggam
(pinset anatomi dan pinset cirrhurgis), serta instrumen dengan fungsi menjahit
(needle holder, benang bedah, dan needle). Untuk masing-masing instrumen
mempunyai fungsi tersendiri (Kozol, 1999).
A. Instrumen Dengan Fungsi Memotong
1. Pisau Scalpel + Pegangan
Scalpel merupakan mata pisau kecil yang digunakan bersama pegangannya.
Alat ini bermanfaat dalam menginsisi kulit dan memotong jaringan secara tajam.
Selain itu, alat ini juga berguna untuk mengangkat jaringan/benda asing dari
bagian dalam kulit. Setiap pisau scalpel memiliki dua ujung yang berbeda, yang
satu berujung tajam sebagai bagian pemotong dan yang lainnya berujung tumpul
berlubang sebagai tempat menempelnya pegangan scalpel.
2. Gunting
Pada dasarnya gunting mengkombinasikan antara aksi mengiris dan
mencukur. Gunting jaringan (bedah) terdiri atas dua bentuk. Pertama, berbentuk
ujung tumpul dan berbentuk ujung bengkok. Gunting dengan ujung tumpul
digunakan untuk membentuk bidang jaringan atau jaringan yang lembut, yang
juga dapat dipotong secara tajam. Gunting dengan ujung bengkok dibuat oleh
ahli pada logam datar dengan cermat. Pemotongan dengan gunting ini dilakukan
pada kasus lipoma atau kista.
![Page 4: Laporan IBUV ke-1.doc](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082123/55cf9926550346d0339bdfce/html5/thumbnails/4.jpg)
4
B. Instrumen Dengan Fungsi Menggenggam
3. Pinset Anatomi
Pinset Anatomi memiliki ujung tumpul halus, alat ini dapat menggenggam
objek atau jaringan kecil dengan cepat dan mudah, serta memindahkan dan
mengeluarkan jaringan dengan tekanan yang beragam. Pinset Anatomi ini juga
digunakan saat jahitan dilakukan, berupa eksplorasi jaringan dan membentuk
pola jahitan tanpa melibatkan jari.
4. Pinset Chirurgis
Pinset Chirurgis biasanya memiliki susunan gigi 1x2 (dua gigi pada satu
bidang). Pinset bergigi ini digunakan pada jaringan, dan harus dengan
perhitungan tepat, oleh karena dapat merusak jaringan jika dibandingkan dengan
pinset anatomi (dapat digunakan dengan genggaman halus). Alat ini memiliki
fungsi yang sama dengan pinset anatomi yakni untuk membentuk pola jahitan,
meremove jahitan, dan fungsi-fungsi lainnya.
C. Instrumen Dengan Fungsi Menjahit
5. Needle Holder
Needle holder bermanfaat untuk memegang needle saat insersi jahitan
dilakukan. Secara keseluruhan antara needle holder dan klem arteri berbentuk
sama. Handled dan ujung jepitannya bisa berbentuk lurus ataupun bengkok.
Namun, yang paling penting adalah perbedaan pada struktur jepitannya (gambar
2). Struktur jepitan needle holder berbentuk criss-cross di permukaannya dan
memiliki ukuran handled yang lebih panjang dari jepitannya, untuk tahanan yang
kuat dalam menggenggam needle. Oleh karena itu, jangan menggenggam
jaringan dengan needle holder karena akan menyebabkan kerusakan jaringan
secara serius.
6. Benang Bedah
Benang memiliki dua tipe, yang benang yang dapat menyatu dengan kulit
dan benang yang tidak dapat menyatu dengan kulit (Kozol, 1999). Benang yang
dapat menyatu dibuat dari usus kucing (Catgut), digunakan pada luka yang
dalam dan untuk kegunaan kosmetik. Benang yang tidak dapat menyatu dengan
kulit digunakan untuk menjahit luka yang tidak terlalu dalam. Pada benang yang
tidak dapat menyatu dengan kulit dilakukan pelepasan benang setelah luka
kering dan ini akan menimbulkan bekas pada kulit atau disebut dengan jaringan
parut.
![Page 5: Laporan IBUV ke-1.doc](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082123/55cf9926550346d0339bdfce/html5/thumbnails/5.jpg)
5
7. Needle bedah
Saat ini bentuk needle bedah yang digunakan oleh sebagian besar orang
adalah jenis atraumatik yang terdiri atas sebuah lubang pada ujungnya yang
merupakan tempat insersi benang. Benang akan mengikuti jalur needle tanpa
menimbulkan kerusakan jaringan (trauma).
Scalpel Scalpel handle Gunting lurus anatomis
Gunting bengkok
anatomis
Gunting Chirurgis Pinset anatomis
Pinset Chirurgis Needle holder Benang bedah
Needle bedah Tampon
(Sumber: http://www.sumber-alkes.com/minor_surgery.html)
![Page 6: Laporan IBUV ke-1.doc](https://reader036.vdocuments.mx/reader036/viewer/2022082123/55cf9926550346d0339bdfce/html5/thumbnails/6.jpg)
6
Bab 4 Penutup
A. Kesimpulan
Alat bedah minor disatukan pada wadah stainless yang steril sehingga
mempermudah dalam persiapan operasi. Tampon yang dibuat dikelompokkan
berdasar bentuk dan ukuran untuk mempermudah saat operasi.
B. Saran
Alat-alat yang akan digunakan untuk bedah sebaiknya dicek terlebih
dahulu sebelum dan sesudah melakukan bedah agar tidak hilang dan dapat
digunakan kembali pada operasi selanjutnya. Pembuatan tampon sebaiknya
mengikuti sesuai ukuran, tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar.
Daftar Pustaka
Brown, John Stuart., 1995. Buku Ajar dan Atlas Bedah Minor. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Kozol, Robert A., Farmer, Diana L., Tennenberg, Steven D., Mulligan, Michael.,
1999. Instruments and Sutures. In: Surgical Pearls. Philadelphia: F.A.
Davis Company, 8-12.