laporan eldig

43
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan 1. Mempelajari fungsi dan cara kerja dari gerbang dasar logika 2. Mengetahui karakteristik gerbang dasar logika 1.2. Latar belakang Pada zaman modern saat ini elektronika telah sampai pada saat yang memungkinkan seseorang dapat membangun suatu peralatan hanya dengan menghubungkan blok–blok IC. Demikian juga pada peralatan modern yang berupa digital. Bentuk dasar blok dari setiap rangkaian digital adalah suatu gerbang logika. Gerbang logika atau gerbang logik adalah suatu entitas dalam elektronika dan matematika Boolean yang mengubah satu atau beberapa masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran logik. Gerbang logika akan kita gunakan untuk operasi bilangan biner. Setiap orang yang bekerja dibidang elektronika digital memahami dan menggunkan gerbang logika biner setiap hari. Gerbang logika dapat tersusun dari saklar sederhana, relay, transistor, diode atau IC.

Upload: aeditya-mahareva

Post on 23-Jun-2015

187 views

Category:

Engineering


7 download

DESCRIPTION

elektronika digital

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan eldig

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Tujuan

1. Mempelajari fungsi dan cara kerja dari gerbang dasar logika

2. Mengetahui karakteristik gerbang dasar logika

1.2. Latar belakang

Pada zaman modern saat ini elektronika telah sampai pada saat yang memungkinkan

seseorang dapat membangun suatu peralatan hanya dengan menghubungkan blok–blok IC.

Demikian juga pada peralatan modern yang berupa digital. Bentuk dasar blok dari setiap

rangkaian digital adalah suatu gerbang logika. Gerbang logika atau gerbang logik adalah suatu

entitas dalam elektronika dan matematika Boolean yang mengubah satu atau beberapa

masukan logik menjadi sebuah sinyal keluaran logik. Gerbang logika akan kita gunakan untuk

operasi bilangan biner.

Setiap orang yang bekerja dibidang elektronika digital memahami dan menggunkan

gerbang logika biner setiap hari. Gerbang logika dapat tersusun dari saklar sederhana, relay,

transistor, diode atau IC.

Page 2: Laporan eldig

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

Dalam suatu sistem digital seperti pada komputer, atau sistem pengolahan data,

pengendalian, atau sistem komunikasi digital hanya memiliki beberapa operasi dasar saja.

Tentunya operasi tersebut diulang-ulang dalam jumlah yang besar. Operasi dasar yang

dimaksud adalah rangkaian AND, OR , NOT, NOR, XOR, XNOR, NAND, dan NOR.

Operasi dasar tersebut disebut gerbang (gate) atau rangkaian logika, karena rangkaian-

rangkaian ini digunakan untuk memenuhi hubungan-hubungan logika. Pada bagian ini akan

dipraktikumkan macam-macam hubungan logika dengan menggunakan IC (Integrating

Circuit) yang sudah tersedia dipasaran.

Setiap rangkaian logika memiliki satu atau lebih jalan masuk (input circuit) dan hanya

satu jalan keluar (output circuit). Kemudian ada dua taraf tegangan, yaitu taraf rendah (low

level) yang biasa dinamai L dan taraf tinggi (high level) yang biasa dinamai H. Taraf rendah

dinyatakan dengan 0; sedangkan taraf tinggi dinyatakan dengan 1. Tabel kebenaran gerbang

logika:

Page 3: Laporan eldig

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Gambar Rangkaian

Gerbang AND Gerbang OR Gerbang NOT

Gerbang NAND Gerbang NOR Gerbang X OR

Gerbang X NOR

3.2 Alat dan Bahan

1. Trainer Kit (Gerbang logika, LED, togel switch).

2. HD74LS32P, HD74LS02P, HD74LS08P, HD74LS00P, 52A6K1N dan P0248SB

3. Power Supply

3.3 Prosedur Praktikum

1. Memberi masukan nilai biner pada tiap gerbang AND, OR, NAND, NOR, NOT,

XNOR, dan XOR.

2. Mencatat output led hidup sebagai logika 1 dan mati logika 0.

3. Membahas dan membuat kesimpulan.

Page 4: Laporan eldig

BAB IV

ANALISA DATA

4.1 Data Percobaan

4.1.1 Tabel Kebenaran Gerbang AND

A B Y (LED)

0 0 0

0 1 0

1 0 0

1 1 1

4.1.2 Tabel Kebenaran Gerbang OR

A B Y (LED)

0 0 0

0 1 1

1 0 1

1 1 1

4.1.3 Tabel Kebenaran Gerbang NAND

A B X (LED)

0 0 1

0 1 1

1 0 1

1 1 0

4.1.4 Tabel Kebenaran Gerbang NOR

A B X (LED)

0 0 1

0 1 0

1 0 0

1 1 0

Page 5: Laporan eldig

4.1.5 Tabel Kebenaran Gerbang X-OR

A B X (LED)

0 0 0

0 1 1

1 0 1

1 1 0

4.1.6 Tabel Kebenaran Gerbang X NOR

A B X (LED)

0 0 1

0 1 0

1 0 0

1 1 1

Keterangan :

1 = LED menyala

0 = LED mati

Page 6: Laporan eldig

4.2 Analisis Pembahasan

Praktikum pertama teknik digital ini yaitu membahas tentang gerbang logika yang

terdiri dari 7 gerbang logika dasar meliputi AND, OR, NOT, NAND, NOR, XOR, dan XNOR

dengan menggunakan trainer. Dari ketujuh gerbang tersebut memiliki karakteristik tersendiri.

Pada gerbang AND jika semua input berlogika 1 maka output berlogika 1 tapi jika

salah satu atau semua input berlogika 0 maka nilai output akan berlogika 0.

A A . B

B

Gerbang AND

Pada gerbang OR jika salah satu input atau semua input berlogika 1 maka output akan

berlogika 1 tapi jika semua input berlogika 0 maka output akan berlogika 0.

A A + B

B

Gerbang OR

Gerbang NAND, gerbang NAND ini dapat diartikan gabungan dua gerbang logika yaitu

gerbang AND dan gerbang NOT. Nilai output gerbang NAND adalah kebalikan dari gerbang

AND. Jika semua input atau semua input berlogika 0 maka output akan berlogika 1. Tapi jika

semua input berlogika 1 maka output akan berlogika 0.

A A . B

B

Gerbang NAND

Gerbang NOR, gerbang NOR ini dapat diartikan sebagai gabungan dari gerbang OR dan

gerbang NOT. Nilai utput pada gerbang NOR adalah kebalikan dari gerbang OR. Jika salah

satu atau semua input berlogika 1 maka output berlogika 0. Tapi jika semua input berlogika 0

maka output akan berlogika 1.

A A + B

B

Gerbang NOR

Page 7: Laporan eldig

Selanjutnya pada gerbang XOR, gerbang XOR adalah kepanjangan dari gerbang

Exclusive OR. Gerbang ini memiliki output berlogika 1 jika di beri input berbeda dan akan

output berlogika 0 jika di beri input sama.

A A B

B

Gerbang XOR

Dan selanjutnya pada gerbang XNOR, gerbang XNOR ini kebalikan dari gerbang XOR.

Output gerbang XNOR akan berlogika 1 jika beri input sama dan output akan berlogika 0 jika

di beri input berbeda.

A A B

B

Gerbang XNOR

Dan yang terakhir adalah gerbang NOT. Fungsi dari gerbang NOT adalah sebagai

pembalik. Jika di beri input berlogika 1 maka nilai output berlogika 0 dan begitupun

sebaliknya jika input berlogika 0 maka nilai output akan berlogika 1.

Gerbang NOT

Setelah mengetahui karakteristik setiap gerbang logika, kami melakukan pembuktian

pada trainer yang telah disediakan. Dan setelah semua gerbang kami buktikan dapat di

katakan bahwa hasil praktikum sama dengan tabel kebenaran pada teori.

Page 8: Laporan eldig

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :

1. Gerbang AND memiliki nilai output berlogika 0 jika salah satu atau semua input

berlogika 0 dan output akan berlogika 1 jika semua input berlogika 1

2. Gerbang OR memiliki nilai output berlogika 1 jika salah satu atau semua input

berlogika 1 dan output akan berlogika 0 jika semua input berlogika 0

3. Gerbang NAND memiliki nilai output yang berlawanan dengan gerbang AND

4. Gerbang NOR memiliki nilai output yang berlawanan dengan gerbang OR

5. Gerbang XOR memiliki output berlogika 1 jika diberi input yang berbeda dan output

berlogika 0 jika di beri input yang sama

6. Gerbang XNOR memiliki output berlogika 1 jika di beri input yang sama dan output

akan berlogika 0 jika di beri input berbeda

7. Gerbang NOT adalah gerbang yang berfungsi sebagai pembalik

Page 9: Laporan eldig

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan

1. Mahasiswa mengerti cara kerja rangkaian Seven Segment.

2. Mahasiswa mampu menganalisis komponen Seven Segment.

1.2 Latar Belakang

Seven segment display adalah sebuah rangkaian yang dapat menampilkan angka-angka

desimal maupun heksadesimal. Seven segment display biasa tersusun atas 7 bagian yang

setiap bagiannya merupakan LED (Light Emitting Diode) yang dapat menyala. Jika 7 bagian

diode ini dinyalakan dengan aturan yang sedemikian rupa, maka ketujuh bagian tersebut dapat

menampilkan sebuah angka heksadesimal.

Fungsi seven segment pada suatu sistem digital biasanya digunakan untuk keperluan

menampilkan bilangan, pada display seven segment misalnya pada output mikrokontroler

ingin ditampilkan pada seven segment maka output pada port mikrokontoler yang berupa

bilangan biner dihubungkan dengan dekoder kemudian outputnya dihubungkan dengan

display seven segment. Atau pada aplikasi lainnya misalnya untuk menampilkan rangkaian

counter.

Page 10: Laporan eldig

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

Seven segment, lebih sedikit biasanya dikenal sebagai suatu seven-segment indikator,

adalah suatu format dari alat tampilan yang suatu alternatif ke dot-matrix tampilan yang

semakin kompleks. Seven-Segment adalah biasanya digunakan di dalam elektronika sebagai

metoda dari mempertunjukkan umpan balik klasifikasi sistem desimal dengan operasi yang

internal tentang alat. Seven segmen diatur sebagai segiempat panjang dari dua segmen yang

vertikal pada masing-masing sisi dengan satu segmen yang horizontal di bagian atas dan alas.

Apalagi, segmen yang ketujuh membagi dua bagian segiempat panjang secara horizontal.

Secara sederhana, masing-masing LED adalah secara khas dihubungkan dengan satu

terminal ke pin yang sendiri dengan diam-diam bagian luar dari paket dan LED terminal yang

lain dihubungkan secara umum dengan semua lain LED di alat dan diterbitkan persis sama

benar bersama pin. Pin yang bersama ini kemudian akan menyusun semua katode (terminal

yang negatif) atau semua kutub positif (terminal yang positif) dari LED di alat dan demikian

akan jadi yang manapun " Katode yang umum" atau " Kutub positif yang umum" tergantung

dari bagaimana alat dibangun. Karenanya suatu 7 paket segmen yang lebih hanya perlu

sembilan pin untuk menyajikan dan dihubungkan.

Page 11: Laporan eldig

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Gambar Rangkaian

3.2 Alat dan Bahan

1. Kit Trainer Seven Segment (LED, togel switch).

2. IC HD74LS48P.

3. Catu daya.

3.3 Prosedur Percobaan

1. Menghubungkan trainer kit dengan catu daya.

2. Memberi masukan D0–D3, 1 atau 0.

3. Memperhatikan dan mencatat output desimal.

4. Membuat kesimpulan dari hasil percobaan yang telah dilakukan.

Page 12: Laporan eldig

BAB IV

ANALISA DATA

4.1 Data Percobaan

InputOutput

D3 D2 D1 D0

0 0 0 0 0

0 0 0 1 1

0 0 1 0 2

0 0 1 1 3

0 1 0 0 4

0 1 0 1 5

0 1 1 0 6

0 1 1 1 7

1 0 0 0 8

1 0 0 1 9

Page 13: Laporan eldig

4.2 Analisa Pembahasan

Pada praktikum yang kedua dari Elektronika Digital adalah seven segment. Seven

segment adalah komponen yang berfungsi sebagai penampil karakter angka dan karakter

huruf. Display seven segment sering di sebut juga sebagai display tujuh ruas. Pada dasarnya

penampil seven segment merupakan rangkaian tujuh buah dioda LED. Terdapat dua jenis

rangkaian dasar dari display seven segment yaitu common anoda dan common katoda. Pada

common anoda untuk mengaktifkan diperlukan logika 0 dan begitupun sebaliknya, pada

common katoda untuk mengaktifkan diperlukan logika 1. Ada sepuluh kaki yang dimiliki

komponen seven segment delapan diantaranya digunakan untuk menentukan bentuk dari

tampilan seven segment, dan dua diantaranya adalah digunakan untuk dihubungkan VCC atau

Ground tergantung dari jenis seven segment itu sendiri, jika menggunakan seven segment

common anoda maka dua kaki tersebut dihubungkan dengan VCC, begitu pula jika seven

segment yang digunakan adalah seven segment common katoda maka dua kaki tersebut

dihubungkan dengan ground dan kaki trakhir diginakan untuk menghidupkan atau mematikan

titik pada seven segment. Komponen seven segment hanya dapat menampilkan angka dari 0 -

9 dan huruf dari A – F.

IC drivernya komponen utamanya adalah IC type 7448 atau IC type 7447, tergantung dari

jenis seven segment yang digunakan, IC tersebut memiliki empat input dan tujuh output,

empat nilai input pada IC digunakan untuk membaca nilai BCD dan tujuh pin output

digunakan untuk mengendalikan komponen seven segment.

Dari data praktikum yang kami ambil, ketika masukan merupakan bilangan biner maka

keluaran dari seven segment membentuk angka. Pada percobaan pertama kami beri masukan

0000 dan seven segment menampilkan angka 0, kami lanjutkan dengan memberi masukan

0001 dan seven segment menampilkan angka 1, selanjutnya dengan memberi masukan 0010

dan seven segment menampilkan angka 2. selanjutnya kami beri masukan 0011 dan seven

segment menampilkan angka 3. Berikutnya kami beri masukan 0100 dan seven segment

Page 14: Laporan eldig

menampilkan angka 4. Selanjutnya kami beri masukan 0101 dan seven segmen

menampilakan angka 5. Berikutnya kami beri masukan 0110 dan seven segment

menampilkan angka 6. Lalu di beri masukan 0111 dan seven segment menampilkan angka 7.

Selanjutnya di beri masukan 1000 maka seven segment menampilkan angka 8. Dan yang

terakhir dengan memberi masukan 1001 dan seven segment menampilkan angka 9.

Pada praktikum seven segment ini masukan yang berupa bilangan biner di konversikan

ke bilangan heksadesimal, sehingga dapat menampilkan karakter. Dan dari percobaan di atas

hasil display sevent segment sama dengan hasil teori.

Page 15: Laporan eldig

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :

1. Komponen seven segment terdiri dari tujuh bagian, setiap bagian digunakan untuk

menentukan bentuk tampilan dari seven segment.

2. Komponen seven segment hanya bisa menampilkan angka 0 – 9 dan huruf dari A – F.

3. Output akan menampilkan angka / huruf berdasarkan input binernya.

4. Seven segmen menampilkan bilangan desimal sesuai input binernya.

5. Nilai desimal yang didapatkan dari nilai input akan menentukan angka atau huruf yang

tampil pada komponen seven segment.

6. Ada dua jenis seven segment yaitu seven segment common anoda dan seven segment

common katoda.

Page 16: Laporan eldig

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tujuan

Mahasiswa mengerti cara kerja rangkaian Full Adder Without Carry.

Mahasiswa mampu menganalisis komponen-komponen Full Adder Without Carry.

1.2 Latar belakang

Full adder adalah rangkaian yang berfungsi untuk menjumlahkan bilangan biner tiap bit.

Full adder dianggap perlu dipelajari dalam elektronika dikarenakan merupakan dasar dari

teknik digital yang harus dikuasai oleh semua mahasiswa khususnya dalam bidang

elektronika. Selain itu, pabrik – pabrik pada jaman sekarang sangat jarang yang menggunakan

analog, sebagian besar pabrik sudah menggunakan alat – alat jenis digital.

Page 17: Laporan eldig

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

Full adder atau penjumlahan penuh adalah rangkaian sirkuit digital atau terkadang

berbentuk chip yang dipakai untuk menghitung atau menjumlahkan pulsa atau sinyal digital

yang umumnya dihasilkan dari osilator. Penghitung ini hanya bisa menghitung pulsa secara

biner murni (binary counter). Dalam penghitung biner murni, perhitungan digunakan dengan

cara menjumlahkan tiap bit pada bilangan biner. Rangkaian Full Adder dapat digunakan untuk

menjumlahkan bilangan – bilangan biner yang lebih dari satu bit. Penjumlahan bilangan –

bilangan biner sama halnya dengan penjumlahan bilangan desimal dimana hasil penjumlahan

terbagi menjadi 2 bagian, yaitu SUMMARY (SUM) dan CARRY, apabila hasil penjumlahan

pada suatu tingkat atau kolom melebihi nilai maksimalnya maka output CARRY akan berada

pada keadaan logika 1.

Sebuah Full Adder menjumlahkan dua bilangan yang telah dikonversikan menjadi bilangan –

bilangan biner. Masing – masing bit pada posisi yang sama saling dijumlahkan. Full Adder

menjumlahkan dua bit input ditambah dengan nilai Carry Out dari penjumlahan bit

sebelumnya. Output dari Full Adder adalah hasil penjumlahan (Sum) dan bit sisanya (carry

out). Pada aplikasinya, Full Adder menggunakan gerbang logika AND, OR, dan XOR. Blok

diagram dari sebuah full adder diberikan pada gambar di bawah :

Full

Adder

A

B

CBBB

OBBB

CBB

BINBBB

INP

UT

OU

TP

UT

Page 18: Laporan eldig

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Gambar Rangkaian

3.2 Alat dan Bahan

Trainer Kit (LED, togel switch, carry switch)

IC 74LS86, 74LS08, 74LS32

Catu daya

3.3 Prosedur Praktikum

Menghubungkan trainer kit dengan catu daya.

Memberi masukan A0–A3 dan B0–B3 1 atau 0.

Memperhatikan dan mencatat output dan carry out.

Membuat kesimpulan

Page 19: Laporan eldig

BAB IV

ANALISA DATA

4.1 Data Percobaan

INPUT OUTPUT

A B Carry In SUM Carr Out

0001 0010 0 0011 0

0100 0010 0 0110 0

0100 1010 0 1110 0

0101 1101 0 0010 1

1101 1011 0 1000 1

Page 20: Laporan eldig

4.2 Analisa Pembahasan

Pada praktikum ini kami membahas tetang full adder whitout carry. Full adder itu

sendri adalahrangkaian yang berfungsi menjumlahakan bilangan biner tiap bitnya. Pada

rangkaian full adder ada yang berbentuk rangkaian circuit digital dan ada pula yang berbentuk

chip yang digunakan untuk mengitung atau menjumlahkan pulsa atau signal yang umumnya

dihasilkan oleh osilator. Perhitungan ini hanya bisa mnejumlahkan pulsa secara biner murni

(binnary counter). Dalam menjumlahkan biner murni digunakan dengan cara menjumlahkan

tiap bit pada bilangan biner. Rangkaian full adder bisa digunakan untuk penjumlahan biner

lebih dari satu bit. Penjumlahan bilangan – bilangan biner sama halnya dengan penjumlahan

bilangan desimal dimana hasil penjumlahan terbagi menjadi 2 bagian, yaitu SUMMARY

(SUM) dan CARRY, apabila hasil penjumlahan pada suatu tingkat atau kolom melebihi nilai

maksimalnya maka output CARRY akan berada pada keadaan logika 1.

Komponen atau rangkaian full adder sendiri terdiri dari gerbang AND, OR, dan XOR.

IC yang digunakan biasanya tipe 74LS86 sebagai gerbang XOR, 74LS08 sebagai gerbang

AND, dan 74LS32 sebagai gerbang OR. Masing-masing memiliki 4 terminal (port), yang

mana inputan sumber tegangan (Vcc) berada pada port 14 dan ground pada port 7.

Untuk inputan biner yang akan dijumlahkan dan Carry in, berada pada IC 74LS86 (XOR) dan

74LS08 (AND) kemudian diteruskan dengan IC 74LS32 (OR) dengan output biner dan Carry

out

Input pada full adder merupakan indikator untuk bilangan biner yang dimana terdapat 2

sampai 3 input (A dan B) dengan Carry in jika digunakan, masing-masing input terdiri dari 4

bilangan biner (A0–A3 dan B0–B3), sehingga bilangan biner dari bilangan inputnya dapat

diindikatorkan oleh LED sebanyak 8 buah. Selain input A dan B, pada full adder juga terdapat

satu input biner dengan indikator satu buah LED yang digunakan sebagai Carry in. Pada

outputnya ditandai oleh simbol S0–S3 yang merupakan indikator dari bilangan biner dengan

LED sebanyak 4 buah, dan juga output berupa Carry out dengan indikator satu buah LED.

Page 21: Laporan eldig

Sebuah full adder menjumlahkan dua buah bilangan yang telah dikonversikan menjadi

bilangan biner. Masing – masing bit pada posisi yang sama dijumlahkan. Rangkaian full adder

menjumlahkan dua bit input ditambah dengan nilai carry in dan carry out dari penjumlahan bit

sebelumnya. Output dari full adder adalah hasil penjumlahan SUMMARY (SUM) dan bit sisa

(Carry Out). Praktikum kali ini menggunakan carry in 0, sehingga penjumlahan awal

ditambahkan dengan 0. Dengan memberikan masukan yang ditampilkan oleh 8 LED dan

keluaran yang dihasilkan ditampilkan dengan 5 LED. Data yang diambil pada percobaan

pertama yaitu jika input A adalah 0001 dan input B adalah 0010 dengan carry in 0, dengan

cara penjumlahan 1+0=1, 0+1=1, 0+0=0, 0+0=0, maka indikator keluarannya yang menyala

dari S adalah 0011 dengan Carry out adalah 0 karena penjumlahannya tidak ada sisa. Jika

input A adalah 0100 dan input B adalah 0010 dengan carry in 0, dengan cara penjumlahan

0+0=0, 0+1=1, 1+0=1, 0+0=0, maka indikator keluarannya yang menyala dari S adalah 0110

dengan Carry out adalah 0 karena penjumlahannya tidak ada sisa. Jika input A adalah 0100

dan input B adalah 1010 dengan carry in 0, dengan cara penjumlahan 0+0=0, 0+1=1, 1+0=1,

1+0=1, maka indikator keluarannya yang menyala dari S adalah 1110 dengan Carry out

adalah 0 karena penjumlahannya tidak ada sisa. Jika input A adalah 0101 dan input B adalah

1101 dengan carry in 0, dengan cara penjumlahan 1+1=0 sisa 1, 1+0+0=1, 1+1=0 sisa 1,1+

0+1=0 sisa 1, maka indikator keluarannya yang menyala dari S adalah 0010 dengan Carry out

adalah 1 karena penjumlahannya memiliki sisa 1. Jika input A adalah 1101 dan input B adalah

1011 dengan carry in 0, dengan cara penjumlahan 1+1=0 sisa 1, 1+0+1=0 sisa 1, 1+1+0=0

sisa 1, 1+1+1=1 sisa 1, maka indikator keluarannya yang menyala dari S adalah 1000 dengan

Carry out adalah 1 karena penjumlahannya memiliki sisa 1. Penjumlahan bilangan biner

dilakukan dari sebelah kanan, setiap penjumlahan yang memiliki sisa akan dijumlahkan ke bit

selanjutnya.

Dari data yang didapat dalam praktikum dapat diketahui bahwa full adder berfungsi

untuk menjumlah bilangan biner pada tiap bit yang nanti output yang diharapkan sesuai

dengan nilai bilangan desimal.

Page 22: Laporan eldig

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :

1. Full adder merupakan rangkaian penjumlah biner tiap bit.

2. Full Adder menjumlahkan dua bit input ditambah dengan nilai Carry In dan Carry Out

dari penjumlahan bit sebelumnya. Output dari Full Adder adalah hasil penjumlahan

(Sum) dan bit sisa (carry out).

3. Jika dalam penjumlahan bit dari dua input terdapat sisa maka carry out bernilai 1 dan

bila tidak terdapat sisa carry out bernilai 0.

4. Jika terdapat nilai carry, maka carry bernilai 1.

5. Nilai carry akan dijumlahkan pada bit selanjutnya, jika tidak ada bit yang akan

dijumlahkan maka nilai carry akan disimpan dalam bentuk carry out.

6. Pada full adder without carry memiliki carry in 0, maka penjumlahan pertama

dijumlahkan dengan 0.

Page 23: Laporan eldig

BAB I

PENDAHULUAN

1.2 Tujuan

Mahasiswa mengerti cara kerja rangkaian Full Adder With Carry.

Mahasiswa mampu menganalisis komponen-komponen Full Adder With Carry.

1.3 Latar belakang

Full adder adalah rangkaian yang berfungsi untuk menjumlahkan bilangan biner tiap bit.

Full adder dianggap perlu dipelajari dalam elektronika dikarenakan merupakan dasar dari

teknik digital yang harus dikuasai oleh semua mahasiswa khususnya dalam bidang

elektronika. Selain itu, pabrik – pabrik pada jaman sekarang sangat jarang yang menggunakan

analog, sebagian besar pabrik sudah menggunakan alat – alat jenis digital.

Page 24: Laporan eldig

BAB II

LANDASAN TEORI

2.2 Landasan Teori

Full adder atau penjumlahan penuh adalah rangkaian sirkuit digital atau terkadang

berbentuk chip yang dipakai untuk menghitung atau menjumlahkan pulsa atau sinyal digital

yang umumnya dihasilkan dari osilator. Penghitung ini hanya bisa menghitung pulsa secara

biner murni (binary counter). Dalam penghitung biner murni, perhitungan digunakan dengan

cara menjumlahkan tiap bit pada bilangan biner. Rangkaian Full Adder dapat digunakan untuk

menjumlahkan bilangan – bilangan biner yang lebih dari satu bit. Penjumlahan bilangan –

bilangan biner sama halnya dengan penjumlahan bilangan desimal dimana hasil penjumlahan

terbagi menjadi 2 bagian, yaitu SUMMARY (SUM) dan CARRY, apabila hasil penjumlahan

pada suatu tingkat atau kolom melebihi nilai maksimalnya maka output CARRY akan berada

pada keadaan logika 1.

Sebuah Full Adder menjumlahkan dua bilangan yang telah dikonversikan menjadi bilangan –

bilangan biner. Masing – masing bit pada posisi yang sama saling dijumlahkan. Full Adder

menjumlahkan dua bit input ditambah dengan nilai Carry Out dari penjumlahan bit

sebelumnya. Output dari Full Adder adalah hasil penjumlahan (Sum) dan bit sisanya (carry

out). Pada aplikasinya, Full Adder menggunakan gerbang logika AND, OR, dan XOR. Blok

diagram dari sebuah full adder diberikan pada gambar di bawah :

Full

Adder

A

B

CBBB

OBBB

CBB

BINBBB

INP

UT

OU

TP

UT

Page 25: Laporan eldig

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.3 Gambar Rangkaian

3.4 Alat dan Bahan

Trainer Kit (LED, togel switch, carry switch)

IC 74LS86, 74LS08, 74LS32

Catu daya

3.4 Prosedur Praktikum

Menghubungkan trainer kit dengan catu daya.

Memberi masukan A0–A3 dan B0–B3 1 atau 0.

Memperhatikan dan mencatat output dan carry out.

Membuat kesimpulan

Page 26: Laporan eldig

BAB IV

ANALISA DATA

4.2 Data Percobaan

INPUT OUTPUT

A B Carry In SUM Carr Out

0001 0010 1 0100 0

0100 0010 1 0111 0

0100 1010 1 1111 0

0101 1101 1 0011 1

1101 1011 1 1001 1

Page 27: Laporan eldig

4.2 Analisa Pembahasan

Pada praktikum ini kami membahas tetang full adder whitout carry. Full adder itu

sendri adalahrangkaian yang berfungsi menjumlahakan bilangan biner tiap bitnya. Pada

rangkaian full adder ada yang berbentuk rangkaian circuit digital dan ada pula yang berbentuk

chip yang digunakan untuk mengitung atau menjumlahkan pulsa atau signal yang umumnya

dihasilkan oleh osilator. Perhitungan ini hanya bisa mnejumlahkan pulsa secara biner murni

(binnary counter). Dalam menjumlahkan biner murni digunakan dengan cara menjumlahkan

tiap bit pada bilangan biner. Rangkaian full adder bisa digunakan untuk penjumlahan biner

lebih dari satu bit. Penjumlahan bilangan – bilangan biner sama halnya dengan penjumlahan

bilangan desimal dimana hasil penjumlahan terbagi menjadi 2 bagian, yaitu SUMMARY

(SUM) dan CARRY, apabila hasil penjumlahan pada suatu tingkat atau kolom melebihi nilai

maksimalnya maka output CARRY akan berada pada keadaan logika 1.

Komponen atau rangkaian full adder sendiri terdiri dari gerbang AND, OR, dan XOR.

IC yang digunakan biasanya tipe 74LS86 sebagai gerbang XOR, 74LS08 sebagai gerbang

AND, dan 74LS32 sebagai gerbang OR. Masing-masing memiliki 4 terminal (port), yang

mana inputan sumber tegangan (Vcc) berada pada port 14 dan ground pada port 7.

Untuk inputan biner yang akan dijumlahkan dan Carry in, berada pada IC 74LS86 (XOR) dan

74LS08 (AND) kemudian diteruskan dengan IC 74LS32 (OR) dengan output biner dan Carry

out

Input pada full adder merupakan indikator untuk bilangan biner yang dimana terdapat 2

sampai 3 input (A dan B) dengan Carry in jika digunakan, masing-masing input terdiri dari 4

bilangan biner (A0–A3 dan B0–B3), sehingga bilangan biner dari bilangan inputnya dapat

diindikatorkan oleh LED sebanyak 8 buah. Selain input A dan B, pada full adder juga terdapat

satu input biner dengan indikator satu buah LED yang digunakan sebagai Carry in. Pada

outputnya ditandai oleh simbol S0–S3 yang merupakan indikator dari bilangan biner dengan

LED sebanyak 4 buah, dan juga output berupa Carry out dengan indikator satu buah LED.

Page 28: Laporan eldig

Sebuah full adder menjumlahkan dua buah bilangan yang telah dikonversikan menjadi

bilangan biner. Masing – masing bit pada posisi yang sama dijumlahkan. Rangkaian full adder

menjumlahkan dua bit input ditambah dengan nilai carry in dan carry out dari penjumlahan bit

sebelumnya. Output dari full adder adalah hasil penjumlahan SUMMARY (SUM) dan bit sisa

(Carry Out). Praktikum kali ini menggunakan carry in 0, sehingga penjumlahan awal

ditambahkan dengan 0. Dengan memberikan masukan yang ditampilkan oleh 8 LED dan

keluaran yang dihasilkan ditampilkan dengan 5 LED. Data yang diambil pada percobaan

pertama yaitu jika input A adalah 0001 dan input B adalah 0100 dengan carry in 1, dengan

cara penjumlahan 1+0+1=0 sisa 1, 1+0+1=1 sisa 1, 1+0+0=1, 0+0=0, maka indikator

keluarannya yang menyala dari S adalah 0100 dengan Carry out adalah 0 karena

penjumlahannya tidak ada sisa. Jika input A adalah 0100 dan input B adalah 0010 dengan

carry in 1, dengan cara penjumlahan 1+0+0=1, 0+1=1, 1+0=1, 0+0=0, maka indikator

keluarannya yang menyala dari S adalah 0111 dengan Carry out adalah 0 karena

penjumlahannya tidak ada sisa. Jika input A adalah 0100 dan input B adalah 1010 dengan

carry in 1, dengan cara penjumlahan 1+0+0=1, 0+1=1, 1+0=1, 1+0=1, maka indikator

keluarannya yang menyala dari S adalah 1111 dengan Carry out adalah 0 karena

penjumlahannya tidak ada sisa. Jika input A adalah 0101 dan input B adalah 1101 dengan

carry in 1, dengan cara penjumlahan 1+1+1=1 sisa 1, 1+0+0=1, 1+1=0 sisa 1,1+ 0+1=0 sisa 1,

maka indikator keluarannya yang menyala dari S adalah 0011 dengan Carry out adalah 1

karena penjumlahannya memiliki sisa 1. Jika input A adalah 1101 dan input B adalah 1011

dengan carry in 1, dengan cara penjumlahan 1+1+1=1 sisa 1, 1+0+1=0 sisa 1, 1+1+0=0 sisa 1,

1+1+1=1 sisa 1, maka indikator keluarannya yang menyala dari S adalah 1001 dengan Carry

out adalah 1 karena penjumlahannya memiliki sisa 1. Penjumlahan bilangan biner dilakukan

dari sebelah kanan, setiap penjumlahan yang memiliki sisa akan dijumlahkan ke bit

selanjutnya.

Dari data yang didapat dalam praktikum dapat diketahui bahwa full adder berfungsi

untuk menjumlah bilangan biner pada tiap bit yang nanti output yang diharapkan sesuai

dengan nilai bilangan desimal.

Page 29: Laporan eldig

BAB V

PENUTUP

5.2 Kesimpulan

Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa :

7. Full adder merupakan rangkaian penjumlah biner tiap bit.

8. Full Adder menjumlahkan dua bit input ditambah dengan nilai Carry In dan Carry Out

dari penjumlahan bit sebelumnya. Output dari Full Adder adalah hasil penjumlahan

(Sum) dan bit sisa (carry out).

9. Jika dalam penjumlahan bit dari dua input terdapat sisa maka carry out bernilai 1 dan

bila tidak terdapat sisa carry out bernilai 0.

10. Jika terdapat nilai carry, maka carry bernilai 1.

11. Nilai carry akan dijumlahkan pada bit selanjutnya, jika tidak ada bit yang akan

dijumlahkan maka nilai carry akan disimpan dalam bentuk carry out.

12. Pada full adder without carry memiliki carry in 1, maka penjumlahan pertama

dijumlahkan dengan 1.

Page 30: Laporan eldig