laporan bubut mandril

25
Laporan Mata Kuliah Praktik TAKNIK PERMESINAN A. JUDUL Judul laporan ini adalah “PEMBUATAN MANDRIL BERULIR” B. TUJUAN Tujuan pembuatan laporan praktikum ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk memenuhi tugas akhir praktik mata kuliah teknik permesinan. 2. Menyusun laporan praktik teknik permesinan, guna untuk melaporkan kegiatan yang telah dilaksanakan dalam proses perkuliahan tersebut. 3. Sebagai bahan pembanding, antara pelaksanaan praktikum teknik permesinan yang riil di lapangan dengan teori yang diberikan oleh dosen. 4. Mengetahui proses pembuatan benda - benda perkakas, mesin, serta perhitungan - perhitungan yang terkait dengan proses pembuatan benda kerja . 5. Agar mahasiswa mengetahui macam-macam jenis mesin produksi secara langsung serta

Upload: nashifudin

Post on 13-Jun-2015

1.326 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

1

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Bubut Mandril

Laporan Mata Kuliah Praktik

TAKNIK PERMESINAN

A. JUDUL

Judul laporan ini adalah “PEMBUATAN MANDRIL BERULIR”

B. TUJUAN

Tujuan pembuatan laporan praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk memenuhi tugas akhir praktik mata kuliah teknik permesinan.

2. Menyusun laporan praktik teknik permesinan, guna untuk

melaporkan kegiatan yang telah dilaksanakan dalam proses

perkuliahan tersebut.

3. Sebagai bahan pembanding, antara pelaksanaan praktikum teknik

permesinan yang riil di lapangan dengan teori yang diberikan oleh

dosen.

4. Mengetahui proses pembuatan benda - benda perkakas, mesin, serta

perhitungan - perhitungan yang terkait dengan proses pembuatan

benda kerja .

5. Agar mahasiswa mengetahui macam-macam jenis mesin produksi

secara langsung serta diharapkan mahasiswa mampu untuk

mengoprasikan mesin-mesin produksi.

C. MANFAAT PRAKTIK

1. Mengingat teori yang telah didapat pada semester yang sebelumnya, guna

diterapkan pada praktik mata kuliah teknik permesinan.

2. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja mesin - mesin perkakas antara

lain : mesin bubut, mesin frais, mesin sekrap, mesin bor, dan sebagainya.

3. Diharapkan mahasiswa mampu untuk mengopersikan mesin - mesin

perkakas yang ada dan dapat membuat benda kerja sesuai dengan job

description atau pesanan.

Page 2: Laporan Bubut Mandril

D. LANDASAN TEORI

Mesin Bubut

Mesin bubut (turning machine) adalah mesin yang pada operasionalnya

mempunyai prinsip satu sumbu putar yang berfungsi untuk menyayat,

membentuk, memotong sebagian benda kerja. Benda kerja yang akan

dikerjakan, dijepit dengan menggunakan cekam yang terletak pada kepala

tetap mesin bubut, kemudian cekam tersebut diputar gearbox yang

suhubungkan dengan motor listrik, setelah benda kerja siap dan pahat bubut

telah siap pada rumah pahat (kencang, center dengan sumbu mesin bubut),

selanjutnya benda kerja disayat dengan pahat mesin bubut dan dikerjakan

menurut gambar dan job description yang telah ditentukan.

1. Bagian Mesin Bubut

Dalam operasionalnya mesin bubut yang fungsinya sebagai mesin

penyayat, mesin bubut mempunyai bagian bagian yang sangat kompleks

dan cukup rumit, antara lain :

1. Kepala tetap: kepala tetap terdiri dari dua blok bantalan dengan

peluncur yang dijadikan satu dan digunakan untuk menyangga sumbu

utama.

2. Kepala lepas: kepala lepas digunakan untuk mendukung kepala tetap

dan kepala lepas ini dapat digerakan diatas landasan mesin sebagai

penumpu dari benda kerja yang dikerjakan.

3. Suport mesin bubut: digunakan untuk mengerakan hantaran pahat,

sehingga untuk membuat suatu pekerjaan di buat dengan pahat yang di

pasang pada rumah pahat dengan menjepit pahat.

4. Alas dan kaki-kaki: bidang permukaan landas mesin bubut. Dapat

dibedakan menjadi 3 yaitu alas Eropa, Amerika, dan alas Schaerrer.

Agar dalam penggunaanya lebih sempurna mesin bubut dilengkapi

dengan peralatan diantaranya adalah :

Pelat cekam: untuk mencekam benda kerja.

Flens pembawa

Page 3: Laporan Bubut Mandril

Jarum pengukur

Pahat bubut dengan banyak jenis

Kacamata diam dan jalan.

F. PERHITUNGAN PROSES

1. Perhitungan Pembuatan Tirus

Penggeseran arah support dapat dilakukan sesuai dengan panjang dan

sudut ketirusan. Untuk perhitungannya adalah sebagai berikut:

2. Perhitungan waktu yang diperlukan untuk membubut

Dalam praktek tidak selalu waktu yang dibutuhkan untuk membuat

kerja sama dengan teori penghitungannya. Hal ini dikarenakan banyak

factor lain yang mempengaruhi waktu dalam suatu proses pengerjaan

dengan menggunakan mesin bubut. Misalnya orang tersebut belum

berpengalaman dalam menggunakan mesin bubut, orang tersebut akan

bekerja lebih lama dari pada orang yang sudah berpengalaman, dan masih

banyak factor lain.

Dalam pengerjaan menggunakan mesin bubut waktu sangat

dipengaruhi olah panjang syatan, tebal sayatan, dan kecepatan putaran

benda kerjanya ataupun plat cekam yang mencekam. Dan dapat

dirumuskan:

Keterangan :

Page 4: Laporan Bubut Mandril

t = waktu (menit)

L = panjang sayatan (mm)

S = tebal sayatan (mm)

n = putaran mesin (put/menit)

Vc = kecepatan potong (m/menit)

D = diameter yang akan dibuat (m)

Table kecepatan potong

Bahan Membubut halusBj 44 50 -70Bj 60 35-40Bj 70 30-35Bj tuang 40-45Besi tuang 25-30Alumunium 200-250

ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN

1. Alat

Agar dalam melakukan praktek dapat berjalan dengan baik maka

diperlukan alat-alat sebagai berikut:

Mesin Bubut Universal

Pahat HSS

Jarum Pengukur

Pelat Cekam

Kuas

Kunci Cak

Kunci Pas 12

Toolposh

Center

Mata Bor

Pelat penyangga pahat

2. Bahan

Page 5: Laporan Bubut Mandril

Bahan yang digunakan adalah Alumunium pejal silinder dengan

ukuran diameter 38mm dan panjang 156 mm.

G. LANGKAH KERJA DAN PERHITUNGAN

Setelah semua persiapan dari bahan dan peralatan-peralatan sudah

dipersiapkan, dibawah ini akan diterangkan mengenai langkah kerja sekaligus

perhitungannya. Adapun langkah dan perhitungannya:

1) Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan yaitu mencakup mesin

bubut beserta peralatan-peralatannya dan alumunim.

2) Potong benda kerja sesuai dengan kebutuhan. Sebelum benda kerja

dikerjakan yang perlu diprhatikan adalah pengecekan awal ukuran benda

kerja, sehingga diharapkan nantinya tidak ada ukuran pengerjaan yang salah.

3) Pasang semua peralatan pada mesin bubut seperti: center kepala lepas dan

pahat. Dalam pemasangan pahat harus benar-benar lurus dengan center

(dalam satu garis horisontal). Jika tempat pahat tidak bisa memposisikan

maka ditambah pelat penyangga (ganjel) dengan menggunakan besi plat 2 -

3 mm.

4) Setelah pahat benar benar center dengan centernya dan mesin siap

dijalankan maka benda kerja diletakan pada cekam kepala tetap dan

dikencangkan dengan menggunakan kunci cak.

1) Langkah - Langkah Pengerjaan Bahan

1) Untuk langkah awal penyayatan yaitu melueruskan bekas potongan

bahan yang masih miring atau kurang tegak lurus dengan facing

(penyatatan permukaan penampang benda kerja).

Page 6: Laporan Bubut Mandril

Alumunium yang belum diluruskan

sesudah diluruskan

Untuk meluruskan benda kerja maka dengan facing permukaan penampanh

pada bagian benda yang paling pendek, kemudian mesin dinyalakan dan

putar engkol pada eretan lintang.

Setelah diluruskan dikedua sisinya maka benda kerja kemudian di bor

dengan mesin bubut tadi hanya pada kepala lepas dipasang cakbor yang

telah dilengkapi dengan centre drill dengan ukuran 2- 3 mm. Kemudian

benda dibor sesuai dengan titik center benda tersebut. Penggunaan lubang

bor ini nantinya untuk sebagai tempat center.

2) Mulai proses penyayatan untuk membentuk benda kerja.

Setelah benda kerja benar benar sudah simetris kemudian mata bor diganti

dengan center dan center kemudian dimasukan kelubang tersebut, dan

kemudian mulai proses penyayatan untuk membuat diameter 37mm seperti

gambar dibawah.

Page 7: Laporan Bubut Mandril

Ket: warna putih dengan garis putus adalah diameter yang tersayat

Perhitungan waktunya:

Panjang (L) = 154

Vc untuk alumunium = 250

Diameter (D) = 38

Tebal sayatan (s) = 0.5 mm

Dari data diatas dapat dihitung:

Page 8: Laporan Bubut Mandril

Sayatan yang dilakukan 1 kali dengan tebal sayatan 0.5mm, maka waktu

yang di butuhkan adalah

Jadi waktu yang dibutuhkan (T1) = 0.1834 menit

1) Setelah alumunium sudah berdiameter 37mm kemudian

dilanjutkan untuk menyayat benda kerja menjadi:

Ket: warna putih bergaris putus - putus adalah banguan yang akan disayat

Page 9: Laporan Bubut Mandril

Ket : Sayatan kecil di ujung benda kerja adalah champer dengan ukuran 2

x 450

Perhitungan waktunya:

Panjang (L) = 35

Vc untuk alumunium = 250

Diameter (D) = 25

Tebal seluruh sayatan 37-25 = 12mm

Tebal sayatan (s) = 1mm, terjadi 6 x penyayatan

Dari data diatas dapat dihitung:

Sayatan yang dilakukan 6 kali dengan tebal sayatan 1mm, maka waktu yang

di butuhkan adalah

Page 10: Laporan Bubut Mandril

Karena ada enam kali penyayatan berarti waktu untuk satukali penyayatan

dikalikan dengan enam.

Waktu seluruhnya (T2) = 0.00785 x 6 = 0.471 menit

2) Untuk tahapan selanjutnya, benda kerja dilepas dari cekam

dengan menggunakan kunci cak selanjutnya posisi benda kerja

dibalik. Setelah dibalik benda kerja dikencangkan kembali

dengan menggunakan kunci cak. Center kemudian diganti

kembali dengan mata bor untuk mengebor sisi yang belum dibor.

Setelah dibor mata bor diganti dengan center yang kemudian

digunakan untuk menahan benda kerja agar tidak goyang bila

mesin dinyalakan.

Untuk penyayatan selanjutnya benda akan di buat seberti gambar dibawah.

Page 11: Laporan Bubut Mandril

Perhitungan waktunya:

Panjang (L) = 10

Diameter (D) = 25

Vc untuk alumunium = 250

Tebal seluruh sayatan 37-25 = 12

Tebal sayatan (s) = 1mm, terjadi 6 x penyayatan

Sayatan yang dilakukan 6 kali dengan tebal sayatan 1mm, maka waktu yang

di butuhkan adalah

Karena ada enam kali penyayatan berarti waktu untuk satukali penyayatan

dikalikan dengan enam.

Waktu seluruhnya (T3) = 0.0314 x 6 = 0.188 menit

3) Benda kerja sudah mempunyai dua ukuran diameter yaitu

diameter 25mm dan 37mm. langkah selanjutnya membuat

diameter 14mm pada bagian ujung dengan panjang 50mm.

Untuk membuat diameter 14 pada bagian ujung maka posisi

benda kerja dibalik terlebih dahulu. Bila kermungkinan pahatnya

sudah tumpul maka pahat bisa diasah terlebih dahulu agar lebih

tajam, lebih lancar dalam proses penyayatan, dan dengan hasil

yang lebih bagus.

Page 12: Laporan Bubut Mandril

Perhitungan waktunya:

Panjang (L) = 50

Diameter (D) = 12,7

Vc untuk alumunium = 250

Tebal seluruh sayatan 25-12,7 = 12,3

Tebal sayatan (s) = 1mm, terjadi 6 x penyayatan

Tebal sayatan (s) = 0.1mm, terjadi 1 x penyayatan

Sayatan yang dilakukan 6 kali dengan tebal sayatan 1mm, maka waktu yang

di butuhkan adalah

Page 13: Laporan Bubut Mandril

Karena ada lima kali penyayatan berarti waktu untuk satukali penyayatan

dikalikan dengan lima.

Waktu (T) = 0.00792 x 5 = 0.04752 menit

Dan untuk sayatan dengan tebal 0.1mm, maka waktu yang di butuhkan

adalah

Waktu (T) = 0.00792 x 1 = 0.00792 menit

Jadi waktu seluruhnya untuk membuat benda kerja menjadi berdiameter

14mm (T4) adalah 0.04752 + 0.00792 = 0.05544 menit.

4)

Untuk langkah yang selanjutnya ini adalah langkah pembuatan tirus.

Sebelum membuat tirus,sudut kemiringan tirus harus dicari

terlebih dahulu. Dibawah ini adalah perhitungan untuk

menentukan sudut ketirusan.

Sudut ini digunakan untuk menentukan posisi kemiringan eretan lintang.

Setelah eratan lintang diposisikan 4˚. Kemudian posisi pahat disesuaikan

dengan arah sayatan agar dapat terbentuk tirus. Bila sudah siap bisa

langsung mulai dipahat.

Page 14: Laporan Bubut Mandril

Perhitungan waktunya:

Vc untuk alumunium = 250

Tebal seluruh sayatan: luas segitiga yang akan terbuang 87,5mm,sedang L =

50,112(alasnya segitiga) maka tingginya segitiga (bag.yg disayat) =

Tebal sayatan (s) = 0.5mm, terjadi 3 x penyayatan

Tebal sayatan (s) = 0.25mm, terjadi 1x penyayatan

Sayatan dilakukan 3 kali dengan tebal sayatan 0,5mm, maka waktu yang di

butuhkan adalah

Karena ada tiga kali penyayatan berarti waktu untuk satu kali penyayatan

dikalikan dengan tiga.

Waktu (T) = 0.0270 x 3 = 0.0812menit

Dan untuk sayatan dengan tebal 0.25mm, maka waktu yang di butuhkan

adalah

Jadi waktu seluruhnya untuk membuat benda kerja menjadi tirus dengan

sudut kemiringan 4˚ (T5) adalah 0,027 + 1,054 = 1,08 menit

5) Langkah yang selanjutnya adalah pembuatan ulir, ulir yang akan

kita buat adalah ulir whitword dengan ukuran W1/2”, sebelum

Page 15: Laporan Bubut Mandril

ulir dibuat operator haruslah membuat alur pengaman untuk jarak

bebas pahat ulir whitword yang mempunyai sudut kemiringan 50

- 550

Ket : Proses pembuatan alur sedalam 2 mm

Ket : Gambar putih adalah ulir yang telah jadi

Page 16: Laporan Bubut Mandril

H. KESELAMATAN KERJA

Setiap pekerjaan pasti terdapat resiko baik resiko yang kecil maupun yang

dapat membahayakan nyawa seseorang. Karena setiap manusia pasti mempunyai

kelalaian dan kesaahan di dalam bekerja. Adapun keselamatan kerja dapat

dibedakan menjadi :

1 Keselamatan Pekerja

a. Memakai pakaian kerja (Wearpack)

b. Mematuhi peraturan yang ada didalam Laboratorium

c. Mengetahui tentang cara penggunaan alat.

d. Memakai sepatu.

e. Menjaga kebersihan

f. Jangan bercanda saat bekerja

2 Keselamatan alat-alat kerja

Page 17: Laporan Bubut Mandril

a. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya

b. Perhatikan teknik penggunaan alat

c. Letakkan alat ditempat yang aman setelah menggunakan

3 Keselamatan benda kerja

Pahami gambar benda kerja sesuai pekerjaan yang telah ditentukan

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan maka perlu diusahakan

tindakan prefentif atau pencegahan untuk menanggulangi kecelakaan yang

mungkin terjadi. Dalam hal ini, pengerjaan menggunakan mesin bubut perlu

adanya tindakan-tindakan prefentif guna menghindari terjadinya kecelakaan kerja

antara lain dengan mengunakan:

Wearpack

Sepatu

Alat pembersih/kuas

Sarung tangan

Selain hal diatas juga perlu memperhatikan

Mengecek alat-alat yang akan digunakan sebelum memulai pekerjaan. Alat

tersebut masih layak dipakai atau tidak.

Sebelum memutar benda kerja, benda kerja harus benar-benar terpasang

dengan keras dan kencang. Selain itu alat pengencang cekam (kunci T)

harus sudah terlepas dari cekam, agar tidak terlempar ketika mesin

berputar.

Pada saat melakukan penyayatan jangan sekali-kali memebersihkan sisa

sayatan dengan tangan, karena sisa sayatan logam sangat tajam.

Setelah selesai, bersihkan mesin bubut dari sisa-sisa sayatan dengan

menggunakan kuas dan jangan sekali-kali membersihkan dengan

menggunakan tangan secara langsung.

Rawatlah mesin sesui dengan ketentuan yang ada.

I. PENUTUP

1. Kesimpulan

Page 18: Laporan Bubut Mandril

Dalam praktik teknik permesinan teori yang ada hanya dijadikan titik

acuan untuk menentukan benar salahnya praktek yang akan atau telah

dilaksanakan. Bila dibandingkan dengan praktek yang sesungguhnya waktu

yang telah dihitung di atas sangat-sangat tidak relevan dan terkesan ideal. Hal

ini disebabkan karena banyak hal salah satunya waktu di atas belum termasuk

waktu untuk mempersiapkan peralatan dan bahan kemudian menyeting alat dan

masih banyak hal lain yang belum dihitung. Namun dari perhitungan yang

telah dilakukan diatas, maka dapat kita asumsikan bahwa untuk mengerjakan

benda kerja serupa dapat dibuat sesuai dengan perhitungan di atas, dan hal itu

merupakan sebuah kontrol untuk operator mesin agar dapat mengerjakan

pekerjaan sesuai dengan deadline yang telah ditentukan.

Bila seseorang semakin sering menggunakan mesin bubut ataupun mesin

frais maka orang tersebut dengan sendirinya akan terampil untuk

menggunakannya, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk membuat sesuatu

dengan menggunakan mesin frais maupun bubut akan semakin cepat dan

efisien. Hal ini juga tidak terlepas dari kekompakan team dan perencanaan

yang matang. Dengan demikian maka waktu pemraktekan akan mendekati

waktu teoristis.

2. Saran

1. Sebelum melaksanakan praktek, semua perlengkapan di cek keadaannya

dan dipersiapkan secara terstruktur dan rapi.

2. Jangan lupa menggunakan wearpack dan sepatu untuk mengindari

kecelakan kerja yang sewaktu-waktu bisa terjadi, bila perlu menggunakan

helm kerja.

3. Gunakan waktu sebaik-baiknya untuk bekerja dan hindari pembuangan

waktu waktu yang sia-sia.

4. Bila sedang membubut jangan sekali-kali membersihkan sisa sayatan

dengan menggunakan jari ataupun bagian tubuh yang lain.

LAPORAN

Page 19: Laporan Bubut Mandril

MATA KULIAH TEKNIK PERMESINAN

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Teknik Permesinan

Dosen pengampu : Drs. Boenasir,M.pd; Hery Yudiono, M.T.